DAN MATURIDIYAH
ALIRAN-ALIRAN DALAM ILMU KALAM
KELOMPOK 5 ILMU KALAM
• Aliran Asy’ariyah merupakan salah satu paham teologi Islam yang muncul pada 913
M/330 H. Aliran ini mengembangkan paham teologi islam yang lebih mengutamakandalil
naqli (Al-Qur’an dan Al-Hadits) dan membatasi penggunaan logika filsafat. Dalam
perkembangannya, aliran Asy’ariyah mendapatkan dukungan dari berbagai pemerintahan
Islam. Salah satunya dinasti Gaznawi (India) pada abad ke 11-12 M. Karena itu, paham
Asy’ariyah kemudian menyebar di India, Pakistan, Afghanistan dan wilayah-wilayah lain
termasuk Indonesia. Sejarah aliran Asy’ariyah tidak bisa dilepaskan dari tokoh pendirinya
yaitu Abu Hasan Ali bin Isma’il al-asyari. Bahkan sebutan aliran ini diambil dari nama
kabilah yang melahirkan Abu Hasan.
TOKOH-TOKOH ASY’ARIYAH
• c. Qodimnya Al-Qur’an
Asy’ari berpendapat bahwa walaupun Al-Qur’an terdiri atas kata-kata, huruf dan bunyi,
semua itu tidak melekat pada esensi Allah karenanya tidak qodim.Menurut Asy’ariyah Al-
Qur’an tidak di ciptakan.
•
d.Akal dan wahyu
Walaupun Al asy’ari dan mu’tazilah mengakui pentingnya akal dan wahyu, mereka
berbeda menghadapi persoalan yang memperoleh penjelasan kontradiktif dari akal dan
wahyu,sementara mu’tazilah mengutamakan akal. Dalam menetukan baik dan burukpun terjadi
perbedaan pendapat di antara mereka.Al Asy’ari berpendapat bahwa baik dan buruk harus
berdasarkan pada wahyu,sedangkan mu’tazilah pada akal.
DOKTRIN-DOKTRIN ASY’ARIYAH
e. Keadilan
• Pada dasarnya Al Asy’ari dan mu’tazilah setuju bahwa Allah itu adil.Namun Al Asy’ari tidaksetuju bahwa Allah
harus berbuat adil,sehingga Dia harus menyiksa orng yang salah dan
memberi pahala kepada orang yang berbuat baik.Menurutnya Allah tidak memiliki keharusan apapun terhadap
makhluk,karena Dia penguasa Mutlak.
• f. Kedudukan orang berdosa
Al Asy’ari menolak ajaran posisi menengah yang di anut mu’tazilah.Iman merupakan
lawan kufur,predikat seseorang haruslah salah satu dari keduanya.Jika tidak mu’min maka ia
kafir.Mukmin yang berbuat dosa besar adalah mukmin yang fasik,sebab iman tidk mungkin
hilang karena dosa,kecuali oleh kafir hakiki.
PENGERTIAN MATURIDIYAH
• Tokoh yang sangat penting dari aliran Al Maturidiyah ini adalah Abu Al Yusr
Muhammad al Badzawi yang lahir pada tahun 421 H dan meninggal tahun 493
H.Ajaran-ajaran Al maturidi yang dikuasainya adalah karena neneknya adalah murid
dari Al Maturidi.Al Badzawi sendiri mempunyai beberapa orang murid,yang
salahsatunya adalah An Najm al Din Muhammad al Nasafi (460-537 H),pengarang
buku al aqo’idal Nasafiyah.Seperti al Baqillani dan Al Juwaini,Al Badzawi tak
selamanya sepaham dengan Al Marturidi.Antara kedua pemuka aliran al Maturidiyah
ini terdapat perbedaan faham sehingga boleh dikatakan bahwa dalam aliran maturidiyah
terdapat dua golongan,yaitu golongan Samarkand yang mengikuti paham-paham Al
Maturidi dan golongan Bukhara yang mengikuti faham-faham Al Badzawi.
DOKTRIN-DOKTRIN MATURIDIYAH
• b. Perbuatan manusia
Dalam hal ini Al Maturidi mempertemukan antara ikhtiar sebagai perbuatan manusia
dengan qodrat Tuhan sebagai pencipta perbuatan manusia.Menurutnya perbuatan
manusia adalah ciptaan Tuhan karena segala sesuatu dalam wajud ini adalah cptaan
Nya. Dan mengenai perbuatan manusia, kebijaksanaan dan keadilam kehendak Tuhan
mengharuskan manusia memiliki kemampuan berbuat ( ikhtiar).
•
c. Kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan
Allah berkehendak atas segala sesuatu/ciptaan Nya termasuk perbuatan manusia dan
segala sesuatu dalam wujud ini,yang baik atau yang buruk.Akan tetapi perbuatan dan
kehendak Nya itu berlangsung sesuai dengan hikmah dan keadilan yang sudah di
tetapkan Nya sendiri.
DOKTRIN-DOKTRIN MATURIDIYAH
• d. Sifat Tuhan
Menurut Al Maturidi Tuhan mempunyai sifat-sifat,seperti sama,bashor dan
sebagainya.Ia mengatakan bahwa sifat-sifat Tuhan itu mulzamah ( ada bersama) dzat
tanpa terpisah.
•
e. Melihat Tuhan
Menurut Al Maturidi manusia dapat melihat Tuhan,sebagaimana diberitakan dalam
Al-Qur’an antara lain firman Allah dalam Surat Al Qiyamah ayat 22 dan 23. Menurutnya Tuhan
kelak di akhirat dapat dilihat dengan mata,karena Dia mempunyai wujud walaupun Dia immaterial.
Namun melihat Tuhan di akhirat tidak sama dengan keadaan di dunia.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH.