I. RETARDASI MENTAL
II. G.PERKEMB. PSIKOLOGIS
III. G. PERILAKU & EMOSIONAL DG. ONSET BIASANYA
PD MASA KANAK & REMAJA
ew - psikiatri fk unair
ETIOLOGI
• F.BIOLOGIK:
• -KEL.KROMOSOM, KEL. METABOLIK, GG.PRENATAL,.
-
POSTNATAL/GG. PERINATAL
• F.PSIKOSOSIAL:
• - DEPRIVASI PSIKOSOSIAL,( MIS: KURANGNYA
- STIMULASI SOSIAL, BAHASA, DAN INTELEKTUAL)
- KEHIDUPAN KELUARGA YG TAK HARMONIS
- SERING BERPINDAH RUMAH
- SERING BERGANTI PENGASUH DAN TIDAK
ADEKUAT
- PENDIDIKAN ORANGTUA RENDAH
ew - psikiatri fk unair
SEKOLAH
ew - psikiatri fk unair
GEJALA KLINIK
TERGANTUNG TINGKAT R.M.
GEJALA UMUM:
• IQ < 70
• ADANYA HENDAYA PERILAKU ADAPTIVE
• TIMBUL SEBELUM USIA 18 THN
• GEJALA-GEJALA PENYERTA: IRITABILITAS,
AGRESIVITAS, GERAKAN2 STEREOTIPIK, GG.
NEUROLOGIK TERUTAMA PD R.M. BERAT
ew - psikiatri fk unair
PEMERIKSAAN:
ANAMNESE: {lihat diktat}
PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
PEMERIKSAAN FISIK
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. ANOMALI KRANIAL
C. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
- KEKUATAN OTOT : PARESE, PARALISE
- GANGGUAN KOORDINASI MOTORIK
- GANGGUAN PENDENGARAN
- GANGGUAN PENGLIHATAN
ew - psikiatri fk unair
D. PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
1. TINGKAH LAKU DAN EMOSI PASIEN
2. HUBUNGAN PENDERITA DG
KELUARGA
ATAU ORANG LAIN : ACUH/
MENYENANGKAN/TERGANTUNG OR
LAIN
3.PENYESUAIAN DIRI:TAKUT ,MALU,
MENANGIS, SUKAR BERGAUL
4.PEMERIKSAAN INTELEGENSI SECARA
KASAR
ew - psikiatri fk unair
E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
- EEG, FOTO TENGKORAK, TES
INTELIGENSI/PSIKOLOGI
- DARAH + URINE – KELAINAN
METABOLISME
F. MELAKUKAN RUJUKAN
- BIOLOGI, KELAINAN KROMOSOMA
- MATA, THK, SARAF, PSIKIATRI
ew - psikiatri fk unair
RM Ringan RM Sedang
Taraf IQ 50 - 70 35 - 49
Usia mental yg dapat Maksimal usia 11-12 Maksimal usia 7-8
dicapai tahun tahun
RM Ringan RM Sedang
RM Ringan RM Sedang
Patokan pendidikan Dapat dididik & Dapat dididik (di
dilatih (di SLB/C) SLB/C)
~ kelas 6 SD ~ kelas 3 SD
Dapat mencari nafkah Dapat mencari nafkah
sederhana dengan dg pekerjaan kasar
baik
ew - psikiatri fk unair
Taraf IQ 20 - 34 < 20
RM RINGAN (DEBIL)
IQ 50 – 70
TRAINABLE
EDUCABLE KL IV-VI SD
RM SEDANG (IMBECIL RINGAN)
IQ 35 – 49
TRAINABLE
EDUCABLE KL II – III SD
ew - psikiatri fk unair
D.D:
• KELAINAN SENSORIS TERUAMA BUTA,
TULIS
• CEREBRAL PALSY
• G. PERKEMB. SPESIFIK/KHAS
• G. PERKEMB. PERVASIF G.AUTISME
• PENYAKIT-PENYAKIT KRONIS
• KESULITAN BELAJAR
ew - psikiatri fk unair
PENYULIT
ADANYA KETIDAKMAMPUAN
BERFUNGSI SECARA MANDIRI
MEMBUTUHKAN PENGAWASAN &
BANTUAN
KEUANGAN TERUS
ew - psikiatri fk unair
PERSOALAN KEJIWAAN ANAK RM
KURANGNYA KEMAMPUAN INTELIGENSI DAN PENYESUAIAN
DIRI
PENGOBATAN
1. FARMAKOLOGI
OBAT2 AN YG BIASA DIPAKAI UNTUK MENGATASI
GEJALA PENYERTA
HYPERKINETIK RISPERIDON
GERAKAN STEREOTIPIK --> HALOPERIDOL
OBSESI KOMPULSI SSRI (FLUOXETIN,PAROXETIN,
SERTRALIN )
DEPRESI SSRI
(FLUOXETIN,PAROXETIN,SERTRALIN)
AGRESIVITAS - CARBAMACEPIN, VALPROIC ACID
(DEPAKEN)
2. PSIKOTERAPI
A. TERAPI KELUARGA
B. PSIKOTERAPI INDIVIDUAL
3. GROUP TERAPI
UNTUK IBU-IBU PASIEN R.M
ew - psikiatri fk unair
PREVENSI
A. PRIMER :
1. TINDAKAN MEDIS YANG BEDA PADA
- TRAUMA KELAHIRAN
- ASPHYXIA NEONATORUM
- INFEKSI / INTOKSIKASI
- KEJANG-KEJANG
- KEJANG DEMAM LAMA
2. PERBAIKAN STANDARD SOSIO/EKONOMI
3. STIMULASI ORANGTUA/WALI
CUKUP
ADEKUAT – KASIH SAYANG,
RANGSANGAN BELAJAR
4. MARRIAGE COUNSELING, GENETIC
COUNSELING
ew - psikiatri fk unair
B. SEKUNDER
MENGUSAHAKAN MENEMUKAN KASUS
SEDINI MUNGKIN DAN PENGOBATAN
SECEPAT MUNGKIN.
1. PENGOBATAN ANTIBIOTIKA EFEKTIF PADA
C. TERSIER
MENGURANGI FUNGSI DEFEK PADA ANAK
DENGAN CARA
1. MEMBERI PENDIDIKAN DAN LATIHAN
SEMAKSIMAL MUNGKIN SESUAI DENGAN
KEMAMPUAN, MINAT DAN BAKAT ANAK
2. REHABILITASI FISIK DENGAN
FISIOTERAPI
BAGI YANG MEMERLUKAN: CEREBRAL
PALSY, PARESE/PARALYSE
ew - psikiatri fk unair
B. SEKUNDER
MENGUSAHAKAN MENEMUKAN KASUS
SEDINI MUNGKIN DAN PENGOBATAN
SECEPAT MUNGKIN.
1. PENGOBATAN ANTIBIOTIKA EFEKTIF PADA
KEPUSTAKAAN
1. Direktorat Kesehatan Jiwa, Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik, Departemen Kesehatan RI: Pedoman Penggolongan
dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III, 1993, hal.
225-231
2. Gregory, I, Smeltzer, DJ: Psychiatry, Asian Economy Ed.
PG. Publ. Ptc. Ltd. Singapore, 1984.
3. Kaplan HI & Sadock BJ: Synopsis of Psychiatry.
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 8th Ed. Williams
& Wilkins, Baltimore, 1997, pp.1137-1154.
4. Maramis, WF: Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Cetakan I,
Airlangga University Press, Surabaya, 1980, hal. 385-402.
GEJALA UMUM
Gangguan Perkembangan Psikologis
• Onset : Masa bayi atau kanak-kanak.
• Kelambatan fungsi yang berhubungan erat dengan
kematangan biologis susunan saraf pusat.
• Fungsi yang dipengaruhi termasuk: bahasa, visuo
spatial, koordinasi motorik.
• Hendaya menjadi berkurang (kondisi membaik)
dengan bertambahnya usia.
• Macam Gangguan Perkembangan Psikolojis
• Gangguan Perkembangan khas.Berbicara dan
Berbahasa
• Gangguan Perkembangan Belajar khas
• Gangguan Perkembangan Motorik khas
• Gangguan Perkembangan Khas Campuran.
• Gangguan Perkembangan Pervasif.
• Gangguan perkembangan psikologis lainnya
Gangguan Perkembangan Pervasif.
Gejala Utama :
Gangguan dalam berinteraksi dengan
orang/benda/situasi lingkungan.
Gangguan Kemampuan Berkomunikasi
(verbal/Non verbal)
Gangguan dalam Perilaku (Gerakan diulang
Sindroma Asperger.
Sindroma Rett.
berkembang.
Sering berceloteh atau berbahasa “planit”
Seringkali “membeo”
orang)
Ad. 2. Gangguan pada Kemampuan Interaksi
Sosial.
Cuwek/tak acuh.
Gejalanya:
Mirip Autisme.
Perkembangan natal dan perinatal nampak normal.
Sampai usia 5 bulan perkembangan motorik normal.
Lingkaran kepala waktu lahir normal setelah usia antara
5-48 bulan terjadilah penurunan pertumbuhan kepala,
ketrampilan tangan, koordinasi langkah dan gerak tubuh
menurun.
Terganggunya kemampuan berbahasa dan retardasi
psikomotot yang berat, hilangnya ikatan sosial.
Banyak didapati pada wanita.
GANGGUAN DISINTEGRASI MASA KANAK
Lanjutan
Setelah terjadi regresi gambarannya mirip AUTISME.
Dinamakan juga HELER’s Syndrome.
Gangguan Perkembangan Pervasif Tak Khas
Gejalanya:
Mirip Autisme.
Hiperaktivitas.
berkelompok.
Gangguan bipolar 1 (dengan mania).
matematika, menulis).
PENYULIT:
Kegagalan sekolah.
- sesudah makan.
- Lama : * Minimal 3 bulan.
* Paling lama 6 bulan.
Sebaiknya diberikan pada anak > 6 tahun karena dapat
menghambat pertumbuhan.
b. Antidepresan Trisiklik.
Imipramine : dosis 1,5 mg/kg BB/hari.
- Sesudah makan.
- Lama : * Minimal 3 bulan
* Paling lama 6 bulan.
Jangan diberikan pada anak dengan kelainan
- Minimal 3 bulan.
- Paling lama 6 bulan (tergantung
kondisi pasien).
e. Neuroleptika.
Haloporidol 0,025-0,075 mg/kg BB/hari (dibagi pagi
dan malam).
Diberikan terutama pada anak gangguan aktivitas dan
perhatian yang disertai gejala agresivitas.
Per oral pagi dan malam hari.
Sebelum atau sesudah makan.
Minimal 3 bulan.
Paling lama 6 bulan.
Jangan diberikan pada anak usia < 6 tahun, karena
efek samping gejala ekstrapiramidal.
2. Psikoterapi Supportif.
Memberikan pengertian pada anak akan kekurangannya.
Memberikan harapan atau keinginan anak sewajarnya.
Membantu menyelesaikan persoalan emosi anak yang
timbul akibat gangguannya (rasa putus asa, depresi, rasa
rendah diri, rasa marah atau permusuhan).
PENYULITNYA:
ADHD,
R.M.
GANGGUAN MAKAN
I. ANOREXIA NERVOSA
Suatu Syndroma yang ditandai dengan:
KOMORBID
Depresi 65%.
Fobia Social 34%.
Obsesif Kompulsif 26%.
PENATALAKSANAAN:
Konseling orang tua dan family terapi.
Modifikasi perilaku.
Edukasi remedial.
ke rehab medik.
Bantuan ekonomi/sosial (bila mungkin).
Farmakoterapi.
Cyproheptadine.
Fluoxetine.
II BULIMIA
Preokupasi (pikiran menetap) untuk makan.
Berusaha melawan efek kegemukan dengan cara antara lain:
merangsang muntah.
Puasa berkala.
sebelumnya.
Terapi:
Psikoterapi.
EPIDEMIOLOGI
Sekitar 1% dari populasi umum (USA).
Banyak terjadi pada anak dan biasanya sembuh secara
spontan.
Banyak terjadi pada usia 2 – 7 tahun dari puncaknya pada usia
5 tahun.
Pria : wanita = 4 : 1.
Gangguan ini banyak terjadi pada anggota keluarga dari anak
yang menderita Stuttering.
KOMORBIDITAS
Gangguan perkembangan berbahasa dan
artikulasi.
Anak TK dengan Stuttering sering mengalami
TIC.
Facial grimaas.
ADHD.
PENYEBAB
Multifaktorial: Genetik, Neurophysiological,
Psikologis.
Stuttering bisa kambuh karena suatu pengalaman
yang stressfull.
Bentuknya bisa: bicara secara nonfluence, part
word repetition, sound prolongation, gangguan
pengeluaran udara.
Anak yang menderita stuttering tampak tegang
dan merasa tidak nyaman dengan Stutteringnya.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Cluttering (pola bicaranya tidak teratur dan tidak
berirama).
Cepat dan terhenti-henti dengan segala daya
upaya.
PROGNOSA
Memerlukan waktu yang panjang dengan beberapa kali menghilang kemudian
kambuh lagi, terutama bila dalam kondisi stress.
TERAPI
Terapi wicara.
Kurangi ketegangan dan kecemasan saat bicara.
Latihan pernafasan dan relaksasi.
Self terapi (perilaku dapat dirubah).
Latihan (restructuring Fluency).
Farmakoterapi : Benzodiazepin (relaxation).
DIAGNOSA
Diagnosa Enkopresis ditegakkan bila anak usia
khronologisnya ≥ 4 tahun.
Bila ada masalah medic yang langsung terkait, tidak
didiagnosa sebagai enkopresis.
TERAPI
Penanganan medis untuk konstipasinya
(laxative).
Intervensi perilaku (kebiasaan berak dan
Supportive Psychotherapy.
II. ENURESIS NON ORGANIK
Gangguan yang ditandai dengan buang air seni tanpa
kehendak pada siang dan malam hari yang tidak sesuai
dengan usia mental anak ( ≥ 5 tahun).
Enuresis tidak lazim didiagnosa pada anak usia
khronologisnya < 5 tahun atau usia mental < 4 tahun.
Noctural Enuresis lebih sering pada anak laki-laki.
Pengontrolan kandung seni terjadi secara berangsur-
sangsur dipengaruhi:
Neuromuscular.
Perkembangan kognitif.
Faktor sosio-emotional.
Toilet training.
Faktor genetik.
Terapi perilaku.
Onset
Biasanya usia + 7 tahun
Vocal tic onset usia + 11 tahun
laki-laki : 3 x perempuan
Etiologi
Genetik
Neurochemical
Neuroanatomi
Faktor immunologi dan
Post infection (streptococ)
Komorbid
Sering TS – ADHD - OCD DITEMUI
BERSAMA
A. Adanya multiple motor tic dan satu atau lebih vocal tic pada suatu
waktu selama sakit
Tic bersifat mendadak, cepat, berulang kali, tidak rythmic, stereotipik
disertai suara-suara
B. Tic terjadi beberapa kali dalam sehari
bisa
- setiap hari/intermitten sepanjang suatu
periode tertentu ataudalam satu tahun
- tidak ada waktu bebas tic lebih dari 3 bulan
C. Onset usia < 18 tahun
D. Bukan efek fisiologis langsung dari suatu zat (mis: stimulansia). Bukan
karena kondisi medis umum (mis: Huntington deases, pos viral
encephalitis)
Patologi & Lab.
- Tidak ada yang khas
- Beberapa menunjukkan EEG abnormal
- 10% non spesifik abnormal CT Scan
Terapi
High potensi dopamine reseptor antagonis
Misalnya:
- Haloperidol
- Stelazine
- Pimozide
- Aripiprazole (efeksamping lebih sedikit)
CHRONIC MOTOR TIC OR VOCALIC TIC
DISORDER
Gejala:
- Terdapat gejala kronik motor tic atau vocalic tic, tapi
keduanya tidak pernah terdapat bersama-sama
Onset:
Pada usia dini
Tipe tic maupun lokasi tic sama dengan transient tic
disorder
Vocal tic:
- Biasanya tidak keras
- Tidak hebat
- Bukan oleh pita suara tapi karena kontraksi otot
abdomen/thorac/diafragma
Yang timbulnya pada usia 6-8 th mempunyai prognosa
paling baik. Biasanya berlangsung 4-6 th dan berhenti pada
masa dewasa.
Yang melibatkan otot otot limb dan trunk prognosanya
lebih jelek
Psikoterapi– untuk mengatasi masalah emosi
yang timbul
Behavioral technic
Haloperidol
GEJALA :
Terdapat tic tunggal atau multiple motor/vocal