Anda di halaman 1dari 26

PERENCANAAN

(PLANNING)
Ns. Anisa Sri Utami, M.Kep
Langkah-langkah dalam proses penyusunan perencanaan masalah
keperawatan

1. Pengkajian situasional
2. Analisa internal dan eksternal (SWOT)
3. Menyusun strategi
4. Membuat prioritas strategi
5. Membuat perencanaan tindakan (Plan of Action)
Pengkajian Situasional

• Melakukan pengkajian komprehensif terhadap sumber daya


yang terdapat di rumah sakit
• Meliputi 5 M: Man, Money, Method, Material, dan Machine
• Outcome (hasil) dari pengkajian situasional adalah: Tabel
Analisis SWOT
Analisis Internal dan Eksternal (SWOT)
• Analisis Internal
1. Strengths (Kekuatan)
2. Weaknesses (Kelemahan)

• Analisis Eksternal
1. Opportunity (Kesempatan)
2. Threats (Ancaman)
Contoh SWOT analysis di sebuah
unit/ruangan di rumah sakit

Strength Weakness Opportunity Threat


Visi ruangan Kompetensi Pihak rumah Banyaknya
yang realistis, perawat yang sakit melalui pasien yang
menantang, masih belum direktur memilih
dan dapat adekuat. memberikan berobat ke
dicapai. support luar negeri.
finansial.

Jumlah
tempat tidur
yang
memadai.
Menyusun Strategi
• Menyusun strategi dengan menggunakan
tabel TOWS matrix
• Masing-masing komponen dalam analisis
situasional (internal dan external)
dikombinasikan.
TOWS Matrix I N T E R N A L

STRENGTH WEAKNESS

Srategi SO Srategi WO
Opportunity
Gunakan kekuatan Tanggulangi kelemahan dengan
E Susun daftar untuk memanfaatkan peluang
X memanfaatkan
peluang
T peluang
E
R
N
A
L
Threats Strategi ST Strategi WT
Susun daftar Gunakan kekuatan Perkecilan kelemahan dan hindari
ancaman untuk menghindari ancaman
ancaman
Membuat Prioritas Strategi
• Menilai strategi yang paling memungkinkan untuk
dilaksanakan (possibility).

• Menilai strategi yang memberikan efek.dampak yang


paling besar bagi organisasi (impact/benefit).
Tabel Prioritas Strategi
POSSIBILITY
3 2 1
B
3
E
N
E
F
2
I
T
1
Membuat Perencanaan Tindakan
(Plan of Action)
• Komponen Plan of Action:
1. Pilihan strategi yang digunakan
2. Tindakan yang akan dilakukan
3. Tujuan tindakan
4. Sasaran tindakan
5. Urutan tindakan yang akan dilakukan
6. Waktu yang direncanakan
7. Budget yang dibutuhkan
8. Indikator keberhasilan
9. Penanggung jawab tindakan
Perencanaan dalam manajemen asuhan
keperawatan di ruang rawat dan Puskesmas
• Manajemen asuhan keperawatan merupakan pengaturan sumber
daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan menggunakan
metoda proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien atau
menyelesaikan masalah klien (Keliat, 2000).
• Tiga komponen penting dalam manajemen asuhan keperawatan yaitu
manajemen sumber daya manusia (perawat) dengan menggunakan
sistem pengorganisasian pekerjaan perawat (asuhan keperawatan)
dan sistem klasifikasi kebutuhan klien dalam metoda pemberian
asuhan keperawatan yaitu proses keperawatan.
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia (Perawat)

• Perencanaan SDM Keperawatan yakni kegiatan merencanakan


tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan organisasi serta
efektif efisien dalam membantu terwujudnya tujuan (Hasibuan,
2005).
• Penghitungan kebutuhan SDM perawat berbeda pada setiap
tempat perawatan seperti di Ruang rawat inap penghitungan
didasarkan pada tingkat klasifikasi dan tingkat ketergantungan
pasien.
2. Perencanaan dalam mengorganisikan SDM
dirumah sakit atau puskesmas
• Merencanakan tim kerja dengan pembagian tugas dari masing-masing
personel. Sebagai contoh untuk pengelolaan di ruang rawat inap,
maka diselenggarakan pengorganisasian dengan pembagian peran
sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan.
2. Perawat Primer.
3. Perawat Asosiet.
3. Rencana Strategi Perencanaan
• Organisasi mulai menentukan dan mendiskusikan bentuk dan
penerapan praktek keperawatan yang professional, bagaimana format
dan pendokumentasian, mengatur kebutuhan tenaga perawat,
mengatur tugas dan wewenang dari masing-masing perawat di
ruangan, jadwal kerja dari masing-masing perawat, bagaimana
mensupervisi perawat, bagaimana system kepemimpinannya, instalasi
instalasi yang menunjang idalam proses keperawatan seperti farmasi,
radiologi, laboratorium, gizi (jalur opersional). Hubungan dengan
bagian-bagian lain yang turut mendukung didalam organisasi rumah
sakit ini (anggaran, karyawan, non medis).
4. Pengaturan dan Kegiatan

• Pada tahap ini setelah semua rencana strategis disusun maka mulai
dilakukan penentuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan
kapan waktunya.
• Inti dari tahap ini adalah mulai menyiapkan bahan-bahan yang
diperlukan seperti dokumen-dokumen untuk pemberian bukti
pelaksanaan bagaimana deskripsi tugasnya, sekaligus juga pengaturan
kembali jadwal (pembagian tugas).
5. Perencanaan Pendokumentasian
• Perencanaan pendokumentasian antara lain bentuk sistem
dokumentasi keperawatan, format pengkajian, format perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasinya.
6. Persiapan Evaluasi

• Evaluasi meliputi penentuan teknik evaluasi, pembuatan alat evaluasi


dan sekaligus didalamnya adalah pendokumentasian hasil kegiatannya
secara umum.
Perencanaan Manajemen Asuhan
Keperawatan
• Pengkajian
Tahap awal proses keperawatan, proses sistematis dalam pengumpulan data
dari berbagai sumber, mengevaluasi dan menggidentifikasi status kesehatan.
• Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan tentang gangguan status kesehatan
baik aktual maupun potensial.
• Rencana (Intervensi) Keperawatan
Tahap perencanaan melibatkan serangkaian tahap dimana perawat dan pasien
menyusun prioritas, menulis tujuan dan hasil yang diharapkan, dan menulis
rencana tindakan guna menyelesaikan masalah klien. Jenis rencana keperawatan
meliputi : intervensi mandiri, intervensi kerja sama (interdependensi) dan
intervensi tergantung
• Implementasi
Pada tahap ini perawat melakukan tindakan sesuai dengan rencana. Selama
tahap ini perawat melanjutkan mengumpulkan data, melakukan tindakan
keperawatan atau mendelegasikan tindakan keperawatan, dan memvalidasi
rencana keperawatan.
Mengkaji ulang pasien

Mengikhtisar dan merevisi rencana keperawatan

Mengorganisir alat dan tenaga

Menyiapkan lingkungan, pasien dan keluarga

Mengantisipasi dan mencegah komplikasi
Self care: kurang dari 2 jam
• Berdasarkan manajemen asuhan keperawatan maka perlu dilakukan
sistem
Minimal care: 2 jam klasifikasi pasien dalam pemberian asuhan keperawatan.

• Klasifikasi ini terdiri dari: perawatan total, parsial, dan mandiri.


Moderate care: 3,5 jam

• Menurut Gillies (1995) rata-rata pasien membutuhkan perawatan


sehari selama empat jam dengan rincian sebagai berikut:
Extensive care: 5-6 jam

• Berdasarlan
Intensive care: 7 jam rincian tersebut maka ditetapkan tindakan keperawatan
diruangan perawatan untuk pasien dibagi dalam tiga kategori:
Keperawatan total: 6 jam
• Berdasarlan rincian tersebut maka ditetapkan tindakan keperawatan
diruangan perawatan untuk pasien dibagi dalam tiga kategori:
jam
Keperawatan parsial: 4

jam
Keperawatan mandiri: 2
• Evaluasi

Pada tahap ini perawat mengkaji respon klien terhadap intervensi


keperarwatan dan kemudian membandingkan respon tersebut dengan
standar. Standar ini sering disebut sebagai “outcome criteria” perawat
menilai sejauh mana tujuan atau hasil keperawatan telah tercapai.

Selanjutnya semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh


perawat didokumentasikan dalam format implementasi dan dievaluasi
dengan menggunakan pendekatan SOAP (subjective, objective,
analyses, planning)
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai