Anda di halaman 1dari 19

Masyarakat Sipil dan

Demokratisasi
Awan Setia Dharmawan, M.Si
Civil Society menurut Anwar Ibrahim (PM
Malaysia ke 10)
• Peran dan fungsi Civil Society berbeda dengan lembaga-lembaga
negara.
• Masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur,berprinsip
moral, serta menyeimbangkan kebebasan individu dan kestabilan
masyarakat.
• Masyarakat madani memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu: kemajemukan
budaya,hubungan timbal balik, serta sikap saling menghargai
Konsep Civil Society melalui
perkembangan yang panjang
• Aristoteles dengan konsep (Politike Koinonia).
• Adalah sebuah komunitas politik yang memungkinkan partisipasi
langsung warga negara dalam percaturan dunia ekonomi,politik Dan
pengambilan keputusan.
• Masyarakat politis dan etis yang menempatkan warga negaranya
dalam posisi yang sama di depan hukum.
Societas Civil
• Seorang negarawan Romawi bernama Marcus Tullius Cicero (106-43
SM) memiliki pandangan yang berbeda dengan Aristoteles. Ia
mengistilahkan Masyarakat Sipil dengan societas civil yaitu sebuah
komunitas yang mendominasi komunitas yang lain dengan tradisi
politik kota sebagai komponen utamanya. Istilah ini lebih
menekankan pada konsep negara kota (City-state) yaitu
menggambarkan kerajaan, kota, dan bentuk korporasi lainnya yang
menjelma menjadi entitas dan teorganisir.
Perbedaan Aristoteles dan Cicero
• Aristoteles berlatar belakang kehidupan yunani yang lebih
menekankan terhadap kolektifitas.
• Sedangkan konsep masyarakat sipil Cicero didasarkan pada
pandangan romawi yang sangat menjunjung individualitas.
• Politike Koinonia Aristoteles, adalah ajang ekonomi politik dalam
pengambilan keputusan.
• Sementara Societas Civil milik Cicero adalah komunitas yang
mendominasi kelompok atau komunitas lain.
Thomas Hobbes (1588-1679)
• Menurut Hobbes, adanya kontrak sosial antara masyarakat dan negara,
pada akhirnya mendorong masyarakat untuk menyerahkan hak-haknya
kepada negara.
• Pandangan tersebut muncul karena adanya sebuah anggapan bahwa
tanpa negara (sebelum adanya negara),seringkali terjadi kekacauan.
• Kekacauan yang dimaksud adalah terjadi kekerasan dan penyerangan
antara satu orang dengan orang yang lain.
John Locke (1632 - 1704)
• John Locke berpendapat, warga telah memiliki peradaban.
• Dengan adanya peradaban tersebut warga telah memiliki keteraturan dan
memiliki hak-hak mereka walaupun tanpa adanya sarana yang bernama negara.
• Lebih jauh, John Locke berpendapat bahwa, masyarakat lah yang membentuk
negara.
• Dengan demikian, sah hukumnya bila negara tidak mampu menyejahterahkan
rakyatnya, maka warga tidak mengindahkan negara tersebut, bahkan bila perlu
memberontak dan menjatuhkan pemerintahan.
• Pendapat Locke tersebut pad akhinya akan melahirkan konsep “Kontrak Sosial”.
Social Contract
Kontrak Sosial John Locke
• Persamaan yang terdapat dalam pemikiran tentang teori kontrak sosial
yang digagas oleh Thomas Hobbes, John Locke dan J.J. Rousseau
terdapat pada kesadaran untuk menghentikan keadaan alamiah agar dapat
mewujudkan sebuah keberlangsungan hidup yang teratur dan damai.
• menurut Locke, kondisi alamiah sudah terdapat pola-pola pengaturan dan
hukum alamiah yang teratur karena manusia mempunyai akal yang dapat
menentukan apa yang benar apa yang salah dalam pergaulan antara
sesama.
• Untuk itu maka perlu adanya sebuah lembaga yang mengatur tatanan
kehidupan yang dalam hal ini disebut sebagai negara.
Negara Menurut John Locke
• Locke memliki bentuk ideal atau konsep negara yaitu “Monarki
Konstitusional” negara memberi jaminan mengenai hak-hak dan
kebebasan kebebasan pokok manusia (life, liberty, healthy dan
property).
• Apa itu monarki konstitusional??
• Monarki konstitusional adalah sejenis kepemimpinan monarki yang
didirikan di bawah sistem konstitusional yang mengakui Raja, Ratu,
atau Kaisar sebagai kepala negara. Monarki konstitusional yang modern
biasanya menggunakan konsep trias politica, atau politik tiga serangkai.
Trias Politica John Locke dan Montesquieu
• John Locke dalam bukunya yang berjudul 'Two Treaties of Goverment'
mengusulkan agar membagi kekuasaan negara menjadi tiga tipe
kekuasaan yaitu:
• Kekuasaan legislatif, merupakan kekuasaan untuk membuat dan
menyusun undang-undang.
• Kekuasaan eksekutif, merupakan kekuasaan negara untuk melaksanakan
undang-undang berikut pelanggaran terhadap undang-undang.
• Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan
luar negeri.
Montesquieu (1689 - 1755)
• Montesquieu dengan teori 'Trias Politica' membagi kekuasaan ke
dalam tiga macam yaitu:
• Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat dan
membentuk undang-undang.
• Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-
undang.
• Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan
undang-undang termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undang-undang oleh warga negara
• Locke dan Montesquieu memiliki kesamaan konsep tentang kekuasaan
legislatif namun konsep lainnya yaitu eksekutif dan yudikatif punya
perbedaan mendasar yaitu:
• Locke, menilai eksekutif merupakan kekuasaan yang mencakup kekuaaan
yudikatif karena mengadili itu berarti melaksanakan undang-undang,
sementara kekuasaan federatif merupakan kekuasaan untuk melakukan
hubungan luar negeri yang beridiri sendiri.
• Montesquieu, kekuasaan eksekutif mencakup kekuasaan federatif karena
melakukan hubungan luar negeri itu termasuk kekuasaan eksekutif sementara
kekuasaan yudikatif harus merupakan kekuasaan yang berdiri sendiri dan
terpisah dari eksekutif.
• Pada kenyataannya sejarah menunjukkan bahwa pembagian kekuasaan yang
dikemukaan Montesquieu lebih diterima dan banyak diaplikasikan oleh
berbagai negara termasuk Indonesia.
• Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan
terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan
pemegang kekuasaaan untuk membuat undang-undang, kedua,
eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-
undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan
untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing
institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh
institusi lainnya.
• Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan
atau prinsip demokrasi ialah kebebasan.
• Karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling
berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan
apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara
hidupnya, maka sama saja seperti budak.
• Demokrasi menurut International Commission of Juris adalah bentuk
pemerintahan dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik
harus diselenggarakan oleh rakyat melalui para wakil yang
terpilih dalam suatu proses pemilu
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai