Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN CTEV

CTEV
( Congenital Talipes Equinovarus )
Kelompok 3

1. Ilman Wahyudi Nasution

2. Alfina Damayanti

3. Fauzi Mutaqin

4. Ima Sulistiani

5. Keisya Putri Wulandari

6. Khulud Ramadhani

7. Maria Kurniati Titin Jemali

8. Siti Hermi
STUDY KASUS
Ny B datang ke RSUA pada 01 juni 2021 dengan keluhan anak laki-lakinya yang baru dilahirkan 5 hari yang lalu kakinya terlihat
kaku dan masuk ke arah dalam. Ny B mengetahui keadaan kaki anak R tersebut abnormal sejak lahir, namun pada awalnya Ny B
mengira lama lama akan normal dengan sendirinya. Namun semakin hari Ny B merasa cemas dengan keadaan anaknya yang
akhirnya membawa anak R ke RSUA. Ny B adalah Ibu Rumah Tangga 2 anak, beragama Islam, suku Jawa, tamat SMA. Alamat Ny
B adalah Dukuh Setro Ruwasan 2 no 5. Suami Ny B adalah Tn Z seorang PNS guru pada Sekolah Dasar.
Dari Heteroanamnesa dari ibu pasien, didapatkan data bahwa anak pertama Ny B normal dan sekarang berumur 2 th. Anggota
keluarga Ny B juga tidak ada yang menderita kelainan seperti ini. Keluaraga Ny B sampai saat ini hanya menderita sakit seperti
batuk, pilek, demam ringan, dan tidak pernah sampai opname. Selama hamil, Ny B ANC ke puskesmas Tanah Kali kedinding.
Saat mengandung anak R, Ny B mengaku tidak. menderita penyakit apapun dan tidak mengkonsumsi alkohol serta tidak
merokok. Saat melahirkan anak R. Ny B ditolong oleh bidan desa. Anak R lahir spontan dengan usia kehamilan 38 minggu, saat
lahir langsung menangis dengan BB 2900 gram dan panjang 50cm. Saat persalinan Ny B dan anak R hanya menginap semalam di
bidan tersebut. Anak R sampai saat ini belum dapat imunisasi apa-apa, sehari-hari minum ASI, BAB warna kuning berampas
(memakai pampers). Berdasarkan informasi dari Ny B, anak R terlihat kaku dalam menggerakkan kakinya. Sebenarnya Ny B
sudah mengetahui kelainan ini sejak anak R lahir. Namun Ny B beranggapan lama-lama kaki anaknya akan menjadi normal.
Namun lama-kelamaan Ny B cemas dengan keadaan anaknya. Sehari-hari anak R tidur sekitar 12jam dan mandi diseka 2x sehari
dengan air hangat.Dari pemeriksaan fisik pada An.R didapatkan TD 80/70 mmhg. RR 50x/menit, suhu 36,50C, Nadi 80x/menit.
Suara nafas vesikuler, Irama nafas reguler, tidak ada retraksi otot bantu nafas, tidak ada alat bantu nafas, dan tidak ada
pernafasan cuping hidung. Akral An. R hangat, tidak pucat dan tidak jaundice, CRT 2 detik. Sistem saraf normal, An R BAB dan
BAK di pampers, konsistensi BAB cair kuning berampas, BAK kuning jernih, Tidak ada gangguan pada sistem pencernaan, Jika di
inspeksi, kaki An. R terlihat kaku, pergerakan kaki tidak bebas dan kaki terlihat masuk ke arah dalam.
PENGKAJIAN

Identitas Klien Identitas Penanggung Jawab

Nama: An Y Nama:Ny B

Usia : 5 hari. Alamat:Dukuh Setro Ruwasan

Jenis Kelamin : Laki-laki Agama:Islam

Agama : Islam Suku:Jawa

Suku : Indonesia Pekerjaan:Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : - Pendidikan:SMA

Pekerjaan : - Nama Suami:Tn Z

Penghasilan : - Pekerjaan Suami:PNS guru

Alamat : Dukuh Setro Ruwansa

MRS tgl jam : 01 Juni 2021/07.00

Ruangan : Anggrek

Nomor Reg. : 001256

Dx. Medis : CTEV


3. Keluhan Utama

Kelainan pada kaki anak R yang masuk ke arah dalam dan terlihat kaku saat menggerakkan kaki.

4. Riwayat Penyakit Sekarang

Ny B datang ke RSUA untuk memeriksakan anak R yang sampai sekarang (5 hari kelahirannya) ketika
menggerakkan kaki terlihat kaku dan kaki terlihat masuk ke dalam. Ny B cemas dengan keadaan anaknya sehingga
memeriksakan anaknya ke RSUA.

5. Riwayat Penyakit Keluarga:

Dalam keluarga Ny B tidak ada yang menderita kelainan seperti ini. Anak pertama Ny B juga normal.

6. Riwayat Antenatal, Natal dan Postnatal


 Antenatal selama hamil, Ny B ANC di Puskesmas Tanah Kali Kedinding. Ny B tidak merokok, tidak pernah
mengkonsumsi alkohol, hanya minum obat-obatan dari puskesmas saat ANC. Ny B juga tidak menderita
penyakit apapun selama hamil.
 Natal: Ny S melahirkan anak R di bidan desa secara spontan dengan usia kehamilan 38minggu. Anak R
langsung menangis ketika lahir, berat badan 2900gram dengan panjang 50cm.
 Pola aktivitas

Anak R ketika menggerakkan kaki terlihat kekakuan dalam menggerakkan.


 Pola istirahat

Sehari-hari, anak R tidur sekitar 12 jam.


 Pola kebersihan diri

Sehari-hari, anak R mandi diseka 2x sehari dengan menggunakan air hangat.


ANALISA DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

• Ibu pasien mengatakan kaki anaknya yang • Kaki klien terlihat kaku, pergerakan kaki tidak bebas dan kaki
baru dilahirkan 5 hari yang lalu terlihat terlihat masuk kearah dalam
kaku dan masuk ke arah dalam • TD 80/70 mmhg
• Ibu pasien mengatakan, anak R terlihat • RR 50x/menit
kaku dalam menggerakan kakinya • suhu 36,50C
• Ibu pasien mengatakan sampai saat ini • Nadi 80x/menit
hanya menderita sakit seperti batuk, • CRT 2 detik.
pilek, demam ringan, dan tidak pernah • Suara nafas vesikuler
sampai opname • Irama nafas reguler
• Ibu pasien mengarakan saat mengandung • Tidak ada retraksi otot bantu nafas,
anak R, ia tidak menderita penyakit • Tidak ada alat bantu nafas
apapun, tidak mengkonsumsi alkohol, • Tidak ada pernafasan cuping hidung
serta tidak merokok • An. R hangat, tidak pucat dan tidak jaundice
• Sehari-hari anak R tidur sekitar 12 jam dan • Sistem saraf normal
mandi dua kali sehari dengan air hangat • Konsistensi BAB cair kuning berampas
• BAK kuning jernih
RUMUSAN DIAGNOSA

NAMA:An R RUANG:Anggrek
UMUR:5 hari NO.REG:001256
NO RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan (D.0054)

2. Gangguan Rasa Nyaman (D.0074)

3. Diare ( D0020 )
No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)
Keperawatan

1. Gangguan Mobilitas Fisik Setelah dilakukan intervensi Tindakan


(D.0054) keperawatan selama 3x24 jam Observasi :
diharapkan mobilitas fisik • Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
meningkat (L.05042) • Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
Kriteria Hasil : sebelum melakukan ambulasi
1. Pergerakan ekstermitas • Monitor kondisi umum selama melakukan
meningkat(5) ambulasi
2. Kekuatan otot meningkat Terapeutik :
(5) • Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik,jika perlu
3. Rentan gerak sendi • Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkat(5) meningkatkan ambulasi
4. Kecemasan menurun (5) Edukasi :
5. Kaku sendi menurun (5) • Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
6. Gerakan tidak • Anjurkan melakukan ambulasi dini
terkoordinasi menurun • Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
(5) (mis. Berjalan dari tempat tidur ke kursi roda,
7. Gerakan terbatas kamar mandi dan sesuai toleransi)
menurun (5)
8. Kelemahan fisik menurun
(5)
Implementasi
Waktu DX jam Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf dan
Hari/tgl Keperawatan nama jelas
Kamis, Gangguan 11.00 • Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
14/12/23 Mobilitas Fisik Hasil: kaki pasien sulit digerakan (kaku)

11.10 • Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum


melakukan ambulasi
Hasil:
- TD 80/70 mmhg
- Nadi 80x/menit

11.36 • Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi


Hasil :
- TD 80/70 mmhg
- RR 50x/menit
- Suhu 36,50C
- Nadi 80x/menit
- CRT 2 detik.
- Suara nafas vesikuler
- Irama nafas reguler
• Memfasilitasi melakukan mobilisasi fisik,jika perlu
11.53 Hasil: menggerakkan kaki anak secara perlahan agar tidak kaku

• Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam


meningkatkan ambulasi
12.13 Hasil: ibu pasien tampak kooperatif

• Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi


12. 37 Hasil: ibu pasien mengerti dan kooperatif

• Anjurkan melakukan ambulasi dini


13.06 Hasil: kaki pasien tidak kaku dan mudah digerakan
Evaluasi
Waktu DX jam Evaluasi Hasil Paraf dan
Hari/tgl Keperawatan nama jelas
Kamis, Gangguan 17.15 • S:
14/12/23 Mobilitas Fisik Ibu pasien mengatakan kaki anak R masih kaku dan sulit digerakan

• O:
Kaki pasein tampak kaku dan tidak bergerak bebas
Kaki terlihat masuk ke dalam
TTV:
- TD 80/70 mmhg
- RR 50x/menit
- Suhu 36,50C
- Nadi 80x/menit
- CRT 2 detik.
- Suara nafas vesikuler
- Irama nafas reguler

• A:
Masalah gangguan Mobilitas Fisik belum teratasi
Evaluasi
• P: lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
- Memfasilitasi melakukan mobilisasi fisik
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi dini
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai