Anda di halaman 1dari 17

Tahap-Tahap

Pertumbuhan dan
Perkembangan
Hukum
KELOMPOK 5

MOH ALIFUDDIN
EFRAIM MATANDATU
ANDI FATMAWATI AZIS
Tahap-Tahap Pertumbuhan dan
Perkembangan Hukum Adat
Definisi Hukum Adat

Hukum adat merujuk pada sistem norma, aturan, dan tata cara yang telah
berkembang dalam masyarakat secara turun-temurun dari generasi ke
generasi. Hukum adat tidak dibuat secara tertulis seperti hukum positif atau
hukum formal pada umumnya, melainkan bersifat lisan atau terkadang
terdapat dalam bentuk adat istiadat, tradisi, dan kebiasaan yang dihormati dan
diikuti oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.

Peran dan fungsi hukum adat dalam masyarakat


1.Mengatur Hubungan Sosia
2.Penyelesaian Konflik
3.Pemeliharaan Tradisi dan Identitas Buday
4.Pengelolaan Sumber Daya Alam
5.Pemberdayaan Komunitas
6.Mempertahankan Keseimbangan Sosial
Sumber Hukum Adat

1 Lisan dan Kepercayaan


2 Adat Istiadat dan
Turun-Temurun Tradisi

3 Pemimpin Adat dan 4 Pengalaman dan Kearifan


Lembaga Adat Lokal
Hukum Adat: Tahap-Tahap
Awal Pembentukan
Periode Prasejarah dan Norma-Norma
Awal:

1 Pengamatan dan 2 Pengamatan dan Penyesuaian:


Penyesuaian: Respons Respons masyarakat terhadap
masyarakat terhadap kebutuhan dan tantangan.
kebutuhan dan tantangan.

3 Komunikasi Lisan: Penyampaian 4 Penerimaan oleh Komunitas: Norma-


norma diterima sebagai bagian dari
norma-norma melalui cerita
identitas dan kehidupan sehari-hari.
dan pengajaran turun-temurun.
Hukum Islam

Pengertian Hukum Islam:

Hukum Islam adalah sistem hukum yang


berdasarkan ajaran a ga m a Islam,
mencakup
aturan-aturan yang mengatur kehidupan individu
dan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip
Islam.
Sumber Hukum
Islam
1. Al-Quran: Sumber utama hukum Islam adalah Al-Quran,
kitab suci umat Islam. Ayat-ayat Al-Quran memberikan
pedoman hukum yang mencakup berbagai aspek
kehidupan.
2. Hadis: Hadis adalah riwayat atau perkataan Nabi
Muhammad SAW yang mencatat perbuatan dan ucapan
beliau. Hadis menjadi sumber penting untuk memahami dan
menjelaskan ajaran Al-Quran.
3. Sumber-sumber Hukum Islam Lainnya:
Ijma (konsensus): Kesepakatan para ulama Islam
dalam memutuskan suatu hukum.
Qiyas (analogi): Penerapan prinsip-prinsip hukum Islam untuk
kasus baru berdasarkan analogi dengan hukum yang telah
ada. Ijtihad: Upaya pemikiran dan interpretasi ulama untuk
menemukan solusi hukum dalam situasi baru.
Tahap-Tahap Awal
Pembentukan
1. Periode
Pengajaran oleh Nabi Muhammad SAW:
Nabi Muhammad SAW adalah sumber utama pengajaran dan penjelasan
ajaran Islam
Pengajaran langsung melalui ucapan, perbuatan, dan persetujuan beliau
membentuk dasar-dasar hukum Islam.
2. Pembentukan Norma-Norma Dasar dalam Al-Quran dan Hadis:
Al-Quran sebagai kitab suci Islam memberikan norma-norma hukum yang
bersifat universal dan abadi
Hadis mencatat perbuatan dan ucapan Nabi Muhammad SAW,
menetapkan norma-norma praktis untuk diikuti oleh umat Islam.
Hukum Islam: Masa Klasik
dan Empat Mazhab
1 Periode Klasik dan Munculnya
2 Kontribusi Mazhab-mazhab Terhadap
Empat Mazhab Sunni:
Masa klasik mencakup Perkembangan Hukum Islam:
Hanafi: Fokus pada rasionalitas dan
periode setelah
ijtihad, fleksibilitas dalam interpretasi
meninggalnya Nabi hukum.
Muhammad SAW hingga Maliki: Berbasis pada tradisi
kurang lebih abad ke-9 Madinah dan keadaan lokal,
Masehi. memberikan perhatian pada
Empat mazhab Sunni kebiasaan lokal.
Shafi'i: Menetapkan metode ijtihad
muncul sebagai hasil dari
dan menekankan pentingnya hadis
interpretasi dan ijtihad sebagai sumber hukum.
ulama terkemuka: Hanafi, Hanbali: Memiliki pendekatan yang
Maliki, Shafi'i, dan Hanbali. konservatif dan tegas terhadap
hukum, mengutamakan Al-Quran
dan Hadis.
Pembaruan dan Tantangan
Kontemporer
1. Respons terhadap Perubahan Sosial dan Politik
Pembaruan hukum Islam sebagai respons terhadap dinamika
sosial dan politik kontemporer.
Upaya menghadapi isu-isu modern seperti teknologi, ekonomi,
dan perubahan sosial.

2. Tantangan Kontemporer seperti Hak Asasi Manusia dan Pluralisme:


Hak Asasi Manusia: Bagaimana hukum Islam berinteraksi dengan
prinsip-prinsip hak asasi manusia yang diakui secara global.
Pluralisme: Menanggapi tantangan pluralisme dan bagaimana
hukum Islam berinteraksi dengan masyarakat multikultural.
Hukum Barat
Fondasi Romawi dan
Feudalisme
Sistem Feudalisme dan
Pengaruh Hukum Romawi
Hukum Lokal:
sebagai Basis Awal:
Era feudalisme: Struktur
Fondasi hukum
sosial dan politik yang
Romawi memberikan
landasan bagi didasarkan pada hubungan
perkembangan hukum feodal antara tuan tanah
Barat dan pelayan.
Pengaruh hukum Romawi Hukum lokal: Sistem
dapat ditemui dalam hukum yang berkembang di
prinsip-prinsip hukum sipil tingkat lokal, sering kali
dan konsep hak properti. berbeda antar wilayah.
Common Law dan
Equity
Perbedaan antara Common Law dan Equity:
Common Law: Berdasarkan keputusan
pengadilan dalam kasus-kasus sebelumnya
(preceden), berkembang secara organik.
Equity: Sistem hukum yang muncul untuk
memberikan keadilan ketika Common Law
tidak mencukupi, diawasi oleh kanselir.

Sistem Pengadilan dan Preceden:


Sistem Pengadilan: Pengadilan mengambil peran
penting dalam membentuk hukum melalui
keputusan-keputusan yang membentuk preseden.
Preceden: Prinsip bahwa keputusan pengadilan
sebelumnya menjadi dasar untuk kasus serupa di
masa depan, memberikan konsistensi dan
prediktabilitas hukum.
Renaisans dan Hukum Humanis
1. Pengaruh Renaisans terhadap Perkembangan Hukum:
Renaisans membawa perubahan besar dalam pemikiran,
seni, dan ilmu pengetahuan.
Pengaruh ini mencakup perubahan dalam pendekatan
terhadap hukum, dengan menekankan rasionalitas dan
kembali pada sumber-sumber klasik.
2.Peran Hukum Humanis dalam Interpretasi
Hukum: Hukum Humanis: Gerakan intelektual yang
meneliti dan menginterpretasikan hukum Romawi
klasik.
Pendorong untuk memahami hukum berdasarkan naskah-
naskah klasik, menciptakan landasan bagi pengembangan
hukum Barat
Hukum Barat: Revolusi Industri
dan Hukum Perburuhan
1.Pengaruh Revolusi Industri terhadap Hukum:
Perubahan besar dalam ekonomi dan sosial selama Revolusi
Industri memunculkan kebutuhan akan regulasi hukum yang baru.
Penyesuaian hukum untuk mengatasi isu-isu seperti perburuhan,
kepemilikan perusahaan, dan perlindungan konsumen.
2. Munculnya Regulasi Hukum Perburuhan:
Respons terhadap kondisi buruh yang sulit selama
Revolusi Industri.
Pembentukan undang-undang dan regulasi untuk melindungi hak
pekerja, seperti batas waktu kerja dan keamanan kerja.
Hukum Barat: Globalisasi
dan Tantangan Kontemporer
Dampak Globalisasi terhadap Hukum Barat:
Globalisasi membawa perubahan besar dalam
perdagangan, teknologi, dan interaksi lintas
batas.
Memerlukan adaptasi hukum Barat untuk
mengatasi tantangan global, termasuk
harmonisasi hukum antarnegara.

Tantangan seperti Multikulturalisme dan Keadilan


Sosial:
Multikulturalisme: Pengakuan terhadap keragaman
budaya dan keberagaman masyarakat,
menantang hukum Barat untuk menjadi inklusif.
Keadilan Sosial: Tantangan untuk menangani
ketidaksetaraan dan memastikan akses keadilan
bagi semua lapisan masyarakat.
Kesimpulan dan
Harapan Masa Depan
1 Menyimpulkan Pokok-Pokok Penting dari Ketiga Sistem Hukum:
Hukum Adat: Berakar dalam tradisi, norma-norma lisan, dan
peran tokoh-tokoh adat.
Hukum Islam: Didasarkan pada Al-Quran, Hadis, dan tradisi
empat mazhab, dengan pembaruan dan respons terhadap
tantangan kontemporer.
Hukum Barat: Berkembang dari fondasi Romawi dan Common Law,
dipengaruhi oleh Renaisans, Hukum Humanis, Revolusi Industri, dan
adaptasi terhadap globalisasi.
Kesimpulan dan
Harapan Masa Depan
2

Menekankan Pentingnya Dialog Antarbudaya dan Harmoni Hukum Global:


Pentingnya dialog dan pemahaman antar sistem hukum untuk
menciptakan harmoni hukum global.
Harapan untuk membangun jembatan antarbudaya, menghormati
keragaman, dan menciptakan kerjasama dalam penegakan hukum
global.
Sekian &
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai