DAN MA’RIFAH
DALAM ILMU
TASAWAF
Kelompok 9
Sufi yang telah mencapai tingkatan tertinggi akan merasakan rasa cinta, kebahagiaan, serta pengetahuan
yang mendalam terhadap apa yang telah dialami dan dilaluinya. Berdasarkan hal tersebut, seorang sufi
tidak membutuhkan kehidupan yang mewah, kecuali tingkatan kehidupan yang hanya sekadar dapat
menunjang kegiatan ibadahnya kepada Allah SWT.
Pengertian Mahabbah
Kata mahabbah berasal dari Arti luas Mahabbah :
kata ahabba, yuhibbu, a. Memeluk dan mematuhi perintah Tuhan dan membenci sikap yang
mahabatan, yang secara melawan pada Tuhan.
harfiah berarti mencintai b. Berserah diri kepada Tuhan.
secara mendalam. Jadi, c. Mengosongkan perasaan di hati dari segala-galanya, kecuali dari
dapat diartikan bahwa Zat Yang Dikasihi.
mahabbah artinya cinta. Hal
ini mengandung maksud Ayat yang menjelaskan tentang Mahabbah terdapat dalam
cinta kepada Tuhan. Q.S. Al-Imran ayat 31 :
Mahabbah
Ayat yang menjelaskan tentang Mahabbah terdapat dalam Q.S. Al-Imran ayat 31 :
Artinya :
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
(Q.S. Al-Imran ayat 31).
Aliran Dalam Tasawuf
03 Al-Ittihad
Persatuan
Sebab – Sebab yang Mengutamakan Rasa Cinta Kepada
Allah
SYARIAT HAKIKAT
yang berarti ilmu yang
Langkah awal seorang sufi untuk
digunakan untuk mencari
berjalan menuju tahapan selanjutnya.
suatu kebenaran.
Syariat berisi hukum agama serta
ajaran moral dan etika. TASAWU
TARIKAT F Ma’rifah
jalan menuju hakikat berupa Mengetahui atau mengenal
bentuk pengamalan syariat Allah.
Pengetahuan awam dan ulama belum dapat memberikan pengetahuan hakiki
tentang Tuhan, sehingga kedua pengetahuan tersebut baru disebut ilmu dan
belum dikatakan sebagai ma'rifah. Pengetahuan yang disebut ma'rifah adalah
pengetahuan sufi, yang dapat mengetahui hakikat Tuhan (ma'rifah), sehingga
ma'rifah hanya dapat diperoleh pada kaum sufi yang mereka sanggup melihat
Tuhan dengan cara melalui hati sanubarinya. Dapat dikatakan bahwa ma'rifah
adalah pemberian Tuhan kepada sufi yang sanggup menerimanya
Pengetahuan Tentang Tuhan
1. Pengetahuan awam, yang memberi penjelasan bahwa Tuhan satu dengan perantara
ucapan syahadat.
2. Pengetahuan ulama, yang memberi penjelasan bahwa Tuhan satu menurut akal
(logika).
3. Pengetahuan sufi, yang memberi penjelasan bahwa Tuhan satu dengan perantara hati
sanubari.4
Salah satu tokoh ma'rifah yaitu Al-Gazali. Menurut Al-Gazali,
ma'rifah ialah mengetahui rahasia Allah dan mengetahui
peraturan-peraturan Tuhan tentang segala yang ada. Ia
menjelaskan bahwa orang yang mempunyai ma'rifah tentang
Tuhan yaitu A'rif (tidak akan mengatakan "Ya Allah" atau "Ya
Rabbi", karena memanggil Tuhan dengan kata-kata seperti itu
menyatakan bahwa Tuhan ada di belakang tabir). Ma'rifah
menurut Al-Gazali juga memandang kepada wajah Allah SWT.
Sedangkan, ma'rifah dan mahabbah menurut Al-Gazali adalah
tingkatan tinggi bagi seorang sufi, dan pengetahuan ma'rifah
lebih baik kualitasnya dari pengetahuan akal.
Hubungan Mahabbah dan Ma’rifah
Istilah mahabbah selalu berdampingan dengan ma’rifah, baik dalam
kedudukannya maupun pengertiannya. Kalau ma’rifah merupakan
tingkat pengetahuan kepada Tuhan melalui mata hati (al-qalb), maka
mahabbah adalah perasaan kedekatan dengan Tuhan melalui cinta
(roh). Keduanya menggambarkan keadaan dekatnya hubungan
seorang sufi dengan Tuhan. Dengan kata lain, mahabbah dan
ma'rifat menggambarkan dua aspek rapat yang ada antara seorang
sufi dengan Tuhan.
Hubungan Mahabbah dan Ma’rifah
Istilah mahabbah selalu berdampingan dengan ma’rifah, baik dalam
kedudukannya maupun pengertiannya. Kalau ma’rifah merupakan tingkat
pengetahuan kepada Tuhan melalui mata hati (al-qalb), maka mahabbah adalah
perasaan kedekatan dengan Tuhan melalui cinta (roh). Keduanya
menggambarkan keadaan dekatnya hubungan seorang sufi dengan Tuhan.
Dengan kata lain, mahabbah dan ma'rifat menggambarkan dua aspek rapat yang
ada antara seorang sufi dengan Tuhan.
Tujuan Mahabbah dan Ma’rifah
Tujuan mahabbah yaitu untuk memperoleh kebutuhan, baik yang
bersifat material maupun spiritual untuk mencapai tingkat rohaniah
tertinggi dengan tercapainya gambaran yang mutlak, yaitu cinta
kepada Tuhan, serta untuk memperoleh kesenangan bathiniah yang
sulit dilukiskan dengan kata-kata yaitu hanya dapat dirasakan oleh
jiwa. Sedangkan, tujuan yang ingin dicapai dalam ma’rifah adalah
mengetahui rahasia-rahasia yang terdapat dalam diri Tuhan
KESIMPULAN
Kata mahabbah berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabatan, yang secara harfiah berarti mencintai
secara mendalam. Dilihat dari segi tingkatannya, mahabbah ada tiga macam, yaitu mahabbah orang
biasa, mahabbah orang shidiq, dan mahabbah orang yang arif. Sedangkan, Ma'rifah berasal dari kata Al-
Ma'rifah, yang berarti mengetahui atau mengenal sesuatu. Dalam Tasawuf, istilah ma'rifah ini berarti
mengenal Allah ketika sufi mencapai suatu maqam dalam Tasawuf. Istilah mahabbah selalu
berdampingan dengan ma’rifah, baik dalam kedudukannya maupun pengertiannya. Keduanya
menggambarkan keadaan dekatnya hubungan seorang sufi dengan Tuhan. Tujuan Mahabbah yaitu
untuk memperoleh kebutuhan, baik yang bersifat material maupun spiritual untuk mencapai tingkat
rohaniah tertinggi, sedangkan tujuan ma'rifah adalah mengetahui rahasia-rahasia yang terdapat dalam
diri Tuhan.
SARAN
Untuk menjadi seorang sufi, harus melewati terlebih dahulu beberapa
tingkatan dalam tasawuf yang harus dilakukan secara berurutan dan
tidak boleh terputus-putus, yaitu syariat (dasar), tarikat (jalan), hakikat
(kebenaran), dan ma’rifah (pengetahuan
THANKS