KOLOID
RAHMA NAFI’AH, M.SI., APT
SEKOLAH TINGGI FARMASI YPIB CIREBON
PENDAHULUAN
Sistem Dispersi : suatu sistem dimana salah
satu zat (fase terdispersi) disebarkan
(didispersikan) dalam zat lainnya (medium
dispersi, fase kontinu, fase luar)
Sistem dispersi digunakan dlm pendekatan
formulasi : emulsi, suspensi, salep, krim,
serbuk.
Penggolongan sistem berdasarkan diameter
partikel terdispersi : dispersi molekular,
dispersi koloidal, dan dispersi kasar
CONT…
Dispersi molekular : sistem yg serbasama
(homogen) dan membentuk larutan benar
Dispersi koloidal dan dispersi kasar : sistem
serbaneka (heterogen)
TABEL. KLASIFIKASI SISTEM DISPERSI
BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL
Golongan Rentang Karakteristik Contoh
ukuran
Dispersi Kurang dr 1 Tidak tampak dg mikroskop Molekul
Molekul nm elektron, lolos lewat oksigen,
ultrafilter dan membran ion2,
semipermeabel, difusi glukosa
berlangsung cepat
Dispersi 1.0 nm – 0.5 Tampak dg mikroskop Sol perak
Koloidal µm elektron tp tidak tampak koloidal,
dg mikroskop biasa, lolos polimer
lewat kertas saring, tp sintetik
tidak lolos membran dan
semipermeabel, lambat polimer
berdifusi alam
Dispersi Lebih dari 0.5 Tampak dg mikroskop Pasir,
Kasar µm biasa, tidak lolos kertas emulsi,
saring dan membran suspensi
semipermeabel, tak dapat obat, sel
berdifusi darah
merah
UKURAN DAN BENTUK
PARTIKEL KOLOIDAL
Partikel koloidal mempunyai luas permukaan
lebih besar drpd partikel kasar.
Karena mempunyai luas permukaan spesifik
yg besar, maka memberikan sifat yg unik,
contoh :
1. Platina efektif sebagai katalisator bila
berbentuk koloidal, yaitu platina hitam.
2. Perubahan ukuran partikel sol emas
menghasilkan perubahan warna sol dr
merah mjd biru.
TEKNIK PEMISAHAN KOLOID -
DIALYSIS
Dialysis menggunakan membran semipermeabel, co :
cellophane. Membran ini mempunyai pori-pori yang
hanya melewatkan molekul dan ion-ion terlarut (gula,
sukrosa, NaCl), sedangkan partikel koloid tak dapat
melewatinya.
Prinsip kerja teknik dialysis dapat dilihat pada Gambar
1.
Setelah tercapai keseimbangan, partikel koloidal akan
tertinggal pada kompartemen A, sedangkan partikel
subkoloidal akan bermigrasi melewati membran
semipermeabel menuju kompartemen B. Hal ini dapat
terjadi sehingga seluruh partikel subkoloidal
berpindah ke B dan kompartemen A hanya terdapat
partikel koloidal.
GAMBAR 1
TEKNIK PEMURNIAN KOLOID
ULTRAFILTRASI
Ultrafiltrasi banyak digunakan untuk
memisahkan dan memurnikan suatu koloid.
Teknik filtrasi ini melewatkan koloid pada
suatu membran dengan memberikan suatu
tekanan dengan alat labu Buchner.
TIPE SISTEM KOLOIDAL
1. KOLOID LIOFILIK
Merupakan sistem koloidal yang mudah berinteraksi
dengan medium pendispersi (suka solven)
Dibuat mudah dengan mendispersikan material dalam
suatu pelarut membentuk dispersi koloidal atau sol
Umumnya bersifat organik atau sintetik
Terdapat dua macam koloid liofilik, yaitu :
1. Koloid hidrofil, bila materialnya merupakan bahan
yang dapat terdispersi dalam air, co : gelatin, akasia,
Na-CMC, HPMC, dll
2. Koloid lipofil, bila materialnya merupakan bahan yang
terdispersi dalam pelarut organik (kloroform, eter,
heksana, amil asetat), co : karet, polistiren
2. KOLOID LIOFOBIK
Merupakan sistem koloid yang sedikit
berinteraksi dalam medium pendispersi
(takut solven)
Umumnya dibuat dengan mendispersikan
molekul anorganik dalam air, co : emas,
belerang, perak, arsen sulfida, arsen iodida
Metode pembuatan koloid liofobik :
Caranya :
1. penambahan muatan listrik
2. melindungi tiap partikel dengan lapisan
pelindung yang mencegah terjadinya saling
lekat bila partikel bersatu akibat gerakan
Brown
APLIKASI KOLOID DALAM
FARMASI
Koloid dapat digunakan dalam memodifikasi
sifat bahan aktif farmasi (BAF), yaitu :
mempengaruhi kelarutan BAF
dapat diaplikasikan dalam sistem
penghantaran obat, yaitu : hidrogel,
mikrosfer, mikroemulsi, liposom, niosom,
misel, nanopartikel dan nanokristal
CONT…
Diameter Sistem Bahan/sistem Aplikasi
penghantaran pembentuk