Anda di halaman 1dari 7

Analisis Politik

“Strukturalisme”
Kelompok 5
Analisis Politik
 Awita Nustam (E041201026)
 Firjah Kaghassani Adli (E041201027)
 Nabila Mumtaza Akmal (E041201028)
 Muh. Alif Fauzan Syah (E041201029)
 Feriawang (E041201030)
 Sukardi (E041201032)
Pendekatan Strukturalisme dan
Sejarahnya
Pendekatan strukturalisme berasal dari bahasa latin struere yang berarti
membangun dan kata structura yang berarti bentuk bangunan. Ajaran pokok
strukturalisme adalah semua masyarakat dan kebudayaan memiliki suatu
struktur yang sama dan tetap. Strukturalisme, sebagaimana tersirat dalam
istilahnya, berkaitan dengan penyingkapan struktur sebagai pemikiran dan
tingkah laku manusia. Hakikat dari pendekatan strukturalis adalah bahwa ia
tidak menyoroti mekanisme sebab-akibat dari suatu fenomena, melainkan
tertarik pada konsep bahwa satu totalitas yang kompleks dapat dipahami
sebagai suatu rangkaian unsur-unsur yang saling berkaitan.
JENIS – JENIS STRUKTURALISME

 Strukturalisme Dinamik

 Strukturalisme Genetik

 Strukturalisme Formalis
Karakteristik Pendekatan Stukturalisme
Ciri-ciri strukturalisme adalah pemusatan pada deskripsi keadaan aktual objek melalui
penyelidikan, penyingkapan tabiat, sifat-sifat yang terkait dengan suatu hal melalui pendidikan.
Ciri-ciri itu bisa dilihat dari beberapa hal; hirarki, komponen atau unsur-unsur, terdapat metode,
model teoritis yang jelas dan distingsi yang jelas. Ciri khas strukturalisme ialah pemusatan pada
deskripsi keadaan aktual obyek melalui penyelidikan, penyingkapan sifat-sifat instrinsiknya yang
tidak terikat oleh waktu dan penetapan hubungan antara fakta atau unsur-unsur sistem tersebut
melalui pendidikan. Strukturalisme menyingkapkan dan melukiskan struktur inti dari suatu obyek
(hierarkinya, kaitan timbal balik antara unsur-unsur pada setiap tingkat) (Bagus, 1996: 1040).
Kelemahan Pendekatan Strukturalisme

Sebagaimana pendekatan lain yang memiliki kelemahan, pendekatan struktural juga memiliki kelemahan.
Kelemahan pertama ialah pendekatan struktural mengabaikan eksistensi individu dalam melakukan
analisis. Fokus utamanya ialah apakah sebuah struktur menjamin kebaikan atau keburukan. Padahal dalam
hal tertentu, individu memiliki andil yang besar dalam sebuah persoalan yang terjadi. Pendekatan
struktural juga tidak memfokuskan analisis pada apa yang menjadi penyebab terjadinya sebuah kasus, dan
apa yang menjadi akibat dari adanya kasus tersebut. konsistensinya pendekatan struktural dalam struktur
membuatnya melupakan aspek-aspek lain sebagai faktor pendukung dan penentang terjadinya sebuah
kasus. Selain itu, pendekatan strukturalisme tidak mempersoalkan sejarah dan perubahan yang terjadi
dalam masyarakat. padahal sejarah dan perubahan perlu dijadikan pembanding dalam menganalisis kasus
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai