Filsafat harta dan kepemilikan
Filsafat harta dan kepemilikan
kepemilikan
Pendahuluan
A. Harta adalah kebutuhan dasar kehidupan manusia dan tidak dapat dipisahkan
darinya. Islam melihat keinginan manusia untuk memperoleh, memiliki dan
menggunakan harta sebagai sesuatu yang umum.
Secara etimologis, kata harta diartikan dalam bahasa Arab sebagai al-mal, yang
merupakan akar kata (masdar) yang berarti cenderung, condong, dan al-maal
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyenangkan manusia, dan
mereka menerima manfaat baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk non
material.
Defenisis Harta Menurut Para Ahli
2. Sedangkan ulama kontemporer salah satunya yang sering kita kenal adalah
syekh wahbah al-zuhaili beliau mendefinisikan bahwa harta secara etimologis
adalah segala sesuatu yang dimiliki atau dikuasai oleh manusia secara nyata, dan
berupa benda yang bermanfaat, seperti emas, perak, hewan, tumbuhan, atau
barang yang bermanfaat lainnya
Secara istilah hak milik terdiri dari dua suku kata, yaitu: hak dan milik. Secara etimologi, kata
“hak” berasal dari bahasa arab yang artinya “sesuatu yang tetap Secara istilah terdapat beberapa
definisi yang dikemukakan oleh para ulama fiqih.;
Menurut Syekh Ali Al-Khafifi, hak adalah kemaslahatan yang diperoleh secara syara’.
Menurut Mustafa Ahmad Az-Zarqa, hak adalah suatu keharusan yang padanya ditetapkan syara’
suatu kekuasaan atau taklif..
Sedangkan pengertian hak dalam istilah ahli ushul sama dengan arti hukum, yaitu : Sekumpulan
kaidah dan nas yang mengatur atas dasar harus ditaati untuk mengatur hubungan manusia
dengan manusia, baik mengenai orang maupun mengenai harta.
Kepemilikan secara etimologi berasal dari kata bahas arab yaitu “Malaka-
yamliku-mulkan” yang berarti memiliki, menguasai, dan mengumpulkan.