Anda di halaman 1dari 2

PANAS JENIS ZAT PADAT (F-1) I. Tujuan Percobaan Menetukan panas janis dari zat padat II.

Alat-alat percobaan dan fungsinya 1. Kalorimeter dengan pengaduk Berfungsi untuk mengukur kalor pada percobaan ini 2. termometer berfungsi untuk mengukur suhu benda dan zat cair 3. Tabung takaran Berfungsi untuk mengambil air dalam jumlah tertentu 4. Silinder alumunium Berfungsi sebagai logam yang akan diukur kalor jenisnya 5. balok kuningan berfungsi sebagai logam yang akan diukur kalor jenisnya 6. benang berfungsi untuk mengikat logam dan mengikatnya dari air mendidih III. Tinjauan Pustaka Dalam suatu eksperimen, jika terdapat sistem A dan sistem B dimana sistem A temperaturnya lebih tinggi dari sistem B. ketika kedua sistem tersebut disatukan, maka akan diperoleh suatu kesetimbangan termal diman suhu A turun dan suhu B naik. Para ahli menyimpulkan bahwa sistem A kehilangan panas yang mengalir ke sistem B. peristiwa ini disebut dengan aliran panas atau perpindahan panas dari A ke B. pada mulanya, yang dianggap berpindah disebut dengan kalorik yaitu sesuatu zat alir yang tidak berbobot dqan tidak dapat dilihat. Setelah abad ke 18 dan 19, teori ini digantikan dengan teori bahwa aliran panas tersebut berupa perpindahan energi. Logam yang dipanaskan akan mengalami kenaikan suhu. Energi panas (kalor) yang diperlukan untuk menaikan suatu massa logam disebut dengan panas jenis yang dilambangkan dengan cz.

Besarnya energi panas dapat diukur dengan kalorimeter dan kalorimeter ideal tidak menyerap panas dari lingkungan. Akan tetapi, pada kenyataannya, kalorimeter menyerap sejumlah energi panas dari lingkungan. Sehingga kapasitas kalorimeter harus diperhitungkan. Apabila kalorimeter diisi air dengan massa ma dan suhu T1 yang sama dengan suhu kalorimeter. Kemudian di dalamnya dimasukkan logam bermassa mz dengan suhu T2, maka akan terjadi kesetimbangan termal pada suhu T3. Perpindahan panas ke lingkungan bernilai kecil sehingga dapat diabaikan. Dalam kasus ini dianggap T2 > T1, sehingga logam melepaskan kalor ke air dan kalorimeter. Berdasarkan asas black diperoleh persamaan : Qlepas mz cz ( T2 - T3 ) mz cz ( T2 T3 ) cz keterangan c C : = = = = Qditerima ma c ( T3 T1 ) + C ( T3 T1) ( ma c + C ) ( T3 T1 ) ( ma c + C ) ( T3 T1 ) mz ( T2 T3 ) = Panas jenis zat padat ( Kal / g C ) = Kapasitas panas Kalorimeter ( Kal / C )

cz = Panas jenis zat padat ( Kal / g C ) Proses perpindahan panas dapat terjadi dengan 3 cara yaitu ; secara konduksi, konveksi, dan radiasi. 1. Konduksi Konduksi adalah perpindahan panas dari suatu titik ke titik yang lain dari suatu benda IV. Prosedur Percobaan 1. menimbang massa balok alumunium dengan neraca Ohauss 2. mengisi kalorimeter dengan 100 cm3 air dengan menggunakan tabung takaran. Biarkan sesaat. Kemudian mengukur suhunya. 3. memanaskan balok alumunium dengan mencelupkannya

Anda mungkin juga menyukai