Anda di halaman 1dari 10

Nama NPM Kelas

: Rika Masirilla Septiari : 1106073453 : MPPH A

DAMPAK INTERNET TERHADAP HUKUM INTERNATIONAL

I.

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Internet adalah teknologi yang berkembang sangat pesat di era modern

ini, Perkembangannya berpengaruh terhadap segala aspek, termasuk hukum internasional. Selaras dengan sifat hukum internasional yang dinamis, maka hukum internasional akan terus berubah seiring dengan perkembangan zaman. Menurut Drew Heywood sejarah internet bermula pada tahun 1969 saat oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat memerlukan standar baru untuk komunikasi internet working lalu direalisasikanlah melalui sebuah proyek yang disebut dengan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Mulanya internet hanya digunakan untuk kepentingan militer pertahanan AS dalam mencegah masalah komunikasi antar kelompok dalam jarak jauh dengan menggunakan jaringan telepon. Pada saat itu telah banyak dibuat jaringan komputer yang disebar dan dihubungkan pada daerah-daerah vital. Selain itu, pihak militer AS juga memanfaatkan internet ini untuk mengantisipasi jika terjadinya serangan nuklir. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi semakin berkembang sehingga internet pun semakin canggih. Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Internet menyediakan berbagai informasi mengenai kesehatan, hobi, sosial, rohani, rekreasi, sains, teknologi, pekerjaan, profesi, saham, bisnis, hukum,

politik dan lain lain. Hal yang paling menarik adalah akses internet sangatlah bebas, tidak mengenal batasan ruang dan waktu atau membedakan ras, agama, kebangsaan, serta strata sosial. Dengan demikian, adanya hubungan yang tak terbatas itulah yang menyebabkan terjadi interaksi antar negara, sehingga tentu saja harus ada hukum internasional yang berlaku untuk mengatur ketertiban dalam hubungan tersebut. Hukum internasional itu sendiri adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas Negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata.1 Yang menjadi permasalahan adalah apakah ada dampak positif dari teknologi informasi dalam bentuk internet yang dapat mempercepat proses hukum internasional. Karena seperti yang kita ketahui bahwa hubungan yang sangat bebas terjadi melalui akses internet dari hal yang sangat sederhana hingga menjadi suatu hal yang kompleks. Kompleksnya hubungan atau transaksi dagang internasional ini paling tidak disebabkan oleh adanya jasa teknologi (khususnya teknologi informasi) sehingga transaksi - transaksi dagang semakin berlangsung cepat. Batas - batas negara bukan lagi halangan dalam bertransaksi. Bahkan dengan pesatnya teknologi, dewasa ini para pelaku dagang tidak perlu mengetahui atau mengenal siapa rekanan dagangnya yang berada jauh di belahan bumi lain. Hal ini tampak dengan lahirnya transaksi - transaksi yang disebut dengan ecommerce.
2

Selain itu, ketika hukum internasional sudah diterapkan dan

diberlakukan selanjutnya bagaimana cara internet membantu mendeteksi pelanggaran dan memobilisasi sanksi hukum internasional tersebut.

2. Perumusan Masalah Berkaitan dengan pandangan tersebut maka kajian ini dikhususkan untuk membahas beberapa persoalan antara lain :
1

Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R Agoes, Pengantar Hukum Internasional, Alumni, Bandung, 2003, hal 2. 2 Huala Adolf, Hukum Perdagangan Internasional, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal 1.

1. Bagaimana teknologi informasi dalam bentuk internet dapat mempercepat proses hukum internasional?

2. Bagaimana cara internet membantu mendeteksi pelanggaran dan memobilisasi sanksi hukum internasional?

II.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk memahami manfaat teknologi informasi terhadap keberlangsungan hukum internasional. Secara khusus tujuan ini bertujuan untuk : a. Menjelaskan mengenai kebermanfaatan teknologi internet dalam mempercepat proses hukum internasional. b. Menjelaskan cara cara mendeteksi pelanggaran dan memobilisasi sanksi hukum internasional melalui bantuan internet

III.

TINJAUAN PUSTAKA : Hukum Internasional (Sejarah dan Perkembangan Hingga Pasca

1. Judul

Perang Dingin) Pengarang Penerbit Uraian : Prof. Dr. Hata, SH., MH : Setara Press, Malang, 2012 : Buku ini berusaha menggambarkan perkembangan Hukum

Internasional mulai dari Hukum Internasional Tradisional, Hukum Internasional Pasca Perang Dunia, Hukum Internasional pada era PBB, Perang Dingin dan Pasca Perang Dingin. Sejumlah topik yang menguraikan perkembangan hukum internasional sebagai akibat perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan masyarakat internasional kontemporer telah diangkat ke permukaan, seperti Hukum Internasional WTO, Hukum Pidana Internasional serta Hukum Internasional dan Internet. Dalam buku ini dibahas bagaimana hukum internasional sangat terpengaruh oleh perkembangan konstelasi politik dunia

seperti pada masa masa terjadinya konflik ideologi dengan sistem internasional yang bersifat bipolar sampai dengan keadaan masa kini dengan sistem internasional unipolar karena Amerika Serikat telah muncul sebagai satu - satunya negara adidaya. Dengan tebal 290 halaman dan ukuran 40 x 12 cm buku ini sangat nyaman untuk dibaca, terlebih lagi jenis kertas yang dipakai oleh buku ini adalah kertas yang ringan. Maka walaupun terdiri dari halaman yang cukup tebal namun buku ini tidak terasa berat sama sekali. Sampul depan dari buku ini pun terlihat sederhana namun tetap menarik dengan ukuran judul buku yang dibuat sangat besar agar mempermudah orang - orang membaca atau menemukannya.

2. Judul Penulis Penerbit Uraian

: Pengantar Hukum Internasional : Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes : P.T Alumni, Bandung, 2003 : Sebagai suatu buku pengantar yang membahas mengenai hukum

internasional, buku ini sangat mudah dipahami. Dalam menjabarkan isi dari buku ini, penulis menggunakan cara pendekatan terhadap hukum internasional yang juga digunakan dibidang hukum lainnya terhadap masalah hukum pada umumnya. Sehingga selain mengkaji mengenai kaidah hukum secara analitis, diperhatikan pula segi - segi sosiologis, politik, dan budaya dari persoalan. Kelebihan dari buku ini adalah uraian mengenai kasus - kasus dan bahan - bahan pendukung dari isi materi buku ini dimuat dalam buku pendamping secara terpisah. Hal tersebut dikarenakan cara penerbitan dalam bentuk terpisah seperti itu lebih baik daripada memaksakan untuk memuat banyak materi serta kasus dalam suatu buku pengantar yang pada kenyataannya sering mengganggu kontinuitas pembacaan. Buku ini memiliki tebal 204 halaman dengan sampul depan berwarna biru tua dan sampul belakang berwarna putih. Berisi pengetahuan mendasar tentang hukum internasional, seperti pengertian, batasan dan istilah hukum internasional, lalu perbedaan hukum internasional publik dengan hukum perdata internasional, serta siapa saja yang menjadi subjek hukum internasional, apa saja sumber hukum internasional, dan masih banyak lagi.

3. Judul

: Hukum Internasinal dan Berbagai Macam Permasalahannya

(Suatu Kumpulan Karangan) Penulis Penerbit : Prof. Dr. D. Sidik Suraputra, SH : Lembaga Pengkaji Hukum Internasional Fakultas Hukum

Universitas Indonesia, Depok, 2004 Uraian : Buku ini merupakan kumpulan artikel yang memuat pandangan

dan pendapat sang penulis terhadap perkembangan hukum internasional, melalui buku ini penulis menggambarkan kepada para pembacanya kompleksitas dari hukum internasional itu sendiri. Berbagai sudut pandang, kepentingan, dan perbedaan latar belakang pelaku hukum internasional telah menimbulkan situasi dan kondisi yang berbeda dalam penerapan hukum internasional tersebut. Walaupun hukum internasional disuatu saat dapat menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak yang lain, namun hukum internasional itu tetap ada. Tanpa adanya norma hukum yang mengatur perilaku Negara dan subyek hukum internasional lainnya, maka yang akan terjadi adalah penindasan hak terhadap subyek hukum internasional lainnya yang tidak mempunyai kekuatan negosiasi yang sama. Dengan ketebalan buku yang mencapai 434 halaman, menjadikan buku ini sebagai salah satu sumber informasi yang lengkap mengenai beberapa permasalahan dalam dunia hukum internasional. Tidak hanya membahas mengenai persoalan internasional secara luas namun juga membahas mengenai hubungan serta peran Indonesia dalam hukum internasional itu sendiri.

4. Judul Penulis Penerbit Uraian

: Pengantar Hukum Pidana Internasional : Prof. Dr. Romli Atmasasmita, SH., LL.M : PT Refika Aditama, Bandung, 2006 : Dalam era yang serba global berbagai aktivitas seperti ekonomi,

politik dan militer bahkan aktivitas criminal sekalipun, akan bersifat lintas negara. Seorang pelaku tindak kriminal yang mempunyai mobilitas atau reputasi internasional akan sulit sekali terjangkau oleh hukum apabila tidak ada instrument hukum yang mengaturnya. Oleh karena itu dalam kondisi seperti itu hukum pidana internasional mempunyai peran yang sangat vital, keberadaannya

menentukan hukum nasional negara mana yang akan diberlakukan terhadap pelaku tindak pidana yang bersifat lintas batas negara. Perjanjian ekstradisi sebagai salah satu komponennya, terus berkembang yang dibentuk antara negara negara tertentu untuk mengantisipasi segala bentuk kejahatan yang melintasi teritori negara mereka, sehingga hukum pidana internasional menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan terutama dalam era globalisasi yang mewabah satu dekade ini. Buku ini berusaha mengupas mengenai hal tersebut secara sistematik, serta melampirkan juga beberapa perjanjian ekstradisi penting antara Indonesia dengan beberapa negara asing lainnya. Dikemas dengan ukuran yang cukup besar tebal 251 halaman, dan tata sampul yang simple membuat buku ini

IV.

KERANGKA KONSEP

Kerangka konsepsional merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang akan atau ingin diteliti3. 1. e-commerce adalah satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik. 2. Hukum Telematika adalah hukum terhadap perkembangan konvergensi telematika yang berwujud dalam penyelenggaraan suatu sistem elektronik, baik yang terkoneksi melalui internet (cyberspace) maupun yang tidak terkoneksi dengan internet. 3. Cyberspace adalah ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual. Berupa ruang yang diwujudkan melalui (jaringan) komputer, sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan bit. 4. interpenetration adalah hubungan saling mempengaruhi antara hukum nasional dengan hukum internasional4

3 4

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet.3, UI Press, Jakarta, 1986, hlm 132 Prof. Dr. Hata, SH., MH, Hukum Internasional (Sejarah dan Perkembangan Hingga Pasca

Perang Dingin), Setara Press, Malang, 2012, hlm 110

5. pacta sun servanda adalah seseorang mengadakan perjanjian apa saja sesuai dengan kehendaknya, dan apabila mereka telah memutuskan untuk membuat perjanjian, mereka terikat dengan perjanjian tersebut 6. international non-governmental organization adalah organisasi swasta yang menjalankan kegiatan untuk meringankan penderitaan, mengentaskan kemiskinan, memelihara lingkungan hidup, menyediakan layanan sosial dasar atau melakukan kegiatan pengembangan masyarakat.

V.

METODE PENELITIAN

1. Bentuk Penelitian Dari segi bentuknya, penelitian ini merupakan penelitian Yuridis Normatif. Menurut Soerjono Soekanto & Sri Mamudji istilah metode penelitian hukum normatif disebut juga metode penelitian hukum kepustakaan 5 Artinya dalam penelitian ini yang metode digunakan adalah metode penelitian hukum yang dilakukan dengan meneliti dan mengkaji bahan pustaka atau data sekunder belaka. Sesuai dengan jenis penelitiannya yakni penelitian yuridis normatif, maka dapat digunakan lebih dari satu pendekatan.6 Dalam penelitian ini digunakan pendekatan undang - undang (statute approach) dan pendekatan konsep (conceptual approach).7

2. Tipologi Penelitian Dari segi tipologinya, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif analitis.

Soerjono Soekanto & Sri Mamudji,Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat),

Rajawali Pers, Jakarta, 2001, hlm 13-14


6

Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian HUkum Normatif Tinjauan Singkat, Rajawali

Pers, 2006, hlm 23


7

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004,

hlm 57

3. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari undang - undang, basic principles, dan konvensi internasional. Data sekunder yang digunakan adalah jurnal internasional, skripsi dan thesis sarjana hukum.

4. Macam Bahan Hukum Sama seperti jenis data yang digunakan, karena penelitian ini bersifat normatif. Maka data yang dipakai merupakan bahan hukum yang terbagi ke dalam dua jenis yaitu bahan hukum primer dan bahan sekunder. Bahan hukum primer undang - undang, basic principles, dan konvensi internasional. Sedangkan data sekundernya diperoleh dari jurnal internasional, media massa, dan media elektronik.

5. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data berupa studi dokumen atau bahan pustaka. Data diperoleh dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Pendekatan yang dilakukan adalah menjadikan bahan bacaan yang sebagai sumber ide utama agar tidak dilakukan penelitian yang sama dan aspek aspek yang sama pula terhadap penelitian terdahulu.

6. Metode Analisis Data Metode analisis data kuantitatif menjadi pilihan peneliti dikarenakan penelitian ini bersifat yuridis normatif dimana data yang digunakan didapat dari data sekunder atau bahan hukum.

7. Bentuk Hasil Penelitian Data yang akan disajikan sebagai bentuk hasil penelitian berbentuk deskriptif analisis, untuk mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai fenomena hukum dalam data-data yang akan telah diteliti.

VI.

RANCANGAN BIAYA PENELITIAN Rancangan biaya penelitian yaitu :

1. Rekapitulasi Rencana Anggaran dan Belanja Belanja Bahan Habis Pakai Belanja Peralatan Penunjang Belanja Perjalanan Belanja Lain-lain Rp 400.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 500.000,00

------------------------------------------------------------------------------ + Jumlah Biaya Rp 5.900.000,00

2. Rincian Rencana Anggaran dan Belanja 2.1 Belanja Bahan Habis Pakai Kertas Alat Tulis Kantor (Pulpen, Amplop, Stapler dll) Print Dokumen, Proposal, dan Laporan Jilid Proposal dan Laporan Rp 50.000,00 Rp 35.000,00 Rp 150.000,00 Rp 100.000,00

------------------------------------------------------------------------------ + Jumlah Biaya Rp 335.000,00

2.2 Belanja Peralatan Penunjang Penelitian Koneksi Internet modem USB Flash Disc Buku Referensi Rp 1.000.000,00 Rp 80.000,00 Rp 2.500.000,00

------------------------------------------------------------------------------- + Jumlah Rp 3.580.000,00

2.3 Belanja Perjalanan

Transportasi Selama Masa Pengumpulan Data Konsumsi Rp 3.500.000,00 Rp 2.000.000,00

----------------------------------------------------------------------------------- + Jumlah Rp 5.500.000,00

2.4 Belanja Lain - Lain Biaya Komunikasi (Pulsa Telepon) Dokumentasi Rp 300.000,00 Rp 200.000,00

------------------------------------------------------------------------------------ + Jumlah Rp 500.000,00

Anda mungkin juga menyukai