Anda di halaman 1dari 159

PENDAHULUAN Pembaharuan bidang pendidikan sudah lama digalakkan.

Pembaharuan itu seperti meliputi kurikulum, metode mengajar, media pembelajaran, administrasi pendidikan, strategi pembelajaran, dan sebagainya. Implikasi dari pembaharuan itu adalah bahwa ukuran keberhasilan proses belajar mengajar guru di kelas mengalami perubahan; tuntutan ketertiban kelas juga menjadi berubah. Guru mengajar tanpa menyiapkan satuan pelajaran, tanpa media, tanpa variasi metode, keadaan kelas yang tenang tanpa aktivitas para siswamengerjakan tugas atau melakukan kegiatan belajar demi tercapainya tujuan belajar, bukanlah kelas yang baik, dan itu periu dihindari. Adanya perubahan tuntutan kondisi ketertiban kelas agar proses belajar lebih berkualitas, maka guru perlu mengetahui bagaimana memanajemeni kelas dalam proses pembelajaran. !etiap proses pembelajaran dengan metode, media, pendekatan tertentu menuntut suasana kelas tertentu pula. Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum, "asilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru harus menguasai kiat memanajemeni kelas. !etiap kegiatan belajar mengajar mengisyaratkan tercapainya tujuan, baik tujuan instruksional maupun tujuan pengiring. #amun tidak dapat dipungkiri keadaan di kelas sering kali tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. $leh karena itu, guru bertugas untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang menguntungkan bagi peserta didik, sehingga tumbuh iklim belajar yang berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. %saha preventi" dan kurati" perlu dilaksanakan dalam upaya penciptaan kondisi kelas yang diharapkan. %saha preventi" yaitu tercipta dan dapat dipertahankannya kondisi kelas yang kondusi" harus dirancang dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar hal&hal yang merugikan dapat dihindari. !edangkan upaya kurati" yaitu upaya mengembalikan kepada kondisi yang optimal apabila terjadi hal&hal yang merusak yang disebabkan oleh tingkah laku peserta didik di dalam kelas.

%paya guru menciptakan dan mempertahankan kondisi yang diharapkan akan e"ekti" apabila' Pertama, diketahui secara tepat "aktor&"aktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar. (edua, diketahuinya masalah&masalah yang diperkirakan dan yang mungkin tumbuh yang dapat merusak iklim belajar mengajar. (etiga, dikuasai berbagai pendekatan dalam manajemen kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana satu pendekatan digunakan )*.+ntang dan ,. -aka loni, ./01 ' 23. Pengajaran adalah serangkaian kegiatan yang bermaksud mem"asilitasi peserta didik mencapai tujuan pendidikan secara langsung. *anajemen adalah rangkaian kegiatan tindakan yang dimaksud untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya pembelajaran. *aka, manajemen kelas merupakan persyaratan penting yang menentukan terciptanya pembelajaran yang e"ekti". ladi berdasar logika sederhana bahwa manajemen kelas, yang e"ekti" adalah suatu segi penting dari proses belajar mengajar. 4ikaitkan dengan misi dan tujuan mata kuliah *A#A5+*+# (+6A!, pembelajaran mata kuliah ini diarahkan pada' .3 pembentukan kemampuan memahami konsep, pendekatan, dan generalisasi yang diperlukan dalam memanajemeni kelas; kemampuan mengorganisasikan kondisi dan "asilitas kelas; pengembangan kemampuan menginventarisasi "aktor&"aktor yang menimbulkan gangguan disiplin kelas di sekolah dasar, dan penemuan alternati" pemecahannya; 73 memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk memperoleh pengalaman langsung dalam mengamati realisasi konsep manajemen kelas di sekolah dasar, dan mencoba mensimulasikan berbagai aspek manajemen kelas secara utuh maupun parsial. 8ahan ajar ini akan memaparkan, melatihkan, dan menerapkan dalam kasuskasus mengenai hal&hal yang berkaitan dengan manajemen kelas. Pemahaman, pemilikan keterampilan, dan mengaplikasikannya dalam berbagai situasi, kemudian menganalisis dan mere"leksinya segala hal yang berkaitan dengan manajemen kelas, diharapkan para mahasiswa calon guru akan dapat menciptakan kondisi kelas yang menguntungkan. (ondisi kelas yang menunjang merupakan prasyarat utama bagi terjadinya proses pembelajaran yang e"ekti".

!egala sesuatu yang disajikan dalam bahan ajar ini akan sangat berman"aat apabila para mahasiswa, para dosen, dan para penstudi lainnya menelaah secara eksama dan kritis, mendiskusikannya dalam kelompok, menjawab pettanyaan, dan berlatih sesuai dengan latihan yang tersedia pada setiap akhir bab dengan sungguh&sungguh.

BAB I PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS Latar Belakang *anajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, dan bahkan guru yang telah berpengalaman sekalipun. Alasannya, sederhana karena calon guru, guru baru, dan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. 4alam arti guru mampu menyampaikan bahan pelajaran perkuliahan diserap oleh para peserta didik dengan baik. Penciptaan harapan seperti itu merupakan kajian dari manajemen kelas. !ebab manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam uapayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan& tujuan belajarnya secara e"isien, atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik. 4i kelaslah segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan segala kompo9ennya, metode dengan segala pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi dengan segala sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. 6ebih lanjut hasil pembelajaran ditentukan pula oleh apa yang terjadi di kelas. $leh karena itll, selayaknyalah kelas dimanajemeni secara baik, pro"esional, terus&menerus dan berkelanjutan. %ntuk sampai pada tujuan yang dimaksud diperlukan pemahaman akan halhal umum prinsip&prinsip manajemen kelas terlebih dahulu sebelum sampai kepada pemahaman yang lebih khusus. 8ab ini adalah bab yang mengulas prinsip&prinsip manajemen kelas yang bahasannya meliputi' mengajar dan manajemen kelas; pengertian manajemen kelas; aspek, "ungsi, dan masalah manajemn kelas; serta pengaturan kelas yang nyaman dan menyenangkan. Pemahaman akan prinsip&prinsip manajemen kelas ini penting dikuasai sebelum hal&hal khusus diketahui. 4engan dikuasainya prinsip&prinsip manajemen kelas, hal ini akan menjadi "ilter&"ilter penyaring menghilangkan kekeliruan umum dari manajemen kelas. *isalnya, ada dua kegiatan yang dila.kukan guru yaitu' kegiatan menelaah kebutuhan peserta didik )kegiatan mengajar3 dan memberi ganjaran )kegiatan manajemen kelas3; begitu juga dua

masalah perilaku peserta didik yaitu' peserta didik yang selalu mendebat )masalah individual3 dan perilaku kelompok yang mereaksi negati" )masalah kelompok3. ,erhadap dua kegiatan guru dan dua perilaku peserta didik kadang&kadang tidak dibedakan, padahal keduanya jelas berbeda. (etidak tahuan akan prinsip&prinsip manajemen seperti itu akan dapat dihindari bila dikuasai prinsip&prinsipnya. $leh karena itu, diharapkan para mahasiswa menyimak bab ini dengan baik dan sungguh&sungguh, mengerjakan pertanyaan&pertanyaan yang tersedia, dan melaksanakan tugas yang ditugaskan. (esemuanya itu dimaksudkan untuk dapat menguasai prinsip& prinsip manajemen kelas, sehingga Anda dengan mudah dapat mempelajari bab&bab berikutnya dan mampu menerapkan prinsip&prinsip manajemen kelas tersebut di lapangan kelak. Tujuan !etelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat' a. membedakan pengertian mengajar dan memanajemeni kelas serta hubungan antara keduanya; b. membedakan masalah pengajaran dan masalah manajemen kelas dari contoh& contoh kasus yang disajikan' c. menyimpulkan pentingnya manajemen kelas bagi berhasilnya pembelajaran' d. mende"inisikan pengertian manajemen kelas berdasar konsepsi lama dan modern serta berdasar pandangan pendekatan operasional; e. menyimpulkan tujuan menajemen kelas, ". memahami "ungsi manajemen kelas bagi tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal; g. menjelaskan secara khusus "ungsi tugas kepala sekolah dalam menjalankan "ungsinya dalam memanajemeni kelas, h. membedakan pengertian masalah individu clan masalah kelompok clalam manajemen kelas serta anggapan dasar yang mendasarinya; i. menjelaskan empat pola tingkah laku anak seusia !4 apabila kebutuhan individunya tidak terpenuhi;

j.

menyimpulkan masalah kelompok yang mungkin muncul dalam manajemen kelas;.

k. memahami pentingnya organisasi sekolah dalam manajemen kelas; l. menunjukkan berbagai upaya guru yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai masalah manajemen kelas. m. menjelaskan syarat&syarat kelas yang nyaman dan menyenangkan, n. mengkaitkan keadaan kelas yang nyaman dan menyenangkan dengan terciptanya keadaan kelas yang optimal. .. Mengajar dan Manajemen Kelas (egiatan guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan manajerial )4epdikbud, ./01'/; *. +ntang dan ,. -aka 5oni, ./013. (egiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan peserta: didik mencapai tujuan& tujuan pelajaran. (egiatan mengajar antara lain seperti menelaah kebutuhan peserta didik, menyusun rencana pelajaran, menyajikan bahan, mengajukan pertanyaan, menilai kemajuan siswa. (egiatan manajerial kelas bermaksud menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan mengajar dapat berlangsung secara e"ekti" dan e"isien. (egiatan manajerial antara lain seperti mengembangkan hubungan yang baik antara guru dan peserta didik, memberi ganjaran dengan segera, mengembangkan aturan permainan dalam kegiatan kelompok, penghentian tingkah laku peserta didik yang menyimpang atau tidak sesuai dengan tata tertib. 4engan demikian, dalam proses belajar mengajar di sekolah dapat dibedakan adanya dua kelompok masalah yaitu masalah pengajaran dan masalah manajemen kelas. 8anyak guru yang kurang mampu membedakan masalah pengajaran dan masalah manajemen kelas, sehingga pemecahannya pun menjadi kurang tepat. *asalah manajemen kelas harus ditanggulangi dengan tindakan korekti", sedangkan masalah pengajaran harus ditanggulangi dengan tindakan pembelajaran. Pak (usno guru bidang studi PP(#, misalnya mengajar dengan menggunakan pendekatan strategi yang menarik, mengembangkan variasi metode, dan multi media agar siswa yang enggan mengambil bagian dalam diskusi kelompok tertarik, akti", dan rajin. Pemecahan masalah yang dilakukan Pak (usno sudah barang tentu tidak tepat, sebab membuat pelajaran lebih

menarik adalah masalah pengajaran, sedangkan peserta didik enggan mengambil bagian di dalam kegiatan kelompok merupakan masalah manajemen kelas. #amun tidak dapat dipungkiri bahwa penarikan diri peserta didik akan menghalangi tercapainya tujuan khusus pengajaran yang hendak dicapai melalui kegiatan kelompok yang dimaksud. !ebaliknya, hubunganantar pribadi )in&terpersonal3 yang baik antaraguru dan siswa, antara siswa dan siswa )suatu petunjuk keberhasilan manajemen kelas3 tidak dengan sendirinya menjamin proses belajar mengajar akan menjadi e"ekti". 8erkaitan dengan hal tersebut maka manajemen kelas merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang e"ekti" )*.+ntang dan ,. -aka 5oni, ./013 . ;alaupun istilah mengajar )teaching3 dan pengajaran )instruction3 senng digunakan searti, adalah sangat berguna apabila memandang mengajar sebagai sesuatu yang memiliki dua dimensi yang saling berhubungan' pengajaran dan manajemen. Pengaj;.'..ran dan manajemen dapat dibedakan, tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran< keduanya sulit dipisahkan. *anajemen bermaksud menegakkan danmemelihara perilaku siswa menuju pembelajaran yang e"ekti" dan e"isien & memudahkan pencapaian tujuan manajerial. Pengajaran dan manajemen keduanya bertujuan menyiapkan atau memproses & yaitu memproses atau menyiapkan perilaku&perilaku guru yang diharapkan memberi kemudahan kepada pencapaian tujuan tertentu );ebe, .//1 ' .3.

Pengajaran

(eberhasilan !iswa

*anajemen

Gambar I : Keterkaitan antara manajemen dan keberhasilan siswa 4i bawah ini, adalah gambaran proses pengajaran dan proses manajerial yang masing&masing meliputi empat proses.

Proses Pengajaran a. *engidenti"ikasi tujuan penga=aran b. *endiagnose keberhasilan slswa c. *erencanakan dan menerapkan aktivitas pengajaran d. *engevaluasi keberhasilan slswa

Proses *anajerial a. *enetapkan tujuan manajerial b. *enganalisis kondisi yang ada c. *emilih dan menerap kan strategi manajerial d. *enilai e"ekti vitas manajerial

! Pengert"an dan Tujuan Manajemen Kelas *anajemen dari kata >management>, diterjemahkan pula menjadi

pengelolaan,berarti proses penggunaan sumber daya secara e"ekti" untuk mencapai sasaran. !edangkan pengelolaan adalah proses yang memberikan, pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan ?4epdikbud, ./0/3. (elas )dalam arti umum3 menunjuk kepada pengertian sekelompok siswa yang ada pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dad guru yang sama pula. 4engan demikian, maksud manajamen kelas adalah mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan e"ekti". ,erdapat beberapa de"inisi tentang manajemen kelas berikut' a. 8erdasar konsepsi lama dan modern *enurut konsepsi lama, manajemen kelas diartikan sebagai upaya mempertahankan ketertiban kelas. *enurut konsepsi modern manajemen kelas adalah proses seleksi yang menggunakan alat yang tepat terhadap problem dan situasi manajemen kelas. Guru menurut konsepsi lama bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem organisasi kelas sehingga individu dapat meman"aatkan

kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas&tugas individual )6ois @. 5ohnson dan *ary 8any, ./2A3. b. 8erdasar pandangan pendekatan operasional tertentu )disarikan dari ;il"ord A. ;eber, ./0B3' a.!eperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disipltn )pendekatan C5'ori ter3. b. !eperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi )pendekatan intimidasi3. c.!eperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan !lswa )pendekatan permisi"3. d. !eperangkat kegiatan guru menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk resep yang telah disajikan )pendekatan buku masak3. e.!eperangkat kegiatan guru un<tuk menciptakan suasana kelas yang e"ekti" melalui perencanaan pembelaj aran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik )pendekatan instruksional3. ". !eperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan )pendekatan pengubahan perilaku3. g. !eperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio&emosional kelas yang positi" )pendekatan penciptaan iklim sosio emosional3. h. !eperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang e"ekti" )pendekatan sistem sosial3. Pengertian lain dari manajemenkelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang e"ekti" clan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. 4engan demikian manajemen kelas merupakan usaha sadar, untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. %s.aha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi kondisi proses belajar mengajar clan pengaturan waktu sehingga pembelajaran

berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai )4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen, .//B3.

Gambar 7 ' Penyiapan siswa pada saat masuk kelas

Gambar 1 Ketua kelas menyiapkan para siswa masuk kelas

Gambar 4 : Berdoa sebelum memulai pelajaran' !edangkan tujuan manajemen kelas adalah a. *ewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. b. *enghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran. c. *enyediakan dan mengatur "asilitas setra perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas. d. *embina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta si"at&si"at individunya )4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen, .//B'73.

#! As$ek% &ur"gs"% dan Masala' Manajemen Kelas ,ugas guru seperti mengontrol, mengatur atau mendisiplinkan peserta didik adalah tindakan guru yang sudah tidak tepat lagi. 4ewasa iniaktivitas guru yang terpenting adalah memanajemeni, mengorganisir, dan rnengkoordinasikan usaha at au aktivitas peserta didik menuju tujuan pembelajaran. *ernanajemeni kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam rnernutuskan, rnemahami, mendiagnosis, dan kemarnpuan bertindak rnenuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek&aspek manajemen kelas. Adapun aspek&aspek yang perlu diperhatikap dalam manajemen kelas adalah si"at kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selekti". dan kreati" )6ois @. 5ohnson dan *ary A. 8any, ./2A3. (egiatan&kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam manajemen kelas sebagai aspek&aspek manajemen kelas, seperti tertuang dalam Petunjuk Pengelolaan (elas di !ekolah 4asar adalah berikut ini' a. *engecek kehadiran siswa, b. *engumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan tersebut, c. Pendistribusian bahan dan alat, d. *engurnpulkan in"orrnasi did siswa, mencatat data pemeliharaan arsipl g. *enyampaikan materi pelajaran, h. *emberikan tugas P-. !ementara itu hal&hal yang perlu diperhatikan para guru, khususnya guru baru dalam pertemuan pertama dengan siswa di kelas adalah' a. (etika bertemu dengan siswa, guru harus' .3 bersikap tenang dan percaya diri, 73 tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam, atau sikap tidak simpatik. 13 memberikan salam lalu memperkenalkan diri, D3 memberikan "ormat isian tentang data pribadi siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat hidupnya secara singkat.

b. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan tertib dan lancar' c . *engatur temp at duduk siswa secara tertib dan teratur.E d. e. ". *enentukan tata cara berbicara dan tanya jawab. *embuat denah kelas )temp at duduk siswa3. 8ertindak disiplin baik terhadap siswa maupun terhadap diri sendiri )4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen, .//B' .13. (onsep dasar yang perlu dicermati dalam manajemen kelas adalah penempatan individu, ke.ompok, sekolah, dan "aktor lingkungan yang mempengaruhinya. 4i samping si"at kelas peranan dan moti" individu dalam kelompok, si"at&si"at kelompok, penyesuaian yang terjadi dalam perilaku kolekti", dan pandangan guru dalam mengajar. *anajemen kelas, selain memberi makna penting bagi tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajemen kelas ber"ungsi' .3 *embeli dan melengkapi "asilitas untuk segala macam tugas seperti' membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan&tujuan organisasi, mernbantu individu agar dapat bekerja sarna dengan kelompok atau kelas, rnembantu prosedur kerja, rnerubah kondisi kelas, 73 *emelihara agar tugastugas itu dapat berjalan lancar.

Gambar F ' Memberi penjelasan dan membantu pembentukan kelompok Gungsi manajernen yang dipandang perlu dilaksanakan secara khusus oleh kepala sekolah seperti tertuang dalam Petunjuk Pengelolaan !ekolah di !ekolah 4asar adalah berikut ini. a! Peren(anaan Perencanaan dapat dipandang sebagai suatu proses penentuan dan penyusunan rencana dan program&program kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang secara terpadu dan sistematis berdasarkan landasan, prinsip&prinsip dasar dan data at au in"ormasi yang terkait serta menggunakan sumber&sumber daya lainnya )misal dana, sarana dan prasarana, prosedur, metode dan teknik3 dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 4engan demikian produk perencanaan adalah rencana atau program yang berorientasi ke masa depan. Program seyogianya disusun secara lebih spesi"ik dan operasional. -encana tersebut hendaknya memiliki si"at&si"at sebagai berikut' .3 -encana harus jelas (ejelasan ini harus terlihat pada tujuan dan sasaran at au target yang hendak dicapai, jenis dan bentuk tindakan atau kegiatan yang akan dilaksanakan, siapa pelaksananya, prosedur, metode dan teknik pelaksanaannya, bahan dan peralatan yang diperlukan, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.

73 -encana harus realistis Hal ini mengandung arti bahwa a3 -umusan tujuan, target at au sasaran harus mengandung harapan&harapan yang memungkinkan dapat dicapai, baik yang menyangkut aspek kuantitati" maupun aspek kualitati"nya. %ntuk itu harapan&harapan tersebut hams disusun berdasarkan kondisi&kondisi dan kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya yang ada. b3 5enis dan bentuk kegiatannya hams relevan dengan tujuan dan target atau sasaran yang hams dicapai. c3 Prosedur, metode, dan teknik pelaksanaannya hams relevan dengan tujuan dan target atau sasaran yang hendak dicapai serta hams memungkinkan kegiatan& kegiatan yang telah dipilih dapat dilaksanakan secara e"ekti" dan e"isien. d3 !umber daya manusia yang akan melaksanakan kegiatan&kegiatan tersebut hams memiliki kemampuan&kemampuan dan motivasi serta aspek&aspek pribadi lainnya yang menjamin atau memungkinkan terlaksananya tugas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. e3 -encana penggunaan sarana, prasarana, dan dana hams se!%aI dengan tujuan, target atau sasaran yang hendak dicapai serta memungkinkan terlaksananya kegiatan&kegiatan secara e"ekti" dan e"isien. "3 5adwal kegiatan pe.aksanaannya hams memungkinkan kegiatan dapat dilaksanakan secara e"ekti" dan e"isien serta sesuai dengan batas waktu yang telah direncanakan. 13 -encana hams terpadu a3 -encana hams memperlihatkan unsur&unsurnya baik yang bersi"at insani maupun non&insani sebagai komponen&komponen yang bergantung satu sarna lain, berinteraksi dan bergerak bersama secara sinkron kearah tercapainya tujuan dan target yang telah ditetapkan sebelumnya. b3 -encana harus memiliki tata urut yang teratur dan disusun berdasarkan skala prioritas. )! Peng*rgan"sas"an

Pengorganisasian adalah suatu proses yang menyangkut perumusan dan rincian pekerjaan dan tugas serta kegiatan yang berdasarkan struktur organisasi "ormal kepada orang&orang yang memilki kesanggupan dan kemampuan melaksanakannya, sebagai persyaratan bagi terciptanya kerjasama yang harmonisdan optimal ke arah tercapainya tujuan secara e"ekti" dan e"isien. Pengorganisasian ini meliputi langkah&langkah antara lain' .3 *engidenti"ikasi tujuan&tujuan dan sasaran&sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 73 *engkaji kembali pekerjaan yang telah direncanakan dan merincinya menjadi sejumlah tugas dan menjabarkannya menjadi sejumlah kegiatan. 13 *enentukan personil yang memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dan kegiatan&kegiatan. D3 *emberikan in"ormasi yang jelas kepada guru tentang tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakannya, mengenai waktu dan tempatnya, serta hubungan kerja dengan guru atau pihak lain yang terkait. F3 *engupayakan sarana dan prasarana serta dana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas&tugas dan kegiatan&kegiatan tersebut. (! Menggerakkan Gungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk memberikan pengaruh& pengaruh yang dapat menyebabkan guru< tergerak untuk melaksanakan tugas dan kegiatannya secara bersama&sama dalam rangka tujuan pendidikan secara e"ekti" dan e"isien. Gungsi ini perIu dilakukan oleh seorang kepala sekolah, karena' l3 73 Adanya kenyataan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan, tugas !esudah perencanaan >dan pengArgaisasian di.akukan harus ditindaklanjutkan atau kegiatan apabila ia terdorong untuk mcmenuhi sesuatu kebutuhan. dengan pelaksanaan tugas.

Gungsi ini perIu dilakukan sepanjang proses pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ragam dan tingkat kebutuhan seseorang. 4alam rangka melaksanakan

"ungsi ini ada beberapa teknik motivasi yang dapat digunakan oleh kepala sekolah, antara lain' a3 Pemberian pujian dan penghargaan, b3 Pemberian kepercayaan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, togas atau kegiatan, c3 Pemberian peluang atau kesempatan untuk melakukan tindakan&tindakan yang bersi"at kreati" inovati", d3 Pemberian insenti" atau imbalan, e3 *enciptkan iklim kerja yang harmonis dan menyenangkan, "3 *emberikan teladan yang baik, g3 *emberikan petunjuk atau nasihat, h3 *emberikan teguran atau sanksi, i3 *enyediakan peralatan dan bahan yang sesuai dengan tugas dan kegiatan serta sesuai dengan kondisi sekolah, j3 *emberikan layanan yang layak untuk keperluan kenaikan pangkat atau promosi, dan sebagainya, k3 *emberikan hasil pekerj aan atau kegiatan kepada guru yang bersangkutan sebagai umpan balik, l3 *emberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru. d! Mem)er"kan ara'an Gungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk memberikan in"ormasi, petunjuk, serta bimbingan kepada guru yang dipimpinnya agar terhindar dari penyimpangan, kesulitan atau kegagalan dalam melaksanakan tugas. Gungsi ini berlaku sepanjang proses pelaksanaan program kegiatan. Pelaksanaan "ungsi ini dapat berupa kegiatan&kegiatan sebagai berikut'

.3 73 13 D3

*emberikan penjelasan atau petunjuk&petunjuk tentang tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru. *emberikan penjelasan atau petunjuk secara garis besar tentang caracara melaksanakan tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap guru. *emberikan gambaran yang jelas tentang cara&cara kerja yang dapat menghindarkan guru dari penyimpangan, kesulitan atau kegagalan. *embangkitkan dan membina rasa tanggung j awab . moral pada diri setiap guru yang dipimpinnya atas keberhasilan pekerjaan, tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakannya.

F3

*emberikan perhatian, peringatan serta bimbingan pada saat&saat tertentu terutama ketika guru yang bersangkutan sedang mengalami kesulitan atau masalah dalam pelaksanaan tugasnya.

e! Pengk**rd"nas"an Gungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk menyelaraskan gerak langk9h dan memelihara prinsip taat asas )konsistensi3 pada setiap dan seluruh guru dalam melaksanakan seluruh tugas dan kegiatannya agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah direncanakan. Hal ini dilakukan kepala sekolah melalui pembinaan kerja sarna antar guru dan antara guru dengan pihak&pihak luar yang terkait. 4i samping itu penyelarasan dan ketaatan pada asas diupayakan agar antar "ungsi manajemen yang satu dengan yang lain seluruhnya berorientasi pada tercapainya tujuan dan sasaran< yang telah ditetapkan sebelumnya. 4engan demikian, dalam melaksanakan "ungsi ini seorang kepala sekolah dapat menggunakan sekurang&kurangnya tiga pendekatan, yaitu ' .3 Pengendalian yang bersi"at pencegahan 73 Pengendalian langsung 13 Pengendalian yang bersi"at perbaikan a. Pengendalian pencegahan dilaksanakan kepala sekolah dengan menitik beratkan pada usaha&usaha' ).3 *elakukan perencanaan yang matang, )73 Pengorganisasian yang tepat, g. )13 Pemberian dorongan yang tepat, )D3 Pemberian pengarahan yang jelas dan terarah,

)F3 *enciptakan iklim kerja yang sejuk, )B3 Pengkoordinasian yang tepat dan harmonis. b3 Pengendalian langsung dapat dititik beratkan pada usaha&usaha kepala sekolah untuk' ).3 *engadakan pengamatan yang cermat dan terencana secara sistematis pada setiap tahap dalam proses pelaksanaan program, )73 *engsupervisi pelaksanaan program atau kegiatan yang dilakukan oleh guru, )13 *emberikan bantuan atau bimbingan segera kepada guru personil yang memerlukannya, )D3 *embina disiplin guru secara berkesinambungan. c3 Pengendalian yang bersi"at perbaikan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi dan analisis. 4engan demikian perbaikan ini dilakukan setelah sesuatu tugas atau kegiatan selesai dilaksanakan. +! ln*,as" Gungsi inovasi menyangkut upaya kepala sekolah untuk menciptakan kondisi& kondisi yang memungkinkan diri para guru untuk melakukan tindakan&tindakan atau usaha&usaha yang bersi"at kreati" inovati". 4engan demikian, kepala sekolah dan guru& guru perlu mencari at au menciptakan cara&cara kerja atau hal&hal yang baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. !ekurang&kurangnya mereka diharapkan mau dan mampu memodi"ikasi hal&hal at au cara&cara baru yang lebih baik at au lebih e"ekti" dan e"isien. (ondisi demikian perlu diciptakan di sekolah agar pembaharuan pendidikan dapat muncul dad warga sekolah. !ebab, hal ini akan menumbuhkan sikap dan daya kreati" warga sekolah. 4alam melakukan "ungsi ini kepala sekolah perlu memperhatikan halhal berikut ini' .3 Harus disadari bahwa sesuatu yang baru belum tentu lebih baik dari yang lama, 73 5ika mampu menemukan atau menciptakan sesuatu hal at au cara baru, ia tidak perlu memandang rendah yang lama, 13 5ika menyangkut hal&hal yang amat pokok seperti kurikulum nasional, pendekatan belajar&mengajar yang baru, dan sebagainya, maka upaya itu perlu dikonsultasikan kepada pihak&pihak yang berwenang dilingkungan 4epartemen Pendidikan dan (ebudayaan )4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen, .//B'.I3&.03.Pt *engacu pada konsep dan "ungsi menajemen kelas maka dapat dikemukakan

bahwa manajemen kelas tidak lain menunjuk kepada tiga hal yaitu' pengaturan siswa, memelihara lancarnya penugasan, dan pengaturan "asilitas "isiko *asalah manajemen kelas dapat dikelompokkan kedalam dua kategori yaitu masalah individual dan masalah kelompok )*. +ntang dan ,. -aka 5oni, ./01'.73. ,indakan manajemen kelas yang dilakukan oleh seorang guru akan e"ekti" apabila ia dapat mengidenti"ikasi dengan tepat hakikat masalah yang dihadapi. *unculnya masalah individu didasarkan pada anggapan dasar bahwa <9mua tingkah laku individu merupakan upaya meneapai tujuan tertentu yaitu pemenuhan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok masyarakat dan untuk meneapai harga diri. 8ila kebutuhan&kebutuhan itu tidak lagi dapat dipenuhi melalui eara&eara yang wajar maka individu yang bersangkutan akan berusaha untuk meneapainya dengan eara&eara lain seperti bertindak dengan cara tidak baik atau a&sosial )-udol" 4reikurs, ./B03. 6ebih lanjut -udol" 4reikurs, lihat juga *. +ntang dan ,. -aka 5oni ./01' .1; $rnstein, .//A'2F3 menyatakan bahwa akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan 'i:?' tersebut akan terjadi beberapa kemungkinan tindakan siswa seperti' a.. ,ingkah laku yang ingin mendapat perhatian orang lain )attention getting behaviors3. Geja.a yang tampak dari tingkah .aku ini adalah siswa membadut di kelas atau dengan berbuat serba lamban sehingga perlu mendapat pertolongan ekstra. b. ,ingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan )power seeking behaviors3. Gejalanya adalah siswa selalu mendebat, kehilangan kendali emosional, marah& marah, menangis dan juga muneul tindakan pasi" yaitu selalu lupa pada aturan&aturan penting dalam kelas. c. ,ingkat laku yang bertujuan menyakiti orang lain )revenge seeking behaviors3. Gejala yang muncul dari tingkah laku ini adalah tindakan menyakiti orang lain seperti mengatangatai, memukul, menggigit dan sebagainya. d. Peragaan ketidak mampuan )passive behaviors3. Gejalanya adalah dalam bentuk sama sekali tidak menerima untuk mencoba melakukan apapun, karena beranggapan bahwa apapun yang dilakukan kegagalanlah yang dialaminya. !ebagai penduga 4reikurs 4an Jassel menyarankan adanya penyikapan terhadap tindakan para peserta didik adalah sebagai berikut ' ).3 jika guru merasa terganggu karena perilaku anak, barangkali tujuan anak adalah untuk mendapatkan perhatian, )73

jika guru merasa dikalahkan at au terancam, barangkali tujuan anak adalah mengejar kekuasaan, )13 jika guru merasa disakiti, tujuan anak mungkin membalas dendam, dan )D3 jika guru rnerasa tidak tertolong, tujuan anak rnungkin untuk rnenyatakan ketidak rnarnpuan. 4ari empat cara tindakan yang dilakukan individu tersebut mengakibatkan terbentuknya empat pola tingkah laku yang sering nampak pada anak seusia sekolah yaitu' a. Pola akti"&konstrukti" yaitu pola tingkah laku yang ekstrim, arnbisius untuk menjadi super star di kelasnya, dan mernpunyai daya usaha untuk membantu guru dengan penuh vitalitas dan sepenuh hati. b. c. d. Pola akti"&destruksti" yaitu pola tingkah laku yang diwujudkan dalam bentuk membuat banyolan, suka marah, kasar dan memberontak. Pola pasi"&konstrukti" yaitu pola yang menunjuk kepada satu bentuk tingkah laku yang lamban dengan maksud supaya selalu dibantu dan mengharapkan perhatian. Pola pasi"&destrukti" yaitu pola tingkah laku yang menunjuk kemalasan )si"at pemalas3 dan keras kepala . *asalah berikutnya adalah masalah kelompok. *asalah ini merupakan masalah yang harus diperhatikan pula dalam manajemen kelas. Problem kelompok akan muneul yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan&kebutuhan kelompok. *asalah& masalah kelompok. *asalahmasalah kelompok yang mungkin muneul dalam manajemen kelas adalah' a. (elas kurang kohesi" lantaran alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dansebagainya. b. Penyimpangan dari norma&norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya, misalnya sengaja berbicara keras&keras di ruang baca perpustakaan, c. (elas mereaksi negati" terhadap salah seorang anggotanya, misalnya mengejek anggota kelas yang dalam pengajaran seni suara menyanyi dengan suara sumbang, d. >*embombong> anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya pemberian semangat kepada badut kelas, e. (elompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yangtengah digarap, ". !emangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru karena menganggap

tugas yang diberikan kurang "air, g. (elas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru seperti gangguan jadwal, guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru lain, dan sebagainya )6ois @. 5ohnson dan *ary A. 8any dalam *. +ntang dan ,. ,aka 5oni, ./013. 6ebih lanjut 6ois @. 5ohnson dan *ary A. 8any mengemukakan ciri&ciri kelompok dalam kelas yang sekaligus sebagai variabelnya, yaitu' a. (esatuan kelompok (esatuan kelompok memegang peranan penting dalam mempengaruhi anggota& anggotanya bertingkah laku. (esatuan berkaitan dengan komunikasi, perubahan sikap dan pendapat, standar kelompok, dan tekanan terhadap perpecahan kelornpok at au ketidak satuan. Penggunaan dominasi yang kuat dapat meningkatkan kesatuan. ,etapi pemberian peraturan oleh guru dapat menirnbulkan kerusuhan. (esatuan dapat dikembangkan dengan menolong siswa agar menyadari hubungan mereka satu sarna lain sebagai alat pernersatu. b. Interaksi dan komunikasi Interkasi terj adi dalam komunikasi, kalau beberapa orang anggota mempunyai pendapat tertentu maka terjadilah komunikasi dalam kelompok dan diteruskan dengan interaksi membahas pendapat tersebut yang senng disertai d&engan emosi yang memperkuat interaksi. Akan tetapi tiap kelompok akan berusaha untuk mempertahankan interaksi kelompoknya. Hal ini perlu dibantu oleh guru supaya tugas&tugas belajar dapat berlangsung secara waj ar. Guru perlu mengetahui kebutuhan berkomunikasi siswa& siswanya dan memberi kebebasan kepadanya untuk berbicara. (omunikasiverbal atau non verbal, bila tidak terselesaikan dapat membuat situasi rusak. %ntuk membantu mereka, guru mengetahui latar belakang mereka. c. !truktur kelompok !truktur in"ormal dalam kelompok dapat mempengaruhi struktur "ormal. 8eberapa individu yang mungkin merupakan struktur in"ormal, bila selalu .ditempatkan pada posisi yang tinggi hat ini dapat merusak keakraban kelompok. ,empat anggota dalam kelompok perlu sekali diusahakan agar menarik baginya. Posisi di atas bila perlu bisa dibuat berganti&ganti.

d . ,ujuan&tujuan kelompok Apabila tujuan&tujuan kelompok ditentukan bersama oleh siswa dalam hubungan tujuan pendidikan, maka anggota&anggota kelompok akan bekerja lebih produkti" dalam menyelesaikan tugasnya. 4engan kata lain, siswa akan bekerja dengan9 baik apabila hal itu berhubungan dengan tujuan&tujuan mereka. e. (ontrol Hukuman&hukuman yang diciptakan bersama bagi !lswa yang melanggar, mungkin dapat memperkecil pelanggaran, akan tetapi beberapa anak tetap akan tidak dapat belajar dengan baik. Jara yang baik . adalah guru harus mendiagnosis kebutuhan dan kesukaran kelompok sebelum membantu mereka. ,indakan&tindakan yang digunakan untuk mengontrol kelas dari yang paling jelek ke paling baik ialah' .3 Hukuman atau ancaman 73 Pengubahan situasi atau siasat 13 4ominasi atau pengaruh D3 (operasi atau partisipasi ". Iklim kelompok Iklim kelompok adalah hasi..dari aspek&aspek yang saling berhubungan dalam kelompok atau produk semua kekuatan dalam kelompok. Iklim kelompok ditentukan oleh tingkat keakraban kelompok sebagai hasil dari aspek&aspek tersebut di atas. (eakraban yang kuat akan mengontrol perilaku anggota&anggotanya. Iklim kelompok merupakan hal yang penting dalam mengadakan perubahan dalam kelompok. 4i samping masalah individu dan masalah kelompok, hal lain yang erat kaitannya dengan manajemen kelas adalah organisasi sekolah. $rganisasi sekolah menentukan penempatan siswa, peman"aatan kemampuan dan bakat guru&guru, dan pengelolaan "isiko $rganisasi, prosedur, tujuan, dan "isik direncanakan bersama untuk menentukan perilaku siswa. Pengaruh organisasi sekolah dipandang menentukan di dalam pengarahan perilaku siswa. #amun siswa kebanyakan kurang menyadari pengaruh organisasi ini terhadap dirinya. Guru dan siswa dipengaruhi

oleh organisasi sekolah secara keseluruhan, termasuk cara pengelompokkan, kurikulum, rencana "isik, peraturan&peraturan, nilai sikap dan tindakan. Asumsi ini masuk akal sebab organisasi sosial sebagai sub sistem dan sistem sosial yang lebih luas termasuk sistem persekolahan nasional. #orma&norma berkembang sebagai hasil proses interaksi dan penyesuaian terhadap tekanan&tekanan. #orma dalam kaitan ini adalah meliputi nilai&nilai, ide&ide, dan perasaan&perasaan. #orma menunjuk kepada kecendrungan kelompok untuk merespon terhadap situasi, perilaku atau in"ormasi&. #orma menjadi "ungsi umum yang mengikat anggota&anggota, orang tua atau siswa disatu sekolah sebagai suatu sistem. !truktur kerja dan antar hubungan personalia, sta" sekolah juga berhubungan dengan norma yang berwujud aturan dan kebijaksanaan&kebijaksanaan. #ortpa&norma ini membantu mengintegrasikan kepala sekolah dengan bawahannya. #orma ini mencetuskan bentuk&bentuk perilaku yang cocok bagi personalia, termasuk perilaku para siswanya. (ebijakan dan peraturan sekolah memberi re"leksi kepada sikap, nilai, organisasi, tujuan, dan perilaku siswa dalam kelas. Peraturan merupakan , penerapan kebij akan. Peraturan &peraturan secara tertulis tidak mengakibatkan interpretasi yang berbeda&beda, lain halnya dengan peraturan tidak tertulis. Peraturan yang tidak tertulis akan membuat interpretasi yang berbeda&beda antara satu sekolah dengan sekolah lain atau antara guru dengan guru lain. (eadaan ini merupakan salah satu aspek organisasi sekolah yang kurang e"ekti" dalam menunjang penciptaan suasana belajar. -! Kelas .ang N.aman dan Men.enangkan (elas merupakan taman belajar bagi siswa. (9l9 adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembangnya potensi intelektual dan emosional. *engingat itu semuanya, kelas hendaknya dimanajemeni sedemikian rupa sehingga benar&benar merupakan taman belajar yang nyaman dan menyenangkan. !edangkan syar9t&syarat kelas yang baik adalah' ).3 rapi, bersih, sehat, tidak lembab; )7K cukup cahaya yang meneranginya; )13 sirkulasi udara cukup; )D3 perabot dalam keadaan baik, cukup jumlahnya dan ditata dengan rapi; dan )F3 jumlah siswa tidak lebih dari DA orang )4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen, .//B' .23. ,erdapat beberapa syarat yang perlu diupayakan agar kelas nyaman dan menyenangkan berikut ini.

a3 ,ata ruang kelas Pada dasarnya sistem pembelajaran yang dianut di sekolah dasar sangat tergantung pada pendekatan atau metode yang digunakan3 *enceramah, sistem yang digunakan adalah sistem klasikal; metode eksperimen, diskusi kelompok, maka sistem yang digunakan adalah non&klasikal. 4alam penataan ruang keIas, lemari kelas dapat ditempat di samping papan tulis atau di samping mej a guru. 6emari kelas tambahan dapat diletakkan dibelakang kelas. 6emari tambahan tersebut akan lebih baik bila terbuat dari kaca, dan hal ini akan dipergunakan untuk menyimpan piagam, vandel, dan kepustakaan sekolah. b3 *enata perabot kelas Perabot kelas adalah segaia sesuatu perlengkapan yang harus ada dan diperlukan di kelas. Perabot kelas meliputi atau dapat berupa' .3 73 13 D3 F3 B3 23 03 /3 Papan tulis dan penghapusnya *eja, kursi guru *eja, kursi !lswa Almari kelas 5adwal pelajaran Papan absensi 4a"tar piket kelas (alender pendidikan Gambar Presiden dan ;akil Presiden serta Iambang Garuda Pancasila

.A3 ,empat cuci tangan dan lap tangan ..3 ,empat sampah .73 !apu lidi, sapu ijuk, dan sapu bulu ayam .13 Gambar&gambar Iain alat peraga .D3 (apur spidol. Papan tulis Papan tulis harus cukup besarnya dan <permukaan dasarnya harus rata. ;arna papan tulis yang mulai menipis atau belang hams segera dicat ulang. ;arna dasar yang laLin digunakan adalah warna hitam. #amun akhir&akhir ini warna hijau banyak juga dipakai. 5ika memungkinkan di sekolah dasar dapat juga menggunakan papan tulis putih

)white board3. Papan tulis harus ditempatkan di depan kelas dan cukup cahayanya. Penempatan papan tulis hendaknya diatur, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sehingga siswa yang duduk dibagian belakang kelas dapat melihat membaca tulisan paling bawah dengan jelas. Papan tulis dapat juga ditempatkan agak tinggi, namun perlu ada tangga di bawahnya. Penempatan seperti itu terutama di kelas rendah. Meja, kursi uru %kuran meja, kursi guru disesuaikan dengan standar yang laLim. *eja guru hendaknya berlaci dan ada kuncinya. *eja, kursi guru ditempatkan di depan sebelah kanan atau kiri meja para siswa. Penempatan ini dimaksudkan agar pandangan siswa ke papan tulis tidak terganggu. *eja, kursi guru dapat juga ditempatkan di pinggir kanan atau kiri tempat duduk para siswa, asal tetap tidak mengganggu pandangan siswa ke papan tulis. Meja, kursi !iswa *eja, kursi siswa ditata berbaris ke belakang, tiap meja kursi siswa diisi ditempati dua orang siswa. (ursi siswa harus cukup sesuai dengan jumlah siswa. *eja kursi siswa harus cukup besarnya untuk dua orang. *eja kursi siswa tingginya sesuai dengan ukuran badan siswa. *eja, kursi siswasiswa tersebut dilengkapi dengan tempat tas buku. Penempatan meja, kursi siswa diatur sehingga siswa mudah untuk keluar masuk bergerak di kelas itu. "lmari kelas Almari kelas dapat ditempatkan di samping papan tulis, atau sebelah kiri kanan dinding, samping depan sebelah meja kursi guru. Penempatan almari diatur agar guru mudah membuka dan menutup almari. #adwal pelajaran 5adwal pelajaran ditempakan ditempel pada temp at yang mudah dilihat. 4a"tar jadwal tersebut dapat dibuat dari kayu atau dari kertas< manila. Papan absensi Papanabsensi ditempatkan di depan sebelah papan tulis, atau dinding samping kanan kiri kelas. !elain itu guru harus memiliki catatan da"tar hadir siswa pada buku khusus, karena da"tar absensi di papan absensi diganti setiap hari sesuai dengan keadaan. $a%tar piket kelas

4a"tar piket siswa ditempatkan di samping papan absensi. 4a"tar ini memuat nama&nama para siswa yang bertugas menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan setiap harinya, seperti menyiapkan kapur tulis, membersihkan papan tulis. Kalender pendidikan (alender pendidikan ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat. (alender ini memuat kegiatan pendidikan untuk satu tahun lamanya atau tergantung pada kebutuhan. Gambar Presiden, ;akil Presiden, dan lambang Garuda Pancasila. !emua gambar ini ditempatkan di depan kelas di atas papan tulis. 6ambang Garuda Pancasila ditempatkan lepih tinggi dari gambar Presiden dan ;akil Presiden. Gambar Presiden ditempatkan sebelah kanan lambang Garuda Pancasila dan ;akil Presiden sebelah kiri lambang Garuda Pancasila. &empat 'u'i tan an dan lap tan an ,empat cuci tangandan lap tang an ditempatkan di depan kelas dekat pintu masuk. ,empat cuci tangan dapat dibuat secara perman en dapat juga secara tidak permanen. &empat sampah ,empat sampah ditempatkan di sudut kelas. 8esar kecilnya tempat sampah disesuaikan dengan kebutuhan. ,empat sampah dapat terbuat dad seng atau plastik. !apu dan alat pembersih yan lain !apu dan alat pembersih yang lain harus tersedia di kelas. !apu dan alat pembersih itu diletakkan ditempat yang agak tersembunyi. Gambar( ambar alat pera a Penempatan dan pemasangannya disesuaikan dengan kebutuhan pelajaran yang sedang diajarkan. Gambar dan alatperaga tersebut dapat ditempelkan didinding kelas atau disimpan di almari tempat alat peraga. Gambar alat peraga itu diantaranya gambar para pahlawan, peta, gambar&gambar untuk pelajaran matematika, IPA, IP! dan sebagainya. Perabot dan alat perlengkapan kelasini harus selalu dijaga keutuhan dan kelengkapannya. (eutuhan tersebut merupakan tanggung jawab guru dan seluruh siswa. (ebersihan kelas harus tetap dipelihara. Pemeliharaan ini dilakukan oleh kelompok petugas piket, maupun oleh semua siswa pada kegiatan kerja bakti bersama yang dilakukan pada setiap hari !abtu, atau setiap bulan, atau pada hari pertama masuk sekolah setalah libur sekolah.

Gambar B

Penempatan papan tutis di ruan kelas dun posisi uru pada saar

memulai pelajaran

Gambar 2

Penempatan lemari di ruan kelas

Pertan.aan-$ertan.aan .. 5elaskan perbedaan antara mengajar dan manajemen kelas serta hubungan keduanya dalam suatu proses pembelajaranE 7. (emukakan alasan&alasan mengapa manajemen kelas memiliki arti penting bagi pencapaian tujuan pembelajaran yang optimalE 1. 8uat dalam sebuah matriks pengertian manajemen kelas berdasar konsep lama dan baru, serta berdasar pada pandangan operasionalE D. (emukakan kemungkinan empat tingkah laku anak dalam proses pembelajaran apabila kebutuhan individunya tidak terpenuhi E F. Hal&hal apa saja yang mungkin muncul akibat kebutuhan kelompok dalam pembelaj aran tidak terpenuhiE B. 8erikut ini dikemukakan masalah&masalah yang mungkin terjadi di dalam kelas yang masing&masing dapat digolongkan ke dalam masalah pengajaran atau masalah manajerial. Pertimbangkan, apakah masalah tersebut termasuk masalah pengajaran atau manajerialE (emudian, jelaskan alasan Anda mengapa Anda menggolongkan masalah tersebut ke dalam salah satu kategori ituE a. AleM adalah seorang siswa kelas enam dengan kemampuan di bawah rata&rata. (emajuan belajarnya sangat menyedihkan. 4alam membaca misalnya, ia ketinggalan dua tahun dari siswa di kelasnya, dan hamper satu tahun dari para siswa kelas dibawahnya. Ibu *ariana, gurunya, menggambarkan siswa ini sebagai kurang pandai di kelasnya. 4isamping itu AleM rupanya terus&menerus berperilaku menyimpang. AleM tidak mau melaksanakan tugasnya dan sering sekali mengganggu siswa&siswa lain yang sedang mengerjakan tugasnya. Ibu *ariana merasa bahwa Alek dapat mengerjakan tugasnya seperti siswa&siswa lain, asalkan ia mau berbuat seperti teman&temannya. b. *eskipun telah delapan bulan pindah ke sekolah baru, -ita masih . merupakan >siswa baru> di kelasnya sebab ia belum juga menjacli anggota yang diterima oleh ternan&ternan sekelasnya. Ia tampaknya pemalu dan suka menyendiri. Guru -ita yaitu Pak 4ahlan telah banyak berusaha agar -ita dapat diterima dan menerima teman&temannya. *isalnya, pak guru telah menempatkan -ita pada satu kelompok yang terdiri dad siswa&siswa perempuan yang peramah.

8erikut ini disajikan masalah&masalah yang berkaitan dengan manajeman kelas. ,ugas Anda adalah menetapkan termasuk jenis masalah apakah tiap&tiap masalah berikut, apakah masalah perorangan atau masalah kelompok. kemudian tetapkan arah khusus dari tiap&tiap masalah itu menurut klasi"ikasi berikutE *asalah kelompok' & kekurang kompakan & kekurang peraturan & reaksi negati" terhadap sesama & Penerimaan tingkah laku menyimpang & gangguan atas kelancaran kegiatan kelompok *asalah perorangan' & mencari perhatian & mencari kekuasaan & menuntut balas & memperlihatkan ketidakmampuan & ketiadaan semangat, tidak mau bckcrja, reaksi agrcsi" & ketidak mampuan penyesuaian diri dengan lingkungan kemampuan mengikuti

a. Halim memperlihatkan kcmampuan mcngacaukan pelajaran matematika yang diberikan oleh .bu Ayu. .a tcrus menerus mengganggu .bu Ayu dcngan kritik& kritikkannya. .a membcla cliri atas tugas&tugas yang diberikan kepadanya yang sclalu tidak dikerjakan itu. ia menolak mengerjakan apa yang ditugaskan itu kepadanya, me skip un telah ditegur. Ibu Ayu khawatir kalau&kalau ia tidak dapat mengendalikan diri, dankhawatir si Halim akan mengganggu situasi pembelajarannya. b. (elas Pak ,aher biasanya merupakan kelas yang baik dan bersemangat tinggi dalam belajar. #amun ketika Ibu Garida datang ke kelas itu sebagai guru penggal.ti, siswa& siswa di kelas itu menolak melakukan kegiatan, dan kelas menjadi amat gaduh, meskipun Ibu Garida mengajar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh Pak ,aher. c. Ibu Arnold merasakan bahwa -amli sebagai !lswa yang amat mengganggu. Ada&ada saja tingkah lakllnya yang menyebabkan orang lain terganggu. ,ingkah lakunya yang menyimpang itu pada umumnya belum keterlaluan, tetapi sudah agak menjengkelkan. Tugas !ecara berkelompok )1&D3 orang Anda berkunjung ke sebuah sekolah dasar. (egiatan yang Anda lakukan ialah' a. Jatat kegiatan&kegiatan yang dilakukan oleh 8apak lbu Guru di dalam kelas pada saat mengajar. b. Jatat semua perilaku para siswa pada saat mengikuti pe.ajaran tersebut. c. Jatat semua peralatan atau perlengkapan yang ada di sekolah itu. d. 4engan dipandu oleh dosen pengampu mata kuliah *anajemen (elas, laporkan semua hasil pengamatan kepada para mahasiswa kelompok lain. e. 4iskusikan dan analisis laporan tersebut sehingga jelas masalahnya )pengajaran, manajerial, individuall kelompok3 dengan mengemukakan alas an dan arah khusus dari masing&masing masalah tersebut. Da+tar Pustaka 4epdikbud, ./01. Pengelolaan (elas. 5akarta' 4irektorat 5enderal Pendidikan ,inggi.

4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen. .//B. Pengelolaan (elas. !eri Peningkatan *utu 7. 5akarta' 4epdagri dan 4epdikbud. &&&& .//B. Pengelolaan (elas. !eri Peningkatan *utu 1. 5akarta' 4epdagri dan 4epdikbud. 5ohnson, 6ois @. N *ary A. 8any. ./2A. )lassroom Mana ement* 6ondon' ,he *c*illan Jompany Jollier *acmillan 6imited. *. +ntangdan ,. -aka loni. ./01. Pen elolaan Kelas* 5akarta' Proyek Pengembangan Pendidikan ,enaga (ependidikan 4epdikbud 4irjen Pendidikan ,inggi. ;eber, ;il"ord A. ./0B. )lassroom Mana ement* *assachusetts' 4e Heat and Jompany. &&&& .//1. +""ective )lassroom Mana ement* Houston' 4epartement o" Jurriculum and Instruction Jollege o" +ducation, %niversity o" Houston. $rnstein, Allan J. .//A. !trate ies %or +%%e'ti,e &ea'hin * #ew Oork' Harper and -ow Publisher Inc.

BAB II PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS Latar Belakang Guru adalah pekerja sosial, akan tetapi guru tidak dapat disamakan dengan seorang tukang. !eorang tukang cukup mengikuti petunjuk yang terdapat dalam buku petunjuk. Gtlru perIu menyadari bahwa peranannya adalah sebagai manajerial aktivitas yang harus bekerja berdasar pada kerangka acuan pendekatan manajemen kelas. *emanajemeni kelas dalam proses pemecahan masalah bukan terletak pada banyaknya macam kepemimpinan dan kontrol, tetapi terletak pada keterampilan memberikan "asilitas yang berbeda&beda untuk setiap peserta didik. Pemecahan masalah merupakan proses penyelesaian yang beragam, ini tergantung pada sumber permasalahan. Guru harus memiliki, memahami, dan terampil dalam menggunakan bermacam& macam pendekatan dalam manajemen kelas, meskipun tidak semua pendekatan yang dipahami dan dimilikinya dipergunakan bersamaan atau sekaligus. 4alam hal ini, guru dituntut untuk terampil memilih atau bahkan memadukan pendekatan yang dianggapnya menyakinkan untuk menangani kasus manajemen kelas yang tepat dengan masalah yang9dihadapinya. (emungkinan dari hasil diagnosis memutuskan menggunakan pendekatan A, tetapi setelah diterapkan ternyata gagaE. (emudian situasi tersebut dianalisis kembali, akhirnya sampai pada kesimpulan guru harus menerapkan alternati" kedua, ketiga, at au kombinasi. 8erikut ini adalah uraian ten tang macam&macam pendekatan dalam manajemen kelas yang disarikan dari ;il"ord A. ;eber )./0B; .//B3; *. +ntang dan ,. -aka 5oni )./013, dan 4epdikbud )./013. 8oleh jadi dad macam&macam pendekatan dalam manajemen kelas itu ada pendekatan yang sudah tidak tepat lagi. $leh karena itu, uraian macam&macam pendekatan ini dimaksudkan untuk lebih memahami kekuatan dan ke.emahan yang ada pada setiap pendekatan, sehingga guru tidak terjerumuske dalam penerapan pendekatan yang sudah tidak tepat itu.

Tujuan !etelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat' a. menjelaskan pengertian pendekatan' otoriter, intimidasi, permisi", buku masak, instruksional, pengubahan perilaku, sosio&emosional, proses kelompok, eklektik, dan analitik pluralistik dalam manajemen kelas; b. menyimpulkan kekuatan dan kelemahan masing&masing pendekatan dalam manajemen kelas; c. menyimpulkan persamaan dan perbedaan masing&masing pendekatan dalam manajemen kelas; d. e. ". mengemukakan bentuk&bentuk pendekatan intimidasi dalam manajemen kelas; menjelaskan lima strategi pendekatan instruksional dalam manajemen kelas; menyimpulkan alasan penerapan pendekatan eklektik atau pendekatan analitik pluralistik dalam manajemen kelas; g. memahami empat tahap pendekatan analitik pluralistik yang perlu dicermati dalam manajemen kelas. .. Pendekatan /t*r"ter Pendekatan otoriter memandang bahwa manajerial kelas sebagai suatu pendekatan pengendalian perilaku peserta didik oleh guru. Pendekatan ini menempatkan guru dalam peranan menciptakan dan memelihara ketertiban di kelas dengan menggunakan strategi pengendalian. ,ujuan guru yang utama ialah mengendalikan perilaku peserta didi k. Guru. bertanggung jawab mengendalikan perilaku peserta didik karena gurulah pali mengetahui dan berurusan dengan peserta didik. ,ugas ini sering dilakukan guru dengan menciptakan dan menjalankan peraturan dan hukuman. Pendekatan otoriter janganlah dipandang sebagai strategi yang bersi"at mengintimi. Guru yang mempraktekkan pendekatan otoriter tidak memaksakan kepatuhan, merendahkan peserta didik, dan tidak bertindak kasar. Guru. otoriter

bertindak untuk kepentingan peserta didik dengan menerapkan disiplin yang tegas. Pendekatan otoriter menawarkan lima strategi yang dapat diterapkan dalam memanajemeni kelas yaitu ).3 menetapkan dan menegakkan peraturan, )73 memberikan perintah, pengarahan, dan pesan )13 menggunakan teguran, )D3 menggunakan pengendalian dengan mendekati, dan )F3 menggunakan pemisahan dan pengucilan.

a3 *enciptakan dan menegakkan peraturan adalah kegiatan guru menggariska pembatasan&pembatasan dengan memberitahukan kepada peserta didik apa yang diharapkan dan mengapa hal tersebut diperlukan. 4engan demikian, kegiatan menciptakan dan menegakkan peraturan adalah proses mende"inisikan dengan jelas dan spesi"ik harapan guru mengenai perilaku peserta didik di kelas. Peraturan merupakan pedoman yang di"ormalkan yang. menggambarkan perilaku yang dibenarkan dan yang tidak dibenarkan. *aksud peraturan itu adalah menuntun dan membatasi perilaku peserta didik. Peraturan yang dirumuskan dengan jelas amatlah perlu agar peserta didik dapat bekerja sesuai dengan peraturan. *engetahui dan memahami peraturan yang menyatakan apa yang dibenarkan dan apa yang tidak dibenarkan sangatlah penting sehingga peserta didik mengetahui apa yang harus dikerjakan dan mengetahui akibat pelanggaran atas peraturan itu.

b3 *emberikan perintah, pengarahan, dan pesan adalah strategi cara guru dalam mengendalikan perilaku peserta didik agar peserta didik melakukan sesuatu yang diinginkan guru. Perintah, pengarahan, dan pesan yang disampaikan dan dinyatakan dengan jelas dan mudah di"ahami adalah. sesuatu cara yang sesuai dan sempurna dalam mengendalikan perilaku peserta didik sepanjang tidak menggunakan paksaan untuk mematuhinya.

c3

*enggunakan teguran ramah adalah strategi memanajemeni kelas yang digunakan guru memarahi peserta didik yang berperilaku tidak sesuai, yang

melanggar peraturan dengan cara lemah lembut. Para penganjur strategi ini merekomendasikan bahwa teguran ramah adalah strategi yang e"ekti" untuk mengembalikan peserta didik dad perilaku menyimpang yang ringan kepada perilaku yang diharapkan. ,eguran ramah dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal dimaksudkan untuk memberitahukan dan bukan menuduh.

d3 *enggunakan pengendalian dengan mendekati adalah tindakan guru bergerak mendekati peserta didik yang dilihatnya berperilaku menyimpang atau cenderung menyimpang. !trategi ini dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya situasi yang mengacaukan atau yang mempunyai kemungkinan mengacaukan. ,indakan itu tidak dimaksudkan untuk menghukum atau mengintimidasi. !trategi ini didasarkan pada asumsi bahwa kehadiran guru secara "isik akan cukup berhasil mencegah peserta didik berperilaku menyimpang.

e3 *enggunakan pemisahan dan pengucilan )dan juga penskoran, penahanan3 adalah strategi guru dalam merespon perilaku menyimpang peserta didik yang tingkat penyimpangannya cukup berat. !trategi terse but cukup e"ekti" menanggulangi perilaku menyimpang yang kadarnya berat dari peserta didik, dan bahkan strategi ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang bersi"at menghukum.

! Pendekatan In++m"das" Pendekatan intimidasi adalah pendekatan yang memandang manajemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku peserta didik. 8erbeda dengan pendekatan otoriter yang menekankan perilaku guru yang manusiawi, pendekatan intimidasi menekankan pada perilaku guru yang mengintimidasi. 8entuk&bentuk intimidasi itu seperti hukuman yang kasar, ejekan, hinaan, paksaan, ancaman, menyalahkan. Peranan guru adalah memaksa peserta didik berperilaku sesuai dengan perintah guru.

Pendekatan intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras. ,eguran keras adalah perintah verbal yang keras yang diberikan pada situasi tertentu dengan maksud untuk segera menghentikan perilaku siswa yang penyimpangannya berat. *isal, guru memergoki dua peserta didik berkelahi. (emudian guru berteriak >berhenti> dengan harapan setelah mendengar suara guru kedua peserta didik itu akan berhenti berkelahi. (ehadiran guru membuat mereka takut, takut karena mereka membayangkan akan memperoleh hukuman yang sangat berat. 4engan demikian, pendekatan intimidasi hanya baik untuk menghentikan perbuatan yang salah berat dengan segera. Apabila perbuatan salah itu selesai atau berhenti maka tindakan intimidasi tidak akan seprodukti" strategi lain. (endatipun pendekatan intimidasi telah dipakai secara luas dan ada man"aatnya, terdapat banyak kecaman terhadap pendekatan ini. Penggunaan pendekatan ini hanya bersi"at pemecahan masalah secara sementara dan hanya menangani gejala&gejala masalahnya, bukan masalahnya itu sendiri. (elemahan lain yang timbul dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya sikap bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan peserta didik. #! Pendekatan Perm"s"+ Pendekatan permisi" adalah pendekatan yang menekankan perlunya memaksimalkan kebebasan siswa. ,hema sentral dari pendekatan ini adalah' apa, kapan, dan dimana juga guru hendaknya membiarkan peserta didik bertindak bebas sesuai dengan yang diinginkannya. Peranan guru adalah meningkatkan kebebasan peserta didik, sebab dengan itu akan membantu pertumbuhannya secara wajar. Jampur tangan guru hendaknya seminimal mungkin, dan berperan sebagai pendorong mengembangkan potensi peserta didik secara penuh. Pendekatan permisi" sedikit penganj urnya. Pendekatan ini kurang menyadari bahwa sekolah dan kelas adalah sistem sosial yang memiliki pranata&pranata sosial. 4alam sistem sosial para anggotanya, dalam hal ini guru dan peserta didik menyandang hak dan kewajiban. *ereka diharapkan bertindak sesuai dengan hak dan kewajibannya dan diterima oleh semua pihak. Perbuatan yang bebas tanpa batas akan memperkosa dan mengancam hak&hak orang lain.

8anyak pendapat yang menyatakan bahwa pendekatan permisi" dalam bentuknya yang murni tidak produkti" diterapkan dalam situasi atau lingkungan sekolah dan kelas. #amun disarankan agar guru memberikan kesempatan kepada para peserta didik melakukan urusan sendiri apabila hal itu berguna. %rusan itu seperti para peserta didik rnemperoleh kesempatan secara psikologis, memikul resiko yang aman, rnengatur kegiatan. sekilah sesuai cakupannya, mengembangkan kernampuan memimpin diri sendiri, disiplin sendiri; dan tanggung jawab sendiri. 4engan dernikian, guru harus dapat menemukan cara untuk memberikan kebebasan sebesar mungkin kepada peserta didik di satu sisi, disisi lain tetap dapat rnengendalikan kebebasan itu dengan penuh tanggung jawab. -! Pendekatan Buku Masak Pendekatan buku adalah pendekatan berbentuk rekomendasi berisi da"tar hal&hal yang harus dilakukan atau yang tidak harus dilakukan oleh seorang guru apabila menghadapi berbagai tipe masalah manajemen kelas. 4a"tar tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus lakukan ini biasanya dapat diketemukan dalam artikel' ,iga puluh cara untuk rnemperbaiki perilaku peserta didik, misalnya. (arena da"tar ini sering merupakan resep yang cepat dan rnudah, pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan >buku masak>. 8erikut ini adalah contoh khas jenis pernyataan yang dapat dijumpai dalam da"tar Pbuku masakQ. !elalulah menegur siswa secara empat mata 5angan sekali&kali meninggikan suara pacta saat waktu memperingatkan siswa ,egas dan bertindak adil sewaktu berurusan dengan !lswa 5angan pandang bulu dalam memberikan penghargaan !enantiasalah menyakinkan diri lebih dahulu akan kesalahan siswa sebelum menjatuhkan hukuman !elalulah meyakinkan did bahwa siswa mengetahui semua peraturan yang ada ,etaplah konsekuen dalam mengakkan peraturan.

Pendekatan buku masak tidak dijabarkan atas dasar konsep yang jelas, sehingga tidak ditemukan prinsip&prinsip yang memungkinkan guru menerapkan seeara umum pada masalah&masalahlain. Pendekatan ini eenderung menumbuhkan sikap reakti" pada diri guru dalam memanajemeni kelas. 4engan kat a lain, guru biasal.ya memberikan reaksi terhadap masalah tertentu dan sering mcmpcrgunakan dalam jangka pendek. (elemahan lain pcndekatan buku masak adalah apabila resep tertentu gagal mencapai tujuan, guru tidak dapat memilih alternati" lain, karena pendekatan ini bersi"at mutlak. Guru yang bekerja dengan kerangka aeuan buku masak akan merugikan diri sendiri dan tidak mungkin menjadi manajer kelas yang e"ekti".

0! Pendekatan Instruks"*nal Pendekatan instruksional adalah pendekatan yang mendasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan cermat akan mencegah timbulnya sebahagian besar masalah manajerial kelas. Pendekatan ini berpendapat bahwa manaj erial yang e"ekti" adalah hasil perencanaan pengajaran yang bermutu. 4engan demikian peranan guru adalah merencanakan dengan teliti pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap peserta didik. Para penganjur pendekatan instruksional dalam manajemen kelas cenderung memandang perilaku instruksional guru mempunyai potensi mencapai dua tujuan utama manajemcn kelas. ,ujuan itu adalah' .3 mencegah timbulnya masalah manajerial, dan 73 memecahkan masalah manajerial kelas. Jukup banyak contoh yang membuktikan banwa kegiatan belajar&mengajar yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik .adalah merupakan "aktor utama dalam pencegahan timbulnya masalah manajemen kelas. !ebaliknya banyak kenyataan yang mendukung pendirian bahwa kegialan belajar& mengajar yang direncanakan dan dilaksanakan dengan tidak baik adalah penyebab utama timbulnya masalah manajemen kelas. $leh karcna itu, para pengembang pendekatan instruksional menyaninkan guru dalam mengembangkan strategi menajemen kelas memperhatikan hal&hal berikut ini' .3 menyampaikan kurikulum dan pelajaran yang menarik, relevan, dan sesuai, 73 menerapkan kcgiatan yang c"ckti", 13 mcnycdiakan

da"tar kegiatan rutin kelas, D3 memberikan pcngarahan yang jelas, F3 mcnggunakan dorongan yang bermakna, B3 memberikan bantuan mengatasi rintangan, 23 merencanakan perubahan lingkungan, 03 mengatur kembali struktur situasi. *enyampaikan kurikulum, pelajaran yang manarik, relevan dan sesuai dengan secara empiris dianggap sebagai penangkal perilaku menyimpang para peserta didik di dalam kelas. 4i samping itu penelitian&penelitian menemukan bukti&bukti bahwa kunci keberhasilan manajemen kelas ialah kemampuan guru mempersiaplbn dan menyelenggarakan kegiatan belajar&mengajar. Hal itu akan mencegah perhatian yang kurang, kebosanan, dan perilaku menyimpang. Guru yang berhasil ialah guru yang rnenyajikan pelajaran yang disiapkan dengan baik, yang berlangsung dengan lancar, dan dengan tempo yang baik, tepat dan jelas arahnya, memberikan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan dan minat peserta didik. *enerapkan kegiatan yang e"ekti" adalah kemampuan guru mengatur arus dan tempo kegiatan kelas oleh banyak orang sehingga mencegah peserta didik melalaikan tugasnya. (egiatan guru yang meloncat&loncat )mendesak, tergantung, terputus, berubah arah3, bertele&tele, dan terpisah&pisah adalah kegiatan&kegiatan yang tidak e"ekti", dan akan mengundang perilaku peserta didik untuk menyimpang. *enetapkan kegiatan rutin kelas adalah kegiatan sehari&hari yang perlu di"ahami dan dilakukan peserta didik, In"ormasi kegiatan ini disampaikan guru pada awal pertemuan dengan para peserta didik di kelas. Penjelasan secukupnya mengenai harapan guru yang berkaitan dengan kegiatan rutin kelas merupakan langkah yang menentukan e"ektivitas manajemen kelas dan pengembangkan kelas yang produkti". Proses ini membatasi kemungkinan timbulnya masalah manajemen kelas seminimal mungkin.

Gambar 0 > Guru men in atkan kembali %u as rutin sehari(hari para !lswa *emberikan pengarahan yang jelas adalah kegiatan mengkomunikasikan harapan&harapan yang diinginkan guru, lnstruksi yang jelas, sederhana, ringkas, tepat pada sasaran, sistematis akan membantu e"ektivitas manajemen kelas, sehingga masalah& masalah menyimpang yang disebabkan oleh pengarahan yang buruk dapat dihindari, *emberikan dorongan yang bermakna adalah suatu proses dimana guru berusaha menunjukkan minat yang sungguh&sungguh terhadap perilaku pesert didik yang menunjukkan tanda&tanda kobosanan dan keresahan. (egiatannya misalnya, guru dapat mendekati peserta didik, memeriksa pekerjaannya memberikan penghargaan pada usahanya, dan memberikan saran&saran. perbaikan lebih lanjut. 4engan cara ini guru membantu peserta didik meneruskan aktivitasnya dan mencegah timbulnya perilaku menyimpang. *emberikan bantuan mengatasi rintangan adalah bentuk pertolongan yang diberikan oleh guru untuk membantu peserta didik menghadapi persoalan yang mematahkan semangat, pada saat mereka benar&benar memerlukannya. Proses bantuannya dilaksanakan sebelum situasi berkembang hingga tidak dapat dikuasai. 8antuan mengatasi rintangan ini adalah cara yang sangat berman"aat untuk mencegah perilaku mengganggu.

*erencanakan perubahan lingkungan adalah proses mempersiapkan kelas atau lingkungan menghadapi perubahan&perubahan situasi. *isalnya, peserta didik harus disiapkan atas kemungkinan guru tidak dapat hadir selama beberapa hari dan akan digantikan oleh guru lain. Perencanaan yang disiapkan sebe.umnya akan membantu peserta didik memahami hal itu dan akan berperilaku sesuai dengan yang direncanakan guru. 4engan demikian, timbulnya masalah manajemen kelas dapat dicegah secara dini. *erencanakan dan mengubah lingkungan kelas adalah proses penciptaan lingkungan yang menyenangkan dan tertib. (egiatan ini dimaksudkan memaksimalkan produktivitas dan meminimalkan perilaku menyimpang, dan dirancang dengan baik. *erencanakan dan mengubah lingkungan kelas diperlukan untuk mencegah atau mengurangi jenis&jenis perilaku tertentu yang tidak diinginkan. *engatur kembali struktur situasi adalah strategi manajerial kelas dalam memulai suatu kegiatan atau mengerjakan tugas dengan cara yang lain atau cara yang berbeda. *engubah si"at kegiatan, mengubah pusat perhatian, atau menggunakan cara baru untuk mengerjakan hal&hallama akan e"ekti" mencegah timbulnya masalah manajemen kelas, khususnya yang bersumber pada perasaan bosan. 1. Pendekatan Pengu)a'an Per"laku Pendekatan pengubahan perilaku didasarkan pada prinsip&prinsip psikologi behaviorisme. Prinsip utama yang mendasari pendekatan ini adalah perilaku merupakan hasil proses belajar. Prinsip ini berlaku baik bagi perilaku yang sesual maupun perilaku yang menyimpang. Pengajur pendekatan ini berpendapat bahwa seorang peserta didik berperilaku menyimpang adalah disebabkan oleh salah satu dari dua alasan yaitu' .3 peserta didik telah belajar berperilaku yang tidak sesuai, atau 73 peserta didik tidak belajar berperilaku yang sesuai. Pendekatan pengubahan perilaku dibangun atas dasar dua asumsi utama yaitu' .3 empat proses dasar belajar, 73 pengaruh kejadian&kejadian dalam lingkungan. ,ugas guru adalah menguasai dan menerapkan empat prinsip dasar be.ajar. Prinsip tersebut adalah penguatan positi", hukuman, penghentian, dan penguatan negati". Penguatan positi" yakni pemberian penghargaan setelah terjadi suatu perbuatan. Penghargaan menyebabkan perbuatan yang dikuatkan itu semakin meningkat. Perbuatan yang dihargai tersebut diperkuat dan diulangi di kemudian hari.

Jontoh' #atsir membuat karya tulis. (arya tulis itu sangat rapi. (emudian karya tulis itu diserahkan kepada guru )Rperbuatan, tingkah laku3. Guru memuji karya tulis itu dan mengatakan bahwa karya tulis yang rapi lebih mudah dan enak dibaca dari pada karya tulis yang tidak rapi )Rpenguatan positi"3. 4alam karya tulis berkutnya #atsir lebih bersungguh&sungguh dan tulisannya lebih rapai )R"rekuensi perbuatan yang dikuatkan lebih meningkat3. Hukuman adalah pemberian pengalaman atau rangsangan yang tidak disukai atau tidak diinginkan sesudah terjadinya suatu perbuatan. 4engan hukuman menyebabkan suatu perbuatan yang dikenai hukuman "rekuensinya berkurang dan cenderung tidak dilanjutkan. Jontoh' ,arji membuat dan menyerahkan makalah yang tulisannya tidak rapi kepada gurunya )Rperbuatan peserta didik3. Guru menegur ,arji karena dia tidak bekerja rapi. Guru mengatakan kepadanya bahwa tulisan yang tidak rapi sukar dibaca. Guru menyuruh agar ,arji menulis kembali makalah itu )Rhukuman3. 4alam makalah berikutnya tulisan ,arji bertambah baik )R"rekuensi perbuatan yang dihukum berkurang3. Penghentian adalah menahan suatu penghargaan yang diharapkan )Rmenahan penguatan positi"3, yang dalam kejadian sebelumnya perbuatan seperti itu diberi penghargaan. Penghentian menyebabkan menurunnya "rekuensi perbuatan yang sebelumnya dihargai. Jontoh' *arni yang pekerjaannya rapi selalu dihargai oleh guru. Ia menyiapkan sebuah karya tulis dengan tulisan yang rap6 (emudianmenyerahkannya kepada guru )Rperbuatan peserta didik yang sebelumnya dikuatkan oleh guru3. Guru menerimanya, kemudian mengembalikannya kepada *arni tanpa komentar apa pun )Rmenahan penguatan positi"3. Pekerjaan *arni menjadi kurang rapi dalam membuat makalah berikutnya )R"rckuensi perbuatan yang scbelumnya dikuatkan mcnjadi menurun3.

Penguatan negati" adalah penarikan rangsangan )hukuman3 yang tidak diinginkan atau tidak disukai sesudah terjadinya suatu pcrbuatan, yang menyebabkan "rekuensi perbuatan itu meningkat. *enarik hukuman bermaksud memperkuat perilaku dan meningkatkan kecenderungan diulangi. Jontoh' Iskandar adalah salah seorang peserta didik yang selalu menyerahkan pekerjaan )makalah3 yang kurang rapi kepada gurunya. *eskipun guru selalu mengomeli Iskandar, pekerjaan Iskandar itu tidak bertambah rapl. Guru kali ini menerima pekerjaan Iskandar tanpa komentar dan tanpa omelan seperti biasanya )Rmenarik hukuman3. ,ernyata pada kemudian hari pekerj aan Iskandar menj adi lebih baik )"rekuensi perilaku meningkat3. *endasarkan pada uraian di atas, guru dapat mendorong perilaku peserta didik yang sesuai dengan mempergunakan penguatan positi" )memberikan penghargaan3 dan penguatan negati" )menarik h ukuman3. Guru dapat mengurangi perilaku peserta didik yang menyimpang dengan mempergunakanE hukuman )memberi rangsangan yang tidak menyenangkan3, penghentian )menahan penghargaan yang diharapkan3, dan penarikan )menarik penghargaan dari peserta didik3. Hal yang perlu diingat bahwa konsekuensi& konsekuensi itu memberikan pengaruh kepada perilaku peserta didik sesuai dengan prinsipprinsip perilaku yang telah terbentuk. 5ika guru menghargai perilaku yang menyimpang, perilaku tersebut cenderung diteruskan. 5ika guru menghukum perilaku yang sesuai, perilaku tersebut cenderung tidak diteruskan. Penentuan waktu, "rekuensi pcnguatan, dan hukuman adalah prinsip lain yang penting dalam pengubahan perilaku. Pcrbuatan pescrta didik yang hcndak dipcrkuat oleh guru harus dengan segera dikuatkan setelah perbuatan itu terjadi. Perbuatan peserta didik yang hendak dihentikan harus segera dikenakan hukuman setelah perbuatan itu terjadi. Perilaku yang tidak dikuatkan dengan . segera cenderung akan melemah. Perilaku yang tidak dikenakan hukuman dengan segera cenderung akan menguat. 5adi penentuan waktu yang tepat untuk menghargai dan menghukum adalah penting. Penentuan waktu sarna pentingnya dengan "rekuensi terjadinya perilaku yang dikuatkan. Penguatan yang terus menerus, yaitu penguatan yang menyusul setiap terjadi perilaku menyebabkan makin cepatnya seseorang mempelajari perilaku tersebut. 5ika

seorang guru menginginkan penguatan perilaku siswa tertentu, guru harus menghargai setiap kali perilaku itu terjadi. Penguatan terus menerus akan sangat e"ekti" pada tahap awal mempelajari suatu perilaku. !ekali perilaku telah terbentuk akan e"ekti" menguatkannya tanpa tenggang waktu yang lama. Ada dua macam pendekatan untuk penguatan yang berselang waktu pendek yaitu' penjadwalan selang waktu, dan penjadwalan rasio. Penjadwalan selang waktu ialah pendekatan yang dipergunakan oleh guru mendorong siswa setelah batas waktu tertentu. *isalnya, guru yang menggunakan penjadwalan selang waktu akan mendorong seorang siswa setiap jam. Penjadwalan rasio adalah pendekatan yang digunakan oleh guru mendorong siswa setelah suatu perbuatan terjadi beberapa kali. *isal, guru yang menggunakan penjadwalan rasio akan mendorong siswa setelah perbuatan tertentu terjadi empat kali. Penghargaan atau pendorong adalah suatu rangsangan untuk meningkatkan "rekuensi perbuatan yang mendahuluinya. Hukuman adalah sesuatu yang mengurangl "rekuensi perbuatan yang mendahuluinya. Pendorong dapat digolongkan dalam dua kategori utama yaitu pendorong primer )diperlukan untuk mempertahankan kehidupan seperti air, makanan, rumah3, dan pendorong bersyarat )pujian, rasa kasih sayang dan sebagainya3. Pendorong bersyarat terdiri dari beberapa tipe seperti pendorong sosial )pujian atau tepukan3, pendorong perIambang )berupa benda barang & tanda penghargaan3, pendorong nyata )uang atau cek3, pendorong kegiatan )bermain di luar, membaca bebas, diberi kesempatan memilih nyanyian3. Penghargaan )dan hukuman3 dapat di"ahami hanya dalam kaitannya dengan peserta didik secara individual. Penghargaan terhadap seorang peserta didik dapat saja dirasakan sebagai hukuman bagi peserta didik lainnya. -espon yang dimaksudkan oleh guru sebagai penghargaan dapat dirasakan sebagai hukuman, dan respon yang dimaksudkan sebagai hukuman dapat menjadi penghargaan. Hal semacam ini sering terjadi. Jontoh yang sangat laLim sekali terjadi apabila seorang peserta didikberperilaku menyimpang dengan maksud menar<ik perhatian. ,indakan hukuman yang diberikan oleh guru sesudah kejadian itu sesungguhnya adalah menghargai, bukan menghukum peserta didik yang haus perhatian itu. 4an oleh karena itu, peserta didik tersebut meneruskan

perilakunya untuk mendapat perhatian yang didambakannya. Jontoh di atas mengisyaratkan hendaknya guru berhati&hari dalam memilih suatu pendorong tertentu. ;alaupun hal ini benar, proses pemilihan jangan dibuat sebagai suatu hal yang menyulitkan. Pendorong adalah idiosinkretik bagi seorang peserta didik. Pendidik itulah sebenarnya dan seyogianya menemukan pendorong&pendorong tersebut. 5adi pendorong terbaik ialah pendorong yang dipilih oleh peserta didik itu sendiri. ,erdapat tiga metode yang ditawarkan untuk menemukan pendorongpendorong yang berorientasi individual yaitu' .3 mendapatkan petunjuk mengenai pendorong yang mungkin dengan mengamati apa yang mungkin dilakukan oleh peserta didik, 73 mendapatkan petunjuk tambahan dengan mengamati apa saja yang mengikuti perilaku peserta didik tertentu, dan 13 mendapatkan petunjuk tambahan dengan hanya menanyakan si anak, apa yang akan dilakukan pada waktu senggang, apa yang ingin dimiliki, dan untuk apa ia melakukan sesuatu. Guru menyadari bahwa pujian dan dorongan adalah pendorong sosial yang sangat kuat. Pendekatan pengubahan perilaku menawarkan sejumlah strategi menajerial kepada guru yang semuanya mengandung penggunaan dorongan. 8erikut ini adalah strategi& strategi lain yang dilawarka.. dalam mcmanajcmcni kelas. Mem$ergunakan m*del *odel adalah proses dimana peserta didik dengan mengamati cara berperilaku orang lain mendapatkan perilaku yang baru. !ebagai suatu strategi menajemen, model dapat dipandang sebagai suatu proses dimana guru melalui tingkah lakunya menari.pilkan nilai dan sikap, yang dikehendaki dimiliki dan ditampilkan oleh peserta didik. Mem$ergunakan $em)entukan Pembentukan adalah suatu prosedur dimana guru meminta peserta didik menampilkan serangkaian perilaku yang mendekati atau mirip dengan perilaku yang diinginkan. 4an pada setiap kali peserta didik menampilkan perilaku yang mendekati itu guru memberikan dorongan kepada peserta didik sehingga ia mampu secara konsisten menampilkan perilaku yang diinginkan tersebut. 5adi pembentukan adalah strategi

pengubahan perilaku yang dipergunakan untuk mendorong perkembangan perilaku yang baru. Mem$ergunakan s"stem 'ad"a' !istem hadiah biasanya terdiri dari tiga unsur. %ndur&unsur itu dimaksudkan untuk mengubah perilaku sekelompok peserta didik. %nsur&unsur itu berupa' .3 seperangkat instruksi tertulis yang disiapkan dengan teliti, yang menggambarkan perilaku peserta didik yang hendak dikuatkan atau didorong oleh guru, 73 suatu sistem yang dirancang dengan baik untuk menghadiahkan barang kepada peserta didik yang menampilkan perilaku yang sesuai, dan 13 seperangkat prosedur yang memberikan kesempatan kepada peserta didik saling bertukar hadiah yang mereka peroleh sebagai penghargaan, atau memberikan kesempatan terlibat dalam kegiatan&kegiatan sosial. Mem$ergunakan k*ntrak $er"laku (ontrak perilaku adalah suatu persetujuan an tara guru dan peserta didik yang berperilaku menyimpang. Persetujuan itu menentukan perilaku yang disetujui oleh peserta didik untuk ditampilkan dan kemungkinan&kemungkinan konsekuensinya apabila peserta didik menampilkan perilaku tersebut. (ontrak adalah suatu kesepakatan antara guru dan peserta didik yang merinci apa yang diharapkan dilakukan oleh peserta didik dan ganjaran atau konsekuensi yang akan diperolehnya apabila melakukan hal&hal yang disepakati itu. Mem$ergunakan jata' kel*m$*k Penggunaan jatah kelompok adalah penggunaan prosedur dimana konsekuensi )penguatan atau hukuman3 tidak hanya tergantung kepada perilaku seorang peserta didik sendiri, melainkan juga kepada perilaku kelompoknya. Penghargaan terhadap setiap anggota kelompok tergantung pada perilaku salah seorang atau lebih atau pada perilaku seluruh anggota kelompok lainnya . Penguatan alternat"+ .ang t"dak seras" Penguatan alternati" yang tidak serasi yaitu penguatan yang bertentangan satu

dengan yang lainnya. Penguatan itu terjadi pada situasi dimana guru menghargai perilaku yang tidak dapat terjadi bersamaan dengan perilaku menyimpang yang hendak dihilangkan oleh guru. Mem$ergunakan $en.ulu'an $er"laku Penyuluhan perilaku adalah suatu proses yang meliputi pertemuan pribadi an tara guru dan peserta didik. Penyuluhan perilaku ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik yang berperilaku menyimpang mengetahui bahwa perilakunya tidak sesuai dan merencanakan perubahan. Pertemuan s9perti itu akan membantu peserta didik memahami hubungan antara tindakannya dengan konsekuensinya, dan mempertimbangkan tindakan& tindakan alternati" yang mungkin dapat menghasilkan konsekuensi yang diinginkan. Mem$ergunakan $emantauan send"r" Pernantauan diri sendiri diartikan sebagai pengelolaan diri sendiri dirnana peserta didik rnencatat aspek&aspek perilakunya agaria dapat rnerubahnya. Pernantauan diri sendiri secara sisternatis akan meningkatkan kesadaran peserta didik terhadap perilaku yang diharapkan dihilangkan atau dikurangi. Pernantauan diri sendiri meningkatkan kesadaran diri sendiri rnelalui pengarnatan atas dirinya. Mem$ergunakan "s.arat Isyarat adalah suatu proses untuk rnerangsang berbuat atau tindakan mengingatkan secara verbal atau non&verbal yang digunakan oleh guru kepada peserta didiknya. Hal ini dilakukan apabila ia merasa peserta didiknya berperilaku rnenyirnpang. !uatu isyarat dapat digunakan untuk mendorong atau mencegah perilaku tertentu. 8erlainan dengan pendorong, isyarat rnendahului respons. (ernbali pada dilerna paling pelik yang dihadapi oleh para pengan5%" pendekatan pengubahan perilaku yaitu penggunaan hukuman untuk menghilangkan perilaku yang tidak sesuai. !etiap penulis rnernpunyai pandangan yang berbeda. Ada tiga pandangan pokok yang paling menonjol dalarn hal ini yaitu' .3 penggunaan hukuman dengan tepat sangat e"ekti" untuk menghilangkan perilaku peserta didik yang menyimpang, 73 penggunaan hukuman dengan bijaksana pada jenis&jenis situasi tertentu akan dapat

membcrikan dampak positi" pada perilaku pcscrta didik, tetapi karena adanya resiko timbulnya pengaruh sampingan yang negati", penggunaan hukuman harus dipantau dengan seksama, 13 penggunaan hukuman harus dihindarkan sama sekali, karena perilaku siswa yang menyimpang dapat ditangani secara e"ekti" dengan teknik&teknik lain yang tidak mempunyai pengaruh sarnpingan yang negati" seperti hukuman. *enyoal pandangan yang berbeda tentang hukuman di atas, !ulLer dan *ayer memberikan kajian kcuntungan dan kerugian pcnggunaan hukuman. (euntungan pemberian hukuman adalah .3 hukuman tidak menghentikan dengan segera perilaku siswa yang dihukum, tetapi dapat mengurangi terjadinya perilaku tersebut untuk jangka waktu lama, 73 hukuman bersi"at memberikan in"ormasi kepada. peserta didik, karena membantunya membedakan dengan cepat perilaku yang dibenarkan dan perilaku yang tidak benarkan, 13 hukuman bersi"at memerintah terhadap siswa lain untuk mengurangi kemungkinan peserta didik lainnya meniru perilaku yang dihukum tersebut. Adapun kerugian penggunaan hukuman adalah' .3 hukuman dapat disalah ta"sirkan, 73 hukuman da.pat menyebabkan peserta didik yang dihukum menyisihkan diri sama sekali, 13 hukuman dapat menyebabkan peserta didik yang dihukum menjadi agresi", D3 hukuman dapat menghasilkan reaksi negati" di pihak teman&teman sekelasnya, F3 hukuman dapat menyebabkan peserta didik yang dihukum bersikap negati" terhadap dirinya sendiri at au terhadap situasi. 2! Pendekatan Ikl"m S*s"*-Em*s"*nal Pendekatan iklim sosio&emosional dalam manajemen kelas berakar pada psikologi penyuluhan klinikal, dan karena itu memberikan arti yang sangat penting pada hubungan antar pribadi. Pendekatan ini dibangun atas dasar asumsi bahwa manajemen kelas yang e"ekti" )dan pengajaran yang e"ekti"3 sangat tergantung pada hubungan yang positi" antara guru dan peserta didik. Guru adalah penentu utama atas hubungan antar dan iklim kelas. $leh karena it6l, tugas pokok guru dalam manajemen kelas adalah membangun huhungan antar pribadi yang positi" dan meningkatkan iklim sosio&emosional yang positi" pula. 8anyak gagasan yang bercirikan pendekatan sosio&emosional dapat ditelusuri pada karya Jarl -ogers. Premis utamanya adalah' kelancaran proses belajar yang penting

sangat tergantung pada kualitas sikap yang terdapat dalam hubungan pribadi antara guru dan peserta didik. -ogers mengindenti"ikasi beberapa sikapyang diyakini hakiki yaitu' ketulusan, keserasian, sikap menerima, menghargai, menaruh perhatian, mempercayai, dan pengertian empatik. !ementara itu, Ginott menekankan pentingnya komunikasi yang e"ekti" untuk meningkatkan hubungan yang baik antara guru dan siswa, di samping keserasian, sikap menerima, empati, dan memberikan sejumlah contoh bagaimana sikap&sikap itu diwujudkan oleh guru. Jara guru berkomunikasi ialah dengan berbicara sesuai situasi, bukan dengan kepribadian atau watak siswa. Apabila dihadapkan kepada perilaku siswa yang tidak dikehendaki, guru dinasihatkan agar menerangkan apa yang dilihatnya, menjelaskan apa yang dirasakannya, dan rnenerangkan apa yang perlu dilakukan. Guru rnenenrna siswa, tetapi tidak rnenerirna atau rnenyetujui perilakunya. Ginott rnernberikan rekornendasi rnengenai eara yang seyogyanya dilakukan oleh guru untuk berkornunikasi seeara e"ekti" sebagai bedkut. a. b. c. d. e. ". g. h. i. Alamatkan pernyataan kepada situasi siswa, jangan rnenilai dirinya karena hal itu dapat rnerendahkan did siswa. Gambarkanlah situasi, ungkapkan perasaan tentang situasi itu, dan jelaskan harapan rnengenai situasi tersebut. #yatakan perasaan yang sebenarnya yang akan rneningkatkan pengertian siswa. Hindarkan cara memusuhi dengan eara rnengundang kerja sarna dan rnernberikan kepada siswa kesernpatan rnengalarni ketidak tergantungan. Hindarkan sikap menentang atau rnelawan dcngan eara rnenghindarkan perintah dan tllntlltan yang memaneing respons dc"ensi". Akui, terima, dan hormati pendapat serta pcrasaan siswa dengan cant yang meningkatkan perasaan harga dirinya. Hindarkan diagnosis dan prognosis yang akan menilai siswa, karena hal itll akan melemahkan semangat 5elaskan proses, dan tidak menilai prodllk atau pribadi, berikan bimbingan dan bukan kecaman. Hindarkan pertanyaan dan komentar yang memungkinkan memaneing sikap menolak dan mengundang sikap menentang.

j.

,olak godaan memberikan kepada siswa pemeeahan yang ditawarkan secara burll& buru, pergllnakanlah waktu lIntllk memberikan bimbingan yang diperlukan oleh siswa untuk memecahkan masalahnya. 4oronglah kemampuan untuk mengatur diri sendiri.

k. l.

Hilangkan sarkasme, karena hal itu akan mengurangi harga diri peserta didik. %sahakan penjelasan yang singkat, hindarkan khotbah bertele&tele yang tidak akan menyakitkan motivasi.

m. Pantau dan waspadalah terhadap dampak kata&kata yang disampaikan kepada siswa. n. o. 8erikan pujian yang bersi"at menghargai, karena hal itu produkti", tetapi hindarkan pujian yang bersi"at menilai karena hal itu destrukti". 4engarkanlah apa yang diurigkapkan peserta didik dan dorong mengungkapkan buah pikiran dan perasaannya. Pandangan lain yang dapat digolongkan sebagai pendekatan !osio&emosional adalah dari Glasser. Glasser menekankan pentingnya keterlibatan guru dengan menggunakan strategi manajemen yang disebutnya terapi kenyataan. 4inyatakan oleh Glasser bahwa satu&satuya kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan identitas yaitu perasaan berhasil dan dihargai. %ntuk mencapai identitas berhasil dalam konteks sekolah, seseorang harus mengembangkan perasaan tanggung jawab sosial dan harga diri. ,anggung jawab sosial dan harga diri adalah hasil yang diperoleh siswa yang telah mengembangkan hubungan yang baik dengan sesamanya. 5adi untuk mengembangkan i).cntitas keberhasilan yang penting adalah keterlibatan. Perilaku siswa yang menyimpang adalah buah kegagalannya mengembangkan identitas keberhasilan. 4alam kaitan ini, Glasser mengemukakan delapan langkah untuk membantu peserta didik mengubah perilakunya berikut ini.

a.

!ecara pribadi melibatkan diri dengan siswa; menerima siswa tetapi bukan kepada perilakunya yang menyimpang; menunjukkan kesediaan membantu siswa memecahkan masalah.

b. c.

*emberikan uraian ten tang perilaku siswa; menangani masalah tetapi tidak menilai atau menghakimi siswa. *embantu siswa membuat penilaian atau pendapat tentang perilakunya yang menjadi masalah itu. Pusatkan perhatian kepada apa yang dilakukan oleh siswa yang menimbulkan masalah dan yang menyebabkan kegagalannya.

d.

*embantu siswa merencanakan tindakan yang lebih baik; jika perlu berikan alternati"&alternati"; bantulah siswa membuat keputusan sendiri berdasarkan penilaiannya atas alternati"&alternati" yang ada untuk mengembangkan perasaan tanggung jawab sendiri.

e. ".

*embimbing siswa mengikatkan diri dengan rencana yang telah dibuatnya. *endorong siswa sewaktu melaksanakan rencananya dan memelihara keterikatannya dengan rencana tersebut; yakinkan siswa bahwa guru mengetahui kemajuan kemajuan yang dibuatnya.

g.

,idak mencrima pcrnyataan maa" siswa apabila siswa gagal meneruskan ketcrikatannya; bantulah ia mcmahami bahwa ia scndirilah yang bertanggung jawab atas perilakunya; ingatkan siswa akan perlunya rencana yang lcbih haik; mcncrima pcrnyataan maar bcrarti tidak memusingkan masalah siswa.

h.

*emberikan kesempatan kepada siswa merasakan akibat wajar dari perilakunya yang menyimpang tetapi jangan menghukumnya; bantulah siswa mencoba lagi menyusun rencana yang lebih baik dan mengikatkan diri dengan rencana tersebut. !ementara itu 4reikurs dalam kaitan dengan pendekatan sosio&emosional

mengemukakan gagasan&gagasan penting yang mempunyai implikasi bagi manajemen kelas yang e"ekti". 4ua diantaranya ialah' .3 penekanan pada kelas yang demokratis dimana siswa dan guru berbagi tanggung jawab, baik dalam proses maupun dalam langkah maju, 73 pengakuan akan pengaruh konsekllensi wajar dan logis atas perilaku siswa. *engembangkan kelas yang demokratis berasumsi bahwa perilaku dan pencapaian siswa dipermudah oleh suasana kelas yang demokratis pula. 4alam suasana kelas yang demokratis siswa diharapkan diperlakukan sebagai orang yang bertanggung jawab, individu yang mempunyai harga diri, yang mampu membuat keputusan dan memecahkan persoalan dengan terampil. (elas yang demokratis, dapat membantu

mengembangkan sllasana saling mempercayai an tara guru dan siswa dan an tara sesama siswa. Guru yang berllsaha menciptakan suasana yang demoktratis tidak boleh melepaskan tanggllng jawabnya scbagai pemimpin. Guru yang e"ekti" bllkanlah seorang otokratis, tetapi juga bukan anarkis. Guru yang demokratis membimbing peserta didik; guru yang otokratis mendominasi; guru yang laisseL"aire lepas tanggung jawab. Guru yang demokratis bertanggung jawab dengan membagi tanggung jawab. *enggunakan konsekuensi logis adalah akibat yang diterima dari sebab perilaku peserta didik itu sendiri. (onsekuensi logis sedikit banyak diatur oleh guru, tetapi merupakan akibat logis dari perilaku peserta didik. Agar dapat dipandang sebagai konsekuensi logis, siswa harus menganggap konsekuensi itu sebagai sesuatu yang wajar. 5ika dipandang sebagai hukuman, e"ek positi"nya akan hilang. (onsekuensi logis sebagai realitas tertib sosial, berkaitan langsung dengan perilaku yang menyimpang, tidak termasuk unsur pertimbangan moral, dan hanya menyangkut apa yang akan terjadi di kemudian hari. 3! Pendekatan Pr*ses Kel*m$*k Premis utama yang mendasari pendekatan proses kelompok didasarkan pada asumsi&asumsi berikut' .3 kehidupan S;ekolah berlangsung dalam lingkungan kelompok, yakni kelompok kelas, 73 tugas pokok guru adalah menciptakan dan membina kelompok kelas yang e"ekti" dan produkti", 13 kelompok kelas adalah suatu sistem sosial yang mengandung ciri&ciri yang terdapat pada semua sistem sosial, D 3pengelolaan kelas oleh guru adalah menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang menunjang terciptanya suasana belajar yang menguntungkan. !chmuck dan !chmuck dalam ;eber mengemukakan enam ciri mengenai manajemen kelas yaitu' harapan, kepemimpinan, daya tarik, norma, komunikasi, dan keterpaduan. Harapan adalah persepsi yang dimiliki oleh guru dan siswa mengenai hubungan mereka satu sarna lain. Persepsi tersebut adalah perkiraan individual tentang cara berperilaku diri sendiri dan orang lain. $leh karena itu, harapan yang bagaimana anggota kelompok akan berperilaku akan sangat mempengaruhi cara guru dan siswa dalam hubungan mereka satu dengan yang lainnya.

(epemimpinan paling tepat diartikan sebagai perilaku yang membantu kelompok bergerak menuju pencapaian tujuannya. 5adi perilaku kepemimpinan terdiri dari tindakan&tindakan anggota&anggo.ta kelompok, termasuk di dalamnya tindakan&tindakan yang membantu penetapan norma&norma kelompok yang menggerakkan kelompok kearah tujuan, yang memperbaiki mutu interaksi antara anggota&anggota kelompok, dan yang menciptakan keterpaduan kelompok. 8erdasar peranannya, guru mempunyai potensi terbesar dalam peranan kepemimpinan. Akan tetapi dalam kelompok kelas yang e"ekti" "ungsi kepemimpinan dilaksanakan bersama&sama oleh guru dan para peserta didik. !uatu kelampak kelas yang e"ekti" adalah kelampok yang "ungsi kepemimpinannya dibagi&bagi dengan baik, dan semua anggota kelampok dapat merasakan kewenangan dan harga diri dalam menyelesaikan tugas&tugas akademik dan dalam bekerja bersama&sama. 4aya tarik, menunjuk pada pala&pala persahabatan dalam kelompak kelas.4aya tarik dapat digambarkan sebagai tingkat persahabatan yang terdapat di antara para anggota kelampok kelas. ,ingkat daya tarik tergantung pada sejauh mana hubungan antar pribadi yang positi" telah berkembang. Pengelola kelas yang e"ekti" ialah seseorang yang membantu mengembangkan hubungan antar pribadi yang positi" an tara para anggota kelompok. *isalnya, guru berusaha meningkatkan sikap menerima terhadap para siswa yang tidak disukai dan anggota&anggota baru. #orma ialah pengharapan bersama mengenai cara berpikir, cara berperasaan, dan cara berperilaku para anggota kelompok. #orma sangat mempengaruhi hubungan antar pribadi karena norma tersebut memberikan pedoman yang membantu para anggota memahami apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang dapat mereka harapkan dari orang lain. #orma kelompok yang produkti" adalah hakiki bagi e"ektivitas kelompok. $leh karena itu, salah satu tugas guru ialah membantu kelompok menciptakan, menerima, dan memelihara norma kelompok yang produkti". (omunikasi, baik verbal maupun non&verbal adalah dialog antara anggotaanggota kelompok. (omunikasi mencakup kemampuan khas manusia untuk saling memahami buah pikiran dan perasaan masing&masing. (omunikasi yang e"ekti" berarti menerima pesan mena"sirkan dengan tepat pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan. $leh karena itu, tugas rangkap guru adalah membuka saluran komunikasi sehingga semua

siswa menyatakan buah pikiran dan perasaannya dengan bebas, menerima buah pikiran dan perasaan siswa. (eterpaduan adalah menyangkut perasaan kolekti" yang dimiliki oleh para anggota kelas mengenai kelompok kelasnya. (eterpaduan menekankan hubungan individu dengan kelompok sebagai suatu keseluruhan. (elompok menjadi padu karena alasan' .3 para anggota saling menyukai satu sama lainnya, 73 minat yang besar terhadap pekerjaan, 13 kelompok memberikan harga diri kepada para anggotanya. 4. Pendekatan Eklekt"k *enyimak secara seksama kedelapan pendekatan yang telah diuraikan di muka adalah ibarat melihat benda yang sama dari berbagai sudut pandang yang berbeda. $leh karena itu, seorang g.uru harus mengetahui kekuatan dan kelemahan masing&masing pendekatan ketika akan menerapkan satu pendekatan. 4alam kenyataan guru jarang sekali menerapkan satu pendekatan secara utuh, melainkan mengkombinasikan masing& masing pendekatan dengan mengambil hal&hal yang positi" dari satu pendekatan seraya mengeliminir kelemahan masing&masing pendekatan. ;il"ord A. ;eber menyatakan bahwa pendekatan dengan cara menggabungkan semua aspek terbaik dari berbagai pendekatan manajemen kelas untuk menciptakan suatu kebulatan atau keseluruhanyang bermakna, yang secara "iloso"is, teoretis, dan atau psikologis dinilai benar, yang bagi guru merupakan sumber pemilihan perilaku pengelolaan tertentu yang sesuai dengan situasi disebut pendekatan eklektik );il"ord A. ;eber, ./0B3. 4ua syarat yang perlu dikuasai oleh guru dalam menerapkan pendekatan eklektik yaitu' .3 menguasai pendekatan&pendekatan manajemen kelas yang potensial, seperti pendekatan Pengubahan Perilaku, Penciptaan Iklim !osio&emosional, Proses (elompok, dan 73 dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan prosedur yang sesuai dengan baik dalam masalah manajemen kelas )*. +ntang dan ,. -aka 5oni, ./01'D13. !impulannya adalah bahwa kemampuan guru memilih strategis manajemen kelas yang tepat sangat tergantung pada kemampuannya menganalisis masalah manajemen kelas yang dihadapinya. Pendekatan Perubahan ,ingkah 6aku dipilih, misalnya bila tujuan tindakan manajemen kelas yang akan dilakukan adalah menguatkan tingkah laku peserta didik yan( baik dan atau menghilangkan perilaku peserta didik yang kurang

baik; pendekatan Penciptaan Iklim !osio&emosional dipergunakan apabila sasaran tindakan manajemen kelas adalah peningkatan hubungan antar pribadi guru dan peserta didik; semen tara itu pendekatan Proses (elompok dianut bila seorang guru in gin kelompoknya melakukan kegiatan secara produkti". 56! Pendekatan Anal"t"k Plural"st"k !embilan pendekatan yang diuraikan di muka menggambarkan sembilan macam pendekatan manajemen kelas yang berlainan. !etiap pendekatan ada penganjurnya dan pemakaianya. ,idak ada anjuran dan saran untuk menganut dan menggantungkan diripada satu pendekatan manajemen kelas. !aran dan anjuran yang periu dipertimbangkan adalah menggunakan pendekatan analitik pluralistik. 8erbeda dengan pendekatan eklektik, pendekatan analitik pluralistik memberi kesempatan kepada guru memilih strategi manajemen kelas atau berapa strategi dari berbagai pendekatan manajemen yang dianggap mempunyai potensi terbesar berhasil menanggulangi masalah manajemen kelas dalam situasi yang telah dianalisis. Guru yang bijaksana menghargai pendekatan dan strategi manajemen kelas yang mempunyai konsep yang baik. 4engan demikian, pendekatan analitik pluralistik memperluas jangkauan pendekatan. Pendekatan analitik pluralistik berupa pemilihan diantara berbagai strategi manajemen kelas suatu atau beberapa strategi yang mempunyai kemungkinan menciptakan dan menampung kondisi&kondisi yang memberi kemudahan kepada pembelajaran yang e"ekti" dan e"isien. Pendekatan analitik pluralistik tidak mengikat guru pada serangkaian strategi manajerial tertentu saja. Guru bebas mempertimbangkan semua strategi yang mungkin e"ekti". ,erdapat empat tahap pendekatan analitik pluralistik yang perlu dicermati dalam penggunaannya. a! Menentukan k*nd"s" kelas .ang d""ng"nkan 6angkah pertama dalam proses memanajemeni kelas yang e"ekti" ialah menentukan kondisi kelas yang ideal. Guru perlu mengetahui dengan jelas dan mendalam tentang kondisi&kondisi yang menurut penilaiannya akan memungkinkan mengajar secara e"ekti". 4i samping itu guru hendaknya menyadari perlunya terus menerus menilai man"aat pemahamannya dan mengubahnya apabila keadaan menuntutnya. (euntungan utama

terciptanya kondisi kelas yang diyakini guru sesuai adalah' .3 guru tidak memandang kelas semata&mata hanya sebagai reaksi atas masalah yang timbul, 73 guru akan memiliki seperangkat tujuan yang mengarahkan upayanya dan yang menjadi tolok ukur penilaian atas hasil upayanya. )! Menganal"s"s k*nd"s" kelas .ang n.ata !etelah menentukan kondisi kelas yang diinginkan, guru selanjutnya menganalisis keadaan yang ada, yakni membandingkan keadaan yang nyata dengan keadaan yang diharapkan. 4engan demikian, analisis ini akan memungkinkan guru mengetahui' .3 kesenjangan antara kondisi sekarang dan yang diharapkan, kemudian menentukan kondisi yang perlu mendapat perhatian segera dan mana yang dapat diselesaikan kemudian, dan kondisi mana yang memerlukan pemantauan, 73 masalah yang mungkin terjadi yakni kesenjangan yang mungkin timbul jika guru gagal mengambil tindakan pencegahan, dan 13 kondisi sekarang yang perlu dipelihara dan dipertahankan karena dianggap sudah baik. Asumsi tahap kedua dari analitik pluralistik ini adalah bahwa guru yang e"ekti" adalah guru yang terampil menganalisis interaksi kelas dan peka terhadap apa yang sedang terjadi di kelasnya. (! Mem"l"' dan menggunakan strateg" $engel*laan Guru yang e"ekti" adalah guru yang menguasai berbagai strategi<manajerial yang terkandung di dalam berbagai pendekatan manajemen kelas, dan mampu memilih serta menggunakan strategi yang paling sesuai dalam situasi tertentu yang telah dianalisis sebelumnya. Proses pemilihan ini dapat dianggap sebagai suatu kerja komputer, guru memeriksa strategi strategi yang tersimpan dalam sel&sel komputer dan memilih strategi yang memberikan harapan untuk meningkatkan kondisi yang dianggap sesuai. d! Men"la" e+ekt","tas $engel*laan 4alam tahap ini guru menilai e"ektivitas dalam pengelolaannya. Artinya dari waktu ke waktu guru harus menilai sejauh mana keberhasilan menciptakan dan memelihara kondisi yang sesuai. Proses penilaian ini memusatkan perhatian kepada dua perangkat perilaku. Perilaku pertama adalah perilaku guru, dalam arti sejauh mana guru telah menggunakan perilaku manajemen yang direncanakan akan dilakukan. Perilaku kedua adalah perilaku peserta didik, yaitu sejauh mana peserta didik berperilaku yang sesuai, yakni apakah mereka telah melakukan apa&apa yang diharapkan untuk dilakukan.

Pertan.aan - $ertan.aan 4i bawah ini dikemukakan prinsip&prinsip dasar pendekatan dalam manajemen kelas )otoriter, intimidasi, permisi", buku masak, instruksional, pengubahan perilaku, proses kelompok, iklim sosio&emosional, eklektik, analitik pluralistik3. ,entukan dengan tepat pendekatan yang dimaksud oleh pernyataan yang bersangkutan. (emukakan kata pernyataan kunci dari penctekatan yang dipilih itu. .. 7. 1. D. F. B. 2. Guru harus mengetahui bahwa peranan pokoknya adalah memelihara ketertiban dan disiplin di kelas dengan mengendalikan perilaku siswa. Guru harus mengetahui bahwa iklim kelas sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar, dan bahwa guru sangat mempengaruhi si"atiklim tersebut. Guru harus menghargai perilaku siswa yang sesuai dan tidak menghargai perilaku siswa yang menyimpang. Guru harus mengetahui bahwa suatu kurikulum individual dapat menghilangkan sebahagian besar masalah manajemen kelas. Guru harus mengalamatkan tindakan kepada situasi, bukan pada kepribadian atau watak siswa sewaktu menangani suatu masalah. Guru tidak boleh memaksakan kepada siswa, karena hal itu akan menghambat mereka mencapai perkembangan potensinya secara maksimal. Guru harus mengerti bahwa penggunaan konsekuensi logis mengurangl timbulnya e"ek sampingan yang negati" yang dapat mengiringi bentuk&bentuk hukuman lainnya. 0. Guru harus mengetahui bahwa pengelolaan yang e"ekti" dimulai dengan kemampuannya mengendalikan setiap siswa melalui penggunaan paksaan apabila perlu. /. Guru harus selalu tegas dan jujur dalam berurusan dengan siswa karena tindakan yang konsisten adalah penting sekali. .A. Guru harus membantu siswa memahami, menerima, dan mematuhi peraturan dan ketetapan sekolah. ... Guru harus memandang sistem tanda penghargaan yang dikelola dengan baik sebagai suatu alat yang e"ekti" untuk meningkatkan perilaku siswa yang sesuai.

.7. Guru harus toleran terhadap semua bentuk perilaku siswa. .1. Guru harus membiarkan siswa menanggung konsekuensi wajar dan konsekuensi logis dari perilakunya, kecuali jika konse9uensi itu berbahaya bagi kehidupan siswa. .D. Guru harus berperilaku dengan cara yang memungkinkan siswa mengetahui bahwa guru menyadari apa yang sedang terjadi. .F. Guru harus mengetahui bahwa peranan pokok guru ialah menciptakan dan memelihara hubungan positi" an tara guru dan siswa. .B. Guru harus memahami bahwa penggunaan hukuman dan ancaman hukuman dapat merupakan alat pengelolaan yang sangat e"ekti" apabila dipergunakan dengan tepat. .2. Guru harus mengetahui bahwa penghargaan adalah khas bagi !lswa secara individual. .0. Guru harus memahami bahwa kegiatan kelas yang sesuai biasanya menjamin tumbuhnya perilaku siswa yang sesuai karena mengurangi kemungkinan timbulnya "rustasi. ./. Guru harus mengetahui bahwa penggunaan perilaku menegur dengan lembut secara tepat dapat e"ekti" dan e"isien dalam mengendalikan perilaku kelas. 7A. Guru harus memperlakukan siswa dengan sikap hormat dan merasa wajib membantunya mengembangkan rasa bertanggung jawab sendiri dan perasaan harga dirinya. 7.. Guru sarna sekali tidak boleh menghukum seorang siswa kecuali cukup bukti yang tidak diragukan untuk menimbulkan perasaan bersalah. 77. Guru harus membantu mengembangkan tingkat kepaduan kelas yang tinggi dan norma&norma kelas yang produkti". 71. Guru harus bertindak atas dasar asumsi bahwa baik perilaku yang sesual maupun perilaku yang tidak sesuai, adalah hasil belajar siswa. 7D. Guru harus mcngctahui bahwa siswa yang suka mcngacau scring berpcrilaku menyimpang karena ia diberi bahan pelajaran yang tidak sesuai. 7F. Guru harus mengetahui bahwa caranya berkomunikasi dengan siswa sangat penting. 7B. Guru harus menggunakan sindiran tajam dengan sangat hati&hati dan hanya setelah hubungan antar pribadi yang baik terbentuk. 72. Guru harus selalu bertindak praktis dan seperti orang bermartabat bilamana

berinteraksi dengan siswa. 70. Guru harus mengamati dan atau menanyai siswa untuk mendapatkan petunjuk mengenai penghargaan yang mungkin diberikan. 7/. Guru harus memahami bahwa penggunaan rapat kelas dan pertemuan pemecahan masalah kelompok dapat menjadi alat yang sangat e"ekti" untuk memecahkan masalah&masalah manajemen kelas tertentu. 1A. Guru harus memisahkan kesalahan dari orang yang bersalah sewaktu berurusan dengan siswa yang berprilaku yang tidak sesual. 1.. Guru harus mengetahui bahwa kebanyakan masalah manajemen kelas dapat dihindarkan atau diselesaikan bila pengajaran dilaksana(an dengan baik. 17. Guru harus memahami bahwa membantu siswa mengembangkan keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan, dan memecahkan masalah kelompok, adalah perilaku yang penting. 11. Guru harus memahami bahwa manajemen kelas yang e"ekti" tidak lebih dari pada penerapan pikiran sehat. 1D. Guru harus mengetahui bahwa peranan utama guru adalah menggunakan berbagai strategi pengajaran untuk mencegah timbulnya masalah dan memecahkan masalah kelompok. 1.. Guru harus mengetahui bahwa penggunaan sindiran tajam dan ejekan secara wajar dapat e"ekti" untuk mengendalikan perilaku siswa. 17. Guru harus mengerti bahwa menciptakan dan menguatkan pengharapan dan peraturan yang masuk akal adalah tindakan yang penting. 11. Guru hams jujur dan tegas sejak awal karcna lebih mudah mengendorkan pengendalian daripada memaksakannya sekali pengendalian tidak berjalan. 1D. Guru harus membantu perkembangan kepaduan kelompok dengan membantu siswa memandang kelompoknya sebagai sesuatu yang menarik dan memuaskan. 1F. Guru harus menciptakan disiplin yang baik dengan menyelenggarakan pengajaran yang menarik perhatian siswa dan membangkitkan motivasinya. 1B. Guru harus memandang kesejatian, sikap menerima, dan empati guru sebagai kunci untuk manajemen kelas yang e"ekti". 12. Guru harus memahami bahwa menciptakan lingkungan "isik dan psikologis

dimana siswa bebas sepenuhnya mengatakan dan melakukan sesuatu yang dikehendakinya, adalah strategi yang penting. D7. Guru harus mengerti bahwa pelajaran yang direncanakan dengan baik adalah cara yang e"ekti" untuk menciptakan ketertiban di kelas. D1. Guru harus menguatkan pcrilaku siswa yang sesuai dengan suatu kesadaran bahwa penghargaan adalah istimewa bagi siswa secara individual. DD. Guru harus memahami bahwa manajemenyang e"ekti" sangat tergantung pada kemampuan guru menghukum kesalahan siswa apabila itu terjadi. DF. Guru harus mengetahui bahwa ia harus sering mernikul kewajiban mengendalikan perilaku siswa. DB. Guru harus mengetahui bahwa peran pokok guru adalah menerapkan teknik yang teruji dan benar untuk mencegah dan memecahkan masalah&masalah kelolllpok. D2; Guru harus mengetahui bahwa perilaku yang dihargai akan mungkin dilanjutkan dan bahwa perilaku yang tidak dihargai mungkin tak akan diteruskan. D0. Guru harus merencanakan dan menggunakan kegiatan belajar mengajar yang menjamin timbulnya perilaku siswa yang sesuai. D/. Guru harus memahami bahwa manajemen kelas yang e"ekti" adalah hasil upaya guru menciptakan dan memelihara pengendalian. FA. Guru harus memahami bahwa manajemen kelas yang e"ekti" dimaksudkan untuk membantu kelompok kelas bertanggung jawab atas pemecahan masalahmasalahnya sendiri. F.. Guru harus menyadari bahwa guru yang bijaksana adalah guru yang mcnghargai pendekatan dan strategi manajemen kelas yang mempunyai konsep yang baik, di samping itu tidak mengikuti konsep pendekatan manajemen kelas secara membabi buta. F7. Guru hams mengetahui bahwa penggabungan semua aspek terbaik dari berbagai pendekatan dalam manajemen kelas merupakan sumber pemilihan perilaku pengelolaan tertentu yang sesuai dengan situasi. F1. Guru harus mengetahui dan menguasai pendekatan pengelolaan kelas yang potensial, memlli.; pendekatan yang tepat, dan melaksankan prosedur yang sesuai dalam manajemen kelas.

TU7AS !ecara berkelompok )1&D3 orang Anda berkunjung ke sebuah !ekolah 4asar. (egiatan yang Anda lakukan di sekolah tersebut adalah' .. 7. 1. D. Jatat, pendekatan&pendekatan apakah yang dilakukan guru dalam memanajemeni kelas pada saat proses pembelajaran berlangsungT 4engan paduan 4osen pengampu mata kuliah *anajemen (elas, laporkan hasil pengamatan kelompok di kelas. Analisis scmua laporan kclompok tcrscbut. Pada akhir diskusi, 4oscnpengampu mata kuliah *anajemen (elas memberi komentar terhadap laporan kelompok dan substansi isi pendekatan manajemen kelas yang terjadi di kelas berdasar laporan kelompok. Da+tar Pustaka 4epdikbud, ./01. Pen elolaan Kelas* 5akarta' 4irektorat 5enderal Pendidikan ,inggi 4epartemen Pendidikan dan (ebudayaan. *. +ntang dan ,. -aka 5oni. ./01. Pen elolaan Kelas* 5akarta' Proyek Pengembangan Pendidikan ,enaga (ependidikan 4epartemen Pendidikan dan (ebudayaan 4irektorat 5enderal Pendidikan ,inggi. ;eber, ;il"ord A. ./0B. )lassroom Mana -ment* *assachussetts' 4e Heat and Jompany. && .//1. +""ective )lassroom Mana ement Houston' %niversity o" Houston.

BAB III PR/SEDUR DAN RAN8AN7AN MANAJEMEN KELAS Latar Belakang Guru merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan proses pembelajaran, semen tara itu manajemen kelas merupakan salah satu aspek dari pengelolaan proses pembelajaran yang paling rumit tetapi menarik perhatian. -umit, karena manajemen kelas itu memerlukan berbagai kriteria keterampilan, pengalaman, bahkan kepribadian serta sikap dan nilai seorang guru. 4ua guru yang sama&sama pandai dan berpengalaman tetapi berbeda dalam kepribadian, sikap dan nilai termasuk cara menyikapi subjek didik akan lain situasi belajarnya yang dihasilkan oleh kedua orang guru tadi. 4isinilah letaknya seni dalam mengelola proses pembelajaran. *anajemen kelas, dikatakan menarik, karena selain memerlukan kemampuan pribadi serta ketekunan menghadapinya disatu sisi, disisi lain calon guru, guru, dan guru yang perpengalaman sekalipun akan bergelut dengan manajemen kelas agar terselenggara proses pembelajaran yang e"ekti" dcmi tercapainya tujuan pembelajaran. $leh karena itu, guru mempunyai peranan yang besar dalam menentukan keberhasilan manajemen ke.as maupun manajemen pembelajaran. Penciptaan sistem lingkungan yang merangsang anak untuk belajar sangat diperlukan karena hanya dengan situasi belajar seperti itulah tujuan akan tercapai. 8erdasar penjelasan tersebut di atas, mengisyaratkan bahwa guru harus memiliki kemampuan pro"esional termasuk kemampuan memanajemeni ke.as. %ntuk memiliki kemampuan manajemen kelas guru an tara lain harus memahami prosedur dan rancangan prosedur manajemen kelas. 8erturut&turut bab ini akan membahas prosedur manajemen kelas dan rancangan prosedur manajemen kelas. Tujuan !etelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat' .. *enjelaskan bahwa manajemen kelas sebagai hal yang menarik untuk dipelajari 7. *enyimpulkan perbedaan antara pengertian manajcmen kelas dan prosedur manajemen kelas

1. *enyimpulkan peran guru dalam penciptaan sistem lingkungan yang mendukung pembelajaran D. *enjelaskan jenis&jenis tindakan dalam manajemen kelas F. *enggambarkan rancangan prosedur manajemen kelas B. *engidenti"ikasikan rancangan prosedur manajemen kelas 2. *enyusun rancangan prosedur manajemen kelas 5! Pr*sedur Manajemen Kelas *anajemen kelas merupakan suatu tindakan yang menunjuk kepada kegiatan& kegitan yang berusaha menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses pembelajaran yang e"ekti". ,indakan yang dilakukan guru dalam melakukan kegiatan manajemen kelas perlu dilaksanakan berdasar atas langkah&langkah yang sudah ditentukan. Apabila seorang guru melakukan kegiatan manajemen kelas dengan at au melalui langkah&langkah tertentu, berarti guru tersebut sudah melakukan kegiatan manajemen kelas berdasar prosedur manajemen kelas. 5adi prosedur manajemen kelas adalah serangkaian langkah kegiatan manajemen kelas yang dilakukan lagi terciptanya kondisi optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara e"ekti" clan e"isien. !erangkaian langkah kcgiatan manajemen kelas mengacu kepada' tindakan pencegahan )preventi"3 dengan tujuan menciptakan kondisi pembelajaran yang menguntungkan, dan )73 tindakan korekti" yang merupakan tindakan koreksi terhadap tingkah laku menyimpang yang dapat mengganggu kondisi optimal dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung )*. +ntang dan ,. -aka loni, ./01' .F; 4epdikblld, ./01'//3 4imensi tindakan korekti" dapat dibagi menjadi dua jenis tindakan yaitu' )l3 ,indakan yang seharusnya segera diambil oleh guru pada saat terjadi gangguan terhadap kondisi optimal pembelajaran )dimensi tindakan3, dan )73 ,indakan kurati" yaitu tindakan terhadap tingkah laku yang menyimpang yang telah terlanjur terjadi agar penyimpangan tersebut tidak berlarut&larut. *engacu kepada dua tindakan dalam kegiatan manajemen kelas yaitu tindakan pencegahan )preventi"3, dan tindakan penyembuhan )kurati"3 maka tindakan manajemen kelas juga dapat menjurus

kepada tindakan manajemen dimensi pencegahan dan tindakan manajemen dimensi kurati". a. 4imensi pencegahan )preventi"3, merupakan tindakan guru dalam mengatur peserta didik dan peralatan serta "ormat pembelajaran yang tepat sehingga menumbuhkan kondisi yang menguntungkan bagi berlangsungnya proses pembelajaran yang e"ekti" dan e"isien. 4engan demikian, maka prosedur pencegahannya merupakan langkah& langkah yang harus diambil oleh guru dalam rangka mengatur peserta didik dan "ormat pembelajaran yang tepat yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran. 5adi prosedur dalam dimensi pencegahan adalah berupa langkah& Iangkah yang harus direncanakan guru untuk menciptaka53 suatu struktur kondisi yang "leksibel baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Prosedur tindakan pencegahan ini diarahkan pada pelayanan perkembangan tuntutan dan kebutuhan peserta didik secara individual maupun kelompok yang dapat berupa kegiatan , contoh&contoh berupa in"ormasi. b. 4imensi kurati", merupakan tindakan terhadap tingkah laku yang menyimpang yang sudah terlanjur terjadi agar penyimpangan itu tidak berlarut&larut. 4alam hal ini guru berusaha untuk menumbuhkan kesadaran akan penyimpangan yang dibuat dan akhirnya akan mcnimbulkan kcsadaran dan tanggung jawab untuk memperbaiki diri melalui kegiatan&kegiatan yang direncanakan dan dapat dipertanggung jawabkan .

*emperhatikan dua dimensi tindakan dalam manajemen kelas, maka prosedur atau langkah&Iangkah manajemen pun bertumpu pada prosedur a. Prosedur dimensi pencegahan. ,indakan pencegahan adalah tindakan yang dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang yang menggangu kondisi optimal berlangsungnya pembelajaran. (eberhasilan dalam tindakan pencegahan merupakan salah satu indikator keberhasilan manajemen kelas. (onsekuensinya adalah guru dalam menentukan langkah&Iangkah dalam rangka manajemen kelas harus merupakan langkah yang 9"ekti" dan e"isien untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun langkah&Iangkah pencegahannya sebagai berikut' .. Peningkatan kesadaran diri sebagai guru

6angkah peningkatan kesadaran diri sebagai guru merupakan Iangkah yang strategis dan mendasar, karena dengan dimilikinya kesadaran ini akan meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar bagi guru dalam melaksanakaan tugasnya. Implikasi adanya kesadaran diri sebagai guru akan tampak pada sikap guru yang demokratis, sikap yang stabiI, kepribadian yang harmonis, dan berwibawa. Penampakan sikap seperti itu akan menumbuhkan respon dan tanggapan positi" dari para peserta didik. 7. Peningkatan kesadaran peserta didik lnteraksi positi" an tara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran terjadi apabila dua kcsadaran, kesadaran guru dan peserta didik bertemu. (urangnya kesadaran peserta didik akan menumbuhkan sikap suka marah, mudah tersinggung, yang pada gilirannya memungkinkan peserta didik melakukan tindakan&tindakan yang kurang terpuji yang dapat menggangu kondisi optimal dalam rangka pembelajaran. %ntuk meningkatkan kesadaran peserta didik, maka kepada mereka perlu dilaksanakan hal&hal berikut' ).3 memberitahukan akan hak dan kewajiban sebagai peserta didik, )73 memperhatikan kebutuhan, keinginan, dan dorongan para peserta didik, )13 menciptakan suasana saling pengeEtian, saling menghormati, dan rasa keterbukaan antara guru dan para peserta didik. 1. !ikap polos dan tulus dari guru Peran sangat besar danberpengaruh dalam menciptakan kondisi optimal r.roses pembelajaran. $leh karena itu, guru hendaknya bersikap polos dan tulus terhadap para peserta didik. !ikap ini mengandung makna bahwa guru dalam segala tindakannya tidak boleh berpura&pura bersikap dan bertindak apa adanya. !ikap dan tindak laku seperti itu sangat membantu dalam memanajemeni kelas. Guru dengan sikap dan kepribadiannya sangat mempengaruhi lingkungan belaj ar, karena tingkah laku, cara menyikapi, dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon atau diberikan reaksi oleh para peserta didik. (alau stimuli itu positi" maka respon at au reaksinya juga positi". !ebaliknya kalau stimulasi itu negati" maka respon atau reaksi yang akan muncul adalah negati". !ikap hangat, terbuka, mau mendengarkan harapan dan atau keluhan para siswa, akrab

dengan guru, akan membuka kemungkinan terjadinya interaksi dan komunikasi wajar an tara guru dan peserta didik. D. *engenal dan menemukan alternati" pengelolaan %ntuk mengenal dan mencmukan alternati" pengelolaan, langkah ini menuntut guru' ).3 melakukan identi"ikasi berbagai penyimpangan tingkah laku peserta didik yang si"atnya individual maupun kelompok. Penyimpangan perilaku peserta didik baik individual maupun kelompok tersebut termasuk penyimpangan yang disengaja dilakukan peserta didik yang hanya sekedar untuk menarik perhatian guru atau teman&temannya, )73 mengenal berbagai pendekatan dalam manajemcn kelas. Guru hendaknya berusaha menggunakan pendekatan manajemen kelas yang dianggap tepat untuk mengatasi suatu situasi at au menggantinya dcngan pcndckatan yang dipKlihnya, )13 mcmpclajari pcngalaman guruguru lainnya yang gagal atau bcrhasil sehingga dirinya mcmiliki alternati" yang bervariasi dalam menangani berbagai problema manajemen kclas. F. *enciptakan kontrak sosial Penciptaan kontrak sosial pada dasarnya berkaitan dengan >standar tingkah laku> yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang "asilitas beserta ketcrbatasannya dalam memenuhi kebutuhan peserta didik. Pcmenuhan

kebutuhan tersebut si"atnya individual maupun kclompok dan memenuhi tuntutan dan kebutuhan sekolah. !tandar tingkah laku ini dibentuk melalui kontrak sosial antara sekolah guru dan peserta didik. #orma at au nilai yang turunnya dari atas dan tidak dari bawah, jadi sepihak, maka akan terjadi bahwa norma itu kurang dihormati dan ditaati. $leh sebab itu, dalam rangka memanajcmeni keiSls norma berupa kontrak sosial )da"tar aturanRtata tertib3 dengan sangsinya yang mengatur kehidupan dalam kelas, perumusannya harus dibicarakan at au disetujui oleh guru dan peserta didik. (ebiasaan yang terjadi dewasa ini bahwa aturan&aturan sebagai standar tingkah luku berasal dari atas )sekolah guru3. Para peserta didik dalam hal ini hanya menerima saja apa yang ada. *ereka tidak memiliki pilihan lain untuk menol.aknya. (onsekuensi terhadap kondisi demikian akan memungkinkan timbulnya persoalan&persoalan dalam manajemen kelas karena para peserta didik tidak merasa turut membuat serta memiliki peraturan sekolah yang sudah ada

tersebut.

b. Prosedur dimensi penyembuhan )kurati"3 Pada dasarnya langkah&langkah prosedur dimensi penyembuhan adalah sebagai berikut' l3 *engindenti"ikasi masalah Guru, pada langkah ini melakukan kegiatan untuk mngenal atau mengetahui masalah&masalah manajemen kelas yang timbul dalam kelas. 8erdasar masalah tersebut guru mengindenti"ikasi jenis&jenis penyimpangan sekaligus mengetahui latar bclakang yang membuat peserta didik melakukan penyimpangan tersebut. 7K *enganalisis masalah Guru, pada langkah ini berusaha menganalisis penyimpangan peserta didik dan menyimpulkan latar belakang dan sumber&sumber dari pcnyimpangan itu. !etelah diketcmukan hal&hal yang berkaitan dcngan penOlmpangan tersebut guru kemudian melanjutkan usahanya yaitu menentukan alternati"&alternati" penanggulangan atau penyembuhan penyimpangan itu. 13 *enilai alternati"&alternati" pemecahan Guru, pada langkah ini adalah menilai dan memilih alternati" pemecahan masalah berdasar sejumlah alternati" yang telah tersusun. *emilih dalam arti menentukan alternati" mana yang paling tepat untuk menanggulangi penyimpangan peserta didik tersebut. !esudah terpilih alternati" pemecahan yang dianggap tepat, ,selanjutnya guru melaksanakan alternati" pemecahan itu. D3 *endapatkan balikan Guru, pada langkah ini yang didahului dengan langkah monitoring, melakukan kegiatan kilas balik. (cgiatan kilas balik ini dimaksudkan untuk menilai keampuhan pelaksanaan dari altcrnati" pemccahan yang dipilih untuk mencapai sasman yang sesuai dengan yang direncanakan. (egiatan kilas balik dapat dilaksanakan dengan mengadakan pertemuan dengan para peserta didik. 4alam pertemuan tersebut pedu dijelaskan' maksud pertemuan dan man"aat pertemuan. *aksud pertemuan pedu dijeiaskan oleh guru sehingga peserta didik mengetahui

serta menyadari bahwa pertemuan diusahakan dengan penuh ketulusan, semata& mata untuk perbaikan, baik untuk peserta didik maupun sekolah. *an"aat pertemuan juga perlu dijelaskan karena dengan mengetahui keman"aatan pertemuan tersebut para peserta didik akan mengikuti pertemuan itu dengan baik. !elain itu, pedu disikapi pengendalian perilaku guru dalam pertemuan tcrsebut. ,unjukkan kepada para pcscrta didik bahwa guru bukanlah orang sempurna atau tidak bebas dari kekurangan dan kelemahan. !ehingga antara guru dan peserta didik diperoleh kesadaran untuk bersama&sama belajar saling memperbaiki dan saling mengingatkan, yang semuanya itu untuk kepentingan bersama. In"ormasi yang diperoleh dari balikan ini merupakan bahan yang sangat berguna untuk menilai program, dan akhirnya merupakan dasar melakukan perbaikan program.

! Ran(angan Pr*sedur Manajemen Kelas Pemilikan pengetahuan dan keakraban seorang guru terhadap masalah manajemen kelas baik dimensi preventi" maupun dimensi kurati" serta menguasai prosedur masing&masing, merupakan dasar yang kuat untuk menyusun rancangan prosedur manajemen kelas. !cbab sudah barang tentu, di dalam menyusun rancangan prosedur manajemen kelas baik manajemen dimensi preventi" maupun dimensi kurati". -ancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. 4alam kaitan dengan tugas guru menyusun rancangan prosedur manajemen kelas berarti guru menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah&langkah manajemen kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk tujuan menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi berlangsungnya kegiatan belajar siswa . *anajemen kelas merupakan. pangkal kegiatan yang dapat berdimensi preventi" dan kurati", sehingga perencanaan prosedur manajemen kelas ke arah dimensi preventi" dan kurati" itu, kesemuanya bermuara atau menuju pada tujuan yang diharapkan. ,ujuan itu adalah terciptanya kondisi serta mempertahankan kondisi optimal yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar.

4ari pembahasan bagian depan hingga sekarang kita telah memahami beberapa pengertian pokok seperti' manajemen kelas, manajemen kelas preventi" dan kurati", pendekatan manajemen kelas, prosedur manajemen kelas, dan terakhir adalah rancangan prosedur manajemen kelas. Pemahaman pengertian tersebut akan sangat berman"aat pada tahap pembuatan rancangan prosedur manajemen kelas karena di samping memberikan kejelasan, juga tentang konsep&konsep pendekatan manajemen kelas akan merupakan landasan dalam rangka menyusun rancangan prosedur manajemen. kelas. Penyusunan rancangan prosedur manajemen kelas tanpa dilandasi pendekatan pengelolaan kelas akan mengalami banyak kelemahan, karena tanpa memahami pendekatan ini menyebabkan kurang di"ahami hakikat tingkah laku peserta didik yang menyimpang yang in gin ditanggulangi. $leh karena itu, uraian tentang pendekatan manajemen kelas sangat membantu pada tahap pembuatan rancangan prosedur manajemen kelas. Penyususnan rancangan prosedur manajemen kelas dipengaruhi oleh beberapa "aktor, antara lain' a. Pemahaman terhadap arti, tujuan, dan hakikat manajemen kelas. Pemahaman akan hal&hal tersebut akan memberi arah kepada pemikiran apa, mengapa, dan bagaimana harus berbuatlbertindak dalam memanajemen kelas; b. Pemahaman terhadap hakikat peserta didik yang sedang dihadapi. *aksudnya adalah bahwa setiap peserta didik,pada setiap saat dan dengan lingkungan tertentu akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku tertentu. 4engan pemahaman yang mendalam tentang peserta didik akan merupakan pedoman dalam manajemen kelas. !ebab, dengan pedoman tersebut akan diketahui jalan mengarahkan peserta didik yang melakukan penyimpangan di dalam kelas; c. Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan penyimpangan yang dilakukan peserta didik. Pemahaman akan hal ini akan lebih jelas bila dilakukan dengan cara mengidenti"ikasi penyimpangan tersebut; d. Pemahaman terhadap pendekatan&pendekatan yang dapat digunakan dalam manajemen kelas. Pemahaman terhJUdap pendekatan ini akan menambah kemampuan dalam menyesuaikan pendekatan tertentu dengan masalah penyimpangan yang dilakukan peserta didik. ,ingkah laku penyimpang dengan latar belakang tertentu akan membutuhkan pendekatan tertentu pula; e. Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur

manajemen kelas. (elima "aktor yang dikemukakan diatas merupakan hal&hal yang patut dipertimbangkan dalam pembuatan rancangan prosedur manajemen kelas. !etelah rancangan prosedur manajemen kelas disusun, hal yang penting yang harus mendapat pcrhatian adakah proses pelaksanaan rancangan tersebut. 4alam kaitan ini betapa penting dan besarnya peranan dan pengaruh guru. 4i samping kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan rancangan tcrsebut, maka sikap, tingkah laku, kepribadian serta kemampuan berinteraksi guru merupakan aspek yang tidak dapat diremehkan. *emperhatikan dua diagram di atas belum nampak langkah&Iangkah apa yang akan dikerjakan yang dimuat dalam rancangan itu. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam rancangan tersebut perlu ada penjabaran lebih lanjut terhadap langkah&Iangkah kegiatan yang telah ditetapkan, yang kesemuanya itu mengarah kepada pcncapaian tujuan. 6angkah&Iangkah yang dimaksud adalah' a. b. c. d. e. identi"ikasi dari masalah yang timbul dalam manajemen kelas analisis masalah penilaian alternati"&alternati" pemecahan, penilaian dan pelaksanaan salah satu alternati" pemecahan, monitoring pelaksanaan, balikan hasil pelaksanaan alternati" pemecahan masalah.

%raian di atas dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut' Akhirnya berdasarkan kedua diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa proses manajemen kelas dimulai dengan langkah&Iangkah berikut. a. b. c. *emahami hakikat konsep dan tujuan manajemen kelas. *enentukan masalahnya' preventi" atau kurati". *empertimbangkan hakikat anak yang memiliki tingkat pertumbuhan dan perkembangan sendiri, lalu memperhatikan kenyataan penyimpangan tingkah laku yang ada. d. e. *enentukan masalahnya' individual atau kelompok. *enyusun rancangan prosedur manajemen kelas' preventi" individualE kelompok, ataukah kurati" individualEkelompok.

".

*enjabarkan langkah&langkah kegiatan rancangan prosedur manajemen kelas, yang meliputi' .3 Pengindenti"ikasian masalah 73 Penganalisaan masalah 13 Penilaian alternati" pemecahan yang akan digunakan D3 Pelaksanaan monitering F3 Pengumpulan balikan

g. h. ..

*elaksanakan rancangan yang telah disusun, dimana "ungsi dan peranan guru sangat menentukan. *elaksanakan monitoring untuk mengetahui sejauh mana hasil pemecahan masalah itu dilaksanakan dan ditaati atau telah terjadi perkembangan bam. *endapatkan balikan, yaitu tahap pelaksaan yang telah tiba pada penggunaan hasil monitoring untuk menentukan langkah&Iangkah selanjutnya.

Pertan.aan -$ertan.aan 5e.askan, a.asan&a.asannya mengapa manajemen kelas merupakan hal yang menarik perhatian, baik bagi calon guru, guru muda, dan guru yang telah berpengalaman sekalipun T .. 7. 1. D. F. 5elaskan, mengapa guru merupakan unsur dominan dalam penciptaan sistem lingkungan yang menunjang proses pembelajaran T !ebutkan dan jelaskan jenis&jenis tindakan manajemen kelas T 5e.askan, mengapa tindakan manajemen merupakan terapi yang tepat dalam manajemen kelas T *engapa persetujuan bersama an tara guru dan peserta didik terhadap pelaksaan suatu pertemuan mempunyai makna psikologis T (emukakan lasan&alasannya, mengapa seorang guru tidak boleh langsung menunjukkan kesalahan peserta didik, pada suatu pertemuan guru&siswa dalam membicarakan penyimpangan para peserta didiknya T B. 2. 5e.askan apa yang dimaksud dengan rancangan prosedur manajemen kelas T 4ilihat dari si"atnya, manajemen kelas dibedakan atas dua jenis manajemen kelas. 5elaskan jenis&jenis tersebut T

0. /.

5e.askan apa yang menjadi tujuan dari pada penyususnan sebuah rancangan prosedur manajemen kelas .3 5elaskan "aktor&"aktor yang sangat mempengaruhi dalam pembuatan prosedur manajemen kelas T

Tugas !ecara berkelompok )D&F3 orang anda berkunjung ke sebuah !ekolah 4asar.(egiatan yang Anda lakukan adalah' .. 7. Jatat, tindakan&tindakan apa yang dilakukan guru terhadap kondisi yang diharapkan optimal terjadi )tindakan preventi"3. Jatat pula, tindakan&tindakan apa yang dilakukan guru terhadap tingkah laku menyimpang dari para siswa yang telah terlanjur terjadi pada saat pembelajaran berlangsung )tindakan kurati"3 1. D. F. 4engan panduan dosen pengampu mata kuliah *anajemen (elas, laporkan hasiI pengamatan kelompok di kelas. Analisis didiskusikan semua laporan kelompok tersebut. Pada akhir diskusi, 4osen pengampu menyampaikan komentar terhadap Iaporan kelompok termasuk subtansi isi tindakan preventi" dan kurati" yang terjadi di sekolah berdasar laporan kelompok tersebut. Da+tar Pustaka 4epdikbud. ./01. Pen elolaan Kelas* 5akarta' 4irektorat 5endral Pendidikan ,inggi. *. +ndang dan ,. -aka 5oni. ./01. Pen elolaan Kelas* 5akarta' Proyek Pengembangan Pendidikan ,enaga (ependidikan 4epdikbud 4irektorat 5enderal Pendidikan ,inggi. $rnstein, Allan J. .//A. !trate ies %or +%%e'ti,e &ea'hin * #ew Oork' Harper N -ow Publisher Inc. +ggen, Paul 4 N 4on (auchak. .//D. +du'ation Psy'holo i )lassroom )onne'tions* #ew Oork' *c*illan Jollege Publishing Jompany, Inc.

BAB I9 PEN7ATURAN K/NDISI DAN PEN8IPTAAN IKLIM BELAJAR :AN7 MENUNJAN7

Latar Belakang ,elah disadari banwa kondisi atau suasana berpengaruh terhadap pembelajaran. $leh karena itu, salah satu "aktor penting dalam pembelajaran adalah kondisi atau suasana belajar. !istem pendidikan !partan misalnya, menyiapkan kehidupan anak&anak dengan mengirimnya ke hutan dengan tujuan agar anak belajar mempertahankan dirinya 4emikian juga yang dilakukan oleh *ende dan ,emme dari !ierra 6eone menjalankan sekolahnya di udara terbuka di hutan. Para pendidik besar seperti Jomenius, 5ohn 4ewey, dan ,yler menggaris bawahi pentingnya kondisi atau lingkungan terhadap pendidikan anak. *enurut ,yler proses pembelajaran terjadi melalui pengalaman yang diperoleh siswa dari lingkungan tempat siswa berada.

*anajemen kelas tidakhanya berupa pengaturan belajar, "asilitas "isik, dan rutinitas. ,ugas manajemen kelas adalah menyiapkan kondisi kelas dan sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang e"ekti". $lch karena itu, sekolah dan kelas perIu dikelola secara baik pula. 4alam penciptaan iklim belajar yang menunjang guru dihadapkan kepada beberapa "aktor yang dapat menjadi kendala atau pendukung terciptanya kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar. !ebagai bekal dalam menciptakan iklim belajar yang menunjang, guru harus memahami "aktor&"aktor yang dapat mempengaruhi belajar, dan prinsip&prinsip mengajar yang dapat mendukung terciptanya kondisi belajar optimal tersebut bagi terciptanya proses belajar. 8ab ini secara berturut&turut akan membahas berbagai macam kondisi )kondisi "isik, kondisi sosio&emosional, kondisi organisasional3 dan "aktor&"aktor )"aktor intern, "aktor ekstern3 yang mempengaruhi penciptaan iklim

belajar yang menunjang, serta cara mengajar yang e"ekti". (esemuanya itu perlu di"ahami oleh para guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tujuan !etelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat ' a. *enjelaskan alasan bahwa kondisi "isik tempat belajar berpengaruh terhadap hasil belajar; b. *embuat denah kemungkinan&kemungkinan pengaturan tempat duduk !lswa, serta dapat mengemukakan kekuatan dan kelemahan masing&masing "ormasi tempat duduk tersebut; c. *enjelaskan alasan bahwa kondisi sosio&emosional berpengaruh pada proses belajar; d. *engemukakan kemungkinan tipe kepemimpinan guru dalam mewarnai suasana kondisi sosio&emosional; e. *enunjukkan sikap dan suasana guru yang mendukung suasana belajar yang optimal; ". *enjelaskan maksud dan alasan bahwa raport itu penting bagi terciptanya iklim belajar yang optimal; g. *enjelaskan alas an bahwa kegiatan rutin walaupun sudah merupaka"l kegiatan yang senng dilaksanakan perlu diatur dan dikomunikasikan kepada semua pihak; h. *enjelaskan makna mengajar menurut Alwin ;. Howard; i. *enjelaskan "aktor&"aktor intern dan ekstern yang mempengaruhi belajar; j. *enjelaskan enam prinsip mengajar yang e"ekti". 5! K*nd"s" dan S"tuas" Belajar-Mengajar a. (ondisi Gisik 6ingkungan "isik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. 6ingkungan "isik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas pembelajaran siswa dan mempunyal pengaruh positi" terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Guru harus dapat menciptakan lingkungan kelas yang membantu perkembangan pendidikan peserta didik. *elalui teknik motivasi yang akurat, guru dapat memberikan kontribusi iklim kelas yang sehat. (ondisi dan lingkungan hendaknya menjadi perhatian

dan kepedulian guru agar siswa dapat belajar secara optimal. (ondisi dan lingkungan yang perlu menjadi perhatian dan kepedulian dalam menunjang terciptanya pembelajaran seperti berikut ini. .3 -uangan tempat berlangsungnya pembelajaran -uangan tempat belajar harus memungkinkan para peserta didik dapat bergerak leluasa, tidak berdesak&desakkan, sehingga tidak saling mengganggu satu sarna lainnya pada saat terjadi aktivitas pembelajaran. 8esarnya ruangan kelas sangat tergantung pacta berbagai hal antara lain ' ).3 jenis kegiatan )kegiatan pertemuan tatap muka klasikal dalam kelas atau bekerja di ruang praktikum3, )73 jumlah siswa yang melakukan kegiatan )kegiatan bersama secara kiasikal at au kegiatan dalam kelompok kecil3. 5ika ruangan tersebut mempergunakan hiasan, pakailah hiasan&hiasan yang mempunyai nilai pendidikan yang dapat secara tidak langsung memberi daya terapi bagi anak&anak pelanggar disiplin. *isalnya pernyataan&pernyataan yang baik, anjurananjuran, gambar tokoh sejarah, peraturan yang berlaku, dan perilakuperilaku yang sebaiknya dilaksanakan. -uang belajar yang merupakan temp at siswa dan guru melaksanakan kegiatan belajar& mengajar meliputi ruang kelas, ruang laboratorium, dan ruang auditorium )4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen, .//B'DF3. -uang (elas -uang kelas harus diusahakan memenuhi syarat berikut' a3 b3 c3 d3 e3 %kuran ruang kelas 0m M 2m 4apat memeberikan keleluasaan gerak, komunikasi pandangan dan pendengaran Jukup cahaya dan sirkulasi udara Pengaturan perabot agar memungkinkan guru dan siswa dapat bergerak leluasa 4aun jendela tidak mengganggu lalu lintas

-uang laboratorium !ekolah dasar yang memiliki ruang laboratorium, agar ber"ungsi sebagai tempat praktik, maka ruang tersebut harus ditata dengan syaratsyarat sebagai berikut' a3 ,ata letak perabot mudah diatur sesuai dengan keperluan pada setiap saat

b3 c3 d3 e3 hari "3 g3

4iatur sedemikian rupa sehingga mudah bergerak dan, mudah diman"aatkan Gasilitas air dan penerangan cukup tersedia Air limbah dari saluran ruang laboralorium lidak mencema"l lingkungan ,ersedia lemari penyimpanan untuk bahan dan alat yang tidak digunakan schari& 6antai tidak licin dan dinding sebaiknya berwarna putih 8ahan yang mcmbahayakan hams disimpan pada tempal yang aman.

sekitarnya

-uang aula serbaguna 8agi sckolah yang memiliki ruang aula, agar bcr"ungsi sebagai tempat pcmbelajaran, clan ber"ungsi juga sebagai tcmpat diskusi, maka ruang tersebut harus diatur dengan baik dan dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut' a3 b3 c3 d3 e3 bergema "3 g3 8ak pasir *atras Panggung pertunjukkan -uang pakaian pria wanita secara terpisah (amar mandi ;J pria wanita secara terpisah 6antai harus datar dan tidak licin 4inding ruang aula dilapisi oleh lapisan peredam suara supaya suara tidak

7. Pengaturan tempat duduk 4alam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka. 4engan posisi seperti itu, guru sekaligus dapat mengontrol tingkah laku peserta didik. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran pengaturan proses pembelajaran. 8eberapa kemungkinan pehgaturan tempat duduk seperti di bawah ini. a. Pola berderet atau berbaris&berjajar Pengaturan tempat duduk seperti ini adalah pengaturan tempat duduk paling populer. Pada umumnya tempat duduk siswa diatur menurut tinggi pendeknya siswa.

!iswa yang tinggi duduk di belakang, sedangkan siswa yang pendek dud uk di depan. Pada situasi tertentu misalnya, jika ada siswa yang tidak dapat melihat jarak jauh atau pendengarannya kurang, atau jika banyak yang berbuat gaduh, siswa tersebut didudukkan di deretan paling depan tanpa menghiraukan tinggi badannya. ,ipe pengaturan tempat duduk seperti tampaknya sangat cocok untuk pengajaran "ormal. !ernua siswa duduk dalarn deretan lurus dengan siswa yang tertinggi duduk di belakang yang pendek duduk di depan. ,ernpat duduk seperti ini juga rnemudahkan siswa at au guru bergerak dari deretan satu ke deretan yang lain. #amun dernikian, terdapat kelernahan&kelernahan dari pengaturan tempat .duduk seperti ini yaitu rnengurangi keleluasaan belajar siswa. Posisi guru rnernbuat dirinya rnempunyai otoritas rnutlak dan rnemberikan pengaruh langsung yang besar kepada siswa. Akhirnya siswa menjadi terlalu tergantung, tidak ada kegiatan kelornpok kerja yang dapat dilakukan, dan komunikasi antar siswa rnenjadi terbatas. b. Pola susunan berkelornpok Pola ini rnengatur tempat duduk siswa secara berkelompok. Jara ini mernungkinkan siswa dapat berkornunikasi dengan rnudah satu sarna lain dan dapat berpindah dari satu kelornpok ke kelornpok lainnya secara bebas. Pola ini rnernudahkan siswa untuk bekerja sarna dan saling rnenolong satu sarna lain sebagai ternan sebaya. (epernirnpinan dan kerja sarna rnerupakan dua unsur yang penting dari hubungan kelas, sebagai akibat dari pengaturan temp at duduk seperti ini. 8ila tujuan pernbelajaran atau guru rnenghendaki para siswa mengerjakan secara berke.ompok atau memecahkan masalah secara bersama&sama, maka susunan pengaturan tempat duduk berkelompok ini akan lebih tepat. Hal yang perlu diperhatikan dalam pola pengaturan tempat duduk berkelompok adalah bahwa setiap kelompok harus ada seorang pemimpinnya. #amun sebaiknya pemimpin kelompok diatur secara bergiliran. !ehingga setiap siswa memperoleh kesempatan untuk memimpin. 4alam situasi ini otoritas guru berperan dalam posisi terdesentralisasi. Guru hanya memberi bimbingan kepada siswa. c. Pola "ormasi tapal kuda Pola ini menempatkan posisi guru berada ditengah&tengah para siswanya. Pola semacam ini dapat dipakai jika pelajaran banyak memerlukan diskusi antar siswa atau

dengan guru. Posisi guru dalam pengaturan tempat seperti terpisah dari ke.ompok, namun tetap kelompok dalam pengawasan guru. Pengaturan "ormasi tapal kuda memberi kemudahan kepada para siswa untuk saling berkomunikasi dan berkonsultasi. 4emikian pula, tanpa banyak membuang waktu pengaturan seperti ini dapat diubah menjadi pola berkelompok atau "ormasi kelompok keciE, begitu juga sebaliknya. d. Pola lingkaran atau persegi Pola pengaturan tempat duduk lingkaran atau persegi baik juga untuk mengajar yang disajikan dengan metode diskusi. 8erbeda dengan pola tapa" kuda, otoritas guru sarna sekali tidak terpusat dan kepernirnpinan "ormal tidak berperan sarna sekali. Hakikatnya dalarn pola lingkaran at au persegi biasanya tidak ada pernirnpin kelornpok. 8ila ada yang harus direkarn atau dicatat rnaka bentuk ini adalah sangat tepat. !eandainya ada suatu kegiatan atau alat yang harus ditunjukkan atau diperagakan, kegiatan atau alat itu dapat diletakkan ditenggah&tengah sehingga mudah dilihat dan dikomentari oleh semua siswa. (emungkinan dari pola&pola pengaturan tempat duduk tersebut di atas ada pola lain yang tidak membatasi ruang gerak baik secara individual rnaupun secara kelornpok. Hal ini dapat terjadi rnisalnya, ada siswa yang harus belajar di ruang baca, di perpustakaan, atau di ruang praktikum. 4engan demikian perlu ada tempat&tempat khusus, dimana siswa dengan siapa saja, dimana saja dapat belajar denganbaik. 4alam hal ini, yang penting adalah guru dapat melihat apa yang terjadi, apa yang dilakukan para siswa diberbagai lokasi tempat mereka berada. 1. @entilasi dan pengaturan cahaya !uhu, ventilasi dan penerangan )kendati pun guru sulit rnengaturnya kerena sudah tersedia3 adalah aset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyarnan. $leh karena itu, ventilasi harus cukup menjarnin kesehatan siswa. lendela harus cukup besar sehingga mernungkinkan cahaya matahari mas uk, udara sehat dengan ventilasi yang baik, sehingga semua siswa dalam kelas dapat menghirup udara segar yang cukup mengandung A7. !iswa harus dapat melihat tulisan dengan jelas, baik tulisan di papan tulis, pada papan bulletin, maupun pada buku bacaan. (apur tulis yang dipergunakan sebaiknya kapur yang bebas dari abu dan selalu bersih. Jahaya harus datang dari sebelah kiri, cukup

terang akan tetapi tidak menyilaukan. D. Pengaturan penyimpanan barang&barang 8arang&barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan bagi kepentingan kegiatan belajar. 8arang&barang yang karena nilai praktisnya tinggi dan dapat disimpan diruang kelas seperti buku pelajaran, pedoman kurikulum, kartu pribadi, dan sebagainya, hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu gerak kegiatan siswa. Jara pengambilan barang dari temp at khusus, penyimpanan, dan sebagainya, hendaklah diatur sedemikian rupa sehingga barang&barang tcrsebut segera dapat dipergunakan. ,entu saja masalah pemeliharaan barang&barang tcrscbut sangat penting dan secara periodek harus dicek dan reeek. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengamanan barang&barang tcrsebut dari pencurian, pengamanan terhadap barang yang mudah meledak atau terbakar. Alat pengaman harus selalu terscdia, seperti alat pemadam kebakaran, P1(, dan sebagainya. Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam penciptaan lingkungan adalah kebersihan dan kerapihan. -uangan kelas, papan tulis, meja, kursi, rak buku, tempat untuk menyimpan peralatan hams selalu rapih dan bersih. (ebiasaan meninggalkan mangan kelas yang kotor adalah hal yang tidak baik. $leh karena itu, guru seyogianya membuat peraturan yang mengatur kelompok kerja yang membersihkan mangan, menyiapkan kapur tulis, mengganti taplak meja, dan sebagainya. Guru hams membagi dan membuat tanggung jawab pengaturan kondisi "isik itu menjadi miliki siswa di kelas tersebut, dan tidak hanya milik guru. !iswa harus turut akti" dalam membuat keputusan mengenai tata mang, dekorasi, dan sebagainya. 8erkaitan dengan kondisi "isik, dari yang sederhana sampai kepada yang ideal yang meliputi pengaturan ruang tempat berlangsungnya pembelajaran, pengaturan tempat duduk, dan pengaturan penyimpanan peralatan dapat diperhatikan gambar&gambar berikut ini. b. (ondisi !osio&+mosional (ondisi sosio&emosional akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap

proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan e"ektivitas tercapainya tujuan pengajaran. (ondisi sosio&emosional tersebut meliputi hal&hal berikut ini. .. ,ipe kepemimpinan Peranan guru, tipe kepemimpinan guru atau administrator akan mewarnai suasana emosional di dalam kelas. ,ipe kepemimpinan yang lebih berat pada otoriter akan menghasilkan sikap siswa yang submissive atau apatis. ,etapi di pihak lain juga akan menumbuhkan sikap yang agresi". (edua sikap siswa yaitu apatis dan agresi" ini dapat merupakan sumber problema manajemen, baik yang si"atnya individual maupun kelompok kelas sebagai keseluruhan. 4engan tipe kepemimpinan yang otoriter siswa hanya akan akti" kalau ada guru dan kalau guru tidak mengawasi maka semua aktivitas. menjadi menurun. Aktivitas proses belajar mengajar sangat tergantung pada guru dan menuntut sangat banyak perhatian dari guru. ,ipe kepemimpinan yang cenderung pada laiLer&"aire biasanya tidak produkti" walaupun ada pemimpin. (alau ada guru, siswa .ebih banyak melakukan kegiatan yang si"atnya ingin diperhatikan. 4alam kepemimpinan tipe ini malahan biasanya aktivitas siswa lebih produkti" kalau gurunya tidak ada. ,ipe ini biasanya lebih cocok bagi siswa yang >innerdirected> dimana siswa tersebut akti", penuh kemauan, berinisiati" dan tidak selalu m,enunggu pengarahan. Akan tetapi kelompok siswa semacam ini biasanya tidak cukup banyak. ,ipe kepemimpinan guru yang lebih menekankan kepada sikap dcmokratis lebih memungkinkan terbinanya sikap persahabatan guru dan siswa dengan dasar saling memahami dan saling mempercayai. !ikap ini dapat membantu menciptakan iklim yang menguntungkan bagi terciptanya kondisi belajar mengajar optimal. !iswa akan belajar secara produkti" baik pada saat diawasi guru maupun tanpa diawasi guru. 4alam kondisi semacam ini biasanya problema manajemen kelas bisa diperkecil sesedikit mungkin. 4alam upaya menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, guru harus menempatkan diri sebagai' model, pengembang, perencana, pembimbing, dan "asilitator )Jentra, .//A3. Guru sebagai model adalah guru yang tidak menuntut banyak disiplin kaku melainkan sebagai model. ia mengharapkan dengan pemodelan yang ditampilkan dapat memberi pengalaman dan keantusiasan belajar siswa. ia tidak menekankan kepada daya ingat terhadap apa yang dikatakan, melainkan menginginkan

siswa menemukan ide atau gagasan baru pada akhir pembelajaran. Guru sebagai pengembang adalah guru yang akhli dalam melaksanakan tugas dengan "ormat yang benar dan tepat. Ia tidak membiarkan dan mengijinkan siswa bolos atau mal as tanpa alasan yang sah. Ia suka mengadakan penilaian terhadap segala bidang yang dikerjakan para siswa. Ia suka mawas diri pada saat mengajar. Guru sebagai perencana adalah guru yang akhli dalam bidangnya, yang mengatur kelas sebagai tata ruang belajar. Ia memiliki pengetahuan dan wawasan luas. Ia menganggap bahwa para siswa belajar kepadanya karena ingin mempelajari sebanyak mungkin apa yang diketahui guru. Guru sebagai pembimbing adalah guru yang salingmembelajarkan an tara dirinya dengan sesama dan siswanya. Ia mengajar dalam sistem sosial yang dinamis. Ia mengharapkan ada interaksi belajar antara diri dan siswanya. Ia mengajar karena mengetahui adanya perkembangan pribadi masing&masing individu, yang mengembangkan suasana saling percaya dan keterbukaan. Guru sebagai "asilitator adalah guru yang menyadari bahwa pekerjaannya merespon tujuan para siswa sekalipun tujuan itu bervariasi. Ia kurang menyenangi apabila ada siswa yang mendapat kesulitan belajar. Ia banyak mendengar dan bertanya kepada !iswa. Ia menginginkan siswa dapat belajar dan mencapai tujuan sesual harapannya.

Gambar 7A ' Guru sebagai model pemberi keseimbangan pemberi pengalaman pemberi gagasan baru dari pemodelan

Gambar 7. ' Guru sebagai pengembang V bekerja sesuai "ormat yang tepat dan benar V tidak senang meEihat siswa bolos atau malas V pengembang segaia bidang

Gambar 77 Guru sebagai percncana ahli dalam bidangnya mengatur tata ruang sebagai temp at belajar yang menyenangkan mengharap siswa dapat belajar banyak dari padanya

D3

Gamhar 71

Guru scbagai pembimbing

Oang saling mcmbclajarkan Oang mcngajar dalam sistem sosial yang dinamis

Oang mcngembangkan !llasana sal ing pcrcaya dan terbuka Oang mengetahui perkembangan individu

B3 F3

23 Gambar 7D Guru sebagai "asilitator

Gambar 7D ' Guru sebagai "asilitator

yang merespon !lswa yang suka mendengar dan bcrtanya kepada !lswa yang menginginkan siswa belajar mencapai tujuan sesuai harapan !lswa

73 !ikap guru !ikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki. (alaupun guru terpaksa membenci, bencilah tingkah lakunya siswa dan bukan membenci siswanya itu sendiri. ,erimalah siswa dengan hangar. sehingga ia insya" akan kesalahannya. 8erlakulah adil da5am bertindak. Jiptakan satu kondisi yang menyebabkan siswa sadar akan kesalahannya sehingga ada dorongan untuk memperbaiki kesalahannya .

Gambar 7F !ikap guru yang hangat dan mau mendengar harapan siswa adalah sangat bijaksana

13

!uara guru !uara guru, walaupun bukan "aktor yang besar, turut mempunyal pengaruh dalam belajar. !uara yang melengking tinggi atau senantiasa tinggi at au demikian rendah sehingga tidak terdengar oleh siswa secara jelas dari jarak yang agak jauh akan mengakibatkan suasana gaduh. (eadaan seperti itu, juga akan membosankan sehingga pelajaran cenderung tidak diperhatikan. !uara yang relati" rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara yang penuh dan kedengarannya rileks akan mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran. *ereka akan lebih berani mcngajukan pertanyaan, melakukan percobaan sendiri, dan sebagainya. ,ekanan suara hendaknya bervariasi sehingga tidak membosankan siswa yang mendengarnya. Hal yang penting dari itu semuanya adalah proses pembelajaran akan semakin terarah.

03

Pemhinaan hubungan baik Pcmhinaan hubungan haik )report3 antara guru dan siswa dalam masalah manajcmcn kclas aclalah hal yang sangat penting. 4engan terciptanya huhungan baik guru& siswa, diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah clan semangat, bersikap optimistik, realistik dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya serta terbuka terhadap hal&hal yang ada pada dirinya.

/3

Gambar ./ : !ikap uru 0 siswa yan menjalin persahabatan

Gambar .1 : !ikap2 hubun an uru yan men emban kan persahabatan den an siswa dari uru kelas lain c. (ondisi . $rganisasional (egiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun pada tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah manajemen kelas. 4engan kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas pula bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. 4i samping itu mereka akan terbiasa bertingkah laku secara teratur pcnuh disiplin pada scmua kegiatan yang bersi"at rutin itu. (egiatan rutinitas tcrsebut antara lain' l3 Pergantian pelajaran %ntuk beberapa pelajaran mungkin ada baiknya siswa tetap berada dalam satu ruangan dan guru yang datang ke ruangan tersebut. ,etapi untuk pelajaran&pelajaran tcrtcntu, seperti bekerja di laboratorium, olahraga, kesenian, menggambar, dan sejenisnya, siswa diharuskan pindah ruangan. Hal rutin semacam ini hendaknya diatur secara tertib. *isalnya, ada tenggang waktu bagi siswa untuk berpindah ruang. Perpindahan siswa dari satu ruang ke ruang lain dipimpin oleh ketua siswa. -uangan& ruangan diberi tanda dengan jelas. !iswa berkewajiban membereskan ruangan dan alat perlengkapan yang telah dipakai setelah pelajaran usai. (egiatan ini dipimpin oleh petugas piket dengan pengawasan guru. 73 Guru berhalangan hadir 5ika suatu saat seorang guru berhalangan hadir oleh satu atau lain sebab, I35aka siswa hams sudah tahu cara mengatasinya. *isalnya siswa disuruh tetap berada dalam kelas dengan tenang untuk menunggu guru pengganti selama waktu tertentu. 8ila setelah waktu yang ditentukan guru pengganti juga belumdatang, ketua siswa

diwajibkan lapor kepada guru piket. (emudian guru piket mengaIl.bil inisiati" untuk mengatasi kekosongan guru tersebut. *ungkin juga (epala !ekolah yang bertugas mengisi kekosongan itu sebelum guru kelas tersebut hadir.

13 *asalah antar !lswa 5ika terjadi masalah antar siswa yang tidak dapat diselesaikan antar mereka, ketua siswa dapat melapor kepada wali kelas untuk bersamasama memecahkan dan mengatasi masalah tersebut. Hila pemecahannya belum tuntas diselesaikan, ketua siswa bersama wali kelas atau juga mungkin $!I! dapat menghadap pimpinan sekolah untuk mendapatkan petunjukkebijakan untuk mengatasi masalah tersebut. 4emikian pula kalau ada usul kegiatan dari siswa, misalnya kamping, kunjungan ke sekolah lain, pentas seni, prosedur tersebut yang sama dapat ditempuh. DK %pacara bendera 5adwal dan pengaturan upacara bendera harus sudah ditentukan. Pengaturan itu meliputi giliran yang bertugas baik dari pihak guru maupun dari pihak siswa. !ehingga semua sivitas tahu persis jadwal upacara, pakaian yang harus dikenakan, atur aeara upacara, pengumuman sekolah, dan siapa yang harus menjadi pembina upacara yang sekaligus memberi nasi hat atau pengarahan pada upacara tersebut. 4i bawah ini akan dikemukakan contoh atur acara upacara bendera yang sering dilakukan di sekolah dasar. F3 (egiatan lain (egiatan lain yang merupakan kegiatan rutin kelas atau sekolah an tara lain adalah'

a3 *enanyakan keschatan dan kehadiran siswa, b3 Prosedur penyampaian in"ormasi dari sekolah kepada guru dan siswa, d3 Pcnyampaian peraturan sekolah yang baru, e3 (egiatan yang bersi"at rekreasi dan sosial seperti pesta sekolah, pekan seni dan olah raga, hari libur, kematian anggota sivitas, ikut menanggulangi bencana alam.

(egiatan itu semua harus sudah diatur secara jelas, tidak kaku dan harus cukup "leksibel tertuang dalam jadwal kegiatan sekolah

d. (ondisi Administrasi ,eknik (ondisi administrasi teknik akan turut mempengaruhi mana5emen pembelajaran. (e dalam kondisi administrasi teknik ini termasuk' .. 4a"tar presensi 4a"tar presensi siswa dan guru hendaknya dikelola sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar yang sedang berlangsung. Hendaknya diadakan pengecekan secara periodik terhadap da"tar presensi ini. 7. -uang bimbingan siswa -uang khusus, hendaknya tersedia yang dapat digunakan untuk keperluan bimbingan siswa yang dilakukan oleh guru, wali kelas atau guru pembimbing di sekolah. 1. ,empat baca ,empat baca yang dapat diman"aatkan oleh para siswa pada waktu istirahat atau pada waktu luang, hendaknya tersedia. 8egitu juga tempat bermain dan alat bermain yang

mengandung nilai edukati" akan sangat membantu mengatasi masalah manajemen kelas. D. ,empat sampah ,empat sampah hendaknya tersedia pada temp at khusus sehingga siswa didorong untuk membiasakan diri hidup teratur. F. Jatatan pribadi siswa Jatatan pribadi siswa mempunyai peranan penting dalam hubungannya dengan manajemen kelas, baik dalam rangka pencegahan maupun dalam rangka mengatasi tingkah laku yang sudah terlanjur. 4engan catatan pribadi siswa, guru akan mengenal siswa secara lebih lengkap termasuk latar belakang kehidupannya. !elain itu catatan pribadi dapat ber"ungsi' a3 !ecara umum sebagai alat ccking terhadap e"ektivitas program sekolah baik bagi siswa secara individual maupun bagi siswa secara keseluruhan; b3 !ebagai suatu sarana untuk memahamisiswa dengan latar belakang kehidupannya secara lebih baik; c3 !ebagai alat bantu bagi orang tua men genal putra&putrinya secara lebih baik; d3 !ebagai alat bantu bagi siswa itu sendiri dalam memahami dirinya sendiri. Isi catatan pribadi siswa dapat meliputi kehadiran, catatan akademis seperti hasil tes bakat, kecepatan membaca, kesehatan "isik, sikap sosial, catatan anekdotal dan sebagainya. 8entuk catatan pribadi siswa hendaknya baik, menarik, bersih, dan menggunakan tinta hitam. %ntuk mengisi catatan pribadi siswa guru dapat mempergunakan sumber dengan observasi langsung dad anak, bertanya kepada orang tua, teman&temannya, dan sebagainya.Jontoh "ormat catatan pribadi siswa dapat disimak pada lampiran.

!elain itu di sekolah, hendaknya juga tersedia petunjuk&petunjuk tentang penggunaan perpustakaan, ;J sekolah, dan alat&alat pengaman yang tersedia.

IN7AT

.. (elas yang nyaman adalah jiwa dari kelas sekolah 7. *anajemen kelas yang memadai akan memberi kebebasan kepada guru dan peserta didik melakukan aktivitas belajar ecara e"isien 1. (eteraturan dan pengaturan suasana kelas yang baik akan

menumbuhkan kegairahan belajar peserta didik D. *anajemen kelas yang memadai akan memberi kebebasan dan menunjang tumbuhnya aktivitas dan kreativitas pembelajaran.

(eterbatasan dan *asa.ah .. 8anyak guru memandang bahwa manajemen ke.as ada.ah masa.ah kurang penting dalam perencanaan 7. *anajemen kelas boleh jadi merupakan kegiatan yang rutin bersi"at kemanusiaan dari suatu kurikulum sehingga identitas dari pribadi peserta didik akan hilang 1. Peraturan dan pengaturan manajemen kelas boleh jadi meluas sehingga guru menghabiskan banyak waktu hanya kepada masalahmenajemen kelas dari pada mengembangkan substansi belajar D. (ondisi dan "asilitas di sekolah dasar )gedung, ruang, ventilasi, meja,

kursi, lemari, perpustakaan3 sulit dirubah dan terbatas.

! &akt*r-+akt*r .ang Mem$engaru'" Belajar Gaktor&"aktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu "aktor intern dan "aktor ekstern. Gaktor intern adalah "aktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, scdangkan "aktor ekstern adalah "aktor yang ada di luar individu. a. Gaktor intern Gaktor ini meliputi "aktor jasmaniah, "aktor psikologis, dan "aktor kelelahan. .. Gaktor jasmaniah Proses belajar seorang siswa akan terganggu jika kesehatan !lswa tersebut terganggu. !elain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, dan ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan kelainan "ungsi alat inderanya serta tubuhnya. 4emikian juga apabila siswa cacat tubuh, hal itu akan mempengaruhi belajar. !iswa yang cacat, belajarnya akan terganggu. 5ika hal itu terjadi hendaknya siswa tersebut belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan dengan memberi alat bantu agar dia dapat menghindari atau mengurangi kecacatannya. 7. Gaktor psikologis !ekurang&kurangnya ada tuj.uh "aktor yang tergolong ke dalam "aktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Gaktor&"aktor itu adalah' intelegensi, perhatian, minat, bakat, moti", kematangan, dan kelelahan.

a. Intelegensi Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. 4alam situasi yang sarna, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. (endatipun begitu, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum tentu berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak "aktor yang mempengaruhinya. !iswa yang memiliki tingkat intelegensi normal dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya jika kondisi yang diciptakan mendukung terjadinya pembelajaran yang e"isien dan e"ekti".

b3 Perhatian %ntuk menjamin hasil belajar yang baik siswa hams mempunyai perhatian yang penuh terhadap bahan yang dipelajarinya. Agar tumbuh perhatian sehingga siswa dapat belajar dengan baik, bahan pelajaran harus diusahakan selalu menarik perhatian. Jaranya antara lain ialah dengan mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi at au bakatnya, berkualitas, aktual dan mengkaitkan bahan tersebut dengan pelajaran yang lalu, mengemukakan man"aat bagi anak baik dengan pelajaran yang sedang dibicarakan maupun dengan bahan yang akan datang, dan man"aat kelak dimasyarakat. c. *inat *inat besar pengaruhnya terhadap belajar anak. 8ila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak dapat belajar dengan sebaik& baiknya. 5ika ada siswa kurang atau tidak berminat terhadap belajar perlu

diusahakan cara membangkitkan minat tersebut. *inat dapat ditumbuhkan dengan berbagai cara. Jara tersebut antara lain ialah dengan menvariasikan media pembelajaran, mengembangkan metode pembelajaran, menjelaskan hal&hal yang manarik dan berguna bagi kehidupan siswa, dan mengkaitkan dengan hal&hal yang berhubungan dengan cita&cita siswa. d. 8akat Peserta didik bagaikan sebuah golok, ada bagian yang runcmg dan ada bagian yang tumpul )bagian punggung golok3. !iswa yang memiliki bakat ibarat bagian golok yang runcing. 5ika bahan pembelajaran yang dipelajari oleh siswa yang berbakat maka pelajaran itu akan cepat dikuasai, sehingga hasil belajarnya pun akan lebih baik. 4alam hal ini guru tidak bersusah payah menjelaskan berkali&kali. 6ain halnya terhadap siswa yang kurang berbakat. Guru harus bersabar dan telaten melayani mereka, yaitu dengan sering dan berulang kali menjelaskan bahan tersebut. 4engan seringnya menjelaskan bahan akhirnya siswa tadi diharapkan dapat menguasaibahan yang diajarkan. e. *oti" 4alam proses belajar mengajar guru harus memperhatikan moti" belajar siswa atau "aktor&"aktor yang mendorong belajar slswa. 4engan mengetahui latar belakang at au moti" siswa belajar, maka guru dapat mengajak para siswa untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang

berhubungan serta menunjang belajar. ". (ematangan (ematangan merupakan tingkat atau "ase dalam pertumbuhan seseorang. Hal ini

antara lain ditunjukkan oleh anggota&anggota tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. (ematangan belum berarti siswa dapat

me.aksanakan kegiatan secara terus menerus. Agar kematangan yang ada pada diri siswa dapat dikerr.bangkan perlu diciptakan suatu kondisi yang memungkinkan kematangan tersebut dapat diman"aatkan sebaikbaiknya. (ondisi atau cara itu antara lain ialah dengan pemberian latihan yang terus menerus dan konsisten, pemberian tugas yang bertingkat dan berkesinambungan dari sederhana ke kompleks. g. (esiapan (esiapan erat kaitannya dengan kematangan. !iswa dikatakan sudah memiliki kearsipan apabila pada dirinya ada kesediaan untuk memberi rcspon atau bereaksi. (esiapan ini perlu diperhatikan oleh guru dalam proses belajar. Pembelajaran yang diikuti oleh para pcscrta didik yang memiliki kcsiapan tinggi akan terjadi proses pembelajaran yang optimal dan hasil belajarnya pun akan lebih baik.

1K Gaktor (elelahan (elelahan baik jasmani ataupun rokhani dapat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. $leh karena itu, guru harus memberikan pengertian kepada para siswa untuk berusaha menghindari trjadinya kelelahan dalam belajarnya. *isalnya, para siswa diberi penjelasan agar mereka mengusahakan tidur dan istirahat yang eukup dan teratur, mengusahakan variasi dalam belajar, olah raga secara teratur agar kondisi badan tetap segar. Gaktor +kstern Gaktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan ke dalam

"aktor keluarga, "aktor sekolah, dan "aktor masyarakat. .. Gaktor keluarga Para siswa yang sedang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa' a. Jara orang tua mendidik, b. -elasi hubungan antara anggota keluarga, c. !uasana rumah, d. keadaan ekonomi keluarga, e. sikap dan pehatian orang tua ". 6atar belakang kebudayaan orang tua. 7. Gaktor sekolah Gaktor sekolah mempengaruhi belajar meliputi hal&hal yang berkaitan dengan' a. *etode mengajar b. (urikulum c. hubungan guru dengan para siswa, d. hubungan siswa dengan siswa, e. disiplin sekolah ". peralatan media pelajaran, g. waktu sekolah, h. sarana dan prasarana sekolah, i. metode belajar siswa j. tugas sekolah, 1. Gaktor masyarakat *asyarakat merupakan "aktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap perkembangan pribcidi siswa, yang pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Pengaruh tersebut terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Gaktor masyarakat ini banyak berkaitan dengan' a3 kegiatan siswa dalam masyarakat

b3 mass media yang beredar ada dalam masyarakat c3 pengaruh ternan bergaul d3 poia hidup masyarakat.

#! Mengajar .ang e+ekt"+ *engajar adalah membimbing siswa agar mereka mengalami proses belajar. 4alam belajar para siswa menghendaki hasil belajar yang e"ekti"' 4emi tuntutan tersebut guru harus membantu dengan cara mengajar yang e"ekti" pula. *engajar e"ekti" adalah mengajar yang dapat membawa belajar yang e"ekti". %ntuk dapat mengajar secara e"ekti" guru harus mampu menciptakan iklim belajar yang menunjang terciptanya kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. (ondisi yang dimaksudkan hanya dapat tejadi apabila guru mengajar menggunakan prinsip&prinsip mengajar. *ursel dalam hal ini mengemukakan enam prinsip mengajar, yang apabila ke&enam prinsip mengajar itu digunakan ditempatkan dengan sebaik&baiknya maka<&iklim belajar yang menunjang terciptanya kondisi bagi terjadinya proses belajar akan dicapai. Prinsip&prinsip tersebut adalah sebagai berikut' a. (onteks 8elajar, sebagian besar tergantung pada konteks be.ajar itu sendiri .. !ituasi problematis yang mencakup tugas untuk belajar hendaknya dinyatakan dalam kerangka konteks yang dianggap penting dan memaksa bagi pelajar dan melibatkan siswa menjadi peserta yang akti", justru karena tujuan itu sendiri. Hendaknya tugas itu dinyatakan dalam kerangka suatu konteks yang si"atnya konkret, dapat ditiru dan dapat dilaksanakan dengan teratur. !elain itu, tugas tersebut harus dapat memberikan dorongan seiuas&Iuasnya untuk bereksperimentasi, bereksplorasi, dan daya penentu. ,ugas tersebut dapat juga mengarah kepada penguasaan

melalui pengertian dan pemahaman serta yang memungkinkan trans"er dari dan ke pihak lain. Jiri&ciri konteks yang baik adalah' .3 kuat 73 terdiri dari pengalaman yang aktual dan konkret dapat membuat pelajar menjadi lawan berinteraksi secara dinamis dan

13 pengalaman konkret yang dinamis merupakan alat untilk menyusun pengertian, bersi"at sederhana dan pengalaman itu dapat ditiru untuk diulangi. b. Gokus Proses pembelajaran perlu diorganisasikan dengan bahan be.ajar. 4i samping itu pembelajaran yang penuh makna dan dektit harus diorganisasikan di sekitar suatu "okus. Pengajaran akan berhasil dengan menggunakan "okalisasi, sehingga mutu pembelajaran lebih meningkat. %ntuk mencapai pembelajaran yang e"ekti", harus dipilih "okus yang memiliki ciri&ciri yang baik, seperti uraian berikut ini. .3 *emobilisasi tujuan %ntuk mendapatkan hasil yang optimal, pengajaran harus dapat membangkitkan keinginan untuk belajar. (onteks bermaksud membangkitkan tujuan, sedangkan "okus merumuskan dan mengarahkan tujuan. 5adi "okus belajar mengajar yang baik harus mampu memobilisasi keinginan belajar. 7. *emberi bentuk dan uni"ormitas pada belajar 8elajar yang e"ekti" mempunyai ciri antara lain uni"ormitas )keseragaman3. (eseragaman artinya terdapat koordinasi intern dari relasi&relasi yang terdapat dalam unit pelajaran itu, at au terdapat strukturalisasi sehingga dapat menirnbulkan "okus yang wajar.

D. *engorganisasi belajar sebagai suatu proses eksplorasi dan penernuan Gokus yang baik harus rnenirnbulkan suatu pertanyaan yang perlu dijawab,. suatu soal yang perlu dipecahkan, suatu pengertian yang harus dipaharni dan digunakan. 4engan dernikian, akan tirnbul organisasi belajar yang tepat, yang rnernungkinkan terjadi proses penangkapan pengertian, rnelihat eksplorasi dan penernuan. !eorang guru yang baik akan selalu berusaha rnengajak siswa belajar rnelalui penernuan dan pernecahan soal atau masalah. c. !osialisasi 4alam proses belajar siswa melatih bekerja sarna dalarn kerja kelornpok, diskusi dan sebagainya. *ereka bertanggung jawab bersama dalam proses pepemecahan masalah. ,imbulnya pertanyaan, saran, dan komentar mendorong siswa untuk berpikir lebih lanjut dan berusaha memperbaiki kekurangannya. *utu makna dan e"ektivitas belajar sebagian besar tergantung pada kerangka sosial tempat belajar itu sangatlah berlaku. 4i sini berlaku prinsip pengajaran sosialisasi. (ondisi sosial pada suatu kelas banyak sekali pengaruhnya terhadap proses belajar yang sedang berlangsung di kelas itu. d. lndividualisasi 4alam mengorganisasi belajar mengajar guru memperhatikan tara" kesanggupan siswa dan merangsangnya untuk menentukan bagi dirinya sendiri apa yang dapat dilakukan sebaik& baiknya. 8eIajar dengan penuh makna harus dilaksanakan sesuai dengan bakat dan kesanggupan serta dengan tujuan siswa sendiri, dan dengan prosedur eksperimental yang berlaku. lndividu yang satu bebeda dengan individu yang lain. 8elajar memang harus merupakan persoalan individual, tetapi sejauh mana pcrbcclaan cara bclajar itu dari yang dilakukan olch individu lain, hal ini perlu dikctahui.

e. %rutan 8elajar sebagai gejala tersendiri dan pada mengorganisasikannya dengan tetap berdasarkan prinsip konteks, "okalisasi, sosialisasi, dan individualisasi. #amun demikian, guru juga harus mempertimbangkan e"ektivitas dari serangkaian pelajaran yang disusun secara tepat menurut waktu atau urutannya. %ntuk mencari garis yang memisahkan belajar yang tersendiri dari rangkaian proses belajar adalah merupakan suatu abstraksi. ,idak mungkin unit pelajaran yang satu tepisah dengan unit&unit lain. Atau beberapa unit terpisah dari keseluruhan pelajaran itu. 8ila hendak mencapai belajar yang otentik, organisasi rangkaian atau urutan dari belajar dengan penuh makna harus dengan sendirinya bermakna pula.

".

+valuasi +valuasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui

kesulitan&kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. +valuasi tidak mungkin dipisahkan dari belajar maka evaluasi harus diberikan secara wajar agar tidak merugikan. %saha belajar yang e"ekti" dan suses ditambah oleh evaluasi yang bermutu dan diskriminati" akan mengenai pada semua aspek belajar. +valuasi merupakan bagian mutlak dari pengajaran sebagai unsur intergral di dalam organisasi belajar yang wajar. +valuasi sebagai suatu alat untuk mendapatkan cara&cara melaporkan hasilhasil pelajaran yang dicapai dan dapat memberi laporan tentang siswa kepada siswa itu sendiri serta kepada orang tuanya. +valuasi dapat pula digunakan untuk menilai metode mengajar yang digunakan dan untuk mendapatkan gambaran komperhensi" tentang siswa sebagai perseorangan, dan dapat juga membawa siswa pad&a tara" belajar lebih baik.

Pembelajaran yang e"ekti" tergantung pada prinsip&prinsip yang telah disebutkan di depan. Pembelajaran e"ekti" tergantung pada corak kemaknaan yang penuh dari belajar itu. Prinsip&prinsip yang praktis tersehut saling berkaitan dan tidak dapat salah satunya diabaikan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengorganisasikan proses belajar untuk mencapai tara" maksimal mengenai kemaknaan penuh, juga untuk mencapai e"ektivitas maksimal, serta mendapatkan hasil terbaik dan otentik. Pembelajaran adalah suatu proses. (arena pembelajaran adalah suatu proses maka ia akan mencakup rangkaian empat tahap yaitu orientasi, latihan, umpan balik, dan lanjutan )Gal< "erin dalam ,jipto %tomo, ./0/'1B123. $rientasi adalah kegiatan memberi penjelasan tentang materi ilmu. 6atihan adalah kegiatan memberi kesempatan berlatih menerapkan materi atau bahan. %mpan balik adalah kegiatan memberi pengertian tentang hasil belajar yang telah dicapai dalam proses pernbelajaran. 6anjutan adalah kegiatan memberi kesempatan untuk rnelanjutkan kajian bahan berikutnya atau kajian bahan sebelumnya apabila berdasar umpan balik materi sebelumnya belurn dikuasai. Pertan.aan - $ertan.aan .. 5elaskan mengapa kondisi "isik temp at belajar berpengaruh penting terhadap hasil belajarT 7. Gambarkan kemungkinan&kemungkinan pengaturan tempat duduk siswa, dan jelaskan kekuatan dan kelemahan masing&masing "ormasi temp at duduk tersebutT 1. Jatatlah keadaan a. (ondisi "isik b. (ondisi sosio&emosional c. (ondisi organisasional d. (ondisi administrasi teknik yang ada dan terjadi di !ekolah 4asar tersebut.

D. 6aporkan hasil pengamatan Anda di depan kelas dengan dipandu oleh 4osen pengampu mata kuliah *anajemen (elas. F. !imak komentar 4osen Anda terhadap laporan dan substansi isi dari hasil pengamatan Anda tersebut.

Da+tar Pustaka 4epdikbud. ./01. Pengelolaan (elas. 5akarta' 4irektorat 5enderal Pendidikan ,inggi. *. +ntang dan ,. -aka 5oni. ./01. Pengelolaan (elas. 5akarta' Proyek Pengembangan Pendidikan ,enaga (ependidikan 4epdikbud. 4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen. .//B. Pengelolaan (elas di !ekolah 4asar. !eri Peningkatan *utu 7. 5akarta' 4epdagri dan 4epdikbud. :::::::: .//B. Pengelolaan< (elas di !ekolah 4asar. 5akarta' 4epdagri dan 4epdikbud. Hollingsworth, Paul * N Hoover, (enneth. .//.. +lementary ,eaching *ethods. 8oston ' Allyn and 8acon. $rnstein, Allan J. .//A. !trategies "or +""ective ,eaching. #ew Oork' Harper N -ow Publisher Inc.

BAB 9 PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN KELAS


Latar Belakang 4isiplin bagi peseta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab disiplin merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya yaitu berkait antara pengetahuan, sikap dan perilaku. (ebenaran, kejujuran, tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang, tolong menolong, dan sebagainya adalah beberapa aturan disiplin kemasyarakatan yang harus dipelajari diketahui, disikapi, dan ditegakkan oleh para siswa. Peserta didik belajar beberapa hal dengan cara mendengarkan misalnya, tetapi mereka lebih suka mengingat dan bertindak dengan kata&kata dan gagasan mereka sendiri. 4ari sini peserta didik akan belajar lebih cepat apabila mereka terlibat dalam menyusun tata tertib mereka itu. ;alaupun demikian, guru harus mengarahkan dan menentukan tindakan&tindakan apa yang akan diambil bila tata tertib dilanggar, sehingga disiplin tetap dapat ditegakkan. ,erpeliharanya disiplin tidak lepas dari terpenuhinya kepentingan atau kebutuhan para pihak. Peserta didik memiliki banyak kepentingan, guru memiliki banyak kepentingan, demikian juga sekolah. Permasalahannya adalah bagaimana kepentingan&kepentingan dari masing&masing pihak dapat terpenuhi dan dapat diselaraskan agar tidak terjadi bentrokan. ,idak terpenuhi kepentingan kebutuhan oleh para pihak akan timbul gangguan yang mengganggu tatanan hidup dalam berinteraksi at au dalam berproses misalnya, dalam proses pembelajaran. 4i samping itu, para guru sekolah perlu mencermati kepentingan kebutuhan dalam memahami sumber&sumber pelanggaran disiplin. 4engan diketahuinya sumber gangguan disiplin maka akan diketahui pula secara teoritis cara penanggulangannya. 4isiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosial berdasar pengalaman&pengalamannya sendiri. Pemelihlaraan disiplin dew as a ini pada dasarnya adalah bagaimana membantu anak mengembangkan disiplin dan menerima pusat pengendalian disiplin. 8ab yang membicarakan prinsip&prinsip disiplin kelas ini, akan mengulas pengertian disiplin; hak, kebutuhan para siswa dan tampilan guru hubungannya dengan disiplin; disiplin

pada level sekolah dan kelas; membina hubungan sekolah dengan masyarakat; sumber pelanggaran disiplin sekolah; serta peraturan dan tata tertib kelas. 4alam kaitan ini perlu diingat bahwa )I3 disiplin dipertimbangkan sebagai kecenderungan dari para peserta didik menyetujui harapan para guru, )73 disiplin merupakan alat bantu menumbuhkan gagasan mutakhir dan seleksi praktik&praktik baru, dan )13 pelayanan yang layak cenderung menumbuhkan kualitas disiplin. Tujuan !etelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat' a. menjelaskan dengan kata&kata sendiri pengertian disiplin kelas, b. mengemukakan alas an mengapa basis kemanusiaan dan prinsip demokrasi merupakan petunjuk dan pengecek mengambil kebijakan dalam menegakkan disiplin, c. mengemukakan syarat&syarat pendekatan yang harus diperhatikan guru dalam menegakkan disiplin, d. menyimpulkan keuntungan&keuntungan terpeliharanya disiplin bagi kehidupan para peserta didik, e. menarik kesimpulan bahwa menegakkan disiplin bukan atau tidak berarti mengurangi kebebasan berprestasi atau berkreasi para peserta didik, ". menjelaskan beberapa hak para siswa dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, g. menggambarkan hierarchi kebutuhan manusia menurut *aslow, h. mengkaitkan terpenuhinya kebutuhan manusia dengan terpeliharanya disiplin, i. menjelaskan manajemen kurikuler penting dalam menegakkan disiplin, j. menggambarkan upaya manajerial kepala sekolah dalam memelihara disiplin sekolah, k. menarik kesimpulan pentingnya menjalin hubungan antara sekolah dan mas y arakat, l. menyebutkan lingkup hubungan sekolah dan lembaga pendidikan lainnya, m. menyimpulkan bahwa memberi meminta laporan secara teratur kepada aparat keamanan penting sebagai langkah pemeliharaan disiplin sekolah, n. menyebutkan beberapa kondisi yang dapat menyebabkan disiplin sekolah terganggu, o. menjelaskan alasan mengapa penguatan verbal dan non verbal berpengaruh kepada

terciptanya disiplin kelas, p. menjelaskan beberapa masalah yang ditimbulkan guru sehingga mempengaruhi tegaknya disiplin, C. menjelaskan beberapa masalah yang ditimbulkan peserta didik yang mengganggu terpeliharanya disiplin, r. menjelaskan beberapa masalah lingkungan yang, meri.pengaruhi terciptanya disiplin, s. menyebutkan sebab&sebab <umum yang mengganggu tegaknya disiplin. t. menjelaskan pentingnya tata terrib sekolah dibuat dan disebarluaskan kepada seluruh siswa, u. menyebutkan komponen yang perlu ada dalam tata tertib sekolah. 5! Pengert"an D"s"$l"n Kelas (ata disiplin bcrasal dari bahasa latin >disciplina> yang menunjuk kepada bclajar dan mengajar. (ata ini bcrasosiasi& sangat clckat clcngan istilah >disciple> yang bcrarti mengikuti orang bclajar dibawah pengawasan seorang pimpinan. 4i dalam pembicaraan disiplin dikenal dua istilah yang pengertiannya hampir sama tctapi tcrbcntuknya satu sama lain merupakan urutan. (edua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, ada 5uga yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban. 4i antara kedua istilah tersebut terlebih dahulu terbentuk pengertian ketertiban, baru kemudian pengertian disiplin )!uharsimi, .//1' ..D3. (etertiban menunjuk pada kepatuhan sesearang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didarong at au disebabkan aleh sesuatu yang datang dari luar. 4isiplin atau siasat mcnunjuk pada kcpatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan at au tata tertib karena didorong o.eh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya . .Wjsiplin ke.as adalah keadaan tertib dalam suatu kelas yang di dalamnya tergabung guru dan siswa taat kepada tat a tertib yang telah ditetapkan )4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen, .//B' .A3 4isiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dcngan pcngendalian did seseorang terhadap bentuk&bentuk atman. 4isiplin merupakan sikap mental. 4isiplin pada hakikatnya adalah pernyataan sikap mental dad individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam

rangka pencapaian tujuan. !ikap disiplin yang dilakukan aleh seseorang sebenarnya adalah suatu tindakan untuk memenuhi tuntutan nilai tertentu. #ilai&nilai tersebut dapat diklasi"ikasikan menjadi' a. #ilai&nilai keagamaan atau nilai&nilai kepercayaan #ilai ini diyakini kebenarannya sehingga melahirkan tindak&tanduk disiplin yang penuh ketulusan untuk berkorban. Jontoh' kewajiban sholat lima waktu dan puasa selama satu bulan pada bulan -omadhon bagi umat Islam; tidak melakukan aktivitas apapun kecuali berdoa selama satu hari pada hari -aya #yepi bagi umat Hindu, dan sebagainya. b. #ilai&nilai tradisional #ilai&nilai ini melahirkan tindak&tanduk pantangan yang kebanyakan tidak masuk akal dan mengandung misteri. Jontoh' pantangan makan kaki ayam kalau tulisannya ingin baik; pantangan menduduki banta; sialnya angka .1; pantangan menanarn bunga 8augenvill di depan rumah bagi yang memiliki anak gadis dan sebagainya. c. #ilai&nilai kekuasaan #ilai ini bersumber dari penguasa yang melahirkan tindak&tanduk disiplin demi terlaksananya tata kepemimpinan menurut kehendak penguasa. #ilai ini biasanya diikuti sanksi bagi yang tidak melaksanakannya. Jontoh' harus membayar upeti; harus jongkok bila penguasa datang, dan sebagainya. d. #ilai&nilai subjekti" Pengakuan dari nilai ini berdasarkan penilaian pribadi yang melahirkan tindak&tanduk yang egosentrik., Jontoh' menurut penedapat saya hal ini tidaik benar karena (iai tidak mengatakannya; katanya hal tersebut dilarang karena Pak 6ebe menyatakan hal seperti itu, dan sebagainya. e. #ilai&nilai rasional #ilai yang memberi penjelasan dan alasan perlu tidaknya dilakukan tindak&tanduk disiplin tertcntu untuk mcncapai tujuan tertentu. Jontoh' jika ingin berhasil dengan baik dalam sckolah maka harus rajin belajar; jika ingin selamat maka semua pengguna jalan harus mentaati peraturan lalu lintas, dan sehagainya,

(aitannya dengan disiplin sckolah atau kelas, maka tindak&tanduk yang diharapkan adalah tindak&tanduk yang mencerminkan kcpatuhan dari bcrbagai nilai yang disepakati oleh semua baik siswa, guru, dan karyawannya yang tertuang dalam tata tertib sekolah kelas. 4isiplin kclas merupakan hal esensial terhadap terciptanya perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kclas. 4alam semangat penclekatan pendidikan disiplin hendaknya memiliki basis kemanusiaan dan prinsip&prinsip demokrasi. Prinsip kcmanusiaann dan demokrasi ber"ungsi sebagai petunjuk dan pengecek bagi parol guru dalam mengambil kebijakan yang berhuhungan dengan disiplin. $leh karena itu, pendekatan disiplin yang dilakukan guru harus' a. menggambarkan prinsip&prinsip pedagogi dan hubulngan kemanusiaan; b. mengembangkan dan membentuk pro"esionalisme personel dan sosial lulusan; c. mere"leksikan tumbuhnya kepcrcayaan dan kontrol dari pesclta didik; d. menumbuhkan kesungguhan bcrbuat clan berkreasi, baik dikalangan guru clan peserta didik tanpa acla kecurigaan clan ke&cemasan; e. menghindari perasaan beban berat dan rasa terpaksa dikalangan para pescrta didik. 4isiplin mencakup setiap macam pengaruh yang ditujukan untuk membantu pcscrta didik. 4cngan clisiplin, mcrcka clapat mcmahami dan mcnyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. 4i samping itu, disiplin juga penting sebagai cara dalam menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditunjukkan peserta didik terhadap lingkungannya. 4isiplin muncul dari kebutuhan untuk mengadakan kcscimbangan an tara apa yang ingin di5akukan olch inclividu clcngan individu yang lain. (escimbangan tersebut c.ipcnuhi sampai batas&batas tcrtentu. Pemenuhan kescimbangan itu diusahakan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya tanpa melanggar hak&hal orang lain. Para peserta didik, dcngan disip5in diharapkan bcrscdia untuk tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu pula. ,erciptanya kesediaan semacam ini harus dipelaj ari dan harus secara sadar diterima. Itu semua adalah dalam rangka memelihara kepentingan bersama atau memelihara kelancaran tugas&tugas sekolah. !atu keuntungan lain dari adanya disiplin adalah para peserta didik belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positi" dan berman"aat bagi dirinya dan lingkungannya. 6ebih lanjut

dengan adanya pembiasaan tersebut maka akan tumbuh jiwa tentram dalam diri dan masyarakat sekitar. *enegakkan disiplin tidak bertujuan untuk mengurangi kebebasan dan kemerdekaan siswa. *enegakkan disiplin justru sebaliknya, ia ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada siswa dalam batas&batas kemampuannya. Akan tetapi, juga kalau kebebasan siswa terlampau dikurangi, dikekang dengan peraturan maka siswa akan berontak dan mengalami "rustasi dan kecemasan.4i sekolah disiplin banyak digunakan untuk mengontrol tingkah laku siswa yang dikehendaki agar tugas&tugas di sekolah dapat berjalan dengan optimal. ! Hak! Ke)utu'an S"s;a dan Tam$"lan 7uru Hu)ungann.a dengan D"s"$l"n 8anyak guru baru kurang menyadari bahwa peserta didik memiliki hak& hak tertentu di dalam lingkung an sekolah. Hak&hak ters ebut semuanya diatur dan diperkuat oleh peraturan dan kelaLiman atau tradisi yang dipelihara oleh lingkungan sekolah dan masyarakat. *asyarakat' orang tua, wali murid, kelompok kemasyarakatan sering membawa sejumlah kasus pelanggaran terhadap hak&hak para siswa ke sekolah, ke Persatuan $rang ,ua !iswa, atau ke Pengadilan. 8eberapa hak siswa yang penting dan yang perlu dijamin adalah ).3,hak menyelesaikanpendidikan sebaikbaiknya, )73 hak persamaan kedudukan atau kebebasan dari diskriminasi dalam kelompok, )13 hak berekspresi secara pribadi, )D3 hak keleluasaan pribadi, dan )F3 hak menyelesaikan )studi3 secara cepat )*e #eil dan ;iler, .//A3. Hak&hak itu semua adalah hak&hak umum yang dimiliki para siswa.rI3alam kaitan ini guru harus berusaha menerapkan dalam praktik&praktik >disiplin baik pada kebijakan sekolah maupun peraturan atau hukum. %ntuk hal tersebut, pedu ada garis sinkronisasi antara disiplin yang seharusnya ditegakkan dengan pertimbangan peraturan yang dibuat. (ebutuhan para siswa adalah "aktor yang relevandalam menentukan banyak sistem disiplin kelas atau sekolah. !atu eontoh adalah hak dan kebutuhan tertentu<dari siswa, cacat dan siswa yang perlu mendapat perhatian khusus, misalnya, anak cacat tidak dapat dikeluarkan dari sekolah k<eeuali kalau 4ewan Pertimbangan (uali"ikasi Pro"esional menentukan lain.

Penentuan itu seperti bahwa penanganan terhadap mereka kalau diteruskan di sekolah tersebut akan merugikan kedua belah pihak. 8erkaitan dengan sejumlah besar kcbutuhan para siswa. guru perlu Illcmpertimhangkan dalam mcnentukan program disiplin kelas yang relevan dengan mata pelajaran yang sedang cliajarkan, tingkat kemampuan umum para siswa, clan 5atar bclakang sosio&ckonomi para siswa. 4alam beberapa kelas tingkat perhatian kepada para siswa ticlak sepenting scperti kelas lainnya, tetapi di lain kelas, ,erutama pada kclompok kelas yang berkemampuan rendah, guru dapat memperbaiki pola disiplin lebih baik, cermat, dan seksama. !ebagai contoh siswa yang datang dari keluarga berkarakter yang po5a disiplinya bcrtcmperamcn kasal<, maka kondisi scpcrti itu akan terbawa ke ruang kelas. 5uga banyak guru mengalami prohlem disiplin ketika para siswa gagal melihat keterkaitan pclaksanaan antara materi yang disajikan kepacla kehidupan mereka. 4alam hal khusus guru&guru memerlukan pertimbangan tentang hubungan program disiplin yang dibuat dengan motivasi individu para siswa. 4alam menegakkan scperangkat ketcntuan disiplin sekolah, guru perlu mengkomunikasikan bagaimana para siswa seyogianya bertingkah Iaku dan apa yang akan terjadi bila siswa berkelakuan lain. -"<herapa problema yang akal mengganggu disiplin seyogyanya dapat diperkirakan sejak dini. Jontoh dari problema tersebut adalah siswa melawan' ,erhadap hal tersebut, apakah guru membiarkan pcrilaku siswa yang keluar dari ketentuan yang diharapkan. ,entu saja tidak, oleh karcna itu' (alan tcrjadi hal sepcrti itu tindnkan preventi" segera dapat diterapkan. (eberadaan guru di kelas tidak hanya bertugas menyampaikan kurikulum materi yang direncanakan kepada para siswa, letapi kondisi personal disiplin para guru itu sendiri di kelas perlu ditampilkan. *atch dari disiplinbarus dikaitkan kepada pemahaman umum dari apa yang dih)lCokan para siswa. Program yang cukup e"ekti" dalam memberi pemahaman disiplin misalnya, dapat dilaksanakan sekolah dengan cara melibatkan para siswa untuk mendiskusikan topik&topik yang menjadi kepedulian sekolah. ,"aktor disiplin penting lain dapat berkembang pada sejumlah guru ditingkat sekolah dasar dan menengah yang mengajar secara tim. ;alaupun guru tersebut tidak secara riil mengajar bersama, mereka membuat perencanaan bersama dan menyampaikan kepada para siswa dalam bahasan yang sama pada ruang waktu

saat para guru mengajar. (arena para siswa diajar oleh masing&masing guru dalam kelompok tim, maka komponen penting dari disiplin hams dirumuskan. (arena kalau tidak dirumuskan akan terjadi ketidak konsistenan an tara siswa satti dengan siswa lain dalm menangkap makna materi. *isalnya, seorang guru membiarkan seorang siswa menyontek, sementara yang lain tidak diijinkan. Perlakuan yang diskriminati" ini akan menimbulkan ketidak konsistenan diantara mereka. 6ebih lanjut harus ada respoll yang saling menguntungkan diantara para pro"esional sekolah mengenai pelaksanaan pemeliharaan disiplin di kelas. Guru baru harus memandang mereka sendiri sebagai bagian keiompok atau tim yang bertanggung jawab menyampaikan perencanaan pendidikan tentang disiplin. *ereka hendaknya tidak sebagai seorang akhli yang berpraktik dalam kelas yang terisolasi, melainkan perlu keterpaduan antara teori dan praktik.

#!

D"s"$l"n $ada le,el Sek*la' dan Kelas !ekolah, dalam upaya menciptakan disiplin secara nyata sudah barang tentu akan

berusaha dan melibatkan berbagai unsur atau pihak misalnya' dengan guru dalam memberdayakan semua kebijakan; usaha mengidenti"ikasi secara jelas sebab&sebab siswa berperilaku menyimpang; bekerja sarna secara erat dengan orang tua, dan para pembina atau pendamping sekolab. !ekolah juga menggunakan beberapa pendekatan untuk menanggulangi perilaku menyimpang para siswa melalui manajemen pembelajaran atau kurikuler. 8eberapa kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya problema disiplin adalah kegaduhan, carak suasana sekolah, pengaruh komunitas yang tidak diinginkan, ketidak teraturan dan ketidakajegan dalam menerapkan peraturan atau hukuman. ,ipe&tipe penanggulangan problema disiplin ini biasanya didekati oleh pendekatan teknik manajerial. *isal, (epala !ekolah dapat meminta sta" sekolah, pembina, dan guru untuk mengetahui para siswa dan latar belakangnya, menyusun jadwal sebaik mungkin sehingga tidak terjadi satu kegiatan mengganggu kegiatan lain atau kegiatan ber"luktuasi pada saat yang sarna, menciptakan suasana seperti dirumah sendiri dengan memodi"ikasi sekolah secara artistik dengan tanaman hidup agar para siswa betah tinggal di sekolah. !ekolah juga da'pat

mengurangi problema timbulnya gangguan disiplin dengan menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan komunitas lingkungan sekitar dan aparat keamanan lingkungan. Hubungan dan kerjasama tersebut seperti memberi kesempatan kepada masyarakat sekitar meman"aatkan sebagaian "asilitas sekolah dan melibatkan mereka untuk ikut serta membangun wilayah sekitar. 4i samping itu sekolah secara teratur menyampaikan laporan dan meminta laporang kepada aparat keamanan. *emberi laporang ten tang kegiatan sekolah, misal laporan kegiatan penerimaan dan pengumuman penerimaan siswa baru, pengumuman kelulusan evaluasi belajar nasional )+8,A#A!3, acara pekan olah raga dan seni dan sebagainya. *eminta laporan tentang situasi keamanan pada setiap saat, dan memberi kesempatan kepada yang berwajib memberi penyuluhan tentang gerakan disiplin nasional, bahaya narkotik, tertib lalu lintas dan sebagainya. 8anyak sekolah menghadapi bermacam&macam gangguan disiplin karena adanya watak suka merusak, perbuatan merusak "asilitas sekolah, merokok, dan penggunaan obat&obat terlarang dari para slswanya. %raian di atas menunjukkan bahwa manajemen kelas dalam menanggulangi gangguan disiplin adalah hal yang kompleks. Puncaknya menumbuhkan kesadaran diri bahwa guru harus merencakan model pende.katan sendiri yang cocok dengan tampilan diri dan pembelajarannya. 4i kelas guru harus banyak bertukar pikiran dan mcnanyakan kepada para siswa ten tang hidup dan belajar sukses. $leh karena du, hal&hal berikut seperti yang dikemukakan olch *c#eil dan ;iles ).//A3 perIu dihayati dan disimak' a. b. c. d. e. ". g. l. menunjukkan perilaku siswa yang diharapkan dimasa depan, mendengarkan, ketika para siswa menceritakan ten tang kepedulian mereka. *engetahui sedapat mungkin dan seawal mungkin nama&nama para siswa, menghindari kata&kata sindiran' hcrlakulah posili", tersenyum, bcrsahabat, dan mcnjalin huhungan harmon is pcnuh rcspek, mengetahui karaktcr )si"at, watak3 dan lalar belakang para siswa, bila mungkin. ahaikan pclanggaran&pclanggaran kccil. menciptakan disiplin kelas sehagai tujuan utama.

h. mencoha menghindari bentuk&bentuk hukuman secara kelompok,

Gambar 1A !ikap uru ,,all mell emball kan keberadaanlkedaulutun suhjek didik 4i samping itu tcrdapat bcbcrapa tcknik yang dapat membantu pemeliharaan disiplin kelas dalam mengajar seperti berikut ini' a. ,epat waktu clan mulailah pclajaran sesegera mungkin; siapkan scsuatu yang hanls dikerjakan para siswa, b. !iapkan rcncana pclajaran clan inrormasikan kcpada para siswa apa, kapan, dan dimana aktivitas itu dikcrjakan, c. 6akukan sesuatu dengan aturan dan pelaksanaan yang sama dan konsisten, d. 8crvariasi clalam aktivitas kelas, e. ,idak mengancam dan menantang para !lswa, ". 8uatlah tugas para siswa yang tepat clan cocok, g. 5agalah dan kontrol suara guru, h. ,egas dalam permulaan dan secara perlahan mulai dikendorkan bila hubungan sudah terjalin baik, .. Hindari adanya siswa "avorit diantara mereka, 5. 5alin hubungan kerjasama dengan orang tua.

Petunjuk tersebut kiranya dapat berguna dan sebagai penopang dalam upaya menanggulangi gangguan disiplin di kelas,. # asehat yang simpatik bagi guru&guru baru berkaitan dengan disiplin adalah >mengetahui apa yang akan diterjadikan sebelum hal itu terjadi>. Guru&guru yang berpengalaman dalam memelihara disiplin kelas ialah dengan cara mengontrol suasana kelas dan memanipulasi kelas tersebut berdasar variasi renpos para siswa. Guru lain memanipulasi untuk terciptanya suasana kelas yang diharapkan adalah dengan mengembangkan penguatan verbal dan non verbal. Penguatan verbal seperti' baik, bagus, pekerjaanmu cukup rapi, dan sebagainya. !edangkan penguatan non verbalseperti' gerakan badan, sentuhan, perubahan mimik, gerakan mendekati, memberi hadiah, dan sebagainya. -! Mem)"na Hu)ungan Sek*la' dengan Mas.arakat !ekolah secara "ormal adalah wadah atau tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dan dikehendaki oleh masyarakat dimana sekolah itu berada. !ebaliknya masyarakat diharapkan membantu dan bekerja sarna dengan sekolah agar program sekolah berjalan lancar dan lulusan yang dihasilkan m,emenuhi kebutuhan masyarakat dan negara. $leh sebab itu, hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan masyarakat perlu dibina dan dikembangkan secara haromonis. Hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan instansi terkait, hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat, dan hubungan sekolah dengan lembaga pendidikan lainnya )4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen, .//B' 1/&D13. a. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa !ekolah adalah lembaga pendidikan yang secara "ormal dan potensial memiliki peranan paling penting dan strategis bagi pembinaan dan pengembangan generasi muda, khususnya para siswa sekolah dasar. !edangkan orang tua siswa adalah pendidik pertama dan utama yang sangat besar pengaruhnya dalam pembinaan dan pengembangan para siswa tersebut. $leh karena itu, sangat diperlukan hubungan yang harmonis dan terus menerus dan berkelanjutan an tara sekolah dan orang tua siswa. Hubungan sekolah dengan orang tua dapat dijalin melalui sarana wadah perkumpulan

orang tua siswa, guru atau tenaga kependidikan lainnya dinamakan 8agan Pembantu Penyelenggara Pendidikan. 4engan adanya hubungan an tara sekolah dan orang tua tersebut maka man"aat yang diharapkan diperoleh adalah' .3 orang tua siswa mengetahui tentang kegiatan&kegiatan yang dilaksankan sekolah, 73 sekolah mengetahui semua kegiatan orang tua dan para siswa dirumah, 13 orang tua siswa mau memberi perhatian yang sangat besar dalam menunjang kegiatan&kegiatan sekolah. Agar orang tua siswa mengetahui kegiatan&kegiatan yang dilaksanakan sekolah, sekolah perlu melaksanakan antara lain hal&hal berikut ini. .3 *emberikan in"ormasi seluas&luasnya tentang program sekolah. Pemberian in"ormasi itu dapat dilakukan misalnya dalam rapat&rapat, baLar, pameran, malam kesenian, pekan olahraga, dan melalui penjelasan tertulis. 73 *elakubm kunjungan rumah oleh guru atau kepala sekolah secara teratur atau rutin. 13 *enetapkan satu bulan dalam satu tahun pelajaran sebagai 8%6A# I#G$-*A!I yang kegiatannya dapat berupa' aK *engadakan dialog dengan orang tua wali siswa tentang perkembangan sekolah dan pembangunan yang sedang dilaksanakan dan yang akan dihadapi sekolah, bK *engin"ormasikan bahwa seko5ah sebagai lingkungan pendidikan berkewajiban untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, c3 *enjelaskan bahwa manusia yang berkualitas itu hanya dapat dihasilkan oleh pendidikan yang bermutu, d3 *enyadarkan pihak orang tua wali siswa bahwa keterlibatan mereka dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan mutlak diperlukan, e3 *eningkatkan kesadaran orang tua wali siswa ten tang betapa pentingnya pendidikan

bagi anak manusia agar mereka dapat menjadi warga negara yang berkualitas dan berguna, "3 *eningkatkan kesadaran orang tua wali !lswa agar mau menyekolahkan putra& putrinya sampai tamat. 4engan diketahuinya kegiatan&kegiatan sekolah dan dengan tumbuhnya kesadaran orang tua wali siswa diharapkan mereka merasa Ellemil iki, mau berpartisipasi, dan mau mem beri ban tuan dalam melaksanakan semua rencana sekolah, sehingga kualitas lulusan yang diharapkan sekolah dan orang tua wali siswa tercapai. Partisipasi tersebut dapat berupa ' .3 73 13 memotivasi plltra&plltirnya llntllk belajar dengan baik, melengkapi semua kcperluan belajar putra&putrinya, mcngarahkan putra&putrinya untuk belajar secanl teratur pacla jamjam tertentu clan mengatur waktu untuk kegiatan lain di rumah, misalnya non ton ,@, bermain, berkunjung kepacla keluarga tetangga, atau teman clan scbagainya, D3 menciptakan suasana yang mendukung dalam keluarga yang dapat mendorong putra& putrinya rajin belajar. F3 mengawasi dan mengecek putra&putrinya dalam melaksanakan tugas& tugas yang diberikan sekolah, B3 ikut membantu tegaknya disiplin sekolah, 23 ikut mendorong putra&putrinya memenuhi tata tertib sekolah, 03 ikut memberikan perhatian terhadap perkembangan situasi pendidikan sekolah, /3 memenuhi undangan rapat dan undangan lainnya dari sekolah bagi kepentingan putra& putrinya, .A3 membantu tegaknya wibawa (epala !ekolah dan para guru, II3 mcmberikan saran dan kritik dalam menegakkan wibawa (cpala !ekolah dan Guru, .73 membantu meme.ihara nama baik sekolah, .13 mendorong agar putra&putrinya gemar membaca dan tidak lalai dalam mengerjakan pekerjaan rumah, .D3 mendorong putra&putrinya agar ikut ambi. bagian dalam kegiatan ko dan ekstra kurikuler seperti' kesenian, olah raga, pramuka; %(!, dan kegiatan lain yang diselenggarakan

sekolah, .F3 mendorong putra&putrinya untuk mengikuti upacara bendera dan upacara lainnya yang diselenggarakan sekolah, .B3 mendorong putra&putrinya memelihara keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan, serta kerapihan baik di rumah maupun di sekolah. b. Hubungan sekolah dengan lnstansi terkait !ekolah perlu membina hubungan baik secara timbal balik dengan instansi terkait. lnstansi terkait itu seperti 6urah (epala 4esa, Puskemas, Jamat, Poisek, (oramil, 6(*4, dan Posyandu. Hubungan yang dijalin dan upaya yang perlu dilaksanakan oleh sekolah, antara lain sebagai berikut' .3 73 mengin"ormasikan program sekolah ikut serta dalam kegiatan yang diadakan pemerintah, sepanjang tidak mengganggu proses belajar mengajar, 13 pada saat yang diperlukan, (epala !ekolah atau guru yang ditunjuk mengadakan kunjungan ke lnstansi Pemerintah sebagai salah satucara pendekatan dari pihak sekolah, D3 sekali&kali dapat mengundang Pejabat Pemerintah di luar 4epdikbud sebagai pembina dalam upacara bend era. !edangkan dari pihak instansi terkait diharapkan agar memberikan peran sertanya dalam' .3 73 13 D3 F3 memhantu tegaknya disiplin sekolah, ikut membantu terpeliharanya kebersihan dan keindahan sekolah, membantu nama baik sekolah, memenuhi undangan yang disampaikan pihak sekolah, membantu keanlanan sekolah pada saat sekolah melaksanakan kegiatan&kegiatan tertentu.

c.

Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat adalah hubungan yang tidak kalah pentingnya dengan jalinan hubungan dengan pihak lainnya. Program ini dapat dilaksanakan dalam bentuk' .3 mengunjungi industri dan perusahaan untuk menambah wawasan pengetahuan para siswa, 73 mengundang tokoh&tokoh yang berhasil dalam bidangnya untuk memberikan ceramah di sekolah. !edangkan dari dunia usaha dan tokoh masyarakat yang berhasil diharapkan peran serta sebagai berikut' .3 8ersedia menjadi nara sumber dan memberikan ceramah untuk siswa sebagai usaha memotivasi siswa supaya giat belajar dan hekerja kents, 73 *emberikan saran dalam menegakkan wibawa (epala !ekolah dan Guru, 13 *enjadi nara sumber untuk pelaksanaan program muatan lokal sekolah. D3 *embantu dan menyediakan "asilitas dalam melaksanakan muatan lokal bagi para !lswa.

d.

Hubungan sekolah dengan 6embaga Pendidikan lain 4alam usaha membina dan mengembangkan hubungan dengan lembaga pendidikan lain perlu dilaksanakan upaya& upaya berikut' 5< mengadakan kunjungan antar sekolah untuk saling bertukar pengalaman, < menjalin kerja sama dalam upaya saling mengembangkan pendidika.n di sekolahnya masing&masing, #< memberikan in"ormasi tentang perkiraan jumlah lulu san sekolah kepada lembaga pendidikan setingkat diatasnya, -< mengundang pimpinan lembaga pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya untuk memberikan ceramah tentang perkembangan pendidikan sesuai dengan jenjangnya.

0! Sum)er Pelanggaran D"s"$l"n Adalah suatu asumsi yang menyatakan bahwa. semua tingkah laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan yaitu pemenuhan kebutuhan. Pengenalan terhadap kebutWhan

siswa secara baik merupakan andil yang besar bagi pengendalian disiplin. *aslow mengemukakan teori >hierarchi kebutuhan manusia> yang dapat digambarkan dalam bentuk piramida kebutuhan manusia berikut ini. !ecara berurutan, manusia menghendaki tcrpenuhinya semua kebutuhan tersebut yang diperoleh dengan cara yang wa5ar, umum sesuai dengan tata atman yang bcrlaku. 8ila kebutuhan ini tidak lagi dapat dipenuhi melalui cara&cara yang sudah biasa dalam masyarakat, maka akan terjadi ketidak seimbangan pada diri individu, dan yang bersangkutan akan berusaha mencapainya dengan cara&caralain yang sering kurang diterima masyarakat. *engambil logika seperti itu, mungkin pula pelanggaran disiplin di se <'olah bersumber pada lingkungan sekolah yang tidak memberi pemenubdn terhadap semua kebutuhan peserta didik khususnya, misalnya' a. ,ipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan subjek didik. Perbuatan seperti itu akan mengakibatkan peserta didik menjadi berpurapura patuh, apatis atau sebaliknya. Hal ini akan menjadikan siswa agresi" yaitu ingin berontak terhadap kekangan dan perlakuan yang tidak manusiawi yang mereka terima. b. Pengebirian akan hak&hak kelompok besar anggotaS sebagai peserta didik oleh sekolah guru. 4engan pengebirian atau pengurangan hak&hak tersebut akan menyuramkan masa depan peserta didik, padahal disisi lain mereka seharusnya turut menentukan rencana masa depannya dibawah bimbingan guru. c. !ekolah guru tidak atau kurang memperhatikan kelompok minoritas baik yang ada di atas atau dibawah rerata dalam berbagai aspek yang ada hubungannya dengan kehidupan sekolah. d. !eko.ah guru kurang melibatkan dan mengikutsertakan para peserta didik da.am keikutsertanya bertanggung jawab terhadap kemajuan sekolah sesuai dengan kemampuannya. e. !eko.ah guru kurang memperhatikan latar belakang kehidupan peserta didik da.am keluarga ke dalam subsistem kehidupan sekolah. ". !ekolah kurang mengadakan kerjasama dengan orang tua dan antara keduanya juga

saling melepaskan tanggungjawab. ,erdapat beberapa "aktor atau sumber yang dapat menyebabkan timbulnya masalah& masalah yang dapat menggangu terpeliharanya disiplin kelas. Gaktor&"aktor tersebut dapat diklasi"ikasikan ke dalam tiga kategori umum yaitu masalah&masalah yang ditimbulkan guru, !lswa, dan lingkungan )Hollingsworth, Hoover, .//. ' B/&2.3. a. *asalah&masalah yang ditimbulkan guru Pribadi guru sangat mempengaruhi terciptakan suasana disiplin kelas yang dckti". Guru yang mcmbiarkan pcserta didik berbuat salah, tidak suka kepada peserta didik, lebih mementingkan mata pelajaran daripada pescrta didiknya, kurang menghargai peserta didik, kurang scnang, kurang rasa humor akan mcngalami banyak gangguan dalam kclas. !elain itu, hal&hal berikut ini adalah hal yang dapat menimbulkan disiplin kelas terganggu' .3 aktivitas yang kurang tepat untuk saat at au keadaan tertentu; 73 kata&kata atau sindiran tajam yang menimbulkan rasa malu peserta didik; 13 ketidak cocokan antara kata dan perbuatan, antara teori dan praktik; D3 bertindak tidak sopan tanpa pertimbangan yang matang, tanpa melihat situasi; F3 memiliki rasa ingin terkenal, rasa ingin ditakuti, at au ingin disegani; B3 kurang pengendalian diri, seperti suka menggunjing peserta didik ditempat orang banyak; 23 kegagalan menjelaskan tujuan pelajaran kepada peserta didik; 03 menggunakan metode yang kurang variati" monoton, sama dari hari ke hari; /3 gagal menditeksi perbedaan individu peserta didik; .A3 berbicara menggumam tidak jelas; ..3 memberi tugas yang berat dan kompleks; .73 tidak mengontrol pekerja peserta didik, apalagi mengembalikan pekerjaan tersebut; .13 tidak memberikan umpan balik kepada hasil kerj a peserta didik.

Gambar 1. ', !ikap uru yan tidak terkenal dlan in in ditakuti perlu dihindari

b.

*asalah yang ditimbulkan oleh peserta didik (etidak teraturan selama proses beiajar mengajar dapat disebabkan 5uga oleh masalah yang ditimbulkan oleh peserta didik. Peserta didik biasanya cepat meman"aatkan situasi yang tidak menguntungkan untuk bcrbuat tidak disiplin. 8anyak dari mereka tidak suka benci terhadap sekolah. Hal ini dipersepsi dari adanya sekolah yang tidak memberi kcpuasan kepada semua harapan ' siswa dan para lulusan. !ejumlah hal yang disebabkan oleh pescrta didik berikut ini cenderung memberi kontribusi membuat disiplin kelas terganggu seperti ' .3 anak yang suka >membadut> atau berbuat aneh yang semata&mata untuk menarik perhatian di kelas; 73 anak dari keluarga yang kurang harmonis at au kurang perhatian dari orang tuanya; 13 anak yang sakit; D3 anak yang tidak punya temp at untuk mengerjakan pekerjaan sekolah di rumah;

F3 amik yang kurang tidur )karena melek mata sepanjang malam3; B3 anak yang malas membaca atau tidak mengerjakan tugas&tugas sekolah; 23 anak yang pasi" at au potensi rendah yang datang ke sekolah sekedarnya; 03 anak yang memiliki rasa bermusuhan alau menentang kepada semua peraturan; /3 anak memiliki rasa pesimis atau putus asa tcrhadap semua keadaan; .A3 anak yang berkeinginan berbuat segalanya dikuasai secara >sempurna>,

Gambar 17

Perilaku siswa yan membadut akan men

an

u keterliban kelas

Gambar 11 Perkelahian antar siswa sumber masalah an

uan disiplin kelas

!edangkan gangguan disiplin yang datang dari kelompok peserta didik dapat berupa ketidak puasaan dengan pekerjaan kelas; hubungan interpersonal lemah; gangguan suana kelompok; pengorgamsaslan kelompok lemah; emosi kelas dan perubahan mendadak )$rnstein, .//A' 2.3. .3 (etidak puasan dengan pekerjaan kelas (etidak puasan ini dapat disebabkan aleh tugas yang terlalu mudah at au terlalu sulit; beban terlalu ringan atau terlalu berat; penugasan cenderung kurang terbuka karena mereka tidak siap; latihan pembelajaran bersi"at verbal kurang menekankan pada keterampilan dan manipulasi aktivitas; penugasan kurang tcrjadwal tidak sistematis atau membingungkan. 73 Hubungan interpersonal lemah Hubungan interpersonal lemah dapat disebabkan pengelompokkan didasarkan pertcmanan atau klik; peran kelompok sangat lemah. 13 Gangguan suasana kelompok Gangguan suasana kelompok disebabkan oleh suasana tercekam; kompetiti" yang berkelebihan; sangat ekslusi" )kelompok menolak individu yang tidak siap3. D3 Pengorganisasian kelompok lemah Pengorganisasian kelompok lemah ditandai oleh tekanan otokrasi yang berlebihan atau lemahnya supervisi dan pengawasan; !tandar perilaku terlalu tinggi at au rendah; kelompok diorganisir terlalu k,etat )k5anya5S' aturan3 atau terstruktur; pengorganisasian kurang memperhatikan unsur perkembangan usia. latar belakang sosial, kebutuhan, ataukemampuan anggota kelompok. F3 +mosi kelompok dan perubahan mendadak +mosi kelompok dan perubahan mendadak dapat diakibatkan karena kelompok memiliki watak temperamen kekhawatiran tinggi; kejadian depresi yang mendadak; ketakutan atau kegemparan; kelompok dihinggapi rasa bosan, kurang berminat atau emosionalnya lemah.

c.

*asalah yang ditimbulkan lingkungan

6angsung atau tidak langsung lingkungan, situasi, at au kondisi yang mengelilingi perserta didik merupakan masalah yang potensial menimbulkan terjadinya gangguan disiplin kelas. 6ingkungan, situasi, atau kondisi tersebut adalah '

.3 6ingkungan rumah kcluarga, scpcrti ' kurang pcrhatian, kctidak teraturan, pertengkaran, ketidak harmonisan, kecemburuan, masa bodoh, tekanan, sibuk urusannya masing&masing. 73 13 D3 6ingkungan atau si tuasi tempat tinggal, seperti ' lingkungan kriminal, lingkungan bising, lingkungan minuman keras. 6ingkungan sekolah, seperti ' kelemahan guru, kelemahan kurikulum, kelemahan manajemen kelas, ketidak tertiban, kekurangan "asilitas. !ituasi sekolah seperti ' hari&hari pertama dan hari&hari a<khir sekolah )akan libur atau sesudah libur3, pergantian pelajaran, pergantian guru, jadwal yang kaku jadwal aktivilas sekolah yang IS'urang ccrmat, bau makanan dari<ca"ctaria, suasana gaduh dari praktik pclaj aran musik bcngkcl ruang scbclah. Pada kcnyataannya scbab&scbab pclanggaran disiplin kclas il% sangat unik, bersi"at sangat pribadi, komplcks, dan kadang&kadang mempunyai latar belakang yang mcndalam lain daripada scbab&scbab yang nampak. ;alaupun demikian, memang ada juga yang sebabsebabnya bersi"at umum, misalnya'

a.

kebosanan dalam kelas merupakan sumber pelanggaran disiplin. *ereka tidak tahu lagi apa yang harns inereka kerjakan karena yang dikerjakan itu ke itu saja. $leh karena itu, harus diusahakan agar siswa tetap sibuk dcngan kcgiatan

yang bervariasi sesuai dengan tara" pcrkembangannya. b. c. perasaan kccewa dan terlekan karena siswa ditunlut untuk bertingkah laku yang kurang wajar sebagai anak remap. tidak terpenuhinya kebutuhan akan perhatian, pengenalan atau keberadaan pribadi siswa status.

Gambar 1D ielas

Kelompok siswa yan dihin

api rasa bosan karena penll asan yan tidak

1! Peraturan dan Tata Tert") Kelas 4isiplin merupakan hal penting yang hanls ditanamkan pada anak didik di sekolah sedini mungkin. !ekolah aclalah temp at utama untuk melatihkan dan memahami

pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari&hari. 4engan peraturan dan tata tertib kelas yang clitcrapkan setiap hari dan dengan kontrol yang terus menerus maka siswa akan tcrbiasa berclisiplin. (elas harus mempunyai peraturan dan tata tertib. Peraturan dan tata tertib kelas ini harus dijelaskan dan dicontohkan kepada siswa serta dilaksanakan secara terus menerus. Peraturan dan tata tertib merupakan sesuatu untuk mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada siswa. Peraturan menunjuk pada patokan atau standar yang si"atnya umum yang harus dipenuhi oleh siswa. *isal ' siswa harus mendengarkan dengan baik apa yang sedang dikatakan atau diperintahkan oleh guru; menulis jawaban pertanyaan guru jika guru telah memerintahkannya; memberi jawaban jika guru telah menunjuknya. ,ata tertib menunjuk pada patokan atau standar untuk aktivitas khusus. *isal ' pcnggunaan pakaian seragam; mengikuti upacara bcndcra; pcminjaman buku perpustakaan )!uharsimi Arikunto,. .//1' .77&.713. Peraturan dan tata terlib kelas untuk sekolah dasar sepcrti yang tcrcantum dalam Petunjuk Pengelolaan (elas di !ekolah 4asar )4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen, .//B'2/&0.3 antara lain harus memuat hal&hal berikut ini. *asuk sekolah a. b. c. d. e. ". !iswa harus datang ke sekolah selambat&Iambatnya .A menit sebelum pelajaran dimulai. *enaruh tas dan alat tulis lainnya di laci meja masing&masing kemudian keluar kelas. !iswa yang mendapat tugas jaga piket harus hadir lebih awa.. !iswa yang sering terlambat harus diberi teguran. !iswa yang tidak mas uk karena alasan tertentu harus memberi tahu sebelum atau sesudahnya secara lisan atau tulisan. Guru tidak boleh terlambat atau absen tanpa ijin.

*asuk (elas g. !iswa segera berbaris d" depan kelas ketika bel berbunyi.

h. (etua kelas menyiapkan barisan. .. !iswa masuk kelas satu persatu dengan tertib dan duduk d" tempatnya masmg& masmg. 5. Guru memeriksa kerapian, kebersihan, dan kesehatan siswa satu per satu' kebcrsihan kuku, kcnpian rambut, kcrapian clan kcbcrsihan baju dan sebagainya. di dalam kclas k. 8erdoa bcrsama dipimpin oleh salah scorang !lswa. .. *cmberi salam kcpacla guru clan pclajaran c.imulai.

m. Guru mcnuliskall siswa yang tidak masuk di papan absen serta alasan keterangan

kenapa tidak masuk. n. Pada saat pelajaran bcrlangsung siswa harus tetap tcrtib, tidak balch ribut, bcrcancla atau mclakukan kcgiatall lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran. o. !iswa tidak boleh mcninggalkan kelas tanpa ij in atau alasan tertentu. p. Guru juga tidak diperkenankan meninggalkan kelas ketika pelajaran berlangsung walaupun ada siswa sedang mengerjakan tugas di luar kelas.

U@aktu istirahat C. Pada saat bel istirahat berbunyi siswa keluar kelas dengan tertib. r. s. t. u. v. Guru keluar kelas setelah semua siswa keluar. !iswa tidak boleh berada di kelas ketika istirahat. !clama istirahat siswa tidak dipcrkenankan meninggalkan sekolah tanpa I5ln. Pada saat bel masuk lagi berbunyi )setelah istirahat3 siswa masuk kelas dengan tertib dan duduk dengan tenang di tempat masing&masing. !ebaiknya guru sudah berada di kelas lebih dahulu menjelang bel masuk berbunyi.

;aktu pulang w. (etika bel pulang berbunyi, pelajaran berakhir, ditutup dengan doa dan salam kepada guru. M. Guru memberikan nasehat&nasehat, mengingatkan tentang tugas&tugas, pekerjaan rumah dan sebagainya. !iswa ke.uar kelas dengan tertib. Pertan.aan -$ertan.aan .. 7. 4engan kata&kata sendiri, jelaskan pengertian disiplin kelasT (emukakan alasan&alasannya mengapa basis kemanusiaan dan pnnslp demokrasi merupakan petunjuk dan pengecek dalam mengambil kebijakan pemeliharaan disiplinT 1. D. F. B. 2. 0. /. (emukakan beberapa syarat pendekatan yang perIu diambil guru dalam memlihara disiplin kelasT 5elaskan keuntungan&keuntungan terciptanya disiplin bagi kehidupan peserta didikT 5elaskan bahwa menegakkan disiplin bukan berarti mengurangi kebebasan berprestasi peserta didikT 5elaskan beberapa hak peserta didik dalam kaitannya dengan dunia pendidikan.T Gambarkan hierarchi kebutuhan manusia menurut *aslowT 5elaskan bahwa manajemen kurikuler penting dalam memelihara disiplinT (aitkan terpenuhi tidak terpenuhinya kebutuhan manusia dengan tegak tidak tegaknya disiplin manusiaT .A. Gambarkan upaya manajerial kepala sekolah dalam langkah preventi" memelihara disiplin sekolahT ... 5elaskan mengapa menjalin hllbungan yang harmonis antara sekolah dan masyrakat sangat penting dalam menciptakan suasana kelas yang amanT .7. !ebutkan cakupan yang perIu dikembangkan dalam menjalin hllbllngan antara sekolah dan lembaga pendidikan lainnyaT .1. ,unjukkan bahwa memberi meminta laporan secara rutin kepada aparat keamanan

penting dalam mencegah gangguan disiplin sekolahT .D. 5elaskan bahwa penguatan verbal dan non verbal berpengaruh pada terciptanya disiplin kelasT .F. !ebutkan beberapa kondisi sekolah yang dapat menimbulkan gangguan disiplin sekolahT .B. 5 elaskan beberapa masalah yang ditimbulkan guru yang mengakibatkan disip.in tidak terpeliharaT .2. 5elaskan beberapa masa.ah yang ditimbulkan siswa yang mengakibatkan disiplin tergangguT .0. 5elaskan pula beberapa masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan sehingga disiplin kaitkan terpenuhi tidak terpenuhi

tidak terciptaT ./. !ebutkan sebab&sebab umum yang merusakkan terpeliharanya disiplinT 7A. *engapa tata tertib sekolah harus dibuat dan disebarkan kepada para !lswa. 7.. (omponen apa sajakah yang perIu ada dalam tata tertib sekolah T Tugas 8agilah kelas Anda menjadi lima kelompok. ,ugas kelompok adalah' .. *emilih dan mendiskusikan satu topik dalam kelompok topik&topik berikut ini' a. *enegakkan displin bukan berarti mengebiri kebebasan !lswa.

b. c. d. e. 7. 1. D.

*odel menjalin hubungan dengan orang tua siswa dalam menciptakan disiplin sekolah. *enjalin hubungan dengan masyarakat sekitar potensial tumbuhnya disiplin sekolah. Prinsip demokrasi dan kemanusiaan "ilter pengambilan kebijakan dalam menegakkan disiplin kelas. ,eladan guru penting dalam memelihara disiplin kelas.

!ecara bergantian, sajikan hasil diskusi kelompok didepan kelas kelompok lain. (omentari hasil kerja masing&masing kclompok. 4engarkan komentar dosen pengampu terhadap hasil kerja kclompok clan baik proses maupun subtansi isi materi.

Da+tar Pustaka 4irjen P%$4 dan 4irjen 4ikdasmen. .//B. Pen eloaan Kelas di !ekolah $asar* !eri peningkatan *utu 7. 5akarta' 4epdagri dan 4epdikbud.

::::::::: . .//B. Petunjuk Penin katan Mutu Pendidikan di !ekolah $asar* !eri peningkatan *utu .. 5akarta' 4epdagri dan 4epdikbud.

Hollingsworth, Paul * dan Hoower, (enneth H. .//.. +lementary &ea'hin Method* 8oston; Allyn and 8acon.

*. +ntang dan ,. -aka 5oni. ./01. Pen elolaan Kelas* 5akarta' Proyek Pengembangan Pendidikan ,enaga (ependidikan 4epdikbud 4itjen 4ikti.

*c#eil, 5ohn 4. N 5on ;iles. .//A. &he +ssentials o% &ea'hin * #ew Oork' *e*illan Publishing Jompany.

$rstein, Allan J. .//A. !trate ies %or +%%e'ti,e &ea'hin * #ew Oork' Harper N -ow Publisher Inc.

!uharsimi Arikunto, .//1. Manajel13ell Pell ajarall !e'ara Mallusiawi* 5akarta' P, Aneka Jipta.

BAB 9I TAHAPAN DAN PENAN7ULAN7AN PELAN77ARAN DISIPLIN

La tar Belakang ,erpeliharanya disiplin menunjuk kepada kepatuhan terhadap pelaksaan peraturan sekolah dan menunjuk kepada berjalannya sistem kontrol dalam kelas. ,erpeliharanya disiplin tersebut memerlukan keterlibatan serangkaian strategi. !trategi tersebut adalah strategi dalam mengubah perilaku peserta didik kearah pemilikan kesadaran melaksanakan semua peraturan yang telahdibuat. Pemilikan kesadaran tersebut, bukan karena paksaan melainkan datang dari dirinya sendiri yang memang merupakan kebutuhan dan memberikan keman"aatan kepadanya . 4i samping itu, terpeliharanya disiplin di kelas mengisaratkan bahwa guru dapat menanggulangi masalah&masalah yang terjadi di kelas, seraya menetralisir dengan cara menaggulangi emosi&emosi peserta didiknya. Penanggulangan pelanggaran disiplin kelas perlu dilaksanakan secara penuh kehati&hatian, demokratis, dan edukati". Jara&cara penenggulangan dilaksanakan secara bertahap dengan tetap memperhatikan jenis gangguan yang ada dan siapa pelakunya, apakah dilakukan oleh individu at au kelompok. 6angkah tersebut mulai dari tahapan pencegahan sampai pada tahapan penyembuhan, dengan tetap tertumpu pada penekanan substansinya bukan pada pribadi peserta didik. 4i samping itu, guru juga harus tetap menjaga perasaan kecintaan terhadap peserta didik, bukan karena rasa benci atau emisional. #amun demikian, di sadari benar bahwa disiplin di kelas sangat dipengaruhi oleh berbagai "aktor, diantaranya "aktor lingkungan siswa seperti lingkungan rumah. $leh karena itu, guru juga perIu menjalin kerjasama dengan orang tua di rumah, agar kebiasaan disiplin di sekolah yang hendak dipelihara itu semakin tumbuh subur. 8ab ini adalah bab yang mengulas' tahapan&tahapan memelihara disiplin; jenis dan cara pcnanggulangan disiplin; dan kebiasaan hidup tertib.

%ntuk memahami bagaiman tahapan, jenis, cara penanggulangan gangguan disiplin yang edukati", demokratis, akurat, dan dengan tetap menumbuhkan rasa cinta kepada para peserta didik, diharapkan para mahasiswa menyimak bab ini dengan baik dan sungguh&sungguh. (emudian jawab pertanyaan yang ada dan kcrjakan tllgas&tugas yang ditllgaskan kepada Anda. Tujuan a. !ctclah mcmpclajari bab ini, Anda diharapkan dapat' b. menjelaskan tahapan&tahapan cara memelihara disiplin kelas; c. menjelaskan langkah&Iangkah menumbuhkan kesan positi" pada pertemuan awal di kelas; d. menjelaskan alasan&alasan diterapkannya campur tangan )intervensi3 oleh guru; e. mengemllkakan kemungkinan jenis&jenis gangguan disiplin yang muncul di kelas; ". menjelaskan cara&cara penaggulangan disiplin kelas berdasar jenis gangguan kelas yang muncul; menyebutkan berbagai alat yang dapat digunakan pada saat pengenalan siswa; menjelaskan tahap&tahap pemeliharaan disiplin pada saat mengingatkan peraturan dan konsekuensinya; menyimpulkan bahwa pelaksanaan konsekuensi at as pelanggaran tata tertib bukan dimaksud sebagai hukuman; .. 5. k. .. m. mengikhtisarkan langkah&langkah yang harus dilakukan pada tindakan penyembuhan; menyimpulkan bahwa sajian yang menarik, penampilan yang menarik, ketepatan menjelaskan prinsip&prinsip yang pedu diperhatikan dalam menjatuhkan menyimpulkan bahwa dengan pembiasaan disiplin disekolah akan berpengaruh menjelaskan hal&hal yang dapat menumbuh suburkan sikap bersahabat antara penanganan dapat mencegah gangguan disiplin kelas; hukuman dalam menegakkan disiplin; positi" bagi kehidupan siswa di masa depan;

guru dan siswa; n. o. mamahami bahwa sikap guru yang demokratis merupakan kondisi bagi menunjukkan bagJlimana menjalin hubungan an tara guru dan orang tua di terbinanya tertib ke arah siasat atau kearah diri sendiri; rumah agar upaya menegakkan disiplin di kelas ditunjang oleh disiplin di rumah.

5! Ta'a$an Memel"'ara D"s"$l"n *emelihara disiplin adalah suatu proses. (arena ia proses maka memelihara disiplin akan terdiri dari serangkaian tahapan yang harus diperhatikan oleh para penegak disiplin. Adapun tahapan&tahapan memelihara disiplin seperti berikut ini. a. Pencegahan Hal&hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah penciptaan suana kelas, ketepatan perencanaan, dan intruksional. *engenal identitas, misalnya )nama, si"at, kesukaan3 peserta didik adalah halhal yang penting dalam penciptaan suasana kelas. 4i samping itu pemberian catatan yang bersi"at memberi dorongan pada pekerjaan peserta didik sangatlah membantu. *erencanakan pengajaran dan mengajar peserta didik dengan penuh variati" dan dengan hal&hal yang aktual melalui topiktopik yang relevan sangatlah membantu tumbuhnya belajar akti" dan percaya diri. Akhirnya penguasaan akan disiplin akadcmiknya akan menambah kredibilitas guru yang diperlukan juga dalam proses pembelajarannya. b. Pemeliharaan Pemeliharaan perilaku pada umumnya harus sejalan dengan pedoman yang telah ditetapkan agar peserta didik tetap dapat menjalankan tugas&tugasnya. Pedoman itu harus memenuhi kepatuhan, kebermaknaan, dan kepraktisan kearah belajar akti". Peserta didik patut menerima perhatian secara teratur untuk mengurangi gangguan dan menghindari. tumbuhnya perilaku menyimpang. Pertemuan pertama, misalnya adalah saat yang penting dalam. memelihara perilaku&perilaku yang diharapkan. ,umbuhkan kesan positi" pada pertemuan pertama ini dengan mengemukakan program perencanaan pembelajaran.

6angkah&langkahnya seperti' .3 mulailah dengan saling berkenalan secara tepat; 73 in"ormasikan gambaran umum, latar belakang, garis besar perhatian dan aktivitas yang relevan dari bidang studi yang akan ditempuh peserta didik; 13 in"ormasikan harapan&harapan akademis dan kebij akan penilaian secara rasional; D3 beri kesempatan peserta didik menyatakan harapan&harapan mereka dengan kemungkinan&kemungkinan yang saling menguntungkan.

c.

Jampurtangan )intervensi3 Jampurtangan atau usaha guru untuk menyetop perilaku tidak pantas dari peserta

didik diperlukan bila teknik&teknik yang diterapkan dalam "ase pencegahan dan pemeliharaan tidak berhasil. #amun dalam "ase campurtangan ini hendaknya dicari teknik yang e"ekti" dan dilakukan secanl hemat dan penuh pertimbangan. Jampurtangan lebih dilakukan pada gejala utamanya dari pada kepada perilaku menyimpangnya. Guru melakukan terapi situasi dari pada peraturan disiplinnya. Guru hendaknya menggunakan pendekatan ilmu dan seni mendidik dalam "ase ini. Guru memerlukan keahlian dalam langkah&langkah intervensi seperti' bertanya, menatap mata peserta didik, mendekati peserta didik, memberi isyarat dengan tangan atau kepala agar peserta didik tidak berperilaku tidak pantas. (alau cara ini be5um berhasil mintalah peserta didik dengan menyebut namanya untuk diam atau memindahkan temp at duduknya, atau melakukan apa saja yang tepat untuk situasi seperti itu. Hal itu semua hams dilakukan dengan tenang dan tidak emisional. Hindari segala jenis tindakan yang menimbulkan kon"rontasi. Ingat ini bukan >situasi kemenangan bagi guru. d. Pengaturan ,ujuan pengaturan perilaku adalah mengurangi kesalahan pelaksanaan pengembangan kecakapan peserta didik. Gase ini merupakan "ase penting demi tercapainya tujuan peserta didik. Guru tidak dilatih mengobati dan mereka hams

menyadari kekurangan dalam menanggulangi hal&hal yang menyebabkan aneka perilaku. #amun demikian, guru harus memiliki kesabaran, potensi mempengaruhi sikap dan perilaku dengan cara yang tidak merugikan. Guru dapat membantu peserta didik menyadari bahwa perilaku memiliki konsekuensi dengan kehidupan mereka. 6ebih lanjut guru dapat mempertimbangan alternati" aktivitas kearah pengembangan perilaku positi" melalui cara yang e"ekti". ! J en"s 7angguan dan 8ara Penangulangan 7angguan D"s"$I"n 4engan tidak mengurangi kebebasan guru menemukan cara penanggulangan gangguan disiplin kelas, terdapat beberapa petunjuk umum cara penanggulangan gangguan disiplin seperti dikemukakan Hollingsworth dan Hoower ).//.' 27&2D3 berikut ini.

a. Gangguan percakapan Percakapan antar peserta didik yang mengancam disiplin perlu segera ditanggulangi. Guru dapat segera menghampiri mereka dan memotivasi mereka agar kembali mengerjakan tugas&tugasnya. Atau guru dapat bertanya, atau meminta siswa mengajukan pertanyaan, atau menyuruh menyelesaikan tugas secara khusus kepada peserta didik yang bercakap tadi. b. Gangguan melempar catatan Gangguan melempar catatan muncul akibat adanya kebosanan at au ketidak tepatan kegiatan belajar mengajar. *engambil langkah hatihati dalam situasi ini sangat penting. ,idak tepat bila guru membaca keras&keras catatan itu. !ecara persuasi" menyatakan bahwa perbuatan itu akan merugikan diri siswa sendiri, selain akan mengganggu ketertiban kelas. c. Gangguan kebebasan yang berlebihan di an tara !lswa 8ebas adalah naluri manusia, tetapi kebebasan yang berlebihan periu dicegah jangan sampai berkembang merusak disiplin kelas. 8erdialog antara guru dan peserta didik tentang hak dan kewajiban peserta didik perlu dilaksanakan. (atakan kepada para

siswa bahwa disamping hak ada kewajiban, yaitu kcwajiban untuk tidak menggangu orang lain. d Gangguan permusuhan diantara peserta didik atau kelompok 8icaralah dengan masing&masing pihak secara individual atau kelompok. 8erusaha mencari penyebab permusuhan ini dan cobalah adakan perubahan&perubahan baru (atakan bahwa permusuhan adalah perbuatan tidak baik; permusuhan akan mengakibatkan hilangnya teman bergaul. e. Gangguan menyontck *enyontek terjadi akibat dari ketidak siapan peserta didik atau materi yang melebihi baras. 8erilah motivasi dan kesempatan yang bijak dan tugas yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. (atakan kepada mereka bahwa menyontek akibat dari tidak belajar. *enyontek, selain konsentrasi buyar juga tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaandengan baik. $leh karena im, belajarlah dengan rajin dan tekun.

". Gangguan pengaduan 4isiplin kelas kadang&kadang terggangu olehadanya pengaduan di samping adanya laporan dari peserta didik. Guru harus dapat membedakan pengaduan dan laporan tentang sesuatu. #amun guru perlu berlaku bijaksana dan konsisten dalam menjelaskan ke dua hak tersebut. g. Gangguan tabiat marah Guru segera menghampiri atau memindahkan peserta didik yang bertabiat marah dan menjauhkan peserta didik lain. sebagai pendengar. Guru kemudian mencari sebab dan membantu menyelesaikan persoalannya. h. Gangguan penolakan permohcinan guru 8erdialog secara tcrus menerus dan mencari alternati" lain adalah salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru terhadap gangguan ini. Permohonan yang rasional untuk seorang siswa belum tentu sesuai dengan siswa lain. Penciptaan suasanan

sejuk dan objekti" akan menghilangkan gangguan semacam ini. i. Gangguan perpindahan situasi Perpindahan situasi merupakan jenis lain dari gangguan disipltn kelas )ganti pelajaran pindah kelas, perubahan jadwal3. $leh karena itu, perpindahan situasi harusdiiringi oleh kesiapan akan alternati" dan inisiati" lain, serta pengawasan. 4i samping itu, terdapat berbagai cara lain yang dapat ditempuh guru dalam menanggulangi pelanggaran disiplin. Jara tersebut antara lain. a. Pengenalan !lswa *akin baik guru mengenal siswa makin besar kemungkinan guru mencegah terjadinya pelanggaran disiplin. !ebaliknya anak yang "rustasi karena merasa tidak mendapat perhatian guru dengan semestinya sangat mungkin terjadinya siswa terscbut melanggar disiplin sekolah. !etiap siswa pada dasarnya mcmpunyai daya at au tcnaga untuk mcngontrol dirinya. !iswa yang ticlak dipcrhatikan orang tua clan gurunya kurang dapat mengontrol dirinya scndiri biasanya kurang mcnghargai otoritas dan mereka tidak menyukai dan membencinya. Pengenalan terhadap mereka dan lataI< belakangnya merupakan usaha penanggulangan pelanggaran disiplin. 8erbagai alat dapat digunakan, misalnya'

.3 >interest&inventory>merupakan cara sederhana yang dapat dibuat guru. Alat ini berupa sejumlah pertanyaan misalnya tentang buku yang disenangi, hoby, "avorit, aktivitas yang dikerjakan siswa, acara yang disenangi dari siaran televisi, guru yang paling discnangi, clan sebagainya. 73 >sosiogram> yang dibuat dengan maksud untuk melihat bagaimana persepsi para siswa dalam rangka hubungan sosial&psikologis dengan teman&temannya. 13 >"eedback letter> dimana siswa diminta untuk membuat satu karangan atau satu surat ten tang perasaan mereka terhadap sekolahnya;apa yang disukai pada saat pertama kali masuk sekolah, pada saat pelajaran berlangsung, pada saat istirahat, keadaan

lingkungan sekolah, pada saat pulang sekolah, dan sebagainya. Oang !aya !ukai di !ekolah !aya adalah siswa dari !$ Petompon A.&A7 di (ecamatan Gajah *ungkur, (otamadya !emarang. !aya merasa senang dan bangga sekolah di sini. Oang saya sukai di sekolah an tara lain waktu masuk. ;aktu itu jam menunjukkan pukul AB.DF. Anak& anak segera berbaris dengan rapi di depan kelas. !aya pun juga ikut baris, setelah itu satu persatu mereka masuk ke kelas. !aya sangat senang karena terlihat rapi clan tcrtib. *aka Pak Guru clan Ibu Guru juga scnang mclihatnya. (emudian saya dan teman&teman segera duduk di temp at maslI.gmaslI.g. Pak Guru kemudian masuk ke kelas kami. !aya senang karena melihat teman&teman menyapanya dengan ramah. Pelajaranpun segera dimulai. Pak Guru memulai pelajaran dengan jadwal yang pertama. Oang saya sukai pada waktu belajar ini adalah Pak Guru mengajar dengan penuh semangat. 4an murid&muridpun menanggapinya dengan penuh scmangat pula. !ehingga menyebabkan suasana dalam proses be.ajar mengajar menjadi menyenangkan. !ayapun juga menyukainya. Pada pukul A/.AA bel berbunyi tanda waktu untuk istirahat. !aya dan ternan& ternan segera keluar dari ruang kelas. Oang saya sukai waktu istirahat yaitu kita semua dapat melepaskan kelelahan dan ketegangan dalam belajar. !elain itu juga kita dapat melepaskan dahaga. !aya juga senang membeli makanan di kantin sekolah. !ambil makan dan minum saya dan teman&teman duduk&duduk di teras halaman. !aya jugasempat mengobrol dengan teman&teman. ,ak lama kemudian .A menit berlalu. 8el berbunyi kembali tanda istirahat telah selesai dan waktunya mas uk. *urid&murid segcra berbaris di dcpan kclasnya masing&masing. 6alu mereka mcmasuki kclas dengan rapi clan tcratur. !etelah itu pcIajaran yang terakhir segera dimulai. !aya juga menyukai pelajaran yang sama ini. !aya juga scnang dengan cara Pak Guru mengajar pelajaran ini. 8eberapa saat kcmuclian scbelum pulang Pak Guru memberi tugas rumah dahulu. 4an perpcsan agar c.ikcrjakan dcngan baik. !aya juga mcnyukai tugas yang dibcri Pak Guru ini. ,ak lama kemudian bel pun bcrbunyi menunjukkan tanda untuk pulang. Oang saya sukai waktu pulang adalah saya dan remanternan dapat berdiskusi tentang kcgiatan

sorenya sebelum kami semua pulang. 4an tidak Iupa kami berdoa dahulu dan bcrsalaman dengan Pak Guru. !esuclah itu baru kami diperbolehkan pulang ke rumah kami masing& masing dengan hati scnang clan riang. !cmua itulah yang saya sukai di sckolah.

Prima Hidayaningtias @I 8 !4 Petompon A7 !usunan ka.imat mendekati scmpurna. Ide )penuangan3, gagasan belum sesuai dengan judul . 8entuk tulisan bagus, sesuai dengan petunjuk menulis. Ia )Prima Hidayaningtias3 sudah pcrnah sebagai pemenang pcrtama da.arn penulisan Pekan ,abungan #asional tingkat (odya 4ati II !emarang. !emarang, 1 *aret .//0 (a. !4 Petompon A.

!oediarto .1A.F.B/1 Jontoh karangan siswa sebagai ungkapan perasaan siswa terhadap sekolah

b. *elakukan tindakan korekti" 4alam kegiatan menegakkan disiplin kelas, tindakan tepat dan segera sangat diperlukan. 4imensi tindakan merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan guru bila terjadi masalah pelanggaran disiplin. Guru yang bersangkutan dituntut untuk berbuat sesuatu dalam menghentikan perbuatan siswa setepat mungkin. Guru harus segera mengingatkan siswa terhadap peraturan tata tertib )Ryang dibuat dan diterapkan bersarna3 dan konsekuensinya, kemudian melaksanakan sanksi yang seharusnya berlaku. (egiatan ini juga bertujuan untuk memonitor e"ektivitas aturan tata tertib. !etelah jangka waktu tertentu guru bersama&sama murid dapat meninjau kembali aturan sekolah tersebut untuk dimodi"ikasi dan diperbaiki. 8agaimana cara melakukan dimensi tindakan ini, beberapa hal di bawah ini dapat dij adikan bahan pertimbangan bagi guru. &X

.3

6akukan tidakan dan bukan ceramah 8ila ada seorang siswa melakukan tindakan yang dapat menggangu kelas lakukan

tindakan menghentikan kegiatan tersebut secara tepat dan segera. Jara berteriak atau memberikan ceramah ten tang kesalahan yang dibuat siswa pada saat itu akan membuat siswa ,malah menjadi bingung. Pesan&pesan non&verbal atau body language, baik berupa isyarat tangan, bahu, kepala, alis, dan sebagainya dapat membantu dalam penegakkan disiplin kelas.

73

.5angan tawar menawar )do not bargain3

8ila terjadi pelanggaran yang dilakukan seorang siswa dan melibatkan atau menyalahkan siswa lainnya guru harus segera melakukan tindakan untuk menghentikan gangguan tersebut. ,idak ada untungnya kalau pada saat itu guru membuka "orum diskusi untuk membicarakan tentang peraturan dan mencari siapa yang bersalah. !ekali lagi segera hentikan penyimpangan tingkah laku siswa dengan tindakan.

13

Gunakan >kontrol>kerja

*ungkin sekali banyak hal belum tercakup dalam tata tertib terjadi dalamkelas. (ewajiban guru adalah mencoba menghindarkan hal tersebut dengan melakukan kontrol

sosial. *isalnya dengan membuat ruangan tapal kuda sehingga guru dapat langsung berhadapan muka dengan para siswa, dan sekaligus dapat mengontrol tingkah laku mereka. Pendekatan dengan siswa sangat diperlukan karena kalau mercka mcrasa dekat dengah guru akan memperkecil kesempatan mereka untuk berbuat >nakal> dan melanggar tata tertib sekolah.

D3

#yalakan peraluran cian konsekuensinya

8ila ada siswa yang melanggar peraturan tata tertib sekolah komunikasikan kembali apa aturan yang dilanggarnya secara jelas dan kemukakan akibatnya bila peraturan yang telah dibuat dan disepakati bersama itu dilanggar. (onsekuensi itu dilakukan secara bertahap dimulai dari peringatan, teguran, memberi tanda' cek, disuruh menghadap kepala sekolah dan atau dilaporkan kepada orang tuanya tentang pelanggaran yang dilakukannya di sekolah. 8ila ada tindakan siswa yang menggangu suasana proses belajar mengajar segera hentikan gangguan tersebut, kemudian usahakan memahami alasan mengapa siswa tersebut bertindak demikian. (emukakan kepadanya harapan kita sebagai guru dan teman&teman lain yang akan terganggu konsenlEiElya dan nyatakan tingkah laku bagaimana yang diharapkan dari siswa yang bersangkutan. ,indakan guru hendaknya cukup tegas dan berwibawa clan henclaknya hinclarkan hal&hal tinclakan yang menyebabkan siswa menclapat malu cli clepan teman& temannya. 8eberapa petunjuk cli bawah ini clapat diperhatikan' I3 Pilihlah dan pakailah konsekuensi yang paling ringan dalam alternati" penanggulangan seperti teguran, pcringatan, memberi tugas tambahan dan sebagainya. Hindarkan konsekuensi yang berat clan memberi hukuman. 73 5ika ternyata satu konsekuensi yangdipilih. ticlak e"ekti", berhentilah dan pindahkan kepada alternati" lain yang cliperkirakan akan memberikan hasil yang lebihbaik. 13 ,idak menutup kemungkinan untuk memberikan kesempatan kepacla siswa untuk memilih salah satu alternati"konsekuensi clari pelanggaran yang sudah dibuatnya. D3 Ingat bahwa pclaksanaan konsekuensi atas pelangaran terhadap tata tertib tidak

dimaksudkan untuk menghukum. F3 (onsekuensi dibuat untuk mengelola tindakan yang melanggar aturan pada saat tertentu. 8esok adalah hari lain dan konsekuensi hanya berlaku pada hari itu dan saat itu. 4alam kegiatan menegakkan disiplin dibutuhkan satu kegiatan monitoring. (egiatan ini dimaksudkan untuk menemukan peraturan mana dan alternati" mana secara empirik merupakan alat yang e"eki" dalam mengatasi problema disiplin. (egiatan inipun bcrtujuan untuk mengindenti"ikasi siswa yang sukar mengikuti peraturan sekolah. 4ari hasilpengalaman beberapa waktu ada baiknya kalau guru menampung pendapat para siswa tentang peraturan mana yang dianggap tidak perlu dan dibuang. c. *elakukan tindakan penyembuhan Pelanggaran yang sudah terlanjur dilakukan siswa atalE scjumlah slsU@a perlu ditanggulangi dengan tindakan penyembuhan baik secara individual maupun secara kelompok. !ituasi pelanggaran ini dapat berbentuk' I3siswa melanggar sejumlah peraturan sekolah yang tclah disepakati bersama; 73 13 siswa tidak mau menerima a;u mcnolak konsckucnsi scpcrti yang telah seorang siswa menolak sarna sekali aturan khusus yang telah tercantum dalam tercantum dalam pcraturan sckolah scbagai akibat dari perbuatannya; tata tertib sekolah. 6angkah&langkah yang dapat dilakukan dalam tindakan peyembuhan .m ialah' .3 73 13 D3 mengindenti"ikasikan para siswa yang mendapat kesulitan untuk menerima dan membuat rencana yang diperkirakan paling tepat tentang langkahlangkah yang menetapkan waktu pertemuan dengan siswa tersebut yang disetujui bersama oleh bila saatnya dengan bertemu dengan siswa tiba, jelaskanlah maksud pertemuan mengikuti tata tertib atau menerima konsekuensi dari pelanggaran yang dibuatnya; akan ditempuh dalam mengadakan kontrak dengan siswa semacam ini; guru dan siswa yang bersangkutan; tersebut, dan jelaskan pula man"aat yang diperoleh baik oleh s.iswa maupun oleh sekolah;

F3 tunjukkan kepada siswa bahwa gurupun bukan orang. yang sempurna dan tidak bebas dari kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal, akan tetapi yang penting an tara guru dan siswa harus tumbuh kesadaran untuk bersama&sama belajar, untuk saling memperbaiki diri, saling mengingatkan bagi kepentingan bersama; B3 guru berusaha untuk membawa murid kepada masalahnya yaitu memahami tata tertib dan menjauhi pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di sekolah;

23 bila ada pertemuan yang diadakan dan ternyata siswa tidak responsi" maka guru dapat mengajak siswa untuk melaksanakan diskusi pada saat lain ten tang masalah yang dihadapinya; 03 pertemuan guru dengan siswa harus sampai pada pemecahan masalah dan sampai kepada >kontrak individual> yang diterima siswa dalam rangka memperbaiki tingkah laku siswa tentang pelanggaran yang dibuatnya; /3 melakukan kegiatan tindak lanjut.

.I I E A..

ii

Gambar 1F

4saha uru membawa siswa kepada pemahaman tata tertib

(onsep lain dalam mencegah gangguan disiplin kelas dapat dilakukan dengan hal&hal berikut ini.

a.

!ajian yang menarik

*asalah disiplin kelas terganggu karena penyajian materi yang kurang menarik. $leh karena itu, prosedur mengajar )orientasi, latihanl praktik, umpan balik, lanjutan3 harus dilaksanakan dengan cara yang menarik.

b.

Penampilan yang menarik

!ajian yang menarik hendaknya diikuti oleh penampilan yang menarik. Guru adalah model dan panutan peserta didik. $leh karena itu, dalam berbicara, berpakaian, bertingkah laku misalnya, hendaknya dijaga agar tetap menarik.

c.

(etepatan menangani masalah

Pen gam b i I an tindakan pen anggu langan masalah dis ip lin akan menyenangkan satu pihak tetapi mungkin merugikan pihak lain. $leh karena itu, ketepatan penanganan masalah sangatlah perIu.

d.

8elajar dari kesalahan

8oleh jadi banyak pengalaman yang berkesan disamping yang tidak me,nyenangkan dalam mengajar. !etelah kita mengajar D&F tahun lamanya, akhirnya disadari banyak hal positi", e"ekti", namun ada juga

yang kurang e"ekti" untuk di.aksanakan da.am menanggu.angi masa.ah disiplin. (esiapan guru da.am mengajar akan mempengaruhi tegaknya disiplin, seba.iknya guru yang tidak siap gangguan disip.in akan timbul. Akhirnya be.ajar dari pengalaman, guru dapat memetik man"aatnya.

e.

Penggunaan hukuman Para pendidik tidak setuju mengenai sesuatu yang mengakibatkan berkembangnya

perilaku menyimpang dibiarkan ada. ,indakan yang berupaya menegakkan disip.in memang perIu. Hukuman kendatipun kadang&kadang kurange"ekti" dari ganjaran yang perIu diambil. . ,erdapat prinsip&prinsip yang perIu diperhatikan dalam memberi hukuman kepada peserta didik. Prinsip&prinsip berikut merupakan gagasan agar pemberian hukuman "lcksibel dan mengkait dengan situasi dan kekhususan para siswa. Prinsip&prinsip tersebut sepcrti dikemukakan olch $rnsticn ).//A3; +ggen ).//D3 adalah' .3 hukuman diberikan sccara hormat dan penuh pertimbangan; 73 berikan kejelasan alasan mengapa hukuman dibcrikan ; 13 hindarkan pemberjan hukuman pada saat marah at au emosional; D3 hukuman diberikan pada awa. kejadian dari pada akhir kejadian; F3 hindari hukuman yang bersi"at badaniah "isik; B3 jangan menghukum kelompok kelas apabila kesalahan dilakukan oleh seseorang ; 23 jangan memberi tugas tambahan sebagai hukuman; 03 yakini bahwa hukuman sesuai dengan kesalahan; /3 pelajari tipe hukuman yang diijinkan sekolah; .A3 jangan menggunakan standar hukuman ganda; ..3 jangan mendendam; .73 konsisten liengan pemberian hukuman; .13 jangan mengancam dengan ketidak mungkinan' .D3 jangan memberi hukuman berdasar selera.

5enis&jenis Hukuman .. Pengurangan skor 7. Pengurangan hak 1. Hukuman berupa D. Pemberian celaan atau penurunan peringkat denda F. Penahanan sesudah sekolah B. Penyekoresan 2. Pengiriman kepada orang lain +mmer dalam !uharsimi,.//1

Gambar 1B pertimban an

5ukuman

diberikan

se'ara

hormat

dan

penuh

!ecant ringkas Iangkah&langkah pencegahan gangguan disiplin dapat clikcmukan bcrikut ini a. %mum .3 Peduli 73 tandai gangguan 13 amati dcngan saksama D3 tingkatkan kcpcntingan scmua pihak F3 humor B3 penyususnan kembali program 23 rutinitas

03 /3

permohonan langsung hindarkan barang&barang yang menggangu

.A3 pengenda.ian "isiko

b. .3 73 13 D3 F3 B3 23 03 /3

*oderat susun aktivitas kelas tentukan prosedur dan ketentuan da.am pembe.ajaran susun aktivitas dan tugas&tugas akademik !llsun kcgiatan&kegiatan yang sudah rutin tekankan tujuan dampak sampingan dari be.ajar laksanakan kegiatan monitoring bentuk kelompok&kelompok belajar gunakan waktu secara e"ekti" berikan petunjuk&petunjllk praktis

.A3 kcmukakan harapan&harapan guru

c. (cmanusiaan .3 Pcngcmbangan kcsadaran diri melalui umpan balik sepcrti' berikan pcnckanan pada lingkah 5aku bukan pada pribadi, berikan penekanan pada penje.asan bukan pada pendapat, berikan penekanan pada masa sekarang akan datang bukan pada masa .ampau, berikan penekanan pada proses perubahan pribadi. 73 Pengembangan dan pemeliharaan kepercayaan 13 +"esiensi komunikasi seperti' gunakan orang pertama secara tunggal dan langsung, buatlah pesan secara lengkap harmonis konkret, gunakan verbal dan non verbal secara harmonis, mintalah balikan, gambarkan perilaku tanpa penilaian.

#! Ke)"asaan H"du$ Tert") Pembiasaan dengan disiplin di sekolah akan mempunyai pengaruh yang positi"

bagi kehidupan siswa di masa yang akan datang. Pada mulanya memang disiplindirasakan sebgai suatu aturan yang mengekang kebebasan siswa. Akan tetapi bila aturan ini dirasakan sebagai sesuatu yang memang seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan sendiri dan kebaikan bersama, maka lama&kelamaan akan menjadi sesuatu kebiasan yang baik menuju kearah disiplin did sendiri )sel" discipline3. 4isiplin tidak lagi merupakan aturan yang datang dari luar yang mel..berikan keterbatasan tertentu, akan tetapi disiplin telah merupakan aturan yang datang dari dalam dirinya sendiri suatu hal yang wajar dilakukan dalam kchidupan schari&hari. Pengalaman dasar dalam disiplin akan memberikan kcrangka dalam keteraturan hidup selanjutnya. 4isiplin diri sendiri hanya akan tumbuh dalam suatu suasana dimana antara guru dan para siswa terjalin sikap persahabatan yang berakar pada dasar saling hormat menghormati dan saling percaya mempercayal. Hal ini akan turnbuh subur bila' a. Guru bersikap hangat dalarn rnernbina sikap persahabatan dengan sernua siswa. *enghargai rnereka dan rnenerirna rnereka dengan berbagai keterbatas an n y a. b. Guru bersikap adil sehingga rnereka rnerasa diperlakukan sarna tanpa turnbuh rasa dianak tirikan atau disisihkan. c. Guru bersikap objekti" terhadap kesalahan siswa dengan rnelakukan sanksi sesuai dengan tata tertib bila siswa rnelanggar disiplin yang telah dlsetujui bersarna. d. Guru tidak rnenuntut para siswa untuk rnengikuti aturan&aturan yang di luar kernarnpuan !lswa. e. Guru tidak rnenghukurn siswa di depan ternan&ternannya sehingga rnengakibatkan rnereka rnerasa kehilangan rnuka. ". 4apat diciptakan suasana optirnis sehingga setiap siswa rncrasakan berhasil dalam scgi&scgi tcrtcntu dan tidak scnantiasa bcrada dalam situasi kegagalan dan kekecewaan. g. !uasana kchidupan di sekolah tidak rnendorong siswa ke arah tingkah laku yang dikehendaki. h. Pada saat&saat tertentu disediakan penghargaan dan hadiah bagi !lswa siswa yang bertingkah laku sesuai dengan tuntutan disiplin yang berlaku sebagai suri tauladan yang baik.

Gambar 12 Pen uatan den an pemberian hadiah ba i siswa teladan

!ikap guru yang demokratis marupakan kondisi bagi terbinanya kebiasaan berlaku tertib. !ikap ini akan memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut terlibat dalam meneggakkan disiplin sekolah, ikut bertanggung jawab, dan ikut mempertahankan aturan yang telah dipikirkan dan ditetapkan bersama. ,entu saja dalam hal ini dibutuhkan kerjasama yang baik c.engan orang tua di rumah agar kebiasaan disiplin yang baik c.i sekolah c.itunjang olch kebiasaan yang baik di rumah dan sebaliknya.

Pertan.aan - $ertan.aan a. lelaskan tuhapan&tahapan memelihara disiplin kelasT b. lelaskan langkah&langkah menumbuhkan kesan positi" pada awal pertemuan di kelasT c. lelaskan alasan diterapkannya campurtangan )intervensi3 guru dalam menegakkan disiplin kelasT d. (emukakan kemungkinan &kemungkinan jenis&jenis gangguan disiplin kelasT e. lelaskan cara&cara penanggulangan gangguan disiplin kelas sesuai dengan jenis gangguan kelas yang timbulT ". !ebutkan berbagai alat yang dapat digunakan pada saat pengenalan siswaT g. lelaskan tahap&tahap pemeliharaan disiplin kelas pada saat menyatakan pcraturan tata tertib disertai konsekuensinyaT h. !impulkan bahwa pelaksanaan konsekuensi atas pelanggaran tata tertib bukan dimaksud sebagai hukumanT I. lktisarkan langkah&Iangkah yang harus dilakukan pacta tindakan penyembuhanT 5. !impulkan bahwa sajian menarik, penampilan menarik, ketepatan penanganan dapat mencegah gangguan disiplin kelasT k. lelaskan prinsip&prinsip yang perlu diperhatikan dalam menjatuhkan< hukuman dalam menegakkan displin kelasT .. !impulkan bahwa dengan pembiasaan disiplin sekolah akan berpengaruh positi" bagi kehidupan siswa dimasa depanT m. lelaskan hal&hal yang dapat menumbuh suburkan sikap bersahabat antaraguru dan siwaT n. lelaskan bahwa sikap guru yang demokratis merupakan kondisi bagi terbinanya tertib ke arah siasat atau ke arah kesadaran diri sendiriT o. ,unjukkan bagaiman menjalin hubungan antara guru dan orang tua di rumah agar upaya memelihara disiplin di kelas dapat ditunjang oleh disiplin di rumahT Tugas .. !ecara berke.ompok )D&F3 orang, Anda berkunjung kesebuah sekolah dasar. 6aksanakan kegiatan c.i bawah ini pacla saat Anda berada di sekolah tersebut' a. Jatat inventarisasi jenis&jenis gangguan&gangguan disiplin kelas yang banyak muncul;

b. c. d.

Jatatlinventarisasi cara&cara pcnanggulangan gangguan disiplin kelas yang 6aporkan hasil obscrvasi Anda di depan kelas; *intalah komcntar dosen pengampu mata kuliah manajemcn kclas.

dilakukan guru;

7. a. b. c.

4iskusikan dalam kelompok )D&F3 orang tentang' resiko&resiko pcmberian hukuman dalam keadaan guru sedang em$!l; akibat&akibat apa yang terjadi terhadap disiplin kelas apabila guru memberi *an"aat belajar dari kesalahan dalam pencegahan gangguan disiplin kelas.

hukuman kepada seluruh ke.as kendatirpun yang salah hanya seorang siswa;

Da+tar Pustaka 4epdikbud. ./01. Pengelolaan (elas. 5akarta' 4irektorat Pendidikan ,inggi +ggen, Paul 4 N 4on (auchak. .//D. +ducational Psychologi' Jlassroom Jonnections. #ew Oork' *cmillan Jollege Publishing Jompany. Inc. Hollingsworth, Paul * clan Hooper, (enneth H. .//.. +lementary ,eaching *ethods. 8oston' Allyn and 8acon. *. +ntang dan ,. -aka 5oni. ./01. Pengelolaan (elas. 5akarta' Proyek Pengembangan Pendidikan ,enaga (cpendidikan 4epdikbud. $rnstien, Allan. .//A. !trategies "or +""ective ,eaching. #ew Oork' Harper N -ow Publisher Inc.

Anda mungkin juga menyukai