Anda di halaman 1dari 83

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KONDISI KERJA

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA


PT. BIO NUSANTARA TEKHNOLOGI BENGKULU
TENGAH





SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pada Fakultas Ekonomi
Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Bengkulu


Oleh :


FATRIA ERLANGGA
NPM. 0934020023




JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KONDISI KERJA
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA
PT. BIO NUSANTARA TEKHNOLOGI BENGKULU
TENGAH




SKRIPSI


Oleh:

FATRIA ERLANGGA
NPM. 0934020023

DISETUJUI OLEH:

Pembimbing I Pembimbing II




Drs. KHAIRUL BAHRUN, MM RATNAWILI, SE.
NBK: 030 707 222 NBK: 056 803 385


Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi



Drs. KHAIRUL BAHRUN, MM
NBK: 030 707 222

PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KONDISI KERJA
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA
PT. BIO NUSANTARA TEKHNOLOGI BENGKULU
TENGAH

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Hari : Senin
Tanggal : 24 Februari 2014


S K R I P S I

Oleh :

FATRIA ERLANGGA
NPM. 0934020023


Dewan Penguji :


1. Islamudin, SE., MM
Ketua

(..)
2. Eti Arini, SE., MM
Anggota

(..)

3. Drs. Khairul Bahrun, MM
Anggota


(..)

4. Ratnawili, SE., MM
Anggota


(..)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi UMB



Drs. Khairul Bahrun, MM
NBK. 030 707 222









SERTIFIKASI

Saya Fatria Erlangga bertanda tangan di bawah ini menaytakan bahwa
skripsi saya ajukan ini adalah hasil karya saya atas bimbingan Dosen
Pembimbing. Karya ini belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar
sarjana pada Program Studi Manajemen (S-1) Fakultas Ekonomi, atau program
studi lainnya. Karya ini milik saya, karena itu segala sesuatu yang berhubungan
dengan skripsi ini menjadi tanggung jawab saya.

Bengkulu, Februay 2014


Fatria Erlangga
NPM. 0934020023


MOTTO :
Dengan sifat kepribadian yang telah aku jalani banyak kehilafan yang tidak
ada artinya
sama sekali
Tiada henti tetesan air mata menetes menyesali masa lalu karena banyak
kekecewaan, luka dan kesalahan kesalahan tetapi jadikan penyesalan itu
sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi.
Jangan hina pribadi anda sebagai ciptaan Allah S.W.T karena kepribadian diri
anda adalah yang tak dapat dinilai oleh satu orang pun.
Selagi masih bernafas berikan lah yang terbaik untuk diri sendiri, orang tua dan
orang yang kita cintai

Talk Less Do More,

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmat, karunia, dan
hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Amin
Kepada kedua orang tua ku tercinta ayahanda Syarifudin dan Ibunda
Jumainah yang selalu memberikan curahan kasih sayangnya yang telah
membimbingku dan tiada henti mendoakan atas keberhasilanku. Semoga
Allah selalu mencurahkan rahmatnya kepada mereka. Amin
Terima kasih kepada Bakwo dan Mak wo beserta keluarga yang berada di
Padang Bano
Terima kasih kepada ayunda tercinta Fitria Andriastuti, kakanda Nopri
Mantasi dan keponakan ku tercinta Muhammad Nuriansyah dan Hadi
Alwansyah yang telah menjadi semangatku dalam menyelesaikan skripsi.
Terima kasih untuk adinda tercinta Gustaf Erlando yang telah menjadi
semangat ku untuk menyelesaikan Skripsi, semoga Erlando dapat mengikuti
jejak sang kakak untuk menyelesaikan skripsi nya dengan baik. Amin
Untuk sahabat dan teman-teman manajemen seperjuangan angkatan 2009,
thanks to support.
Terima kasih Kampus ku tercinta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

ABSTRAK


Fatria Erlangga 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KONDISI KERJA
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA
PT. BIO NUSANTARA TEKHNOLOGI BENGKULU
TENGAH

Pembimbing I : Drs Khairul Bahrun. MM
Pembimbing II : Ratnawili, SE.,MM.

Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai
Bagaimana pengaruh kepemimpinan dan kondisi kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan pada PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Bagaimana pengaruh kepemimpinan dan kondisi
kerja terhadap kepuasan kerja karyawan permasalahan tersebut digunakan
variabel, yaitu kepemimpinan, kondisi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan .
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif
dengan teknik deskriptif kuantitatif. Sampel ini diambil dengan metode
purposive sampling sebanyak 84 orang karyawan pada PT. Bio Nusantara
Tekhnologi Bengkulu Tengah. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan skala likert yang kemudian data akan dideskripsikan atau di
analisis.
Berdasarkan hasil yang didapat melalui 84 orang sampel karyawan pada
PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah. Yaitu hasil penelitian pada uji
regresi linear berganda sebagai berikut : Y=0,601+0,248(X1)+0,600(X2) dengan
nilai konstanta 0,601,koefisien kepemimpinan (b1) = 0,248 mempunyai pengaruh
positif maka tingkat kepuasan kerja naik 1 satuan dengan asumsi kondisi kerja
(X2) tidak berubah, koefisien (b2) =0,600 mempunyai pengaruh positif terhadap
(Y) dengan asumsi (X1) tidak berubah. Diperoleh nilai (
2
) sebesar 0,496 secara
bersama-sama memberikan sumbangan terhadap kenaikan tingkat kepuasan kerja
sebesar 0,496. Pada uji t variabel kepemimpinan (X1) = 2.832 dan dikorelasikan
standat alpa 0,05 artinya 0,006<0,05 karena nilai signifikan 0,006 lebih kecil
maka Ha diterim, variabel kondisi kerja (X2) 6,319 dan nilai signifikan (sig)
0,000 <0,05 maka Ha diterima, pada uji F diperoleh sig 39.578 di korelasikan
pada alpa 0,05 diartikan nilai signifikan 0,000<0,05 bahwa Ha diterima dengan
kata lain kepemimpinan dan kondisi kerja berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah.




Kata kunci : Kepemimpinan, kondisi kerja dan kepuasan kerja






ABSTRACT


Fatria Erlangga 2014: EFFECT OF LEADERSHIP AND CONDITIONS OF
EMPLOYEE SATISFACTION IN. BIO
TECHNOLOGY NUSANTARA CENTRAL BENGKULU

PRECEPTOR I : Drs Kahirul Bahrun. MM
PRECEPTOR II : Ratnawili, SE.,MM.

Problems studied in this research is the influence of How leadership
and working conditions on job satisfaction of employees at PT. Bio Technology
Nusantara Central Bengkulu This study aims to determine the effect of How
leadership and working conditions on employee job satisfaction variables used to
these problems, namely leadership, working conditions on employee job
satisfaction.
In this study the method used is descriptive quantitative methods with
quantitative techniques. These samples were taken by purposive sampling as
many as 84 employees at PT. Bio Technology Nusantara Central Bengkulu. Data
collection techniques by using a questionnaire using a Likert scale that then the
data will be described or analyzed.
Based on the results obtained through the sample of 84 employees
at PT. Bio Technology Nusantara Central Bengkulu. That is the result of research
on multiple linear regression as follows : Y=0,601+0,248(X1)+0,600(X2), with a
constant value of 0.601, leadership coefficient (b1) = 0.248 has a positive
influence the level of job satisfaction increased 1 unit assuming working
conditions (X2) does not change, the coefficient (b2) = 0.600 positively influences
(Y) with the assumption (X1) not changed. Values obtained (R ^ 2) of 0.496
jointly contribute to the increase in the level of job satisfaction of 0.496. At t test
leadership variable (X1) = 2,832 and correlated standat means negligent 0.05
0.006 <0.05 as the significant value of 0.006 is smaller then the Ha diterim,
variable working conditions (X2) value of 6.319 and significant (sig) 0.000 <0, 05
then Ha is accepted, the F test was obtained in 39 578 sig correlated at 0.05 alpha
significant mean value 0.000 <0.05 that Ha is accepted in other words, leadership
and working conditions have a significant effect on job satisfaction of employees
at PT Nusantara Bio Technology Central Bengkulu.




Keywords: Leadership, working conditions and job satisfaction




KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan judul Pengaruh kepemimpinan dan kondisi kerja tehadap
kepuasan kerja pada PT Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah Studi Kasus
pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Angkatan Tahun 2009. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Dalam penyelesaian penelitian ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi dan dorongan baik
berupa moril maupun spiritual, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Khairil, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Bengkulu.
2. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu Drs.
Khairul bahrun MM.
3. Bapak Drs. Khairul bahrun MM., selaku pembimbing I dalam pembuatan
penelitian ini, yang mana telah banyak membantu dan mengoreksi serta
memberikan arahan, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Ibu Ratnawili, SE. MM., selaku pembimbing II dalam pembuatan skripsi ini,
yang telah banyak memberikan saran serta kritikan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.

5. Dosen fakultas ekonomi yang telah memberikan banyak materi kepada saya
sehingga saya dapat mengejar gelar sarjana.
6. Staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang
telah membantu proses saya untuk menjalankan perkuliahan hingga selesai.
7. Orang tua saya yang telah memberikan motivasi terbesar untuk saya
menyelesaikan kuliah.
8. Keluarga besar saya yang telah memberikan semangat kepada saya untuk
menyelesaikan di bangku kuliah.
9. Teman-teman Program Studi Manajemen, khususnya angkatan 2009 kelas A
yang telah menjadi sumber motivasi terbesar penulis dalam menyelesaikan
proposal penelitian ini.
10. Teman seperjuangan bimbingan (Regi Hegia Meidiko, dan Yayan Hidayat)
yang dapat membuat saya lebih semangat dalam penyelesaian penelitian ini.
11. Teman-teman angkatan 2009 yang akan wisuda april 2014 yang menjadi
sumber motivasi terbesar saya.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu karena terlalu
banyak pihak yang turut serta membantu saya dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Selanjutnya peneliti menyadari bahwa dalam penyelesaian penelitian ini masih
banyak terdapat kekurangan. Dengan segala kerendahan hati peneliti berharap
semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Bengkulu, Februari 2014

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......... .................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................. ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................. ...................................... iii
SERTIFIKASI ................................. .............................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................. ............................... v
ABSTRAK ................................. ................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................. ................................................. viii
DAFTAR ISI ................................ ................................................................ x
DAFTAR TABEL .................................. ....................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................. .................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................. ................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................. ..................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................. ................................ 5
1.3 Batasan Masalah .................................. ................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ................................. .................................. 6
1.5 Manfaat Penelitian ................................. ................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kepemimpinan ..................... ................................ 7
2.1.1 Teori kepemimpinan .... 8
2.1.2 Tipologi kepemimpinan .... 9
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan .. 12
2.1.4 Komponen-komponen Kepemimpinan .... 15
2.2 Pengertian Kondisi Kerja ................................................... 16
2.2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Kerja..... 17
2.2.2 Komponen-komponen Kondisi Kerja . 18
2.3 Pengertian Kepuasan Kerja ........ 18
2.3.1 Aspek-Aspek Kepuasan Kerja .... 19
2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja . 21
2.3.3 Komponen-komponen Kepuasan Kerja.... 22
2.4 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja.............. 23

2.5 Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja................ 24
2.6 Kerangka Analisis ................................. ................................. 25
2.7 Defenisi Operasional ................................. ............................. 26
2.7.1 Kepemimpinan...... 26
2.7.2 Indikator Kepemimpinan .... 26
2.7.3 Kondisi Kerja ....... 26
2.7.4 Indikator Kondisi Kerja ... 27
2.7.5 Kepuasan Kerja..... 27
2.7.6 Indikator Kepuasan Kerja .... 27
2.8 Hipotesis ............................................................................... .. 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 29
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................... 29
2.7.6 Populasi .... 29
2.7.6 Sampel .......... 29
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 30
2.7.6 Observasi ..... 30
2.7.6 Kuesioner ........ 30
3.4 Teknik Analisis Data ............................................................... 30
2.7.6 Regresi Linear Berganda .. 31
2.7.6 Koefisien determinasi ....... 31
2.7.6 Pengujian Hipotesis ... 32
BAB IV HASIL PEMBAHASAN

4.1 Sejarah PT. Bio Nusantara Tekhnologi Begkulu Tengah......... 34
4.2 Struktur Organisasi PT. Bio Nusantara Tekhnologi............... 36
4.3 Job Diskription (Uraian Jabatan) ............................................. 37
4.4 Karakteristik Responden .................................................... 41
4.4.1 karakteristik jenis kelamin............................................ 41
4.4.2 Karakteristik Umur responden..................................... 41
4.4.3 Karakteristik Pendidikan Responden........................... 42
4.5 Persepsi Responden Terhadap Kepemimpinan........................ 43

4.5.1 Persepsi Responden terhadap kodisi kerja... 44
4.5.2 Persepsi Responden Terhadap kepuasan kerja karyawan. 45
4.6 Analisa Hasil Penelitian.. 46
4.6.1 Uji Regresi Linier Berganda.. 46
4.6.2 .Koefisien Determinasi Berganda.. 47
4.6.3 Uji Hipotesis.. 48
4.7 Pembahasan ...... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 52
5.2 Saran .............................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.4 Karakteristik Responden .............................................................. 40
Tabel 4.4.1 Karakteristik Jenis Kemlamin ...................................................... 40
Tabel 4.4.2 Karakteristik Umur Responden ................................................... 40
Tabel 4.4.3 karakteristik pendidikan responden ............................................. 41
Tabel 4.5 Persepsi responden terhadap kepemimpinan ............................... 42
Tabel 4.5.1 Persepsi responden terhadap Kondisi Kerja ............................. 43
Tabel 4.5.2 Persepsi responden terhadap kepuasan kerja karyawan ............ 44






DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Analisis ............................................................... 25


















DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 3. Struktur Organisasi PT. Bio Nusantara Tekhnologi
Lampiran 4. Hasil Kuesioner
Lampiran 5. Hasil Persentase
Lampiran 6. Hasil SPSS 16 FOR WINDOWS
Lampiran 7. Hasil Data Responden


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di zaman modern saat ini dimana semakin kompleksnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, setiap negara dan dunia usaha dipacu untuk lebih
meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektifitas sumber daya manusia
sehingga, memungkinkan persaingan yang sangat kompleks. Untuk dapat
memenangkan persaingan perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing.
Untuk itu diperlukan barang dan jasa berkualitas tetapi yang lebih penting lagi
adalah sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan adanya sumber daya
manusia yang berkualitas dapat mendukung program kerja yang lebih baik
untuk kemajuan perusahaan dan diri karyawan itu sendiri. Potensi sumber
daya lain tidak akan ada artinya dan tidak akan dimanfaatkan secara optimal
tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang memadai baik secara kualitas
dan kuantitas.
Faktor-faktor yang terdapat di dalam proses produksi adalah tenaga
kerja atau lebih sering disebut sebagai sumber daya manusia merupakan asset
utama dan memegang peranan dalam proses perusahaan. Faktor sumber daya
manusia adalah merupakan faktor produksi yang berbeda dengan faktor-faktor
yang lain, yang juga tentu mempengaruhi kelancaran jalannya produksi dalam
perusahaan. Manusia bukanlah faktor produksi yang statis, mempunyai sifat-
sifat yang khas kemauan, keinginan, kepribadian yang berbeda satu sama yang
2


lain, yang kadang-kadang sulit untuk dimengerti sehingga kita memerlukan
pendekatan yang berbeda untuk masing-masing individu.
Hubungan sosial yang ada diantara karyawan merupakan faktor yang
cukup penting untuk dapat menimbulkan kegairahan kerja. Adanya
ketegangan yang muncul dalam hubungan ini mudah sekali menimbulkan
akibat yang kurang baik bagi gairah kerja. Dalam hal ini faktor kepribadian
yang sering kali menonjol yang merupakan faktor yang langsung tak langsung
yang mempengaruhi harmoni dalam hubungan sosial dalam karyawan,
demikian juga latar belakang kebudayaan dan adat kebiasaan para
karyawannya. Pada umumnya orang pernah mengalami ketegangan, walau
tidak sering dilakukan, karena ketegangan ini berkisar dari sedikit kegelisahan
sampai rasa cemas yang melumpuhkan. Seseorang yang mengalami sedikit
rasa gelisah, tidak menyadari kalau hal itu merupakan ketegangan yang bisa
menjadi semakin parah.
Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan salah satu faktor
yang menentukan atas berhasil atau tidaknya suatu organisasi atau usaha.
Sebab, kepemimpinan yang sukses menunjukkan bahwa pengelolaan suatu
organisasi berhasil dilaksanakan dengan sukses pula. Kegiatan penelitian
terhadap kepemimpinan merupakan hal yang penting untuk memberikan
gambaran tentang kepemimpinan dalam kehidupan organisasi. Pemahaman
tentang kepemimpinan semakin diperkaya oleh pengalaman banyak orang
yang dalam perjalanan hidupnya diberi atau memperoleh kesempatan untuk
menduduki jabatan, baik pada jabatan paling tinggi dan jabatan paling rendah.
Seorang pemimpin dituntut untuk dapat menciptakan perilaku yang sesuai
3


dengan para bawahan sehingga, mampu menimbulkan kepercayaan kepada
perusahaan yang dipimpinnya. Selain kepemimpinan yang baik pembinaan
karyawan atau sumber daya karyawan merupakan faktor penting untuk
menentukan berhasil atau tidaknya sebuah organisasi.
Proses serta mekanisme pembinaan maupun pengelolaan sumber daya
karyawan direncanakan serta diprogramkan dan menggunakan wawasan
kepentingan jangka panjang. Masalah sikap karyawan berkaitan erat dengan
kinerja karyawan karena, terlihat dari ketaatan atau kepatuhan kepada segala
peraturan, tata tertib dan menempuh prosedur yang berlaku di lingkungan
organisasi kerja masing-masing. Dengan menempatkan bawahan sebagai
faktor utama, untuk mempunyai sikap disiplin dan kesadaran dalam diri
sendiri bukan karena terpaksa atau takut tetapi, secara sadar dan bertanggung
jawab yang dapat membuat profesional di dalam mewujudkan tanggung jawab
terhadap apa yang menjadi formal dalam perusahaan dan apa yang non formal.
Sikap disiplin tidak muncul begitu saja tetapi dipengaruhi oleh faktor dari
dalam individu atau faktor dari luar (eksternal). Adapun faktor yang berasal
dari dalam individu yaitu motivasi, kepribadian karyawan dan karakteristik
karyawan. Sedangkan faktor yang berasal dari luar adalah kepemimpinan,
kesejahteraan, serta suasana dalam lingkungan kerja.
PT Bio nusantara teknologi merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. PT Bio Nusantara
Teknologi yang beralamat di Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.
Perusahaan tersebut memiliki hak guna usaha yang telah diperoleh dari badan
pertahanan Nasional Jakarta berdasarkan keputusan No 23\HGU\BPN\ 90.
4


Luas areal PT Bio Nusantara Teknologi itu sendiri mencapai 6000 Ha. Maka
dalam hal kinerja dan aktivitas karyawan yang berpariasi, tidak mustahil
terjadinya berbagai persoalan karyawan, mungkin dalam hal menghadapi
berbagai macam persoalan internal, eksternal atau persoalan lainnya.
Persoalannya lebih menyangkut kepada emosional karyawan, kepuasan kerja
dan kondisi kerja karyawan yang secara tidak langsung akan berdampak pada
individu karyawan itu sendiri.
Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat relative dan
individual Karena, setiap individu mempunyai kepuasan yang berbeda-beda
sesuai dengan sistem nilai yang berlaku. Sesungguhnya kepuasan kerja yang
diberikan PT Bio Nusantara Teknologi dipengaruhi oleh banyak faktor yang
melingkupinya. Faktor-faktor tersebut menyangkut usaha pemenuhan
kebutuhan hidup karyawan perusahan tersebut apabila tidak atau belum
terpenuhi akan menyebabkan timbulnya ketegangan-ketegangan di dalam
perusahaan misalnya, tingkat absensi yang tinggi, timbulnya kemangkiran dan
semangat kerja yang menurun. Bagi tenaga kerja, kepuasan kerja
mencerminkan kepuasan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini terlihat dalam
sikap positif karyawan dalam pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi
di lingkungannya, juga merupakan faktor pendorong dalam melakukan
efektifitas kerja guna mencapai tujuan perusahaan.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat
relative dan individual, artinya dengan perbedaan yang ada tersebut maka,
tingkat kepuasan kerja individu akan berbeda sesuai dengan nilai yang berlaku
pada masing-masing individu, rasa puas bukanlah sesuatu yang tepat karena
5


dapat dipengaruhi oleh kekuatan dari dalam maupun luar lingkungan kerja.
Adanya pengaruh yang baik dan hubungan timbal balik yang positif antara
pemimpin dan bawahan, bawahan akan merasa bahwa dirinya merupakan
bagian yang penting dari organisasi kerja.
Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang Pengaruh Kepemimpinan dan kondisi kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu
Tengah.

1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawaan
pada PT Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu?
2. Apakah ada pengaruh kondisi kerja terhadap terhadap kepuasan kerja
karyawaan pada PT Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu?
3. Apakah ada pengaruh kepemimpinan dan kondisi kerja terhadap terhadap
kepuasan kerja karyawaan pada PT Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu?

1.3 Batasan Masalah
Untuk permasalahan tidak menyimpang dari masalah yang diteliti, maka
hanya dibatasi pada hal yang berkaitan dengan pengaruh kepemimpinan dan
kondisi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Bio Nusantara
Teknologi Bengkulu Tengah.

6



1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan (X1), terhadap kepuasan
kerja karyawan (Y).
2. Untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja (X2), terhadap kepuasan kerja
karyawan (Y).
3. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan (X1) dan kondisi kerja (X2)
tehadap kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT Bio Nusantara Teknologi
Bengkulu Tengah.

1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi perusahaan
Untuk dapat memberikan informasi mengenai apa yang diharapkan
karyawan terhadap kepemimpinan dan kondisi kerja dalam perusahaan.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan sarana peneliti untuk mengaplikasikan dan
menuangkan semua teori manajemen yang telah diperoleh pada masa
perkuliahan langsung pada kenyataan yang terjadi sebenarnya dalam dunia
usaha.
3. Bagi almamater
Sebagai tolak ukur keberhasilan perkuliahan dan dapat digunakan untuk
bahan informasi bagi yang memerlukan dalam penelitian selanjutnya serta
dapat dijadikan sebagai tambahan khazanah perpustakaan di Universitas
Muhammadiyah Bengkulu.
7

BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu
sosial sebab, prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan
manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak pengertian
yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing,
definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu
bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong
atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan
oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus. Moejiono (2002) memandang
bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah karena,
pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya
dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist)
cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh
secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai
dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
merupakan kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok dan
memiliki keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya,
untuk mencapai tujuan organisasi.


8


2.1.1 Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan
melalui tiga aliran teori sebagai berikut :
1. Teori Genetis (Keturunan)
Inti dari teori ini menyatakan bahwa Leader are born and not
made(pemimpin itu dilahirkan sebagai bakat dan bukannya dibuat). Para
penganut aliran teori ini berpendapat bahwa seorang pemimpin akan
menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat
kepemimpinannya. Dalam keadaan yang bagaiman pun seseorang
ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, suatu saat
nanti akan kelihatan sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara
filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau
determinitis.
2. Teori Sosial
Jika teori di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi maka, teori ini
pun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini adalah
leader are madeand not born(pemimpin itu dibuat atau dididik dan
bukannya dikodrati) jadi, teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika.
Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang menyatakan
bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan
dan pengalaman yang cukup.
3. Teori Ekologis
Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran
maka, sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori
9


ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti seseorang
akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia memiliki bakat
kepemimpinan. Bakat tersebut dikembangkan melalui pendidikan dan
pengalaman yang dikembangkan lebih lanjut. Teori ini menggabungkan
segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan
merupakan teori yang mendekati kebenarannya.
Menurut konsep dasarnya pemimpin adalah suatu seni, sikap
mempengaruhi orang-orang dalam suatu kelompok agar bisa bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi atau
perusahaan sebelumnya. Banyak ahli mengemukakan definisi
kepemimpinan, diantaranya adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang
agar bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Menurut
Handoko (2002:294) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan
kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut susilo martoyo (2004:166) kepemimpinan adalah
keseluruhan dalam rangka mempengaruhi orang lain agar mau bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang memang diinginkan bersama. Dari
definisi diatas bahwa seorang pemimpin harus mampu menggerakkan
bawahannya dengan cara bekerja sama untuk mencapai tujuan individu
maupun kelompok.
2.1.2 Tipologi kepemimpinan
Dalam praktiknya dari ketiga kepemimpinan tersebut berkembang
beberapa tipe kepemimpinan diantaranya ;
10


1. Tipe otokratis
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria
sebagai berikut :
a. Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi.
b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi menganggap
bawahan sebagai alat semata-mata.
c. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat.
d. Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya.
e. Dalam tindakan penggerakkannya sering mempergunakan pendekatan
yang mengandung unsure paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang
pemimpin tipe militeristis berbeda dengan seorang organisasi militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang
memiliki sifat-sifat berikut :
a. Dalam menggerakkan bawahan system perintah yang lebih sering
dipergunakan.
b. Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan
jabatannya.
c. Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan.
d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya.
e. Sukar menerima kritikan dari bawahannya.
f. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai kegiatan.
11


Seorang pemimpin yang terolong sebagai pemimpin yang paternalistis
ialah seorang yang memliki cirisebagai berikut :
a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa bersikap
melindungi.
b. Kurang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan.
c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
inisiatif.
d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan kreatifitas.
e. Tipe karismatik.
3. Tipe Demokratis
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe
kepemimpinan yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi
modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinannya ini memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a. Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak pada pendapat
bahwa manusia adalah makhluk paling mulia di dunia.
b. Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi
dari pada bawahannya.
c. Senang menerima saran dan kritik dari bawahan,
d. Selalu berusaha melakukan kerjasama atau teamwork dalam usaha
mencapai tujuan.
e. Selalu berusaha untukmenjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
12


f. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Secara garis besar tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin tipe
demokratis bukanlah hal yang mudah tetapi pemimpin yang paling ideal
adalah semua pemimpin menjadi seorang pemimpin yang demokratis.

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Mujiono (2002;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan
adalah :
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin
(leader).
2. Adanya orang lain yang dipimpin.
3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan
mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses
di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Sejalan dengan pendapat mujiono tersebut, Poernomosidhi Hadjisarosa
(1980;33) selanjutnya, merinci faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
kepemimpinan yang tidak dapat dilepaskan dari sifat kepemimpinan itu sendiri.
Faktor-faktor tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Dapat menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
a. Harus menguasai bidang kerjanya (tanpa kecuali).
b. Bersikap ulet.
c. Diimbangi dengan keluwesan.

13


2. Melalui orang lain
a. Mampu berorganisasi.
b. Mampu berkomunikasi.
c. Bersikap manusiawi.
3. Dalam kerangka tanggung jawab
a. Melakukan tanggung jawab secara proporsional.
b. Dapat dipercaya.
4. Disertai dengan kepribadian
a. Dapat memelihara dan mengembangkan antusiasme.
b. Bersikap tanggap dan tenang.
5. Pengendalian ke diri
a. Bersifat objektif.
b. Mampu mengoreksi diri.
c. Merasa dapat diganti.
6. Dengan keseimbangan dalam pertimbangan
a. Keseimbangan antara keuletan dan pengertian.
b. Keseimbangan antara pengetahuan dan tindakan.
c. Kesimbangan antara kemajuan dan etika.
7. Dan kelebihan dalam wawasan
a. Mampu membawakan produktivitas kerja pegawai.
b. Mampu menjangkau gambaran masa depan.
c. Ketangguhan dalam menghadapi tantangan berat.
Menurut, Teori Perilaku untuk menentukan faktor-faktor yang menentukan
perilaku atau gaya kepemimpinan pada hakekatnya berhubungan dengan gaya
14


pemimpin tersebut berhubungan dengan bawahan. Hubungan antara pemimpin
dengan bawahan tersebut dapat bersifat berorientasi pada tugas (task oriented
style) dan berorientasi pada bawahan (employee oriented style).
Selanjutnya, yang dimaksud perilaku kepemimpinan dalam penelitian ini
adalah sifat pemimpin, dan dari perilaku (gaya) pemimpin yang bersangkutan
dalam mempengaruhi orang lain yang menjadi bawahannya untuk mencapai target
atau sasaran perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya
Untuk lebih mengarahkan tentang pengertian kepemimipinan yang
dimaksud dalam penelitian ini, maka kiranya diperlukan suatu pengertian
kepemimpinan pendidikan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah untuk
memahami secara mendalam dan lebih khusus mengenai kepemimpinan di bidang
pendidikan. Tim dosen MKDK Pengelolaan Pendidikan Akdon (1994: 102)
mengemukakan tentang pengertian kepemimpinan pendidikan, yaitu :
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kualitas kegiatan-kegiatan dan
integrasi di dalam situasi pendidikan. Kepemimpinan pendidikan merupakan
kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan sehingga, tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa, kepemimpinan
pendidikan merupakan kemampuan dari seorang pemimpin pendidikan untuk
mampu menggerakkan seluruh sumber daya pendidikan, baik sumber daya
manusia maupun non manusia untuk digerakkan, dibina, dan diarahkan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal sampai mampu
mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Faktor yang
paling penting dalam kegiatan menggerakan orang lain untuk menunjukan
15


kegiatan manajemen perusahaan adalah kepemimpinan (leadership) sebab,
kepemimpinan yang menentukan arah dan tujuan, memberikan bimbingan dan
menciptakan iklim kerja yang mendukung pelaksanaan proses manajemen secara
keseluruhan. Kesalahan dalam kepemimpinan dapat mengakibatkan gagalnya
organisasi dalam menjalankan misinya. Selain itu, kepemimpinan merupakan
motor penggerak bagi sumber dan alat-alat (human resources), sehingga tujuan
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Keberhasilan kepemimpinan dalam
melaksanakan kerjanya bukan hanya ditentukan oleh tingkat keterampilan tehnik
saja (technical skill) akan tetapi, lebih banyak ditentukan oleh keahliannya dalam
menggerakkan orang lain yang sering disebut dengan manajerial skills.

2.1.4 Komponen-komponen kepemimpinan

Dian wardani kusuma (2011) Analisis kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan pada PT.Semen Tonasa Persero Pangkep Universitas Hassanudin
Makassar. Berpendapat bahwa kepemimpinan pada individu terdiri dari lima
komponen tersebut adalah:
1. Kemampuan seorang pemimpin dalam mempengaruhi karyawan untuk
bekerja sama
2. Seorang pemimpin memiliki kemampuan dalam menggerakkan karyawaan
untuk mencapai tujuan dan sasaran.
3. Seorang pemimpin dapat memberikan arahan kepada individu atau
kelompok dalam melakukan tugas.
4. Seorang pemimpin dapat berkomunikasi dengan baik terhadap karyawan
5. seorang pemimpin dapat memberikan arahan kepada bawahan.
16


2.2 Pengertian Kondisi Kerja
Pengertian kondisi kerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005)
adalah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas kerja.
Kondisi karyawan akan lebih mudah untuk menyelesaikan pekerjaan
mereka apabila kondisi kerja mendukung (seperti bersih, lingkungan menarik),
tetapi jika kondisi kerja tidak mendukung (seperti panas,lingkungan tidak
nyaman) pegawai akan sukar untuk melaksanakan tugasnya.
Disamping itu, salah satu faktor pendukung utama personalia dalam
melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman yaitu, melalui
perbaikan kondisi kerja. Sepeti yang diungkapkan sedarmayanti (2000) bahwa:
manusia akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga, dicapai
suatu hasil yang optimal, apabila ditunjang suatu kondisi kerja yang sesuai.
Kondisi kerja dikatakan naik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan
kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman.
Menurut Agus Darma (2000) kondisi kerja adalah semua faktor
lingkungan dimana pekerjaan berlangsung. Kondisi kerja merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan dengan motivasi yang tinggi
maka, kinerja suatu perusahaan dapat meningkat bahkan produktivitas pun akan
meningkat sehingga, tujuan perusahaan dapat tercapai.
Kondisi kerja menurut Sedarmayanti (2000) semua keadaan yang
terdapat disekitar tempat kerja yang akan mempengaruhi pegawai baik secara
langsung dan tidak langsung terhadap pekerjaannya. Sedangkan, menurut
17


Komaruddin (2001) kondisi kerja adalah suasana yang berhubungan dengan
lingkungan tempat bertugas.
2.2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Kerja
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi kerja. Berikut ini
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya kondisi kerja dikaitkan
dengan kemampuan manusia atau pegawai diantaranya menurut Anwar Prabu
Mangkunegara (2005), faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku yang
berhubungan dengan kondisi kerja dapat dikelompokan menjadi tiga macam yaitu:
1. Kondisi fisik kerja, yang mencakup penerangan, suhu udara, suara kebisingan,
penggunaan warna, musik, kelembapan dan ruang gerak yang diperlukan.
2. Kondisi psikologis kerja, misalnya stres kerja, bosan kerja dan letih kerja.
3. Kondisi temporer kerja, yang dimaksud adalah peraturan lama kerja, waktu
istirahat kerja dan shift kerja.
Menurut Agus Ahyari (2001) bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi kerja adalah kegiatan pengaturan kerja yang mencakup pengendalian
suara bising, pengaturan penerangan tempat kerja, pengaturan suhu udara,
pelayanan kebutuhan karyawan, pengaturan penggunaan warna, pemeliharaan
kebersihan ditempat kerja, dan penyediaan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan
karyawan.
Berdasarkan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, faktor-faktor yang
membentuk kondisi kerja sekaligus dijadikan sebagai indikator untuk kondisi
kerja yaitu kondisi fisik kerja, kondisi psikologis kerja dan kondisi temporer kerja.


18


2.2.2 Komponen-Komponen Kondisi Kerja
Iche mayangsari (2012) pengaruh kompensasi dan kondisi kerja terhadap
kepuasan kerja kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT Kantor Pusat
PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Universitas institute Bandung
Berpendapat bahwa kondisi kerja pada individu terdiri dari lima komponen
tersebut adalah:
1. Situasi pada saat kerja yang nyaman.
2. Lingkungan fisik yang mendukung.
3. Peralatan tempat bekerja yang baik.
4. Situasi kerja yang mendukung semangat kerja karyawan.
5. Hubungan antara atasan hingga ke bawahan bersenambungan dengan baik.

2.3 Kepuasan Kerja
Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah
hubungan yang saling menguntungkan. Di satu sisi perusahaan ingin mendapatkan
keuntungan yang besar, di sisi lain karyawan menginginkan harapan dan
kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi perusahaan. Kepuasan kerja menjadi
masalah yang cukup menarik dan penting karena terbukti besar manfaatnya baik
bagi individu, industri, dan masyarakat. Bagi individu, kepuasan kerja
memungkinkan timbulnya usaha-usaha peningkatan kebahagiaan hidup mereka.
Bagi industri, kepuasan kerja dilakukan dalam rangka usaha peningkatan produksi
dan pengurangan biaya melalui perbaikkan sikap dan tingkah laku karyawannya.
Dan bagi masyarakat, tentu akan menikmati hasil kapasitas maksimum dari
industri serta naiknya nilai manusia di dalam konteks pekerjaan. Secara umum
19


kepuasan kerja adalah cara seorang pekerja merasakan pekerjaanya. Kepuasan
kerja muncul apabila keuntungan yang dirasakan dari pekerjaanya melalui biaya
marjinal yang dikeluarkan oleh pekerja tersebut sudah memadai.
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya (Malayu S.P. Hasibuan 2006:202). Menurut Marihot
T.E. Hariandja (2005:209) adalah sejauh mana individu merasakan secara
positif/negatif berbagai macam faktor/dimensi dari tugas-tugas dalam
pekerjannya. Kepuasan kerja adalah pandangan karyawan yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan mereka Perasaan tersebut akan
tampak dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang
dihadapi di lingkungan kerjanya(T. Hani Handoko 2008:193). Menurut A.A
Anwar Prabu Mangkunegara (2007:117) kepuasan kerja adalah suatu perasaan
yang menyokong/tidak menyokong diri karyawan yang bersangkutan dengan
pekerjaan maupun dengan kondisi dirinya.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli sebagaimana diungkapkan di
atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap yang dimiliki
oleh seseorang mengenai pekerjaan yang dihasilkan dari persepsi mereka terhadap
pekerjaannya.

2.3.1 Aspek-Aspek Pengukuran Kepuasan Kerja
Menurut Jewell dan Siegall (2005) beberapa aspek dalam mengukur
kepuasaan kerja, yaitu :
1. Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat,
ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan.
20


2. Aspek sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar sesama
karyawan dengan atasan maupun antar karyawan yang berbeda jenis kerjanya
serta hubungan dengan anggota keluarga.
3. Aspek fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi
fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, pengaturan
waktu istirahat, keadaan ruangan, suhu udara, penerangan, pertukaran udara,
kondisi kesehatan karyawan dan umur.
4. Aspek finansial berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan,
yang meliputi sistem dan besar gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas dan
promosi.
Menurut M. Asad (2004) berpendapat bahwa ada beberapa aspek yang
mempengaruhi Kepuasan kerja, yaitu :
1. Kesempatan untuk maju; Adalah ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh
pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.
2. Keamanan kerja; Aspek ini sering disebut penunjang kepuasan kerja, baik bagi
karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi
perasaan karyawan selama kerja.
3. Gaji; Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan dan jarang orang
mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang
diperolehnya.
4. Perusahaan dan manajemen; Perusahaan dan manajemen yang baik adalah
yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Aspek ini yang
menentukan kepuasan kerja karyawan.
21


5. Pengawasan (supervisi); Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur
ayah sekaligus atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan
turn over.
6. Aspek intrinsik dari pekerjaan; Aspek yang menyebabkan seseorang menyukai
pekerjaan karena pekerjaan itu sendiri.
7. Kondisi kerja, Termasuk di sini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran,
kantin dan tempat parkir.
8. Aspek sosial dalam pekerjaan; Merupakan salah satu sikap yang sulit
digambarkan, tetapi dipandang sebagai aspek yang menunjang puas atau tidak
puas dalam kerja.
9. Komunikasi. Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak
manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini
adanya kesediaan atasan untuk mau mendengar, memahami, dan mengakui
pendapat umum ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam
menimbulkan rasa puas.

2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Stephen P. Robbins (2005:149) mengemukakan bahwa variabel-variabel
yang berhubungan dengan kepuasan kerja adalah: "Mentality challenging,
equitable rewards, supportive working condition, and supportive colleagues".
Mentality Challenging (kerja yang secara mental menantang), karyawan
cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka
kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka, dan
menawarkan beragam tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik
22


mereka bekerja. Equitable rewards (ganjaran yang pantas), karyawan
menginginkan system upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan
sebagai adil, tidak meragukan dan segaris dengan pengharapan mereka.
Supportive working (Kondisi kerja yang mendukung), karyawan sangat
memperhatikan faktor-faktor lingkungan kerja seperti kenyamanan bekerja. Studi
fisik mengatakan bahwa karyawan lebih suka lingkungan fisik yang tidak
berbahaya dan nyaman. Supportive colleagues (Rekan kerja yang mendukung),
karyawan tidak hanya membutuhkan uang dan sesuatu yang dapat diukur. Pada
dasarnya karyawan membutuhkan teman sebagai interaksi sosial dan bahkan
pimpinan yang dapat bekerja sama dengan karyawan.
Sedangkan Malayu S.P Hasibuan (2005:203) mengemukakan bahwa
kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh :
1. Balas jasa yang adil dan layak.
2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.
3. Berat ringannya pekerjaan.

2.3.3 Komponen-Komponen Kepuasan Kerja
Henny (2007) Hubungan Stress Dan Kepuasan Kerja Bagian
Customer Care Pada Telekomunikasi Indonesia Tbk Bekasi. Skripsi,
Fakultas Ekonomi, Institut Pertanian Bogor. Berpendapat bahwa kepuasan
kerja pada individu terdiri dari lima komponen tersebut adalah:
1. Gaji merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan atas tenaga, pikiran
dan keahlian yang diberikan kepada perusahaan. Besarnya gaji yang dibayar
biasanya berdasarkan suatu tingkatan tertentu sesuai dengan keahlian yang
dimiliki karyawan tersebut.
23


2. Promosi merupakan teknik komunikasi yang secara penggunaannya atau
penyampaiannya dengan menggunakan media.
3. Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat
berpengaruh dalam menunjang hasil kerja yang maksimal dalam setiap
pekerjaan.
4. Pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
5. Pekerjaan merupakan sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan
tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar.

2.4 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja
Perilaku pemimpin merupakan salah satu faktor penting yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja. Menurut Miller et al. (2003) menunjukkan bahwa
gaya kepemimpinan mempunyai hubungan yang positif terhadap kepuasan kerja
para pegawai. Hasil penelitian Gruenberg (2007) diperoleh bahwa hubungan yang
akrab dan saling tolong-menolong dengan teman sekerja serta penyelia adalah
sangat penting dan memiliki hubungan kuat dengan kepuasan kerja dan tidak ada
kaitannya dengan keadaan tempat kerja serta jenis pekerjaan.
Ramlan Ruvendi (2005) dalam penelitiannya yang berjudul Imbalan dan
Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, Di Balai Besar
Industri Hasil Pertanian Bogor, menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan
pengaruh signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja
pegawai Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. Diungkapkan pula bahwa
24


gaya kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi (contingency). Indikasi turunnya semangat dan kegairahan
kerja ditunjukkan dengan tingginya tingkat absensi dan perpindahan pegawai. Hal
itu timbul sebagai akibat dari kepemimpinan yang tidak disenangi. Salah satu
faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja ialah sifat penyelia yang tidak mau
mendengar keluhan dan pandangan pekerja dan mau membantu apabila
diperlukan (Pinder, 2004). Hal ini dibuktikan oleh Blakely (2003) dimana pekerja
yang menerima penghargaan dari penyelia yang lebih tinggi dibandingkan dengan
penilaian mereka sendiri akan lebih puas, akan tetapi penyeliaan yang terlalu ketat
akan menyebabkan tingkat kepuasan yang rendah.

2.5 Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005) adalah semua aspek fisik
kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja semuanya dapat mempengaruhi
kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas kerja.
Kondisi karyawan akan lebih mudah untuk menyelesaikan pekerjaan
mereka apabila kondisi kerja mendukung seperti lingkungan bersih, lingkungan
menarik tetapi jika kondisi kerja tidak mendukung seperti panas, lingkungan ribut
dan tidak nyaman pegawai akan sukar melaksanakan tugasnya sehingga salah satu
faktor pendukung utama personalia dalam melaksanakan tugasnya. Tetapi
karyawan dapat melakukan pekerjaan secara optimal, sehat, aman dan nyaman
yaitu melakukan perbaikan kondisi kerja seperti yang di ungkapkan Sedarmayanti
(2003) bahwa manusia mampu melakukan tugasnya dengan baik agar tercapai
tujuan yang optimal apabila ditunjang dengan kondisi kerja yang sesuai. Menurut
25


Agus Darma (2003) kondisi kerja adalah adalah semua faktor lingkungan dimana
pekerjaan berlangsung. Kondisi kerja merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi karyawan, dengan motivasi karyawan tinggi maka kinerja
suatu perusahaan dapat meningkatkan perusahaan bahkan produktivitas sehingga
tujuan perusahaan tercapai. Sedangkan menurut Komaruddin (2001) kondisi kerja
adalah suausana yang berhubungan dengan lingkungan tempat bekerja.

2.6 Kerangka Analisis
Kerangka analisis dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Analisis
Variabel pengaruh (X) Variabel (Y)






Keterangan : menunjukkan pengaruh langsung terhadap
kepuasan kerja.
Dimana : kepemimpinan ( X1) dan kondisi kerja ( X2 ) adalah variabel
pengaruh.
Kepuasan kerja ( Y ) adalah variabel terpengaruh.



Kepemimpinan (
1
)
Kondisi kerja (X
2
)
Kepuasan kerja (Y)
26


2.7 Definisi Operasional
2.7.1 Kepemimpinan
Kepemimpinan yaitu suatu seni, sikap atau pemimpin yang mampu
mempengaruhi orang lain, berinteraksi, kedudukan dalam organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan.
Kepemimpinan merupakan sikap seorang pemimpin pada PT Bio
Nusantara Tekhnologi terhadap kepuasan kerja karyawan untuk mencapai tujuan.
2.7.2 Indikator Kepemimpinan
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat indikator tentang kepemimpinan
yang terdiri dari :
1. Kemampuan seorang pemimpin dalam mempengaruhi karyawan untuk
bekerja sama.
2. Seorang pemimpin memiliki kemampuan dalam menggerakkan karyawaan
untuk mencapai tujuan dan sasaran.
3. Seorang pemimpin dapat memberikan arahan kepada individu atau
kelompok dalam melakukan tugas.
4. Seorang pemimpin dapat berkomunikasi dengan baik terhadap karyawan
5. seorang pemimpin dapat memberikan arahan kepada bawahan.
2.7.3 Kondisi Kerja
Kondisi kerja adalah suatu keadaan di antaranya kondisi fisik kerja,
kondisi psikologis kerja dan kondisi temporer kerja pada PT. Bio Nusantara
Tekhnologi Bengkulu Tengah terhadap kepuasan kerja karyawan sehingga tujuan
perusahaan tercapai.

27


2.7.4 Indikator Kondisi Kerja
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat indikator tentang kondisi kerja
yaitu :
1. Situasi pada saat kerja yang nyaman.
2. Lingkungan fisik yang mendukung.
3. Peralatan tempat bekerja yang baik.
4. Situasi kerja yang mendukung semangat kerja karyawan.
5. Hubungan antara atasan hingga ke bawahan bersenambungan dengan baik.
2.7.5 Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja yaitu hubungan yang saling menguntungkan bagi
perusahaan menginginkan keuntungan yang besar, disatu sisi lain karyawan pada
PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah terhadap kepuasan kerja
karyawan menginginkan harapan dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
perusahaan.
2.7.6 Indikator Kepuasan kerja
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat indikator kepuasan kerja yang
terdiri dari :
1. Gaji merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan atas tenaga,
pikiran dan keahlian yang diberikan kepada perusahaan. Besarnya gaji yang
dibayar biasanya berdasarkan suatu tingkatan tertentu sesuai dengan
keahlian yang dimiliki karyawan tersebut.
2. Promosi merupakan teknik komunikasi yang secara penggunaannya atau
penyampaiannya dengan menggunakan media.
28


3. Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat
berpengaruh dalam menunjang hasil kerja yang maksimal dalam setiap
pekerjaan.
4. Pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
5. Pekerjaan merupakan sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan
tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar.

2.8 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
sebenarnya yang harus di uji empiris (Arikunto:2009). Dalam peneliti ini dapat
dibuat hipotesis sebagai berikut :
1. Diduga adanya pengaruh signifikan antara kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu
Tengah.
2. Diduga adanya pengaruh signifikan antara kondisi kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu
Tengah.
3. Diduga adanya pengaruh signifikan kepemimpinan dan kondisi kerja
tehadap kepuasan kerja karyawan pada PT Bio Nusantara Teknologi
Bengkulu Tengah.


29

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT Bio Nusantara Teknologi Pondok Kelapa
Kabupaten Bengkulu Tengah. Adapun pelaksanaan penelitian ini dilakukan
selama 1 bulan yaitu pada bulan November sampai Desember 2013.

3.2 Populasi dan sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan para responden yang menjadi objek
penelitian. Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan
dianggap dapat mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2005) populasi dalam
penelitian ini berjumlah 200 orang karyawan.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti,
menurut (notoadmodjo, 2005:3). Sampel yang di ambil dalam penelitian ini
84 orang dari populasi karyawan di PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu
Tengah. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah acak
sederhana sampling (simple random sampling) yaitu dengan cara sampel
yang diambil pada karyawaan PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu
Tengah yang ditemui juga sebanyak 84 orang .



30


3.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.3.1 Observasi
Yaitu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan
langsung pada PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan penelitian antara lain: suasana kerja yang
diberikan, jumlah karyawan dan lain-lainnya.
3.3.2 Kuisioner
Alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan
sejumlah pertanyaan kepada responden yang akan dijadikan sampel dalam
penelitian ini yaitu karyawaan PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah.
Kuisioner dalam penelitian ini adalah hasil adopsi dari penelitian dian kusuma
wardani (2011), iche mayangsari (2012), henny (2007) yang telah teruji
keabsahannya. Adapun skala pengukuran yang digunakan skala likert dengan
5 alternatif jawaban:
a. Alternative jawaban Amat sangat setuju (ASS), diberi skor 5.
b. Alternative jawaban sangat setuju (SS), diberi skor 4.
c. Alternative jawaban setuju (S), diberi skor 3.
d. Alternative jawaban tidak setuju (TS), diberi skor 2.
e. Alternative jawaban Amat sangat tidak setuju (ASTS), diberi skor 1.




31



3.4 Teknik Analisis Data
Analisis frekuensi digunakan untuk melihat masing masing
variabel penelitian pada kuesioner. Perhitungan rata rata dari persepsi karyawan:

Sugiyono (2010;153)
Keterangan:

= angka rata rata


N = jumlah responden
= nilai responden
Hasil dari jawaban responden tersebut kemudian diletakan kerentang skala
yang mempertimbangkan impormasi interval penilaian sebagai berikut :
=

Sugiyono (2010;153)
Keterangan :
I = interval
R = range ( Nilai tinggi, Nilai rendah )
K = Jumlah Kategori
=
51
5

= 0, 8
Jadi interval penilaiannya 0,8.
Setelah besarnya interval diketahui, kemudian dibuat rentan skala sehingga
dapat diketahui dimana letak rata rata tanggapan responden. Rentang skala
tersebut diberi interval penilaian sebagai berikut:

32


1,00 1,80 = Amat sangat tidak setuju
1,81 2,60 = tidak setuju
2,61 3,40 = setuju
3,41 4,20 = sangat setuju
4,21 5,00 = Amat sangat setuju
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif, Analisis kuantitatif metode analisis yang menggunakan metode
statistik. Alat analisis yang digunakan adalah :
3.4.1 Regresi Liner Berganda
Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis, untuk
menganalisis data digunakan teknik analisis regresi linier berganda
dengan rumus yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Y =a +b
1
X
1
+b
2
X
2
(Sugiono, 2001:135)
Keterangan ;
Y = variable kepuasan kerja
X
1
= variable kepemimpinan
X
2
= variable kondisi kerja


a = konstanta
b
1,
b
2
= koefisien regresi variabel X
1,
X
2
3.4.2 Koefisien determinasi (R
2
)
Pengujian Koefisien determinasi digunakan unutk mengukur proporsi
atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.
Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0 < R
2
< 1).
Jika R
2
semakin besar (mendekati 1) maka, dapat dikatakan bahwa
33


pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y).
Sebaliknya, s jika R
2
semakin kecil ( mendekati nol besar terhadap variabel
terikat (Y) semakin kecil. Untuk mengetahui besarnya hubungan antar
variabel, maka digunakan rumus koefisien determinasi (R
2
) dan rumus
korelasi (R) sebagai berikut :

R
2
=
b1.X
1
.Y+X
2
.Y
Y
(Sugiono 2010:155)

3.4.3 Pengujian Hipotesis
a. Uji t (Parsial)
t=

(Sugiono, 2001:143)
Keterangan :
t = Observasi
bi = Koefisien Regresi
Sbi = Standar Koefisien
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
1. Jika t
sig
lebih besar dari alpha (t
sig
> 0,05) maka, tidak signifikan yang
berarti variabel kepemimpinan (X
1
)dan kondisi kerja (X
2
), secara
parsial (sendiri-sendiri) tidak berpengaruh signifikan terhadap variable
kepuasan kerja karyawan (Y)
2. Jika t
sig
lebih besar dari alpha (t
sig
< 0,05) maka signifikan yang berarti
variabel kepemimpinan (X
1
) dan kondisi kerja (X
2
), secara parsial
(sendiri-sendiri) berpengaruh signifikan terhadap variable kepuasan
kerja (Y).
34


b. Uji f (Simultan)
Uji statistik f pada dasarnya menunjukkan apakah variabel penjelas
yang dimaksudkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variable dependent atau terkait. Apakah nilai f lebih besar
dari pada nilai f table, maka variable penjelas/independent. Nilai f dapat
dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

f =
/()
/()
(Singgih, 2003)

Keterangan :
F =Nilai F hitung
R
2
= koefisien korelasi berganda
K = jumlah variabel
n = jumlah pengamatan/sampel

dengan kriteria pengujian sebagai berikut ;
1. Jika F
sig
> ( = 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti
variable pengaruh (X) secara serentak tidak berpengaruh terhadap
variable terpengaruh (Y)
2. Jika f
sig
( = 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti
variable pengaruh (X) secara serentak mempunyai pengaruh terhadap
variable terpengaruh (Y). secara bersama-sama mempunyai pengaruh
positif terhadap variable terpengaruh (Y).
35

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Bio Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah berdiri pada tahun 1980
yang didirikan oleh Sultan Takdir Alisyahbana (STA) dan PT Bio Nusantara
Teknologi Bengkulu Tengah dipegang oleh 5 pemegang saham. Sebelum menjadi
perusahaan terbatas PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah semula
didirikan hanya sebagai kebun kelapa sawit keluarga. Pendirian kelapa sawit oleh
PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah dilakukan bertepatan dengan
adanya pencadangan lahan 400.000 Ha oleh pemerintah Bengkulu. Bagi
pengusaha yang membuka lahan non produtif menjadi lahan produktif. Pada saat
itu PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah mendapatkan 8000 Ha lahan
yang non produktif untuk dibuka karena PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu
Tengah terlambat dalam membuka lahan tersebut maka akhirnya PT Bio
Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah mendapatkan lahan 6000 Ha untuk
dibuka. Pembukaan lahan non produktif menjadi lahan produktif dilakukan oleh
R. H Hanafiah Ais (salah satu pemegang saham di PT BIO NUSANTARA
TEKNOLOGI BENGKULU TENGAH).
Akte pendirian perusahaan ini disahkan oleh menteri kehakiman dengan
keputusan nomor Y.A.5/128/16 tanggal 2 maret 1981 dengan tujuan melakukan
kegiatan dibidang perkebunan kelapa sawit dan menyelenggarakan industry CPO
melalui PMKS yang baru berproduksi pada tahun 1996. Perkebunan kelapa sawit
mulai dirintis sejak tahun 1981 sesuai SK Gubernur kepala daerah Tingkat I
36


Bengkulu No 347/6.4/1980 tanggal 3 oktober 1980. SK ini kemudian disesuaikan
dengan SK Gubernur No 36 tahun 1982. SK ini kemudian diperbaiki lagi dengan
SK percadangan lahan 6000 Ha No. 99 tahun 1989.
Sebagai perusahaan swasta, persetujuan/izin prinsip usaha perkebunan
kelapa sawit telah diperoleh dari Menteri Pertanian Direktur jendral perkebunan
berdasarkan surat persetujuan No. ttk.35/E4/518/0789 tanggal 7 juli 1989.
Disamping itu telah diperoleh surat pengesahan program kredit dari bank Export
import Indonesia No.4 tanggal 30 juni 1990, sedangkan hak guna usahanya
diperoleh dari badan Pertahanan Nasional Jakarta dengan berdasarkan Surat
Keputusan No.23/HGU/BPN/90 yang terletak didesa : Atusan Mumpok, Kota
Titik, Sanabah, Talang tengah, Kebun Lebar, Tanjung Kepayang, Tiambang,
Lubuk Langkap, Air Napal, Padang Brunai, Kembang Ayun, Pagar Dewa, Paku
Aji dan Tanjung manggus.
Sejak awal merintis, perusahaan ini telah melaksanakan berbagai kegiatan
dalam pengembangan perusahaan diantaranya melakukan penanaman kelapa sawit
seluas 425 Ha, pembukaan lahan untuk rencana tanam 1989 seluas 535 Ha,
persediaan bibit 137.750 pohon dan sarana lainnya. Namun disebabkan berbagai
hambatan dan kesulitan yang dihadapi, pelaksanaan kerja tidak berjalan lancer.
Sehubungan dengan kondisi tersebut PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu
Tengah akan merencanakan pengembangan tanaman-tanaman yang telah ada
dengan potensi yang dimiliki. Oleh karena itu sejak tahun 1996 PT Bio Nusantara
Teknologi Bengkulu Tengah dapat memproduksi lebih baik dengan memperbesar
luas areal.
37


Sebagaimana kita ketahui bahwa organisasi adalah sebagai alat bagi
manajemen untuk mencapai tujuan. Dari struktur organisasi akan tercermin
pembagian-pembagian kerja, tugas, serta batas-batas wewenang dan tanggung
jawab dalam menghasilkan suatu system kerja sama yang baik dan terkoordinir
dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Stoner (2001 :16) struktur organisasi adalah susunan dan
hubungan komponen bagian-bagian yang pasti dalam perusahaan. Pada
hakekatnya suatu Organisasi (perusahaan) adalah adanya orang-orang yang
usahanya harus dikordinasikan, tersusun dari jumlah subsistem yang paling
berhubungan, bekerja sama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang serta
mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
4.3 Pembagian Tugas Pada PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah
Dalam mewujudkan tujuan perusahaan serta menunjang operasional
perusahaan, diperlukan suatu organisasi yang ada pokoknya didasarkan atas
pembagian tugas dan wewenang yang jelas. PT Bio Nusantara Teknologi
Bengkulu Tengah adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengelolahan kelapa
sawit menjadi CPO. Seluruh pekerjaan di PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu
Tengah dipimpin oleh seorang jendral manager yang bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan perusahaan, dari kegiatan yang terkecil sampai yang terbesar,
jendral manager bertugas dalam pembuatan keputusan-keputusan terhadap kondisi
perusahaan yang terjadi. Dalam tugasnya jendral manager dibantu oleh Deputi
jendral manager, penasehat manager, serta manager-manager lain, diantaranya :
1. Manager bagian kebun, bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan
dikebun termasuk pekerjaan administrative maupun lapangan/teknis kebun
38


(pemupukan, perawatan dan transportasi) dan juga berusaha untuk
mencapai produksi semaksimal mungkin melalui kemampuan panen
pekerjaan disegala bidang pekerjaan kebun.
2. Manager bagian Umum/administrasi, bertanggung jawab terhadap seluruh
pekerjaan administrasi, bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan
administrasi perusahaan dan laporan keuangan perusahaan.
3. Manager bagian pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PMKS),
bertanggung jawab terhadap pekerjaan administrasi maupun
lapangan/teknis pabrik, serta berusaha mencapai produksi CPO dan inti
semaksimal mungkin dengan losses sekecil mungkin melalui produktivitas
disegala bidang pekerjaan pabrik.
Karena pekerjaan di PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah
merupakan suatu pekerjaan yang kompleks maka setiap manager (kebun,
Umum/administrasi dan pabrik) dalam pekerjaannya dibantu oleh kepala
bagian Umum/administrasi, asisten-asisten/ administrasi kebun dan pabrik
yang bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan kepadanya.
a) Asisten proses
Orang yang bertanggung jawab melaksanakan kebijaksanaan dan tugas
yang diberikan dari manager pabrik pengelolahan minyak kelapa sawit
(PMKS). Adapun tugasnya mengawasi terus-menerus kondisi peralatan
yang sedang berjalan untuk proses produksi.
b) Asisten Bengkel
Mempunyai tanggung jawab melaksanakan kebijakan dan menerima
tugas dari manager pabrik dalam pelaksanaan pekerjaan yang
39


berhubungan dengan pemeliharaan mesin-mesin secara rutin. Adapun
tugas asisten bengkel adalah :
- Menyusun anggaran belanjarutin baik secara tahunan, bulanan,
mingguan ataupun harian untuk kebutuhan pemeliharaan peralatan.
- Membuat laporan bila menjumpai adanya kelainan atau kecurigaan
pada peralatan agar segera diatasi.
- Memberikan pengarahan dan petunjuk tentang system
pemeliharaan peralatan kepada para pelaksana.
- Melaporkan kepada manager pabrik PMKS tentang hasil
pekerjaannya yang menyangkut kepada perawatan mesin-mesin
pabrik.
c) Asisten Tata usaha
Bertanggung jawab melaksanakan kebijaksanaan dan tugas yang
diberikan manager pabrik yang meliputi perencanaan organisasi dan
pengendalian administrasi operasional dan umum pabrik. Adapun
tugasnya adalah :
- Membuat biaya produksi dan account report
- Membuat rencana anggaran biaya produksi
- Mengamati dan melaporkan persediaan bahan penolong, spart part
dan inventarisasi alat-alat non produksi
- Membuat laporan tenaga kerja
- Menyelenggarakan tertib administrasi pembukuan, personalia, gaji
dan surat-menyurat.

40


4.4 Karakteristik Responden
4.4.1 Karakteristik Jenis Kelamin
Persentase % Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 62 73,80 %
2 Perempuan 22 26,19 %
Jumlah 84 99,99 %
Sumber hasil penelitian 2013
Dari data di atas jumlah laki-laki 62 orang maka persentase
73,80% sedangkan, jumlah wanita 22 orang dengan persentase 26,19%
dengan jumlah responden 84 orang dengan total persentase 99,99%..

4.4.2 Karakteristik Umur Responden
Persentase % Umur Responden
No Umur (Tahun) Jumlah Persentase
1 21-25 18 21,42 %
2 26-30 12 14,28 %
3 31-35 18 21,42 %
4 36-40 22 26,19 %
5 41-45 9 10,71 %
6 46-50 5 5,95 %
Jumlah 84 99,97 %
Sumber hasil penelitian 2013
41


Dari data di atas usia 21-25 dengan jumlah 18 orang dengan
persentase 21,42%, usia 26-30 dengan jumlah 12 orang dengan persentase
14,28%, usia 31-35 dengan jumlah 18 orang dengan persentase 21,42%,
usia 41-45 dengan jumlah 9 orang dengan persentase 10,71%, usia 46-50
dengan jumlah 5 orang dengan persentase 5,95%, dengan jumlah
responden 84 orang total persentase 99,97%.

4.4.3 Karakteristik Pendidikan Responden
Persentase % Pendidikan Responden
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1 SLTP Sederajat 14 16,66 %
2 SLTA Sederajat 25 29,76 %
3 Diploma 26 30,95 %
4 S1 19 22,61 %
Jumlah 84 99,98 %
Sumber hasil penelitian 2013
Dari data di atas persentase pendidikan terakhir responden tingakat
SLTP Sederajat berjumlah 14 orang dengan persentase 16,66%, SLTA
Sederajat berjumlah 25 orang dengan persentase 29,76%, Diploma
berjumlah 26 orang dengan persentase 30,95%, S1 sederajat berjumlah 19
orang dengan persentase 22,61% dengan jumlah keseluruhan responden
84 orang dengan total persentase 99,98%.

42


4.5. Persepsi Responden Terhadap Kepemimpinan
Tabel 4.5
Perhitungan rata-rata persentase Kepemimpinan
Pertanyaan
Skor Jawaban
Jumlah Rata-Rata
ASTS TS S SS ASS
1 0 0 22 42 20 334 3.98
2 0 0 26 58 0 310 3.69
3 0 0 24 38 22 334 3.98
4 0 0 30 42 12 318 3.79
5 0 0 28 28 28 336 4.00
Total 3,89
Sumber : Hasil penelitian Desember 2013
Adapun tanggapan responden terhadap variabel Kepemimpinan
berdasarkan persepsi responden adalah berada pada kondisi yang setuju. Dari table
dapat dilihat jabaran tertinggi responden sebesar (3,89), ini menandakan bahwa
rata rata pertanyaan yang diberikan mengenai kepemimpinan pada PT. Bio
Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah adalah baik.


43


4.5.1 Persepsi Responden Terhadap Kondisi Kerja
Tabel 4.5.1
Persentase rata-rata Kondisi Kerja
Pertanyaan
Skor Jawaban
Jumlah Rata-Rata
ASTS TS S SS ASS
1 0 0 24 60 0 312 3.71
2 0 0 24 60 0 312 3.71
3 0 0 30 44 10 316 3.76
4 0 0 26 52 6 316 3.76
5 0 0 28 56 0 308 3.67
Total 3.72
Sumber : Hasil Penelitian Desember 2013
Adapun tanggapan responden terhadap variabel Kondisi Kerja berdasarkan
persepsi responden adalah berada pada kondisi yang setuju. Dari table dapat
dilihat jabaran tertinggi responden sebesar (3,72), ini menandakan bahwa rata
rata pertanyaan yang diberikan mengenai Kondisi Kerja pada PT. Bio Nusantara
Teknologi Bengkulu Tengah adalah baik.


44


4.5.2 Persepsi Responden Terhadap Kepuasan kerja karyawan
Tabel 4.5.2
Persentase rata-rata Kepuasan kerja karyawan
Pertanyaan
Skor Jawaban
Jumlah Rata-Rata
ASTS TS S SS ASS
1 0 0 32 44 8 312 3.71
2 0 0 30 40 14 320 3.81
3 0 0 42 24 18 312 3.71
4 0 0 32 44 8 312 3.71
5 0 0 32 44 8 312 3.71
Total 3.73
Sumber : Hasil penelitian Desember 2013
Adapun tanggapan responden terhadap variabel Kepuasan Kerja
berdasarkan persepsi responden adalah berada pada kondisi yang setuju. Dari table
dapat dilihat jabaran tertinggi responden sebesar (3,73), ini menandakan bahwa
rata rata pertanyaan yang diberikan mengenai Kepuasan Kerja pada PT. Bio
Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah adalah baik.








45


4.6 Analisis Hasil Penelitian
4.6.1 Uji Regresi Linier Berganda
1. Analisis Regresi Linier berganda
Hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS,
mengenai pengaruh Kepemimpinan dan kondisi kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan, dapat dilihat pada table.

Tabel 4.5
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .601 .402 1.496 .139
kepemimpinan(x1
)
.248 .087 .249 2.832 .006
kondisi kerja(x2) .600 .095 .556 6.319 .000
a. Dependent Variable: kepuasan kerja(y)
Maka di dapat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 0,601 + 0,248 (X1) + 0,600 (X2)



46


Persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Nilai konstanta 0,601 mempunyai arti bahwa apabila Kepemimpinan (X1),
kondisi kerja (X2) sama dengan nol, maka kepuasan kerja karyawan akan
bertambah 0,601.
2) Koefisen Kepemimpinan (b1) = 0,248 mempunyai arti bahwa Kepemimpinan
(X1), mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.
Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah atau dengan kata lain bahwa apabila
kepemimpinan naik 1 (satu) satuan maka akan diikuti kenaikan tingkat kepuasan
kerja karyawan 0,248 dengan asumsi kondisi kerja (X2) tidak berubah.
3) koefisien kondisi kerja (b2) = 0,600 mempunyai arti bahwa kondisi kerja (X2)
mempunyai pengaruh positif terhadap kenaikan tingkat kepuasan kerja
karyawan sebesar 0,600 dengan asumsi faktor Kepemimpinan (X1) tidak
berubah.

4.6.2 .Koefisien Determinasi Berganda
Tabel 4.6
Determinasi Berganda
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .703
a
.494 .482 .509
a. Predictors: (Constant), kondisi kerja(x2),
kepemimpinan(x1)

47


Untuk mengetahui besar persentase sumbangan variabel Kepemimpinan
(X1), kondisi kerja (X2) secara bersama-sama terhadap Kepuasan kerja
karyawan pada PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah. Digunakan
alat statistic koefisien korelasi berganda. Diperoleh nilai koefisien korelasi
berganda (
2
) sebesar 0,494. Nilai ini mempunyai arti bahwa variabel
Kepemimpinan (X1), kondisi kerja (X2) secara bersama-sama memberikan
sumbangan terhadap kenaikan tingkat kepuasan kerja karyawan (Y) sebesar
0,494 atau 49,4%. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa selain variabel
Kepemimpinan (X1), kondisi kerja (X2), ternyata kepuasan kerja karyawan (Y)
juga dipengaruhi variabel lain sebesar 50,6% yang tidak dikaji dalam penelitian
ini.

4.6.3 Uji Hipotesis
1) Uji Parsial (Uji t)
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel
Kepemimpinan (X1), kondisi kerja (X2) secara parsial atau individual terhadap
kepuasan kerja karyawan (Y), yang terlihat di tabel berikut ini.
Tabel 4.8
Hasil Uji t
Coefficients
a

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .601 .402 1.496 .139
kepemimpinan(x1) .248 .087 .249 2.832 .006
kondisi kerja(x2) .600 .095 .556 6.319 .000
a. Dependent Variable: kepuasan kerja(y)
48


Berdasarkan perhitungan dengan menggunkan program SPSS diperoleh nilai t
hitung setiap variabel adalah sebagai berikut :
1. Hasil t sig variabel Kepemimpinan (X1) adalah 2.832 dan nilai signifikan
(sig) 0,006 dikorelasikan dengan standard alpa 0,05 artinya 0,006 < 0,05
karena nilai signifikan 0,006 lebih kecil dari standard alpa 0,05 artinya
hipotesis Ha diterima, dengan kata lain Kepemimpinan (X
1
) berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) Pada PT. Bio Nusantara
Tekhnologi Bengkulu Tengah.
2. Hasil t sig variabel kondisi kerja (X
2
) adalah 6,319 dan nilai signifikan (sig)
0,000 dikorelasikan dengan standard alpa 0,05 artinya 0,000 < 0,05 karena nilai
signifikan 0,000 lebih kecil dari standard alpa 0,05 artinya hipotesis Ha
diterima, dengan kata lain kondisi kerja (X
2
) berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan (Y) Pada PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu
Tengah.
Hasil nilai t sig dari kedua variabel berpengaruh dengan kepuasan kerja
karyawan Pelanggan 95% ( = 0,05), hasilnya semua positif, hal ini
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu secara parsial kedua
variabel kepemimpinan (X1), kondisi kerja (X2) signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan (Y) Pada PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah.

2) Uji Simultan (Uji F)
Untuk mengetahui pengaruh variabel Kepemimpinan (X1), kondisi kerja
(X2), terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT. Bio Nusantara Tekhnologi
Bengkulu Tengah, maka dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
49


program SPSS 16.00 (Special For Program Statistik Science) dapat disajikan
dalam tabel berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji F

Dari table Anova diatas diperoleh F sig 39.578 dan nilai signifikan (sig)
0,000. Nilai signifikan dikorelasikan pada alpa 0,05, dari hasil tersebut dapat
diartikan nilai signifikan 0,000 < 0,05, karena nilai signifikan 0,000 lebih kecil
dari 0,05 maka dapat diartikan bahwa Ha diterima dengan kata lain
Kepemimpinan (X1), kondisi kerja (X2), berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu
Tengah.


ANOVA
b

Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 20.546 2 10.273 39.578 .000
a

Residual 21.025 81 .260
Total 41.571 83
a. Predictors: (Constant), kondisi kerja(x2),
kepemimpinan(x1)

b. Dependent Variable: kepuasan kerja(y)
50


4.7 Pembahasan

Dari data diatas dapat kita lihat seberapa besar penilaian responden
terhadap Kepemimpinan (X1) dan Kondisi Kerja (X2) terhadap Kepuasan
Kerja (Y) Pada PT. Bio Nusantara Teknologi Bengkulu Tengah. Pada variabel
Kepemimpinan (X1) dengan rata rata sebesar 3,89. Nilai ini jika
dinterprestasikan pada kriteria penilaian jawaban responden terletak pada
rentang 3,41 4,20 dengan kriteria baik. Jadi dapat disimpulkan karyawan
menilai bahwa variabel Kepemimpinan (X1) tergolong pada kriteria baik..
Pada variabel Kondisi Kerja (X2) dengan rata rata sebesar 3,72. Nilai ini
jika dinterprestasikan pada kriteria penilaian jawaban responden terletak pada
rentang 3,41 4,20 dengan kriteria baik. Jadi dapat disimpulkan karyawan
menilai bahwa variabel Kondisi Kerja (X2) tergolong pada kriteria baik. Pada
variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) dengan rata rata sebesar 3,73. Nilai
ini jika dinterprestasikan pada kriteria penilaian jawaban responden terletak
pada rentang 3,41 4,20 dengan kriteria baik. Jadi dapat disimpulkan
karyawan menilai bahwa variabel Kepuasan kerja karyawan tergolong pada
kriteria sangat baik.
51

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil uji hipotesis secara parsial yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu
Tengah . Ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil uji T, dimana pada kolom
t sig di dapat nilai signifikan (0,006) di korelasikan dengan standar alpha
0,05 artinya 0,006<0,05 sehingga disimpulkan Ha diterima.
2. Dari hasil uji hipotesis secara parsial yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa variabel kondisi kerja berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan pada PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah . Ini
dapat dibuktikan berdasarkan hasil uji T, dimana pada kolom t sig di dapat
nilai signifikan (0,000) di korelasikan dengan standar alpha 0,05 artinya
0,000<0,05 sehingga disimpulkan Ha diterima.
3. Dari hasil uji hipotesis secara simultan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan dan kondisi kerja secara
bersamasama mempengaruhi variabel dependen kepuasan kerja PT. Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah. Ini dapat dibuktikan berdasarkan
hasil perhitungan Uji F dapat diketahui bahwa nilai f-sig = 0,000 nilai
tersebut (= 0,05) sehingga H0 ditolak Ha diterima.


52


5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh, maka dapat disampaikan
saran-saran sebagai berikut :
1. Pada variabel kepemimpinan dari indikator yang ada bahwa seorang
pemimpin dapat memberikan arahan pada bawahan yang menghasilkan
rata-rata 4,00 sedangkan indikator yang lain didapat rata-rata dibawah
4,00. Dari data tersebut disarankan indikator-indikator yang lain harus di
tingkatkan sehingga variabel kepemimpinan lebih sangat berpengaruh
terhadap kepuasan kerja pada PT. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu
Tengah sehingga, meningkatkan kepuasan kerja karyawannya.
2. Pada variabel kondisi kerja dari indikator yang ada bahwa semua indikator
yang ada, didapat rata-rata dibawah 4,00. Dari data tersebut disarankan
indikator-indikator yang ada harus di tingkatkan sehingga variabel kondisi
kerja lebih sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja pada PT. Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah sehingga, meningkatkan
kepuasan kerja karyawannya.
3. Variabel kepemimpinan dan kondisi kerja secara bersama-sama
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Disarankan kepada PT. Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah untuk meningkatkan kedua
variabel ini, guna meningkatkan kepuasan kerja karyawannya.
53


DAFTAR PUSTAKA

Candiarta, Edwar, 1997. Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Gaya
Kepemimpinan Dalam Hubungan Kerja Pada PT Bio Nusantara
Teknologi Bengkulu Tengah. Skripsi (tidak dipublikasikan)

Manulang, M. 1982, Dasar-dasar manajemen, ghalia Indonesia, Jakarta.

Hasibuan, M.S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Bumi
Aksara.

Robbins, stephens. 1994, organization theory structure, design and Application,
Alih bahasa yusuf udara, Arean, Jakarta.

Siagian, sondang. 1983. Organisasi, kepemimpinan dan perilaku administrasi, PT.
gunung Agung. Jakarta.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian administrasi Dilengkapi Dengan metode
R&D. journal manajemen SDM. Hal 7-10 fakultas Ekonomi Universitas
Bandung.

Dian wardani kusuma (2011) analisis kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan pada PT.Semen Tonasa Persero Pangkep Universitas
Hassanudin Makassar.

Iche mayangsari (2012) pengaruh kompensasi dan kondisi kerja terhadap
kepuasan kerja kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT
Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung skripsi, Fakultas
Ekonomi institute Bandung.

Henny. 2007. Hubungan Stress Dan Kepuasan Kerja Karyawan Bagian
Customer Care Pada Telekomunikasi Indonesia Tbk Bekasi, Skripsi,
Fakultas Ekonomi, Institut Pertanian Bogor.

Sugiono, (2003). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. bandung:
Alfhabeta
Handoko, T, Hani. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : BPEF


Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofyan. 2001, Metode penelitian, LP3ES,
Jakarta.


R & D. journal Manajemen SDM. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra selatan.

54


Mangkunegara, Anwar prabu. 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.


Internet :
http://the-marketeers. Com.

http://belajarpsikologi. Com

www.psychologymania. Com /2013/05/pengertian-kondisikerja.html.



Lampiran 1








DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth,
Bapak/Ibu
Di-
Bengkulu
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan Hormat
Dalam rangka melaksanakan Skripsi saya :
Nama : FATRIA ERLANGGA
NPM : 0934020023
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Maka dengan ini saya mohon kesediaan bapak/ibu karyawan pada PT. Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah untuk mengisi kuesioner skripsi saya
dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Dan Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada Pt. Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah







Identitas

Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
II. Petunjuk Pengisian :
Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan
Setiap pertanyaan dimohon untuk dijawab
Pilihlah jawaban yang paling tepat untuk saudara dan beri tanda silang ( )
pada kotak jawaban yang anda pilih yang menunjukkan seberapa besar tingkat
persetujuan anda atau tidak setuju pada kolom tersebut.
Kuisioner ini menggunakan scoring dengan menggunakan skala likert :
1. JawabanA (amat sangat setuju) diberi skor 5
2. Jawaban B (sangat setuju) diberi skor 4
3. Jawaban C (setuju) diberi skor 3
4. Jawaban D (sangat tidak setuju) diberi skor 2
5. Jawaban E (amat sangat tidak setuju) diberi skor 1








A. KEPEMIMPINAN
No Pertanyaan ASTS TS S SS ASS
1 Apakah pemimpin Bapak/ibu pada PT Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah
dapat melakukan kerjasama yang baik?

2 Apakah pemimpin Bapak/ibu pada PT Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah
mampu untuk menggerakkan karyawan agar
mencapai sasaran dan tujuan?

3 Apakah pemimpin Bapak/ibu pada PT Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah
memberikan arahan kepada individu atau
kelompok dalam melakukan tugas dengan
baik?

4 Apakah pemimpin Bapak/ibu pada PT Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah
berkomunikasi dengan baik terhadap
karyawannya?

5 Apakah pemimpin Bapak/ibu pada PT Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah
dapat memberikan arahan kepada bawahan
dengan baik?

















B. KONDISI KERJA
No Pertanyaan ASTS TS S SS ASS
1 Apakah situasi fisik bapak/ibu pada PT Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah
dalam melakukan pekerjaan dilingkungan
sekitar merasa nyaman?

2 Apakah lingkungan fisik pada PT Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah
mendukung dalam melakukan pekerjaan?

3 Apakah peralatan pada PT Bio Nusantara
Tekhnologi Bengkulu Tengah memuaskan
bapak/ibu dalam melakukan pekerjaan?

4 Apakah situasi kerja pada PT Bio Nusantara
Tekhnologi Bengkulu Tengah sangat
mendukung semngat kerja bapak/ibu?

5 Apakah hubungan antara at asan dan
bawahan berkesinambungan dengan baik
pada PT Bio Nusantara Tekhnologi
Bengkulu Tengah?


C. KEPUASAN KERJA
No Pertanyaan ASTS TS S SS ASS
1 Apakah gaji bapak/ibu terima pada PT Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah
berdasarkan prestasi kerja yang dicapai?

2 Apakah semua karyawan pada PT Bio
Nusantara Tekhnologi Bengkulu Tengah
mempunyai peluang yang sama untuk
promosi jabatan?



3 Apakah tempat bapak/ibu bekerja pada PT
Bio Nusantara Tekhnologi Bengkulu
Tengah merupakan tempat yang cocok?

4 Apakah atasan bapak/ibu bersedia untuk
memberikan petunjuk-petunjuk yang baik
tentang pekerjaan yang karyawan lakukan?

5 Apakah perusahaan tempat bapak/ibu
bekerja telah melakukan kerja dengan cara
baik dan benar?











STRUKTUR ORGANISASI PT BIO NUSANTARA TEKHNOLOGI
2013










GENERAL MANAGER
TOTOK TRIWINARTO,MBA
DEPUTI GENERAL MANAGER
SYAMSUL BAHRI

Ka.bAG.audit & system
TAMBUN SIALA NASUTION
MANAGER KEBUN
Ir. HALWAN
MANAGER PMKS
TAMBUN SIALA Nst

ASST. AUDIT & KONTROL
HARUSANTO
ASKEP
Ir. ALEXENDER
HILMAN
ASST.DIVIS
I I
HASBULLA
H
ASST.DIVISI
II
H.Simatupang
ASST.DIVIS
I III
INDRA
MUGNI
MAGER KTR
GROUP
DWI SETIYOWATI
Ka.Bag.PENGAD
AAN
BAMBANG
HARIADI

Ka.Bag.KEUANG
AN
YAKONI,SE
Ka.Bag.PERSONALIA
ASRIL HARIUS
Ka.Bag. umum &
pemasaran
Dayatri milay
KOMANDAN SATPAM
ASRI MS
HUMAS
S.PATIMBA
NG
PENELITIAN
PRODUKSI
Abd. MUNBIR
ASST.DIVIS
I IV
Yunafri
KTU (PJS)
UJANG
RAPANI
ASST.UMUM
KEBUN
SARBINI
ASST.TRANSPOR
TASI
FEBRI
ZULQAEDA
KTU
OSDIMEN SIUS
GIRSANG
ASST. BENGKEL &
BOILER
MUNADI
ASST.PROSES
M.YAKUB
ASST.
TEKHNIK
SIMKA. FK




NO
TABEL SKOR PENILAIAN JAWABAN RESPONDEN
B ( Kepemimpinan)/ X1 C (Kondisi kerja)/ X2 A (Kepuasan kerja karyawan)/Y
1 2 3 4 5 Jumlah B 1 2 3 4 5 Jumlah C 1 2 3 4 5
Jumlah
A
1 5 4 5 5 4 23 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
2 4 3 4 3 4 18 4 4 3 4 3 18 3 4 3 4 3 17
3 3 3 3 3 3 15 4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 4 19
4 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 5 22
5 4 4 3 3 3 18 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 18
6 3 4 3 4 4 18 4 4 5 4 4 21 4 3 3 4 3 17
7 4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 4 21 5 5 5 4 4 23
8 5 4 5 5 4 23 4 4 3 3 4 18 3 4 4 4 4 19
9 4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 4 21 5 5 5 4 5 24
10 3 4 4 4 4 19 3 4 4 4 3 18 4 3 3 3 3 16
11 4 4 4 4 4 20 4 3 4 3 4 18 5 5 5 5 4 24
12 5 4 5 5 4 23 4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 3 17
13 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 3 19 4 5 4 5 4 22
14 5 4 4 4 4 21 4 4 3 4 4 22 4 4 5 4 5 22
15 5 4 5 4 4 22 3 3 3 3 3 15 3 4 4 4 4 19
16 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 3 17 3 3 3 3 3 15
17 3 4 4 4 4 19 4 4 3 3 4 18 4 4 3 3 4 18
18 4 3 4 4 3 18 4 4 4 4 3 19 4 5 5 5 4 23
19 5 4 5 5 4 23 4 4 5 4 4 21 5 4 5 4 5 23
20 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 3 21 3 4 4 3 4 18
21 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 21 4 3 4 3 4 18
22 5 4 4 4 4 21 4 4 4 5 4 21 4 4 3 4 4 19
23 4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 4 18 4 4 4 3 4 19
24 5 4 5 4 4 22 4 3 3 4 4 18 4 4 4 4 4 20
25 4 4 3 3 4 18 3 4 4 4 4 19 4 4 3 4 3 18
26 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 20 4 5 5 5 4 23


27 5 4 5 5 4 23 4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 4 18
28 5 4 5 4 4 22 4 4 4 5 4 21 4 5 5 4 4 22
29 3 3 3 3 3 15 3 3 4 4 4 18 4 4 3 3 4 18
30 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 3 18
31 4 3 4 4 3 18 4 4 4 4 3 19 4 4 3 4 4 19
32 4 3 4 4 3 18 3 4 4 4 4 19 3 3 3 3 3 15
33 4 4 3 3 3 17 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 18
34 3 4 3 4 3 17 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
35 4 4 4 3 4 19 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
36 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
37 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 4 4 3 3 17
38 4 4 4 3 3 18 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15
39 4 3 4 3 4 18 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 4 18
40 3 3 3 3 3 15 4 4 3 3 4 18 4 4 3 4 4 19
41 4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 3 19
42 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
43 5 4 5 5 4 23 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
44 4 3 4 3 4 18 4 4 3 4 3 18 3 4 3 4 3 17
45 3 3 3 3 3 15 4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 4 19
46 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 5 22
47 4 4 3 3 3 18 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 18
48 3 4 3 4 4 18 4 4 5 4 4 21 4 3 3 4 3 17
49 4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 4 21 5 5 5 4 4 23
50 5 4 5 5 4 23 4 4 3 3 4 18 3 4 4 4 4 19
51 4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 4 21 5 5 5 4 5 24
52 3 4 4 4 4 19 3 4 4 4 3 18 4 3 3 3 3 16
53 4 4 4 4 4 20 4 3 4 3 4 18 5 5 5 5 4 24
54 5 4 5 5 4 23 4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 3 17
55 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 3 19 4 5 4 5 4 22
56 5 4 4 4 4 21 4 4 3 4 4 22 4 4 5 4 5 22
57 5 4 5 4 4 22 3 3 3 3 3 15 3 4 4 4 4 19


58 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 3 17 3 3 3 3 3 15
59 3 4 4 4 4 19 4 4 3 3 4 18 4 4 3 3 4 18
60 4 3 4 4 3 18 4 4 4 4 3 19 4 5 5 5 4 23
61 5 4 5 5 4 23 4 4 5 4 4 21 5 4 5 4 5 23
62 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 3 21 3 4 4 3 4 18
63 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 21 4 3 4 3 4 18
64 5 4 4 4 4 21 4 4 4 5 4 21 4 4 3 4 4 19
65 4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 4 18 4 4 4 3 4 19
66 5 4 5 4 4 22 4 3 3 4 4 18 4 4 4 4 4 20
67 4 4 3 3 4 18 3 4 4 4 4 19 4 4 3 4 3 18
68 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 20 4 5 5 5 4 23
69 5 4 5 5 4 23 4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 4 18
70 5 4 5 4 4 22 4 4 4 5 4 21 4 5 5 4 4 22
71 3 3 3 3 3 15 3 3 4 4 4 18 4 4 3 3 4 18
72 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 3 18
73 4 3 4 4 3 18 4 4 4 4 3 19 4 4 3 4 4 19
74 4 3 4 4 3 18 3 4 4 4 4 19 3 3 3 3 3 15
75 4 4 3 3 3 17 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 18
76 3 4 3 4 3 17 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
77 4 4 4 3 4 19 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
78 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
79 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 4 4 3 3 17
80 4 4 4 3 3 18 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15
81 4 3 4 3 4 18 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 4 18
82 3 3 3 3 3 15 4 4 3 3 4 18 4 4 3 4 4 19
83 4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 3 19
84 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15



HASIL PERSENTASE
Persentase % Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 62 73,80 %
2 Perempuan 22 26,19 %
Jumlah 84 99,99 %

Persentase % Umur Responden
No Umur (Tahun) Jumlah Persentase
1 21-25 18
21,42 %
2 26-30 12
14,28 %
3 31-35 18
21,42 %
4 36-40 22
26,19 %
5 41-45 9
10,71 %
6 46-50 5
5,95 %
Jumlah 84
99,97 %

Persentase % Pendidikan Responden
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1 SLTP Sederajat 14
16,66 %
2 SLTA Sederajat 25
29,76 %
3 Diploma 26
30,95 %
4 S1 19
22,61 %
Jumlah 84
99,98 %



HASIL SPSS 16 FOR WINDOWS

Variables Entered/Removed
b

Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 kondisi kerja(x2),
kepemimpinan(x
1)
a

. Enter
a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: kepuasan kerja(y)


Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .703
a
.494 .482 .509
a. Predictors: (Constant), kondisi kerja(x2), kepemimpinan(x1)


ANOVA
b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 20.546 2 10.273 39.578 .000
a

Residual 21.025 81 .260

Total 41.571 83

a. Predictors: (Constant), kondisi kerja(x2), kepemimpinan(x1)

b. Dependent Variable: kepuasan kerja(y)



Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .601 .402

1.496 .139
kepemimpinan(x1) .248 .087 .249 2.832 .006
kondisi kerja(x2) .600 .095 .556 6.319 .000
a. Dependent Variable: kepuasan kerja(y)



DATA RESPONDEN
NO NAMA RESPONDEN JENIS KELAMIN USIA PENDIIKAN
TERAKHIR
1

P

28

S1
2 L 26 S1
3 L 39 DIPLOMA
4 L 47 SLTP
5 L 24 SLTA SEDERAJAT
6 L 23 DIPLOMA
7 L 40 DIPLOMA
8 L 22 SLTP
9 P 37 SLTA SEDERAJAT
10 L 30 S1
11 L 45 DIPLOMA
12 L 37 SLTA SEDERAJAT
13 P 29 S1
14 L 40 SLTP
15 P 36 SLTA SEDERAJAT
16 P 37 DIPLOMA
17 L 29 S1
18 L 44 SLTA SEDERAJAT
19 P 37 DIPLOMA
20 L 36 S1
21 L 39 SLTP
22 L 36 SLTA SEDERAJAT
23 P 36 S1
24 L 39 S1
25 P 26 SLTA SEDERAJAT
26 L 39 DIPLOMA
27 P 45 SLTP
28 P 40 SLTA SEDERAJAT
29 L 42 DIPLOMA
30 P 22 SLTA SEDERAJAT
31 L 37 SLTP
32 P 40 SLTA SEDERAJAT
33 L 40 SLTA SEDERAJAT
34 L 37 S1
35 L 26 DIPLOMA
36 L 28 DIPLOMA
37 L 36 S1


38 L 23 DIPLOMA
39 L 22 SLTA SEDERAJAT
40 L 34 SLTP
41 L 35 SLTA SEDERAJAT
42 L 44 DIPLOMA
43 L 24 SLTA SEDERAJAT
44 L 35 DIPLOMA
45 P 43 SLTA SEDERAJAT
46 L 27 S1
47 L 35 SLTA SEDERAJAT
48 L 42 SLTP
49 P 22 SLTA SEDERAJAT
50 L 35 DIPLOMA
51 L 47 SLTP
52 P 31 SLTA SEDERAJAT
53 L 37 SLTP
54 L 35 SLTA SEDERAJAT
55 P 27 DIPLOMA
56 P 31 DIPLOMA
57 P 34 SLTA SEDERAJAT
58 L 25 DIPLOMA
59 L 34 SLTA SEDERAJAT
60 L 41 DIPLOMA
61 L 31 S1
62 L 29 S1
63 L 44 DIPLOMA
64 P 31 DIPLOMA
65 L 47 SLTA SEDERAJAT
66 L 32 S1
67 L 25 SLTP
68 L 25 SLTA SEDERAJAT
69 L 25 SLTA SEDERAJAT
70 P 33 DIPLOMA
71 L 31 S1
72 L 37 S1
73 L 31 S1
74 L 22 SLTA SEDERAJAT
75 L 23 SLTP
76 L 22 DIPLOMA
77 L 22 DIPLOMA
78 L 30 S1


79 P 31 DIPLOMA
80 L 49 SLTP
81 L 47 SLTP
82 P 32 S1
83 L 24 DIPLOMA
84 L 25 DIPLOMA

Anda mungkin juga menyukai