Anda di halaman 1dari 14

BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

KELOMPOK 6 :
Erma Handiyani Medina Hutami Rosalynce P. Lase Winda Nur Arinda

Makna Berpikir Kritis


Beberapa pengertian berpikir kritis menurut para ahli : Halpen (1996), berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Anggelo (1995: 6), berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi.

Scriven, berpikir kritis yaitu proses intelektual yang aktif dan penuh dengan keterampilan dalam membuat pengertian atau konsep, mengaplikasikan, menganalisis, membuat sistesis, dan mengevaluasi Matindas, berpikir kritis dilakukan untuk membuat keputusan sedangkan berpikir logis hanya dibutuhkan untuk membuat kesimpulan

JEMBATAN BERPIKIR KRITIS


Berpikir kritis merupakan sesuatu yang abstrak Berpikir kritis sangat bersifat individual Berpikir kritis memerlukan upaya

Strategi Berpikir Perawat Ahli yang telah Terdaftar Fonteyn (1998)


Mengenali sebuah pola Menetapkan prioritas Mencari informasi Menghasilkan hipotesis Membuat prediksi Membentuk hubungan Menyatakan sebuah dalil Menegaskan peraturan praktik Membuat pilihan Menilai suatu manfaat/nilai Menarik kesimpulan Memberikan penjelasan

Keterampilan Berpikir Kritis

Menganalisis Menerapkan standar Mendiskripminasi Mencari informasi Membuat alasan logis Memprediksikan Mentransformasi pengetahuan

Kebiasaan Pikiran untuk Berpikir Kritis

Percaya diri Perspektif kontekstual Kreativitas Fleksibilitas Maturitas Rasa ingin tahu Integritas intelektual Intuisi Tekun

Mencari kebenaran Berpikiran terbuka Sistematis Refleksi Autoregulasi Analitisitas

Hal-hal Pokok Berpikir Kritis Keperawatan

Penggunaan bahasa dalam keperawatan Argumentasi dalam keperawatan Pengambilan keputusan dalam keperawatan Penerapan proses keperawatan yg terdiri dari : pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, evaluasi keperawatan

Klasifikasi berpikir menurut Costa n Colleagues

Remembering (Mengingat) Repeating (Mengulang) Reasoning (Memberi Alasan/rasional) Reorganizing (Reorganisasi) Relating (Berhubungan) Reflecting (Memantulkan/merenungkan)

Perkumpulan Keperawatan mengembangkan gambaran berpikir dan mengklasifikasikan menjadi 5 model yang disebut T.H.I.N.K. yaitu: Total Recall, Habits, Inquiry, New Ideas and Creativity, Knowing How You Think dengan asumsi pendekatan sebagai berikut :

Merasa keahlian mengerjakan seluruh komponen esensial

dalam keperawatan dengan bekerja sama dan saling berhubungan Merasakan dan mengerjakan tidak bisa dipisahkan dari kenyataan praktek keperawatan Perawat dan perawat pelajar bukan papan kosong Sengaja berbuat sesuai dengan pikiran dan yang sudah dipelajari Pelajar dan perawat menemukan kesulitan untuk mengambarkan keahlian mereka berpikir Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan gabungan dari beberapa aktivitas berpikir yang bersatu dalam konteks situasi dimana berpikir dituangkan

Faktor-faktor berpikir kritis

Selain faktor lingkungan beberapa hal mempengaruhi aktivitas berpikir seseorang sbb : Pengaruh genetika Pengaruh konsep diri Perasaan khususnya ansietas Pengaruh budaya yang

KESIMPULAN

Berpikir kritis merupakan proses berfikir dalam menyelesaikan masalah melalui pertimbangan dengan merumuskan kesimpulan dan berbagai kemungkinan, sehingga keputusan yang diambil bersifat efektif. Untuk berpikir kritis dalam keperawatan melalui beberapa model dan penerapan, seperti penggunaan bahasa keperawatan, penerapan proses keperawatan serta pengkajian,sehingga berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar dalam mempertanggungjawabkan profesi dan kualitas perawat

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai