Anda di halaman 1dari 54

KEJANG DEMAM

CASE REPORT
Kartika Eka Wulandari
Pembimbing :
dr. Yulia Herawati, SpA
Disusun oleh :
IDENTITAS PASIEN
NAMA : An. A
JENIS KELAMIN : Laki- laki
USIA : 10 bulan
Alamat : Tanjung Priuk
TANGGAL MRS : 23/7/2013 pukul 21.00 WIB
NAMA OT : Tn. S
ALLOANAMNESIS
Kejang 4 jam yang lalu SMRS
KELUHAN UTAMA
KELUHAN TAMBAHAN
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Batuk (+),Muntah (+)
Kronologis :
Pukul 16.00 WIB : saat sebelum mandi anak kejang timbul
mendadak kejang berlangsung 30 detik,saat kejang kedua tangan
anak kaku memegang bak mandi dan susah dilepaskan, kedua mata
anak melihat ke atas, dan kedua kaki anak lurus ke depan (tidak
bergerak),sebelum dan saat kejang tidak disertai demam, setelah
kejang anak langsung sadar, kemudian anak dibawa klinik terdekat,
saat diperjalanan kejang berhenti sebelum sampai di klinik . Saat di
klinik anak di beri obat dimasukkan ke dalam anus, di beri puyer dan
syrup transpulmin,setelah minum obat, anak sudah tidak muntah
lagi,kemudian os pulang ke rumah.
Pukul 19.00 WIB :
Saat di rumah anak kembali kejang, mata anak melihat ke atas,tangan
dan kaki lurus kedepan (tidak bergerak) kejang berlangsung sebentar 30
detik, dan setelah kejang anak kembali sadar, di klinik anak di diagnosis radang
paru, kemudian anak dirujuk ke RSIJ Cempaka Putih.
Pukul 20.30 WIB :
Anak tiba di UGD dalam keadaan sudah tidak kejang, di UGD diberi
infus RL micro.
Pukul 21.00 WIB :
Anak tiba di bangsal badar, anak sudah tidak kejang, namun anak
demam saat diukur suhu : 38,2c, anak sudah mau minum ASI.
Batuk dirasakan sudah 2 hari, batuk tidak berdahak.
BAK lancar, BAB lancar.
Ibu menyangkal adanya riwayat jatuh sebelum kejang.Ibu mengaku
anak muntah setiap selesai minum ASI sejak 2 hari yang lalu.

RPD
Belum pernah sakit seperti ini sebelumnya, tidak pernah
dirawat di RS sebelumnya, ASMA(-), ibu menyangkal adanya
riwayat kejang baik disertai demam atau tanpa demam
sebelumnya.Asma (-)
RPO
Ayah dan ibu tidak pernah ada riwayat kejang
Asma (-), DM (-),HT(-)
RIWAYAT
KEHAMILAN
ANC rutin di dokter, ibu tidak pernah sakit saat hamil, riwayat
HT saat hamil disangkal ibu
RIWAYAT
PERSALINAN
Anak lahir sectio caesaria, cukup bulan, saat lahir bayi langsung
menangis
BBL : 3250 gr
PB : 49 cm
Pola makan
ASI sejak 0-6 bulan
Saat usia 7 bulan sampai sekarang anak masih meminum ASI dan
makanan tambahan nasi tim.
Kesan : sesuai usia
Tidak ada riwayat alergi obat dan makanan, debu
dan cuaca.
RIWAYAT ALERGI
Lingkungan rumah bersih, padat anggota keluarga
dan Ayah Merokok (+)


RIWAYAT PSIKOSOSIAL
RIWAYAT IMUNISASI

Ibu mengaku imunisasi dasar anak lengkap, terakhir anak
imunisasi campak pada bulan Mei
Kesan : lengkap
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Motorik kasar Motorik
halus
Bahasa Personal sosial
Anak bisa
membalikkan badan
usia 4 bulan.
Anak sudah bisa
merayap dan bangkit
untuk berdiri
Anak sudah
bisa
memegang
mainan
dengan ibu
jari dan jari.
Anak sudah bisa
mengoceh ma-
ma,pa-pa.
Anak sudah bisa
tepuk tangan,
menyatakan
keinginan dan daag-
daag dengan tangan.
Kesan : sesuai usia
Antropometri
BB : 8,4 kg
TB : 74 cm
LK : 43 cm (normal)

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital
Suhu : 38,2
o
C
Nadi : 120 x/mnt
Pernapasan : 32 x/mnt





STATUS GIZI
BB / UMUR : 8,4/9,6 x 100% = 87,5% (gizi baik)

TB / U : 74/74 x 100 % = 100%( baik/normal)

BB/TB : 8,4/9,6 x 100% = 87,5% (gizi baik)

KESAN GIZI : gizi baik

STATUS GENERALIS
KEPALA : Normocephal
Rambut tidak mudah dicabut
Ubun-ubun kecil belum menutup

Wajah : Simetris, edema periornita (-)

MATA : Isokor (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), mata cekung (-/-), edema palpebra (-/-)

Deviasi septum (-), sekret (-/-), darah
(-/-), hidung bagian luar tidak ada
kelainan, pernapasan cuping hidung
(-).
Normotia, nyeri (-/-), serumen
(+/+), darah (-/-), pendengaran baik
Bibir kering (-), coated tongue (-), gusi
berdarah (-), faring hiperemis (-),
T1/T1
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening


INSPEKSI
simetris dextra-sinistra,
tidak ada bagian dada yang
tertinggal saat bernapas,
retraksi dinding dada (-),
scar (-), otot bantu
pernapasan (-)

PALPASI
simetris, vocal fremitus
sama dextra-sinistra, tidak
ada bagian dada yang
tertinggal saat bernapas,
nyeri tekan (-)
PERKUSI
sonor pada semua lapang
paru, batas sonor-pekak
setinggi ICS 6 linea
midclavicularis dextra

AUSKULTASI
suara napas vesikuler (+/+),
lendir (-/-), ronkhi (-/-),
wheezing(-/-)


INSPEKSI
ictus cordis tidak terlihat
PALPASI
ictus cordis teraba di ICS 4
linea midclavicularis sinistra
PERKUSI
Batas jantung relatif dalam
batas normal
AUSKULTASI
bunyi jantung I dan II
normal,
bising jantung (-)

INSPEKSI
Datar, scar (-)

PALPASI
hepatomegali (-)
splenomegali (-),
massa (-), turgor
kembali cepat.
PERKUSI
timpani pada
seluruh kuadran
abdomen , shifting
dullness (-)

AUSKULTASI
bising usus (+)
Normal

EKSTERMITAS ATAS
Akral : hangat
Edema : -
Sianosis : -
RCT <2 detik
EKSTERMITAS BAWAH
Akral : hangat
edema : -
sianosis : -
RCT < 2 detik
Kelenjar inguinal : tidak ada pembesaran kelenjar inguinal
Genitalia : Fimosis
Refleks : Fisiologis =Biseps (+), Triceps (+), Babinski (+), patella
(+), achilles(+), Oppenheim (+), Hoffman (+)
Patologis = kaku kuduk (-) , Tanda brudzinki I dan II (-),
Tanda kernig (-)
KESAN : Tanda rangsangan meningeal (-)

Hematologi rutin
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 10,7 g/dl 10.7-13.1
Jumlah leukosit 7.97 ribu/ul 6.00 17.50
Hematokrit 34 % 35 - 43
Jumlah trombosit 297 ribu/ul 217 - 491
eritrosit 4.63 10>6/ul 3.60 5.20
VER 73 fl 74 - 102
HER 23 pg 23 - 31
KHER 32 g/dl 28 - 32 DALAM BATAS
NORMAL
KIMIA KLINIK
GLUKOSA DARAH
SEWAKTU
84 mg/dl
Nilai rujukan
70 - 200
ELEKTROLIT
Natrium adarah
Kalium darah
Klorida darah
132 mEq/L
4.2 mEq/L
108 mEq/L
135-147
3.6 5.8
94 - 111
Nilai rujukan
HASIL
KESAN :DALAM BATAS
NORMAL
Resume :
Anak usia 10 bulan datang dengan keluhan kejang
timbul mendadak 4 jam yang lalu sebelum masuk
rumah sakit, kejang dialami sudah 2x dalam 1 hari,
kejang berlangsung 30 detik , saat kejang kedua mata
anak selalu melihat ke arah atas,kedua tangan dan kaki
anak lurus ke depan(tidak bergerak) saat kejang,setelah
kejang anak demam.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,2c,
terdapat fimosis pada alat genitalia, status generalis
dalam batas normal,tanda rangsang meningen(-)
Pada hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin,
elektrolit dan gula darah sewaktu dalam batas normal.

Assesment :
1. Kejang demam kompleks e.c viral infection
2. Batuk
3. Fimosis

Diagnosa :
Kejang demam kompleks e.c viral infection
ISPA
Fimosis





Rencana terapi :
Transpulmin syrup 3x1/2 sdo
P. Cam 3x1 bgks :
(Amoxicillin 100 mg,Pyrexin 100 mg Luminal 10 mg,Ambroxol 0,8 Cetrizin
0,3,Lameson 1/8,Vitazem 1/8,Equal 0,5 )
Stesolid syrup 3x1/2 sdo
Proris syrup 3x3/4 sdo bila suhu >37c
Planning : cek darah hari ke 4 demam, konsul bedah, cek urin
lengkap




FOLLOW UP
S : Os kejang kembali, muntah (-),batuk (+),BAK lancar,demam (+).
O : S : 39,4C RR : 32 x permenit Nadi : 130 x permenit O
A : Kejang demam kompleks e.c viral infection, ISPA.
P :
Terapi oral
Transpulmin syrup 3x1/2 sdo, puyer batuk (salbutamol 0,5,ctm 1/5, mucopeet
1/5, cetricin 1/5, vit x 20 g) , puyer luminal 2x1 bks.
*Proris supositoria 3x3/4 cdo > bila suhu 37c*
Terapi injeksi
Kutoin 150 g / drip
Novalgin 3x 125 mg
Cefrazidine 3x250 mg
TGL 24/07/2013
TGL 25/07/2013
S : Kejang (-) , demam (+), batuk (+), BAK lancar.
O : S : 38C RR :28X/Menit Nadi : 140 x / menit
A : Kejang demam kompleks e.c viral infection, ISPA.
P :
Terapi oral
Transpulmin syrup 3x1/2 sdo, puyer batuk (salbutamol 0,5,ctm 1/5, mucopeet
1/5, cetricin 1/5, vit x 20 g) , puyer luminal 2x1 bks.
*Proris supositoria 3x3/4 cdo > bila suhu 37c*
Terapi injeksi
Kutoin 150 g / drip
Novalgin 3x 125 mg
Cefrazidine 3x250 mg

FOLLOW UP
TGL 26/07/2013 FOLLOW UP
S :Kejang (-), demam (+),batuk (+),BAK lancar.
O : S: 38,4C RR : 29X/menit N : 138x/menit
A :Kejang demam kompleks e.c viral infection, ISPA, Hb : 10,4 Hematokrit :
33% , Trombosit : 257 ribu/ul, Leukosit : 7.97 ribu/ul.
P :
Terapi oral
Transpulmin syrup 3x1/2 sdo, puyer batuk (salbutamol 0,5,ctm 1/5, mucopeet
1/5, cetricin 1/5, vit x 20 g) , puyer luminal 2x1 bks.
*Proris supositoria 3x3/4 cdo > bila suhu 37c*

Terapi injeksi
Novalgin 3x125 mg
Inhalasi
Combiven amp
Pulmicort amp
Nacl 2 cc
FOLLOW UP TGL 27/07/2013
S : Kejang (-), demam (-),batuk (-),bak lancar.
O : S : 37c , RR : 28x/menit, Nadi : 140 x/menit
A : Kejang demam kompleks e.c viral infection, ISPA.
P :
Terapi Oral
Transpulmin syrup 3x1/2 sdo, puyer batuk (salbutamol 0,5,ctm 1/5, mucopeet 1/5,
cetricin 1/5, vit x 20 g) , puyer luminal 2x1 bks.
*Proris supositoria 3x3/4 cdo > bila suhu 37c*
Starmuno syrup 2x1 cdo
Terapi Injeksi
Ceftriaxon 1x750 mg
Inhalasi
Combiven amp
Pulmicort amp
Nacl 2 cc
FOLLOW UP TGL 28/07/2013
S :kejang (-).Demam (-), batuk (-),bab dan bak lancar
O :suhu : 37C RR : 29X/menit N : 136x/menit
A :Kejang demam kompleks e.c viral infection, ISPA
P :
Terapi oral
Starmuno syrup 2x1 cdo
Terapi injeksi
Injeksi ceftriaxon 1x750 mg
Injeksi novalgin 4x125 mg
Inhalasi
Combiven amp
Pulmicort amp
Nacl 2 cc
FOLLOW UP TGL 29/07/2013
S : Demam (-), batuk (-),BAK lancar
O : Suhu :36,8c,RR : 29X/menit N : 136x/menit
A :Kejang demam kompleks e.c viral infection, ISPA
P :
PASIEN PULANG
Trazep
Prosis syrup 3x3/4 sdo bila suhu >37c
KEJANG DEMAM
TINJAUAN PUSTAKA
KELAINAN GENETIK DAN FAKTOR KELAHIRAN, DEMAM, INFEKSI OTAK,
TOKSIN, TRAUMA, GANGGUAN PEREDARAN DARAH, GANGGUAN
METABOLISME DAN NUTRISI,TUMOR, KELAINAN DEGENERATIF,FAKTOR
PSIKOGENIK DAN PENYEBAB YANG TIDAK DIKETAHUI DENGAN JELAS.
KEJANG
BUKAN PENYAKIT TETAPI
MANIFESTASI DARI SUATU
PENYAKIT
BERBAGAI PENYAKIT DAPAT MENYEBABKAN
TERJADINYA BANGKITAN KEJANG MISALNYA:
DEFINISI
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal
di atas 38C) yang disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium (di luar rongga kepala).




Epidemiologi
Hal ini dapat terjadi pada 2-5 % populasi anak.
Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6 bulan 5 tahun
dan jarang sekali terjadi untuk pertama kalinya pada usia < 6
bulan atau > 3 tahun.
Insidensi puncak usia 18-22 bulan
Anak laki-laki > perempuan dengan perbandingan 1,4 : 1,0.
Menurut ras maka kulit putih lebih banyak daripada kulit
berwarna.
ETIOLOGI
Belum diketahui dengan pasti
Demam sering disebabkan oleh :
- ISPA
- Radang telinga tengah
- Infeksi saluran kemih & saluran cerna
Kejang tidak selalu timbul pada suhu yang tinggi
terkadang pada suhu tidak terlalu tinggi
FAKTOR RESIKO
Demam
Usia
Genetik Riwayat kejang demam pada
orang tua atau saudara sekandung
Perkembangan terlambat (Malnutrisi)
PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG
Resiko Tinggi
Berulang
Metabolisme Basal
Meningkat
Resiko Tinggi
Gangguan Kebutuhan
Nutrisi
O ke Otak
Menurun
Kejang
Demam
TIK
Meningkat
Kejang Demam
Komplek
Kejang Demam
sederhana
Peningkatan
Suhu Tubuh
Resiko Injuri Resiko Tinggi
Gangguan Tumbuh
Kembang
Gangguan Perfusi
Jaringan
PATOFISIOLOGI
KEJANG DEMAM
PATOFISIOLOGI KEJANG
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
Kejang Demam Sederhana
(Simple Febrile Seizure)
dengan ciri-ciri gejala klinis
sebagai berikut:
-Kejang berlangsung
singkat, < 15 menit
-Kejang umum tonik dan
atau klonik
-Umumnya berhenti sendiri
-Tanpa gerakan fokal atau
berulang dalam 24 jam

Kejang Demam Komplikata
(Complex Febrile Seizure),
dengan ciri-ciri gejala klinis
sebagai berikut:
-Kejang lama, > 15 menit
-Kejang fokal atau parsial satu
sisi, atau kejang umum
didahului kejang parsial
-Berulang atau lebih dari 1 kali
dalam 24 jam

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM MENURUT
LI VI NGSTONE
Kejang Demam Sederhana
Kejang bersifat umum
Lamanya kejang berlangsung singkat ( < 15 menit)
Usia waktu kejang demam pertama kali muncul < 6 tahun
Frekuensi serangan 1-4 kali dalam satu tahun
EEG normal

Epilepsi yang di cetus oleh demam
Kejang berlangsung lama atau bersifat fokal/ setempat
Usia penderita lebih dari 6 tahun saat serangan kejang demam pertama
Frekuensi serangan melebihi 4 kali dalam satu tahun
Gambaran EEG yang dibuat setelah anak tidak normal lagi adalah normal.

KRITERIA LIVINGSTONE
SETELAH DIMODIFIKASI
1.UMUR ANAK KETIKA KEJANG ANTARA 6 BULAN DAN 4 TAHUN
2.KEJANG HANYA SEBENTAR SAJA, TIDAK LEBIH DARI 15 MENIT
3.KEJANG BERSIFAT UMUM.
4.KEJANG TIMBUL DALAM 16 JAM PERTAMA SETELAH TIMBULNYA
DEMAM
5.PEMERIKSAAN SARAF SEBELUM DAN SESUDAH KEJANG
NORMAL.
6.PEMERIKSAAN EEG YANG DIBUAT SEDIKITNYA 1 MINGGU
SESUDAH SUHU NORMAL TIDAK MENUNJUKKAN KELAINAN.
7.FREKUENSI BANGKITAN KEJANG DI DALAM 1 TAHUN
TIDAK MELEBIHI 4 KALI
DIAGNOSIS
ANAMNESIS:
Kejang:
* Frekuensi dan lama kejang
* Kapan terjadinya
* Pertama kali atau sudah pernah
* Bila sudah pernah, saat umur berapa?
* Sifat kejang
* Gejala penyerta (muntah, lumpuh,
kemunduran fungsi kognitif)
* Kesadaran waktu kejang dan pasca kejang
DIAGNOSIS
Demam:
timbul mendadak dan lamanya, menggigil,
mengigau,
Gejala penyakit penyerta:
Mencret, muntah, sesak nafas, dll
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Rangsang meningeal :
Pemeriksaan kaku kuduk
Tanda brudzinki I dan II
Tanda kernig
Pada kejang demam rangsangan
meningeal (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Refleks Neurologis
untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi SSP ( meningitis,
ensefalitis)
Refleks fisiologis
- Biseps, Triceps, KPR, APR (++ / ++)
Refleks patologis
- Babinski, Oppenheim, Chaddok, hoffman
( normal pada bayi < 18 bulan )

Pada kejang demam refleks patologis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (Darah perifer lengkap, elektrolit,
glukosa darah)mengevaluasi sumber infeksi atau
mencari penyebab
Pungsi lumbal menyingkirkan meningitis
indikasi berdasarkan umur :
* < 12 bulan sangat dianjurkan
* 12 18 bulan dianjurkan
* > 18 bulan tidak rutin

Elektroensefalografi
kejang demam yang tidak khas
(anak > 6
th
, kejang demam fokal)
CT-Scan atau MRI
Tidak rutin & atas indikasi:
- kelainan neurologik fokal yang menetap
- parese N.VI
- Papil edema


PADA PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM
ADA 3 HAL YANG PERLU DIKERJAKAN,YAITU :
1. PENGOBATAN FASE AKUT
2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB
3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP
BERULANGNYA KEJANG DEMAM
PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN
Anti Piretik
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali

Anti Konvulsan
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb
BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg


Jika kejang tidak teratasi dapat diulang dengan cara dan dosis yang sama
dengan interval 5 menit
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih tetap kejang, dianjurkan
ke rumah sakit. Dan diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb
Bila kejang belum berhenti diberikan fenitoin 10-20 mg/kgbb/kali dengan
kecepatan 1 mg/kgbb/menit atau kurang dari 50 mg/menit.
Kejang berhenti Dosis selanjutnya 4-8 mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah
dosis awal
Kejang belum berhenti rawat di ruang intensif.
RUMATAN
Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari dibagi 2
dosis
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair dibagi 2-3
dosis
Pengobatan profilaksis /rumatan diberikan
selama 1 tahun bebas kejang, dihentikan
bertahap selama 1 2 bulan
INDIKASI RUMATAN
Kejang > 15 menit
Kelainan neurologis
Kejang fokal
Rumat dipertimbangkan pada keadaan:
- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam
- Kejang demam pada bayi < 12 bulan
- Kejang demam 4 kali per tahun
BAGAN PENATALAKSANAAN KEJANG
SEGERA DIBERIKAN DIAZEPAM INTRAVENA
ATAU DIAZEPAM REKTAL DIAZEPAM :
DOSIS RATA-RATA 0,3-0,5MG/KGBB/KALI (iv) ATAU
DOSIS <10 KG: 5 MG REKTIOL
>10 KG : 10 MG REKTIOL

BILA KEJANG TIDAK BERHENTI DAPAT DIULANG
CARA DAN DOSIS YANG SAMA DENGAN INTERVAL 5 MNT


KEJANG (+) ------ DIAZEPAM 0,3-0,5 MG/KGBB/HARI (iv)


KEJANG (+) FENITOIN 10-20 MG/KGBB/KALI (IV, BOLUS)



KEJANG (+) KEJANG (-)

RUMATAN
RAWAT ICU Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr
PROGNOSIS
Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam

- Ada seluruh faktor resiko kejang demam berulang 80%.
- Tidak ada faktor resiko kejang demam berulang 10-15%
Faktor resiko lain adalah terjadinya epilepsi
dikemudian hari. Faktor resiko terjadinya
epilepsi adalah:
1 Kelainan neurologis
2 Kejang demam kompleks
3. Riwayat epilepsi dalam keluarga

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai