Singapura

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

BAGIAN 1 PENGANTAR

1.1.1 Sistem hukum Singapura adalah hamparan permadani yang kaya dengan undang-undang, institusi-
institusi, nilai-nilai, sejarah serta budaya. Layaknya sulaman perca ala Singapura, setiap helai sistem hukum itu
dijalin bersama sedemikian sehingga membentuk kaleidoskop yurisprudensi dan diikat dengan identitas nasional
yang unik.

1.1.2 Sistem hukum tersebut sudah tentu akan menyebabkan suatu tekanan seperti tekanan yang dialami
karena adanya perubahan-perubahan sosial-ekonomi dan politik-hukum yang timbul seiring dengan
meningkatnya globalisasi dan regionalisasi. Karenanya, Singapura harus bereaksi dengan cepat dan tangkas
dalam membuat undang-undang dan institusi-institusi baru, atau menyesuaikan undang-undang dan institusi-
institusi yang sudah ada.

1.1.3 Dalam hal ini, Singapura telah siap dan bersedia belajar dari perkembangan-perkembangan hukum yang
terjadi di luar negeri, jika memiliki kesamaan aspirasi. Kadang-kadang, cara-cara penyelesaian masalah yang
sudah kuno harus diganti dengan ide-ide baru yang telah teruji dengan modiikasi-modiikasi yang tepat agar
sesuai dengan keadaan setempat. Dalam proses adaptasi, belajar dan perubahan berkesinambungan yang !kadang
kala" sulit ini, bagaimanapun, peranan sejarah tetap amat berguna sebagai petunjuk !meskipun tidak sempurna"
menuju hukum Singapura yang sekarang dan di masa yang akan datang !lihat #agian 2".

Kembali ke atas


BAGIAN 2 SEJARAH KONSTITUSIONAL DAN HUKUM

1.2.1 Sejak ditemukan oleh Sir $homas Stamord %ales dari #ritish &ast 'ndia (ompany di tahun 1)1*
hingga kemerdekaannya di tahun 1*+,, perkembangan hukum Singapura telah sangat berhubungan erat dengan
majikan kolonial 'nggris-nya. Seringkali, tradisi-tradisi hukum, kebiasaan-kebiasaan, kasus-kasus hukum dan
perundang-undangan menurut hukum 'nggris diserap tanpa banyak pertimbangan apakah hal tersebut cocok
dengan keadaan setempat Singapura.

1.2.2 Dengan kemerdekaannya, kemudian secara bertahap - dan terus meningkat - terjadilah pergerakan-
pergerakan menuju perkembangan suatu sistem hukum lokal. .rinsip kuncinya adalah setiap penyerapan suatu
praktek hukum atau norma harus sesuai dengan kondisi budaya, sosial dan ekonomi Singapura. Dalam hal ini,
dapat dikatakan bah/a kesuksesan ekonomi Singapura didorong oleh, antara lain, aktor bijaknya
kepemimpinan, penggunaan hukum dan sistem hukum dalam membangun masyarakat baru dan memastikan
kelangsungan hidup ekonominya, sambil memastikan pula agar sistem hukum Singapura dapat selaras dengan
kebutuhan dan permintaan komunitas internasional. Sebagai kelanjutannya, maka terbentuklah suatu sketsa
tonggak-tonggak bersejarah perkembangan konstitusional dan hukum Singapura.

Kedatangan Inggris Singapura dalam Kerajaan Inggris (1819)

1.2.3 0/al abad ke-1*1 Singapura berada di ba/ah kekuasaan Sultan 2ohor, yang menetap di kepulauan %iau-
Lingga. Kombinasi tradisi 3elayu dan hukum adat !yaitu hukum dan kebiasaan tradisional yang secara lokal
berlaku di 'ndonesia dan 3alaysia" telah membentuk dasar bagi sistem hukum a/al yang berlaku bagi
masyarakat nelayan pada /aktu itu yang jumlahnya tidak lebih dari 244 orang.

1.2.5 2* 2anuari 1)1*1 .endirian Singapura modern oleh %ales, yang pada saat itu adalah Letnan-6ubernur
#engkulu. %ales telah sanggup meramal ke depan dan menentukan bah/a Singapura sebagai lokasi yang
strategis secara geo-politis1 hal ini telah menjadikan Singapura sebagai titik kontrol yang sangat baik bagi
Kerajaan 'nggris untuk menga/asi gerbang masuk menuju Selat 3alaka dan rute pelayaran utama antara 0sia
Selatan dan 0sia $imur Laut. Secara cepat, Singapura telah bere7olusi menjadi pelabuhan dagang yang penting.

1.2., 34 2anuari 1)1*1 %ales membuat suatu perjanjian a/al dengan $emenggong 0bdu8r %ahman,
per/akilan Sultan 2ohor di 2ohor dan Singapura, untuk mendirikan suatu pusat perniagaan !trading actory" di
Singapura.

1.2.+ + 9ebruari 1)1*1 Suatu perjanjian ormal dibuat antara Sultan :ussein dari 2ohor bersama $emenggong
0bdu;r %ahman, masing-masing adalah penguasa de jure dan penguasa de acto Singapura /aktu itu,
untuk meresmikan perjanjian a/al yang telah dibuat sebelumnya. %ales kemudian menetapkan Singapura
sebagai bagian dari yurisdiksi #engkulu, yang kemudian berada di ba/ah pemerintahan 6ubernur 2enderal di
(alcutta, 'ndia.

1.2.< 1)1* - 1)231 0gar pemerintahan di Singapura berjalan dengan baik, %ales menetapkan suatu kitab
undang-undang yang dikenal dengan sebutan =Singapore %egulations> atau =.eraturan-peraturan Singapura> dan
menetapkan suatu sistem hukum yang mendasar namun bersiat ungsional dengan penerapan hukum yang
seragam yang berlaku bagi semua penduduk.

1.2.) 3aret 1)251 Status Singapura sebagai daerah kekuasaan 'nggris ditegaskan dalam .erjanjian 0nglo-
#elanda !0nglo-Dutch $reaty" dan .erjanjian .enyerahan Kekuasaan !$reaty o (ession". #elanda mencabut
semua keberatannya terhadap pendudukan 'nggris atas Singapura dan menyerahkan 3alaka, sebagai ganti
pelepasan penguasaan 'nggris atas pabrik-pabrik di #engkulu dan Sumatera kepada #elanda. Kemudian, dalam
tahun yang sama, perjanjian yang kedua dibuat dengan Sultan :ussein dan $emenggong 0bdu;r %ahman,
berdasarkan mana Kesultanan 2ohor menyerahkan Singapura kepada 'nggris sebagai ganti peningkatan
pembayaran uang tunai dan pensiun.

Sistem Hukum yang Masih Baru Suatu Aal yang Ka!au Balau (18"# $ 18#%"

1.2.* 2< ?o7ember 1)2+1 .iagam Keadilan Kedua !$he Second (harter o 2ustice" disetujui oleh .arlemen
'nggris atas petisi dari &ast 'ndia (ompany. Dalam .iagam tersebut ditetapkan pendirian .engadilan @udikatur
!(ourt o 2udicature" di .ulau 3ilik .angeran Aales - .enang, Singapura dan 3alaka, baik pengadilan perdata
maupun pidana, yang sejajar dengan pengadilan-pengadilan sejenis di 'nggris. Singapura bersama-sama dengan
3alaka dan .enang !dua daerah pendudukan 'nggris lainnya di Semenanjung 3elayu" kemudian menjadi
Daerah-daerah .endudukan di Selat !Straits Settlements" pada tahun 1)2+, di ba/ah penguasaan 'ndia #ritanika
!#ritish 'ndia". .iagam tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan bah/a hukum 'nggris harus diterapkan di
Singapura, namun diasumsikan bah/a .iagam tersebut telah meletakkan dasar hukum bagi penerimaan secara
umum hukum 'nggris di Singapura. Kasus hukum lokal sejak abad ke-1*, setelah kasus terkenal % 7 Aillans
!1),)" di .enang, telah menyerap posisi hukum bah/a hukum 'nggris !baik common la/ maupun eBuity yang
berlaku pada 1)2+ maupun perundangan 'nggris pra-1)2+" telah diperkenalkan kepada Singapura melalui $he
Second (harter o 2ustice.

1.2.14 1)331 Dengan adanya reorganisasi daerah-daerah yang dikuasai &ast 'ndia (ompany oleh .arlemen
'nggris pada tahun 1)33, 6ubernur 2enderal 'ndia kemudian diberi /e/enang untuk membuat peraturan
perundangan yang berlaku bagi Daerah-daerah .endudukan di Selat !Straits Settlements". .ada masa ini, muncul
suatu ketidakpuasan pada sistem hukum yang ada. 3asyarakat bisnis lokal merasa tidak suka dengan kerangka
yudisial yang dinilai tidak adil, yang membuat keadilan diperlakukan secara menyedihkan.

1.2.11 1),,1 0tas petisi &ast 'ndia (ompany, .iagam Keadilan Ketiga !$he $hird (harter o 2ustice" disetujui
Coleh .arlemen 'nggrisD agar dapat mempermudah penanganan pekerjaan di bidang hukum yang meningkat.
?amun demikian, .iagam Ketiga tidak berhasil memperbaiki keadaan. Dengan dibubarkannya &ast 'ndia
(ompany pada tahun 1),), maka Daerah-daerah .endudukan di Selat !Straits Settlements" kemudian dialihkan
ke dalam kekuasaan .emerintah 'ndia. ?amun, banyak suara tidak puas dari Straits Settlements yang diperintah
di luar /ilayah 'ndia, karena hal ini cenderung menimbulkan perasaan direndahkan, jika tidak diabaikan.

1.2.12 1 0pril 1)+<1 Straits Settlements berubah menjadi Koloni Kerajaan !(ro/n (olony" di ba/ah yurisdiksi
langsung Kantor .emerintahan Kolonial !(olonial Eice" di London.

1.2.13 1)+)1 3ahkamah 0gung untuk Straits Settlements didirikan, setelah dibubarkannya .engadilan
@udikatur !(ourt o 2udicature". .ada tahun 1)<3, terjadi lagi reorganisasi lanjutan yaitu dengan diberikannya
kekuasaan kepada 3ahkamah 0gung untuk berungsi sebagai .engadilan #anding !(ourt o 0ppeal".
Sebelumnya, upaya-upaya banding diajukan kepada De/an Kerajaan !King-in-(ouncil". .ada tahun 1)<),
sebagai akibat dari perubahan yang terjadi pada sistem yudisial 'nggris, maka pengadilan-pengadilan di
Singapura turut direstrukturisasi sedemikian sehingga serupa dengan pengadilan-pengadilan di ba/ah
.engadilan $inggi 'nggris !&nglish :igh (ourt".

1.2.15 1*351 .engadilan #anding .idana !(ourt o (riminal 0ppeal" ditambahkan ke dalam struktur
3ahkamah 0gung.

&ari Inggris ke 'epang ke Inggris (agi (19)" 19)*)

1.2.1, 9ebruari 1*52 - September 1*5,1 3asa penjajahan 2epang atas Singapura. ?ama =Singapura> diubah
menjadi =Syonan> !(ahaya dari Selatan" dan dioperasikan di ba/ah pemerintahan militer 2epang. 0khir .erang
Dunia '' telah mengakibatkan Singapura berada di ba/ah pemerintahan sementara .emerintah 3iliter 'nggris
!#ritish 3ilitary 0dministration - #30". Setelah masa ini, kekuasaan imperial kemudian mendorong penentuan
nasib sendiri dan de-kolonisasi.

1.2.1+ 1*5+1 Daerah-daerah .endudukan di Selat !Straits Settlements" dibebaskan. .enang dan 3alaka
menjadi bagian dari 3alayan Fnion pada tahun 1*5+ dan setelah itu menjadi .ersekutuan $anah 3elayu
!9ederation o 3alaya" pada tahun 1*5). Singapura dijadikan Koloni Kerajaan yang memiliki konstitusi
sendiri. Kekuasaan sesungguhnya untuk memerintah dan membuat peraturan berada di tangan 6ubernur dan
pejabat-pejabat kolonial dengan sedikit porsi partisipasi dan per/akilan lokal, melalui pemilihan per/akilan
terbatas di De/an Legislati !Legislati7e (ouncil". .emilihan per/akilan yang pertama dilakukan pada tahun
1*5).

'alan menuju +emerintahan Sendiri (19)8 19*9)

1.2.1< 1*5)-1*+41 3asa darurat. .emerintah di Singapura dan 3alaya !yang pada tahun 1*,< menjadi
3alaysia" menga/asi dengan ketat partai komunis !(ommunist .arty o 3alaya", yang telah mendeklarasikan
tujuan mereka untuk mengambil alih 3alaya dan Singapura dengan cara kekerasan. .eraturan-peraturan yang
amat keras !seperti penjara tanpa proses pengadilan" telah ditetapkan sebagai upaya mengendalikan kegiatan-
kegiatan rontal komunis bersatu.

1.2.1) 1*,31 Suatu Komite Konstitusional !(onstitutional (ommission", yang dipimpin oleh Sir 6eorge
%endel !G%endel (omission;" didirikan untuk menelaah konstitusi ?egara Koloni itu dan untuk meningkatkan
partisipasi publik dalam hal penatakelolaan sendiri !sel-go7ernance". .emerintah menerima hampir semua
laporan Komite termasuk transormasi De/an Legislati !Legislati7e (ouncil" menjadi suatu de/an !chamber"
yang terdiri dari para anggota yang dipilih secara langsung. #agaimanapun, kekuasaan yang sesungguhnya
masih berada di tangan 6ubernur dan .ejabat-pejabat 0nggota De/an 3enteri !(ouncil o 3inisters" dan bukan
pada anggota De/an terpilih tadi. Sehingga pada masa ini, .rogressi7e .arty merupakan partai politik unggul di
Singapura yang telah memenangi pemilihan anggota De/an Legislati !Legislati7e (ouncil" pada tahun 1*5)
dan 1*,1.

1.2.1* 1*,,1 Dalam pemilihan anggota 3ajelis Legislati !Legislati7e 0ssembly" yang pertama, partai Labour
9ront - yang dipimpin oleh Da7id Saul 3arshall - berhasil menggantikan posisi .rogressi7e .arty sebagai partai
pemenang pemilihan, dengan memenangkan 14 dari 2, kursi. .eople;s 0ction .arty !selanjutnya disebut G.0.;",
yang didirikan pada tahun yang sama, memenangkan 3 kursi. 3arshall kemudian dijadikan 3enteri Kepala
!(hie 3inister" yang kemudian bersikeras untuk mempercepat gerakan menuju pemerintahan sendiri.
.embicaraan-pembicaraan konstitusional mengenai pemerintahan sendiri dimulai pada tahun 1*,+ di London,
dengan misi tanpa pendukung !non-partisan mission" yang terdiri dari per/akilan-per/akilan seluruh partai
dalam 3ajelis.

1.2.24 1*,+1 3arshall mengundurkan diri pada tanggal + 2uni dari kedudukannya sebagai 3enteri Kepala
setelah gagalnya pembicaraan-pembicaraan konstitusional mengenai apakah Komisaris $inggi 'nggris !#ritish
:igh (ommissioner" di Singapura memiliki hak suara atas De/an .ertahanan !Deence (ouncil" yang
diusulkan. Lim @e/ :ock, yang adalah /akil 3arshall dan 3enteri .erburuhan, kemudian menggantikannya
menjadi 3enteri Kepala !(hie 3inister". Lim memimpin 3isi Konstitusional pada bulan 3aret 1*,<, yang
berhasil menegosiasikan ketentuan-ketentuan utama Konstitusi Singapura !Singapore (onstitution" yang baru.

1.2.21 ) 3ei 1*,)1 .erjanjian Konstitusional !$he (onstitutional 0greement" ditandatangani di London.
.arlemen 'nggris mengesahkan Fndang-undang tentang ?egara Singapura !$he State o Singapore 0ct" pada
tanggal 1 0gustus, yang menandai transisi Singapura dari negara koloni menjadi negara yang mengatur dirinya
sendiri pada tahun 1*,*.

1.2.22 3ei 1*,*1 .artai .0. memenangkan 53 kursi, yang merupakan ,3,5H dari total suara, dalam pemilihan
,1 per/akilan anggota 3ajelis Legislati !Legislati7e 0ssembly" yang untuk pertama kalinya dipilih secara
penuh. .ada tanggal 3 2uni, Konstitusi ?egara !State (onstitution" baru diberlakukan berdasarkan proklamasi
6ubernur Sir Ailliam 6oode, yang menjadi Kepala ?egara Singapura pertama. 0dapun Lee Kuan @e/ menjadi
.erdana 3enteri Singapura pertama. .eristi/a ini menandakan titik kulminasi perjalanan menuju pemerintahan
sendiri dan merupakan a/al dari perjalanan sulit menuju kemerdekaan melalui penggabungan dengan 3alaysia.

Singapura dalam Malaysia (19#, 19#*)

1.2.23 2< 3ei 1*+11 .erdana 3enteri 3alaya, $unku 0bdul %ahman, mengusulkan kerja sama politik dan
ekonomi yang lebih erat di antara .ersekutuan $anah 3elayu !9ederation o 3alaya", Singapura, Sara/ak,
#orneo Ftara dan #runei, melalui suatu penggabungan. .artai .0. lebih memilih penggabungan dengan
.ersekutuan $anah 3elayu !9ederation o 3alaya" dengan alasan demi kelangsungan perekonomian dan sebagai
cara untuk mencapai kemerdekaan politik dari 'nggris. .ara pendukung kaum komunis memandang usulan ini
sebagai suatu skenario imperialis.

1.2.25 1 September 1*+21 Dilakukan suatu reerendum untuk menentukan ketentuan-ketentuan penggabungan
dan rencana penggabungan .0. disetujui. Ketentuan-ketentuan utama penggabungan menetapkan bah/a
pemerintah ederal di Kuala Lumpur bertanggung ja/ab untuk bidang pertahanan, urusan luar negeri dan
keamanan dalam negeri. ?amun, ditetapkan pula tentang otonomi lokal atas bidang keuangan, pendidikan dan
perburuhan. Singapura juga diharuskan memiliki pemerintahan negara sendiri.

1.2.2, 1+ September 1*+31 3alaysia - yang terdiri dari .ersekutuan $anah 3elayu !9ederation o 3alaya",
Singapura, Sara/ak dan #orneo Ftara !sekarang Sabah" - dibentuk. 'ndonesia dan 9ilipina menentang
penggabungan ini. .residen 'ndonesia, Sukarno, meluncurkan kampanye keras Konrontasi mela/an 3alaysia.
Dengan penggabungan tersebut, sistem pengadilan Singapura menjadi bagian dari sistem pengadilan 3alaysia.
3ahkamah 0gung Singapura diganti dengan .engadilan $inggi 3alaysia di Singapura. 'nstansi pengadilan
banding terakhir adalah .engadilan 9ederal !9ederal (ourt" di Kuala Lumpur.

+erpisahan dengan Malaysia dan Kemerdekaan (19#*)

1.2.2+ 1*+,1 Dalam /aktu dua tahun sejak penggabungan, kesatuan itu gagal karena berbagai alasan, mulai
dari politik rasial 3alaysia sampai pertengkaran pribadi. Kesemuanya ini, ditambah dengan ancaman dan
ledakan kekerasan rasial serta ancaman komunis yang sekalipun telah berkurang, telah memicu pemisahan
Singapura dari 3alaysia pada tanggal * 0gustus. .erjanjian tentang Kemerdekaan Singapura !$he 'ndependence
o Singapore 0greement" tanggal * 0gustus 1*+, mendeklarasikan bah/a, =I Singapura akan selamanya
merupakan negara demokratis yang berdaulat dan merdeka yang didirikan berdasarkan prinsip-prinsip
kemerdekaan, keadilan dan berusaha mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan bagi /arganegaranya dalam
masyarakat yang lebih adil dan setara>.

1.2.2< Desember 1*+,1 @uso bin 'shak terpilih sebagai .residen Singapura pertama pada tanggal 22 Desember
1*+,. .ada tanggal yang sama, .arlemen Singapura menyelesaikan penyusunan Gtata tertib prosedur dan
ormalitas konstitusional dan hukum; agar selaras dengan status Singapura sebagai negara merdeka, termasuk
membereskan anomali .engadilan $inggi Singapura yang merupakan bagian dari sistem yudikati 3alaysia.
Komite konstitusional kedua kemudian dibentuk, dipimpin oleh :akim Kepala Aee (hong 2in, untuk menelaah
bagaimana hak-hak golongan minoritas !tentang ras, bahasa dan agama" dapat secara konstitusional dilindungi.
Dalam laporannya pada tahun 1*++, Komite Aee !Aee (ommission" merekomendasikan ditetapkannya
ketentuan-ketentuan konstitusional mengenai kemerdekaan undamental, badan yudikati, badan legislati,
pemilihan umum, hak-hak minoritas, kedudukan khusus orang 3elayu dan prosedur-prosedur perubahan !dalam
hal ini, untuk mengubah ketentuan-ketentuan tersebut diperlukan proses CpersetujuanD dua tahap1 2J3 mayoritas
suara di .arlemen dan diikuti dengan 2J3 mayoritas suara pada reerendum nasional". Satu rekomendasi yang
diterima adalah dibentuknya De/an ?egara !State (ouncil", yaitu suatu badan penasehat yang mengusulkan
nasehat-nasehat kepada .arlemen mengenai suatu peraturan yang sedang diajukan dan dampaknya terhadap
golongan minoritas. #adan ini sekarang dikenal dengan nama De/an Kepresidenan untuk #idang :ak-hak
3inoritas !.residential (ouncil or 3inority %ights".

+erkem-angan Sistem Hukum Milik Sendiri

1.2.2) .ada tahun 1*<4-an dan 1*)4-an terasa adanya kemudahan secara implisit karena telah me/arisi tradisi,
kebiasaan dan hukum 'nggris. Dorongan untuk menciptakan sistem hukum sendiri telah meningkatkan
momentum pada akhir tahun 1*)4-an dan dipercepat dengan pengangkatan :akim Kepala @ong .ung :o/ pada
bulan September 1**4 yang masih menjabat hingga saat ini. .eristi/a ini berbarengan dengan masa penyusunan
kembali secara konstitusional dan intensi untuk mengembangkan sistem pemerintahan dan parlemen sendiri
milik Singapura. Ditinggalkannya sistem parlemen yang terinspirasi gaya Aestminster telah dibuktikan melalui
ino7asi-ino7asi, yang diupayakan untuk mengatasi keadaan politik yang unik di Singapura.

1.2.2* 1*<*1 Ketentuan-ketentuan konstitusional dibuat untuk membentuk Komisaris @udisial !2udicial
(ommissioners" yang berungsi memasilitasi penyelesaian perkara di 3ahkamah 0gung untuk suatu /aktu
yang terbatas yang dapat diperbaharui, yaitu antara + bulan sampai 3 tahun. Komisaris @udisial juga dapat
ditunjuk untuk memeriksa dan memutuskan suatu kasus tertentu saja. Komisaris @udisial melaksanakan
/e/enang dan ungsi yang sama dengan :akim .engadilan $inggi !:igh (ourt 2ustice" dan memiliki imunitas
seperti yang dimiliki :akim .engadilan $inggi, kecuali dalam hal tidak ada jaminan tentang jangka /aktu masa
jabatan. Sebelumnya, pada tahun 1*<1, Konstitusi Singapura telah diubah sedemikian rupa agar memungkinkan
diangkatnya hakim-hakim tambahan, sehingga memungkinkan para :akim .engadilan $inggi, yang seharusnya
sudah pensiun pada usia +, tahun, untuk tetap duduk di kursi hakim untuk masa jabatan yang lebih panjang
berdasarkan suatu kontrak.

1.2.34 1**31 .enghapusan semua upaya banding ke De/an .enasehat !.ri7y (ouncil" !pada 1*)*, upaya-
upaya banding ke .ri7y (ouncil dilarang keras". Suatu .engadilan #anding !(ourt o 0ppeal" yang permanen,
dipimpin oleh :akim Kepala !(hie 2ustice" dan dua :akim #anding !2ustices o 0ppeal", ditetapkan sebagai
pengadilan tertinggi Singapura. .ada bulan ?o7ember 1**3, Fndang-undang tentang .enerapan :ukum 'nggris
!$he 0pplication o &nglish La/ 0ctK (ap <0, 1**5 %e7 &d" diberlakukan dan menentukan sejauh mana hukum
'nggris dapat diterapkan di Singapura.

1.2.31 11 2uli 1**51 Suatu .ernyataan .raktek tentang .reseden @udisial !$he .ractice Statement on 2udicial
.recedent" yang penting menyatakan bah/a keputusan-keputusan pengadilan Singapura terdahulu, yaitu De/an
.enasehat !.ri7y (ouncil", demikian juga keputusan-keputusan .engadilan #anding !(ourt o 0ppeal" yang
dikeluarkan sebelumnya tidak lagi mengikat .engadilan #anding permanen. $he .ractice Statement
memberikan alasan bah/a =pembangunan hukum kita harus menunjukkan perubahan-perubahan ini Cbah/a
keadaan politik, sosial dan ekonomi telah mengalami perubahan sangat besar sejak kemerdekaan SingapuraD
serta menunjukkan nilai-nilai undamental masyarakat Singapura>. Kepercayaan diri yang meningkat dalam
pertumbuhan kede/asaan, kedudukan sistem hukum Singapura di dunia internasional, serta kekha/atiran bah/a
hubungan 'nggris yang meningkat dengan Fni &ropa akan mengakibatkan hukum 'nggris menjadi tidak cocok
lagi dengan perkembangan dan aspirasi dalam negeri CSingapuraD, telah memberikan dorongan untuk upaya-
upaya pembentukan hukum sendiri.

+enerimaan Hukum Inggris

1.2.32 Sebelum diundangkannya Fndang-undang tentang .enerapan :ukum 'nggris !$he 0pplication o
&nglish La/ 0ctK (ap <0, 1**5 %e7 &d", .iagam Keadilan Kedua !$he Second (harter o 2ustice" menetapkan
dasar hukum bagi penerimaan secara umum prinsip-prinsip dan aturan-aturan hukum 'nggris !common la/ and
eBuity" dan undang-undang 'nggris pra-1)2+ di Singapura, dengan syarat harus memperhatikan kecocokan dan
modiikasi sesuai kebutuhan dalam negeri. ?amun, kesulitannya adalah tidak seorang pun yang tahu dengan
pasti yang manakah dari undang-undang 'nggris tersebut yang diterapkan di sini !bahkan undang-undang yang di
'nggris telah dicabut".

1.2.33 .ermasalahan ini menunjukkan dengan jelas penerimaan hukum 'nggris secara spesiik berdasarkan
Section , !sekarang sudah dicabut" dari Fndang-undang tentang :ukum .erdata !the (i7il La/ 0ctK (ap 53,
1*)) %e7 &d" yang menetapkan bah/a jika ada suatu pertanyaan atau masalah yang timbul di Singapura
mengenai kategori hukum tertentu atau tentang hukum yang menyangkut perdagangan secara umum, maka
hukum yang diterapkan dalam hal ini adalah hukum yang sama yang diterapkan di 'nggris pada kurun /aktu
yang sama pula, kecuali jika terdapat ketentuan lain berdasarkan suatu hukum yang berlaku di Singapura.
Sampai dengan dicabut pada tahun 1**3, hal ini merupakan ketentuan penerimaan yang penting dalam kitab-
kitab undang-undang Singapura. .encabutannya juga telah menghapus banyak ketidakpastian dan keadaan-
keadaan yang tidak memuaskan yang timbul dari suatu negara berdaulat, yang hingga kini sangat bergantung
pada hukum dari bekas negara penjajahnya.

1.2.35 Fndang-undang tentang .enerapan :ukum 'nggris !$he 0pplication o the &nglish La/ 0ct"
menetapkan bah/a common la/ 'nggris !termasuk prinsip-prinsip dan aturan-aturan tentang keadilan",
sepanjang masih menjadi bagian dari hukum Singapura sebelum 12 ?o7ember 1**3, akan tetap menjadi bagian
dari hukum Singapura. Section 3 dari Fndang-undang tersebut menetapkan bah/a bagaimanapun common la/
akan tetap berlaku di Singapura sepanjang hal tersebut dapat diterapkan pada keadaan-keadaan di Singapura dan
harus dimodiikasi jika keadaan khusus di Singapura mengharuskannya. Section 5, dibaca bersamaan dengan
the 9irst Schedule, menentukan pengundangan peraturan-peraturan 'nggris !baik seluruhnya maupun sebagian",
dengan modiikasi yang diperlukan, yang diberlakukan atau terus diberlakukan di Singapura. Section <
menetapkan berbagai perubahan pada undang-undang dalam negeri, dengan memasukkan peraturan hukum
'nggris yang rele7an.

Kembali ke atas


BAGIAN 3 COMMON LAW DI SINGAPURA

Akar$akar ./mm/n (a

1.3.1 (ommon La/ adalah sehelai benang penting dari lembar kain politik-hukum Singapura. Singapura telah
me/arisi tradisi common la/ 'nggris dan karenanya telah menikmati manaat-manaat kestabilan, kepastian dan
internasionalisasi yang inheren dalam sistem 'nggris !khususnya dalam bidang komersialJperdagangan".
Singapura memiliki akar common la/ 'nggris yang sama dengan yang dimiliki negara-negara tetangganya
!seperti 'ndia, 3alaysia, #runei dan 3yanmar", /alaupun detil penerapan dan pelaksanaan dari masing-masing
negara berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan setiap negara.

&/ktrin +reseden 0udisial ('udi!ial +re!edent)

1.3.2 .ada intinya, sistem hukum common la/ Singapura dicirikan dari doktrin preseden yudisial !atau stare
decisis". #erdasarkan doktrin ini, hukum itu dibangun dan dikembangkan terus oleh para hakim melalui aplikasi
prinsip-prinsip hukum pada akta-akta dari kasus-kasus tertentu. Dalam hal ini, para hakim hanya di/ajibkan
untuk menerapkan ratio decidendi !atau alasan yang mempengaruhi diambilnya suatu keputusan" dari pengadilan
yang tingkatnya lebih tinggi dalam hirarki yang sama. 2adi, di Singapura, ratio decidendi yang terdapat dalam
keputusan-keputusan .engadilan #anding Singapura !Singapore (ourt o 0ppeal" secara ketat mengikat
.engadilan $inggi Singapura !Singapore :igh (ourt", .engadilan ?egeri !District (ourt" dan .engadilan
3agistrat !3agistrate;s (ourt". Di lain pihak, keputusan-keputusan pengadilan 'nggris dan negara-negara
.ersemakmuran lainnya tidak secara ketat mengikat Singapura. .ernyataan-pernyataan yudisial lainnya !obiter
dicta" yang dibuat dalam keputusan pengadilan yang lebih tinggi tingkatannya, yang tidak secara langsung
mempengaruhi hasil akhir suatu kasus, dapat diabaikan oleh pengadilan yang lebih rendah tingkatannya.

1.3.3 .engadilan yang lebih rendah tingkatannya, dalam beberapa kasus, dapat menghindarkan diri dari
keharusan menerapkan ratio decidendi dari keputusan pengadilan yang lebih tinggi yang dikeluarkan
sebelumnya, jika !a" pengadilan tersebut dapat membedakan secara material akta-akta kasus yang diba/a ke
hadapannya dengan akta-akta dari keputusan yang sebelumnya pernah diambil oleh pengadilan yang lebih
tinggiK atau !b" keputusan pengadilan yang lebih tinggi tersebut memang dibuat secara per incuriam !yaitu,
tanpa menghiraukan doktrin stare dicisis".

+engaruh dari dan &itinggalkannya ./mm/n (a Inggris

1.3.5 .engaruh besar dari hukum common la/ 'nggris pada perkembangan hukum Singapura secara umum
lebih terbukti dari beberapa bidang common la/ tradisional !seperti .erjanjianJ(ontract, .erbuatan 3ela/an
:ukumJ$ort dan %estitusiJ%estitution" daripada bidang-bidang lain yang didasarkan pada undang-undang
!seperti :ukum .idanaJ(riminal La/, :ukum .erusahaanJ(ompany La/ dan :ukum .embuktianJLa/ o
&7idence". 3engenai bidang-bidang yang didasarkan pada undang-undang ini, negara-negara lain seperti 'ndia
dan 0ustralia telah amat mempengaruhi dari segi pendekatan dan isi dari beberapa undang-undang Singapura
tersebut.

1.3., ?amun, akhir-akhir ini tendensi pengadilan di Singapura yang dahulu selalu mengindahkan keputusan-
keputusan 'nggris telah secara signiikan mulai beralih menuju ditinggalkannya pengadilan-pengadilan 'nggris
tersebut !bahkan untuk bidang-bidang tradisional common la/". #ahkan saat ini terdapat pengakuan yang lebih
besar pada yurisprudensi lokal di dalam perkembangan common la/ di Singapura.

1.3.+ Dua contoh yang terjadi baru-baru ini, akan memberikan gambaran yang cukup jelas tentang hasrat
Singapura mengembangkan sistem dan badan hukum sendiri. Dalam bidang perbuatan mela/an hukum !torts",
pengadilan-pengadilan Singapura telah secara sadar menyimpang dari eLclusionary rule dalam kasus 'nggris
3urphy 7s .engadilan ?egeri #rentord !1**1" sehingga memungkinkan pemulihan kerugian secara ekonomi
yang timbul dari tindakan kelalaian !negligent acts" atau kegagalan melakukan sesuatu !omissions" berdasarkan
kasus 0nns 7s 3erton !1*<)". Dalam kasus yang baru-baru ini terjadi, dalam bidang hukum perjanjian, yaitu
kasus (h/ee Kin Keong 7 Digilandmall.com .te Ltd !244," di .engadilan #anding Singapura !Singapore (ourt
o 0ppeal", pengadilan tersebut telah memilih untuk tidak mengadopsi pendapat dalam putusan .engadilan
#anding 'nggris !the &nglish (ourt o 0ppeal" dalam kasus 6reat .eace Shipping Ltd 7 $sa7liris Sal7age
!'nternational" Ltd !2442" mengenai yurisdiksi yang adil !eBuity jurisdiction" dalam hal terjadi kesalahan
unilateral. Kebutuhan untuk memiliki sistem hukum sendiri ini secara lebih jauh telah didorong oleh adanya
perkembangan-perkembangan hukum Fni &ropa dan dampaknya bagi sistem 'nggris.

+er-andingan Sekilas1 Sistem Hukum ./mm/n (a dengan Sistem Hukum .i2il (a

1.3.< Sistem common la/ di Singapura mengandung perbedaan yang material dengan sistem hukum di
beberapa negara 0sia lainnya yang telah dipengaruhi oleh tradisi sistem ci7il la/ !seperti %%(, Mietnam dan
$hailand" atau negara-negara yang sistem hukumnya merupakan campuran dari sistem ci7il la/ dan common
la/ !misalnya 9ilipina".

1.3.) .ertama-tama, sistem ci7il la/ tidak terlalu mengandalkan diri pada putusan pengadilan yang telah ada
sebelumnya dan tidak tunduk pada doktrin stare decisis, tidak seperti halnya sistem common la/ sebagaimana
dijelaskan di dalam #agian 3.2 dan 3.3 di atas. .engadilan-pengadilan common la/ seperti di Singapura pada
umumnya mengambil pendekatan yang berla/anan !ad7ersarial approach" di dalam proses litigasi antara para
pihak yang bersengketa sedangkan hakim dari sistem ci7il la/ bertendensi untuk mengambil peran yang lebih
akti di dalam penemuan bukti dalam memutuskan perkara yang dihadapinya. Ketiga, di dalam sistem common
la/, banyak prinsip-prinsip hukum yang telah dikembangkan oleh para hakim sedangkan hakim dalam sistem
ci7il la/ lebih mengandalkan diri pada kitab undang-undang yang umum dan lengkap yang mengatur berbagai
bidang hukum.

1.3.* 0kan tetapi, perbedaan antara sistem hukum common la/ dan ci7il la/ sekarang menjadi lebih tidak
kentara dibandingkan dengan masa yang lampau. @urisdiksi common la/, misalnya, telah mulai membuat
peraturan-peraturan untuk mengisi kesenjangan yang terjadi di dalam sistem common la/. Dalam hal ini,
Singapura baru-baru ini telah mengundangkan berbagai undang-undang untuk mengatur berbagai bidang hukum
tertentu !misalnya (ontract !%ights o $hird .arties" 0ct 2441 !(ap ,3#, 2442 %e7 &d", (ompetition 0ct 2445
!?o 5+ o 2445" dan (onsumer .rotection !9air $rading" 0ct" !(ap ,20, 2445 %e7 &d".

./mm/n (a dan 34uity

1.3.14 3enurut sejarah, di 'nggris, prinsip &Buity !atau raga dari prinsip-prinsip keadilan - airness or justice"
telah diterapkan oleh pengadilan-pengadilan untuk memperbaiki cacat atau kelemahan yang inheren dalam
sistem common la/ yang kaku. .ada masa yang lalu di 'nggris, pengadilan-pengadilan (hancery C(hancery
courtsD menjalankan &Buity secara terpisah dari pengadilan-pengadilan common la/. ?amun, demarkasi sejarah
tersebut tidaklah penting bagi Singapura di masa kini.

1.3.11 3enurut Fndang-undang :ukum .erdata Singapura !Singapore (i7il La/ 0ct, (ap 53, 1*** %e7 &d",
pengadilan-pengadilan Singapura diberi /e/enang untuk menjalankan common la/ dan eBuity secara
bersamaan. Dampak praktisnya adalah penggugat dapat mencari upaya-upaya hukum secara common la/ !6anti
rugiJDamages" dan secara eBuity !termasuk .utusan SelaJ'njunctions dan .elaksanaan 2anji $ertentuJSpeciic
.erormance" dalam persidangan yang sama dan di hadapan pengadilan yang sama pula. 3eskipun telah ada
penghapusan pemisahan (ommon La/-&Buity, prinsip &Buity telah memegang peran yang bersiat menentukan,
dalam perkembangan doktrin-doktrin tertentu dalam hukum perjanjian, termasuk doktrin Fndue 'nluence dan
.romissory &stoppel.

+u-likasi (ap/ran$lap/ran Hukum

1.3.12 $anpa adanya publikasi secara reguler tentang preseden-preseden yudisial yang dapat diakses oleh para
hakim dan penasehat hukum, maka common la/ Singapura tidak akan berkembang sepesat dan seekstensi
sekarang. Laporan-laporan :ukum Singapura !Singapore La/ %eports" merupakan publikasi utamaJpenting bagi
putusan-putusan pengadilan Singapura sejak 1**2. Sebelumnya, 3alayan La/ 2ournal merupakan sumber
publikasi kasus-kasus lokal sejak 1*32. #uku-buku hukum dan artikel-artikel jurnal mengenai bidang-bidang
yang penting juga telah memberikan sumbangan bagi common la/ Singapura yang sedang tumbuh.

Hukum Islam (dalam Masalah Hukum +er/rangan5Keluarga)

1.3.13 Di samping (ommon La/ dan &Buity, .engadilan Syariah !Syariah (ourt" juga telah
menerapkanJmenjalankan hukum 'slam untuk menangani masalah-masalah hukum tertentu mengenai
perka/inan, perceraian, pembatalan perka/inan dan perpisahan yudisial di ba/ah Fndang-undang 0dministrasi
:ukum 'slam !the 0dmintration o 3uslim La/ 0ct - 03L0, (ap 3, 1*** %e7 &d" yang berlaku untuk
penduduk muslim atau para pihak yang menikah berdasarkan hukum 'slam !/alaupun .engadilan $inggiJ:igh
(ourt mempunyai yurisdiksi yang setara dengan .engadilan SyariahJSyariah (ourt untuk masalah-masalah
tertentu yang berhubungan dengan pemeliharaanJmaintenance, pengasuhanJcustody dan pemisahan
hartaJdi7ision o property". Fntuk bidang /arisJinheritance dan suksesiJsuccession, 03L0 secara tegas
menerima teks-teks 'slami tertentu sebagai bukti dalam hukum 'slam.

Kembali ke atas


BAGIAN 4 KONSTITUSI

6ndang$undang 7ertinggi (Supreme (a)

1.5.1 Konstitusi !(onstitution, 1*** %e7 &d" adalah undang-undang tertinggi di Singapura. Diamanatkan
bah/a setiap peraturan yang bertentangan dengan Konstitusi adalah batal.

1.5.2 Ketentuan-ketentuan dalam Konstitusi hanya dapat diubah berdasarkan persetujuan 2J3 suara dari jumlah
total 0nggota .arlemen terpilih. Sehubungan dengan perubahan-perubahan konstitusional tertentu untuk
mengubah /e/enang-/e/enang memutuskan dari .residen $erpilih dan ketentuan-ketentuan tentang
kemerdekaan undamental, bagaimanapun, disyaratkan juga persetujuan dari sedikitnya 2J3 dari jumlah total
suara yang diambil oleh para pemilih !electorate" dalam suatu reerendum nasional.

Hak$hak 8undamental

1.5.3 Konstitusi menetapkan hak-hak undamental tertentu, seperti kebebasan beragama !reedom o religion",
kebebasan berbicara !reedom o speech" dan persamaan hak !eBual rights". :ak-hak indi7idual ini tidaklah
bersiat absolut melainkan dibatasi oleh kepentingan umum, seperti pemeliharaan ketertiban umum, moralitas
dan keamanan nasional. Di samping perlindungan umum ras dan agama golongan minoritas, kedudukan kaum
3elayu, sebagai masyarakat asliJpribumi Singapura, juga secara konstitusional diamanatkan.

9eenang dan 8ungsi :rgan$/rgan ;egara

1.5.5 Konstitusi mengandung ketentuan-ketentuan yang secara tegas menentukan /e/enang dan tugasJungsi
berbagai organ negara, termasuk badan legislatiJLegislature !#agian ,", badan eksekutiJ&Lecuti7e !#agian +"
dan badan yudikatiJ2udiciary !#agian <".

Kembali ke atas


BAGIAN 5 BADAN LEGISLATIF

7ugas

1.,.1 $ugas utama .arlemen Singapura adalah mengundangkan undang-undang yang mengatur ?egara.

+r/ses +em-uatan 6ndang$undang

1.,.2 .roses pembuatan undang-undang dimulai dengan %ancangan Fndang-Fndang !=%FF>", yang biasanya
disusun oleh pejabat-pejabat hukum .emerintah. %FF-%FF yang berjenis pri7ate members jarang terdapat di
Singapura. Selama masa diskusi dalam .arlemen mengenai suatu %FF yang penting, kadang-kadang para
3enteri melakukan pidato atau presentasi yang mengesankan dalam upaya mereka mempertahankan %FF
tersebut dan menja/ab pertanyaan-pertanyaan sulit yang diajukan oleh para penentangnya !backbenchers". .ara
0nggota .erlemen !3embers o the .arliament - 3.s", dalam beberapa hal, dapat memutuskan untuk
menyerahkan %FF tersebut kepada suatu Komite Khusus !Select (ommittee" agar memeriksaJmembahas
dengan seksama dan melaporkan hasilnya kepada .erlemen. 2ika laporan tersebut dinilai baik atau jika usulan
perubahan-perubahan atas %FF tersebut disetujui oleh .arlemen, maka %FF tersebut diterima dan disetujui oleh
.arlemen.

1.,.3 De/an Kepresidenan untuk :ak-hak 3inoritas !$he .residential (ouncil or 3inority %ights -- .(3%"
yang dibentuk berdasarkan Konstitusi Singapura ditugasi untuk memeriksaJmenelaah %FF-%FF dengan
seksama, kecuali untuk beberapa %FF tertentu yang dikecualikan, untuk memastikan agar %FF yang
diperiksanya itu dengan cara apapun tidak merugikan orang-orang dari golongan ras atau agama tertentu dan
secara seimbang tidak pula merugikan golongan lainnya, baik yang secara langsung menaruh prasangka pada
orang-orang dari golongan tertentu atau yang secara tak langsung memberikan keuntungan hanya pada suatu
golongan tertentu lainnya. 2ika laporan .(3% itu menunjukkan hasil yang baik atau jika persetujuan 2J3
mayoritas di .arlemen telah diterima untuk menyampingkan laporan .(3% yang menunjukkan hasil tidak baik,
maka %FF tersebut, selanjutnya akan diteruskan kepada .residen untuk disetujui. .ada tahap inilah %FF
tersebut secara resmi telah diundangkan sebagai =undang-undang>.

Susunan

1.,.5 Dari segi susunan, .arlemen Singapura terdiri dari para anggota yang dipilih dan para anggota yang
tidak dipilih.

Angg/ta +arlemen 0ang &ipilih

Anda mungkin juga menyukai