Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH CANDI BOROBUDUR

DISUSUN SEBAGAI TUGAS MATA PELAJARAN SEJARAH


INDONESIA
DISUSUN OLEH :IFAN PRIYANTO
Kelas : x (MA)

GURU PENGEMPU :IFA IRA ANGGRAENI S. S

MADRASAH ALIYAH TAKHASSUS AL


QURAN WONOSOBO DI KEPIL
2014/2015

BAB I
Pendahuluan

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini.

wal tandzur nafsun maa qaddamat lighad


(Perhatikanlah sejarahmu, untuk masa depanmu)(Q.S 59:18).

Makalah yang berjudul Sejarah Candi


Borobudur disusun dalam rangka memenuhi tugas
Tugas Mata Pelajaran Sejarah Pada kesempatan ini,
penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Bapak Guru yang telah membimbing penulis
selama kegiatan berlangsung.
2. Rekan-rekan yang telah membantu menyusun
makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis merasa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka penulis memohon adanya

saran dan kritik untuk kemajuan penulis dimasa


yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi penulis dan pembaca. Amin.

BAB II
SEJARAH CANDI BOROBUDUR

Nama Borobudur

Borobudur adalah
nama
sebuah
candi
Buddha
yang
terletak
di
Borobudur,Magelang,Jawa Tengah. Lokasi
candi adalah kurang lebih 100 km di
sebelah barat daya Semarang dan 40 km
di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi
ini didirikan oleh para penganut agama
Budha Mahayana sekitar tahun 800-an
Masehi pada
masa
pemerintahan wangsa Syailendra.Banyak t
eori yang berusaha menjelaskan nama
candi ini. Salah satunya menyatakan
bahwa nama ini kemungkinan berasal dari
kata Sambharabhudhara, yaitu artinya
"gunung" (bhudara) di mana di lerenglerengnya terletak teras-teras. Selain

itu terdapat beberapa etimologi rakyat


lainnya.
Misalkan
kata borobudur berasal
dari
ucapan
"para Buddha" yang karena pergeseran
bunyi
menjadi borobudur.
Penjelasan
lain ialah bahwa nama ini berasal dari
dua
kata
"bara"
dan
"beduhur".
Kata bara konon
berasal
dari
kata vihara,
sementara
ada
pula
penjelasan lain di mana bara berasal
daribahasa
Sansekerta yang
artinya
kompleks
candi
atau
biara
dbeduhur artinya ialah "tinggi", atau
mengingatkan
dalam bahasa
Bali yang
berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah
sebuah biaraatau asrama yang berada di
tanah tinggi.

Struktur Borobudur

Candi

Borobudur

berbentuk

punden

berundak,

yang

terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar,


tiga

tingkat

berbentuk

sebuah stupa utama


tersebar
stupa.

di

semua

sebagai

bundar

melingkar

puncaknya.

Selain

tingkat-tingkatannya

dan
itu

beberapa

Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan


secara
sebuah

jelas

filsafat

mazhab Mahayana.

bagaikan

kitab, Borobudurmenggambarkan

tingkatan Bodhisattva yang

harus

sepuluh

dilalui

untuk

mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.


Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu,
yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau
"nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup
oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk
memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang
tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel
cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur
tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat
melihat relief pada bagian ini.
Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya
oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya
berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang
sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi
masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini
melambangkan alam antara yakni, antara alam
bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini

patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk


dinding di atas ballustrade atau selasar.
Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya
tidak

berelief.

Tingkatan

dinamakan Arupadhatu (yang


atau

tidak

berarti

berwujud).

Denah

ini

tidak

lantai

berupa

berbentuk

lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di


mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan
ikatan

bentuk

dan

rupa,

namun

belum

mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan


di

dalam

stupa

yang

ditutup

berlubang-lubang

seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu


masih tampak samar-samar.
Tingkatan
ketiadaan
terbesar

tertinggi

wujud
dan

yang

dilambangkan

tertinggi.

Stupa

menggambarkan

berupa

stupa

digambarkan

yang
polos

tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini


pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna
atau

disebut

juga

unfinished

Buddha,

yang

disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal


melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada

patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai


itu

merupakan

kesalahan

pemahatnya

pada

zaman

dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam


proses

pembuatannya

Penggalian

memang

arkeologi

yang

tidak

boleh

dilakukan

dirusak.

di

halaman

candi ini menemukan banyak patung seperti ini.


Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama
dengan

30

batu

dengan

relief,

dua

patung

singa,

beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang


dikirimkan

kepada Raja

Thailand,Chulalongkorn yang

mengunjungi Hindia

Belanda (kini

tahun 1896 sebagai

hadiah

dari

Indonesia)
pemerintah

pada
Hindia

Belanda ketika itu.


Borobudur tidak

memiliki

ruang-ruang

pemujaan

seperti candi-candi lain. Yang ada ialah loronglorong panjang yang merupakan jalan sempit. Loronglorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat
demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha
diperkirakan

melakukan

upacara

berjalan

kaki

mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan


tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini

diduga

merupakan

berundak,

yang

perkembangan

merupakan

dari

bentuk

bentukpunden

arsitektur

asli

dari masa prasejarah Indonesia


Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali,
melainkan sistem interlock yaitu seperti balokbalok Lego yang bisa menempel tanpa lem.

Relief

Di setiap tingkatan dipahat reliefrelief pada dinding candi. Reliefrelief ini dibaca sesuai arah jarum jam
atau
disebut mapradaksina dalam
bahasa Jawa
Kuna yang
berasal
daribahasa
Sansekerta daksina yang
artinya ialah timur. Relief-relief ini
bermacam-macam isi ceritanya, antara
lain relief-relief cerita jtaka.
Pembacaan cerita-cerita relief ini
senantiasa dimulai, dan berakhir pada
pintu gerbang sisi timur di setiap
tingkatnya, mulainya di sebelah kiri
dan berakhir di sebelah kanan pintu

gerbang itu. Maka secara nyata bahwa


sebelah timur adalah tangga naik yang
sesungguhnya (utama) dan menuju puncak
candi, artinya bahwa candi menghadap ke
timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa
benar.

Tahapan pembangunan Borobudur

. Tahap pertama
Masa
pembangunan Borobudur tidak
diketahui
pasti
(diperkirakan
antara 750 dan 850 M). Pada awalnya
dibangun
tata
susun
bertingkat.
Sepertinya dirancang sebagai piramida
berundak. tetapi
Sebagai bukti ada
dibongkar.

kemudian diubah.
tata susun yang

Tahap kedua
Pondasi Borobudur diperlebar,
ditambah dengan dua undak persegi dan
satu undak lingkaran yang langsung
diberikan stupa induk besar.
Tahap ketiga

Undak atas lingkaran dengan stupa


induk besar dibongkar dan dihilangkan
dan diganti tiga undak lingkaran.
Stupa-stupa dibangun pada puncak undakundak ini dengan satu stupa besar di
tengahnya.
Tahap keempat
Ada perubahan kecil seperti pembuatan
relief perubahan tangga dan lengkung
atas pintu.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Candi Borobudur merupakan salah


satu dari tujuh keajaiban dunia yang
sampai saat ini menjadi pusat perhatian
masyarakat
dunia,
baik
dari
segi
keparawisataan,arkeologi
dan

pengetahuan. Maka dari itu kita harus


menjaga dan mengenalnya lebih jauh.

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud.


Tanah. Jakarta:
Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud.
http//:www.pustekkom@2005

1991

. Kimia

Prawihartono, Slamet, H.Drs, dkk.1992. Panduan Belajar


Biologi SMA.
Jakarta: Yudistira.
Susanto. 1998. Candi Borobudur Peninggalan Nenek
Moyang.Magelang:
Pustaka Jaya.
Syamsuri, M.M Achmad, Drs, dan Drs, Moch. Endang Superdi.
2002.
Geografi. Bandung: Lubuk Agung.

Anda mungkin juga menyukai