A. Pengertian SLE
Lupus Eritematous Sistemik (SLE) atau dikenal dengan lupus adalah suatu
penyakit autoimun yang kronik dan menyerang berbagai sistem dalam tubuh.
Tanda dan gejala dari penyakit ini bisa bermacam macam, bersifat sementara,
dan sulit untuk didiagnosis karena itu angka yang pasti tentang jumlah orang yang
terserang oleh penyakit ini sulit diperoleh. SLE menyerang perempuan kira-kira
delapan kali lebih sering dari pada laki-laki. Penyakit ini seringkali dimulai pada
akhir masa remaja atau awal dewasa. Di Amerika Serikat, penyakit ini menyerang
perempuan Afrika Amerika tiga kali lebih sering daripada perempuan Kaukasia.
Jika penyakit ini baru muncul pada usia di atas 60 tahun, biasanya akan lebih
mudah untuk diatasi (Sylvia & Lorraine, 2005).
Sistemik lupus erythematosus adalah suatu penyakit kulit menahun yang
ditandai dengan peradangan dan pembetukan jaringan parut yang terjadi pada
wajah, telinga, kulit kepala dan kandung pada bagian tubuh lainnya.
B. Klasifikasi SLE
Klasisifikasi SLE dapat dibedakan atas 3, yaitu :
1. Discoid Lupus
Lesi berbentuk lingkaran atau cakram dan ditandai oleh batas eritema yang
meninggi, skuama, sumbatan folikuler, dan telangiektasia. Lesi ini timbul di
kulit kepala, telinga, wajah, lengan, punggung, dan dada. Penyakit ini dapat
menimbulkan kecacatan karena lesi ini memperlihatkan atrofi dan jaringan
parut di bagian tengahnya serta hilangnya apendiks kulit secara menetap
(Hahn, 2005).
2. Systemic Lupus Erythematosus
SLE merupakan penyakit radang atau inflamasi multisistem yang disebabkan
oleh banyak faktor (Isenberg and Horsfall,1998) dan dikarakterisasi oleh
adanya gangguan disregulasi sistem imun berupa peningkatan sistem imun dan
produksi
autoantibodi
yang
berlebihan
(Albar,
2003).
Terbentuknya
Obat tertentu dalam presentasi kecil sekali pada pasien tertentu dan
diminum dalam jangka waktu tertentu dapat mencetuskan lupus obat
(Drug Induced Lupus Erythematosus atau DILE).
Jenis obat yang dapat menyebabkan lupus obat adalah:
1)
griseofulvin.
f. Infeksi
Pasien LES cenderung mudah mendapat infeksi dan kadang-kadang
penyakit ini kambuh setelah infeksi.
g. Stres
Stres berat dapat mencetuskan LES pada pasien yang sudah memiliki
kecenderungan akan penyakit ini (Arif Mansjoer, 2000).
2.3 Manifestasi Klinis
Gambaran klinis dari LES biasanya dapat membingungkan, gejala yang palin
sering adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
Ruam wajah dalam pola malar (seperti kupu-kupu) di pipi dan hidung, kata
Lupus berarti serigala dan mengacu kepada penampakan topeng seperti serigala.
d.
Lesi dan kebiruan di ujung kaki akibat buruknya aliran darah dan hipoksia
kronik
e.
f.
g.
h.
hipertensi
i.
karena serangan terhadap sel darah merah dan putih serta trombosit (Elizabeth,
2009).