Anda di halaman 1dari 30

Oleh

Pembimbing

: Rika Hendris, Riesti Roito, Ahmad Fauzi, Rizky Agviola,


:Dr. Sumono Handoyo, SpOT,FICS

CASE REPORT : Osteoarthritis

Osteoartritis (OA)

Penyakit degeneratif sendi,


disebabkan oleh
multifaktor : genetik, usia,
metabolik, traumatik dan
infeksi.
Tidak mengancam jiwa tapi
menurunkan kualitas
hidup penderita
Penyebab tersering
gangguan sendi pada orang
tua.

Faktor Risiko Osteoartritis


Tidak Dapat
Dimodifikasi

Riwayat keluarga/genetik
Kelainan kongenital
Jenis kelamin
Etnik
Usia

Dapat Dimodifikasi

Obesitas
Aktifitas fisik
Trauma
Hormonal
Perokok
Hipertensi
Hiperurikemia
Pola makan

Sendi Sendi Orteoartritis


Berdasarkan prevalensinya, sendi yang paling sering
mengalami osteoartritis :

Patogenesis Osteoartritis
OA Primer / OA Idiopatik
OA yang kausanya tidak diketahui dan tidak ada hubungannya dengan
penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi.

OA Sekunder
Didasari oleh adanya kelainan endokrin, inflamasi, metabolik,
pertumbuhan, herediter, jejas mikro dan makro serta imobilisasi yang
terlalu lama.
OA primer lebih sering ditemukan dibanding OA sekunder.
(Woodhead: 1989, Sunarto: 1990, Rahardjo: 1994)

Teori Patofisiologi Osteoartritis


Teori awal : OA merupakan akibat dari proses ketuaan yang
tidak dapat dihindari.
Beberapa penelitian :
OA merupakan penyakit gangguan homeostasis dari
metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur
proteoglikan kartilago yang penyebabnya belum jelas diketahui
(Woodhead, 1989).
Jejas mekanis dan kimiawi pada sinovial sendi yang terjadi
multifaktorial karena faktor umur, stres mekanis atau
penggunaan sendi berlebihan, defek anatomik, obesitas, genetik,
dll (Moskowitz, 1990).

Terbentuknya molekul abnormal dan produk


degradasi kartilago di dalam cairan sinovial sendi
yang menyebabkan inflamasi sendi, kerusakan
kondrosit dan nyeri (Ghosh, 1990; Pelletier, 1990)
OA terjadi akibat kombinasi antara degradasi rawan
sendi, remodelling tulang dan inflamasi cairan
sendi (Woodhead, 1989)
Kerusakan rawan sendi dapat melakukan perbaikan
sendiri, dimana kondroit akan mengalami replikasi dan
membentuk matriks baru (Dingle, 1991)

Gejala Klinis Osteoartritis

Sumber nyeri
Sinovial : karena adanya inflamasi
Tulang : karena adanya tekanan pada sum-sum tulang
dan fraktur sub-kondral
Osteofit : karena adanya reaksi periosteal, tekanan saraf
Kapsul sendi : karena adanya distensi, instabilitas
Otot/ Ligamen : karena adanya spasme, strain

Pemeriksaan Fisis

Mal-alignment sendi
Pembengkakan sendi lokal
Krepitasi
Nyeri tekan
Efusi sendi
Deformitas sendi
Range of Movement (ROM) terbatas

Penegakkan Diagnosis
Gambaran klinis
Pemeriksaan radiologis

Pemeriksaan Radiologis
Foto polos sendi

Penyempitan celah sendi


Sklerosis tulang subkondrial
Osteofit
Kista sub-artikular
Deformitas

Tatalaksana Osteoartritis

Obat-Obatan Osteoartritis

NSAID (Non steroid anti-inflammatory drugs)


COX-2 spesific inhibitors
SYSADOA (Symptomatic Slow Acting Drugs for
Osteoarthritis)
DMOADSs (Disease Modifying Osteoarthritis Drugs)
Ditemukan obat baru yang bersifat Kondroprotektif
Rawan sendi dapat beregenerasi

Injeksi dalam sendi 5 kali berturut-turut setiap minggu

Injeksi dalam sendi

Jenis Pembedahan Osteoartritis

Artroskopi
Sinovektomi (Artroskopi & terbuka)
Osteotomi ( realignment tulang)
Artroplasti sendi
Artrodesis

Artroskopi Sendi Lutut

Gambaran Artroskopi

High Tibial Osteotomi

High tibial osteotomi

Alat prostesis
Setelah artrosplasty

Artritis sendi lutut

Tindakan Preventif
Penurunan beban sendi
Kegemukan merupakan faktor risiko osteoartritis
Latihan
Dianjurkan latihan dengan tekanan sendi yang rendah seperti
berenang, bersepeda dan berjalan
Situasi pekerjaan
Stres yang berlebihan dan stres yang berulang-ulang pada
pekerjaan tertentu bisa menimbulkan osteoartritis

Makanan
Vitamin C 1 g 3-4 kali sehari untuk mendukung tulang
rawan.
Vitamin E untuk menghambat kerusakan tulang rawan.
Antioksidan seperti vitamin A 5.000 IU, zinc 20-30 mg,
selenium 200 mcg sehari dapat melindungi tulang rawan.
Niasinamida
meningkatkan
mobilitas
sendi
dan
mengurangi nyeri.
Pengaturan diet untuk mengontrol berat badan penderita.

Diagnosis Banding Osteoartritis


Artritis Reumatoid
Artritis septik
Artritis Gout
Artritis Tuberkulosa

Daftar Pustaka
Angky, Melliaty. 2013. Interna : A Mini Note. Makassar: Medical Mini Notes Production.
PB PAPDI. 2009. Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia. Jakarta: Interna Publishing.
Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta : Interna Publishing.

Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai