I.PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Identitas Klien
Nama
: Tn. V
Umur
: 26 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Status perkawinan
: Menikah
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Ambarawa
No RM
: 090xxx
Tanggal masuk RS :23 November 2015
Identitas Penanggungjawab
Nama
: Ny. I
Umur
: 25 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat
: Ambarawa
Hubungan dengan pasien: Istri
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan merasa nyeri pada bekas operasinya.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Waktu terjadinya sakit
Pasien mengatakan merasa nyeri pada dubur setelah dilakukan operasi pada
tanggal 24 November 2015 pukul 15.00 WIB. P: post opp, Q: seperti
ditusuk-tusuk, R: dubur, S: 7, T: terus menerus.
b. Proses terjadinya sakit
Pasien mengatakan terdapat benjolan pada dubur sejak 4 tahun yang lalu.
Awalnya benjolan ini muncul tidak nyeri, namun satu minggu yang lalu
benjolan ini terasa nyeri saat BAB dan BAB bercampur dengan darah segar.
c. Upaya yang telah dilakukan
Pasien mengatakan 3 hari yang lalu memeriksakan diri terkait kesehatannya
kepada dokter praktek dan oleh dokter disarankan untuk operasi.Sehingga
pada tanggal 23 November 2015 saya dirawat di RSUD Ambarawa dan telah
dilakukan operasi pada tanggal 24 November 2015 pukul 15.00 WIB.
d. Hasil pemeriksaan sementara/sekarang
TD: 100/70 mmHg, N: 70 x/menit, S: 36,6C, RR: 18 x/menit. Terdapat luka
post opp Hemoroidektomi pada anus dan diberi tampon.
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: meninggal
: klien
: serumah dengan klien
-------
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi
tidur
Berpindah
Ambulasi
t.
Selama sakit :
Pasien mengatakan belum berani duduk atau turun dari tempat tidur.
DO :
H+ post opp pasien masih bed rest, ADLs pasien dibantu orang lain
Aktivitas
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi
t.
tidur
Berpindah
Ambulasi
Naik tangga
Skor :
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : bantuan orang lain
4 : bantuan oranglain dan alat
Selama sakit
Pasien mengatakan selama sakit tidurnya
terganggu, sering terbangun pada malam hari
karena nyeri pada post opp nya.
Selama sakit
Pasien mengatakan masih dapat berkomunikasi
dengan baik, dan mengerti apa yang disampaikan
orang kepada saya
Selama Sakit
Pasien mengatakan untuk mengambil keputusan
selalu berdiskusi dengan istrinya
Selama sakit
Pasien mengatakan, hubunganya
keluarga tetap terjalin dengan baik.
dengan
Selama sakit
Pasien mengatakan jarang sholat, namun tetap
selalu berdoa agar segera diberi kesembuhan.
D. REVIEW OF SYSTEM
Keadaan umum
: Pasien tampak lemah
Kesadaran
: composmentis
GCS
: E: 4, M: 6, V: 5
TB/BB
: 170 cm / 60 kg
Tanda-tanda vital : TD: 100/70 mmHg, N: 70 x/menit, S: 36,6C, RR: 18 x/menit.
1. Sistem Pernapasan
a. Gejala subyektif
1) Dipnea : Pasien mengatakan tidak sesak napas
2) Riwayat penyakit pernapasan : pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, pneumonia dll.
3) Pemajanan terhadap udara berbahaya : pasien mengatakan sering
menghirup polusi kendaraan dan asap rokok.
4) Kebiasaan merokok : pasien mengatakan tidak merokok.
5) Batuk : pasien mengatakan tidak sedang batuk dan tidak memiliki
riwayat batuk yang lama.
6) Sputum : pasien mengatakan tidak ada dahak.
7) Penggunaan alat bantu : pasien mengatakan dapat bernapas spontan
tanpa mengunakan alat bantu pernapasan.
b. Tanda obyektif
1) Inspeksi
a) Kelainan tulang belakang : tidak ada
b) Warna kulit : sawo matang, tidak ada sianosis
c) Lesi pada dinding dada : tidak terlihat adanya lesi pada dinding dada
d) Terdapat luka post operasi :tidak terdapat luka post operasi pada
permukaan dinding dada
e) Terpasang WSD : pasien tidak terpasang WSD
f) Clubbing fingger : tidak ada clubbing fingger
g) Dada : bentuk dada datar dan simetris
h) Pergerakan dada : simetris dan teratur
i) Frekuensi dan irama pernapasan : 18 x/menit dan reguler
j) Pola napas : normal (eupnea)
k) Refraksi dada : simetris
2) Palpasi
a) Taktil fremitus : normal
b) Nyeri tekan : tidak ada
c) Massa abnormal : tidak ada
d) Ekspansi paru : tidak ada
3) Perkusi
Terdapat suara sonor
4) Auskultasi
Nursing Care Plan : Hemorohoid
Institute of Heatlh and Science Karya Husada Semarang
5
5
6) Deformitas : tidak terdapat deformitas sendi maupun tulang
7) Kelainan fungsi : tidak terlihat adanya kelainan fungsi tulang
8) Bengkak : tidak terlihat adanya bengak pada permukaan tubuh
9) Kekakuan : tidak terlihat adanya kekakuan sendi
10) Infeksi : belum terlihat adanya tanda-tanda infeksi, namun terdapat port
de entry pada luka post op (anus)
11) Gait/ posisi jalan pasien : pasien belum bisa mobilisasi dari tempat tidur
9. Sistem Endokrin
a. Gejala subyektif
1 Poliuria : (-)
2 Polidipsia : (-)
3 Polifagia : (-)
4 Susah tidur : pasien mengatakan sering terbangun pada malam hari
karena nyeri pada bekas operasinya
5 Sering merasa lemah : (-)
6 Mudah lelah : (-)
7 Emosi labil : (-)
Nursing Care Plan : Hemorohoid
Institute of Heatlh and Science Karya Husada Semarang
10
10
10
Jenis pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
Satuan
11
11
23
November
2015
20.25 WIB
11
HEMATOLOGI
Darah rutin
- Hb
- Leukosit
- Eritrosit
- Hematokrit
- MCV
- MCH
- MCHC
- RDW
- Trombosit
- PDW
- MPV
- Limfosit
- Monosit
- Granulosit
- Limfosit %
- Monosit%
- Granulosit%
- PCT
- PTT
- APTT
- NR
16,8
7,0
6,23
47,6
89,9
30,2
33,6
14,5
272
14,3
7,5
2,7
0,5
3,8
38,4
6,9
54,7
0,204
12,0
29,4
1,11
13,5-17,5
4-10
4,5-5,8
40-50
82-98
27
32-36
10-15
150-400
10-18
7-11
1,0-4,5
0,2-1,0
2-4
25-40
2-8
50-80
0,2-0,5
9,7-13,1
23,9-39,8
SEROLOGI
HBsAg
Non
reaktif
Non reaktif
g/dL
ribu
juta
%
mikro m
pg
d/dL
%
ribu
%
mikro m
10^3/mikro
10^3/mikro
10^3/mikro
%
%
%
%
detik
detik
detik
2. Pemeriksaan Diagnostik
3. Terapi Medikasi
NAM
N
A
DOS
o OBA
IS
T
Jenis : injeksi
1
Cefaz 2x1.0
oline
00
mg
2
Ketor 3x30
olak
mg
3
Kalne 3x50
x
mg
INDIKASI
Tanggal: 25-11-2015
Pag Siang Mala
i
m
Antibiotik
Analgetik
Tranexami
c acid
4. Tanda-tanda Vital
N
o
Jenis
Pemeriksaan
1
2
Tekanan
darah
Nadi
Pernapasan
Tanggal: 25-11-2015
Pagi:
Siang: Malam:
100/70 110/75 100/70
mmHg mmHg mmHg
80
70
74
x/meni x/meni x/menit
t
t
20
18
22
x/meni x/meni x/menit
12
4
Suhu
12
12
t
36,5
C
t
36,7
C
37 C
t
36,8
C
t
36,5
C
36,5 C
t
36,8
C
t
36,5
C
36,7 C
13
II.
No
1
13
13
ANALISA DATA
Sign & Symptom
DS :
Pasien mengatakan merasa nyeri pada dubur. P: post opp,
DO :
Pasien tampak meringis kesakitan dan memposisikan diri
untuk mengurangi nyeri.
DS :
Pasien mengatakan selama sakit tidurnya terganggu, sering
terbangun pada malam hari karena nyeri pada post opp nya.
DO :
Etiologi
Agen
fisik
insisi)
cidera
(Luka
Insomnia
Kurang
sumber
informasi
Defisiensi
pengetahuan
DO :
Pasien terlihat tidak menghabiskan porsi makan yang
disediakan. Pasien tampak cemas, dan selalu bertanyatanya tentang kesehatannya. H+ post opp pasien masih
bed rest, ADLs pasien dibantu orang lain. Kekuatan otot
5
5
III.
Nyeri akut
Ketidaknyama
nan
fisik
(Nyeri
post
opp)
Problem
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (Luka insisi)
2. Insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik (Nyeri post opp)
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber informasi
14
IV.
14
14
INTERVENSI
Waktu
Tgl
Jam
2520.5
110
2015 WIB
No
Dx
1
25112015
20.5
0
WIB
25112015
20.5
0
WIB
Pain management :
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi.
2. Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
3. Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti
suhu
ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
4. Ajarkan
tehknik
nonfarmakologi (nafas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres
hangat / dingin) untuk
mengurangi nyeri
5. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian analgetik
untuk mengurangi nyeri
Satya
1. Identifikasi
penyebab
kekurangan tidur pasien
2. Diskusi dengan pasien dan
keluarga untuk meningkatkan
tidurdengan
mengatasi
penyebab kekurangan tidur
pasien
3. Monitor pola tidur pasien
4. Instruksikan pasien untuk
tidur pada waktunya
5. Kurangi
pencetus
ketidaknyamanan
untukmemulai tidur (batasi
pengunjung)
6. Minimalkan
pencahayaan
ruangan
7. Kurangi suara bising
8. Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan tidur siang hari.
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari
Satya
Paraf
Satya
15
15
15
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
16
V.
16
16
IMPLEMENTASI
WAKTU
TGL
JAM
25-1121.00
2015
WIB
21.07
WIB
21.15
WIB
DX
1
IMPLEMENTASI
RESPON
1. Mengkaji
nyeri
penyebab, lokasi, durasi,
frekuensi, karakteristik
dan kualitas nyeri.
2. Mengobservasi
reaksi
nonverbal
dari
ketidaknyamanan
DS :
pasien mengatakan merasa
nyeri pada dubur:
P : post opp
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : dubur
S : skala 7
T : terus menerus
3. Mengontrol lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan
dan
kebisingan
4. Mengajarkan
tehknik
nonfarmakologi
:
relaksasi, napas dalam.
Menyarankan
pasien
untuk
melakukan
relaksasi
dan
napas
dalam saat nyeri muncul
1. Mengidentifikasi
penyebab
kekurangan
tidur pasien
2. Mendiskusikan dengan
pasien dan keluarga
untuk
meningkatkan
tidur dengan mengatasi
penyebab
kekurangan
tidur pasien
3. Mengurangi
pencetus
ketidaknyamanan untuk
memulai tidur (batasi
pengunjung)
4. Meminimalkan
pencahayaan ruangan
5. Mengurangi suara bising
6. Menginstruksikan pasien
DO :
Pasien dapat menyebutkan
penyebab, kualitas, lokasi,
skala, dan durasi nyeri. Pasien
tampak menahan nyeri dan
memposisikan
diri
untuk
mengurangi nyeri.
DS :
Pasien mengatakan setelah
melakukan relaksasi
nyeri
sedikit berkurang, skala 6, dan
akan melakukan relaksasi lagi
saat nyeri muncul.
PARAF
Satya
Satya
DO :
Pasien tampak menahan nyeri.
Pasien dapat melakukan tehknik
relaksasi yang diajarkan.
DS :
Pasien
mengatakan
sering
terbangun pada malam hari
karena merasa nyeri pada luka
post opp nya.
Pasien
mengatakan
akan
menggunakan
terkhnik
relaksasi untuk mengurangi
nyeri agar dapat tidur dengan
nyenyak dan akan segera tidur.
DO :
Pasien dan keluarga tampak
mengerti dengan apa yang
dijelaskan oleh perawat.
Pengunjung dibatasi, pasien
hanya ditemani oleh istri.
Satya
17
17
17
untuk
tidur
waktunya
21.25
WIB
pada
1. Memberikan
penilaian
tingkat
pengetahuan
pasien tentang proses
penyakit yang spesifik
DS :
Pasien mengatakan kurang
mengerti
tentang
penatalaksanaan setelah operasi
Satya
DO :
2. Menjelaskan patofisiologi
dari
penyakit
dan
bagaimana
hal
ini
berhubungan
dengan
anatomi dan fisiologi
3. Menjelaskan tanda dan
gejala yang biasa muncul
pada penyakit
4. Menjelaskan
proses
penyakit
5. Mendiskusikan perubahan
gaya hidup yang mungkin
diperlukan
untuk
mencegah komplikasi di
masa yang akan datang
dan
atau
proses
pengontrolan penyakit
6. Menginstruksikan pasien
mengenai
tanda
dan
gejala yang muncul untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan
7. Menyediakan informasi
pada
pasien
tentang
kondisinya
8. Menyediakan
bagi
keluarga
informasi
tentang kemajuan pasien
DS :
Pasien
mengatakan
mulai
mengerti
dengan
kondisi
kesehatannya
dan
akan
melaksanakan
apa
yang
disampaikan perawat.
Keluarga pasien mengatakan
akan melaporkan pada perawat
jika ada tanda dan gejala lain
yang muncul
DO :
Pasien dan keluarga kooperatif
dalam menanggapi informasi
yang
disampaikan
oleh
perawat.Pasien
tampak
mengerti dengan apa yang
disampaikan perawat. Pasien
dapat mengulang kembali apa
yang
diinstruksikan
oleh
perawat.
Satya
18
24.00
WIB
26-112015
18
18
All
05.00
WIB
05.05
WIB
05.10
WIB
DS :
-
Mengukur TTV
DS :
DO :
TD : 105/70 mmHg, N : 80x/
mnt, RR : 18 x/ mnt, S : 36,5 C
Satya
DS :
Pasien mengatakan nyerinya
sudah berkurang. Skala 5.
Pasien mengatakan saat nyeri
muncul melakukan tekhnik
relaksasi dan napas dalam
Satya
1.
Mengevaluasipola tidur pasien
2.
Menganjurkan pasien untuk
meningkatkan tidur pada
siang hari.
Satya
DO :
Injeksi Cefazoline 1.000 mg
dan Ketorolac 30 mg masuk per
IV pukul 24.00 WIB.
DO :
Pasien tampak masih menahan
nyeri. Pasien dapat mengulang
kembali
tekhnik
non
farmakologi
yang
pernah
diajarkan
dan
mau
mengaplikasikan
untuk
management nyeri
DS :
Pasien mengatakan tadi malam
masih terbangun karena nyeri,
namun kwalitas tidurnya lebih
baik dari malam sebelumnya.
Tidur 5 jam. Pasien
mengatakan akan tidur pada
siang hari.
DO :
Pasien tampak
mengantuk
lemah
dan
Satya
19
05.15
WIB
27-112015
07.15
WIB
19
19
3.
Mengevaluasi
tingkat
pengetahuan
pasien
tentang kondisinya
4.
Menyediakan informasi pada
pasien tentang kondisinya
5.
Menyediakan informasi bagi
keluarga
tentang
kemajuan pasien
Menannyakan kembali tingkat
nyeri pasien
DS :
Pasien mengatakan sudah mulai
mengerti
tentang
penatalaksanaan post opp dan
akan melaksanakan apa yang
disampaikan perawat
Satya
DO :
Pasien tampak mengerti dan
dapat menerima saran dari
perawat
DS :
Pasien mengatakan nyerinya
sudah tidak terlalu terasa. Skala
3
Satya
DO :
Pasien tampak rileks
07.20
WIB
08.00
WIB
08.05
WIB
All
1. Menanyakan
kembali
tingkat pengetahuan pasien
tentang kondisinya
2. Menyediakan
informasi
pada
pasien
tentang
kondisinya
3. Menyediakan
informasi
bagi keluarga tentang
kemajuan pasien
DS :
Pasien mengatakan tadi malam
dapat tidur dengan nyenyak,
tidak terbangun pada malam
hari, tidur 7 jam
DO :
Pasien tampak lebih segar, tidak
mengantuk dan bersemangat
DS :
-
Satya
Satya
DO :
Injeksi Cefazoline 1.000 mg,
Ketorolac 30 mg dan Kalnex 50
mg masuk per IV pukul 08.00
WIB.
DS :
Pasien mengatakan mengerti
tentang kondisinya dan tidak
cemas lagi.
Pasien
mengatakan
sudah
mampu turun dari tempat tidur
dan berjalan perlahan-lahan.
Pasien mengatakan porsi makan
yang disediakan rumah sakit
sudah habis dimakan.
DO :
Pasien tampak tenang, mengerti
dan melaksanakan prosedur
Satya
20
20
20
yang diajarkan.
12.00
WIB
All
Mengukut TTV
13.30
WIB
13.35
WIB
13.40
WIB
DS :
Pasien mengatakan tidak ada
keluhan
DO :
TD : 110/70 mmHg, N : 80x/
mnt, RR : 18 x/ mnt, S : 36,5 C
Satya
Satya
Mengevaluasi
pasien
DS :
Pasien mengatakan nyerinya
sudah tidak terlalu terasa, skala
nyeri 2. Pasien mengatakan
merasa nyaman setelah nyeri
berkurang. Pasien mengatakan
akan menggunakan tekhnik
relaksasi saat mengalami nyeri
DO :
Pasien tampak rileks dan tidak
menahan nyeri
tidur DS :
Pasien mengatakan kwalitas
tidurnya baik, tidak terbangun
pada malam hari, tidur malam
7 jam, tidak merasa kurang
tidur saat bangun pagi. Pasien
mengatakan telah tidur siang
1 jam.
Satya
pola
Mengevaluasi
pengetahuan pasien
tingkat
DO :
Pasien tampak lebih segar, tidak
tampak
mengantuk dan
kantung mata tidak cowong.
DS :
Pasien mengatakan mengerti
tentang kondisinya dan tidak
cemas lagi.
Pasien
mengatakan
telah
melaksanakan
apa
yang
disampaikan perawat (mampu
berjalan dengan baik tanpa
bantuan
dan
dapatmenghabiskan
porsi
makan siang yang disediakan
21
21
21
rumah sakit).
DO :
Pasien dapat melaksanakan
prosedur yang diajarkan.
VI.
EVALUASI
Evaluasi diagnosa 1
WAKTU
TGL
26-112015
JAM
05.05
WIB
27-102015
13.30
WIB
NO
DX
1
EVALUASI
S:
Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang. Skala 5. Pasien
mengatakan saat nyeri muncul melakukan tekhnik relaksasi dan
napas dalam
O:
Pasien tampak masih menahan nyeri. Pasien dapat mengulang
kembali tekhnik non farmakologi yang pernah diajarkan dan mau
mengaplikasikan untuk management nyeri
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi:
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
4. Ajarkan tehknik nonfarmakologi (nafas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres hangat / dingin) untuk mengurangi nyeri
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik untuk
mengurangi nyeri
S:
Pasien mengatakan nyerinya sudah tidak terlalu terasa, skala nyeri 2.
Pasien mengatakan merasa nyaman setelah nyeri berkurang. Pasien
mengatakan akan menggunakan tekhnik relaksasi saat mengalami
nyeri
O:
Pasien tampak rileks dan tidak menahan nyeri
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi
1. Anjurkan pasien mengguanakan tehknik nonfarmakologi (nafas
dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat / dingin) untuk
mengurangi nyeri
PARAF
Satya
Satya
22
22
22
Evaluasi diagnosa 2
WAKTU
TGL JAM
2605.10
11WIB
2015
NO
DX
2
27112015
13.35
WIB
EVALUASI
S:
Pasien mengatakan tadi malam masih terbangun karena nyeri, namun
kwalitas tidurnya lebih baik dari malam sebelumnya. Tidur 5 jam.
Pasien mengatakan akan tidur pada siang hari.
O:
Pasien tampak lemah dan mengantuk
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Diskusi dengan pasien dan keluarga untuk meningkatkan tidur
dengan mengatasi penyebab kekurangan tidur pasien
2. Monitor pola tidur pasien
3. Instruksikan pasien untuk tidur pada waktunya
4. Kurangi pencetus ketidaknyamanan untuk memulai tidur (batasi
pengunjung)
5. Minimalkan pencahayaan ruangan
6. Kurangi suara bising
7. Anjurkan pasien untuk meningkatkan tidur siang hari.
S:
Pasien mengatakan kwalitas tidurnya baik, tidak terbangun pada
malam hari, tidur malam 7 jam, tidak merasa kurang tidur saat
bangun pagi. Pasien mengatakan telah tidur siang 1 jam.
O:
Pasien tampak lebih segar, tidak tidak tampak mengantuk dan
kantung mata tidak cowong.
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi
1. Instruksikan pasien untuk tidur pada waktunya
2. Kurangi pencetus ketidaknyamanan untuk memulai tidur (batasi
pengunjung)
3. Minimalkan pencahayaan ruangan
4. Kurangi suara bising
5. Anjurkan pasien untuk meningkatkan tidur siang hari.
PARAF
Satya
Satya
Evaluasi diagnosa 3
WAKTU
TGL
JAM
NO
DX
EVALUASI
PARAF
23
23
23
26-112015
05.15
WIB
27-112015
13.40
WIB
S:
Pasien mengatakan sudah mulai mengerti tentang penatalaksanaan post
opp dan akan melaksanakan apa yang disampaikan perawat
O:
Pasien tampak mengerti dan dapat menerima saran dari perawat
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1.
Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang
proses penyakit yang spesifik
2.
Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3.
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit,
dengan cara yang tepat
4.
Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
5.
Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
6.
Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat
S:
Pasien mengatakan mengerti tentang kondisinya dan tidak cemas lagi.
Pasien mengatakan telah melaksanakan apa yang disampaikan perawat
(mampu berjalan dengan baik tanpa bantuan dan dapat menghabiskan
porsi makan siang yang disediakan rumah sakit).
O:
Pasien dapat melaksanakan prosedur yang diajarkan.
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi
1.
Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
2.
Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
Satya
Satya