Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

CONGESTIVE HEART FAILURE


ec CORONARY ARTERY
DISEASE
Pembimbing:
Dr. Isfanuddin N.Kaoy, Sp.JP(K)

Disusun oleh:

Tan Wee Yen


110100464
Banu Rajandram 110100446
Phoon Yong Hoy 110100469

Definisi :
-Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung
untuk mempertahankan curah jantung (cardiac
output= CO) dalam memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh.
-Apabila tekanan pengisian meningkat sehingga
mengakibatkan edema paru dan bendungan di
sistem vena maka keadaan ini disebut gagal
jantung kongestif.

Impaired Diastolic Filling


-LVH
-Restrictive cardiomyopathy
-Myocardial fibrosis
-Transient myocardial ischemia
-Pericardial constriction or tamponade

Etiologi :
Impaired contractility
1. Coronary Artery Disease
-Myocardial Infarction
-Transcient myocardial ischemia
2. Chronic volume overload
-Mitral regurgitation
-Aortic regurgitation
3. Dilated cardiomyopathies

Heart
Failure
Afterload
-Advanced aortic stenosis
-Uncontrolled severe
hypertension

KLASIFIKASI :
I

Tidak ada keterbatasan dalam aktivitas fisik. Aktivitas fisik tidak


menyebabkan sesak nafas, fatigue, atau palpitasi.

II

Sedikit mengalami keterbatasan dalam aktivitas fisik. Merasa nyaman


saat beristirahat tetapi saat melakukan aktivitas fisik mulai merasakan
sedikit sesak, fatigue, dan palpitasi

III

Mengalami keterbatasan dalam aktivitas fisik. Merasa nyaman saat


istirahat namun ketika melakukan aktivitas fisik yang sedikit saja sudah
merasa sesak, fatigue, dan palpitasi.

IV

Tidak bisa melakukan aktivitas fisik. Saat istirahat gejala bisa muncul
dan jika melakukan aktivitas fisik maka gejala akan meningkat.

PATOFISIOLOGI :

MANIFESTASI KLINIS :
Gagal jantung

Gejala

Temuan fisik

Kiri

Dyspnea

Diaphoresis (keringat dingin)

Orthopnea

Takikardi, takipnu

Paroxysmal nocturnal dyspnea

P2 mengeras

Fatigue

S3 gallop
S4 gallop

Kanan

Edema perifer

Distensi vena jugular

Ketidaknyaman perut kanan atas

Hepatomogali
Edema perifer

DIAGNOSIS : (FRAMINGHAM KRITERIA)

Mayor

Paroksismal nocturnal
dispnea
Distensi vena-vena
leher
Peningkatan tekanan
vena jugularis
Ronki basah basal
Kardiomegali
Edema paru akut
Gallop bunyi jantung
III
Refluks hepatojugular
positif

Minor

Edema ekstremitas
Batuk malam
Sesak pada
aktivitas
Hepatomegali
Efusi pleura
Kapasitas vital
berkurang 1/3 dari
normal
Takikardia (>120
denyut/menit)

PENATALAKSANAAN :
At
risk
For
HF

HF

KOMPLIKASI :
Kerusakan
atau
kegagalan
ginjal

Masalah
katup
jantung

Kerusakan
hati

Serangan
jantung
dan stroke

PROGNOSIS :
Mortality rate
-Rawat inap:5-20%
-Tidak rawap inap: 20% (tahun pertama); 50%(5 tahun
pertama)
-NYHA IV, ACC/AHA stage D : >50%
-myocard infark akut : 20-40%

Penyakit jantung
koroner

DEFINISI
Suatu sindroma klinik yang menandakan
adanya iskemia miokard akut, terdiri dari :
Infark miokard akut Q wave (STEMI)
Infark miokard akut non-Q (NSTEMI)
Angina pektoris tidak stabil (UAP)
Ketiga kondisi ini sangat berkaitan erat, berbeda
hanya dalam derajat beratnya iskemi dan
luasnya miokard yang mengalami nekrosis.
15

PATOGENESIS
Umumnya
disebabkan
aterosklerosis koroner

oleh

Plak
aterosklerosis
ruptur

terbentuk trombus diatas ateroma


yang secara akut menyumbat lumen
koroner
Apabila sumbatan terjadi secara total
hampir seluruh dinding ventrikel
akan nekrosis
16

Faktor Resiko
Tidak dapat
dimodifikasi

Umur
Jenis kelamin
Riwayat keluarga
Ras

Dapat dimodifikasi

Hiperlipidemia
Hiperhomosisteinemia
Hipertensi
Merokok
Diabetes melitus
Kontrasepsi oral
Obesitas
Inaktivitas fisik
Stress dan kecemasan
Risiko multifaktorial

The cardiovascular continuum of events


ACS
Coronary
Thrombosis

Arrhythmia and
Loss of Muscle

Myocardial
Ischemia

Remodeling
Ischemia = oxygen supply

CAD

and demand imbalance

Atherosclerosis

Risk Factors
( DYSLIPIDEMIA , BP, DM,
Insulin Resistance, Platelets,
Fibrinogen, etc)

Ventricular
Dilatation
Congestive
Heart Failure

End-stage Heart
Disease
Adapted from
Dzau et al. Am Heart J. 1991;121:1244-1263

Unstable
Angina
Non
occlusive
thrombus
Non specific
ECG
Normal
cardiac
enzymes

NSTEMI
Occluding
thrombus
sufficient to cause
tissue damage &
mild
myocardial
necrosis
ST depression +/T wave inversion
on
ECG
Elevated cardiac
enzymes

STEMI

Complete thrombus
occlusion
ST elevations on
ECG or new LBBB
Elevated cardiac
enzymes
More severe
symptoms

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang :
1. Laboratorium
2. Elektrokardiografi
3. Thoraks Foto

Diagnosis
IMA
Diagnosis
Riwayat kesehatan/penyakit
Rasa tidak nyama/nyeri di dada
Nyeri yang menyebar ke lengan kiri bagian
ulnar, leher, rahang, regio interscapula
Nyeri epigastrik dengan gangguan
gastrointestinal
Mual, muntah, diaporesis, palpitasi, dyspnea

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: alert, anxiuos, gelisah, fatigue
Kulit: dingin, pucat, diaphoresis
Kardiovaskuler: S3 dan S4 ada atau tidak ada,
disritmia, murmur, distensi vena jugularis,
Paru-paru: dispnea, takipnea
GI: Mual, muntah
Sirkulasi: denyut perifer reguler atau tidak, denyut
bergetar

Pemeriksaan Diagnostik
Perubahan pada EKG
Enzim Jantung

CK-MB
Lactate Dehidrogenase
Myoglobin
Troponin T dan Troponin I

Hemodinamik monitoring
Echocardiografi

Manajemen

Chest discomfort suggestive of ischemia

Immediate ( 10 min)

general treatment

Vital sign

O2 at 4 L/min (maintain O2 sat 90%)

Oxygen saturation

Aspirin 160-325 mg

Obtain IV access

Nitroglycerin SL, spray, or IV

Obtain ECG 12 lead

Morphine IV 2-4 mg repeated every

Brief history and physical exam

5-10 minutes (if pain not relieved

Check contraindication for fibrinolytic

with nitroglycerine)

Initial serum cardiac markers


Initial electrolyte and coagulation

Memory: MONA greets all patients

study
Portable chest x-ray ( 30 minutes)

2005 AHA-ILCOR Guidelines for CPR and ECC. Circulation 2005;112 (Suppl):IV-90

Chest discomfort suggestive of ischemia


Immediate ED assessment and immediate ED general treatment
Review initial 12 lead ECG
ST elevation or new or
presumably new LBBB
strongly suspicious for
injury

ST-depression or dynamic
T-wave inversion strongly
suspicious for injury

Normal or nondiagnostic changes in


ST-segment or Twaves

Start adjunctive treatment

Start adjunctive treatment

Develops high or
intermediate risk criteria
or troponin-positive

Time from onset of


symptoms

12 hrs

Admit to monitored bed


Assess risk status

Monitored bed

12 hours
- Reperfusion strategy: PCI (90
min) or fibrinolysis (30 min)
- ACE-I/ARB within 24 h of
symptom onset)
- Statin

- High risk: early invasive


strategy
- Continue ASA, heparin,
ACE-I, statin

Develops high or
intermediate risk criteria
or troponin-positive

No evidence of ischemia and MI: discharge with follow-up

2005 AHA-ILCOR Guidelines for CPR and ECC. Circulation 2005;112 (Suppl):IV-90

Pengobatan Pasca Perawatan


Obat-obat untuk mengontrol keluhan iskemia
harus dilanjutkan
Aspirin
Beta-blocker
ACE inhibitor

Modifikasi Faktor Risiko


Berhenti merokok
Pertahankan BB optimal
Aktivitas fisik sesuai dengan hasil treadmill
Diet
Rendah lemak jenuh dengan kolesterol, bila
perlu dengan target LDL < 100 mg/dL
Pengendalian hipertensi
Pengendalian
ketat
gula
darah
pada
28
penderita DM

Get regular medical checkups.


Control your blood pressure.

Prevention

Check your cholesterol.


Dont smoke.
Exercise regularly.
Maintain a healthy weight.
Eat a heart-healthy diet.
Manage stress.

Status pasien

Nama
: Suhaidi
No.MR : 00.63.44.57
TTL
: 22 September 1965
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin: Laki
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat
: Jl Musholla No.15 Kec
Medan
Tanggal Masuk : 23 Februari 2015

Keluhan Utama : Sesak Nafas


Telaah :
Os mengeluhkan sesak nafas yang dialami sejak 2
minggu yang lalu. Sesak nafas dialami saat beraktifitas
(sedang-berat) seperti naik tangga satu tingkat (DOE+).
Sesak nafas juga dialami waktu berbaring telentang,
dan membaik jika tidur dengan 2-3 bantal (OP+). Sesak
nafas sehingga terbangun tengah malam disangkal Os
(PND -). Riwayat kaki bengkak (+). Tidak ada keluhan
yang lain. Os pernah dirawat di RS Pringadi untuk
keluhan yang sama satu minggu yang lalu sebelum
dirujuk ke RSUP HAM. Riwayat keluarga DM (+). Riwayat
hipertensi dan DM (+). Os mengaku ada minum obat
secara rutin untuk penyakit hipertensi dan DM ,tetapi
tidak jelas nama obatnya. Riwayat merokok disangkal
OS. Riwayat alergi obat disangkal Os.

Faktor Resiko PJK : Laki-laki, usia >45


tahun,
Hipertensi,
DM
RPT
: HT, DM
RPO
: tidak jelas

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : sedang
Cyanosis
: (-)
Status Present : CM
Orthopnoe
: (-)
Tekanan Darah : 150/70 mmHg
Dyspnoe : (+)
HR : 90 x/menit, reg
Ikterus : (-)
Oedema
: (-)
RR : 20 x/menit
Pucat : (+)
Temp: 37 C
Kepala
: mata : anemis (+), ikterus (-), oedem
palpebra (-)
Leher
: JVP R+2 cmH2O
Thorax
Inspeksi: Thorax simetris
Palpasi
: iktus kordis normal, lokasi apex
Perkusi : sonor
Auscultation
: SP : vesikuler
: ST : -

Jantung :
Batas atas : ICS II parasternal sinistra
Batas kanan : 2cm lateral parasternal dextra
Batas kiri : 2cm lateral midclavicularis sinistra
S1 (N) S2 (N) S3(-) S4(-)
Regularity : reguler
Murmur (-),
Punctum maximum: ape
Radiasi: (-)
Paru
:
SP
: vesikular
ST
: ronki basah basal (+/+)
Abdomen : Palpasi : hepar/lien: Tidak teraba Ascites: (-)
Extremitas: Superior : cyanosis (-), clubbing (-)
Inferior
: oedema pretibial (+) , arterial pulsation : (+)
Akral
: hangat

Interpretasi EKG:
Sinus Rhytme, QRS Rate 85x/i, Gelombang P PR
interval = 0,16s, QRS duration=0,06s, Q patho
V1- V2, LAD, ST changes (-), T-inversi I, aVL, VES
(-), LVH(-)
Kesimpulan: Sinus rhytme + OMI Anterior +
Iskemik High Lateral.

Interpretasi CXR (AP/PA):


CTR 65%, segmen aorta dilatasi, segmen
pulmonal normal, pinggang jantung , apex,
kongesti (+),
Kesimpulan: Kardiomegali, kongesti

Pemeriksaan Lab
Darah rutin
Hemoglobin
Eritrosit
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
ENZIM JANTUNG
Troponin T 2,0
CK-MB 337 U/L

8.2 g%
4,31 x 106/mm3
9,17 x 103/mm3
38,0 %
206 x 103/mm3

Fungsi ginjal
Ureum
81,90 mg/dL
Kreatinin 2,99 mg/dl
Hati
Albumin
4,1 gr/dl
Metabolisme Karbohidrat
Glukosa darah sewaktu 238,4mg/dL

ELEKTROLIT
Natrium128 mEq / L
Kalium5,2 mEq / L
Klorida95 mEq / L

Analisa Gas Darah


pH
7,40
pCO2
35,6mmHg
pO2
95,0mmHg
bikarbonat
23,0mmol/L
kelebihan basa -5,8mmol/L
saturasi O2 98,8%

Diagnosis Kerja : CHF ec CAD


Functional : CHF ec CAD
Anatomy
: Arteri Koroner
Etiology
: Arteriosklerosis
Rencana Kerja :
Cek KGD puasa dan 2PP, Lipid
profile, LFT

Pengobatan :
Bed rest
O2 2-4 L nasal canul
IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i micro
Inj. Furosemid 20 gr/12 jam
Bisoprolol tab1 x 1,25mg
Amlodipine tab1 x 5mg
ISDN tab 3 x 5mg
Inj Novorapid 8-8-8
Inj Levemir 0-0-10

Anda mungkin juga menyukai