Oleh:
KETUA PENELITI
: INDRA YULIANTI,.S.ST,.M.Kes
NIK / NIDN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
dapat
terselesaikannya
mengucapkan
terima
kasih
yang
sebesar-besarnya
Penulis
ABSTRAK
ABSTRACT
THE CORRELATION OF LEARNING STYLE TOWARD SIXTH
SEMESTER S1 NURSING STUDENTS ACHIEVEMENT
INDEX ON 2011 PERIOD IN STIKES BINA SEHAT
PPNI SUB-DISTRICT MOJOKERTO
BY: INDRA YULIANTI
The level of peoples ability in comprehending and absorbing course
is somewhat different within fast, medium, or very slow level. Therefore,
they have to face different ways in accordance to comprehend information
as well as the similar lesson. This study aimed at analyzing the correlation
of learning style toward sixth semester S1 nursing students achievement
index on 2011 period in STIKES Bina Sehat PPNI sub-districtMojokerto.
This study used correlational analytic with case control approach. The
number of population were the whole 128 students of S1 Nursing
Department in the sixth semester on 2011 period in di STIKES Bina Sehat
PPNI Sub-district Mojokerto. The number of sample were 56 respondents in
which taken by using random sampling technique. The data were collected
by using questionnaire as the instrument and they were analyzed by using
spearman rho test. The overall data were presented in the form of frequency
distribution table. The findings revealed that 1 respondents (1,8%) gained
cumlaudeachievement index in applying auditory learning style out of 34
respondents, there were 0 respondents (0%) who gained cumlaude
achievement index in applying visual learning style out of 11 respondents.
There was respondent (0%) who gained cumlaude achievement index in
applying kinesthetic learning style out of 11 respondents. The result of
spearman rho test shown that = 0,062and = 0, 1, so > ; there was no
correlation between learning style and achievement index. Based on this
study, it hopes that respondents are able to define the learning style as their
knowledge and comprehension. It is beneficial for them to understand the
right study as well in order to increase the achievement index.
Key words: Learning Style, Achievement Index
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................
ii
KATA PENGANTAR...............................................................
iii
ABSTRAK............................................................................
iv
ABSTRACT..........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................
vi
DAFTAR TABEL....................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................
ix
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................
1 Latar Belakang..............................................................
2 Rumusan Masalah........................................................
3 Tujuan Penelitian..........................................................
1.3.1 Tujuan Umum......................................................
1.3.2 Tujuan Khusus.....................................................
1
4
4
4
4
5
5
5
6
6
7
9
12
12
13
17
19
25
25
26
27
2.7 Hipotesis.....................................................................
28
29
29
29
29
30
30
32
33
33
35
36
36
36
36
3.6.1
3.6.2
3.6.3
3.6.4
3.6.5
Editing..................................................................
Coding..................................................................
Scoring.................................................................
Tabulating.............................................................
Analisa data..........................................................
36
37
37
37
37
38
3.7.1 InformedConsent..................................................
3.7.2 Anonimity.............................................................
3.7.3 Confidentiality......................................................
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian.........................................
4.2 Hasil Penelitian.............................................................
4.2.1 Data Umum.........................................................
38
38
38
39
39
40
40
40
42
47
47
47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
2.1
..........................................................................
Perbandingan Nilai Angka, dan predikatnya
..........................................................................
..........................................................................
24
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
2.1
............................................................................
Kerangka Teori Hubungan gaya belajar dengan
indeks
prestasi
pada
mahasiswa
S1
Keperawatan Angkatan 2011 Stikes Bina Sehat
PPNI
Mojokerto
............................................................................
............................................................................
26
Gambar
2.2
............................................................................
Kerangka Konsep Hubungan antara gaya
belajar dengan indeks prestasi pada mahasiswa
S1 Keperawatan Angkatan 2011 Stikes Bina
Sehat
PPNI
Mojokerto
............................................................................
............................................................................
27
Gambar
3.4
............................................................................
Kerangka Kerja Penelitian hubungan antara
gaya
belajar
dengan
indeks
prestasi
............................................................................
............................................................................
35
BAB I
PENDAHULUAN
1.4.3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Belajar
Belajar adalah suatu usaha atau perbuatan yang dilakukan
secara
sungguh-sungguh,
dengan
sistematis,
mengunakan
semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental, panca indra, otak
dan anggota tubuh lainnya, demikian aspek-aspek kejiwaan
seperti intelegensi, bakat, minat, dan sebagainya (Dalyono M,
2010).
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau
kecakapan manusia berkat adanya interaksi antara individu
dengan individu, dan individu dengan lingkungannya, sehingga
mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya (Rogers
A, 2003).
Dalam belajar ada proses mental yang aktif. Pada tingkat
permulaan belajar, aktivitas itu masih belum teratur, banyak
hasil-hasil yang belum terpisahkan dan masih banyak kesalahan
yang diperbuat.Tetapi dengan adanya usaha dan latihan yang
terus menerus, adanya kondisi belajar yang baik, adanya
dorongan-dorongan yang membantu, maka kesalahan-kesalahan
itu makin berkurang, prosesnya makin teratur. Orang yang
dan
perbedaan
bahan-bahan
yang
dipelajari
dan
alat
penunjang
belajar
yang
lain
juga
Belajar
tanpa
kesungguhan
akan
mudah
baik.Sebaliknya,
belajardan
orang
yang
hasilnya
juga
cenderung
inteligensinya
rendah
mata,
otak,
dan
organ
tubuh
belajar
perlu
lainnya
untuk
diperhatikan,
di
perhatikan
waktu
belajar,
tempat
fasilitas,
Faktor eksternal
1. Keluarga
Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak serta family
yang menjadi penghuni rumah.Faktor orang tua sangat
besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam
belajar.Tinggi
rendahnya
pendidikan
orang
tua,
besar
belajar.Kualitas
guru,
metode
mengajar,
gaya belajar atau modalitas belajar. Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari
bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah
informasi (DePorter & Hernacki, 2002).
Gaya belajar merupakan kumpulan karakteristik pribadi yang membuat
suatu pembelajaran efektif untuk beberapa orang dan tidak efektif untuk orang
lain. Gaya belajar berhubungan dengan cara seseorang belajar, serta cara belajar
yang disukai (Sugihartono 2007). Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang
dilakukan oleh seorang pelajar dalam menangkap stimulus atau informasi, cara
mengingat, berfikir, dan memecahkan soal (S. Nasution, 2003). Pelajar pada
umumnya akan sulit memproses informasi dalam satu cara yang dirasa tidak
nyaman bagi mereka. pelajar memiliki kebutuhan belajar sendiri, belajar dengan
cara yang berbeda, sertamemproses informasi dengan cara yang berbeda.
Sebagian orang mungkin memiliki gaya belajar tertentu yang dominan digunakan
dalam berbagai situasi, sehingga kurang menggunakan gaya yang berbeda untuk
situasi yang berbeda. Dari beberapa definisi gaya belajar di atas dapat
disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara yang dipakai seseorang dalam proses
belajar yang meliputi bagaimana menangkap, mengatur, serta mengolah informasi
yang diterima sehingga pembelajaran menjadi efektif.
2.2.2
dan dalam rapat, lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain, sering
menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak, lebih suka
melakukan demonstrasi daripada berpidato, lebih suka seni daripada musik,
sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak pandai memilih
kata-kata,
kadang-kadang
kehilangan
konsentrasi
ketika
mereka
ingin
kegiatan
fisik.
Kelebihannya,
mereka
memiliki
kemampuan
2.2.3
Mudah lupa dengan sesuatu yang disampaikan secara lisan dan sering kali
harus minta bantuan orang untuk mengulanginya.
2) Indikator gaya belajar auditorial
a) Belajar dengan cara mendengar
Pelajar yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui
telinga/alat
pendengarannya.
Mereka
belajar
lebih
cepat
dengan
Hasil belajar merupakan segala sesuatu yang menjadi milik pelajar sebagai
akibat dari kegiatan belajar yang dilakukan (Listiani, 2005). Salah satu petunjuk
dari keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar individu
secara maksimal. Prestasi belajar di dalam pendidikan diidentikkan dengan hasil
belajar atau output dari proses belajar (Widianingsih, 2001). Prestasi belajar juga
dapat diartikan sebagai hasil dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan
berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil pendidikan yang
diwujudkan berupa angka ataupun nilai maupun indeks prestasi (Aiyuda, 2009).
Kebiasaan belajar berhubungan positif dengan prestasi belajar, yaitu
semakin baik kebiasaan belajar siswa akan semakin baik nilai prestasi belajarnya.
(Djaali, 2008). Hasil belajar merupakan realisasi perkembangan dari kecakapan
atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat
dilihat dari perilakunya. Baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
berpikir, maupun motorik. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2003).
Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia,
fisik, dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah
diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi
dengan bahan yang sedang dipelajari (Sardiman A.M, 2009).
Prestasi belajar yang baik pasti ditentukan oleh bagaimana proses belajar
untuk menuju hasil prestasi yang baik tadi. Proses atau gaya belajar pasti berbedabeda dan masing-masing memiliki gaya belajar sendiri-sendiri.Gaya belajar
memiliki nilai positif dan negatif begitu juga dengan dampaknya kepada orang
tersebut dan di sekelilingnya. Memang betul ada pola belajar yang tidak baik dan
karena itu menghasilkan prestasi belajar yang buruk tetapi kalau pola belajar baik
sudah dijamin mendapat hasil yang memuaskan.Mutu pendidikan pun juga
mempengaruhi kelangsungan pola belajar seorang pelajar begitu juga dengan
lingkungan pelajar tersebut. Tetapi yang paling mempengaruhi pola belajar
terhadap prestasi belajar adalah pelajar itu sendiri. Jika dia punya motivasi yang
tinggi untuk mengembangkan pola belajar maka pola belajar tersebut akan
membaik dan hasil prestasinyapun juga akan membaik (Bagas Sularso, 2006).
2.3.2
faktor yang mempunyai prestasi belajar baik yang berasal dari dalam individu itu
sendiri maupun faktor yang berasal dari luar individu. Menurut Purwanto (2010),
faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :
1. Faktor dari dalam diri individu
Terdiri dari faktor fisiologis. Faktor fisiologis adalah kondisi jasmani dan
kondisi panca indera. Sedangkan faktor psikologis yaitu bakat, minat,
kecerdasan, cara belajar, motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif.
2. Faktor dari luar individu
Terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan
yaitu lingkungan sosial dan lingkungan alam. Sedangkan faktor instrumental
yaitu kurikulum, bahan, guru, sarana, administrasi, dan manajemen.
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas
menunjukkan bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks.
dan
juga
hasil
dari
pengamatan.Tentunya
pendidikan
disekolah
guru
berusaha
untuk
tertulis
memiliki
keunggulan
dari
pada
ujian
lisan
dalam
dapat
menghilangkan
kelemahan-kelemahan
yang
abad
pengukuran
ditemukan
20
timbul
yang
oleh
usaha-usaha
obyektif.Usaha
Thorndike,
untuk
tersebut
dalam
memberikan
pada
bukunya
awalnya
Educational
menyadari
pentingnya
dan
perlunya
pengukuran
tiga
hal
yaitu:
Validitas,
Rehabilitas
dan
2011,
untuk
menilai
prestasi
belajar
yaitu
dengan
Angka
Predikat
Cumlaude
Sangat Memuaskan
Memuaskan
Kurang
3,51 - 4,00
2,76 - 3,50
2,76 - 2,75
< 2,75
Belajar
Kesehatan
Gaya belajar
1.
Visual
2.
Auditorial
2.
2.
visual.
Mengerti baik mengenai
posisi, bentuk, angka, dan
warna.
3.
4.
Indikator Kinestetik
1.
2.
1.
Indikator Auditorial
Belajar dengan mendengar.
2.
3.
3.
4.
4.
Prestasi belajar
(indeks prestasi)
Gambar 2.1 Kerangka teori hubungan gaya belajar dengan indeks prestasi
pada mahasiswa S1 keperawatan Angkatan 2011 Stikes Bina
Sehat PPNI Mojokerto.
2.6 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat
dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar
variabel (Nursalam, 2008).
Mahasiswa Semester VI
S1 Keperawatan
Angkatan 2011
Belajar
Indikator Gaya Belajar
1. Visual
2. Auditorial
3. Kinestetik
Gaya belajar
Ya
Tidak
Prestasi belajar
(indeks prestasi)
3,51 4,00
(Cumlaude)
2,76 3,50
(Sangat
Memuaskan)
2,76 2,75
(Memuaskan)
< 2,75
(Kurang)
: Diteliti
:Tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka konsep hubungan gaya belajar dengan indeks prestasi
pada mahasiswa S1 keperawatan Angkatan 2011 Stikes Bina
Sehat PPNI Mojokerto.
2.7 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006).
Tipe hipotesis ada dua, yaitu H0 dan H1. H0 adalah
hipotesis yang digunakan untuk pengukuran statistik dan
interpretasi hasil statistic.H1 adalah hipotesis penelitian, yang
menyatakan adanya suatu hubungan, pengaruh dan perbedaan
antara dua atau lebih variabel (Nursalam, 2008).
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian
rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk
mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013).
3.2.2 Sampling
Teknik sampling merupakan suatu cara yang ditempuh dalam pengambilan
sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan
objek penelitian (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
probability sampling dengan teknik simple random sampling yaitu pengambilan
sampel dilakukan secara acak. Cara ini dipakai jika anggota populasi dianggap
homogen agar dapat melakukan pengamatan dan pemeriksaan pada sebagian
anggota populasi dan setiap kasus memiliki kesempatan sama untuk terpilih
sebagai sampel (Setiadi, 2013)
3.2.3 Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Pada
penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebagian mahasiswa semester VI S1
Keperawatan angkatan 2011 STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto
sebanyak 56 mahasiswa.
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Adapun
criteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Mahasiswa yang bersedia menjadi responden.
2. Mahasiswa yang berada ditempat saat penelitian dilakukan.
3. Mahasiswa yang absensi kehadirannya di atas
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan criteria dimana subjek penelitian tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian
yang penyebabnya antara lain adalah adanya hambatan etis, menolak menjadi
responden atau berada pada suatu keadaan yang tidak memungkinkan untuk
dilakukan penelitian (Hidayat, 2007). Adapun criteria eksklusi pada penelitian
ini adalah :
1) Mahasiswa yang tidak bersedia menjadi responden.
N
1 ( N .e 2 )
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat kepercayaan / dan ketepatan yang diinginkan (0,1)
128
n
1 (128 x0.12 )
128
n
1 1,28
128
n
2,29
n 55,8 56
Jadi, besar sampel pada penelitian ini sebanyak 56 responden.
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1 Identifikasi Variabel
Variabel adalah karakteristik yang diamati, yang mempunyai, yang
mempunyai variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar
dapat diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya (Setiadi, 2013).
Berdasarkan hubungan antara satu variable dengan variabel yang lain, maka
macam-macam variable penelitian dapat dibedakan antara lain:
1. Variabel bebas (Variabel independen)
Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab, perubahan,
atau timbulnya variable dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan
nama variable bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain
Definisi
Operasional
Parameter
Alatukur
belajar
1. Kategori
gaya belajar
yang
:
digunakan
1.Visual
Kuesioner
Gaya
mahasiswa
2.Auditorial
3.Kinestetik
2.
Skala
Kriteria
Nomin 1.Visual
al
2.Auditorial
3.Kinestetik
Dependen:
Prestasi
belajar
(Indeks
prestasi)
Hasil
belajar
3. Kategori
indeks
yang diperoleh
prestasi :
mahasiswa
dalam
semua Perolehan
mata
tiap
dengan
semester
IP
Semester
Ordinal
1. Cumlaude
(3,51 4,00)
2. Sangat
Memuaskan
(2,76 3,50)
3. Memuaskan
(2,76 2,75)
4. Kurang
(< 2,75)
menggunakan
indeks prestasi
3.4
Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilalui pada penelitian ini adalah tahap pengajuan judul,
setelah judul disetujui oleh pembimbing, peneliti meminta surat studi pendahuluan
dan penelitian pada bagian administrasi akademis kemahasiswaan kampus yang
telah dilegalisasi oleh Ka. ProdiS1 Keperawaatan STIKES Bina Sehat PPNI
Kabupaten Mojokerto, kemudian diserahkan kepada Ketua STIKES Bina Sehat
PPNI Kabupaten Mojokerto untuk meminta izin dilakukannya studi pendahuluan
dan penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian lahan penelitian
dengan dikirimkannya surat balasan yang berisi izin penelitian dari Ketua
STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto, kemudian memperlihatkan
balasan surat tersebut kepada bagian BAAK STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten
Mojokerto sebagai syarat untuk memperoleh data penelitian, dan penelitian bisa
dilaksanakan.
3.4.1
Kerangka Kerja
Langkah-langkah pengumpulan data dapat dijelaskan dalam bentuk
kerangka kerja (frame work) yaitu pentahapan dalam suatu penelitian. Pada
kerangka kerja disajikan alur penelitian (Nursalam, 2008).
Kerangka kerja dalam penelitian ini adalah :
Populasi
Seluruh Mahasiswa semester VI S1 Keperawatan angkatan 2011
STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto berjumlah 128 orang
Sampling
Probability Sampling tipe Random Sampling
Sampel
Mahasiswa semester VI S1 Keperawatan angkatan 2011 STIKES
Pengumpulan Data
Kuisioner dan Data IP Semester
Pengolahan Data dan Analisa Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating dan dianalisis menggunakan uji
statistik
Penyajian Data
Terdiri dari data umum dan data khusus
Desiminasi hasil
Tidak ada hubungan antara gaya belajar dengan indeks
prestasi mahasiswa S1 Keperawatan Semester VI Angkatan
2011 Stikes
Sehat Hubungan
PPNI Mojokerto.
Gambar 3.4 Kerangka
KerjaBina
Penelitian
Antara Gaya Belajar
Dengan Indeks Prestasi mahasiswa S1 Keperawatan Semester
VI Angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.
memperoleh informasi tentang gaya belajar, dan menggunakan data dari BAAK
untuk memperoleh data tentang indeks prestasi yang diperoleh dalam satu
semester. Peneliti menggunakan kuisioner dan data BAAK ini untuk
mempermudah subjek dalam menjawab pertanyaan secara terarah dan
memperoleh data indeks prestasi yang sesuai dengan data yang diperoleh untuk
mendapatkan hasil yang akurat dengan waktu yang singkat.
3.5.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten
Mojokerto. Pengambilan data awal bulan Februari 2014, dan penelitian bulan
April - Mei 2014.
3.6 Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan
Editing, Coding, Scoring, Tabulating.
3.6.1
Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
(kuesioner dan data BAAK) atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada
tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2003).
3.6.2
Coding
Adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang
3.6.3
3.7
Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan kepada
data. Cukup menulis nomor responden atau inisial saja untuk menjamin
kerahasiaan identitas.
1.7.3
Confidentiality ( Kerahasiaan )
Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan tentang hasil penelitian tentang hubungan
antara gaya belajar dengan indeks prestasi mahasiswa S1 keperawatan Semester
VI Angkatan 2011 Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto. Hasil pengumpulan data
Data Umum
Data Khusus
materi
tersebut
sehingga
mereka
lebih
mudah
untuk
mengingatnya kembali.
2. Prestasi Belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar Mahasiswa S1
Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto Semester VI Angkatan
2011 menunjukkan bahwa responden memperoleh indeks prestasi cumlaude
sebanyak 1 responden (1,8%), responden yang memperoleh indeks prestasi
sangat memuaskan sebanyak 21 responden (37,5%), responden yang
mempunyai indeks prestasi memuaskan sebanyak 0 responden (0%) dan
responden mempunyai indeks prestasi kurang sebanyak 34 responden
(60,7%).
Indeks prestasi (prestasi belajar) merupakan realisasi perkembangan
dari kecakapan atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil
belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya. Baik perilaku dalam bentuk
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara gaya belajar dengan indeks
prestasi Mahasiswa Stikes Bina Sehat PPNI Semester VI Angkatan 2011, maka
dapat disimpulkan bahwa gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing
responden
mempunyai
keunggulan
sendiri-sendiri,
Tetapi
yang
paling
mempengaruhi didalam pola belajar terhadap prestasi belajar adalah pelajar itu
sendiri. Jika dia punya motivasi yang tinggi untuk mengembangkan pola belajar
maka pola belajar tersebut akan membaik dan hasil prestasinya juga akan
membaik yang dapat menetukan baik dan buruk hasil dari indeks prestasi yang
diperolehnya.
5.2 Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan agar responden dapat menentukankan gaya belajar yang sesuai
dengan
tentang bagaimana belajar yang tepat untuk dirinya. Sehingga responden dapat
meningkatkan indeks prestasi yang diraih.
2. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Diharapkan bagi instansi pendidikan untuk dapat lebih meningkatkan
kemampuan dalam memberikan materi pembelajaran yang mudah dimengerti
dan dipahami oleh responden, yang bertujuan agar semua responden dapat
mengerti materi yang dijelaskan oleh instansi pendidikan. Sehingga responden
DAFTAR PUSTAKA
Aiyuda, N. 2009.Pengaruh Kualitas Tidur terhadap Prestasi Belajar, Fakultas
Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau. Available
from: http://www.scribd.com/doc/27709071/Makalah-Psi-Islam-PengaruhKualitas-Tidur-Terhadap-Prestasi-Belajar (Accesed 17 April 2011).
Arikunto.Suharsimi, Prosedur Penelitian, 2006, Jakarta, Rajawalipers (PT Raja
Grafindo Persada).
Dalyono, M . 2010. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka cipta.
DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2002. Quantum Learning: Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.
Hamzah B Uno, dkk, 2004. Landasan Pembelajaran,Gorontalo: NurulJannah.
Hamzah B. Uno. 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Hidayat, A Aziz Alimul.2003. Riset Keperawatan dan teknik Penulisan
Ilmiah.Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A Aziz Alimul. 2007. Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Teknik
Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A Aziz Alimul. 2010. Paradikma Kualitatif. Surabaya: Health Books.
Listiani, P. 2005. Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Iklim Sekolah terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas II SMK Negeri 5 Semarang, Fakultas Teknik,
Universitas
Negeri
Semarang.
Available
from:
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/import/640.pdf (Accessed 26
February 2011).
Nasution, 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta:
Bumi Aksara.
Nursalam. 2001. Konsep & Penerapan Metode
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2013. Konsep & Penerapan Metode
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, M & Efendi, F. 2008. Pendidikan
Salemba Medika.
Penelitian
Ilmu
Lampiran 1
INDRA YULIANTI
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN
Persyaratan Bersedia Menjadi Responden
Saya yang bertanda tangan dibawa ini, menyatakan bersedia untuk turut
berpartisipasi sebagai responden
Lampiran 3
KUISIONER
Kode Responden :. (Diisi oleh peneliti)
Umur
:.
TEST GAYA BELAJAR
Pernyataan
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
kepada saya.
Saya lebih suka mendengarkan informasi yang ada di kaset
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Saya tahu hampir semua lirik dari lagu yang saya dengar.
Ketika mendengar orang lain berbicara , saya biasanya membuat
gambaran dari apa yang mereka katakan dalam benak saya.
Saya suka olah raga secara teratur
Saya senang berbicara di telepon dalam waktu yang lama dengan
Y
Y
Y
kawan saya
Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat dengan mudah
pijakan atas hal ini, atau saya ingin bisa menangani hal ini.
Saat mengingat suatu pengalaman , saya sering kali melihat
pengalaman itu dalam bentuk gambar di benak saya.
Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
saya baca.
Saya dapat dengan cepat melakukan penjumlahan dan perkalian
dalam benak saya.
Saya suka mengeja dan saya pikir saya pintar mengeja kata-kata.
Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada
saat saya sedang menonton televisi.
Saya dapat mengingat dengan mudah apa yang dikatakan orang.
Saya paling senang belajar apabila langsung disertai praktek.
Sangat sulit bagi saya untuk duduk dan diam dalam waktu yang
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
36
lama.
Hari-hari tanpa musik, terasa amat membosankan
Lampiran 4
KISI-KISI KUISIONER
dengan anda (anda setuju). Bila Anda tidak setuju, Anda tak perlu melingkari
apapun.
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Pernyataan
kepada saya.
Saya lebih suka mendengarkan informasi yang ada di kaset
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
kawan saya
Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat dengan mudah
Y
Y
Y
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
saya baca.
Saya dapat dengan cepat melakukan penjumlahan dan perkalian
dalam benak saya.
Saya suka mengeja dan saya pikir saya pintar mengeja kata-kata.
Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada
saat saya sedang menonton televisi.
Saya dapat mengingat dengan mudah apa yang dikatakan orang.
Saya paling senang belajar apabila langsung disertai praktek.
Sangat sulit bagi saya untuk duduk dan diam dalam waktu yang
lama.
Hari-hari tanpa musik, terasa amat membosankan
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Bila Anda telah selesai, jumlahkan Y yang telah anda lingkari pada masingmasing kolom A, B dan C.
Misalnya : Anda mendapatkan A = 5, B = 4, C = 11
A : Visual
=5
B : Auditorial = 4
C : Kinestetik = 11
Jadi, dominasi gaya belajar dominan Anda adalah Kinestetik
Frequencies
Statistics
Usia
N
Valid
gaya_belajar
Indeks_prestasi
56
56
56
Missing
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
21
20
35,7
35,7
35,7
22
32
57,1
57,1
92,9
23
7,1
7,1
100,0
56
100,0
100,0
Total
gaya_belajar
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Visual
11
19,6
19,6
19,6
Auditorial
34
60,7
60,7
80,4
Kinestetik
11
19,6
19,6
Total
56
100,0
100,0
100,0
Indeks_prestasi
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Kurang
34
60,7
60,7
60,7
Sangat memuaskan
21
37,5
37,5
98,2
1,8
1,8
100,0
56
100,0
100,0
Cumlaude
Total
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
gaya_belajar
Missing
Percent
56
100,0%
Total
Percent
0 ,0%
Percent
56
100,0%
Indeks_prestasi
gaya_belajar * Indeks_prestasiCrosstabulation
Indeks_prestasi
sangatmemuask
Kurang
gaya_belajar
visual
Count
Expected Count
% of Total
auditorial
Count
Expected Count
% of Total
kinestetik
Count
Expected Count
an
5
6,7
cum laude
5
Total
1
4,1 ,2
11
11,0
8,9%
8,9%
1,8%
19,6%
20
14
34
20,6
35,7%
9
6,7
12,8 ,6
34,0
25,0% ,0%
2
4,1 ,2
60,7%
0
11
11,0
% of Total
Total
16,1%
Count
Expected Count
% of Total
3,6% ,0%
19,6%
34
21
56
34,0
21,0
1,0
56,0
60,7%
37,5%
1,8%
100,0%
Nonparametric Correlations
Correlations
gaya_belajar
Spearman's rho
gaya_belajar
Correlation Coefficient
1,000
Sig. (2-tailed)
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
-,251
. ,062
N
Indeks_prestasi
Indeks_prestasi
56
56
-,251
1,000
,062
.
56
56