Anda di halaman 1dari 29

ADAB / ETIKA

MENUNTUT ILMU
Dr. H. Masyhudi AM., M.Kes

PENDAHULUAN
Banyak orang yang hadir di
Majlis Ilmu, tetapi tidak
banyak yang memperoleh
Ilmu.

Celakanya, dari sedikit yang


mendapatkan ilmu, lebih sedikit lagi
yang ilmunya menjadi ilmu yang
bermanfaat.

Kenapa ???

Dua Sebab Utama Susah


Mendapatkan Ilmu & ilmunya
Tdk Manfaat :

Tidak Menghormati
Majlis Ilmu
Tidak disertai dengan
niat yang baik

MOTTO :

TIDAK ADA YANG BISA


DILAKUKAN TANPA ILMU

AL-HADIST
Barang siapa yang menginginkan
kebahagiaan dunia haruslah dengan ilmu.
Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan
akhirat juga harus dengan ilmu,
dan barang siapa yang menginginkan
kebahagiaan dunia akhirat juga harus dengan
ilmu

Mengapa Harus dengan Ilmu ?


Suatu Perbuatan untuk bisa menjadi amal shalih / amal
ibadah (mahdhah maupun ghairu mahdhah) manakala :
-Dilakukan dengan cara yang baik & benar
-Dilakukan dengan niat yang baik

Cara yang baik dan benar :

sesuai dengan ilmunya

KEDUDUKAN ORANG YANG BERILMU

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

(Q.S. Al-Mujadalah :11)

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung)


ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan
sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran.
(Q.S. Az-Zumar (39) : 9)

Dalam sebuah Hadist Riwayat Bukhari &


Muslim :


Barang siapa yang dikehendaki Allah untuk
menjadi orang baik-baik, maka ia difaqihkan
dalam agama

Arti difaqihkan adalah dipintarkan


dengan ilmu

Adab / Etika dalam


Menuntut Ilmu

1. NIAT IKHLAS KARENA


ALLAH

DALIL
"Barangsiapa yang menuntut ilmu
yang dipelajari hanya karena
Allah, sedang ia tidak
menuntutnya kecuali untuk
mendapatkan mata-benda dunia,
ia tidak akan mendapatkan bau
sorga pada hari kiamat".
( HR: Ahmad, Abu Daud dan Ibnu
Majah)

APA ITU NIAT ?

NIAT :
QOSHDU SYAI MUQTARINAN BIFILIHI
(melalukan suatu perbuatan dengan kesadaran
penuh sepanjang perbuatan itu berlangsung)
Artinya :
Niat bukan hanya di awal perbuatan
Niat juga bukan hanya sekedar bacaan (membaca niat)
Niat merupakan penggabungan seluruh potensi hati,
pikiran dan perbuatan

Dengan Istilah lain :


Niat adalah penggabungan seluruh
potensi manusia, yang meliputi :
Potensi IQ
Potensi EQ
Potensi SQ

Karena dengan kesadaran penuh


menggabungkan seluruh potensi

maka niat akan menghasilkan hubungan (rasa


sambung / tuning) yang terus menerus dengan
Allah dalam melakukan setiap perbuatan

NIAT YANG BAIK = IKHSAN


(Dalam beribadah seolah-olah engkau melihat Allah, dan jika tidak
melihat Allah, seolah-olah engkau dilihat Allah)
IKHSAN IHKLAS
(Niat untuk mencapai ridlo Allah SWT)
Bukan niat yang terpecah (riya)

Maka kecelakaanlah bagi orang yang sholat. (yaitu) orang yang


lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan
(menolong) barang berguna. (QS. Al-Maauun : 4-7)

IKHSAN & IKHLAS adalah ULTIMATE GOAL


Seseorang yang tidak bisa mencapai IKHSAN &
IKHLAS dalam BELAJAR akan menimbulkan perasaan :
GELISAH
TAKUT
KECEMASAN
KECEWA
SPIRITUAL PHATOLOGYS

INILAH MAKSUD DARI HADIS RASULULLAH :


Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niat.
Dan seseorang diganjar sesuai dengan niatnya.
(HR. Bukhari Muslim)
Maka barang siapa hijrahnya didasari (niat) karena Allah
dan Rasulullah, maka hijrahnya akan sampai diterima
oleh Allah dan Rasulullah. Dan barang siapa hijrahnya
didasari (niat) karena kekayaan dunia yang akan didapat
atau karena perempuan yang akan dikawini , maka
hijrahnya (tertolak) pada apa yang ia hijrah kepadanya.
(HR. Muttafaqun Alaih)

2. Untuk menghilangkan
kebodohan dari dirinya dan
orang lain.
DALIL
"Sampaikanlah dariku walupun cuma satu
ayat
(HR: Bukhari)
Imam Ahmad berkata: Ilmu itu tidak ada
bandingannya apabila niatnya benar. Para
muridnya bertanya: Bagaimanakah yang
demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat

3. Berniat dalam menuntut ilmu


untuk membela kebenaran
4. Lapang dada dalam menerima
perbedaan pendapat
5. Mengamalkan ilmu yang telah
didapatkan

6. Menghormati para
guru/ulama dan memuliakan
mereka
7. Mencari kebenaran dan
sabar

Bagaimana cara memilih


ilmu, guru dan teman
dalam belajar ??

Memilih Ilmu :
Hendaknya memilih ilmu yang
lebih baik dan ilmu yang sedang
dibutuhkan dalam urusan agama
dan dibutuhkan di masa-masa akan
datang.

Memilih Guru :
Sebaiknya memilih orang yang lebih
alim (pandai),wara (menjaga harga
diri) dan lebih tua.

Memilih Teman :
Pilihlah teman yang rajin, wirai
(memelihara diri dari yang haram),
bertabiat benar, dan saling
pengertian, jauhilah teman yang
malas, banyak bicara sia-sia,
perusak dan tukang fitnah.

Menghormati Ilmu
dan Menghormati
Guru adalah salah
satu kunci
keberkahan

ADAB DALAM MAJLIS

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:


"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

(Q.S. Al-Mujadalah :11)

Anda mungkin juga menyukai