AUTIS
1 PENGERTIAN
Autism disebut juga sindroma keanner. Dengan gejala tidak mampu bersosialisasi,
mengalami kesulitan menggunakan bahasa , berperilaku berulang-ulang,serta bereaksi tidak
biasa terhadap rangsangan sekitarnya. (dr.leo keanner,1938)
Autism bukan suatu gejala penyakit tetapi berupa sindroma (kumpulan gejala) dimana
terjadi penyimpangan perkembangan social, kemampuan berbahasa dan kepedulian terhadap
sekitar, sehingga autism seperti hidup dalam dunianya sendiri.
Autism tidak termasuk golongan penyakit jadi tetatepi suatu kumpulan gejala kelainan
perilaku dan kemajuian perkembangan. Dengan kata lain,pada anak autism terjadi kelainan
emosi, intelektual dan kemauan (gangguan pervasive).
Autism terjadi sejak usia muda,biasanya sekitar 2-3 tahun. Autisme bisa mengenai siapa saja.
2 PENYEBAB
Penyebab terjadinya belum diketahui secara pasti,hanya diperkirakan mungkin adanya kelainan
dari system saraf (neurologi) dalam berbagai derajat beratnya ringan penyakit.(faisal,2003)
Penyebab wabah autisme menurut buku (bony,2003) adalah :
a. Gangguan susunan saraf pusat
Ditemukan kelainan neuranotomi (anatomi susunan saraf pusat) pada beberapa tempat didalam
otak anak autis. Selain itu,ditemukan kelainan struktur pada pusat emosi didalam otak sehingga
emosi anak autis sering terganggu. Penemuan ini membantu dokter menentukan obat yang lebih
tepat. Obat-obatan yang sering dipakai adalah dari jenis psikotropika,yang bekerja pada susunan
saraf pusat.
b. Gangguan sistem pencernaan
Ada hubungan antara gangguan sistem pencernaan dengan gejala autis. Tahun 1997,seorang
pasien autis,Parker Beck,mengeluhkan gangguan pencernaan yang sangat buruk. Ternyata,ia
kekurangan enzim sekretin. Setelah mendapat suntikan sekretin,Beck sembuh dan mengalami
kemajuan luar biasa. Kasus ini memicu penelitian-penelitian yang mengaruh pada gangguan
metabolisme pencernaan.
c. Peradangan dinding usus
Bersdasarkan pemeriksaan endoskopi atau peneropongan usus pada sejumlah anak autis yang
memiliki pencernaan buruk ditemukan adanya peradangan usus pada sebagian besar anak. Dr.
Andrew Wakefiled ahli pencernaan asal inggris,menduga peradangan tersebut disebabkan
virus,mungkin virus campak. Itu sebabnya, banyak orangtua yang kemudian menolak imunisasi
MMR (measles,mumps,rubella) karena diduga menjadi biang keladi autis pada anak.
d. Faktor genetika
Ditemukan 20 gen yang terkait dengan autisme. Namun, gejala autisme baru bisa muncul jika
terjadi kombinasi banyak gen. bisa saja autisme tidak muncul,meski anak membawa gen
autisme. Jadi perlu faktor pemicu lain.
e. Keracunan logam berat
Berdasarkan tes laboratorium yang dilakukan pada rambut dan darah ditemukan kandungan
logam berat dan beracun pada banyak anak autis. Diduga,kemampuan sekresi logam berat dari
tubuh terganggu secara genetik.
3 TANDA DAN GEJALA
Kelompok kelainan perilaku yang hampir selalu ditemukan pada autisme,antara lain :
a. Mengalami kesulitan untuk menjalin pergaulan yang rapat
b. Sangat kurang menggunakan bahasa
c. Sangat lemah kemampuan berkomunikasi
d. Kelainan lain :
- Sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Anaka akan bereaksi secara emosional kadang
bereaksi kasar meskipun hanya perubahan kecil dari kehidupan rutin
- Setiap perubahan bagi anak autisme selalu dirasakan buruk dan perubahan yang kearah baik pun
tidak pernah dirasakan surprise.
- Memperlihatkan gerakan-gerakan tubuh yang aneh
- Sebagian kecil anak autisme menunjukkan masalah perilaku yang sangat menyimpang
autisme ditandai oleh ciri- ciri utama,antara lain :
a. Tidak peduli dengan lingkungan sosialnya
b. Tidak bisa bereaksi normal dalam pergaulan sosialnya
c. Perkembangan bicara dan bahasa tidak normal (penyakit kelainan pada anak = autistic-children)
d. Reaksi/pengamatan terhadap lingkungan terbatas atau berulang-ulang dan tidak padan.
Gejala iniber variasi beratnya pada setiap kasus tergantung pada umur,intelegensia,pengaruh
pengobatan,dan beberapa kebiasaan pribadinya. Pada pemeriksaan status mental,ditemukan
kurangnya orientasi lingkungan,rendahnya tingkatan meskipun terhadap kejadian yang baru,
demikian juga kepedulian terhadap lingkungan sekitar sangat kurang. Anak autisme kalau
berbicara cepat tetapi tanpa arti,kadang diselingi suara yang tidak jelas maksudnya seperti suara
gemeretak gigi.
4 KLASIFIKASI
a.
b.
c.
a.
b.
c.
-
5 PENATALAKSANAAN
Banyak cara yang bisa dilakukan terhadap penderita autisme,antara lain (faisal,2003)
a. Melalui program pendidikan dan latihan diikuti pelayanan dan perlakuan lingkungan yang wajar
b. Pengasuh dan orangtua harus diajari cara menghadapi anak autisme untuk mengurangi perlakuan
yang tidak wajar.
c. Pengobatan yang dilakuakan adalah untuk membatasi memberatnya gejala dan keluhan sejalan
dengan pertambahan usia anak
d. Diusahakan agar anak meningkatkan perhatian dan dan tanggung jawab terhadap orang
sekitarnya
e. Bimbingan dilakukan secara perorangan agar efektif
Gangguan di otak tidak dapat disembuhkan,tapi dapat ditanggulangi dengan terapi dini,terpadu,
dan intensif. Gejala-gejala autisme dapat dikurangi,bahkan dihilangkan sehingga anak bisa
bergaul secara normal,tumbuh sebagai orang dewasa yang sehat ,berkarya, bahkan membina
keluarga. Berikut ini beberapa jenis terapi bagi anak autis :
a) Terapi medikamentosa
Terapi ini dilakukan dengan obat-obatan yang bertujuan memperbaiki komunikasi,memperbaiki
respon terhadap lingkungan,dan menghilangkan perilaku aneh serta diulang-ulang. Dalam kasus
ini gangguan terjadi di otak sehingga obat-obatan yang dipakai adalah yang bekerja di otak.
b) Terapi biomedis
Terapi ini bertujuan memperbaiki metabolisme tubuh melalui diet dan pemberian suplemen.
Terapi ini dilakuak berdasarkan banyaknya gangguan fungsi tubuh,seperti gangguan
pencernaan,alergi,daya tahan tubuh rentan,dan keracunan logam berat. Berbagai gangguan fungsi
tubuh ini akhirnya mempengaruhi fungsi otak.
c) Terapi wicara
Umumnya,terapi ini menjadi keharusan bagi anak autis karena mereka mengalami keterlambatan
bicara dan kesulitan bahasa.
d) Terapi perilaku
Terapi inibertujuan agar anak autis dapat mengurangi perilaku tidak wajar dan menggantinya
dengam perilaku yang bisa diterima di masyarakat.
e) Terapi okupasi
Terapi ini bertujuan membantu anak autis yang mempunyai perkembangan motorik kurang
baik,antara lain gerak-geriknya kasar dan kurang luwes. Terapi okupasi akan
menguatkan,memperbaiki koordinasi dan ketrampilan otot halus anak.
6.
Pemeriksaan fisik
Terdapat Ekolalia.
Sulit fokus pada objek semula bila anak berpaling ke objek lain
Anak tertarik pada suara tapi bukan pada makna benda tersebut.
2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hambatan komunikasi yang berhubungan dengan kebingungan terhadap stimulus.
Hasil yang diharapkan :
Anak mengkomunikasikan kebutuhannya dengan menggunakan kata-kata atau gerakan tubuh
yang sederhana, konkret; bayi dengan efektif dapat mengkomunikasikan kebutuhannya
(keinginan akan makan, tidur, kenyamanan, dsb).
Intervensi :
a. Ketika berkomunikasi dengan anak, bicaralah dengan kalimat singkat yg terdiri atas 1 hingga 3
kata, dan ulangi perintah sesuai yang diperlukan. Minta anak untuk melihat kepada anda ketika
anda berbicara dan pantau bahasa tubuhnya dengan cermat.
b. Gunakan irama, musik dan gerakan tubuh untuk membantu perkembangan komunikasi sampai
anak dapat memahami bahasa.
c. Bantu anak mengenali hubungan antara sebab dan akibat dengan cara menyebutkan perasaannya
yang khusus dan mengidentifikasi penyebab stimulus bagi mereka.
d. Ketika berkomunikasi dengan anak, bedakan kenyataan dengan fantasi, dalam pernyataan yang
singkat dan jelas.
e. Sentuh dan gendong bayi, tetapi semampu yang dapat ditoleransi.
2. Risiko membahayakan diri sendiri atau orang lain yang berhubungan dengan rawat inap di
rumah sakit
Hasil yang diharapkan :
DAFTAR PUSTAKA
Danuatmaja, Bony. 2003. Terapi Anak Autis di Rumah. Jakarta: Puspa Swara.
Yatim, Faisal. 2003. Autisme Suatu Gangguan Jiwa Pada Anak-Anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor
http://luci-fransisca.blogspot.com/2011/06/askep-pada-anak-autis.
htmlhttp://www.scribd.com/doc/39800209/Askep-Autisme-pada-anak