Laporan Kasus
Disusun oleh:
Desy Merindasari
NIM. 1010015050
NIM. 0910015040
Pembimbing:
dr.Myrna Rita, Sp.KFR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanallah wa Taala karena atas
rahmat
dan
hidayah-Nyalah
Laporan
Kasus
tentang
Kontraktur
Sendi
Metacarpophalangeal Digiti 2-5 Manus Sinistra + Kontraktur Sendi Interphalangeal 25 Manus Sinistra e.c. Luka Bakar Elektrik ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan kasus ini disusun berdasarkan pada kasus yang ditemui tersebut kemudian
mencocokkan dengan berbagai sumber ilmiah.
Dalam proses penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Emil Bachtiar Moerad, Sp.P selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman.
2. dr. Sukartini, Sp.A selaku Ketua Program Pendidikan Profesi Pendidikan
Dokter Umum.
3. dr. Myrna Rita, Sp.KFR selaku dosen yang telah mendidik dan memberi
masukan selama kami menempuh Pendidikan Profesi di stase Rehabilitasi
Medik.
4. Orang tua serta teman-teman yang telah mendukung dan membantu
terselesaikannya laporan ini.
Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak maka penulis menyadari bahwa
journal reading ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penulis berharap pembaca
dapat memberikan saran dan kritik yang membangun kepada penulis. Sebagai penutup
penulis hanya bisa berdoa semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi setiap
pembaca.
Dan tentunya kami sebagai penyusun mengharapkan agar laporan ini dapat berguna
baik bagi penyusun maupun bagi para pembaca di kemudian hari.
Samarinda, 10 Desember 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Luka bakar merupakan penyebab umum morbiditas dan mortalitas. Outcame untuk
pasien luka bakar telah meningkat secara dramatis selama lebih dari 20 tahun, meskipun luka
bakar masih menjadi penyebab substansial morbiditas dan mortalitas. Evaluasi dan
manajemen yang baik, serta mekanisme merujuk ke spesialis yang sistematis, keduanya
sangat membantu untuk meminimalkan penderitaan dan hasil yang optimal.
Di Amerika Serikat, setidaknya terdapat 1,25 juta orang dating ke ruang gawat darurat
setiap tahunnya. Diantaranya, terdapat 63.000 mengalami luka bakar minor yang diobati
secara primer di ruang gawat darurat dan sekitar 6.000 orang mengalami luka bakar mayor
yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Pasien yang mengalami luka bakar mempunyai angka mortalitas dan morbiditas yang
tinggi, sehingga penatalaksanaannya terutama pada luka bakar sedang dan berat sangat
kompleks. Pada saat awal kejadian pasien sering mengalami krisis kehidupan akibat
terganggunya fungsi-fungsi vital. Setelah krisis teratasi, pasien masih dihadapi dengan
perasaan sakit yang hebat, baik akibat luka-lukanya maupun akibat pengobatan lukanya.
Perawatan yang panjang pada luka bakar sering membuat pasien menjadi putus asa.
Penyembuhan luka yang tidak sempurna dan cacat, bisa membatasi aktivitas fisik maupun
mengganggu citra diri pasien. Selain mengalami gangguan fisik pasien luka bakar juga
mengalami masala kecemasan akbiat sekuele dari emosinya dan gejala yang timbul bisa
berbentuk delirium, anxietas, depresi, gangguan stress pasca trauma dll. Sehingga sangat
diperlukan penanganan yang kompleks pada pasien luka bakar.
1.2. Tujuan
Tujuan pembuatan referat ini adalah untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan
reabilitasi medik pada pasien dengan luka bakar.
BAB II
LAPORAN KASUS
Pasien MRS pada tanggal 12 November 2014. Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakikan
pada hari Kamis, 4 Desember 2014 di ruang perawatan luka bakar di Ruang Cempaka-I
RSUD AW Sjahranie Samarinda.
2.1 Anamnesa
Identitas
Nama
: Adi Efendi
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur
: 17 tahun
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: XII SMA
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Jl. Kurnia Makmur
Suku
: Banjar
Tanggal MRS : 12 November 2014
No. Rekam Medik: 2014. 159904
Keluhan Utama
Nyeri pada area luka bakar
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan adanya nyeri pada kedua lengan akibat tersengat listrik 1 hari
SMRS. Saat kejadian, pasien sedang memegang atap seng dengan kedua tangan untuk
diberi pada temannya. Secara tidak sengaja genteng seng menempel pada kabel listrik
bertegangan tinggi. Kemudian aliran listrik dan api mengenai pasien, sehingga pasien
langsung melepaskan genggamannya serta terpental dan jatuh. Akibat terkena aliran
listrik kulit pada sebagian lengan kanan dan lengan kirinya mengelupas hingga
berwarna kemerahan dan ada pula yang berbentuk gelembung-gelembung seperti
berisi cairan serta terasa sangat nyeri. Pasien menyangkal adanya riwayat cedera
kepala, pusing, mual muntah dan penurunan kesadaran setelah kejadian. Setelah
kejadian, pasien langsung dibawa oleh keluraga ke RSUD I.A. Moeis Samarinda
Seberang, kemudian dirujuk ke IGD RSUD AWS Samarinda. Selama dirawat di
RSUD AWS pasien telah menjalani 3 kali operasi debridement akibat luka bakar yang
dideritanya. Saat ini pasien juga mengeluh aktivitas fisiknya terbatas akibat
gerakannya yang terbatas pada tangan yang terkena luka bakar. Beberapa aktivitas
fisik harian seperti memakai baju,mandi, dan makan masih memerlukan bantuan dari
ibu pasien.
: Compos mentis
- Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
- Nadi
: 80 x/menit
- Pernafasan
: 16 x/menit
- Keadaan Gizi
: BB = 46 kg, TB = 160 cm
Kategori IMT
< 18,5
18,5-22,9
23
Pengertian
Berat Badan Kurang
Berat Badan Normal
Berat Badan Lebih
Keterangan
Kurus
Normal
23-24,9
Gemuk
25-29,9
Obesitas I
30
Obesitas II
Kulit
Pada pemeriksaan status lokalis kulit didapatkan luka bakar pada kulit di area lengan kanan
dengan luas luka 6% dari area lengan kanan, berwarna kemerahan dan di lengan kiri di
bagian lengan bawah dengan luas area luka sebesar 2 %, terdapat likenifikasi, krusta, dan
skuama di area luka ini. Kedalaman luka bakar pasien grade 1 pada area tangan kanan dan
grade 2 pada area tangan kiri.
Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri terdapat luka bakar yang telah kering dan
mengelupas, batasnya tidak tegas, terdapat likenifikasi, skuama dan krusta di area luka.
Kepala/leher
Umum
Ekspresi
: sakit sedang
Rambut
Kulit muka
Mata
Palpebra
: edema (-/-)
Konjungtiva
: anemis (-)
Sclera
: ikterus (-)
Pupil
Hidung
Septum deviasi (-)
Sekret (-)
Nafas cuping hidung (-)
Telinga
Bentuk
: normal
Mulut
Nafas
Bibir
Gusi
: perdarahan (-)
Mukosa
Lidah
Faring
: hiperemis (-)
Leher
Umum
Tiroid
: membesar (-)
Thorax
Umum
Pulmo:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
Abdomen:
Inspeksi
Palpasi
: Soefl, Nyeri tekan (-), massa (-), hepar/lien/ginjal tidak teraba, defans
muscular (-)
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas:
Superior
- Ekstremitas hangat
- Edema (-)
- Sianosis (-)
- Clubbing finger (-)
- Palmar eritema (-)
- Kekuatan otot : Kanan = Kiri (5=5)
Inferior
- Ekstremitas hangat
- Edema tungkai (+)
- Sianosis (-)
- Kekuatan otot : Kanan = Kiri (5=5)
- Tes nyeri dan sensorik halus (+)
Shoulder
Siku
Lengan
Bawah
Pergelangan
tangan
Jari
Panggul
Genu
Pergelangan
kaki
Gerakan
Dextra Sinistra
EKSTREMITAS SUPERIOR
Fleksi
5
5
Ekstensi
5
5
Abduksi
5
5
Adduksi
5
5
Rotasi Internal
5
5
Rotasi Eksternal
5
5
Fleksi
5
5
Ekstensi
5
5
Supinasi
5
5
Pronasi
5
5
Fleksi
5
5
Ekstensi
5
5
Deviasi Ulnar
5
5
Deviasi Radial
5
5
Fleksi metacarpophalangeal 2-5
5
5
Fleksi proksimal interphalangeal 2-5
5
5
EKSTREMITAS INFERIOR
Fleksi
5
5
Ekstensi
5
5
Abduksi
5
5
Adduksi
5
5
Rotasi Internal
5
5
Rotasi Eksternal
5
5
Fleksi
5
5
Ekstensi
5
5
Dorsofleksi
5
5
Plantarfleksi
5
5
Normal
ROM
ROM
Dextra
Sinistra
0-180
0-60
0-180
0-180
0-90
0-90
0-150
0-180
0-60
0-180
0-180
0-90
0-90
0-150
0
0-180
0-60
0-180
0-180
0-90
0-90
0-150
0
0-90
0-90
0-80
0-70
0-30
0-20
0-90
0-100
0-90
0-90
0-80
0-70
0-30
0-20
0-70
0-80
0-90
0-90
0-80
0-70
0-30
0-20
0-90
0-100
0-90
0-90
0-90
0
0-45
0-30
0-35
0-135
0-135
0
0-45
0-30
0-35
0-135
0-135
0
0-20
0-50
0
0-45
0-30
0-35
0-135
0-135
0
0-20
0-50
0
0-20
0-50
Keterangan
Abduksi bahu
Hasil
Nilai Normal
15.700
16,2
44,7
210.000
4000-10.000 /l
11,0-16,0 g/dl
37 - 54 %
150.000-450.000 /l
131
30,1
1,2
60-200 mg/dl
10-40 mg/dl
0,5-1,5 mg/dl
130
135-155 mmol/L
Kalium
Klorida
4,2
111
3,6-5,5 mmol/L
95-108 mmol/L
Negatif
Negatif
1,01
1,0-4,0
0-2
+
7
4
CaCO3 +
1,003-1,3
10/lbp
0-1/lbp
sedikit
4,8-7,8
negatif
negatif
Elektrokardiografi
Interpretasi:
-Heart rate
= 1500/kotak kecil
= 1500/20
= 75 kali/menit
- Irama Sinus, Reguler
- Aksis Normal
- Gelombang P normal (tinggi 1 kotak kecil, lebar 2 kotak kecil)
- Interval PR normal (4 kotak kecil)
- Gelombang Q normal ( lebar <1 kotak kecil, dalamnya <2 kotak kecil)
- Gelombang R normal (tingginya <27 kotak kecil)
- Gelombang S normal (tidak ada di v6)
- Komplek QRS normal (0,1 detik).
- Segmen ST normal (isoelektrik)
- Gelombang T normal (<5 mm di sadapan ekstremitas, <10 mm di sadapan prekordial)
- Interval QT normal (8 kotak kecil atau kurang dari interval R-R)
Kesimpulan:Inversi EKG normal
2.4 Ringkasan
Problem list
1. Nyeri pada area luka bakar
2. Gerakan terbatas pada telapak
tangan kanan
3. Status lokalis:
- Tangan kiri: area luas luka
metacarpophalangeal
digiti 2-5 manus
sinistra+ kontraktur
sendi interphalangeal
2, berwarna kemerahan.
Tangan kanan: area luas
Identified Diagnose
Kontraktur sendi
Planning
Diagnostik:
- Pemeriksaan darah lengkap
- Pemeriksaan kimia darah lengkap
- Pemeriksaan elektrolit darah
Terapi:
Farmakologis
Non Farmakologis
-
terdapat likenifikasi,
skuama dan krusta.
4. ROM terbatas pada fleksi
motorik halus.
Edukasi
Dilakukannya program
metacarphalangeal sinistra
bertujuan mencegah
Goals
1. Mengurangi nyeri
2. Menyembuhkan luka dan
mencegah terjadinya scar
3. Mengembalikan ROM
menjadi penuh kembali
serta mengembalikan ADL
menjadi menjadi mandiri.
sinistra.
5. Leukositosis
parasetamol 3x500 mg
Monitoring luka
Lampiran: