Resume 5 - Corporate Governance
Resume 5 - Corporate Governance
CORPORATE GOVERNANCE
Resume ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi kelas CA
Dosen Pengajar
Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA.
Disusun oleh:
Bilal Andre Agassi
135020301111086
Atiya Fitriani
145020304111001
Gery Fajar Cahyadi
145020304111008
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
MALANG
2015
memutuskan menarik kepemilikannya sehingga nilai perusahaan menjadi turun di pasar serta
hilangnya permodalan,
Prinsip inti GCG yaitu transparansi dan akuntabilitas menjadi faktor yang sangat
penting dalam menjamin integritas dan kredibilitas hukum sistem ekonomi. Perusahaan
dipercaya dapat menciptakan lapangan pekerjaan, menghasilkan pendapatan pajak bagi
negara serta menyediakan pasar untuk pertukaran barang dan jasa. Bahkan saat ini banyak
masyarakat yang mempercayakan pengelolaan hartanya pada institusi swasta seperti bank
atau badan pengelola keuangan lainnya. Saat pengelola dana ini menjadi tidak dapat
dipercaya karena adanya skandal, dukungan masyarakat akan berkurang dan menjadikan
perekonomian melemah. Kondisi negara pun bisa menjadi rerancam.
Struktur
perusahaan
senantiasa
mengalami
perubahan
yang
cepat
untuk
mengakomodasi adanya inovasi dan globalisasi dalam bidang keuangan yang memberikan
tantangan atas penerapan GCG.
Prinsip-prinsip OECD sendiri telah menggaris bawahi perlunya audit atas laporan
keuangan tahunan perusahaan oleh auditor independen untuk memberikan pandangan
objektif atas penyajian laporan keuangan. Walaupun ada, namun sering sekali peraturan ini
tidak dilaksanakan oleh perusahaan. OECD juga mengharuskan pemisahan tanggung jawab
yang bisa menimbulkan konflik kepentingan dalam pemangku jabatan di perusahaan.
Kita perlu membangun alat untuk kepemimpinan dan struktur insentif yang kuat
menghadapi inovasi dalam bidang keuangan yang cepat. Standar akuntansi juga perlu
berbasis prinsip-prinsip tersebut. Selain peraturan terlulis, perlu komitmen politis dalam
menjalankannya. Pemerintah selaku pengawas perlu memastikan bahwa GCG tidak hanya
dipahami tapi dilaksanakan juga.
Tanggung Jawab
Istilah tanggung jawab sosial perusahaan berarti tindakan yang diambil oleh
perusahaan untuk memenuhi ekspektasi terciptanya hubungan saling menguntungkan dari
bisnis dan masyarakat sekitar. Tantangan dalam memenuhi ekspektasi ini semakin kompleks
karena perusahaan biasanya beroperasi dengan basis banyak peraturan hukum, regulasi,
budaya dan lingkungan bisnis. Manfaat dari globalisasi telah terdokumentasi dengan baik,
namun juga telah meningkatkan perhatian publik pada perusahaan. Banyak perusahaan
multinasional yang sekedar menikmati keuntungan sumberdaya di suatu tempat, tanpa
memberikan kontribusi yang cukup untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
Perusahaan banyak dituduh melakukan praktek korupsi bersama pejabat negara, pelanggaran
dalam HAM dan tenaga kerja, serta menyebabkan kerusakan lingkungan.
Beberapa tahun terakhir, perusahaan mulai meningkatkan praktek bisnis etis dan taat
hukum. Banyak kode etik yang diciptakan dengan bantuan pengawasan pelaksanaan dari
manajemen langsung. Kode etik ini dikembangkan dengan bantuan dari serikat buruh,
organisasi nonpemerintah dan pemerintah.
tercapainya
pengelolaan
perusahaan
berasas
transparansi,
f. Mengatur kewenangan dan koordinasi antar instansi yang jelas untuk pelayanan
masyarakat agar tercipta iklim usaha sehat, efisien dan transparan
g. Memberlakukan peraturan UU perlindungan saksi dan pelapor (whistleblower)
h. Mengeluarkan peraturan untuk pelaksanaan GCG agar tercipta iklim usaha sehat,
efisien dan transparan.
i. Melaksanakan hak dan kewajiban yang sama dengan stockholder lainnya
2. Peranan Dunia Usaha
a. Menerapkan etika bisnis dengan konsisten agar tercipta iklim usaha sehat, efisien
b.
c.
d.
e.
dan transparan
Berperilaku patuh dalam melaksanakan peraturan UU
Mencegah KKN
Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pola kerja perusahaan berasas GCG
Melaksanakan fungsi ombudsman untuk menampung informasi tentang
penyimpangan di perusahaan.
3. Peranan masyarakat
a. Melakukan kontrol sosial dnehan memperhatikan dan peduli pada pelayanan
masyarakat yang dilakukan penyelenggara negara terhadap kegiatan dan
produk/jasa yang dihasilkan dunia usaha
b. Melakukan komunikasi dengan penyelenggaran negara dan dunia usaha.
c. Mematuhi peraturan UU dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
2. Akuntabilitas (Accountability)
Prinsip Dasar
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan
wajar.
Pedoman Pokok Pelakasnaan
a. Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab organ perusahaan
dan karyawan yang jelas dan selaras visi, misi, nilai dan strategi perusahaan
b. Perusahan harus meyakini semua organ dan karyawan perusahaan berkemampuan
sesuai tugas, tanggung jawab dan peran dalam pelaksanaan GCG
c. Perusahaan harus memastikan ada SPI yang efektif
d. Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semu jajaran perusahaan
e. Semua organ dan karyawan perusahaan harus berpegang etika bisnis dan
berpedoman perilaku
3. Responsibilitas (Responsibiliy)
Prinsip Dasar
Perusahaan harus mematuhi peraturan UU serta bertanggung jawab terhadap
masyarakat dan lingkungan sehingga usaha berkesinambungan jangka panjang dan
diakui sebagai good corporate citizen.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
a. Organ perusahaan harus berprinsip kehati-hatian dan patuh pada peraturan UU,
anggaran dasar dan peraturan perusahaan
b. Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan peduli terhadap
masyarakat dan lingkungan
4. Independensi (Independency)
Prinsip Dasar
Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga organ perusahaan tidak saling
mendominasi dan tidak diintervensi pihak lain
Pedoman Pokok Pelaksanaan
a. Organ perusahaan harus menghindari dominasi pihak manapun, ridak dipengaruhi
kepentingan tertentu, bebas dari konflik kepentingan dan tekanan.
b. Organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugas sesuai anggaran dasar dan
peraturan UU tidak saling dominasi dan melempar tanggung jawab
5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)
Prinsip Dasar
saham
dan
karyawan
dilarang
C. Dewan Komisaris
Prinsip Dasar
Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif
untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan
bahwa Perusahaan melaksanakan GCG. Namun demikian, Dewan Komisaris tidak boleh
turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota
Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai
primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Agar pelaksanaan
tugas Dewan Komisaris dapat berjalan secara efektif, perlu dipenuhi prinsip-prinsip berikut:
1. Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan pengambilan keputusan secara
efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen.
2. Anggota Dewan Komisaris harus profesional, yaitu berintegritas dan memiliki
kemampuan sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik termasuk
memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan semua pemangku
kepentingan.
3. Fungsi pengawasan dan pemberian nasihat Dewan Komisaris mencakup tindakan
pencegahan, perbaikan, sampai kepada pemberhentian sementara.
D. Direksi
Prinsip Dasar
Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial dalam
mengelola perusahaan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan
mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun,
pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab
bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara.
Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan
Direksi. Agar pelaksanaan tugas Direksi dapat berjalan secara efektif, perlu dipenuhi prinsipprinsip berikut:
1.
2.
keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen.
Direksi harus profesional yaitu berintegritas dan memiliki pengalaman serta
3.
agar
dapat
perusahaan.
Direksi mempertanggungjawabkan kepengurusannya dalam RUPS sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
laporan tentang struktur dan mekanisme kerja organ perusahaan serta informasi penting
lain yang berkaitan dengan penerapan GCG.
B. Pedoman Pokok Pelaksanaan
Pernyataan dan laporan tentang GCG merupakan bagian dari laporan tahunan
perusahaan. Bilai ada hal tentang GCG yang belum dilaksanakan, perusahaan dapat
mengungkapkannya dalam laporan.
Laporan tentang struktur dan mekanisme kerja organ perusahaan meliputi:
1. Struktur dan mekanisme kerja Dewan Komisaris
2. Struktur dan mekanisme kerja Direksi
Informasi lain yang perlus diungkapkan mencakup:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Agar pelaksanaan GCG dapat berjalan efektif, diperlukan proses keikutsertaan semua
pihak dalam perusahaan. Untuk itu diperlukan tahapan sebagai berikut:
1. Membangun pemahaman, kepedulian dan komitmen untuk melaksanakan GCG oleh
semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta Pemegang Saham Pengendali, dan
semua karyawan;
2. Melakukan kajian terhadap kondisi perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG
dan tindakan korektif yang diperlukan;
3. Menyusun program dan pedoman pelaksanaan GCG perusahaan;
4. Melakukan internalisasi pelaksanaan GCG sehingga terbentuk rasa memiliki dari semua
pihak dalam perusahaan, serta pemahaman atas pelaksanaan pedoman GCG dalam
kegiatan sehari-hari;
5. Melakukan penilaian sendiri atau dengan menggunakan jasa pihak eksternal yang
independen untuk memastikan penerapan GCG secara berkesinambungan. Hasil penilaian
tersebut diungkapkan dalam laporan tahunan dan dilaporkan dalam RUPS tahunan.