dicapai
dalam
waktu
kurang
beberapa
menit
(Montgomery, 1998).
Sebagai katalisator, enzim berbeda dengan katalisator anorganik
dan organik sederhana yang umumnya dapat mengkatalis berbagai reaksi
kimia. Enzim mempunyai spesifikasi yang sangat tinggi, baik terhadap
reaktan (substrat) maupun jenis reaksi yang dikatalisiskan. Pada
umumnya, suatu enzim hanya mengkatalis satu jenis reaksi dan bekerja
pada suatu substrat tertentu. Kemudian, enzim dapat meningkatkan laju
reaksi yang luar biasa tanpa pembentukkan produk samping dan molekul
berfungsi dalam larutan encer pada keadaan biasa (fisiologis) tekanan,
suhu, dan pH normal. Hanya sedikit katalisator nonbiologi yang
dilengkapi sifat-sifat demikian (Lehninger, 1993)
Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, sedangkan
masing-masing enzim diberi nama menurut nama substartnya. Disamping
itu ada pula beberapa enzim yang dikenal dengan nama lama misalnya
pepsin, tripsin, dan lain-lain. Oleh Commision on Enzymes of the
International Union of Biochemistry, enzim dibagi dalam enam golongan
besar. Penggolongan ini didasarkan atas reaksi kimia dimana enzim
memegang peranan. Keenam golongan ini ialah oksidoreduktase yang
bekerja untuk mengkatalis reaksi oksidasi reduksi. Tranferase, yaitu enzim
yang bekerja mengkatalis reaksi pemindahan suatu gugus dari satu
senyawa kepada senyawa lain. Hidrolase, merupakan enzim yang
mengkatalis reaksi hidrolisis. Liase, yaitu enzim yang mempunyai peranan
penting dalam reaksi pemisahan suatu gugus dari suatu substrat atau
sebaliknya. Isoerase, merupakan enzim yang mengkatalis reaksi perubahan
intermolekuler. Dan ligase, merupakan enzim yang bekerja pada reaksireaksi penggabungan dua molekul (Poedjiadi, 1994).
Amilum dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan
enzim amilase. Dalam ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh
pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat
dalam makanan kita. Oleh enzim amilase, amilum diubah menjadi
maltosa dalam bentuk maltosa (Poedjiadi, 1994).
Enzim amilase termasuk dalam golongan bentuk hidrolase. Enzim
amilase dapat memecah ikatan-ikatan pada amilum hingga terbentuk
maltosa. Ada 3 macam enzim amilase, yaitu amilase, amilase dan
amilase. amilase terdapat dalam saliva (ludah) dan pankreas, enzim ini
memecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum dan disebut endo
amilase sebab enzim ini memecah bagian dalam atau bagian tengah
molekul amilum. -amilase terutama terdapat pada tumbuhan dan
dinamakan ekso amilase sebab memecah 2 unit glukosa yang terdapat
pada ujung molekul amilum secara berurutan sehingga pada akhirnya
terbentuk maltosa. amilase telah diketahui terdapat dalam hati, enzim
ini dapat memecah ikatan 1-4 dan 1-6 pada glukosa dan menghasilkan
glukosa (Poedjiadi, 1994).
Enzim -amilase pada malt berbeda dari -amilase, karena amilase menghidrolisa ikatan (1-4) yang terletak pada setiap dua residu,
sehingga menghasilkan terutama maltosa dan sedikit glukosa. Dalam hal
ini, dan pada nama dan amilase tidak menunjukkan ikatan dan
glikosida, tetapi hanya suatu cara yang dibuat untuk membedakan
kedua jenis amilase. Glikogen dan pati dihidrolisa di dalam saluran
pencernaan oleh amilase yang disekresikan ke dalam saluran
pencernaan. Cairan air liur dan pankreas mengandung -amilase, yang
menghidrolisa ikatan (1 4) pada cabang sebelah luar glikogen dan
amilopektin, menghasilkan D-glukosa, sejumlah kecil maltosa, dan suatu
inti yang tahan hidrolisa, disebut limit dekstrin (Lehninger, 1993).
II. METODE PERCOBAAN
II.1 Alat dan Bahan
II.1.1 Alat
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet tetes,
penangas air, cawan porselen, botol kecil, dan pengaduk kaca.
II.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah 0,1% amilum yang
mengandung 0,5% NaCl, Larutan iodium 0,02 N, Urine (dibagi
menjadi dua bagian yang satu dicairkan 1:10, dan yang lain tidak).
Urine encer
Urine pekat
Kelompok pertama
diisi dengan 0,5 ml;
0,6 ml;0,7 ml; 0,8
ml; 0,9 ml; dan 10 ml
Tambahkan 2 ml 0,1 %
larutan amilum dan kocok
Tempatkan semua tabung di atas penangas
air pada suhu 37o C selama 30 menit
III.HASIL PERCOBAAN
III.1 Data Hasil Pengamatan
a. Urine pekat :
Volume (ml)
0,1
Kuning,
Warna
kurang
bening
dari 0,2
0,2
0,3
Sedikit
Agak
kuning,
bening,
kurang
kurang
bening
bening
dari 0,3
dari 0,4
0,4
0,5
Bening,
kurang
Paling
bening
bening
dari 0,5
b. Urine encer :
Volume (ml)
0,5
0,6
Kuning,
Warna
Paling
kurang
kuning
kuning
dari 0,5
0,7
0,8
Agak
Agak
kuning,
bening,
kurang
kurang
kuning
kuning
dari 0,6
dari 0,7
0,9
Bening,
kurang
kuning
dari 0,8
III. 2. Perhitungan
ID(D37/ 30)
=
=
jumlahurine pengenceran
jumlahurineterkecil
1ml 10
0,5ml
= 20
Batas indeks diatase orang normal = 5 20
Jadi indeks diatase di antara 5-20 = 20 (normal)
IV. PEMBAHASAN
Enzim merupakan senyawa protein yang dapat mengkatalis
reaksi kimia di dalam tubuh, dalam aktivitasnya banyak dipengaruhi
Komplek Enzim-substrat
CH2OH
CH2OH
H
H
OH
OH
H
OH
OH
H
OH
OH
CH2OH
H
O
OH
OH
HO
OH
Amilase
O
HO
OH
OH
HO
maltose
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger, Albert L. 1993. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Montgomery. 1993. Biokimia Berorientasi Pada Kasus Klinik Jilid 1 edisi ke-5.
Binarupa Aksara. Jakarta.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta
PERCOBAAN VII
UJI AMILASE DENGAN METODE WOHLGEMUTH
Disusun Oleh :
Dita Ayulia Dwi Sandi
J1E107028
Kelompok IX
Uraian
1. Post Test
2. Jurnal Praktikum
3. Laporan Praktikum
Nilai
(Mina Riana)