L'Oreal
L'Oreal
Latar Belakang
Awalnya perawatan wajah identik bagi para wanita saja, namun dalam era
keterbukaan sekarang ini para pria mulai menyadari pentingnya untuk menjaga
kesehatan kulit wajah. Sebagian dari kaum pria telah menyadari untuk mulai
merawat kulit wajah mereka, agar tetap sehat dan terlihat menawan. Belum
adanya produk perawatan wajah khusus untuk pria pada masa itu, membuat para
pria yang telah menyadari pentingnya merawat kulit wajahnya, cenderung
menggunakan produk perawatan wajah yang ditujukan bagi kaum wanita
(http://www.kabarindo.com). Berangkat dari kebutuhan tersebut, beberapa
produsen perawatan wajah wanita melihat peluang ini untuk berlomba lomba
meluncurkan produk perwatan wajah khusus untuk pria.
Setelah sukses dengan menembus pasar perawatan wajah untuk wanita,
LOreal menembus pasar perawatan wajah untuk pria yaitu LOreal Men Expert.
LOreal Men Expert merupakan perpanjangan brand dari produk perawatan
wanita sebagai salah satu strategi yang diterapkan oleh PT. LOreal
(http://www.killik.com)
PT.
LOral
melakukan
brand
extension
yaitu
menggunakan nama merek yang sama untuk berbagai jenis kategori produk, atau
disebut juga umbrella branding. L'Oreal ada di kategori pewarna rambut, kategori
perawatan wajah, kategori make-up (lipstik, bedak, dan lainnya) serta yang
terakhir L'Oreal menggunakan brand yang sama untuk masuk ke kategori baru,
pasar perawatan wajah pria (L'Oreal Men Expert) (http://detiker.com).
II.
Permasalahan
1. perubahan lingkungan budaya, persepsi, sikap dan gaya hidup masyarakat,
menjadikan seorang pria memilih produk perawatan wajah dan kulit..
jelaskan bagaimana cara merubah lingkungan tersebut sehingga dapat
mempengaruhi masyarakat memilih produk perawatan wajah dan kulit?
bagaimana setrategi marketing mix yang seharusnya diterapan oleh
perusahaan kosmetik terutama perusahaan L'Oreal?
2. Menurut anda apakah strategi yang ditempuh oleh L'Oreal Indonesia dan
perusahaan kosmetik Lainya Sudah tepat?
III.
LANDASAN TEORI
1. DEFINISI SIKAP dan PERILAKU SERTA HUBUNGAN ANTARA
SIKAP dan PERILAKU
Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap
yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman
langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain
atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran
langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan
perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik
konsumen dari perilaku tertentu. Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro
wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan
pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.
Kotler dan Keller (2008:214) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
berikut: Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide
atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Definisi
dari perilaku konsumen menurut Dharmmesta dan Handoko (2000:10) adalah
sebagai berikut: Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan
barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Definisi perilaku konsumen
menggambarkan
cara
individu
mengambil
keputusan
untuk
memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna
membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.Berdasarkan
beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang
mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukanhal-hal di atas
atau kegiatan mengevaluasi.
Sikap dan perilaku sering dikatakan berkaitan erat, dan hasil penelitian
juga memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara sikap dan perilaku. Salah
satu teori yang bias menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku yang
dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen. Menurut mereka, antara sikap dan perilaku
terdapat satu faktor psikologis yang harus ada agar keduanya konsisten, yaitu niat
(intention). Worchel dan Cooper (1983) menyimpulkan sikap dan perilaku bias
konsisten apabila ada kondisi sebagai berikut:
1. Spesifikasi sikap dan perilaku.
2. Relevansi sikap terhadap perilaku.
3. Tekanan normatif.
4. Pengalaman.
2. FAKTOR PENGARUH SIKAP dan PERILAKU
Faktor-faktor yang berperan penting dalam pembentukan sikap, yaitu :
1) Pengaruh Keluarga.
Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan sikap maupun
perilaku. Keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat karena konsumen
melakukan interaksi lebih intensif dibandingkan dengan lingkungan lain.
Beberapa penelitian mengungkapkan sikap konsumen terhadap produk
tertentu memiliki hubungan yang kuat dengan sikap orang tuanya terhadap
produk tersebut.
2) Pengalaman langsung.
Pengalaman individu mengenai obyek sikap dari waktu ke waktu akan
membentuk sikap tertentu pada individu.
3) Kelompok teman sebaya (Peer Group Influences)
Teman sebaya punya peran yang cukup besar terutama bagi remaja dalam
pembentukan sikap. Adanya kecenderungan untuk mendapatkan penerimaan
dari teman-teman sebayanya, mendorong para remaja mudah dipengaruhi oleh
kelompoknya dibandingkan sumber-sumber lainnya.
4) Pemasaran langsung.
Mulai banyaknya perusahaan yang menggunakan pemasaran langsung atas
produk yang ditawarkan secara tidak langsung berpengaruh dalam
pembentukan sikap konsumen.
5) Kepribadian.
Kepribadian individu memainkan peranan penting dalam pembentukan
sikap.
6) Tayangan Media Massa.
Media massa ini sangat penting dalam pembentukan sikap, maka pemasar
perlu mengetahui media apa yang biasanya dikonsumsi oleh pasar sasarannya
dan melalui media tersebut dengan rancangan pesan yang tepat, sikap positif
dapat dibentuk.
yang
kompleks,
dimana
perilaku
keputusan
mereka
Pembahasan
1. Sejarah Perusahaan
L'Oral Group merupakan perusahaan kosmetik dan kecantikan terbesar
Pada
tahun
1920,
permintaan
begitu
besar
sampai
Schnueller
teknologi,
keahlian
dan
lain-lain
yang
dapat
tim yang
didedikasikan
untuk riset
dan
didasarkan
pada
komitmen
bersama
pertumbuhanL'Oral .
dalam
pelayanan
bersama
strategi
iklan
juga
memainkan
bagian
penting
untuk
sebagai alat utama iklan mereka, Perusahaan membawa produk L'Oreal dalam
jangkauan perempuan lain dari berbagai belahan dunia.
b. Kelemahan (Weaknesses)
Mungkin salah satu kelemahan perusahaan besar yang dihadapi
adalah struktur organisasi yang terdesentralisasi. Hal ini juga merupakan
bagian dari L'Oreal kesulitan yang dihadapi. Karena banyak subdivisi
Perusahaan, ada juga kesulitan dalam kontrol dari L'Oreal. Hal ini
memperlambat produksi Perseroan karena kebutuhan memberikan referensi
kepada anggota Dewan lainnya dan direksi Perusahaan. L'Oreal juga akan
memiliki kesulitan dalam mencari tahu apa divisi bertanggung jawab untuk
kemungkinan jebakan Perusahaan. Kelemahan lain yang L'Oreal wajah adalah
laba mereka. Margin keuntungan L'Oreal adalah comparably rendah
dibandingkan dengan saingan yang lebih kecil lainnya. Sementara proyek
peningkatan L'Oreal tertentu dalam angka sebagai keuntungan mereka,
hasilnya biasanya tidak memenuhi harapan (Sang, 2003). Mungkin, ini juga
karena akhir iklan yang tinggi dan pemasaran serta lebar Perusahaan.
Akhirnya, koordinasi dan pengendalian kegiatan dan citra di pasar dunia juga
dipandang sebagai suatu kelemahan dalam bagian dari L'Oreal. Karena
strategi pemasaran di seluruh dunia, ada juga dissimilarities membawa dalam
kampanye produk L'Oreal untuk apa gambar mereka untuk proyek.
c. Peluang (Oportunities)
LOreal perusahaan berkonsentrasi pada produk kosmetik yang
meningkatkan perempuan dari segala usia. Meningkatnya permintaan untuk
produk kecantikan L'Oreal memberikan kesempatan untuk fokus di bidang
spesialisasi mereka, terutama pada tata rambut dan warna, perawatan kulit,
kosmetika dan minyak wangi. Sebagai merek kosmetik terkemuka memberi
mereka tepi untuk terkenal gambar mereka.
Peluang juga berasal dari pertumbuhan pasar mereka yang berkisar
dari kaya, umur dan juga massa negara-negara maju. Kesempatan yang lain
L'Oreal harus mengambil keuntungan dari pasar mereka adalah lebih besar
pangsa karena berbagai paten yang dicatat oleh Perusahaan. Hal ini
memungkinkan mereka untuk memiliki atas garis produk hanya untuk nama
mereka dan karena itu akan menyebabkan pelanggan hanya kepada mereka
karena mereka tidak bisa menemukan salah satu kata kosmetik di merek lain.
d. Ancaman (Threaths)
Sebuah ancaman bagi kelompok L'Oreal juga meningkatnya
kompetisi
dalam
bidang
merek
kosmetik.
Karena
penambahan
http://swa.co.id/business-strategy/marketing/jurus-loreal-masuk-pasar-massaldengan-citra-premium