Anda di halaman 1dari 2

Nasikh Mansukh

Tuesday, 12 August 2008 05:13


Yang di maksud dengan Nasikh Mansukh ialah Ilmu pengetahuan yang membahas tentang hadist
yang datang terkemudian sebagai penghapus terhadap ketentuan hukum yang berlawanan dengan
kandungan hadist yang datang terlebih dahulu, ada juga yang memberi Pengertian(ta'rif) ilmu
nasikh mansukh sebagai berikut :

"Ilmu yang menerangkan hadist-hadist yang sudah di mansukhkan dan yang menasikhkanya".
Para Muhaddisin memberikan penjelasan tentang nasikh Mansukh secara lengkap yaitu:

"Ilmu yang membahas hadist-hadist yang serting berlawanan maknanya yang tidak mungkin
dapat dikompromikan dari segi hokum yang terdapat pada sebagianya,karena ia sebagai nasikh
(penghapus) terhadap hokum yang terdapat pada sebagian lainya,karena ia sebagai mansukh(yang
dihapus).karena itu yang mendahului adalah sebagai mansukh dan hadist yang terakhir adalah
sebagai nasikh".

SEJARAH PERKEMBANGAN
Sebenarya Ilmu Nasikh Mansukh itu sudah ada sejak pendiwanan(kodifikasi) pada awal abad
pertama,akan tetapi belum muncul dalam bentuk ilmu yang berdiri sendiri. Kehadiranya sebagai
ilmu di promotori oleh Qatadah bin Di"amar As-sudusi (61-118 H.) dengan tulisan beliau yang
diberi judul "An-nasikh wal-mansukh", Namun sangat disayangkan bahwa kitab tersebut tidak
bisa kita manfaatkan ,lantaran tiada sampai hidup kita.

Urgensi dari pada ilmu ini adalah :

1. Mengetahui Ilmu Nasikh Mansukh adalah tertmasuk kewjiban yang penting bagi orang-
orang yang memperdalam ilmu-ilmu syari"at. Karena seorang pembahas syari"at tidak
akan dapat memetik hokum dari dalil-dalil naskh (hadits), tanpa mengetahui dalil-dalil
nash yang sudah di nasakh dan dalil-dalil yang menasakhnya.
2. Memahami khitob hadits menurut arti yang tersurat adalah mudah dan tidak banyak
mengorbankan waktu. Akan tetapi yang menimbulkan kesukaran adalah mengistimbatkan
hukum dari dalil-dalil nash (hadits) yang tidak jelas penunjukanya. Diantara jalan untuk
mentahqiq (mempositipkan) ketersembunyian arti yang tidak tersurat ialah dengan
mengetahui mana hadits yang terdahulu dan mana pula hadits yang terkemudian dan lain
sebagainya dari segi makna.
3. Ilmu nasikh mansukh ini bermanfaat untuk pengamalan hadits,Apabila ada dua hadits
maqbul (Diterima) yang tanaaqud (bertentangan) yang tidak dapat dikompromikan atau
dijama" (di kumpulkan). Apabila dapat di kompromikan,hanya sampai pada tingkat
Mukhtalif Al-hadits,maka kedua hadits tersebut dapat diamalkan. Namun jika tidak bisa
dijama" (Di kompromikan), maka hadits maqbul yang tanaaqud tadi di tarih atau di
nasakh.

KITAB-KITAB YANG MEMBAHAS

1. Tajrid al-ahadits al-mansukha, Ibnu al Jazuli.


2. Al- I'tibar fii an-nasikh wa al-mansukh min al-atsar, Muhammad bin Musa Al-Hazimi.
3. Nasikhul hadits wa mansukhuhu, Al-hafidz Abubakar Ahmad bin Muhammad Al- Atsrom
(261 H.)

4. Nasikhul hadits wa mansukhuhu, Abu Hafsin bin Ahmad al-bahgdadi.

Anda mungkin juga menyukai