Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN MA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ABIMANYU BPK RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI

BALI DI BANGLI TANGGAL MARET 2011

PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Maret 2012 pukul 08.00 wita di Ruang Abimanyu BPK Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli. Data diperoleh melalui wawancara dengan klien, observasi, pemeriksaan fisik, dan catatan medik. Identitas Nama Umur Jenis kelamin Pendidikan Pekerjaan Agama Status perkawinan Suku / bangsa Alamat Klien : MA : 37 tahun : Laki-laki : Tamat SMA :: Hindu : Menikah : Bali / Indonesia Penanggung NK Laki-laki SD Buruh Hindu Menikah Bali / Indonesia

: Br. Uma Buluh, Canggu, Kuta, Badung Ayah

Hubungan dengan klien : Alasan Masuk Rumah Sakit

Klien dibawa oleh orangtuanya ke BPK Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli pada tanggal 10 Februari 2012 pada pukul 09.30. Klien datang diantar keluarga memakai baju kaos abu-abu dan celana panjang coklat, tampak menunduk, tidak mau menatap mata pemeriksa. Pasien hanya berbisik-bisik sendiri, tidak jelas apa yang dikatakan. Pasien tidak mau menyahut dan asik bicara sendiri dengan suara pelan. Tiba-tiba tersenyum dan tertawa sendiri. Pasien dikeluhkan memukul ibunya 7 hari SMRS secara tiba-tiba tanpa sebab. Muka merah dan tegang, bicara

kasar, mengancam secara verbal dan fisik. Sebelumnya pasien sudah terlihat aneh sejak pulang dari RS tahun 2009. Pasien hanya berdiam diri di rumah, mengumpulkan barang-barang dan menyusun bambu di bale-bale sekitar rumah. Pasien sudah 3x masuk RSJ. Pertama sakit sekitar tahun 2001. Awalnya pasien jatuh dari motor sebanyak 2x pada tahun 2000 dan mengalami patah kaki dan dioperasi. 7 bulan kemudian pasien mulai aneh seperti mengumik dan mengamuk. Setelah pulang pada tahun 2009, pasien tidak pernah kontrol, hanya dicarikan obat, akan tetapi pasien tidak mau minum obat. Pasien pernah disuntik @ 1 bulan tetapi karena tidak adsa biaya akhirnya pasien tidak pernah lagi diberikan obat. Faktor Predisposisi Klien mengatakan Sudah tiga kali saya ke sini. Klien sebelumnya pernah dirawat di RSJ sebanyak 3 kali. Klien tidak kontrol secara rutin ke Rumah Sakit Jiwa. Klien juga dikatakan tidak minum obat secara rutin. Masalah keperawatan : Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif Ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu paman pasien. Masalah keperawatan : Mekanisme koping keluarga tidak efektif Pengalaman masa lalu klien : Saya pernah mukul ibu saya, kata klien. Saat ditanya kenapa klien melakukan hal itu klien mengatakan Tidak tahu. Klien juga pernah mengamuk di rumahnya. Klien mengamuk karena merasa inguh. Masalah keperawatan : Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda vital Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu Ukuran : 110/80 mmHg : 72 x/menit : 18 x/menit : 36,20C

Tinggi badan Berat badan Keluhan fisik

::-

Tidak ada badan saya yang sakit, mual juga gag, kata klien. Klien tidak mengeluhkan rasa nyeri pada anggota tubuh, tidak merasa mual, dan tidak mengalami luka. Masalah keperawatan : tidak ada Psikososial Genogram

Keterangan : : Klien : Laki-laki : Perempuan : Meninggal : Abortus Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Klien tinggal dengan kedua orang tuanya, saudara laki-laki, kedua paman beserta istri dan masingmasing anak mereka. Di dalam keluarga klien ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa, yaitu paman klien (kakak dari ibu klien). Orang yang terdekat dengan klien adalah istrinya. Masalah keperawatan : Mekanisme koping keluarga tidak efektif : Tinggal serumah : Orang yang terdekat dengan klien

Konsep diri Citra tubuh Semua saya sukai, yang paling disuka itu alis, kata klien. Klien menyukai semua bagian tubuh, tetapi bagian tubuh yang paling disukai klien adalah alisnya. Identitas diri Kalau di rumah saya biasanya memelihara ayam, burung, dan kura-kura. Kalau tidak, saya jalan-jalan naik motor. Trus kalau ada odalan saya ke pura., kata klien. Dari wawancara klien juga mengatakan Saya senang menjadi laki-laki. Sebelum dirawat klien kuliah di salah satu Universitas di Singaraja. Klien merasa senang bisa kuliah di sana. Klien mengatakan senang menjadi seorang laki-laki. Peran diri Klien mengatakan Saya punya saudara 3 orang, 1 cowok dan 1 lagi sudah meninggal karena digugurkan oleh ibu saya. Klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Ideal diri Saya pingin cepat sembuh biar bisa pulang ke rumah, kata klien. Klien juga mengatakan Bosen disini gag bisa jalan-jalan naik motor. Klien berharap klien masih mampu melakukan aktivitas seperti sebelum sakit, klien juga berharap agar bisa cepat pulang ke rumahnya. Harga diri Klien mengatakan Di rumah saya punya banyak teman, sering saya jalanjalan sama teman saya. Klien merasa tidak memiliki masalah dalam berhubungan dengan anggota keluarga dan orang lain, dibuktikan dengan klien tidak takut ketika bertemu dengan perawat dan kontak mata cukup baik. Masalah keperawatan : tidak ada Hubungan sosial Orang terdekat klien adalah ibunya. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : klien mengatakan Sebelum

kesini saya senang di rumah, bisa ke banjar, sembahyang ke pura, dan jalanjalan. Sebelum sakit, klien aktif dalam kegiatan banjar di rumahnya. Setelah di rawat di Rumah Sakit Jiwa klien tidak dapat beraktivitas seperti sebelum dirawat. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien tidak memiliki kesusahan untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya dapat dilihat dari klien mau untuk berbicara dengan orang lain dan klien mengatakan Saya punya temen banyak di rumah. Masalah keperawatan : tidak ada Spiritual Nilai dan keyakinan : klien mengatakan Beragama Hindu. Klien juga mengatakan Sang Hyang Widhi itu ada. Klien beragama Hindu dan yakin dengan adanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan saya sembahyang pernah pas purnama, sembahyangnya di padmasana, habis itu dapat jajan. Masalah keperawatan : tidak ada Status Mental Penampilan Klien berpakaian bersih, klien menggunakan baju kaos putih, celana pendek jeans, dan rambut klien tersisir rapi. Saya sudah mandi kok, sudah juga ganti baju, kata klien. Walaupun klien mengatakan seperti itu tapi badan klien agak bau keringat dan klien tampak memakai baju yang sudah dipakainya kemarin. Badan klien yang bau itu dikarenakan klien tidak mengganti pakaian secara teratur. Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri mandi dan berpakaian Pembicaraan Klien berbicara dengan pelan dan keras. Selama proses wawancara klien berbicara tentang satu topik.

Masalah keperawatan : tidak ada. Aktivitas motorik Saat wawancara klien tampak tenang . Masalah keperawatan : tidak ada. Alam perasaan Klien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat senang ataupun sedih. Masalah keperawatan : tidak ada Afek Dari hasil observasi, afek yang ditunjukkan klien labil. Emosi klien berubah dengan cepat. Masalah keperawatan : tidak ada. Interaksi selama wawancara Selama proses wawancara klien mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh perawat dengan singkat. Kontak mata klien saat wawancara baik. Masalah keperawatan : tidak ada. Persepsi Ketika perawat bertanya pada klien Apakah Eka pernah melihat sesuatu yang aneh atau mendengar hal yang aneh seperti suara-suara ? klien mengatakan Tidak. Masalah keperawatan : tidak ada. Proses pikir Selama proses wawancara, pembicaraan klien jelas dan tidak berbelit-belit, tidak diulang-ulang. Masalah keperawatan : tidak ada.

Isi pikir Klien mengatakan Bapak saya bersaudara berdelapan, bapak saya anak ke enam, saudaranya dua cewek dan enam cowok sama bapak saya. Kalau Ibu bersaudara berlima, 3 adiknya cowok dan satu cewek. Ada saudara bapak saya meninggal karena cetik, kakaknya bapak. Klien meyakini ada saudara dari bapak yang meninggal karena cetik. Ini menunjukkan kalau klien memiliki pikiran magis. Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir Tingkat kesadaran Saat klien ditanya berada di mana sekarang klien mengatakan Di Rumah Sakit Jiwa. Saat ditanya Sekarang hari apa dan jam berapa ? klien mengatakan Sekarang jumat, jam setengah sebelas Klien menyadari bahwa dia sedang berada di Rumah Sakit Jiwa, klien juga sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan siapa saja yang ada di lingkungannya. Orientasi klien terhadap waktu, orang dan tempat baik. Masalah keperawatan : tidak ada Memori Klien mampu mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu maupun saat ini dibuktikan dengan perkataan klien Saya pernah kecelakaan tahun 2000 dan kaki kiri saya patah. Saya sudah 3x masuk sini kata klien . Masalah keperawatan : tidak ada Tingkat konsentrasi dan berhitung Selama wawancara tingkat konsentrasi klien kurang. Kien mampu menyelesaikan hitungan sederhana tapi pada bilangan kecil saja. Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir

Kemampuan penilaian Saat diberikan kesempatan pada klien untuk memilih apakah klien

mendahulukan mandi atau bersembahyang, klien mengatakan Mandi dulu baru sembahyang. Klien memilih untuk mandi dahulu sebelum sembahyang. Masalah keperawatan : tidak ada Daya tilik diri Saat ditanya Kenapa bapak di bawa ke sini ? Klien mengatakan Saya tidak rutin minum obat, saya juga pernah ngamuk di rumah,. Saya tidak gila cuman mau menenangkan pikiran supaya tidak ngamuk di rumah lagi. Klien tidak mau mengakui atau dibilang memiliki gangguan jiwa. Klien mengatakan dirinya di Rumah Sakit Jiwa untuk menenangkan diri supaya tidak ngamuk lagi. Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir Kebutuhan Persiapan Pulang Makan Klien dapat makan dan mengambil makanan secara mandiri. Dalam 1 hari klien makan sebanyak 3 kali. Defekasi / berkemih Klien mengatakan Buang air besar 1 kali sehari dan kencing kurang lebih 5-7 kali sehari. Saat ditanya waktu kencing atau buang air besar dibantu apa tidak ? klien menjawab Gag, bisa sendiri. Klien dapat buang air besar dan kencing secara mandiri. Mandi Saat ditanya Berapa kali bapak mandi ? Pake handuk dan sabun ga ? Klien mengatakan mandi 2 kali. Kadang-kadang saja pake handuk dan sabun. Klien dalam sehari mandi dua kali terkadang dengan menggunakan sabun dan dapat mandi secara mandiri. Tetapi kadang-kadang klien masih bau walaupun klien mengatakan sudah mandi dikarenakan cara mandi klien yang tidak benar. Berpakaian / berhias Klien dapat mengambil pakaian dan berpakaian secara mandiri. Klien mengatakan mengganti pakaian 1 kali sehari. Kadang-kadang klien tidak mengganti baju dengan alasan baju bersih klien habis. Dibuktikan dengan klien

tampak memakai baju yang sama di hari besoknya dan baju yang dipakai klien agag bau keringat. Istirahat dan tidur Saya tidur siang jam satu bangunnya jam 3 kalau malam tidur jam setengah sembilan dan bangun jam 6, kata kien. Klien tidur malam dari pukul 20.30 sampai 06.00 Wita. Setelah bangun tidur pagi klien biasanya cuci muka, kemudian membersihkan tempat tidur. Penggunaan obat Klien selalu meminum obat yang diberikan oleh perawat sebanyak dua kali sehari. Klien mampu untuk minum obat secara mandiri tetapi masih dalam pengawasan perawat. Pemeliharaan kesehatan Klien tidak rutin melakukan kontrol ke Rumah Sakit Jiwa dan minum obat kalau sudah pulang ke rumah. Aktivitas di dalam rumah Klien mengatakan kebiasaan di dalam rumah yaitu Pasien hanya berdiam diri di rumah, mengumpulkan barang-barang dan menyusun bambu di bale-bale sekitar rumah. Aktivitas di luar rumah Klien mengatakan suka pergi jalan-jalan. Masalah keperawatan : tidak ada. Mekanisme Koping Klien mengatakan jika ia memiliki masalah ia kadang menceritakan pda istrinya. Terkadang klien memendamnya sendiri. Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif Aspek medis

Perilaku kekerasan Koping individu orang efektif Risiko mencederaiGangguan proses pikir dan lingkungan diri sendiri, tidak lain, Defisit perawatan diri mandi dan berpakaian aan koping keluarga tidak efektif me regimen terapeutik tidak efektif

Diagnosa medis : Skizofrenia hebefrenik Therapy medik : Cpz 1 x 100 mg Txp 1 x 2 mg Haloperidol 2 x 5 mg Daftar masalah Perilaku kekerasan Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan Defisit perawatan diri mandi dan berpakaian Koping individu tidak efektif Gangguan proses pikir Mekanisme koping keluarga tidak efektif Pohon masalah

DIAGNOSA KEPERAWATAN Perilaku kekerasan Gangguan proses pikir

Koping individu tidak efektif Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan Defisit perawatan diri mandi dan berpakaian Mekanisme koping keluarga tidak efektif Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif PERENCANAAN (INTERVENSI) RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN MA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ABIMANYU BPK RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI DI BANGLI PADA TANGGAL Hari/ tgl/ jam Tujuan Kamis, 26 Mei 2011 Pukul 09.00 Wita Perilaku kekerasan TUM : Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya. TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. Kriteria evaluasi Intervensi Rasional Dx. Kep. Perencanaan

Setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 15 menit selama 6 jam diharapkan klien menunjukkan tanda-tanda percaya pada perawat : Klien tersenyum saat disapa.

Berikan salam terapeutik setiap interaksi. Perkenalkan nama perawat, nama panggilan, dan tujuan interaksi. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan kesukaan klien.

Pembinaan hubungan saling percaya merupakan dasar terjalinnya komunikasi terbuka sehingga meningkatkan rasa

Klien mau membalas salam perawat. Klien mau menyebutkan nama sambil berjabat tangan. Kontak mata klien baik dengan perawat. Klien bersikap kooperatif.

Buatlah kontrak tempat, waktu, dan topik yang jelas dengan klien. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi. Pertahankan kontak mata dengan klien saat bicara. Bicara dengan sikap tenang, rileks, dan tidak menantang. Beri kesempatan mengungkapkan penyebab klien melakukan perilaku kekerasan. Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel/kesal. Dengarkan klien tanpa menyela saat klien mengungkapkan perasaannya. Motivasi klien untuk mengungkapkan kondisi fisik (tandatanda fisik) yang klien rasakan ketika

komunikasi klien.

Perilaku kekerasan

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.

Setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 15 menit selama 6 jam diharapkan klien dapat menjelaskan penyebab perilaku kekerasan yang dialami klien.

Perilaku kekerasan

TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tandatanda perilaku kekerasan.

Setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 15 menit selama 6 jam diharapkan klien dapat menyebutkan tanda-tanda

perilaku kekerasan.

perilaku kekerasan terjadi. Observasi tanda perilaku kekerasan. Simpulkan bersama klien tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialami klien. Motivasi klien untuk mengungkapkan tindakantindakan kekerasan yang selama ini sudah dilakukan. Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan yang klien rasakan setelah melakukan tindakan kekerasan itu. Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Tanyakan "Apakah dengan cara yang dilakukan

Perilaku kekerasan

TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.

Setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 15 menit selama 6 jam diharapkan klien dapat memyebutkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan klien.

masalahnya selesai ?" Perilaku kekerasan TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat dari perilaku kekerasan. Setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 15 menit selama 6 jam diharapkan klien dapat menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari perilaku kekerasan. Bicarakan dengan klien apa yang dirasakan klien setelah klien dapat melakukan perilaku kekerasan. Bersama dengan klien simpulkan dampak dari perilaku kekerasan baik itu pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Motivasi klien untuk mempelajari cara baru mengungkapkan marah yang sehat. Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien. Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah, antara lain : Cara fisik: nafas

Perilaku kekerasan

TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan.

Setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 15 menit selama 6 jam diharapkan klien dapat menyebutkan cara-cara dalam berespon terhadap kemarahan.

dalam, pukul bantal atau kasur, atau olah raga. Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain. Sosial: latihan asertif dengan orang lain. Spiritual: sembahyang/ doa, zikir, meditasi, dan sebagainya sesuai keyakinan agamanya masing-masing. Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat. Perilaku kekerasan TUK 7 : Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan. Setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 15 menit selama 6 jam diharapkan klien dapat menyebutkan cara-cara untuk mengontrol perilaku kekerasan. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien memilih cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan. Latih klien memperagakan cara yang dipilih. Peragakan cara mengontrol

perilaku kekerasan yang dipilih klien. Jelaskan manfaat dari cara yang dipilih klien. Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah dilakukan. Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang masih belum sempurna. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/jengkel. Perilaku kekerasan TUK 8 : Klien mendapat dukungan dari keluarga. Setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 15 menit selama 6 jam diharapkan klien mendapat dukungan dari keluarga. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan Jelaskan pengertian, penyebab,

akibat dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga. Peragakan cara merawat klien (menangani perilaku kekerasan). Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan. Tanyakan perasaan kelurga setelah mencoba cara yang dilatih. Perilaku kekerasan TUK 9 : Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program). Setelah diberikan tindakan keperawatan 1 x 15 menit selama 6 jam diharapkan klien dapat menggunakan obat sesuai program. Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping). Anjurkan untuk klien agar meminum obatnya. Bantu klien mengungkapkan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien, obat, dosis, cara dan

waktu). Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.

PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI) IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN EJ DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SRI KRESNA BPK RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI DI BANGLI PADA TANGGAL 26 MEI 1 JUNI 2011 Hari / tgl / jam Kamis, 26 Mei 2011 Pukul 09.00 Wita

No. Dx. / TUK 1/1

Implementasi

Evaluasi formatif

Paraf Mhs

Selamat Pagi, Adik S : Ya..panggil saja Perkenalkan saya Putu Trisma Eka. Prathama Dewi, biasanya saya O : Klien mengulurkan dipanggil Trisma. Saya tangannya ntuk mahasiswa Poltekkes berjabat tangan Denpasar Jurusan sambil melihat Keperawatan. Selama kurang perawat. lebih 7 hari kedepan saya yang akan merawat Adik. Jika nanti Adik membutuhkan bantuan, Adik bisa memanggil saya. Apakah benar Adik bernama Eka Januarsa ? Adik suka dipanggil siapa ?

Bagaimana perasaan Eka hari ini?

S : Baik.

Eka, bagaimana kalau sekarang kita mengobrol S : Ya..ya. tentang keadaan Eka ? Apakah O : Klien menjawab Eka mau mengobrol dengan sambil menoleh ke saya ? arah perawat. Bagaimana kalau kita mengobrolnya selama 15 menit ? Dimana Eka ingin mengobrol

S : Ya...

dengan saya ? apakah di ruangan ini atau di luar ruangan saja ? Tadi Eka sudah menyebutkan nama Eka, kalau boleh saya tahu berapa umur Eka sekarang ? Eka berasal dari mana ?

S : Di ruangan sini saja Mbok Trisma.

S : 19 tahun.

S : Dari Banjar Kawan, Desa kawan, Bangli. Apa pekerjaan Eka ? S : Saya masih mahasiswa, kuliah di suatu Universitas di Singaraja. Apa hal yang Eka senangi ? S : Saya senang jalanjalan naik motor. S : Kadang-kadang ke pantai sama ke rumah teman. S : Senang.

Kemana saja Eka jalan-jalan?

Wahbagus sekali Eka menyukai hal itu. Bagaimana perasaan Eka jika Eka bisa melakukan hal yang disenangi ? Apakah ada hal lain yang Eka senangi ? Bagaimana awal mulanya Eka sampai bisa dirawat disini ?

S : Gag, itu saja.

Apa Eka masih ingat, siapa yang membawa Eka ke sini ?

S : Saya pernah ngamuk dirumah.

Selama disini hal apa saja

S : Masih, saya kesini sama orang tua saya.

yang sudah Eka lakukan ? S : Ya, gitu aja, nyapu, main tenis meja, main bulu tangkis, makan, sembahyang, gitu jak. S : Oh ya..ya.

Baiklah Eka, sudah 15 menit kita mengobrol. Saya sudahi dulu mengobrolnya. Jika masih ada yang ingin Eka ceritakan, Eka bisa ceritakan lagi pada saya saat kita bertemu lagi. Sekarang Eka istirahat dulu ya.,. Bagaimana perasaan Eka setelah mengobrol dengan saya ? Eka, besok saya dinas pagi, saya ada di sini dari pukul 08.30 sampai 13.30 wita. Bagaimana kalau besok pagi sekitar pukul 09.00 Wita kita mengobrol tentang keadaan Eka lagi, Apakah Eka mau mengobrol dengan saya lagi ? Berapa lama Eka mau mengobrol dengan saya ? Berarti selama 15 menit ya ? Dimana Eka ingin mengobrol dengan saya ? Baiklah Ka, sampai besok ya

S ; Baik.

S : Oh yaMbok Trisma.

S : Sama seperti sekarang saja. S : Ya. S : Di sini, Mbok.

S : Oh ya.. O : Klien tampak kooperatif. Klien

menjawab dengan singkat pertanyaan yang diberikan dan dengan suara agak keras. Jumat, 27 Mei 2011 Pukul 09.00 Wita 1/1 Selamat pagi Eka S : Pagi. O : Klien mau menjawab sapaan dan melihat ke arah perawat. S : Oh..siapa ya? Mbok Trisma ya ? Mhs

Apa Eka masih ingat dengan saya ? Ya Eka, benar sekali saya Trisma. Bagus sekali Eka masih ingat dengan saya. Bagaimana keadaan Eka sekarang ? Eka, sesuai janji saya kemarin, sekarang kita akan mengobrol tentang keadaan Eka kurang lebih selama 15 menit di ruangan sini saja. Apakah Eka setuju ?. Eka, coba ceritakan tentang keluarga Eka !. Dari jumlah saudara Eka.

S : Baik-baik saja Mbok. S : Oh..ya..ya. Di sini saja Mbok. O :Klien kooperatif dan klien duduk sofa.

S : Saya punya adik 2 orang, 1 cowok dan satu lagi sudah meninggal. S : Bapak saya bersaudara berdelapan, bapak saya anak ke enam, saudaranya dua cewek dan enam cowok sama bapak saya dan saudara yang ketiga sudah meninggal karena

Kalau Bapak sama Ibunya Eka bersaudara berapa ?

cetik. Kalau Ibu bersaudara berlima, 3 adiknya cowok dan satu cewek. Ada saudara ibu yang keempat juga mengalami gangguan jiwa. O : Klien tampak bersemangat untuk memulai ceritanya. Kalau di rumah, Eka dekat dengan siapa ? Kalau di rumah apa saja kegiatan Eka? S : Sama Ibu saya.

S : Kalau di rumah saya cuman memberi makan binatang peliharaan, kalau gag jalan-jalan naik motor. Kalau ada odalan saya ke pura. S : Masih, saya dulu pernah mukul temen saya waktu kecil, waktu ini juga saya ngamuk, makanya saya di bawa ke sini untuk menenangkan diri. S : Tanggal 24 Mei 2011. S : Saya suka bagian wajah S : Alis saya. O : Klien tampak berpikir dan sedikit

Eka, apa masih ingat kejadian yang lalu ?

Kapan Eka dibawa kesini ?.

Dari bagian tubuh, yang mana yang paling Eka disukai ? Yang paling Eka sukai yang mana?

mengerutkan alisnya. S : Senang, tapi sekarang sudah gag bisa jalan-jalan dengan motor. S : Saya ingin cepat sembuh dan bisa pulang ke rumah lagi. S : Ya..perasaan saya baik.

Sebelum Eka dirawat, apa Eka seneng jalan-jalan dengan motor?.

Apa harapan Eka sekarang ?.

Eka, sudah 15 menit kita mengobrol tentang keadaan Eka. Saya sudahi dulu mengobrolnya ya. Bagaimana perasaan Eka setelah mengobrol dengan saya ? Eka, besok saya dinas pagi lagi, bagaimana kalau besok kita mengobrol lagi tentang penyebab Eka mengamuk? Apakah Eka mau mengobrol dengan saya lagi ?.

S : Oh..ya.. Saya mau

S : Jam 10 ya. Jam berapa Eka ingin mengobrol dengan saya dan berapa lama? S : Di sini aja lagi. Dimana Eka ingin mengobrol dengan saya ? S : Ya..ya. Baiklah Eka, besok jam 10 pagi kita mengobrol lagi, sampai besok ya Eka. Selamat pagi, Eka Apakah Eka masih ingat dengan saya ?

Sabtu, 28 Mei 2011

1/2

S : Pagi S : Mbok Trisma kan ? O : Klien tampak sedang

Mhs

Pukul 10.00 Wita

Ya Ka, benar sekali. Wah.Bagus sekali Eka masih ingat dengan saya. Bagaimana keadaan Eka sekarang ? Eka, sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang kita akan mengobrol tentang apa yang menyebabkan Eka mengamuk (perilaku kekerasan). Apakah Eka setuju ?

mengingat-ingat.

S : Baik.

S : Ya..saya mau. O : Klien kooperatif dan kontak mata klien sudah baik.

Sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang kita mengobrolnya selama 15 menit di ruangan ini ya, Ka ? Setuju ?

S : Baikdisini saja ya ngobrolnya.

Eka, apa yang menyebabkan Eka mengamuk ?

S : Inguh tidak dikasi uang, makanya saya ngamuk. S : Dulu pernah, itu dah karena inguh dan terkadang karena pusing. O : O : Klien mengulang lagi jawaban yang sudah dikatakan. Kontak mata masih baik. S : Gag. S : Gag ada.

Apakah sebelumnya Eka pernah marah dan mengamuk ? Terus apa yang menyebabkan Eka seperti itu ?

Apakah sebelum Eka mengamuk punya masalah dengan orang atau kesal dengan orang lain ?

Eka, biasanya berapa lama perasaan marah atau perilaku mengamuk itu Eka rasakan ? Kira-kira sampai berbulanbulan atau dalam hitungan menit ? Baiklah Eka, sudah 15 menit kita mengobrol. Saya sudahi dulu mengobrolnya. Jika masih ada yang ingin Eka ceritakan, Eka bisa ceritakan lagi pada saya saat kita bertemu lagi. Bagaimana perasaan Eka setelah mengobrol dengan saya ?.

S : Sebentar jak, paling beberapa menit saja.

S : Oh ya.. Saya merasa baik dan seneng. O : Klien mau menjawab pertanyaan perawat, kontak mata sudah lebih baik. Klien mau menatap perawat yang diajak bicara..

Eka, besok saya libur. Hari senin saya dinas pagi lagi. Saya ada di sini dari pukul 08.30 sampai 13.30 wita. Bagaimana kalau hari senin sore sekitar pukul 10.00 Wita kita mengobrol tentang tandatanda perilaku kekerasan atau tanda-tanda saat Eka mengamuk. Apakah Eka mau mengobrol dengan saya lagi ? Berapa lama Eka mau mengobrol dengan saya ? Dimana Eka ingin mengobrol dengan saya ? Baiklah Eka, hari senin pagi kita akan mengobrol lagi sekitar jam 10.00 ya ?

S : Oh..besok libur ya.. Ya hari senin lagi ngobrolnya. O : Klien bersedia mengobrol lagi dengan perawat, kontak mata pun sudah baik.

S : Sama ja kayak sekarang. S : Di sini ja ya.

S : Baik Bli .

Senin, 30 Mei 2011 Pukul 15.00 Wita

1/3

Selamat pagi, Eka S : Pagi. Oh..nyenyak. Bagaimana tidurnya kemarin malam ? Nyenyak atau tidak? Bagaimana keadaan Eka sekarang ? Eka, sesuai janji saya kemarin sekarang kita mengobrol tentang tanda-tanda perilaku kekerasan ? Apakah Eka setuju ? Kita akan mengobrol kurang lebih selama 15 menit ya, Ka?. Kita mengobrolnya di sini saja? Eka, jika Eka merasa marah atau ingin mengamuk apa saja yang Eka rasakan? Selain inguh dan kepala pusing, apa ada hal lain yang dirasakan ? Apakah saat Eka ingin mengamuk Eka merasa muka merah, rahang mengatup dengan kuat, mengepalkan tangan, bicara kasar, suara meninggi, dan ingin melempar atau memukul benda atau orang lain ? Apakah ada hal lain yang Eka rasakan jika ingin mengamuk ? Jadi kalau Eka melakukan perilaku kekerasan atau

Mhs

S : Baik.

S : Oh..setuju.

S : Baik.

S : Di sini saja.

S : Inguh dan kepala saya pusing.

S : Badan saya gemetaran juga, Mbok.

S : Itu dah, saya gemetaran, mengepalkan tangan juga, dan ingin merusak barang-barang yang ada.

S : Gag, itu aja.

S : Iya (gemetaran,

mengamuk tanda-tandanya ada 3 ya ?

tangan mengepal dan ingin merusak barangbarang yang ada). O: Klien berusaha menyebutkan tanda-tanda yang klien alami.

Baiklah Eka, sudah 15 menit kita mengobrol. Saya sudahi dulu mengobrolnya. Jika masih ada yang ingin Eka ceritakan, besok kita mengobrol lagi.

O : S : Oya..ya. O : Klien kooperatif dan kontak mata klien sudah baik.

Bagaimana perasaan Eka setelah mengobrol dengan S Senang. saya ?. Eka, besok saya dinas sore, saya ada di sini dari pukul 13.30 S : Jam 3 sore ya.., Ya sampai 19.30 wita. Bagaimana kita mengobrol lagi. kalau besok pagi sekitar pukul 15.00 Wita kita mengobrol tentang perilaku kekerasan yang biasa Eka lakukan. Apakah Eka mau mengobrol dengan saya lagi ? Berapa lama Eka mau mengobrol dengan saya ? Dimana Eka ingin mengobrol dengan saya ? Kalau begitu di dalam ruangan ya, disofa depan televisi itu, mau Ka ? Baiklah Eka, sampai besok ya. Selasa, 31 Mei 2011 1/4 Selamat sore, Ka Bagaimana tidur siangnya, nyenyak gak?

S : Sama seperti sekarang ya. S : Dimana aja boleh.

S : Boleh.

S : Ya. S : Sore. Tidurnya nyenyak. O : Klien tampak antusias dan

Mhs

Pukul 15.00 Wita Bagaimana keadaan Eka sekarang ? Eka, sesuai janji saya kemarin, sekarang kita akan mengobrol tentang perilaku kekerasan yang biasa Eka lakukan. Apakah Eka mau mengobrol dengan saya? Kita mengobrolnya selama 15 menit ya Ka, Apa Eka setuju ? Eka, kita mengobrol di sofa ini saja ya ? Sesuai dengan permintaan Eka kemarin. Eka, apa Eka masih ingat tindakan kekerasan apa saja yang pernah Eka lakukan ?.

kooperatif, kontak mata klien juga baik. S : Baik. S : Ya..ya O : Kontak mata klien baik.klien mau menoleh kea rah perawat.

S : Ya..saya setuju.

S : Ya. Di sini saja

S : Dulu pernah mukul orang waktu kecil, mengamuk di rumah dan merusak meja. O : Klien mengingatingat kejadian yang pernah terjadi. S : Biasa saja.

Bagaimana perasaan Eka setelah melakukan hal tersebut ?. S : Tidak. Oh..biasa saja, apa tidak merasa bersalah ?. Coba Eka tunjukkan kepada saya contoh dari tindakan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan ! Apa Eka mau mencontohkan- nya ? Apakah dengan cara yang dilakukan masalah Eka bisa diselesaikan ? S : Saya pukul-pukul meja sampai rusak. O : Klien menunjukkan cara memukul meja dengan tangan mengepal. S : Tidak. Saya kan tidak punya masalah. S : Ohsudah ya.

Baiklah Eka, sudah 15 menit kita mengobrol. Saya sudahi dulu mengobrolnya. Jika masih ada yang ingin Eka ceritakan, Eka bisa ceritakan lagi pada saya saat kita bertemu lagi. Bagaimana perasaan Eka setelah mengobrol dengan saya ?. Eka, besok saya dinas sore, saya ada di sini dari pukul 13.30 sampai 19.30 wita. Bagaimana kalau besok sore di jam yang sama sekitar pukul 15.00 Wita kita mengobrol tentang akibat dari perilaku kekerasan yang Eka lakukan. Apakah Eka mau mengobrol dengan saya lagi ? Berapa lama Eka mau mengobrol dengan saya ? Berarti 15 menit ya ? Dimana Eka ingin mengobrol dengan saya ? Baiklah Eka, sampai besok pagi ya. S : Baik

S : Baikbaik

S : Kayak sekarang jak S : Ya. S : Di luar saja. S : Ya.

Rabu, 1 Juni 2011 Pukul 15.00 Wita

1/5

Selamat sore, Eka Bagaimana suasana hati Eka sekarang ? Sudah melakukan tugas dapurnya? Bagaimana keadaan Eka sekarang ? Eka, sesuai janji saya kemarin, sekarang kita akan mengobrol tentang akibat dari perilaku kekerasan yang biasa Eka lakukan. Apakah Eka mau mengobrol dengan saya? Kita mengobrolnya selama 15 menit ya Ka, Apa Eka setuju ?

S : Sore, Baik S : Ya sudah tadi.

Mhs

S : Baik, Mbok.

S : Oh ya, mau.

S : Setuju. O : Klien menjawab pertanyaan perawat dengan jelas dan kontak mata baik. S : Ya, Mbok, di sini saja

Eka, kita mengobrol di luar sini saja ya ? Sesuai dengan permintaan Eka kemarin. Eka, apa yang Eka rasakan setelah melakukan tindakan kekerasan atau mengamuk ? Apa dengan mengamuk, inguh yang Eka rasakan bisa hilang ?.

S : Biasa saja, tidak ada yang aneh

Bisa Eka sebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang telah Eka lakukan ? Ada lagi gag, Ka ?

S : Tidak, masih inguh. O : Klien menjawab dengan mengerutkan alisnya. S : Barang-barang dirumah saya rusak. S : Hmm, tangan saya juga sakit setelah merusak meja. S : Apa ?

EVALUASI EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN JIWAPADA KLIEN EJ DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SRI KRESNA BPK RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI DI BANGLI PADA TANGGAL 26 MEI 1 JUNI 2011 Hari / tgl / jam Kamis, 26 Mei 2011 Pukul 13.30 Wita No. Dx. / TUK 1/1

Evaluasi Sumatif S : Ya..panggil saja Eka Baik. Ya..ya. Ya... Di sini saja Mbok. 19 tahun. Dari Banjar Kawan, Desa Kawan, Bangli. Saya masih mahasiswa, kuliah di suatu Universitas di Singaraja. Saya senang jalan-jalan naik motor. Kadang-kadang ke pantai sama ke rumah teman. Senang. Gag, itu saja. Saya pernah ngamuk dirumah. Masih, saya kesini sama orang tua saya. Ya, gitu aja, nyapu, main tenis meja, main bulu tangkis, makan, sembahyang, gitu jak. Oh ya..ya. Baik. Oh yaMbok Trisma. Sama seperti sekarang saja. Ya. Di sini, Mbok. Oh ya.. O : Klien mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan sambil melihat perawat. Klien tampak kooperatif. Klien menjawab dengan singkat pertanyaan yang diberikan dan dengan suara agak keras. Klien menjawab sambil menoleh ke arah perawat. A : Tujuan tercapai sebagian.

Paraf Mhs

Jumat, 27 Mei 2011 Pukul 13.30 Wita

1/1

P : Ulangi TUK 1. S : Pagi. Oh..siapa ya? Mbok Trisma ya ? Baik-baik saja Mbok. Oh..ya..ya. Di sini saja Mbok. Saya punya adik 2 orang, 1 cowok dan satu lagi sudah meninggal. Bapak saya bersaudara berdelapan, bapak saya anak ke enam, saudaranya dua cewek dan enam cowok sama bapak saya dan saudara yang ketiga sudah meninggal karena cetik.Kalau Ibu bersaudara berlima, 3 adiknya cowok dan satu cewek. Ada saudara ibu yang keempat juga mengalami gangguan jiwa.. Sama Ibu saya. Kalau di rumah saya cuman memberi makan binatang peliharaan, kalau gag jalan-jalan naik motor. Kalau ada odalan saya ke pura. Masih, saya dulu pernah mukul temen saya waktu kecil, waktu ini juga saya ngamuk, makanya saya di bawa ke sini untuk menenangkan diri. Tanggal 24 Mei 2011. Saya suka bagian wajah Alis saya. Senang, tapi sekarang sudah gag bisa jalan-jalan dengan motor. Saya ingin cepat sembuh dan bisa pulang ke rumah lagi. Ya..perasaan saya baik. Oh..ya.. Saya mau Jam 9 ya. Di sini aja lagi. Ya..ya. O : Klien mau menjawab sapaan dan melihat ke arah perawat. Klien kooperatif dan klien duduk di atas tempat tidur. Klien tampak bersemangat untuk memulai ceritanya. Klien tampak berpikir dan sedikit mengerutkan alisnya. A : TUK 1 tercapai.

Mhs

Sabtu, 28 Mei 2011 Pukul 13.30 Wita

1/2

P : Lanjutkan TUK 2. S : Pagi. Mbok Trisma kan ? Baik. Ya..saya mau. Baikdisini saja ya ngobrolnya. Inguh tidak dikasi uang, makanya saya ngamuk. Gak..kalau tidak pusing saya tidak ngamuk. Dulu pernah, itu dah karena inguh dan terkadang karena pusing. Gag. Gag ada. Sebentar jak, paling beberapa menit saja. Oh ya.. Saya merasa baik dan seneng. Oh..besok libur ya.. Ya hari senin lagi ngobrolnya. Sama ja kayak sekarang. Di luar ja ya. Baik Mbok. O : Klien tampak sedang mengingat-ingat. Klien kooperatif dan kontak mata klien sudah baik. Klien mengulang lagi jawaban yang sudah dikatakan. Kontak mata masih baik. Klien mau menjawab pertanyaan perawat, kontak mata sudah lebih baik. Klien mau menatap perawat yang diajak bicara. Klien bersedia mengobrol lagi dengan perawat, kontak mata pun sudah baik. A : TUK 2 tercapai. P : Lanjutkan TUK 3.

Senin, 30 Mei 2011 Pukul 13.30 Wita

1/3

S : Pagi. Oh..nyenyak. Baik. Oh..setuju. Baik. Di sini saja, lebih suka disini. Inguh dan kepala saya pusing. Badan saya gemetaran juga, Mbok. Itu dah, saya gemetaran, mengepalkan tangan juga, dan ingin merusak barang-barang yang ada. Gag, itu aja. Iya (gemetaran, tangan mengepal, dan ingin merusak barang-barang yang ada). Oya..ya. Senang. Jam 3 sore ya.., Ya kita mengobrol lagi. Sama seperti sekarang ya. Dimana aja boleh. Boleh. Ya. O : Klien berusaha menyebutkan tanda-tanda yang klien alami. Klien kooperatif dan kontak mata klien sudah baik. A : TUK 3 tercapai. P : Lanjutkan TUK 4.

Mhs

Selasa, 31 Mei 2011 Pukul 19.30 Wita

1/4

S : Sore. Tidurnya nyenyak. Baik. Ya..ya Ya..setuju Ya, di sini saja Dulu pernah memukul orang waktu kecil, mengamuk dirumah, dan merusak meja. Biasa saja. Tidak. Saya pukul-pukul meja sampai rusak Tidak, saya kan tidak punya masalah. Oh..sudah ya. Baik. Baik..baik. Kayak sekarang jak Ya Di luar jak. Ya. O : Klien tampak antusias dan kooperatif, kontak mata klien juga baik. Kontak mata klien baik. Klien mau menoleh ke arah perawat. Klien duduk dengan posisi tegap, dan kontak mata baik. Klien mengingat-ingat kejadian yang pernah terjadi. Klien menunjukkan cara memukul meja dengan tangan mengepal. A : TUK 4 tercapai. P : Lanjutkan TUK 5.

Mhs

Rabu, 1 Juni 2011 Pukul 19.30 Wita

1/5

S : Sore, Baik Ya sudah tadi. Baik, Mbok. Oh ya, mau. Setuju. Ya, Mbok, di sini saja Biasa saja, tidak ada yang aneh Tidak, masih inguh. Barang-barang dirumah saya rusak. Hmm, tangan saja juga sakit setelah merusak meja. Apa ? Oh gitu ya. Nanti saya coba. Oh ya. Baik-baik Oh ya..ya.. O : Klien menjawab pertanyaan perawat dengan jelas dan kontak mata baik. Klien menjawab dengan mengerutkan alisnya. Kontak mata klien baik. Klien mau menjawab pertanyaan perawat, kontak mata baik dan menoleh ke arah perawat A : TUK 5 tercapai. P : Pertahankan kondisi pasien.

Mhs

Mengetahui Pembimbing Praktek

Bangli, Juni 2011 Mahasiswa

Putu Trisma Prathama Dewi NIP. NIM. P07120008007

Mengetahui Pembimbing Akademik

NIP.

Anda mungkin juga menyukai