Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ONKOLOGI

Nama: Jessieca Liusen NIM: 0708112138

I.

Mamografi pada usia muda

Gambaran mamografi pada pemeriksaan dipengaruhi oleh banyak factor, terutama factor umur seorang wanita dan keadaan payudara saat diperiksa. Payudara wanita muda lebih dense karena mempunyai jaringan parenkim yang lebih banyak dibandingkan jaringan lemak. Hal ini sulit dinilai dengan mamografi karena itu pasien muda yang diduga ada massa lebih sering dievaluasi dengan sonografi. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti misalnya jaringan payudara yang tebal, terutama sering terlihat pada pasien-pasien yang muda, brest implant, dan status pasca-bedah dengan perubahan anatomi payudara sangat menyulitkan pada pembacaan gambaran mammografi pada pemeriksaan follow up.

II.

USG Doppler pada payudara

USG adalah metode imaging yang menggunakan gelombang suara untuk melihat bagian dalam tubuh. Untuk tes ini digunakan sebuah mikropon kecil yang disebut transducer yang ditempelkan ke kulit (biasanya dilubrikasi terlebih dahulu dengan gel khusus USG). Dari transducer akan terpancar gelombang yang dipantulkan kembali oleh bagian tubuh kita. Gelombang pantul tampil di computer sebagai gambaran hitam dan putih. Tes ini tidak menyebabkan nyeri dan tidak menyebabkan terpapar ke radiasi. USG Doppler adalah suatu diagnostic USG yang digunakan untuk mendeteksi pergerakan sel di dalam pembuluh darah atau struktur lain yang bergerak. USG ini dapat menilai kecepatan pergerakan dan arah gerakannya. Efek Doppler digunakan untuk mengevaluasi perubahan frekuensi pada gelombang pantul yang direfleksikan dari struktur yang bergerak.

Pada instansi lain, Doppler telah banyak digantikan dengan angiografi, yang juga merupakan suatu metode untuk menilai pembuluh darah dan alirannya. Doppler menampilkan aliran darah yang tidak dapat dilihat dengan metode diagnostic lainnya, Doppler memiliki banyak keuntungan dibandingkan USG lainnya yakni kita dapat menilai arteri dan vena major di dalam tubuh, jantung, dan monitoring fetus pada obstetric.

Jenis USG Doppler terdiri dari:


Color Doppler Doppler jenis ini menggunakan computer untuk mengkonversikan gelombang pantul dalam bentuk warna. Warna yang tampil dikombinasikan dengan gambar standar dari USG biasa pada pembuluh darah sehingga menunjukkan kecepatan dan arah aliran darah dalam pembuluh darah.

Power Doppler Power Doppler adalah teknik terbaru yang lebih sensitive dalam mendeteksi aluiran darah dibandingkan color Doppler. Doppler power menampilkan gambar yang sulit atau tidak bisa ditampilkan oleh color Doppler dan memberikan gambaran lebih detail tentang pembuluh darah terutama pembuluh darah yang terletak di dalam organ.

Walaupun power Doppler lebih sensitive dibandingkan color Doppler dalam mendeteksi aliran darah, power Doppler tidak memberikan informasi apapun tentang ke mana arah alirannya.

Spectral Doppler Doppler jenis ini menampilkan aliran darah dalam bentuk grafik dan menampilkan dalam bentuk jauh jarak tempuh per unit dalam suatu waktu. Dengan adanya USG doppler berwarna neovaskularisasi akibat angiogenesis pada

keganasan dapat dideteksi. Vaskularisasi dapat dinilai dengan melihat resistance index(RI), Pulsatility index(PI) dan Peak Systolic Velocity (PSV). Penelitian Sumiyati E dalam Jurnal Media Medika Indonesia menyimpulkan pemeriksaan USG Dopler berwarna memberikan spesifitas yang tinggi dan spesifitas yang cukup dalam diagnosis keganasan masa tumor payudara , sehingga dapat digunakan sebagai modalitas pilihan dalam diagnosisi keganasan payudara.

Penelitian Folkmaan dkk, membuktikan bahwa jumlah pembuluh darah pada daerah tumor berhubungan dengan prognosis dan kemampuan bermetastase. Kanker dengan diameter lebih besar dari 2 mm tidak dapat tumbuh tanpa adanya neovaskularisasi. Lesi ganas pada organ manapun akan mempunyai sifat vaskularisasi yang sama yaitu terjadi neovaskularisasi, drainase vena lebih awal karena terbentuk hubungan arteriovenosus, sedangkan tidak tampaknya neovaskularisasi menunjukkan bahwa lesi merupakan lesi jinak. Pada massa padat jinak di payudara, terlihat aliran pembuluh darah di dalam lesi umumnya single atau dua buah saja. Lesi ganas umumnya menunjukkan aliran darah terutama di pusat lesi dan di sekitar lesi. Menurut Madjar criteria kanker payudara dari Doppler adalah bentuk asimetris, dengan peningkatan vaskularisasi,kecepatan aliran tinggi, jumlah aliran darah tinggi, dan resistensi aliran tinggi. Karsinoma invasive duktus dan karsinoma invasive pada duktus serta lobular biasanya menunjukkan vaskularisasi yang lebih banyak dibandingkan karsinoma invasive lobular dan karsinoma insitu duktus. Vaskularisasi pada Doppler tidak dapat membantu memprediksikan grading tumor dan tidak spesifik untuk menentukan keterlibatan nodus limfatikus dan invasi pembuluh limfe.

III.

Sinkronus bilateral kanker payudara (SBBC) dan Metakronus bilateral kanker payudara (MBBC)

Karsinoma mamae bilateral sinkronus artinya terjadinya keganasan pada mamae secara bilateral yang dapat terjadi dengan 2 cara: 1. Karsinoma sinkronus primer: kanker terjadi secara simultan tapi terpisah pada kedua payudara, tipe primer ini paling sering terjadi 2. Karsinoma sinkronus sekunder: terjadi secara simultan pada kedua payudara namun keduanya merupakan metastasis dari keganasan dari organ lain di dalam tubuh. Karakteristik dari bilateral kanker payudara, tumor independen adalah memiliki komponen intraduktal, dan histologist yang berbeda, dengan derajat diferensiasi yang berbeda.

Suatu penelitian tentang abnormalitas kromosom menunjukkan bahwa pasien dengan kanker payudara bilateral, tumor kontralateral secara majoritas memiliki pertumbuhan yang independen yang tidak berhubungan dengan tumor ipsilateral. Studi epidemiologi menunjukkan factor risiko SBBC adalah insiden pada usia muda, status premenopause, dan riwayat kanker payudara bilateral pada keluarga derajat pertama.

Suatu kanker payudara dikatakan bilateral jika memenuhi criteria Chaudary: 1. Harus sudah ada kanker in situ pada bagian kontralateral 2. Tumor pada payudara kedua memiliki gambaran histologist yang berbeda dari yang pertama 3. Derajat grading tumor pada payudara yang kedua lebih besar dari pada grading yang ada di tumor pertama 4. Tidak ada bukti bahwa adanya metastasis local, regional, maupun metastasis jauh dari kanker payudara ipsilateral. Diagnosis: kanker payudara sinkronus didiagnosis demikian jika tumor kedua muncul 6 bulan setelah munculnya tumor pertama. Jika kanker kedua muncul lebih dari 6 bulan setelah munculnya tumor pertama maka di sebut sebagai metakronus kanker payudara bilateral. Secara histopatologis berdasarkan penelitian kanker yang sinkronus 93% memiliki gambaran infiltrasi duktal karsinoma, 59% pada yang metakronus. Klinikus terdahulu memakai pendekatan bahwa bilateral kanker payudara dianggap sebagai unilateral kanker payudara. Penelitian terbaru sekarang menunjukkan bahwa pasien dengan kanker payudara bilateral memiliki prognosis yang sama dengan kanker payudara unilateral. Gollamudi et al meneliti secara retrospektif bahwa BCT bilateral pada pasien kanker payudara bilateral tidak memperburuk prognosis pasien, malah memiliki outcome yang baik. Heron et al menunjukkan bahwa efek kosmetik dari bilateral BCT tidaklah memperburuk survival rate dan prognosis pasien. Consensus belakangan ini, menyukai untuk bilateral BCT sebagai treatment option pada pasien dengan SBBC. Untuk factor prognosis, penelitian Sohl menyebutkan bahwa kanker sinkronus memiliki prognosis yang lebih jelek daripada kanker yang metakronus.

Daftar pustaka

American Cancer Society. Breast Cancer: Early Detection. Spanish: American Cancer Society;2011. Gong Sj, Rha SY, Jeung HC, Roh JK, Yang WI, Chung HC. Bilateral breast cancer: differential diagnosis using histological and biological parameters. Jpn J Clin Oncol. 2007;37(7):487-92. Nawaz M, Nawaz F, Qureshi AN. Doppler Sonography of the breast cancer. Journal of Medical Sciences. 2006;14(1):14-8 Saptogino MLA. Deteksi Dini Kanker Payudara Keuntungan MR-Mamografi. Jakarta: Pondok Indah Health Group;2010. Solh M, Ali B, Mittal V, Bergsman K. Synchronous versus metachronous breast cancer: characteristic of second tumor. J. Clin Oncol. 2008;26. Sumiyati S, Sudijanto E. Akurasi diagnosis USG Doppler Berwarna pada kanker payudara. Media Medika. 2005;40(3). Tousimis E. Synchronous bilateral invasive breast cancer. Focus On. 2005;8(4). Ustaran JK, Meiss RP. Primary Synchronous bilateral breast cancer: epidemiological approach. Breast Cancer Research and Treatment. 1988;12: 311.

Anda mungkin juga menyukai