Anda di halaman 1dari 2

Salmonella typhosa

Salmonella typhi dipopulerkan oleh PIERRE ALEXANDER LEWIS pada tahun 1829, ahli patologi Amerika Serikat, meskipun sebenarnya CHOMEL yang pertama kali menemukan bakteri ini. Berikut adalah klasifikasi Salmonella typhosa : Kingdom :Bakteria Phylum :Proteobakteria Classis :Gamma proteobakteria Ordo :Enterobakteriales Familia :Enterobakteriakceae Genus :Salmonella Species :Salmonella thyposa Struktur antigen dari Salmonella typhosa terdiri dari : Antigen O (somatik) badan kuman yang terdiri dari kompleks lipoprotein polisakarida Antigen H (flagella) yang terdiri dari protein Antigen V (virulence) yang terdiri dari polisakarida atau polipeptida Tidak semua Salmonella typhosa mengandung antigen V. Salmonella typhosayang mengandung antigen V, lebih ganas dari pada Salmonella typhosa yang tidak mengandung antigen V, dan tidak semua Salmonella typhosa mempunyai antigen V. Salmonella ini adalah suatu genus bakteria enterobakteria gram negatif berbentuk tongkat. Species-species salmonella bisa bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida. Salmonella typhi merupakan bacillus gram negatif berbentuk batang, tidak berspora, mempunyai flagel, ukuran 2-4 mikrometer X 0,5-0,8 mikrometer, pada biakan agar koloninya besar bergaris tengah 2 sampai 3 milimeter, bulat, agak cembung, jernih, licin dan tidak menyebabkan hemolisis.

Gambar1. Morfologi Salmonella typhosa

II. PATOGENESIS DAN PATOLOGI Salmonella thyposa bersifat infektif terhadap manusia dan infeksi organisme ini berarti ditularkan dari sumber manusia. Tetapi, sebagian besar salmonella bersifat patogen bagi binatang yang merupakan sumber untuk infeksi bagi manusia. Binatang-binatang ini meliputi unggas, babi, binatang pengerat, sapi, kura-kura sampai burung kakaktua. Salmonella typhi menunjukan sifat resisten yang tinggi pada kondisi lingkungan di luar tubuh. Di antara faktor-faktor yang menyebabkan resisten terhadap infeksi salmonella adalah keasaman lambung, jasad renik flora usus normal dan daya tahan usus. Pada manusia, salmonella menimbulkan 2 macam penyakit utama, tetapi sering juga ditemukan bentuk campuran: 1. Demam Enterik Salmonella yang termakan mencapai usus halus dan masuk ke kelenjar getah bening lalu dibawa aliran darah. Kemudian kuman dibawa oleh darah menuju organ seperti lever dan jaringan limfoid di mana organisme berkembang biak. Setelah bermultiplikasi, bakteri bermigrasi kembali ke usus halus menyebabkan nekrosis dan ulcers dan disinilah mulai terlihat gejala-gejalanya.

Gambar2. Patogenesis Salmonella typhosa Setelah masa inkubasi 10-14 hari, timbul demam, lemah, sakit kepala, konstipasi. Demam sangat tinggi, limpa serta lever menjadi besar. Pada beberapa kasus terlihat bintik-bintik merah yang berlangsung sebentar. Jumlah sel darah putih normal atau rendah. 2. Enterokolitis Merupakan gejala yang paling sering dari infeksi Salmonella. Setelah makan Salmonella, 8 hingga 48 jam, timbul mual, sakit kepala, muntah dan diare yang hebat, dengan beberapa lekosit dalam tinja tetapi jarang terdapat darah. Biasa terdapat demam ringan tetapi biasanya kejadian ini sembuh dalam 2-3 hari. Gejala lain, biasanya diawali dengan demam lebih dari seminggu, pada awalnya seperti terkena flu (tanpa batuk dan pilek). Hanya saja, demam tifus muncul pada sore dan malam hari dan tidak juga turun meskipun sudah minum obat penurun demam/panas. Yang kedua, lidah yang terlihat berselaput putih susu di bagian tengah. Bila semakin parah, lever dan limpa ias membengkak. Penyakit ini ias berkomplikasi pada usus sehingga mengalami luka. 3. Sementara itu, yang sering menipu, suhu tubuh sering mendadak turun sehingga penderita menganggap sudah sembuh.

Anda mungkin juga menyukai