Anda di halaman 1dari 18

Tugas Individu

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas


mata kuliah Jatidiri Unsoed
Pengelolaan Diri








Nama : Mulif Luthfy Sholih
NIM : H1F012073
Prodi : Teknik Geologi




KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK - PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PURBALINGGA
2012
PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
LEMBAR PENGESAHAN


Paper ini disusun oleh :
Nama : Mulif Luthfy Sholih
NIM : H1F012073
Fakultas : Sains dan Teknik
J urusan : Teknik
Prodi : Teknik Geologi

Isi dan formatnya telah disetujui serta dinyatakan memenuhi syarat untuk
melengkapi tugas mata kuliah J atidiri Unsoed pada semester ini.
Telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :

Dosen Mata Kuliah
J atidiri Unsoed

Drs. Slamet Santoso SP., MS
NIP. 19580526 198410 1 001
PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
KATA PENGANTAR






Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan paper Pengelolaan Diri
(Manajemen Diri). Penulisan paper ini adalah salah satu tugas dan persyaratan
untuk mata kuliah J atidiri Unsoed di Program Studi Teknik Geologi Universitas
J enderal Soedirman.
Dalam penulisan paper ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan paper ini. Dalam
penulisan paper ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya
kepada Bapak Drs. Slamet Santoso SP., MS yang telah memberikan pengarahan
dan dorongan dalam paper ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.




Purbalingga, 30 Oktober 2012


Penulis
PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman J udul i
Halaman Pengesahan. ii
Kata Pengantar... iii
Daftar Isi... iv
Abstrak v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang... 1
B. Perumusan rmasalah.. 1
C. Tujuan.... 2
D. Manfaat...... 2
E. Ruang Lingkup.... 2
II. METODE PENULISAN
A. Objek Penulisan.. 3
B. Dasar Pemilihan Objek.. 3
C. Metode Pngumpulan Data..... 3
D. Metode Analisis.. 4
III. ANALISIS PERMASALAHAN
A. Pembahasan . . 5
B. Kesimpulan... 11
C. Saran. 12
DAFTAR PUSTAKA..... vi



PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
ABSTRAK

Diri seseorang terbentuk dan berkembang dalam interaksinya
dengan orang lain dalam kehidupan sosial. Tetapi, Diri juga memiliki
otonomi dan kemampuan menginisiasi tindakan. Untuk menjelaskan
dualitas ini, diperlukan definisi Diri yang memungkinkan sekaligus
penjelasan tentang keterkaitan Diri dengan kehidupan sosial dan otonomi
Diri menentukan tindakan.
Pengelolaan Diri selalu perlu mempertimbangkan pemahaman
tentang Diri yang selalu berada dan berkembang dalam konteks sosial.
Menggunakan konsep identitas naratif, derajat kesadaran, modus berpikir
naratif dan paradigmatik, serta Diri Dialogis, saya mengajukan pengertian
Diri dan pengelolaan diri. Diri di sini didefinisikan sebagai identitas
naratif yang dihasilkan oleh kesadaran gradual sebagai subyek (Aku) dan
obyek (Diriku) dengan menggunakan modus berpikir paradigmatik dan
modus berpikir naratif.
Manajemen-diri merupakan pengelolaan diri dalam rangka
mengembangkan Diri sambil tetap mempertahankan kesatuannya dengan
menggunakan berbagai derajat kesadaran dan memanfaatkan modus
berpikir naratif dan paradigmatik.





PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen diri (self management) saat ini merupakan istilah yang sangat
populer saat ini. Banyak seminar, training, maupun tulisan yang mengupas subyek
ini karena memang diperlukan bagi mereka yangberada di lingkungan profesional
maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Manajemen dirimerupakan
pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang kita lakukan,
sehingga membantu diri menghindari hal-hal yang tidak baik dan peningkatan
perbuatan yang baik dan benar. Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan
keselarasan pikiran, ucapan dan perbuatan sehingga apa yang dipikirkan sama dan
sejalan dengan apa yang diucapkan dan diperbuat. Integritas seperti inilahyang
diharapkan akan timbul dalam diri para mahasiswa dalam memanajemen diri.
Agar kita mempunyai strategi didalam mengelola diri kita, sehingga kita
mampu bekerja sesuai dengan waktu yang diberikan, kita pun mampu melakukan
aktifitas kita yang lainnya tanpa ada beban pekerjaan yang kita tinggalkan. Kita
pun dapat melakukan hobby kita, tanpa memikirkan pekerjaan, karena kita sudah
mampu mengelola diri kita. Dari seminar-seminar ataupun surat kabar lainnya
yang elektronik maupun cetak maka penulis ingin menuangkannya dalam bentuk
tulisan yang berjudul Pengelolaan Diri untuk Diri Sendiri maupun di
Lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Dalam pengelolaaan diri pasti kita terutama seorang mahasiswa akan
menemukan suatu masalah. Berikut ini adalah perumusan masalah dalam
pengelolaan diri.
1. Apa itu Pengelolaan Diri?
2. Apa Fungsi Pengelolaan Diri?
PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
3. Bagaimana menjadikan Hidup itu Produktif?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pembuatan paper ini adalah sebagai
berikut :
1. Mempelajari pengertian tentang manajemen diri.
2. Mempelajari pentingnya manajemen diri.
3. Mengetahui fungsi manajemen diri.
4. Memberikan infomasi tentang tips menjadi produktif.

D. Pemanfaatan
Fungsi dari kemanfaatan di tulisnya paper ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai hasil dari tugas yang diberikan oleh Drs.Slamet Santoso,. SP .,
MS sebagai dosen J atidiri Unsoed Program Studi Teknik Geologi
2. Sebagai bahan referensi untuk bahan pembelajaran bagi masyarakat
umum, atau Mahasiswa yang membutuhkan pengelolaan diri secara efisien.
3. Sebagai pembanding dari paper sejenis untuk menambah keragaman
pembahasan yang ada mengenai pengelolaan diri.
4. Sebagai bahan untuk pengaplikasian oleh para Mahasiswa lain dalam
Pengelolaan diri yang baik dan benar.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pembahasan masalah pada paper ini adalah segala
sesuatu yang berkenaan dengan masalah seputar Pengelolaan diri ditinjau
dari aspek lingkungan kepribadian serta lingkungan perkuliahan.


PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
BAB II
METODE PENULISAN

A. Objek Penulisan
Objek penulisan paper ini adalah mengenai Pengelolaan diri di lingkungan
pribadi serta lingkungan perkuliahan. Dalam Paper ini dibahas mengenai
pentingnya pengelolaan diri, masalah masalah dalam pengelolaan diri di
lingkungan kerja serta bagaimana cara mengatasi masalah tersebut.
B. Dasar Pemilihan Objek
Paper ini membahas mengenai Pengelolaan diri yang menjadi landasan
pentingnya pengelolaan diri di kehidupan sehari-hari.Pengelolaan diri adalah
kemampuan mengelola perilaku agar aktivitas bisa terselesaikan dengan baik.
Dalam bekerja, seseorang yang mempunya manajemen yang baik, biasanya
mampu mengelola dan menyelesaikan pekerjaan aktivitas yang berkaitan
dengan pekerjaan (seperti menjalin jejaring atau sekolah lagi). Memang, untuk
sebagian orang, mengelola diri tidaklah mudah. Karenanya, dalam proses ini
Mahasiswa perlu menetapkan tujuan, evaluasi Prilaku, serta penysunan
rencana-rencana untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Untuk itu, tak
jarang seorang mahasiswa perlu mengubah kebiasaan kebiasaan yang
menghambat yang selama ini sering dilakukan.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam pembuatan paper ini metode pengumpulan data yang digunakan
adalah kaji pustaka terhadap bahan-bahan kepustakaan yang sesuai dengan
permasalahan yang diangkat dalam paper ini yaitu dengan tema Pengelolaan
diri. Sebagai referensi juga diperoleh dari situs web internet yang membahas
mengenai hidup yang produktif.

PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
D. Metode Analisis
Penyusunan paper ini berdasarkan metode dekskriptif analisis, yaitu
mengedentifikasi permasalahan berdasarkan fakta yang ada, menganalisis
masalah perdasarkan pustaka dan data pendukung lainya serta mencari
alternatif pemecahan masalah.


















PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN

A. Pembahasan
1.Pengertian
Manajemen diri adalah orang yang mampu untuk mengurus dirinya
sendiri. Sedangkan kemampuan untuk mengurus diri sendiri itu dilihat dari
kemampuan untuk mengurus wilayah diri yang paling bermasalah. Dan
yang paling biasa bermasalah dalam diri itu adalah hati. Oleh karena itu kita
harus bisa memanaj hati.
Menata hati dan potensi yang ada di dalam diri diperlukan
kecerdasan. Saat ini seseorang berkarya tidak cukup dengan kecerdasan
rasional yaitu seseorang yang bekerja dengan rumus dan logika kerja saja,
atau dengan kecerdasan emosional (Goleman, 1996) agar merasa gembira,
dapat bekerjasama dengan orang lain, punya motivasi kerja,
bertanggungjawab dan life skill lainnya. Dan satu hal lain yaitu kecerdasan
spiritual agar seseorang merasa bermakna, berbakti dan mengabdi secara
tulus, luhur dan tanpa pamrih yang menjajahnya (Zohar, 2002).
J ika diantara ketiganya kita satukan untuk dapat manata atau memanej
diri, tidaklah mungkin semua yang sudah kita rencanakan dapat berjalan
sesuai dengan harapan. Karena dari ketiga kecerdasan tersebut saling
mendukung dalam menata diri.
Kesuksesan dapat dilihat dari kesuksesan seseorang dalam memanaj
dirinya sendiri. Karena setelah dapat memenaj diri sendiri pasti orang itu
akan dapat memimpin.


PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
2. Pentingnya Manajemen Diri
Manajemen diri sangat penting bagi setiap orang terutama mahasiswa,
karena manajemen diri dapat mengarahkan seseorang agar mampu berpikir
terus menerus terhadap kebaikan.Sebelum bisa memiliki pikiran ucapa
perbuatan baik, terleih dahulu seseorang harus memiliki pemahaman dan
pengertian yang benar. J adi urutan yang benar adalah:
Pemahaman benar =>pikiran benar =>ucapan benar =>Perbuatan benar.
Walaupun punya pemahaman terhadap kebaikan dan ketidakbaikan, belum
tentu pikiran seseorang mampu diarahkan terus-menerus terhadap kebaikan.
Dan walaupun seandainya pikiran seseorang sudah didominasi oleh kebaikan,
belum menjamin bahwa ucapannya selalu sejalan dengan pikiran baiknya.
Demikian pula tidak ada garansi bahwa perbuatannya secara fisik
merefleksikan sepenuhnya pikiran yang baik.
-Mungkin sering terjadi seperti ini :
Pemahaman/pengertian benar =>pikiran benar =>ucapan benar =>perbuatan
salah
-Kondisi yang lebih memprihatinkan adalah :
Pemahaman/pengertian benar =>pikiran benar =>ucapan salah =>perbuatan
salah
-Tidak tertutup kemungkinan juga :
Pemahaman/pengertian benar =>pikiran salah =>ucapan salah =>perbuatan
salah
J ohn C. Maxwell mengatakan bahwa pikiran berlanjut ke ucapan terus ke
perbuatan. J ika rangkaian ini terus dilakukan dapat membentuk kebiasaan yang
menghasilkan karakter seseorang dan akhirnya menentukan nasibnya.
3. Fungsi Manajemen Diri
Fungsi-fungsi manajemen dijelaskan dalam beberapa point di bawah, yaitu :
PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
1) Planning (merencanakan)
Dalam setiap pendapat para penulis selalu menyebutkan tentang planning
atau perencanaan. Tentulah hal ini pun memiliki alasan tertentu. Alasannya
adalah perencanaan sangatlah penting dalam suatu pengorganisasian. Itu
artinya pengorganisasian sesuatu hal akan sangat tidak efisien jika tidak
adanya perencanaan terlebih dahulu.
Definisi dari perencanaan sendiri adalah penentuan serangkaian tindakan
untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Dan tambahan untuk fungsi
perencanaan adalah sudah termasuknya fungsi pengaturan budget.
Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan
sebagai penetapan tujuan, policy, prosedur, budget, dan program dari suatu
organisasi. J adi dengan fungsi planning termasuk budgeting yang
dimaksudkan fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai
oleh organisasi, menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman
pelaksanaan yang harus dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang
diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari
rangkaian tindakan yang akan dilakukan.
2) Organizing (Pengorganisasian)
Tidaklah lengkap jika membicarakan tentang manajemen tapi tidak
menyinggung tentang organizing atau organisasi. Organizing dimaksudkan
untuk mengelompokkan kegiatan sesuai dengan tingkat keperluannya, yakni
penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi dari setiap unit yang ada
dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara
masing-masing unit tersebut.
Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai
keseluruhan aktivitas di manajemen dalam mengelompokkan orang-orang
beserta dengan penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab
masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas yang berdaya guna dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam perencanaannya.
PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
3) Staffing/Assembling Resources (Penyusunan)
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan
personalia pada organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.
Organizing dan Staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat
erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk
menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi,
sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan
memangku masing-masing jabatanyang ada dalam organisasi tersebut.
4) Leading (Memimpin)
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen sebagai
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain
bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni :
1) Mengambil keputusan,
2) Mengadakan komunikasi,
3) Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya
mereka bertindak
4) Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya,
5) Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5) Controlling (Pengendalian)
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian ke
bagian yang lebih rendah pangkatnya adalah salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar
dengan maksud mencapai tujuan yang sudah yang sudah digariskan
semula.
PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
6) Directing atau Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah atau
instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar
tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan
yang telah ditetapkan semula.
Directing atau Commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat
berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan
suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasikan kegiatan
berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang
ditetapkan sebelumnya.

4. Tips Menjadi Produktif
Pernahkah kita merasa pada saat bekerja jarum jam sudah menunjukkan
pukul 11 menjelang makan siang padahal kita belum sempat menyelesaikan satu
pekerjaan pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus
disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif. Kita bisa saja
menghabiskan sekian jam tanpa menghasilkan apa-apa. Ada beberapa prinsip
yang sebaiknya kamu pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga kita bisa
bekerja efektif :
1. Menyusun Rencana
Ada ungkapan yang mengatakanIf you fail to plan, you plan to
fail.Apabila Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan
sebagian besar waktu Anda bertanya Apa yang harus saya kerjakan sekarang
ya?. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu.
Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa
mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta
waktu pengerjaannya.
PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari
catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar
memberikan sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan
hari itu.
Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya
Anda merasa energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya
biasanya waktu antara jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya
sedang on fire. Disaat itu saya manfaatkan untuk memulai atau
menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang tersisa
biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan
prioritas lebih rendah.
Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustmentkapanpun.
J angan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda
melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu
adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri.
2. Fokus
Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa
pekerjaan sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba
menyenangkan boss Anda dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi
tanpa Anda sadari sebenarnya Anda justru membebani diri Anda dengan stress
dan belum tentu juga apa yang Anda kerjaan akan berkualitas bagus.
Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian
Anda tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu
lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat
kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila
Anda harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang
bersamaan.
3. Hindari Interupsi
PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi
sumber interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa
dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk
menanganinya :
J awab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda
sedang fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan
waktunya seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah
agak bebas.
Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa
coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email
tiap kali itu datang. J awablah email yang berkaitan dengan pekerjaan Anda
saat itu dan hindari multi-tasking.
Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur waktu
Anda sehari-hari. J angan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu
produktifitas Anda.

B. Kesimpulan

Pengertian Diri tak dapat dilepaskan dari konteks sosial dan
budaya. Diri bukan satu substansi yang berdiri sendiri sehingga tidak dapat
dipilah secara jelas dari yang lain. Diri perlu dipahami sebagai kumpulan
relasi dengan dunia tempat individu tumbuh dan berkembang. Namun,
Diri juga memiliki kemampuan untuk menentukan tindakan-tindakannya
sendiri dan mensintesis berbagai pengaruh dari luar.
Meskipun merupakan kumpulan relasi dengan dunia, Diri bukan
semata produk dari situasi sebab Diri juga memiliki kemampuan untuk
memilah-milah pengaruh dari luar dan memilih unsur-unsur mana yang
akan diintegrasikan dalam konfigurasi Diriku. Dengan kata lain, Diri juga
memiliki kesatuan yang didasari oleh prinsip-prinsip tersendiri yang
otonom. Sebagai identitas naratif, Diri merupakan suatu kontinum yang
PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
dapat berubah dan semakin terdiferensiasi sambil tetap mempertahankan
identitas yang tetap. Kesadaran dengan derajat bergradasi berfungsi untuk
menyatukan berbagai unsur Diriku sehingga menjadi Aku yang
terintegrasi.
Manajemen terhadap Diri sendiri dimungkinkan dan hanya dapat
dilakukan dengan pemanfaatan kesadaran dalam berbagai derajat, dari
derajat terendah hingga derajat tertinggi yang mungkin dicapai. Semakin
luas rentang kesadaran dan semakin tinggi derajatnya, semakin
komprehensif manajemen terhadap diri sendiri. Diri dapat berkembang
sambil tetap terjaga kesatuannya. Dengan manajemen-diri, Diri
membentuk kompleksitas yang makin tinggi, semakin terdiferensiasi
sekaligus semakin terintegrasi.

C. Saran
Mahasiswa dalam keseharianya membutuhkan manajemen diri.
Manajemen sangatlah berpengaruh besar terhadap kehidupan mahasiswa,
terutama jika berorganisasi. Bukan hanya berorganisasi, tapi dalam kehidupan
sehari-hari pun segala jenis dan macam manajemen baik itu manajemen
waktu, manajemen pengetahuan, dan lain-lain akan sangat bermanfaat bila
diimplementasikan secara tepat pada sasarannya masing-masing.





PENGELOLAAN DIRI [Mulif Luthfy Sholih (H1F012073)]
DAFTAR PUSTAKA

Santoso, S dkk. 2007. Buku Ajar Mata Kuliah Jatidiri Unsoed. Purwokerto:
Unsoed Press.
Prawoto, Agus. 2010. Modul Manajemen Diri Diklat Account Representative. J akarta:
Pusdiklat Pajak.
Prama, Gede. 2009. Manajemen Diri (self management). klinikotak.blogspot.com.
Majdi, Udo Y.E. 2007. Manajemen Diri:Upaya Membangun Karakter (Character
Building) Masisir. supraptoe.wordpress.com.
Website
http://rendyprasetya234.wordpress.com/2011/01/10/penerapan-manajemen-dalam-
kehidupan-mahasiswa/
http://ceritablogkita.blogspot.com/2010/10/pentingnya-manajemen-diri.html
http://supraptoe.wordpress.com/2007/05/12/manajemen-diriupaya-membangun-karakter-
character-building-masisir/
http://www.pengembangandiri.com/articles/26/1/Manajemen-Diri--Mengatur-Waktu-
untuk-Mencapai-Produktifitas/Page1.html

Anda mungkin juga menyukai