(INTEGRATED CIRCUIT)
LAPORAN
REALISASI PERANCANGAN ELEKTRONIKA I
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Praktek Pengolahan Sinyal
di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika
Oleh :
Nama
NIM
Kelas
: 3EA
Kelompok
: II
: 196501291991031002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulishaturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek
Realisasi
Perancangan
Elektronika
mengenai
Mengenal
Rangkaian
Penulis
ii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Tujuan ................................................................................................... 1
1.2 Dasar Teori............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
2.1 Multivibrator Rangkap Astabel/Monostabel (IC 556) .......................... 3
2.1.1 Rangkaian Astabel .................................................................... 4
2.1.2 Rangkaian Monostabel .............................................................. 6
2.2 Multivibrator Astabel/Monostabel CMOS (4047 B) ............................ 8
2.3 Multivibrator rangkap bistabel (CMOS 4013 B) .................................. 11
2.4 IC dengan 4 gerbang (quad) NAND, dua input (CMOS 4011B) ......... 15
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 20
3.1 Analisa .................................................................................................. 20
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
20
21
22
22
iii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
TUJUAN
Penulisan laporan Mengenal Rangkaian Terintegrasi (Integrated Circuit) ini,
bertujuan untuk:
1. Mengetahui lebih dalam apa itu Integrated Circuit
2. Mengetahui fungsi-fungsi dari Integrated Circuit
3. Mengetahui contoh dan pegaplikasian rangkaia terintegrasi ini
4. Memperluas pengetahuan tentang komponen-komponen elektronika
5. Melatih mahasiswa agar lebih terampil dalam melakukan perancangan
elektronika.
1.2
DASAR TEORI
Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika
Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika
dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit
(IC) adalah Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang
paling sering digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam
bahasa Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit
Terpadu.
Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat dibedakan
menjadi IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari keduanya.
a. IC LINIER
IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada umumnya
berfungsi sebagai :
Voltage Comparator
Multiplier
b. IC DIGITAL
IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan
Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu Tinggi dan Rendah atau dalam kode
binary dilambangkan dengan 1 dan 0.
IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :
Flip-flop
Timer
Counter
Multiplexer
Calculator
Memory
Clock
Vibrator
Microprocessor (Mikroprosesor)
Microcontroller
Hal yang perlu dingat bahwa IC (Integrated circuit) merupakan Komponen
Elektronika Aktif yang sensitif terhadap pengaruh Electrostatic Discharge (ESD). Jadi,
diperlukan penanganan khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan pada IC tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari banyaknya pengaplikasian rangkaian terintegrasi (IC) ini, ada beberapa
contoh dasar pengaplikasin dari fungsi terintegrasi, diantaranya :
2.1
tinggi (bila tegangan output sama dengan batere, 9 volt), dan keadaaan rendah (bila
tegangan output sama dengan 0 volt). Multivibrator astabel atau free running tidak
stabil dalam kedua keadaaan (karena itu disebut astabel, yang berarti tidak stabil)
melainkan berubah-ubah dari keadaan yang satu ke keadaan yang lan secara bergantian
dan memberikan output gelombang siku. Jadi alat ini merupakan osilator gelombang
siku. Disebut juga clock (jam), dan banyak digunakan pada bagian-bagian komputer.
multivibrator yang terpisah (tetapi mempunyai sambungan tegangan yang sama), dan
masing-masing dapat digunakan sebagai multivibrator astable atau monostabel.
Dengan arus output maksimum 200 mA, multivibrator ini dapat menggerakan
loudspeaker atau menyalakan beberapa LED.
2.1.1
RANGKAIAN ASTABEL
IC 556
1 buah
LED
1 buah
Resistor :
680
1 buah
10 K
1 buah
1 M
1 buah
Elco 1 F
1 buah
Keramik 0,01 F
1 buah
Kapasitor :
Batere 9V
1 buah
1 buah
Protoboard
secukupnya
Kabel Penghubung
secukupnya
Dua hambatan luar R1 dan R2 serta kapasitor C1 diperlukan untuk memperoleh getaran
(frekuensi) yang diinginkan dengan perjitungan
=
1,4
(R1 + 2 x R2) 1
R1 dan R2 dalam satuan ohm dan C1 dalam satuan farad. Bila R2 jauh lebih besar dari
R1 seperti pada contoh ini maka :
=
1,4
0,7
=
2 x R2 x 1
R2 x 1
0,7
106 x 106
1. Temukan kaki 1 dari IC, dengan tanda bulatan atau taktik pada salah satu ujung
wadahnya. Tempatkan IC dengan teliti pada papan rangkaian dengan posisi
seperti pada gambar; tekan dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki yang
bengkok.
2. Sisipkan kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negative, serta
antara socket-socket lain pada papan rangkaian, sesuai dengan gambar
rangkaian.
3. Sisipkan R1, R2, C1, dan C2. Usahakan agar pemasangan kapasitor C1 tidak
keliru, biasanya dekat kutub + terdapat lekukan, sedang dekat kutub ada
gelang hitam.
4. Sisipkan LED. Jangan lupa, kaki katoda adalah yang terdapat potongan rata
pada alas kotaknya (atau: kaki katoda c biasanya lebih pendek dari kaki anoda
a).
5. Periksalah rangkaian dengan teliti.
6. Hubungkan
batere
dengan
memperhatikan
kutub-kutubnya.
Kawat
T = 1,1 x R1 x C1
Diaman T dalam satuan detik, R1 dalam satuan ohm, dan C1 dalam satuan farad.
Sebagai contoh: bila R1 = 2,2 M = 2,2 x 106 dan C1 = 10-6 farad, maka T = 1,1 x 2,2
x 106 x 10-6 = 2,4 detik.
IC 556
1 buah
LED
1 buah
Resistor :
680
1 buah
2,2 M
1 buah
Elco 1 F
1 buah
Keramik 0,01 F
1 buah
Kapasitor :
Batere 9V
1 buah
1 buah
Protoboard
secukupnya
Kabel Penghubung
secukupnya
2.2
hanya menggunakan satu resistor dan satu kapasitor (jangan gunakan kapasitor
elektrolit), dan mempunyai tiga output astabel. Setiap output dapat menyalakan LED,
akan tetapi untuk menggerakkan loudspeaker harus memakai penguat transistor. Pada
pengoperasian monostabel, multivibrator ini dapat dinyalakan (triggered) oleh sisi
positif atau sisi negative.
diperlihatkan
pada
gambar
tinggi
maka
yang
lain
0,23
RxC
1 = 2,2 106 107 = 1. Frekuensi putput osilator f2 adalah 2f1 atau 2 Hz.
IC CMOS 4047
1 buah
LED
3 buah
Resistor :
680
3 buah
2,2 M
1 buah
1 buah
Batere 9V
1 buah
Switch ON/OFF
1 buah
1 buah
Protoboard
secukupnya
Kabel Penghubung
secukupnya
10
1. Temukan kaki 1 dari IC dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu
ujung wadahnya. Tusukkan IC dengan hati-hati pada papan rangkaian dengan
posisi seperti pada gambar; hati-hati jangan sampai ada kaki yang bengkok atau
tersentuh.
11
2. Sisipkan kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negative serta
antar socket pada papan rangkaian, seperti pada gambar.
3. Sisipkan R, R1, R2, R3, dan C.
4. Sisipkan LED. Perlu diingat kaki katoda adalah kaki yang diberi tanda dengan
potongan rata pada wadahnya (kaki katoda c lebih pendek dari kaki anoda a).
5. Periksa rangkaian dengan teliti.
6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya yang benar. Kawat
penghubung S1 merupakan saklelar untuk menyambung dan memutuskan
hubungan batere. Pasang S1 pada on. LED harus mulai menyala dan mau
berganti-ganti; bila salah satu tidak bekerja, mungkin terdapat hubungan yang
salah. Perhatikan :
(a) Ketika LED 1 (output Q) menyala LED 2 (output ) padam dan sebaliknya.
(b) LED 3 (output osilator) berkedip dua kali lebih cepat daripada LED 1 dan
LED 2. Bila kedipan itu terlalu cepat dan sukar diikuti, ubahlah R dari 2,2
M menjadi 10 M.
2.3
mempunyai dua keadaan output yang stabil. Tegangan outputnya dapat tetap tinggi
atau rendah dalam jangka waktu lama. Untuk mengubah keadaannya diperlukan
input yang disebut pemicu (trigger). Bistabel dapat dihubungkan menjadi alat
penghitung elektronik yang menghitung jumlah pemicu input.
IC CMOS 4013 B merupakan bistabel rangkap dengan kaki-kaki tegangan yang
digunakan bersama.
IC CMOS 4013 B
1 buah
LED
2 buah
Resistor :
12
680
1 buah
4,7 K
1 buah
Switch Toogle
1 buah
Switch ON/OFF
1 buah
Batere 9V
1 buah
1 buah
Protoboard
secukupnya
Kabel Penghubung
secukupnya
1. Temukan kaki 1 dari IC dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu
ujung wadahnya. Tusukan IC dengan hati-hati pada papan rangkaian dengan
posisi seperti pada gambar; hati-hati jangan sampai ada kaki yang bengkkok
atau tersentuh.
2. Sisipkan kabel-kabel penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negative
serta antar socket pada papan rangkaian sesuai pada gambar.
3. Sisipkan R1 dan sakelar S2 ; tempatkan tombol sakelar S2 di sebelah kanan.
13
4. Sisipkan LED. Perlu diingat kaki katoda adalah kaki yang diberi tanda dengan
potongan rata (kaki katoda c lebih pendek dari kaki anoda a).
5. Periksa rangkaian dengan teliti.
14
bistabel menjadi tinggi hanya dua kali. Bistabel ini menghitung setiap input
trigger positif yang kedua; alat ini adalah rangkaian dibagi dua. Periksalah
bahwa memang demikian, untuk enam, delapan trigger positif dan seterusnya.
Percobaan
1. Output hubungkan dengan LED lain, seri dengan resistor pembatas arus
sebesar 4,7 K antara output (kaki 2) dengan jalur negative. Bila engkauu
memberikau trigger positif maka akan engkau dapatkan :
a. Output Q dalam keadaan tinggi ketika output rendah dari demikian,
sebaliknya ; output Q dan saling mengisi
b. Frekuensi pulsa output (juga output Q) adalah setengah frekuensi
penyalaan (trigger) positif.
15
2.4
gates) yang terbuka dan memberikan tegangan output tinggi hanya apabila pada
inputnya (biasanya ada lebih dari satu) di penuhi beberapa persyaratan tertentu. Ada
empat macam bentuk gate yang penting, yaitu AND, NAND, NOR, OR. Pada table
kebenaran (truth table) di bawah ini untuk dua input A dan B output atau input
tinggi (yaitu 9V) dinyatakan dengan angka 1, sedang output atau input rendah
(yaitu 0V) dinyatakan dengan angka 0.
16
Input
A B
0 0
0 1
1 0
1 1
Output
C
0
0
0
1
Input
A B
0 0
0 1
1 0
1 1
Output
C
1
1
1
0
Input
A B
0 0
0 1
1 0
1 1
Output
C
1
0
0
0
Input
A B
0 0
0 1
1 0
1 1
Output
C
0
1
1
1
Gerbang AND memberikan output tinggi hanya apabila kedua inputnya tinggi ;
gerbang NOR memberikan output tinggi hanya apabila kedua inputnya rendah.
Kita akan menggunakan kedua gerbang ini pada percobaan-percobaan di bagian akhir
buku ini. Satu jenis gerbang dapat dibuat dari gabungan satu jenis gerbang yang
lainnya. Sebagai contoh gerbang AND, OR, dan NOR dapat dibuat dari gerbang
NAND seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
IC CMOS 4011B merupakan gerbang NAND quad dua input ; terdiri dari empat
gerbang NAND, setiap gelombang mempunyai dua input akan memiliki kaki-kaki catu
tegangan yang sama. Kita akan menggunakan IC ini untuk membuat tiga jenis gerbang
yang lain.
IC CMOS 4011B
1 buah
LED
1 buah
Resistor 680
1 buah
Batere 9V
1 buah
1 buah
17
Switch ON/OFF
1 buah
Protoboard
secukupnya
Kabel Penghubung
secukupnya
1. Temukan kaki 1 dari IC dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu
ujung wadahnya. Tusukkan IC dengan hati-hati pada papan rangkaian dengan
posisi seperti pada gambar. Tekan dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki
yang bengkok atau tersentuh.
2. Sisipkan kawat-kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negative,
serta antar socket pada papan rangkaian sesuai dengan gambar.
3. Sisipkan R1
18
4. Sisipkan LED. Perlu diingat kaki katoda adalah kaki yang diberi tanda dengan
potongan rata pada wadahnya (kaki katoda c lebih pendek dari kaki anoda a).
5. Periksa rangkaian dengan teliti.
6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya yang benar. Kawat
penghubung S1 merupakan sakelar penyambung dan pemutus batere. Pasang S1
pada on. Periksa table untuk gerbang AND dengan menghubungkan :
a. A dan B ke jalur positif, sehingga kedua inputnya tinggi, yang
menyebabkan LED menyala (jika tidak demikian, kemungkinan ada
hubungan yang salah dalam rangkaian).
b. A ke jalur positif (tinggi) dan B ke jalur negative (rendah); output menjadi
rendah, mengakibatkan LED padam.
c. A dan B ke jalur negative (keduanya rendah) LED tetap padam; hal ini
memperlihatkan bahwa output rendah lagi.
d. A ke jalur negative (rendah) dan B ke jalur positif (tinggi): output
rendah juga.
19
Percobaan
1. Gerbang OR. Dengan menggunakan tiga gerbang NAND dalam satu IC 4011B,
buatlah hubungan untuk memperoleh gerbang OR, kemudia periksa kembali
tabelnya.
2. Gerbang NOR. Gunakan empat gerbang NAND dalam satu IC 4011B, untuk
membuat gerbang NOR, kemudian periksa table untuk gerbang NOR ini.
BAB III
PENUTUP
3.1
ANALISA
Setelah dilakukannya percobaan, dapat dianalisa bahwa rangkaian IC ini setiap
=
= ,
,
,
20
21
0,23
2,2 106 107
frekuensi, hanya tingal memperkecil resistor dan kapasitornya saja, sedangkan untuk
22
23
mengkombinasi hasil dari gerbang NOT tadi, yaitu unutk gerbang pertama input 1
(missal A) dan input 2 (missal B), maka hasil persamaannya adalah A.B, maka untuk
menjadikannya gerbang AND, maka A.B harus di not kan, jadi output dari gerbang
pertama akan menjadi input 1 dan input 2 gerbang NAND selanjutnya sehingga NOT
pun akan hilang dan menjadi gerbang AND yaitu A.B.
Untuk percobaan selanjutnya yaitu membuat gerbang OR maka dibutuhkan 2
gerbang NOT dari gerbang NAND dan 1 gerbang NAND lagi sebagai input dari
gerbang NAND yang telah dibuat menjadi NOT tersebut. Jadi input A yang
dimasukkan ke kedua input gerbang NAND yang menjadi NOT akan keluar dan
menjadi masukan bagi input gerbang NAND ketiga, begitupun dengan input B, input
B menjadi masukan gerbang NAND kedua yang dijadikan NOT dengan cara
menggabung input 1 dan 2 pada gerbang NAND kedua ini sehingga menjadi gerbang
NOT. Lalu gerbang NOT kedua ini akan menjadi masukan dari input kedua dari
gerbang NAND, sehingga output gerbang ketiga yang dihasilakan adalah A.B, dan jika
disederhanakan dengan de morgan maka didapatkan A+B dan menjadi gerbang OR
yaitu A + B. Untuk mendapatkan gerbang NOR, kita hanya perlu menambahkan
gerbang NOT untuk membuat gerbang OR yang sebelumnya, menjadi gerbang NOR,
jadi output dari 3 gerbang NAND yang dapat menghasilkan gerbang NOR tersebut
dijadikan sebagai input dari gerbang NOT yang dibuat dari gerbang NAND, yaitu
dengan cara output OR ini dijadikan sebagai input gerbang selanjutnya yaitu gerbang
NAND keempat dengan cara menggabungkan input 1 dan input 2 gerbang NAND
keempat ini atau dengan kata lain memberikan output dari gerbang OR yang telah
dibuat tadi sebagai masukan dari input 1 dan input 2 dari gerbang NOT yang dibuat
dari gerbang NAND keempat ini sehingga output yang dihasilkan oleh gerbang NAND
keempat ini adalah A+B atau gerbang NOR. Brgitupun sebaliknya, dengan gerbang
NOR pun kita dapat membuat atau membentuk gerbang-gerbang dasar lainnya dengan
menggunakan persamaan aljabar Boolean dan teorema de morgan
24
3.2
KESIMPULAN
Setelah dilakukannya percobaan dan dilakukannya penganalisaan didapatkan
bahwa integrated circuit (IC) atau lebih dikenal masyarakat Indonesia dengann
rangkaian terintegrasi adalah sebuah komponen yang isinya adalah gabungan dari
beberapa komponen dasar baik pasif maupun aktif seperti resistor, kapasitor, diode,
dan transistor yang difungsikan sebagai suatu fungsi. Jadi pada pengaplikasiannya,
setiap IC memiliki fungsi yang berbeda sehingga tidak dapat menggunakan IC yang
berbeda fungsi dengan fungsi lainnya. IC ini dibuat untuk memperkecil atau
menghemat penggunaan komponen lain sehingga suatu perancangan alat elektronika
dapat dibuat dengan begitu simple dan sederhana serta juga dapat menghemat biaya
produksi sehingga sang produsen pun dapat menjualnya dengan murah. Walaupun IC
masih terkadang masih tetap menggunakan komponen luar, akan tetapi komponen
tersebut diganakan hanay sebagi komponen tambahan/pendukung untuk menghasilkan
fungsi yang lebih sempurna dan lebih maksimal.
3.3
SARAN
Sebelum melakukan percobaan, ada baiknya untuk memeriksa kembali
peralatan dan komponen yang digunakan. Apakah masih baik untuk digunakan,
ataukah tidak. Misal, pada baterai 9V, periksa dengan multimeter apakah voltase masih
berada di 8-10V dan arus yang masih sekitar 200mA-500mA. Cara yang paling mudah
adalah mengukurnya dengan multimeter, komponen-komponen dasar yang biasa
digunakan seperti (resistor, diode, transistor, kapasitor) dapat diukur dengan
multitester, namun setiap komponen biasanya memiliki beberapa toleransi, sehingga
nilai tidak terlalu presisi atau tidak terlalu persis dengan apa yang biasanya tertera pada
badan komponen itu sendiri. Pada saat merangkai menggunakan protoboard, harus
sangat dijaga dalam penempatan jumper, karena penempatan jumper itu sendiri sangatsangat menentukan arus yang dikonsumsi oleh komponen. Selalu berhati-hati dan teliti
demi mencapai hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, Lutfi. 2014. Buku Petujuk Praktek Dasar Realisasi Rancangan 1. Palembang.
Politeknik Negri Sriwijaya
http://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-fungsi-ic/
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/astabil-multivibrator/
25