Disusun oleh:
ARVIN WAHYU HARTANTO
NIM. 12.1.062
Disusun Oleh:
LEMBAR PERNYATAAN
: 12.1.062
Alamat
Menyatakan dan bersumpah bahwa Studi Kasus ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di
perguruan tinggi manapun.
Jika dikemudian hari ternyata saya terbukti melakukan pelanggaran atas pernyataan dan sumpah
tersebut diatas, maka bersedia menerima sanksi akademik dari almamater.
Arvin Wahyu H
NIM 12.1.062
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan
Karya
Tulis
yang
Sederhana
ini
kepada :
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
petunjuk
jalan
serta
keimanan
dalam
setiap
langkahku.
Kedua
orang
tuaku
yang
selalu
mendidik
dan
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing II,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan
LEMBARAN PENGESAHAN
Proposal Tugas Akhir dengan judul Pemberian Pengetahuan Kepada
Klien Tentang Pencegahan Hipertensi Untuk Mengurangi Frekuensi
Kekambuhan di Rumah.
TIM PENGUJI
Nama
.
Tanda tangan
Ketua
Anggota
: 1. ..
..
2. ...
..
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan
...
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Pemberian Penyuluhan
Keluarga tentang Penyakit Hipertensi sebagai Intervensi Untuk Mengurangi Frekuensi
Kekambuhan pada Tn. A di Rumah Sakit Z sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Laporan Tugas Akhir ini penulis susun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Ahli Kadya Keperawatan di Program Studi Keperawatan Poltekkes Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Malang.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan banyak pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Kolonel Ckm. dr. I Putu Gde Santika, M.Si, selaku Ka Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
Malang.
2. Letnan Kolonel Ckm dr. Nirawan Putranto, Sp.M, selaku Direktur Poltekkes RS. dr.
Soepraoen Malang.
3. Mayor Ckm (K), Mustriwi, S.Kep.,Ners, selaku Ka Prodi Keperawatan.
4. Ibu Tien Aminah, S.Kep.,Ners, selaku pembimbing I dalam penelitian ini yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
5. Bapak Riki Ristanto, S.Kep.,Ners, selaku Pembimbing II dalam penelitian ini yang telah
memberikan bimbingan dan saran hingga terwujudnya Laporan Tugas Akhir ini.
6. Bapak Arif Sudrajat, S.Kep.,Ners, selaku Kepala Ruang Melati yang telah menyediakan
waktu untuk membimbing dalam penyusunan.
7. Para responden yang telah ikut berpartisipasi dalam penelitian ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Keperawatan dan seluruh pihak yang telah membantu
kelancaran penelitian ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, dengan sebaik-baiknya.
Namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu demi
kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak, untuk
menyempurnakannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Cover Dalam
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Studi Kasus
1.5 Batasan Studi Kasus
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Penyakit Hipertensi
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Hipertensi
2.3 Konsep Tindakan Keperawatan pada pasien Hipertensi
BAB 3 METODE STUDI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi menurut WHO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7 . . . . . . . . . . . . . .
Tabel 2.3 Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia . .
ABSTRAK
Ida, Arvin.2012 Pemberian Penyuluhan Keluarga tentang Penyakit Hipertensi sebagai Intervensi
Untuk Mengurangi Frekuensi Kekambuhan pada Tn. x di Rumah Tugas Akhir. Program Studi
Keperawatan Poltekkes RS. dr. Soepraoen Malang. Pembimbing I Tien Aminah, SKep.,Ners,
Pembimbing II Nunung Ernawati, SKep.,Ners.
Hipertensi merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia dan
jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Hipertensi adalah penyakit yang bersifat reversible dan
dapat menyebabkan kematian. Masalah yang dirasakan adalah pusing kepala yang sangat berat
saat kekambuhan terjadi. Untuk mengatasi dan mencegah kekambuhan hipertensi perlu
mendapatkan penyuluan kepada pihak keluarga termasuk pasien.
Desain penelitian ini menggunakan desain studi kasus. Subyek penelitian adalah keluarga dari
Tn.A yang menderita Hipertensi. Kriteria subyek adalah keluarga yang ayahnya menderita
hipertensi dengan frekuensi kekambuhan kurang dari 3 kali sebulan dan didapatkan jumlah
subyek 1 orang, pada bulan Sebtember 2012. Fokus penelitian adalah pemberian penyuluhan dan
frekuensi kekambuhan. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan wawancara mendalam
(indepht interview). Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan content material
analysis
Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial keluarga yang banyak diberikan oleh keluarga
kepada penderita Hipertensi adalah menghindarkan penderita dari kondisi stress, pola makan
yang seimbang harus selalu diperhatikan, membiasakan penderita hipertensi untuk mengatur pola
hidupnya dengan tidaj=k merokok ataupun meminum minuman alkhohol. Dengan dukungan
seperti diatas maka didapatkan frekuensi kekambuhan yang dialami oleh penderita Hipertensi
adalah frekuensi kekambuhan rendah yaitu sebanyak 3 kali pertahun.
Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya penyuluhan keluarga agar dapat meminimalkan
frekuensi kekambuhan yang dialami penderita Hipertensi.
Kata Kunci : penyuluhan keluarga, frekuensi kekambuhan.
1.1
Latar Belakang
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit kronis yang paling banyak dijumpai.
Seseorang dianggap mengidap hipertensi bila secara berulang hasil pemeriksaan tekanan
darahnya melebihi 140/90 mm Hg. Ada dua jenis hipertensi:
Hipertensi primer/esensial di mana tidak ada hal spesifik yang menjadi
penyakit lain, misalnya karena stress, sakit ginjal, preeklamsia, atau apnea (sesak napas saat
tidur).
Bingung
Jantung berdebar-debar
Penglihatan kabur
Mimisan
1.3
Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Pemberian
b. Tujuan Khusus
Penelitian yang berjudul Pemberian Pengetahuan Kepada Klien Tentang
Pencegahan Hipertensi Untuk Mengurangi Frekuensi Kekambuhan Saat di Rumah
secara khusus bertujuan untuk mendeskripsikan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Manfaat Penelitian
1. Bagi profesi keperawatan
Klien
Tentang
Pencegahan
Hipertensi
BAB II
Untuk
Mengurangi
Frekuensi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
Pengertian
Hipertensi yang diderita seseorang erat kaitanya dengan tekanan
sistolik dan diastolik atau keduanya secara terus menerus. Tekanan sistolik
berkaitan dengan tingginya tekanan pada ateri bila jantung berkontraksi,
sedangkan tekanan darah diastolik berkaitan dengan tekanan ateri pada
saat jantung relaksasi diantara dua denyut jantung. Dari hasil pengukuran
tekanan sistolik memiliki nilai yang lebih besar dari tekanan diastolik
(Corwin, 2005).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana dijumpai tekanan darah
lebih dari 140/90 mmHg atau lebih untuk usia 13 . 50 tahun dan tekanan
darah mencapai 160/95 mmHg untuk usia di atas 50 tahun. Dan harus
dilakukan pengukuran tekanan darah minimal sebanyak dua kali untuk
lebih memastikan keadaan tersebut (WHO, 2001).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah yang lebih tinggi
dari 140/90 mmHg dapat diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya,
mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi
maligna. Keadaan ini dikategorikan sebagai primer atau esensial (hampir
90% dari semua kasus) dan hipertensi sekunder, terjadi sebagai akibat dari
2.1.2
Jenis
Table 2.1
Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII
Klasifikasi Tekanan
Darah
(mmHg)
< 120
120-139
140-159
>160
(mmHg)
Dan < 80
Atau 80-89
Atau 90-99
Atau >100
Normal
Prehipertensi
Hipertensi stadium 1
Hipertensi stadium 2
Table 2.2
Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO
Katagori
Optimal
(mmHg)
< 20
(mmHg)
< 80
Normal
< 130
< 85
Normal Tinggi
Tingkat 1 (hipertensi ringan)
130 139
140 159
85 89
90 99
140 149
160 179
180
140
90 94
100 109
110
< 90
140- 149
< 90
e. Obesitas
7. Komplikasi Hipertensi
c) Nitroglycerin
d) Labetalol
Nifedipine merupakan kalsium antagonis dengan kerja yang
sangat cepat dan bisa diberikan per-oral, tetapi obat ini bisa
menyebabkan hipotensi, sehingga pemberiannya harus diawasi
secara ketat.
9. Pemeriksaan Penunjang Hipertensi
Pemeriksaan labrotorium rutin yang dilakukan sebelum memulai
terapi bertujuan menentukan adanya kerusakan organ resiko lain atau
mencari penyebab hipertensi sebagai tambahan dapat dilakukan
pemeriksaan lain seperti kreatinin, protein urin 24 jam, asam urat,
kolesterol/LDL, TSH, EKG dan CT-Scan, foto rontgen, dan glukosa.
B. Senam Jantung Sehat
1. Olahraga Senam Jantung Sehat
Jantung manusia bekerja keras setiap hari. Ia harus memompa
darah ke seluruh tubuh selama 24 jam nonstop. Ketika pembuluh darah
tersumbat oleh kolesterol atau lemak, kerja jantung makin berat. Darah
mudah yakni rumus 200 yaitu 200 dikurangi umur. Itulah nadi maksimal
yang boleh dilakukan sewaktu melaksanakan latihan.
a. Tidak merokok
b. Menjaga keseimbangan tinggi dan berat badan
Bagi anggota yang lebih muda, gerakan jalan di tempat dapat
ditingkatkan menjadi lari di tempat atau mengangkat kaki lebih tinggi,
misalnya untuk usia 30 tahun ke bawah atau usia 40 tahun tetap berlatih.
Untuk anggota yang lebih tua, usia 50 tahun ke atas, gerakan jalan di
tempat cukup memacu jantung agar mencapai sasaran. Tinggi kaki
disesuaikan dengan hasil latihan, bisa lebih rendah atau lebih tinggi.
Gerakan yang dilakukan pada setiap persendian, hendaklah diikuti
dengan benar dan sungguh-sungguh agar hasil kerja otot memmberikan
efek optimal, serta mampu mengoreksi sikap dan gerak yang salah.
Akhirnya akan mampu meningkatkan kecepatan gerak sehingga tercapai
gerakan yang berkualitas. Pada akhir gerakan Senam Jantung Sehat,
sengaja ada pemcuan denyut jantung dengan menambah beban latihan,
agar dosis latihan/denyut jantung latihan tercapai.
Intensitas latihan Senam Jantung Sehat berbeda tiap seri, seperti:
1. Seri II
a. Latihan peregangan / pemanasan :
1) Ketukan musik 115 ketukan / menit
2) Lamanya 3 menit 40 detik
b. Latihan Inti :
i. Gerakan IX
p. Gerakan XIII
lamanya, cara melakukan, dan jumlah organ yang terlibat selama kerja
fisik. (Syah, 2009. http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/08/adaptasifisiologiovertrainingkardiovaskular/).
Fungsi utama sistem kardiovaskuler selama kerja fisik adalah
menghantar darah ke jaringan yang aktif termasuk oksigen dan nutrien dan
mengangkat produk metabolik dari jaringan tersebut ke alat ekskresi.
maksimal tiap orang mempunyai frekuensi maksimal denyut jantung
yang tampaknya mempunyai hubungan erat dengan faktor usia. (frekuensi
maksimal denyut jantung = 220 . usia dengan standar deviasi } 10
denyut).
Respons terhadap latihan fisik yang melibatkan kontraksi otot
mengakibatkan peningkatan isi sekuncup. Selain itu terjadi penurunan
netto resistensi perifer total akibat vasodilatasi dalam otot-otot yang
berolahraga. Akibatnya tekanan darah sistolik hanya meningkat secara
sedang, sementara tekanan diastolik biasanya tidak berubah atau turun
(Sherwood, 2001).
Terjadinya peningkatan mencolok alir balik vena, walaupun
peningkatan ini bukan merupakan penyebab utama peningkatan curah
jantung. Aliran balik vena meningkat akibat peningkatan aktivitas otot
dam pompa thoraks; akibat mobilisasi darah visera; akibat peningkatan
tekanan darah yang disaluran melalui arteriol yang melebar ke vena; akibat
Skema 2. 2.
Pe aktivitas penafasan
Pe
Pe
aktivitas
saraf
Efek
simpatik
aliran
pengisapan
balik venadenyut
Kecepatan
jantung me
Kontrol metabolik
lokal
Pe resistensi perifer
total
Pe curah jantung
otot rangka dan otot
jantung
Fase istirahatPe Curah jantung dan Pe resistensi perifer total Pe aktifitas otot rangka
Pe aktivitas pernafasan
Fase istirahat
Kontrol metabolik
lokal
Pe aktivitas penafasan Pe aktifitas otot rangka
BAB 3
METODE STUDI
3.1
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan ..
Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi kasus.
3.2 Kerangka Kerja
Kerangka kerja merupakan..
Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Intervensi keperawatan
Implementasi keperawatan
Evalusi keperawatan