Anda di halaman 1dari 3

3.

Hirarki (Hierarchy)
Hirarki adalah proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik
secara vertikal maupun secara horizontal (Stoner et al., 1995). Dalam penentuan
suatu hierarki melalui penentuan Span Of Management Control dan Chain Of
Command, perlu dipertimbangkan apakah akan menggunakan jenis hierarki yang
bersifat horisontal (flat hierarchy) atau vertikal

(tall hierarchy) (Bedjo, 2005).

E Vertikal
Gambar 1. Hirarki

Gambar 2. Hirarki Horizontal

Terdapat 2 konsep penting dalam hirarki, yaitu:


a. Span of management control atau span of control
Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di
bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau
bagian tertentu, dan akan diawasi oleh manajer. Konsep ini juga mengacu pada
berapa banyak bawahan yang dapat diawasi dengan efektif dan efisien oleh seorang
manajer.Span of management berguna karena seorang manajer memiliki keterbatasan

waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian dalam mengawasi semua


bawahannya (Bedjo, 2005).
b. Chain of Command
Chain of command menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari
hirarki yang paling tinggi hingga hirarki yang paling rendah. Chain of command juga
menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dan tanggung jawab dari bagian puncak
(manajerial ) hingga ke staf dibawahnya (Brown, 1980).
4. Koordinasi (Coordination)
Setelah melakukan pembagian kerja (division of work), pengelompokan
pekerjaan (departmentalization), penentuan relasi antar bagian dalam organisasi
(hierarchy), maka langkah berikutnya adalah membuat pembagian kerja yang telah
dilakukan beserta penentuan desain organisasinya berjalan secara efektif dan efisien.
Disinilah diperlukan peran dari koordinasi agar setiap bagian dalam organisasi
tersebut menjalankan tugas masing-masing dengan baik tanpa ada tumpang tindih
tugas atau kewajiban, sehingga tujuan bersama dalam organisasi tersebut dapat
tercapai.
Koordinasi menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) pada dasarnya
adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai departemen
atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi bisa tercapai secara efektif
(Stoner et al., 1995). Menurut Hasibuan (2010) terdapat 2 tipe koordinasi yaitu
koordinasi vertikal dan horizontal. Koordinasi vertikal adalah adalah kegiatan
penyatuan dan pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap setiap anggota yang
berada dibawah wewenang dan tanggungjawabnya. Sedangkan koordinasi horizontal
adalah kegiatan menggkoordinasikan penyatuan dan pengarahan antar karyawan
setingkat (Hasibuan, 2010).
Secara umum, koordinasi merupakan tali pengikat dalam organisasi dan
manajemen yang menghubungkan peran antar bagian dalam organisasi dan

manajemen untuk mencapai tujuan bersama. Tanpa adanya koordinasi, semua pihak
dalam organisasi dan manajemen akan bergerak sesuai dengan kepentingannya
masing-masing tetapi bukan untuk mencapai tujuan bersama, sehingga tidak
terkoordinasinya setiap bagian dapat mengahambat sebuah organisasi dalam
mencapai tujuannya (Stoner et al., 1995; Boella, 2005).

Referensi:
Bedjo S. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Boella G. 2005. Coordination and Organization. Electronic notes in theoretical
computer science. 1-17. Available at www.elsevier.nl/locate/entcs. access on
18 October 2016.
Brown DS. 1980. The chain of command: what is happening to it?. LODJ 1(4) ; 2327.
Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Stoner, James A.F., Freeman, R.E., Gilbert, D.R. 1995. Management. New Jersey :
Prentice Hall Inc.

Anda mungkin juga menyukai