Oleh:
Linda Dewi Rahayu
NIM. 135010100111028
B. LATAR BELAKANG
Dr. James J. Spillane SJ. mengungkapkan bahwa ethics atau etika
memperhatikan
atau
mempertimbangkan
tingkah
laku
manusia
dalam
tersebut jauh menyusut dari tahun sebelumnya yang berada di angka 661 kasus
dan tahun sebelumnya pula 106 polisi personel tercatat melakukan tindak pidana,
seharusnya Polri perlu memulai langkah baru dengan menghindarkan diri dari
kesan menerapkan asas imunitas untuk melindungi sesama anggota korps dalam
berbagai penyelewengan.8
Kemudian pada tahun 2013 pula Wakil Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi Adnan Pandu Praja mengatakan, berdasarkan data yang didapatkannya
dari Transparancy International Indonesia (TII), Polri adalah institusi yang paling
korup pada tahun 20139 diantara praktik korupsi kepolisian negara lain di Asia
Tenggara. Dimana praktik korupsi kepolisian di Indonesia menunjukkan angka
yang paling tinggi, yaitu mencapai angka 75%, menyusul satu tingkat di
bawahnya kepolisian Kamboja yang mendapat 65 %, dan Malaysia sebagai negara
dengan praktik korupsi kepolisian paling minim dengan angka 12%. Kasus
korupsi yang dilakukan petinggi Polisi Indonesia membuat rakyat geram. Sebut
saja kasus Jendral Polisi (Purn) Rusdiharjo tentang penggelapan uang KBRI
Malaysia, Irjen Pol (Purn) Udju Djuhaeri dengan kasus cek perjalanan, suap
Miranda Gultom agar terpilih jadi Deputi Bank Indonesia, dan Komjen Pol (Purn)
Susno Duadji terjerat kasus suap mantan anggota BIN Sjahril Djohan, serta lain
sebagainya dimana kasus korupsi kepolisian telah menjamur dan meradang
sampai pada tingkat daerah.
Pada satu sisi penegak hukum dituntt utuk menjalankan tugas sesuai
dengan amanat Undang-Undang, yang berujung apda pemberian putusan dengan
substansi keadilan bagi para pihak, akan tetapi disisi lain dijumpai penegak huku
yang justru melakukan kejahatan dan ini menyebabkan citra lembaga penegak
hukum dan penegakan hukum Indonesia terpuruk ditengah-tengah arus perubahan
zaman.10
8 Dewi Mardiani. Disersi Puluhan Hari Polisi Ini Dipecat. 2013. (Online:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/12/27/myga90-disersi-puluhan-haripolisi-ini-dipecat) diakses pada 26 Oktober 2016.
9 Ihsanuddin. Di Polisi Depan Wakil Ketua KPK Sebut Polri Paling Korup. 2013.
(Online:http://nasional.kompas.com/read/2013/11/14/1600438/Di.Depan.Polisi.Wakil.Ket
ua.KPK.Sebut.Polri.Paling.Korup) diakses pada 26 Oktober 2016.
Salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita negara hukum yang ideal
dalam suatu negara yang memiliki permasalahan kompleks penegak hukumnya
yaitu melalui reformasi hukum dengan tujuan membangun dan menata kembali
(reformasi) hukum (law making activities) berdasar keadilan sebagaimana
mestinya.11 Maka berdasarkan hal tersebut, Penulis akan untuk mengalisa dan
mengevaluasi upaya menghadapi degradasi moralitas kepolisian di Indonesia
melalui reformasi kultural.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pelanggaran kode etik kepolisian terjadi di Indonesia?
2. Bagaimana upaya menghadapi degradasi moralitas kepolisian melalui
reformasi kultural?
D. KAJIAN PUSTAKA
A. MORAL DAN ETIKA
Istilah latin etika adalah ethos, dimana selalu disebut dengan mos,
sehingga lahirlah moralitas atau yang disebut moral. Moralitas adalah fenomenan
sosial.12 P.F. Strawson di bukunya his book Social Morality and Individual
Ideal, menjelaskan tentang etika dan moral dalam jangka pendek dan perbedaan
antara sosial moralitas dan etika, yang menjelaskan mengenai hubungan nilai-nilai
individu untuk orang-orang dari tatanan sosial dan hukum. 13 Etika dipandang
memiliki makna lebih luas dibanding dengan istilah moral, karena istilah moral
lebih sering digunakan hanya untuk menerangkan sikap lahiriah seseorang yang
biasa dinilai dari wujud tingkah laku atau perbuatannya saja. Sedangkan etika
dipandang juga meliputi kaidah-kaidah motif perbuatan seseorang.14
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Etika adalah ilmu tentang apa yang
baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). 15 Moral
merupakan landasan dan patokan bertindak bagi setiap orang dalam kehidupan
sehari-hari ditengah-tengah kehidupan sosial kemasyarakatan maupun dalam
lingkungan keluarga dan yang terpenting moral berada pada batin dan atau pikiran
setiap insan sebagai fungsi kontrol untuk penyeimbang bagi pikiran negatif yang
akan direalisasikan.16 Jadi kata etika dipakai dalam dua pengertian, yaitu17:
1. Sebagai nilai-nilai dan norma-norma moral yang diterima sebagai
pegangan bagi perilaku masyarakat. Dalam hal ini etika sama artinya
dengan moral atau moralitas, seperti dalam ungkapan hal itu tidak etis.
2. Etika adalah ilmu. Etika adalah studi tentang moralitas dan etika dalam arti
pertama. Etika mempelajari kehidupan baik dan buruk dalam arti moral
dan menentukan yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Masalah etika dan moral perlu mendapat perhatian pada hukum dan
penegaknya.18 Dalam rangka revitalisasi hukum untuk mendukung demokratisasi,
maka masalah moral dan etika mendesak untuk ditingkatkan fungsi dan
14 Suhrawardi K. Lubis. Loc.Cit.
15 http://kbbi.web.id/etika
16 A. Purwa hadiwardoyo, Moral dan masalahnya, Kanisius, Yogyakarta, 1994, hal 13.
17 Redaksi Berita Transparansi. Penegakan Hukum di Indonesia hambatan dan Upaya
Mengatasinya. (Online: http://beritatransparansi.com/etika-profesi-hukum-danpenegakan-hukum-di-indonesia-hambatan-dan-upaya-mengatasinya/) diakses pada 26
Oktober 2016.
18 Petrus Kanisius Noven Manalu. Fungsi Kode Etik Profesi Polisi Dalam Rangka
Meningkatkan Profesionalitas Kinerjanya. Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Hukum.
2014. (Online: http://e-journal.uajy.ac.id/5978/1/JURNAL.pdf) diakses pada 26 Oktober 2016.
keberadaanya, karena saat ini aspek moral dan etika telah menghilang dari sistem
hukum di Indonesia.19
19 Supriadi. 2006. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia. Jakarta:
Sinar Grafika. Hal. 38.
20 Steve Sheppard. The University of Arkanasas, Fayetterville. USA. Law, Ethics, and
Justice. (Online: http://www.eolss.net/sample-chapters/c04/e6-31-03.pdf) diakses pada
26 Oktober 2016.
21 Ibid. Hal. 20.
(pengaruh besar).
Regulasi pemerintah, intervensi pemerintah dan tuntutan pengadilan akan
22 Walter Eckstein. The Journal Phylosphy: Law and Morality. Volume 53, Issue 1,
January 1956. Pages 24-26.
23 Michael T. Cahill. Grading Arson. Criminal Law and Philosophy 3 (1):79-95. 2009.
menjadi konsep penting dalam melihat masa depan hukum Indonesia.24 Kemudian
setidaknya terdapat empat elemen yang menegakkan hukum di Indonesia, yakni
Kepolisian, Kejaksaan, KPK, dan Kehakiman.
Charles Reith25 mengemukakan pengertian polisi dalam bahasa Inggris:
Police Indonesia the English Language came to mean of planning for improving
ordering communal existence, yang memiliki arti bahwa tiap-tiap usaha untuk
memperbaiki atau susunan kehidupan masyarakat. bahwa manusia adalah mahluk
sosial, hidup berkelompok, membuat aturan-aturan` yang disepakati bersama.
Ternyata diantara kelompok itu ada yang tidak mau mematuhi aturan bersama
sehingga timbul masalah siapa yang berkewajiban untuk memperbaiki dan
menertibkan kembali anggota kelompok yang telah melanggar. Dari pemikiran ini
kemudian timbul Polisi, baik organnya maupun tugasnya untuk memperbaiki dan
menugaskan tata susunan kehidupan masyarakat tersebut.26 Pelaksanaan
wewenang kepolisian didasarkan pada tiga asas yakni:27
1. Asas legalitas
2. Asas plichmatigheid
3. Asas subsidiaritas
Peraturan kepolisian adalah segala peraturan yang dikeluarkan oleh
Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka memelihara ketertiban dan
menjamin keamanan umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kelahiran UU Kepolisian No. 2 Tahun 2002 telah memisahkan institusi Polri dari
TNI, sehingga diharapkan dengan adanya undang-undang tersebut dapat
terciptanya kemandirian dan profesionalisme Polri. dalam undang-undang tersebut
diatur mengenai hak dan kewajiban serta tanggung jawab anggota Polri yang
tunduk pada kekuasaan peradilan umum, bukan lagi tunduk pada peradilan militer.
Undang-undang Kepolisian menyebutkan bahwa tugas pokok kepolisian
Negara Repubik Indonesia adalah:28
a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
b. Menegakkan hukum; dan
c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Penjelasan
tersebut
menyebutkan
bahwa
rumusan
tersebut
tidak
didasarkan pada suatu urutan prioritas, artinya ketiganya sama penting untuk
dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya tugas pokok yang akan dikedepankan sangat
tergantung pada situasi masyarakat dan lingkungan yang dihadapi karena pada
dasarnya ketiga tugas pokok tersebut dilaksanakan secara simultan dan dapat
dikombinasikan.
E. PEMBAHASAN
1. Pelanggaran Kode Etik Kepolisian
Kode etik profesi sangatlah penting karena kode etik memiliki tiga fungsi,
yaitu sebagai sarana kontrol social; pencegah campur tangan pihak lain; dan
pencegah kesalahpahaman dan konflik.29 Maka kode etik profesi merupakan suatu
pedoman untuk menjalankan profesi dalam rangka menjaga kualitas moral dari
profesi itu sendiri, sekaligus untuk menjaga kualitas dan independensi serta
pandangan masyarakat terhadap profesi tersebut, termasuk juga terhadap profesi
hukum terutama profesi kepolisian. Kemudian apabila mencermati pedoman
pengamalan kepolisian Rastra Sewakottama30 dan memegang teguh prinsipprinsip kode etik pada Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan
28 Lihat Pasal 13 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik
Indonesia.
29 Ibid, hlm.24.
Puas
44,8%
37,7%
68,2%
40,7%
Tidak Puas
50,8%
47,0%
26,5%
43,0%
Tidak Tahu
4,8%
15,3%
5,3%
16,3%
melalui
Reformasi Kultural
33 Harie Tuesang. Upaya penegakan Hukum dalam Era Reformasi. Jakarta: Restu
Agung. 2009. Hal. 10.
34 Op.Cit (Online: https://www.polri.go.id/tentang-logo.php) diakses pada 26 Oktober
2016.
35 Alexander Boldizar and Outi Korhonen. Ethics, Morals, and International Law.
EJIL (1999). Vol. 10 No. 2. (Online: http://www.ejil.org/pdfs/10/2/582.pdf) diakses pada
26 Oktober 2016.
36 Yanuar Rajalahu. Penyelesaian Pelanggaran Kode Etik Profesi Oleh Kepolisian
Republik Indonesia.
Kemasan produk hukum yang dibalut dalam teks peraturan perundangundangan seakan selalu kurang mampu menciptakan keadilan dalam setiap
pasalnya. Padahal seharusnya kehadiran hukum bermakna dapat menghadirkan
ketertiban dan perlindungan. Namun selama ini komunikasi hukum tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
Kepolisian merupakan salah satu pilar pertahanan negara, yang khusus
menangani ketertiban dan keamanan masyarakat. Namnu tingginya pelanggaran
kode etik kepolisian oleh para oknum polisi dari tingkat pusat hingga daerah,
membuat degradasi moralitas kepolisian yang signifikan dalam penegakan hukum
di Indonesia dan membuat tingkat kepercayaan masyarakat menurun. Maka untuk
mengubah paradigma masyarakat tentang intitusi kepolisian yang mengalami
degradasi moral adalah mengubah budaya (kultur). Apabila menilik sejarah, ada
seorang tokoh besar Kepolisian Republik Indonesia yaitu Jenderal Soekanto.
Jenderal Soekanto tidak hanya mereformasi tapi juga merevolusi mental
kepolisian.
Langkah-langkah pemulihan citra yang dapat dilakukan oleh kepolisian
diantaranya adalah:
a. menindak tegas oknum polisi yang melakukan tindakan yang merugikan citra
dan martabat kepolisian;
b. memberikan penghargaan kepada oknum polisi yang melakukan tindakan yang
terpuji dalam mengemban tugasnya;
c. memberikan dorongan kepada setiap anggota polisi untuk menuntut ilmu ke
jenjang lebih tinggi;
d. mengundang para pakar untuk berdiskusi mengenai penanganan masalahmasalah sosial dan hukum; dan
e. pengamalan ajaran reformasi kultural Jenderal Polisi R.S Soekanto.
polisi
yang
mengenai
2. Saran
Beberapa saran yang dapat dikaji dan ditindaklanjuti antara lain adalah:
a. Seyogyanya
pemerintah
bersama-sama
kepolisian
fokus
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Harie Tuesang. 2009. Upaya penegakan Hukum dalam Era Reformasi. Jakarta:
Restu Agung.
Kelana Momo. 1984. Hukum Kepolisian (edisi ketiga cetakan keempat).
Jakarta: Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian.
Muhammad Nuh. 2011. Etika Profesi Hukum. Jakarta: Pustaka Setia Offset.
Pudi Rahardi. 2007. Hukum Kepolisian, Profesionalisme dan Reformasi Polri.
Surabaya: Laksbang Mediatama.
Purwa hadiwardoyo. 1994. Moral dan Masalahnya. Kanisius. Yogyakarta.
Sarifuddin Sudding. 2014. Hukum dan Politik dalam Negara Demokrasi.
Yogyakarta: Rangkang Education.
Suhrawardi K. Lubis. Cetakan keenam: 2012. Etika Profesi Hukum. Jakarta:
Sinar Grafika Offset.
Supriadi. 2006. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia.
Jakarta: Sinar Grafika.
Warsito Hadi Utomo. 2005. Hukum Kepolisian di Indonesia. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:
Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011
tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia
INTERNET:
Dewi Mardiani. Disersi Puluhan Hari Polisi Ini Dipecat. 2013. (Online:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/12/27/myga90disersi-puluhan-hari-polisi-ini-dipecat)
Ihsanuddin. Di Polisi Depan Wakil Ketua KPK Sebut Polri Paling Korup.
2013.
(Online:http://nasional.kompas.com/read/2013/11/14/1600438/Di.Depan.P
olisi.Wakil.Ketua.KPK.Sebut.Polri.Paling.Korup)