Dari kasus tersebut, diperoleh informasi bahwa keluhan utama pasien adalah
penampilan yang kurang menarik dikarenakan adanya gigi yang patah dan gigi yang
mengalami perubahan warna. Setelah dilakukan anamnesis, maka dapat ditarik 2 diagnosa
yaitu fraktur dan staining.
Fraktur yang dialami pasien termasuk kedalam klasifikasi fraktur kelas III menurut
Ellis dan Davey. Yaitu fraktur pada mahkota gigi dengan terbukanya dentin yang luas dan
mengenai pulpa.
Menurut WHO fraktur yang dialami pasien termasuk dalam klasifikasi fraktur
mahkota yang kompleks, yaitu fraktur yang mengenai email, dentin dan pulpa.
Pada kasus tersebut, perawatan untuk diagnosis pertama fraktur pada gigi 1.1
adalah dengan menggunakan mahkota pasak. Yaitu restorasi untuk memperbaiki gigi yang
telah dilakukan perawatan saluran akar (endodontic) dimana keadaan gigi sudah sangat
rapuh.
A Indikasi:
1
2
3
B Kontra Indikasi:
1
2
3
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk keberhasilan suatu mahkota pasak adalah:
1
2
3
4
5
perawatan restoratif maupun pemutihan gigi juga dapat dilakukan bersamaan seperti misalnya
pada kasus pewarnaan gigi intrinsik karena patologi pulpa (OBrien, 2002, Haywood, 2006).