Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

MY SOLIDARITY
TULISAN ADALAH SEJUMLAH HURUF YANG MEMILIKI
MAKNA

Beranda Berita chat khusus TV Online Search...

Blogger templates
About Me Slide show

MY SOLIDARITY
Sumbawa, Nusa
Tenggara Barat, Sabtu, 28 Mei 2011
Indonesia
tulisan adalah
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER
inspirasi Diposkan oleh MY SOLIDARITY di 05.49
Lihat profil lengkapku

1.1 Ayam Broiler


Blogroll
Ayam broiler merupakan hasil teknologi yaitu persilangan antara
ayam Cornish dengan Plymouth Rock. Yang mana memiliki
Jam
karakteristik ekonomis, pertumbuhan yang cepat sebagai penghasil
daging, konversi pakan rendah, dipanen cepat karena pertumbuhannya
yang cepat, dan sebagai penghasil daging dengan serat lunak (Murtidjo,
1987). Menurut Northe (1984) pertambahan berat badan yang ideal
adalah 400 gram per
minggu untuk jantan dan untuk betina 300 gram per minggu.
Menurut Suprijatna et al. (2005) Ayam broiler adalah ayam yang
mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, bulu
Today 4 users merapat ke tubuh, kulit putih dan produksi telur rendah. Dijelaskan
Total 8,577 lebih lanjut oleh Siregar et al. (1980) bahwa ayam Broiler dalam
Tanggal
Live 1 klasifikasi ekonomi memiliki sifat-sifat antara lain : ukuran badan besar,
penuh daging yang berlemak, temperamen tenang, pertumbuhan badan
cepat serta efisiensi penggunaan ransum tinggi.
Ayam broiler adalah ayam tipe pedaging yang telah

Slimming
dikembangbiakan secara khusus untuk pemasaran secara dini. Ayam
Home
pedaging ini biasanya dijual dengan bobot rata-rata 1,4 kg tergantung
About us
Contact
FAQ
pada efisiensinya perusahaan. Menurut Rasyaf (1992) ayam pedaging
adalah ayam jantan dan ayam betina muda yang berumur dibawah 6 Products
You can replace this text by
going to "Layout" and then "Page
minggu ketika dijual dengan bobot badan tertentu, mempunyai
That
(/#facebook)

Work
Elements" section. Edit " About " pertumbuhan yang cepat, serta dada yang lebar dengan timbunan daging
yang banyak. Free Blog Content

welcome Ayam broiler merupakan jenis ayam jantan atau betina yang
berumur 6 sampai 8 minggu yang dipelihara secara intensif untuk Labels
mendapatkan produksi daging yang optimal. Ayam broiler dipasarkan
pada umur 6 sampai 7 minggu untuk memenuhi kebutuhan konsumen Berita (3)
akan permintaan daging. Ayam broiler terutama unggas yang
pertumbuhannya cepat pada fase hidup awal, setelah itu pertumbuhan Archive
menurun dan akhirnya berhenti akibat pertumbuhan jaringan yang
membentuk tubuh. Ayam broiler mempunyai kelebihan dalam
2013 (1)
pertumbuhan dibandingkan dengan jenis ayam piaraan dalam
it's me 2012 (4)
klasifikasinya, karena ayam broiler mempunyai kecepatan yang sangat 2011 (10)
tinggi dalam pertumbuhannya. Hanya dalam tujuh atau delapan minggu Mei (8)
daftar link
saja, ayam tersebut sudah dapat dikonsumsi dan dipasarkan padahal penggunaan tehnik
penakaran
ayam jenis lainnya masih sangat kecil, bahkan apabila ayam broiler
Segala Sesuatu Tentang
MY SOLIDARITY dikelola secara intensif sudah dapat diproduksi hasilnya pada umur Antibiotik 01/12/2007 -
Like 0 0 Tweet www...
Solidaritas Perempuan
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

enam minggu dengan berat badan mencapai 2 kilogram per ekor curahan hatiku.....
MANAJEMEN USAHA
(Anonimus, 1994). PETERNAKAN AYAM
flag counter BROILER
Untuk mendapatkan bobot badan yang sesuai dengan yang
KECERNAAN BAHAN
dikehendaki pada waktu yang tepat, maka perlu diperhatikan pakan KERING DAN BAHAN
yang tepat. Kandungan energi pakan yang tepat dengan kebutuhan ORGANIK DIDALAM R...
VIRUS
ayam dapat mempengaruhi konsumsi pakannya, dan ayam jantan
BAKTERI
memerlukan energy yang lebih banyak daripada betina, sehingga ayam
Lirik Lagu Sandy Thema
jantan mengkonsumsi pakan lebih banyak, (Anggorodi, 1985). Hal-hal feat. Wisha Kaulah Yang
Ku ...
yang terus diperhatikan
Maret (2)
dalam pemeliharaan ayam broiler antara lain perkandangan, pemilihan
bibit, manajemen pakan, sanitasi dan kesehatan, recording dan 2010 (170)

pemasaran. Banyak kendala yang akan muncul apabila kebutuhan ayam


chat with me....
tidak terpenuhi, antara lain penyakit yang dapat menimbulkan Bruno mars - When I was
Your man
kematian, dan bila ayam dipanen lebih dari 8 minggu akan
menimbulkan kerugian karena pemberian pakan sudah tidak efisien
dibandingkan kenaikkan/penambahan berat badan, sehingga akan
hai all...!!! menambah biaya produksi (Anonimus, 1994)
Daghir (1998) membagi tiga tipe fase pemeliharaan ayam broiler
Template by:
yaitu fase starter umur 0 sampai 3 minggu, fase grower 3 sampai 6 minggu
dan fase finisher 6 minggu hingga dipasarkan.
link Ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an
dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi
Pos daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya.
Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan
Komentar
berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan
waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka
Entri Populer
banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan
diberbagai wilayah Indonesia.
MANAJEMEN
USAHA
Banyak strain ayam pedaging yang dipelihara di Indonesia.
PETERNAKAN AYAM BROILER Strain merupakan sekelompok ayam yang dihasilkan oleh perusahaan
1.1 Ayam Broiler Ayam broiler
merupakan hasil teknologi yaitu pembibitan melalui proses pemuliabiakan untuk tujuan ekonomis
persilangan antara ayam
Cornish ... tertentu. Contoh strain ayam pedaging antara lain CP 707, Starbro,
FUNGSI Hybro (Suprijatna et al., 2005).
KARBOHIDRAT
DALAM MENCEGAH BAHAYA 2.2. Perkandangan
NITRAT-NITRIT PADA TERNAK
oleh : Indah Susanggih
Kandang yang baik adalah kandang yang dapat memberikan
Universitas Samawa Sumbawa kenyamanan bagi ayam, mudah dalam tata laksana, dapat memberikan
Besar 30 Mei 2012 BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar produksi yang optimal, memenuhi persyaratan kesehatan dan bahan
Belakang Karbohidrat...
KECERNAAN BAHAN KERING kandang mudah didapat serta murah harganya. Bangunan kandang yang
DAN BAHAN ORGANIK baik adalah bangunan yang memenuhi persyaratan teknis, sehingga
DIDALAM RUMEN
Ternak Ruminansia mempunyai kandang tersebut biasa berfungsi untuk melindungi ternak terhadap
perut yang berbeda dengan
monogastrik. Perut pada lingkungan yang merugikan, mempermudah tata laksana, menghemat
ruminansia terdiri da...
tempat, menghindarkan gangguan binatang buas, dan menghindarkan
perbedaan bakteri
dan virus ayam kontak langsung dengan ternak unggas lain (Anonimus, 1994).
Pada saat
sekarang ini kita Kandang serta peralatan yang ada di dalamnya merupakan
sebagai
masyarakat awam
sarana pokok untuk terselenggarakannya pemeliharaan ayam secara
sering dibingungkan dengan intensive, berdaya guna dan berhasil guna. Ayam akan terus menerus
apa itu bakteri dan apa itu
virus, karena terkadang berada di dalam kandang, oleh karena itu kandang harus dirancang dan
perbedaa...
Lirik Lagu Sandy
ditata agar menyenangkan dan memberikan kebutuhan hidup yang
Thema feat. sesuai bagi ayam-ayam yang berada di dalamnya. Beberapa hal yang
Wisha Kaulah Yang Ku Sayang
Lyrics perlu dipertimbangkan dalam hal ini adalah pemilihan tempat atau
* aku tak tahu mengapakah kau
membenciku lokasi untuk mendirikan kandang serta konstruksi atau bentuk kandang
apa salahku katakanlah biar ku
tahu
itu sendiri. Kandang merupakan modal tetap (investasi) yang cukup
** andai saja aku bisa menema besar nilainya, maka sedapat mungkin semenjak awal dihindarkan
ni dirimu di sana pasti akan ...
You're Beautiful(He's Beautiful) kesalahan-kesalahan dalam pembangunannya, apabila keliru akibatnya
EP 4 PART 1 [ENG SUB]
akan menimbulkan problema-problema terus menerus sedangkan
curahan
hatiku..... perbaikan tambal sulam tidak banyak membantu (Williamsons dan
oke, dulu kita berteman.
menjadi sahabat dan sekarang
Payne, 1993).
menjadi pacar. tapi aku Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras
sungguh enggak percaya kalau
kamu yang selama ini aku kenal meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C,
b...
VIRUS
kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

mikroskopik yang menginfeksi


sel organisme biologis. Virus
matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model
hanya... kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2
Segala Sesuatu Tentang
Antibiotik 01/12/2007 - minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja 1
www.beritaiptek.com
bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan
Antibiotik termasuk jenis obat
yang cukup sering diresepkan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang
dalam pengobatan modern.
Anti... bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang
(tanpa judul) mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama(Bambang,1995).
PENGARUH JENIS
SLUDGE YANG BERBEDA
TERHADAP TINGKAT PRODUKSI Persiapan dalam perkandangan adalah :
BIOGAS DI KELURAHAN BUGIS
KECAMATAN SUMBAWA
KABUPATEN SUMBAWA Indah a. Lokasi kandang
Susa...

Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari


Cari Blog Ini pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi,
terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.

b. Pergantian udara dalam kandang.

Pengikut Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan


mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen
selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
Pengikut (4)

c. Suhu udara dalam kandang.

Ikuti Tabel 1. Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :

wibiya widget Umur (hari) Suhu ( 0C )


01 - 07 34 32
08 - 14 29 27
perlengkapan? 15 - 21 26 25
21 - 28 4 23
video ? 0 (0%) 29 - 35 23 21
lagu ? 0 (0%)
informasi ? 0 (0%)
hiburan lain ? 0 (0%) d. Kemudahan mendapatkan sarana produksi

Jumlah suara hingga sekarang: 0 Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop
Jajak pendapat ditutup
atau toko sarana peternakan.
Diberdayakan oleh Blogger.
e. Kepadatan Kandang

Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk


menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari
pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi
panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah
tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari
angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama
siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi
pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress,
pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

Pengaturan kepadatan kandang dilakukan sedemikian


rupa untuk mengatasi kanibalisme akibat terlalu padatnya
kandang. Hal ini juga bermanfaat untuk kenyamanan ayam.
Kepadatan kandang juga berpengaruh terhadap produksi,
performen dan tingkat kenyamanan ayam broiler (May dan
Lott, 1992).

Tabel 2. Tingkat kepadatan kandang ayam per bobot hidup

Bobot Badan (kg) Ekor/m2


1,4 13 17
1,8 10 13
2,3 8 10
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

2,7 68
Siregar et al., 1980
Tabel 3. Standar Bobot Badan Ayam Broiler Berdasarkan Jenis
Kelamin pada Umur 1 sampai 6 Minggu ((NRC, 1994)
Umur (minggu) Jenis Kelamin
Jantan (g) Betina (g)
1 152 144
2 376 344
3 686 617
4 1085 965
5 1576 1344
6 2088 1741

Jika dilihat dari perbandingan table 2 dan 3 maka dapat


dibandingkan perbandingan antara umur dengan luas
kandang yang dibutuhkan sesuai dengan jenis kelamin dan
bobot badan.
Kepadatan tinggi menurunkan berat badan pullet umur
18 minggu (Anderson dan Adams, 1997), meningkatkan
kerusakan dada pada broiler, menimbulkan kanibalisme pada
ayam, yakni ayam saling patuk mematuk sehingga
menimbulkan luka pada tubuh ternak sehingga memudahkan
masuknya parasit dan menimbulkan penyakit dan akhirnya
meningkatkan angka kematian, pencapaian berat badan yang
rendah dan mengurangi konsumsi pakan pada broiler,
sedangkan konsumsi pakan broiler umur 7 minggu menurun
sebesar 3,7% pada jantan dan 3,9% pada betina ketika
kepadatan kandang ditingkatkan dari 10 ekor/m2 menjadi 15
ekor/m2. Kepadatan tinggi yang diasumsikan dengan bobot
badan perluasan lantai mengurangi aktivitas broiler menjadi
lebih sedikit berjalan, sebaliknya lebih banyak mengantuk
dan tidur (Cravener et al., 1992).
f. Tipe Kandang
1. Kandang postal.
Kandang ini tidak terdapat halaman umbaran sehingga
dalam pemeliharaan sistem ini ayam-ayam selalu
terkurung sepanjang hari di dalam kandang. Litter yang
baik harus dapat memenuhi beberapa kriteria yakni:
memiliki daya serap yang tinggi, lembut sehingga tidak
menyebabkan kerusakan dada, mempertahankan
kehangatan, menyerap panas, dan menyeragamkan
temperatur dalam kandang (Prayitno dan Yuwono,
1997). Litter merupakan sistem kandang pemeliharaan
unggas dengan lantai kandang ditutup oleh bahan
penutup lantai seperti, sekam padi, serutan gergaji, dan
jerami padi (Rasyaf, 1994). Keuntungan sistem ini
adalah biaya relatif rendah, menghilangkan bau kotoran,
jika litter kering maka pembuangan kotoran lebih mudah
dan dapat menahan panas didalam kandang.
Kekurangannya adalah penyebaran penyakit lebih
mudah, Pengawasan kesehatan lewat kotoran sulit
diamati (Campa, 1994).
2. Cage
Bangunan kandang berbentuk sangkar berderet,
menyerupai batere dan alasnya dibuat berlubang
(bercelah). Keuntungan sistem ini adalah tingkat
produksi individual dan kesehatan masing-masing
terkontrol, memudahkan tata laksana, penyebaran
penyakit tidak mudah. Kelemahannya adalah biaya
pembuatan semakin tinggi, ayam dapat kekurangan
mineral, dan sering banyak lalat (Rasyaf, 1994).
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

Sistem ini biasanya dibuat diatas kolam ikan. Bahan yang


biasa digunakan untuk alas lantai adalah bambu yang
dipasang secara berderet agar ayam tidak
terperosok.Kelebihannya adalah sisa pakan dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ikan, penyebaran penyakit
relatif rendah. Kekurangannya jika jarak pemasangan
bambu untuk alas terlalu lebar, akan dapat
mengakibatkan ayam terperosok, biaya pembuatan
relatif mahal (Martono, 2006).

t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

2.3. Pakan
Ayam broiler sebagai bangsa unggas umumnya tidak dapat membuat
makanannya sendiri. Oleh sebab itu ia harus makan dengan cara
mengambil makanan yang layak baginya agar kebutuhan nutrisinya dapat
dipenuhi. Protein, asam amino, energi, vitamin, mineral harus dipenuhi
agar pertumbuhan yang cepat itu dapat terwujud tanpa menunggu fungsi-
fungsi tubuhnya secara normal. Dari semua unsur nutrisi itu kebutuhan
energi bagi ayam broiler sangat besar (Rasyaf, 1994).
Suprijatna et al. (2005) pakan adalah campuran dari berbagai macam
bahan organik maupun anorganik untuk ternak yang berfungsi sebagai
pemenuhan kebutuhan zat-zat makanan dalam proses pertumbuhan. Ransum
dapat diartikan sebagai pakan tunggal atau campuran dari berbagai bahan
pakan yang diberikan pada ternak untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak
selama 24 jam baik diberikan sekaligus maupun sebagian (Lubis, 1992).
Rasyaf (1994) menyatakan ransum adalah kumpulan dari beberapa bahan
pakan ternak yang telah disusun dan diatur sedemikian rupa untuk 24 jam.
Ransum memiliki peran penting dalam kaitannya dengan aspek ekonomi
yaitu sebesar 65-70% dari total biaya produksi yang dikeluarkan (Fadilah,
2004). Pemberian ransum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok,
pertumbuhan, pemeliharaan panas tubuh dan produksi (Suprijatna et al.
2005). Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang
dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral,
sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi.
Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan
dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap.
Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang
harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut
penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein
20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. Efisiensi pakan
dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara
menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot
ayam yang dipanen.
Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat
pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen = 1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien
(dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).
Konsumsi pakan adalah kemampuan ternak dalam mengkonsumsi
sejumlah ransum yang digunakan dalam proses metabolisme tubuh
(Anggorodi, 1985). Blakely dan Blade (1998) menjelaskan bahwa tingkat
konsumsi ransum akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan bobot akhir
karena pembentukan bobot, bentuk dan komposisi tubuh pada hakekatnya
adalah akumulasi pakan yang dikonsumsi ke dalam tubuh ternak. Kebutuhan
ransum ayam broiler tergantung pada strain, aktivitas, umur, besar ayam dan
temperature( Ichwan , 2003). Faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan
antara lain umur, nutrisi ransum, kesehatan, bobot badan, suhu dan
kelembaban serta kecepatan pertumbuhan (Wahju, 1997).
Pakan pemula (starter) harus diberi setelah ayam memperoleh
minum, pada beberapa hari pertama pakan dapat diberi dengan cara
ditaburkan pada katon box DOC atau tempat pakan untuk anak ayam. Sisa
pakan harus dibuang tiap pagi dan jangan dibuang di litter karena akan
membahayakan kesehatan ayam. Pada 2 hari pertama gunakan air hangat
bersuhu 16 sampai 20 0C. Untuk air minum larutkan 50 gram gula dan 2
gram vitamin (dalam 1 liter air minum untuk 12 jam pertama) Perlu juga
memakai meter air agar dapat diketahui dengan pasti berapa banyak air
yang digunakan pada 2 minggu pertama tempat minum dibersihkan 3 kali
sehari setelah itu 2 kali sehari (Anonimus, 2004).
Pada ayam broiler fase starter kebutuhan energi adalah 3200 kcal/kg
dengan kebutuhan asam amino methionin 0,38%. Sedangkan pada finisher
kebutuhan energi sama tetapi kebutuhan protein berkurang dan kebutuhan
asam amino methionin juga berkurang menjadi 0,32% (NRC. 1994).
Faktor yang dapat mempengaruhi ransum pada ayam broiler,
diantaranya yaitu temperatur lingkungan, kesehatan ayam, tingkat energi
ransum yang diberikan sistem pemberian makanan pada ayam, jenis
kelamin ayam dan genetik ayam (Rasyaf, 1994).
Bentuk fisik ransum yang diberikan pada ayam broiler ada tiga
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

(mesh) yang didalamnya merupakan campuran berbagai bahan makanan


yang telah diramu dalam suatu sistem formula. Ransum berbentuk butiran
lengkap atau pellet yang didasarkan pada sifat ayam broiler yang memang
gemar sekali makanan-makanan butiran dan ransum bentuk butiran pecah
atau crumble yang berbentuk butiran tetapi kecil-kecil (Rasyaf, 1994).
Menurut Bambang (1995) kualitas pakan ayam ras broiler ada 2
(dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6
minggu):
a. Kualitas pakan fase starter adalah terdiri dari protein 22-24%,
lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P)
0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
b. Kualitas pakan fase finisher adalah terdiri dari protein
18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%,
Phospor (P) 0,7-0,9% dan energy (ME) 2900-3400 Kcal.

Tabel 4. Kebutuhan Nutrisi Pakan Ayam Broiler pada Periode Starter dan
Periode Finisher (NRC, 1994)

Nutrisi Periode Starter Periode Finisher


Protein (%) 23,00% 20,00%
Energi Metabolis 2800-3200 2900-3200
(kkal/ kg)
Kalsium (%) 1,00 0,90
Fosfor (%) 0,45 0,35

2.4. Manajemen Pemeliharaan


Pemeliharaan ayam daging ditujukan untuk mencapai beberapa sasaran
yaitu tingkat kematian serendah mungkin, kesehatan ternak baik, berat
timbangan setiap ekor setinggi mungkin dan daya alih makanan baik (hemat).
Untuk mencapai hal-hal tersebut ada beberapa hal pokok yang perlu
dipertimbangkan sebaik-baiknya dalam pemeliharaan ayam pedaging yaitu
perkandangan dan peralatan serta persiapannya, pemeliharaan masa awal dan
akhir, pemberian pakan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan
pengelolaan (Suyoto, 1983).
Ayam broiler atau ayam daging dipelihara selama kurang lebih 6 sampai 7
minggu. Ayam ini tidak dimaksudkan untuk produksi telur, tetapi diharapkan
dagingnya. Sampai umur 5 minggu beratnya kira-kira sama dengan ayam telur
dewasa yaitu kurang lebih 1,5 kg. Cara pemeliharaan ayam daging hampir sama
dengan ayam telur dari periode starter sampai grower (Jahja, 2000).
Pemeliharaan dilakukan dengan pembersihan secara tuntas terhadap
kandang dan peralatan yang akan dipakai didalamnya, baik tempat makanan,
tempat minuman,brooder, alat pelingkan dan lain-lain. Terutama pada kandang
lama yang sudah dipakai, sisa-sisa dari ternak yang lama, baik kotoran,
bahan-bahan yang tercecer harus dibersihkan secara tuntas sehingga tidak ada
yang tertinggal, sebab setiap butir sisa dari kawanan ayam yang lama akan ada
kemungkinan akan menularkan sesuatu penyakit kepada kawanan berikutnya.
Pembersih dilakukan dengan air dan bahan pencuci (sabun atau detergen) (Suyoto,
1983).
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan
usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang
ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak
dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar
bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu
dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada
bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian
daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi
ternak yang dipelihara.
Teknis pemeliharaan ayam broiler yang baik menurut (Anonimus, 2009),
yaitu minggu pertama (hari ke-1 sampai ke-7). DOC dipindahkan ke indukan atau
pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah gula untuk mengganti
energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan
per ekor 13 gram atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah
kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang
diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen sudah diberi air munum. Vaksinasi
yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4. Minggu Kedua (hari ke-8 sampai
ke-14). Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti
minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya.
Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gram per ekor atau 3,3 kg untuk

t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gram per ekor
atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi
yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air
minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum
untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga
akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya.
Minggu Keempat (hari ke-22 sampai ke-28). Pemanas sudah tidak diperlukan
lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan
sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan
yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65
gram per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus
ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
Minggu Kelima (hari ke-29 sampai ke-35). Pada minggu ini, yang perlu
diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang
dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai
untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gram per ekor atau
8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling
penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 sampai 2
kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen. Maka dapat disimpulkan
bahwa kebutuhan pakan hingga berumur 5 minggu adalah 24,7 kg untuk 100 ekor
ayam.
Minggu Keenam (hari ke-36 sampai ke-42). Jika ingin diperpanjang
untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan
lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang
baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.
Menurut Bambang (1995) untuk pemberian pakan ayam ras broiler
ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher
(umur 4-6 minggu):
a. Kuantitas pakan fase starter adalah terbagi/digolongkan menjadi
4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17
gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari
/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan
minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah
pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu
sebesar 1.520 gram.
b. Kuantitas pakan fase finisher adalah terbagi/digolongkan dalam
empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111
gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari
/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan
minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total
jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Sedangkan Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang
dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi
pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8
lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100
ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air
minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak
122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama
hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air
minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter
air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-
masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100
ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu
ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8
(51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari
sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Cara Pemberian Pakan:
a. Untuk anak ayam umur 1 - 6 hari (kutuk), pakan ditabur atau sediakan
pada wadah yang mudah terjangkau, jenis pakan yang dipakai adalah
ransum ayam ras starter (pakan komersial).
b. Ayam umur 7 hari s/d 1 bulan dapat diberikan pakan campuran yaitu

t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

perbandingan 1: 1 atau jagung giling dan katul dengan perbandingan 2 :


1 dan dapat di tambah protein hewani.
c. Ayam umur 2-4 bulan dan seterusnya, diberikan pakan campuran,
dedak halus, jagung giling, dan pakan komersil dengan perbandingan
3:1:1 dan dapat di tambahan gabah, gaplek dan tepung ikan.
2.5. Vaksinasi dan Pencegahan Penyakit
1. Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke
tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu
vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes
mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin
ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
Vaksin adalah mikroorganisme penyebab penyakit yang sudah
dilemahkan atau dimatikan dan mempunyai sifat immunogenik.
Immunogenik artinya dapat merangsang pembentukan kekebalan.
Vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh ternak
dengan tujuan supaya ternak tersebut kebal terhadap penyakit yang
disebabkan organisme tersebut. Vaksin ada dua macam, yaitu vaksin
aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif adalah vaksin yang
mikroorganismenya masih aktif atau masih hidup. Biasanya vaksin
aktif berbentuk sediaan kering beku, contoh: MEDIVAC ND LA
SOTA, MEDIVAC ND-IB dan MEDIVAC GUMBORO A. Vaksin
inaktif adalah vaksin yang mikroorganismenya telah dimatikan.
Biasanya berbentuk sediaan emulsi atau suspensi, contoh: MEDIVAC
ND-EDS EMULSION, MEDIVAC CORYZA B (Jahja, 2000).
Pelaksanaan Kegiatan vaksinasi dapat dilakukan dengan cara
membagi ayam menjadi 2 kelompok besar dalam sekatan. Ayam
kemudian digiring ke dalam 2 sekatan yang terbentuk. Vaksinasi
dilakukan mulai dari pen terakhir hingga pen pertama. Ayam yang
telah divaksinasi diletakan diluar sekatan hingga kemungkinan
terjadinya pengulangan vaksinasi dapat diminimalisir.
Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan beberapa cara,
seperti tetes mata, hidung, mulut (cekok), atau melalui air minum.
Vaksinasi harus dilakukan dengan benar sehingga tidak menyakiti,
unggas dan mempercepat proses vaksinasi, dan tidak meninggalkan
sisa sampah dari peralatan vaksinasi seperti suntikan, sarung tangan,
masker maupun sisa vaksin yang digunakan (botol vaksin). Unggas
yang divaksin harus benar- benar dalam keadaan sehat tidak dalam
kondisi sakit maupun stress sehingga akan mendapatkan hasil yang
maksimal dan tidak terjadi kematian dalam proses vaksinasi. Tata cara
vaksinasi harus ditempat yang teduh, bersih, vaksin tidak dalam
kondisi sakit maupun stress sehingga tidak merusak vaksin. Program
vaksinasi untuk unggas, harus disesuaikan dengan umur dari unggas
tersebut dan harus berhati-hati dalam memvaksin karena sangat
sensitif terhadap jarum suntik dan dapat menimbulkan stress dan
kematian mendadak (Jahja, 2000).

2. Penyakit dan pencegahannya

Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu:


1) Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Pertama kali ditemukan oleh Kraneveld di Jakarta (1926).
Setahun kemudian, virus tetelo ditemukan juga di Newcastle
(Inggris). Sejak saat itu, penyakit ini dikenal sebagai newcastle
disease (NCD) dan ditemukan di berbagai penjuru dunia. Di India,
penyakit ini dikenal dengan nama aanikhet. Penyakit ini merupakan
suatu infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf
pernapasan. Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat
menggumpalkan sel darah dan biasanya dikualifikasikan menjadi:
a. Velogenik
b. Mesogenic

t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

1. Tipe Velogenik yaitu Strain yang sangat berbahaya atau


disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease
(VVND) Tipe Velogenic ini menyebabkan kematian yang luar
biasa bahkan hingga 100%.
2. Tipe Mesogenic Kematian tipe mesogenic pada anak ayam
mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian.
Pada tingkat ini ayam akan menampakan gejala seperti
gangguan pernapasan dan saraf.
3. Tipe Lentogenik merupakan stadium yang hampir tidak
menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan
produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi
jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat
sedikit gangguan pernapasan.
Virus ini tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.
Gejala: ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan
senang berkumpul pada tempat yang hangat, ayam sulit bernafas,
batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk,
Jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun,
tinja encer kehijauan kadang berdarah. Setelah 1 sampai 2 hari
muncul gejala (tortikolis) syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir
dan kepala ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Belum ada obat
yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam
yang masih sehat divaksin ulang atau dengan melakukan vaksinasi
melalui tetes mata atau hidung pada anak ayam umur 3-4 hari, umur
3 minggu dan setiap 3 bulan secara teratur, peralatan dan kandang
dijaga supaya tetap bersih. Vaksinasi pertama ayam umur 3-4 hari
dengan vaksin Bl, diulangi setelah 3 minggu dengan vaksin Lasota
dan kemudian setiap 3 bulan. Dan dijaga agar lantai kandang tetap
kering.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang
tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati
segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah
tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/
steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada
obatnya.
2) Penyakit cacar ayam
Dengan memberikan vaksinasi, mencungkil kutil-kutil dengan
gunting dan diolesi dengan yodium tintur, atau obat anti infeksi dan
cuci hamakan kandang.
3) Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
Penyakit gumboro (Infectious Bursal Disease / IBD) ini
ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika
Serikat. Penyakit Gumboro merupakan penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus.
Ayam yang terkena penyakit Gumboro akan menunjukkan gejala
seperti hilangnya nafsu makan, gangguan saraf, merejan, suka
bergerak tidak teratur, diare, tubuh gemetar, peradangan disekitar
dubur, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan
kematian ayam. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Dapat
dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro. Penyakit
Gumboro menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian
fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh
ayam. Pada kerusakan yang parah, antibodi ayam tersebut tidak
terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka
penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam.
Penyakit Gumboro sendiri sebenarnya memang tidak menyebabkan
kematian secara langsung pada ayam, tetapi karena adanya infeksi
sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan
cepat karena virus Avibirnavirus bersifat imunosupresif yang
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

memudahkan kawanan ayam yang diserang oleh virus dan infeksi


sekunder oleh bakteri. penyakit Gumboro merupakan penyakit yang
dapat merusak morfologi dan fungsi organ limfoid primer, terutama
bursa fabricius. Rusaknya bursa fabricius akan mengakibatkan
suboptimalnya pembentukan antibodi terhadap berbagai program
vaksinasi, sehingga kepekaan terhadap berbagai agen penyakit
menjadi meningkat.. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius,
khususnya menyerang anak ayam umur 36 minggu.
Penularan penyakit Gumboro atau IBD dapat melalui kontak
langsung antara ayam yang muda dengan ayam yang sakit atau
terinfeksi pada peternakan yang mempunyai ayam berbagai umur
dapat mengakibatkan infeksi ini terus menyebar dan sangat sulit
dikendalikan. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak
langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar.
Peralatan, kandang, air minum dan pakaian petugas yang
terkontaminasi Gumboro dapat juga memperparah kejadian penyakit
tersebut. Penyakit Gumboro tidak menular dengan perantaraan telur
dan ayam yanng sudah sembuh tidak menjadi carrier.
Penanggulangan Gumboro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu vaksinasi, dan menjaga kebersihan lingkungan kandang. Tips
yang dapat digunakan untuk disinfeksi kandang ayam yang pernah
tercemar virus gumboro. Disarankan penggunaan formalin 10 % (1
bagian formalin 38 % dicampur ke dalam 9 bagian air) atau dengan
0,25% larutan soda api (2,5 gram soda api kedalam 1 liter air).
Pengobatan Gumboro dapat dengan pemberian obat-obat untuk
gumboro, juga ada obat tradisional dengan penggunaan daun teh.
4) Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri
Mycoplasma gallisepticum. Gejala yang nampak adalah ayam sering
bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada
ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk
dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan.
Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara
seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan
yang sesuai. Untuk ayam broiler atau ayam pedaging penyakit CRD
masih menduduki posisi pertama (yang sering menyerang ayam
pedaging).
Berikut urutan penyakit yang sering menyerang ayam pedaging:
1. CRD komplek 20.32%
2. CRD 19.36%
3. Korisa 17.97%
4. Colibacillosis 14.12%
5. Gumboro 8.24 %
6. Koksi 4.49%
7. ND 3.85%
8. Leucocytozoonosis 3.21%
9. Kolera 2.14 %
10. AI 2.03%
Jadi kesimpulan dari data di atas bahwa penyakit CRD kompleks
sangat berbahaya pada ayam dewasa tidak sampai menimbulkan
kematian yang terlihat secara signifikan. walaupun kadar kesakitan
terhadap ayam tersebut sangat tinggi.

Apabila sudah terlihat gejala dari penyakit ngorok maka segera


mungkin untuk ditangani karena dikhawatirkan penyakit E.coli akan
masuk kedalam tubuh ayam dan menjangkit secara perlahan dan
akan terjadilah penyakit yang sangat berbahaya yang di sebut dengan
CRD komplek.
Dan dalam penggunaan obat, sangat di anjurkan sekali bahwa setiap
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

di lakukan penggantian, maksudnya untuk mencegah terjadinya


resistensi obat pada ayam.
5) Berak Kapur (Pullorum)
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat
adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah
kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri
Salmonella pullorum (Anonimus, 2009).
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan
melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang
memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan
perbaikan sanitasi kandang. Infeksi bibit penyakit mudah
menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres.
Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang
yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan
ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin
atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang
disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus
dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik
(Anonimus, 2009). Pullorum merupakan penyakit menular pada
ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur
(Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan
mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain
ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun,
puyuh, merpati, beberapa burung liar.

Etiologi
Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella
pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan
ditanah selama 1 tahun.
Kejadian penyakit. Di Indonesia penyakit pullorum merupakan
penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam
bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada
anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam
sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau
angka kematian dapat mencapai 85%.
Cara penularan
Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:
-Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui
telur.
-Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara unggas
secara klinis sakit dengan ayam karier yang telah sembuh, sedangkan
penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan,
kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang
terkontaminasi.
Gejala klinis
- Nafsu makan menurun
- Feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur
- Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih
- Kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah kering
- Jengger berwarna keabuan
- Mata menutup dan nafsu makan turun
- Badan anak ayam menjadi lemas
- Sayap menggantung dan kusam
- Lumpuh karena arthritis
- Suka bergerombol
Diagnosis
Isolasi dan identifikasi salmonella pullorum dapat diambil melalui
hati, usus maupun kuning telur dapat dilakukan pembiakan kedalam
medium. Ayam karier yang sudah sembuh dapat diidentifikasi
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

aglutination test).
Pengobatan
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan
antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau
mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif untuk
pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan
infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang
dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis.
Pencegahan
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh para
peternak ayam adalah :

1. Menjaga kebersihan lingkungan hidup ayam.

2. Menjaga kebersihan kandang dengan cara


disucihamakan dengan menggunakan larutan kaporit (
takaran 1 : 1.000 ).

3. Pengapuran kandang.

4. Pembuangan kotoran ayam jauh dari lokasi peternakan.

5. Perlindungan dari serangan berbagai macam hewan liar.

6. Pengkarantinaan ayam yang terserang penyakit.

7. Pemusnahan bangkai ayam ( dibakar atau dipendam ).

8. Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier


harus memiliki sertifikat bebas salmonella pullorum.

9. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan


formaldehyde 40%.

10. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari


kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan.

6) Berak darah (Coccidiosis)


Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap
terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter
tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui
mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau
sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
7) Pasteurellosis (Kolera unggas)

Kholera atau dikenal juga dengan nama fowl cholera, avian


pasteurellosis dan avian hemorrhagic septicaemia merupakan salah
satu penyakit infeksius yang banyak menyebabkan masalah di
peternakan ayam dan kalkun. Kholera merupakan penyakit bakterial
yang umum ditemukan pada peternakan kecil di Asia. Mortalitas
dapat mencapai 80% terutama pada musim penghujan. Penyakit ini
biasanya menyerang ayam diatas 6 minggu ditandai dengan adanya
peningkatan angka kematian yang mendadak dan tidak terduga.
Kholera banyak ditemukan pada ayam yang stress akibat sanitasi
yang jelek, malnutrisi, kandang terlalu padat, dan adanya penyakit
lain. Kalkun lebih rentan terhadap penyakit ini dibandingkan dengan
ayam, dan ayam yang tua lebih rentan dibanding yang masih muda.
Mengingat tingkat kerentanan dan pengelolaan peternakan, kasus
kholera di Indonesia lebih banyak ditemukan pada ayam petelur
dibandingkan dengan ayam pedaging. Hal ini terkait dengan masa
pemeliharaan ayam pedaging yang cukup pendek, serta kebiasaan
peternak yang akan memanen ayamnya lebih cepat apabila
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

Kholera disebabkan oleh Pasteurella multocida, bakteri gram negatif


yang ditemukan oleh Louis Pasteur pada tahun 1880-an. P.
multocida sangat rentan terhadap disinfektan biasa, sinar matahari
dan panas. Akan tetapi masih bisa bertahan sekitar 1 bulan di
kotoran, 3 bulan di karkas dan antara 2-3 bulan di tanah yang
lembab. Infeksi dapat terjadi melalui rute mulut dan saluran
pernafasan.
Kholera dapat masuk ke peternakan melalui burung, tikus, orang
atau peralatan yang pernah kontak dengan penyakit. Penyebaran
antar flok dapat disebabkan oleh minuman yang terkontaminasi,
kotoran dan discharge hidung.
Pada kasus yang akut, kematian ayam merupakan gejala
pertama yang nampak. Demam, turunnya konsumsi pakan, discharge
dari mulut, diare dan gejala pernafasan dapat pula terlihat. Gejala
lain termasuk sianosis dan pembengkakan jengger. Ayam yang
bertahan hidup menjadi kronis atau dapat pula sembuh, sedangkan
yang lain bisa mati karena dehidrasi. Pada kasus lebih lanjut, ayam
akan menunjukan gejala penurunan berat badan dan pincang karena
infeksi pada persendian.
Pada awal kasus angka kematian berkisar antara 5-15% bahkan bisa
lebih tinggi apabila terjadi bersamaan denga kasus penyakit lain.
Angka kematian akan menurun sampai 2-5% ketika kasusnya
menjadi kronis. Ayam yang tertular secara kronis dapat mati, tetap
tertular dalam jangka waktu yang panjang atau sembuh. Persentase
yang tinggi dari ayam di dalam flok akan menjadi carriers walaupun
terlihat normal atau sehat dan merupakan sumber utama penularan.
Penyebaran P multocida didalam flok terjadi melalui eksresi dari
mulut, hidung, dan konjungtiva unggas yang sakit dan kemudian
mengkontaminasi lingkungan. Selain dari ayam yang selamat dari
bentuk akut, kasus kronis ditemukan pada ayam yang tertular agen
yang tidak terlalu ganas.
Ayam yang tertular secara kronis akan mengeluarkan agen penyakit
sepanjang hidupnya. P. multocida dapat ditemukan dalam semua
jaringan pada unggas yang mati dengan gejala septicemia, sehingga
praktek kanibalisme juga merupakan faktor penyebaran yang sangat
penting bagi penyakit ini.
Diagnosa
Diagnosa positif hanya dapat dilakukan apabila dilakukan isolasi
serta identifikasi P. Multocida di laboratorium. Diagnosa tentatif bisa
dilakukan berdasarkan sejarah, gejala klinis dan patologi anatomi.
Walaupun sejarah dan gejala klinis menunjukan kemungkinan
ditemukannya kholera, agen penyebab sebaiknya tetap diisolasi
sehinga isolat dapat diuji untuk tingkat kepekaannya terhadap
antibiotik.
Pencegahan
Pencegahan terbaik adalah melalui penerapan biosecuriti yang baik,
kontrol rodensia, dan hygiene peternakan. Selain itu sebagai alat
pencegahan, bacterin dapat digunakan pada umur 8 dan 12 minggu
serta vaksin pada umur 6 minggu. Semua langkah dasar dari program
biosekuriti diperlukan untuk mencegah masuknya penyakit. Orang
sebagai sumber penularan yang paling dominan harus dikontrol
dengan baik. Hanya orang-orang yang perlu masuk kandang saja
yang bisa masuk kedalam kandang dan inipun harus melalu prosedur
pencucian tangan dengan sabun dan kalau memang memungkinkan
untuk selalu memakai pakaian kandang yang baru dan sepatu boot
yang bersih. Program sanitasi yang baik untuk kandang dan peralatan
juga sangat penting, terutama ketika persiapan memasukan unggas
baru. Hal yang paling penting adalah pembersihan dan disinfeksi
peralatan pakan dan minum. Pengawasan yang ketat untuk tiap
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

diperlukan untuk mencegah masuknya kholera.


Berikut hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah kasus kholera:

1. Ayam yang sakit dan mati di pisahkan dari ayam yang


sehat untuk kemudian di musnahkan (disposal yang baik)

2. Apabila wabah telah terjadi, dilakukan depopulasi,


pembersihan dan desinfeksi kandang serta peralatan
kandang

3. Jeda waktu antara ayam tua yang di afkir dan


penggantinya

4. Kontrol rodensia dan hama lainnya

5. Sumber air minum yang aman dan bersih

6. Mencegah kontak antara ayam dengan hewan lain dan


burung liar

7. Bacterin dan vaksinasi

8. Pengobatan Jenis sulfa dan antibiotik


(sulfadimethoxine, sulfaquinoxaline, sulfamethazine,
sulfaquinoxalene, penicillin, tetracycline, erythromycin,
streptomycin).

Penggunaan vaksin atau bacterin


Vaksinasi dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini, akan
tetapi perlu diingat bahwa vaksinasi hanya merupakan alat
pencegahan bagi peternakan yang berisiko tinggi terkena
kholera karena berdekatan dengan peternakan tertular.
Vaksinasi kholera sendiri sebenarnya mempunyai risiko,
sebagai contoh: vaksin hidup walaupun akan memberikan
pertahanan juga akan menghasilkan efek samping yang tidak
diharapkan. Bacterin killed, akan memberikan hasil tingkat
antibodi yang baik, tetapi hanya spesifik untuk strain yang
digunakan.
Pengobatan
Pengobatan untuk kholera sebaiknya dijadikan alternatif
terakhir. Pengobatan hanya efektif apabila dilakukan pada
awal-awal kasus sebelum terlalu banyak ayam yang tertular
dan penyakit menjadi kronis. Walaupun pengobatan dapat
mengurangi dampak dari wabah, ayam tertular dapat saja
kambuh lagi apabila pengobatan dihentikan. Sehingga
pengobatan perlu diperpanjang dengan penambahan obat ke
pakan dan minuman. Perlu diingat bahwa penggunaan
antibiotik atau sulfa harus berdasarkan hasil tes sensitifitas
terhadap agen yang diisolasi dari lokasi kasus. Pengobatan
dapat mengurangi angka kematian dan mempertahankan
tingkat produksi. Akan tetepi apabila infeksi kronis sudah
ditemukan, keuntungan pengobatan sangat sulit untuk dapat
dilihat. Sulfaquinoxaline sodium dalam pakan atau air minum
biasanya dapat mengontrol angka kematian, begitu pula
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

halnya dengan sulfamethazine dan sulfadimethoxine.


Penggunaan tetracycline dosis tinggi dalam pakan (0.04%),
air minum atau injeksi dapat pula bermanfaat untuk
pengobatan. Penicillin efektif digunakan untuk infeksi yang
resisten terhadap sulfa. Perlu diperhatikan bahwa
pengobatan dengan sulfa akan menghasilkan residu di daging
dan telur. Antibiotik dapat digunakan dengan menggunakan
dengan dosis yang lebih tinggi dan jangka waktu yang cukup
panjang untuk menghentikan wabah. Mengingat adanya efek
samping residu yang tidak diharapkan, semua pengobatan
sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter hewan yang dapat
menilai efektifitas dan keamanan dari penggunaan sulfa dan
antibiotik ini.
8) Sindrom Kerdil Ayam
Masih kerap terdengar bila kita melakukan kunjungan
lapangan ke peternak peternak ayam pedaging (broiler),
adanya keluhan mengenai ketidak seragaman ayam yang
dipeliharanya. Menurut penuturan mereka, pada saat doc
tiba kondisinya terlihat seragam, tetapi setelah ayam mulai
menginjak usia di atas 14 hari, baru terlihat adanya ayam
yang terlambat pertumbuhannya.
Pertumbuhan yang tidak seragam pada ayam broiler memang
banyak penyebabnya seperti :

Doc berasal dari Bibit Muda atau Bibit Tua Sekali

Multi strain dalam satu flock / kandang

Kurang tempat pakan dan tempat minum

Kepadatan ayam di kandang yang terlalu tinggi

Penyakit infectious seperti Coccidiosis

Sindroma Kekerdilan pada Broiler ( Runting and


Stunting Syndrome )

Pada umumnya para peternak berpendapat bahwa


beberapa penyebab yang menyebabkan ayamnya tidak
seragam seperti karena doc, multistrain dalam satu kandang,
kurang peralatan makan dan minum, kepadatan ayam dalam
kandang dan penyakit coccidiosis, mereka sudah dapat
mengatasinya di lapangan. Tetapi untuk sindroma kekerdilan
atau runting and stunting syndrome, para peternak masih
meraba-raba penyebabnya, karena kejadian di lapangan
kadang ada dan kadang tidak ada atau hilang dengan
sendirinya.
Sindroma Kekerdilan pada Broiler mempunyai berbagai
ragam nama lain seperti :

Malabsorption Syndrome

Stunting Syndrome

t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

Pale Bird Syndrome

Helicopter Disease

Brittle bone Disease

Sindroma kekerdilan didefinisikan sebagai : Sekelompok


ayam (umumnya terjadi 5-40% populasi ) yang mengalami
laju pertumbuhan yang kurang pada kisaran usia 4-14
hari. Dimana setelah pada awalnya pertumbuhan tertekan,
kemudian kembali normal, tetapi tetap lebih kecil dari yang
normal.
Bila kondisi di atas dialami peternak broiler maka
beberapa kerugian sudah nampak di depan mata seperti :
tingginya ayam culling; tingginya FCR; rataan berat badan di
bawah standar; berat badan yang sangat bervariasi, hal
mana akan menjadi masalah bila ada kontrak dengan
slaughter house / rumah potong ayam; masalah dengan
penjualan karena banyaknya ayam yang kecil.
Pertanyaannya adalah apakah kejadian kekerdilan pada
broiler ini hanya merupakan sindroma saja ataukah
merupakan penyakit yang sangat banyak penyebabnya ? /
Multifactorial Causative Disease ?
Beberapa ahli penyakit ayam menyatakan bahwa runting
and stunting syndrome terdiri atas tiga bentuk yaitu
Enteritic; Pancreatic dan Proventricular (yang mana hal
tersebut lebih didasarkan kepada organ yang diserangnya),
yang paling penting sindroma kekerdilan ini merupakan
sindroma penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor.
PENYEBAB SINDROMA KEKERDILAN
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya yaitu :

Penyebab berasal dari Pembibitan

Penyebab berasal dari Penetasan / Hatchery

Penyebab berasal dari Manajemen Produksi

Penyebab berasal dari Pakan / Nutrisi

Penyebab berasal dari Lingkungan

Penyebab berasal Penyakit

1.
Penyebab berasal dari Pembibitan.

Beberapa hal yang berasal dari Pembibitan yang dapat


menyebabkan doc yang dihasilkan mengalami sindroma
kekerdilan antara lain :

Telur tetas kecil (telur tetas yang berasal dari usia


induk < 35 minggu dan atau biasanya pada saat puncak
produksi)

Maternal antibodi Reo-virus yang diturunkan rendah,


t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

Akan lebih parah apabila induknya positif Salmonella


enteritidis

Walaupun demikian kekerdilan bukan merupakan


penyakit yang diturunkan

2.
Penyebab berasal dari Penetasan / Hatchery.

Beberapa hal yang berasal dari Penetasan / Hatchery


yang dapat menyebabkan doc yang dihasilkan mengalami
sindroma kekerdilan antara lain :

Waktu koleksi telur tetas yang terlalu lama

Tidak dilakukannya grading telur tetas yang akan


dimasukkan ke mesin tetas

Bercampurnya telur tetas yang berasal dari usia induk


yang sangat jauh berbeda

Terlalu lama proses penanganan di ruang seleksi sehingga


doc mengalami stress

Kurang representatifnya alat angkut doc (chick van) dari


Hatchery ke Peternak / kandang pemeliharaan.

3.
Penyebab berasal dari Manajemen Produksi

Manajemen Produksi juga dapat menjadi penyebab


terjadinya sindroma kekerdilan seperti :

Biosecurity yang buruk

Farm terdiri dari beberapa usia (multi ages)

Kurang baiknya kualitas doc yang dipelihara

Penanganan doc yang kurang baik terutama waktu


periode brooding

Cara pemberian, kualitas dan kuantitas pakan yang


diberikan tidak benar

4.
Penyebab berasal dari Pakan / Nutrisi

Kandungan yang terdapat pada pakan jika kurang atau


berlebihan kadang menimbulkan pertumbuhan yang
kurang baik bagi ayam yang dipelihara misalnya

Gejala sering seperti ayam yang terserang


mycotoxicosis, khususnya Aflatoxicosis

Penggunaan Bungkil Kacang Kedelai yang berkualitas


rendah

Penggunaan Canola Meal dan Protein Hewani lebih


daripada 8%

t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

Asia)

Penggunaan vitamin yang kurang, khususnya pada pakan


Breeder.

5.
Penyebab berasal dari Lingkungan.
Menempatkan ayam pada kondisi lingkungan yang kurang
kondusif akan juga mengakibatkan ayam terkena
sindroma kekerdilan, seperti :

Lingkungan kandang yang bersuhu dan kelembaban


terlalu tinggi

Liingkungan kandang yang terlalu padat populasi


ayamnya dan terdiri dari berbagai usia

Lingkungan kandang merupakan daerah endemik penyakit


yang bersifat imunosupresif.

6.
Penyebab berasal dari Penyakit.
Ada beberapa penyakit yang dapat memicu timbulnya
sindroma kekerdilan, dimana penyakit tersebut umumnya
menimbulkan stress dan khususnya bersifat immunosupresif,
seperti :

Infeksi Reo virus

Infeksi Mareks Disease, hal ini dapat terjadi terutama di


Asia karena Broiler di Asia tidak divaksinasi

Chicken Anemia Virus, vaksinasi tidak dilakukan di


beberapa negara

ALV J, diduga ada korelasi positif dengan sindroma


kekerdilan

Infectious Bursal Disease / Gumboro, beberapa negara


hanya memakai strain klasik untuk vaksinasinya

Avian Nephritis Virus

Reaksi yang berlebihan dari vaksinasi ND dan IB

Penyebab utama yang paling berperanan adalah Reo virus


dengan spesifikasi sebagai berikut :
Virus tidak berselubung / amplop, tahan panas dan dapat
hidup :

pada 600 C selama 8 10 jam

pada 560 C selama 22 24 jam

pada 370 C selama 15 16 minggu

pada 220 C selama 48 51 minggu

pada 40 C selama lebih dari 3 tahun

pada - 630 C selama lebih dari 10 tahun


t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

PENULARAN PENYAKIT

Penularan dapat terjadi secara horizontal

Melalui jalur respirasi

Penularan secara vertikal dengan suatu percobaan


dengan cara inokulasi induk usia 15 bulan, ternyata pada
doc hasil tetasannya (17 19 hari post inokulasi)
mengandung virus reo

GEJALA KLINIS

Biasanya mulai terlihat pada usia 4 8 hari dengan ciri-ciri :

Malas bergerak

Bulu kusam

Coprophagia (faeces / litter eating)

Bila di uji gula darahnya Hypoglycaemic

Hanya sebagian populasi yang terkena dengan kategori :

- 5 10 % populasi dengan kategori RINGAN


- 10 30 % populasi dengan kategori BURUK
- 30 % populasi dengan kategori BENCANA
Biasanya terlihat pada usia 2 minggu :

Bulu sekitar kepala dan leher tetap Yellow Heads

Bulu primer sayap patah / dislokasi Helicopter Birds


/ Stress Banding

Tulang kering / betis berwarna pucat

Jika diperiksa kotorannya masih utuh / makanan hanya


lewat saja.

9) Colibacillosis

Collibacillosis adalah Penyakit infeksius pada unggas


yang disebabkan oleh kuman Echerichia coli yang pathogen /
ganas baik secara primer maupun secara sekunder.
Colibacillosis pertama kali ditemukan pada tahun 1894, setelah
itu banyak kejadian-kejadian colibacillosis sehingga
memperkaya dan saling melengkapi mengenai penyakit ini baik
kejadian di lapangan maupun penelitian di laboratorium.

Kuman pada umumnya menular secara horizontal, dan


secara garis besar dibagi menjadi 2 penyebab utama yaitu :

Dari dalam
, yaitu yang berasal dari anak ayam / ayam itu sendiri, seperti
kejadian Radang pusar atau Omphalitis, Stress ataupun
Dehydrasi akibat perjalanan. Dalam saluran pencernaan ayam

t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

pathogen / ganas.

Dari luar,
yaitu yang berasal dari kontaminan lingkungan sekitar / area
kandang dan atau yang berasal dari bahan sapronak yang tidak
bersih misalnya kontaminan berasal dari pakan, air dan udara
yang tercemar Escherichia coli

Walaupun penyebabnya sama yaitu infeksi bakteri


Escherichia coli, tetapi di lapangan banyak dikenal berbagai
macam penyakit yang merupakan berbagai bentuk manifestasi
akibat terinfeksi bakteri ini, diantaranya adalah :
1.
Kematian Embrio / Omphalitis
2.
Air Sacculitis / Radang Kantung Hawa
3.
Colisepticemia/ Koliseptisemia
4.
Panophthalmitis
5.
Swolen Head Syndrome
6.
Coli Granuloma / Hjarres Diseases
Pencegahan

Usahakan agar anak ayam yang dipelihara berasal dari


pembibitan yang bebas dari penyakit pernapasan seperti CRD,
IB dan ND.

Jika anak ayam sudah terlanjur masuk di kandang, anak ayam


yang sudah terinfeksi dengan bakteri Escherichia coli agar
diafkir

Jalankan selalu prinsip water treatment / pengobatan air


secara efektif dan berkesinambungan, untuk menurunkan
populasi bakteri dalam air minum.

Perhatikan selalu ventilasi, agar ayam selalu mendapat udara


yang segar, bersih dan sehat

Laksanakan biosecurity secara terpadu, agar kondisi farm


sesedikit mungkin mengandung kontaminan khususnya bakteri
Escherichia coli.

Jaga selalu kekeringan litter kandang agar tidak terlalu kering


juga tidak terlalu basah, Untuk itu perlu diperhatikan selalu
kepadatan populasi agar kondisi kekeringan litter mudah
untuk dikendalikan

Spray ruang kandang setiap hari menggunakan campuran air


dengan BIODES-100, SEPTOCID atau GLUTAMAS sangat
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

mengurangi density bakteri di ruang kandang.

Bila ayam selalu terserang infeksi Escherichia coli yang parah


pada usia di atas tiga minggu, tidak ada salahnya lakukan
penyuntikan doc pada usia 4 hari pertama dengan antibiotika
secara subkutan bisa dengan memakai GENTIPRA atau
HIPRASULFA TS sesuai dengan dosis yang dianjurkan

Alternatif vaksinasi inaktif kombinasi O2K1 dan O78K80,


dalam pelaksanaannya masih terjadi pro dan kontra akan
efektifitas kegunaannya, karena belum ada hasil yang sangat
nyata

Hal yang paling penting untuk dilakukan agar serangan infeksi


bakteri Escherichia coli tidak menjadikan ayam peliharaan
menjadi menderita adalah dengan cara menciptakan ayam
senyaman mungkin tinggal dalam kandangnya, dengan kata
lain jangan sampai ayam mengalami stress, karena stress
merupakan pencetus utama ayam terserang infeksi bakteri
ini.

Pengobatan
Kuman E. coli kebanyakan sensitif / peka terhadap
beberapa antibiotika seperti kelompok aminoglukosida
(NEOXIN), polipeptida (MOXACOL), tetrasiklin, Sulfonamida,
trimethoprim (COLIMAS) dan Quinolon (CIPROMAS, ENROMAS).
Apabila setelah diobati dengan berbagai antimikroba
tidak terjadi perubahan kearah penyembuhan, maka perlu
dilakukan uji sensitivitas.
Pencegahan dengan menggunakan obat suntik Hiprasulfa
TS dan Gentipra, serta spray kandang dengan desinfektan
Biodes-100, Septocid dan Glutamas, maupun pengobatan
dengan menggunakan Neoxin, Moxacol, Colimas, Cipromas
maupun Enromas, agar diperhatikan benar cara dan dosis
pemakaiannya dan dilaksanakan sesuai dengan anjuran dari
pembuatnya, agar mendapatkan efek pengobatan yang
maksimal.

10) Pilek Pada Ayam

Penyakit pilek yang menyerang pada ayam


masuk ke dalam kategori penyakit yang berbahaya
dikarenakan penyakit ini dapat menular dengan sangat
cepat dan dapat menyerang ke semua jenis ayam.
Ayam
yang
menderita penyakit pilek
pergerakannya berubah menjadi pasif. Gejala lain yang
muncul pada
ayam yang terserang pilek
adalah nafsu makannya menghilang, kepalanya
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

bergoyang goyang dan sering bersin bersin. Jika


kondisi ini dibiarkan berlarut larut, kondisi ayam akan
semakin parah. Dari lubang hidung dan kedua matanya
akan keluar semacam cairan yang pada akhirnya nanti
dapat membuat hidung ayam tersumbat sehingga
membuat ayam menjadi susah bernafas.
Penyakit ayam
ini disebabkan oleh bakteri haemophilus galloinarum dan
dapat menyebar melalui makanan, minuman dan udara.
Untuk mengatasi penyebaran penyakit pilek ini, peternak
ayam harus segera memindahkan ayam yang sedang sakit
ke kandang khusus untuk dikarantina.

LANGKAH PENGOBATAN

Beberapa obat yang dapat digunakan untuk


mengobati
penyakit pilek pada ayam
adalah neofet, kapsul anti snot dan bubuk coryuit. Dosis
pemakaian obat dan cara pemberian obat harus
disesuaikan dengan petunjuk yang ada dikemasan obat.
Selain itu, penyakit ini juga dapat disembuhkan dengan
cara menyuntikkan cairan streptomycim berdosis 0,2 cc
/ suntikkan / hari. Proses penyuntikkan berlangsung
selama 5 hari dengan bagian tubuh ayam yang disuntik
adalah leher bagian belakang. Beberapa jenis obat yang
biasa dikonsumsi oleh manusia ditengarai juga dapat
digunakan untuk mengobati ayam yang sedang terserang
penyakit pilek. Mereka adalah refagan dan bodrex.
Caranya adalah : satu tablet obat dilarutkan ke dalam 1
sendok air teh dan kemudian diminumkan kepada ayam.

LANGKAH PENCEGAHAN

Pemberian antibiotik (streptomycin dan sulfanilamida)


secara berkala dapat membantu mencegah ayam tidak
mudah terserang pilek. Vaksinasi (corryta naccin dan
vaksin snot) juga harus dilakukan ketika ayam masih
berumur 2 minggu, 1 bulan, 3 bulan dan menjelang usia
dewasa.
3. Hama

Tungau (kutuan)

Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-


ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan
kurus.
Pengendalian: (1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik;
pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat; (2) dengan
menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang
encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan
menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang
encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien.
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
2.6. Mortalitas
Mortalitas merupakan angka kematian dalam pemeliharaan
ternak. Ada banyak hal yang berpengaruh terhadap mortalitas dalam
pemeliharaan unggas. Misalnya, adalah karena penyakit, kekurangan
pakan, kekurangan minum, temperatur, sanitasi, dan lain sebagainya.
Penyakit didefinisikan sebagai segala penyimpangan gejala dari keadaan
kesehatan yang normal. Tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit
tergantung dari jenis penyakit yang menyerang unggas. Dalam
pemeliharaan petelur yang berhasil, tingkat kematian 10 sampai 12%
dianggap normal dalam satu tahun produksi. Dalam kelompok pedaging,
kematian maksimum per tahun normalnya adalah sekitar 4%. Setiap
kematian yang melebihi angka tersebut harus dianggap sebagai kondisi
yang serius yang harus mendapat perhatian segera dari peternak yang
bersangkutan (Blakely and Bade, 1991).
Menurut Sidadolog (2001) ayam dewasa dan merpati mampu
bertahan hidup tanpa makan selama 2 sampai 3 minggu. Kehilangan berat
akibat kekurangan pakan (kelaparan) pada merpati antara 38 sampai 42%
dari berat badan semula, sedangkan pada ayam setelah berpuasa selama 11
hari dan bebas minum, kehilangan berat 25% dari berat semula. Pemberian
pakan yang terkontrol dan teratur dapat menurunkan mortalitas ayam dan
daya hidup bertambah.
Kecukupan air minum pada ayam sangat penting diperhatikan.
Ayam lebih baik mengalami kelaparan daripada kehausan dan kehilangan
air. Ayam akan mati apabila kehilangan air 5 sampai 15% berat hidup.
Kematian terjadi pada ayam akibat kekurangan air dinyatakan sebagai
berikut, ayam berumur 8 minggu selama 72 jam, merpati dewasa selama 12
sampai 13 hari, ayam petelur selama 8 sampai 13 hari dan ayam dewasa
yang tidak bertelur sampai 32 hari. Pada periode starter, ayam broiler yang
dipelihara pada temperatur rendah (5 0C) terjadi kematian pada 4 minggu
pertama sekitar 18%, karena secara nyata temperature tubuh terlalu
rendah di bawah soll wert (Sidadolog, 2001).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menekan angka kematian
adalah mengontrol kesehatan ayam, mengontrol kebersihan tempat pakan
dan minum serta kandang, melakukan vaksinasi secara teratur,
memisahkan ayam yang terkena penyakit dengan ayam yang sehat, dan
memberikan pakan dan minum pada waktunya (Siregar et al., 1980).

t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

2.7 Analisis Hubungan


Usaha perunggasan pada saat sekarang dan masa mendatang
memiliki prospek yang cukup baik. Hal ini karena produk unggas memiliki
kemampuan produksi yang cepat dan masal, produk daging dan telur
disukai semua lapisan masyarakat dan didukung oleh industri penunjang
secara paripurna diantaranya industry pembibitan, pabrik pakan, obat-
obatan dan peralatan.
Untuk mendirikan suatu peternakan diperlukan adanya modal
yang menurut Kadarson (1992) merupakan salah satu faktor produksi yang
disediakan, diolah dan dikontrol di dalam suatu perusahaan agrobisnis
maupun usaha tani yang masih sederhana.
Berdasarkan arah pemakainnya, modal terbagi menjadi modal
investasi dan modal operasional (Kadarson, 1992). Modal operasional atau
modal kerja disebut juga modal lancar yang dipakai untuk membiayai
semua pengeluaran yang menyebabkan perusahaan aktif, misalnya untuk
membeli bahan-bahan produksi, perlengkapan-perlengkapan, upah
pengawas borongan dan pengeluaran-pengeluaran konsumtif pada masa
operasional (Kadarson, 1992).
Menurut Rasyaf (1994) biaya ransum merupakan biaya terbesar
dari seluruh komponen biaya produksi unggas umumnya dan ayam broiler
khususnya. Biaya ini tergantung pada harga ransum dan konsumsi ransum
secara kuantitatif dan kualitatif ditentukan secara teknis dan sudah ada
standarnya, maka yang pertama harus dilihat dari sudut harga ransum itu
sendiri.
Tujuan setiap perusahaan adalah meraih keuntungan semaksimal
mungkin dan mempertahankan kelestarian perusahaan (Kadarson, 1992).
Oleh karena output yang digunakan, maka perusahaan akan berusaha
mencapai suatu tingkat produksi yang dapat memberikan laba maksimal,
yaitu suatu kondisi dimana marginal costnya adalah sama dengan marginal
revenue (Prawirokusumo, 1981).
2.8. P anen
1. Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa
daging ayam
2. Hasil Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau
kotoran kandang dan bulu ayam.
2.9. Pasca Panen
1. Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya
ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)
2. Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar
keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini
agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
3. Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas
(51,7- 54,4 0C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu
yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala
api biru.
4. Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela)
dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap
dimasak dalam kemasan terpisah.
5. Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah
semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki
ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

You might also like:


KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK DIDALAM RUMEN

FUNGSI KARBOHIDRAT DALAM MENCEGAH BAHAYA NITRAT-NITRIT PADA TERNAK


Lirik Lagu Sandy Thema feat. Wisha Kaulah Yang Ku Sayang Lyrics
Linkwithin

TOP

9 komentar:
Anonim mengatakan...

good info....

28 Mei 2011 06.37

Anonim mengatakan...

kalo boleh minta daftar pustakanya. postingny lucu kalo ngak da daftar
pustakanya. kan banyak pendapat orang yang ditulis tuch tapi sumbernya dari
mana???
agustiartonowibowo@yahoo.com

20 Februari 2012 11.13

MY SOLIDARITY mengatakan...

@Anonim_makasih ntar aq posting lagi beberapa infonya....dan sumbernya.....

25 Februari 2012 04.55

Anonim mengatakan...

Makash, infonya berguna bgt...

14 September 2012 18.32

MY SOLIDARITY mengatakan...

terima kasih juga atas responnya....

9 Oktober 2012 06.11

Anonim mengatakan...

Heya i'm for the first time here. I found this board and I find It really useful & it
helped me out much. I hope to give something back and help others like you
helped me.

Also visit my web page ... Konsultan Universitas Program Professor Semua
Jurusan Administrasi Rumah Sakit Konsentrasi Kewirausahaan Membantu
menyusun Artikel Masalahnya sibuk gak sempat kuliah ingin wisuda

11 April 2013 04.29

Anonim mengatakan...

Do you mind if I quote a couple of your


posts as long as I provide credit and sources back to your
website? My blog site is in the very same niche as
yours and my visitors would certainly benefit from a lot of the information you
present
here. Please let me know if this okay with you. Thanks a
lot!

Feel free to surf to my blog; kuliah online [http://www.kuliahterbuka.net]

21 September 2013 22.40

fachri's returns mengatakan...

mhon cantumkan daftar pustakanya sob

28 Juni 2014 16.59

firman syahlubis mengatakan...

Mbak mau tanya,,, dalam tulisan diatas dijelaskan bahwa untuk pemberian

t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

produksi ....? Mohon infonya makasih ....

30 September 2015 09.25

Poskan Komentar

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Subscribe to: Poskan Komentar (Atom)

chat 1

ShoutMix
Live chat software for your
website

Click here to check it out now!

0.0011s

ShoutMix chat widget

Chat 2

Get your own Chat Box! Go Large!

Amazon MP3 Clips

t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY

Designed by SkinCorner Free Blogger Templates | Image from Wallcoo


Sponsored by Stylistbackgrounds | Wordpress Themes

Copyright 2011 Flower Girl

Anda mungkin juga menyukai