MY SOLIDARITY
TULISAN ADALAH SEJUMLAH HURUF YANG MEMILIKI
MAKNA
Blogger templates
About Me Slide show
MY SOLIDARITY
Sumbawa, Nusa
Tenggara Barat, Sabtu, 28 Mei 2011
Indonesia
tulisan adalah
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER
inspirasi Diposkan oleh MY SOLIDARITY di 05.49
Lihat profil lengkapku
Slimming
dikembangbiakan secara khusus untuk pemasaran secara dini. Ayam
Home
pedaging ini biasanya dijual dengan bobot rata-rata 1,4 kg tergantung
About us
Contact
FAQ
pada efisiensinya perusahaan. Menurut Rasyaf (1992) ayam pedaging
adalah ayam jantan dan ayam betina muda yang berumur dibawah 6 Products
You can replace this text by
going to "Layout" and then "Page
minggu ketika dijual dengan bobot badan tertentu, mempunyai
That
(/#facebook)
Work
Elements" section. Edit " About " pertumbuhan yang cepat, serta dada yang lebar dengan timbunan daging
yang banyak. Free Blog Content
welcome Ayam broiler merupakan jenis ayam jantan atau betina yang
berumur 6 sampai 8 minggu yang dipelihara secara intensif untuk Labels
mendapatkan produksi daging yang optimal. Ayam broiler dipasarkan
pada umur 6 sampai 7 minggu untuk memenuhi kebutuhan konsumen Berita (3)
akan permintaan daging. Ayam broiler terutama unggas yang
pertumbuhannya cepat pada fase hidup awal, setelah itu pertumbuhan Archive
menurun dan akhirnya berhenti akibat pertumbuhan jaringan yang
membentuk tubuh. Ayam broiler mempunyai kelebihan dalam
2013 (1)
pertumbuhan dibandingkan dengan jenis ayam piaraan dalam
it's me 2012 (4)
klasifikasinya, karena ayam broiler mempunyai kecepatan yang sangat 2011 (10)
tinggi dalam pertumbuhannya. Hanya dalam tujuh atau delapan minggu Mei (8)
daftar link
saja, ayam tersebut sudah dapat dikonsumsi dan dipasarkan padahal penggunaan tehnik
penakaran
ayam jenis lainnya masih sangat kecil, bahkan apabila ayam broiler
Segala Sesuatu Tentang
MY SOLIDARITY dikelola secara intensif sudah dapat diproduksi hasilnya pada umur Antibiotik 01/12/2007 -
Like 0 0 Tweet www...
Solidaritas Perempuan
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
enam minggu dengan berat badan mencapai 2 kilogram per ekor curahan hatiku.....
MANAJEMEN USAHA
(Anonimus, 1994). PETERNAKAN AYAM
flag counter BROILER
Untuk mendapatkan bobot badan yang sesuai dengan yang
KECERNAAN BAHAN
dikehendaki pada waktu yang tepat, maka perlu diperhatikan pakan KERING DAN BAHAN
yang tepat. Kandungan energi pakan yang tepat dengan kebutuhan ORGANIK DIDALAM R...
VIRUS
ayam dapat mempengaruhi konsumsi pakannya, dan ayam jantan
BAKTERI
memerlukan energy yang lebih banyak daripada betina, sehingga ayam
Lirik Lagu Sandy Thema
jantan mengkonsumsi pakan lebih banyak, (Anggorodi, 1985). Hal-hal feat. Wisha Kaulah Yang
Ku ...
yang terus diperhatikan
Maret (2)
dalam pemeliharaan ayam broiler antara lain perkandangan, pemilihan
bibit, manajemen pakan, sanitasi dan kesehatan, recording dan 2010 (170)
Jumlah suara hingga sekarang: 0 Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop
Jajak pendapat ditutup
atau toko sarana peternakan.
Diberdayakan oleh Blogger.
e. Kepadatan Kandang
2,7 68
Siregar et al., 1980
Tabel 3. Standar Bobot Badan Ayam Broiler Berdasarkan Jenis
Kelamin pada Umur 1 sampai 6 Minggu ((NRC, 1994)
Umur (minggu) Jenis Kelamin
Jantan (g) Betina (g)
1 152 144
2 376 344
3 686 617
4 1085 965
5 1576 1344
6 2088 1741
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
2.3. Pakan
Ayam broiler sebagai bangsa unggas umumnya tidak dapat membuat
makanannya sendiri. Oleh sebab itu ia harus makan dengan cara
mengambil makanan yang layak baginya agar kebutuhan nutrisinya dapat
dipenuhi. Protein, asam amino, energi, vitamin, mineral harus dipenuhi
agar pertumbuhan yang cepat itu dapat terwujud tanpa menunggu fungsi-
fungsi tubuhnya secara normal. Dari semua unsur nutrisi itu kebutuhan
energi bagi ayam broiler sangat besar (Rasyaf, 1994).
Suprijatna et al. (2005) pakan adalah campuran dari berbagai macam
bahan organik maupun anorganik untuk ternak yang berfungsi sebagai
pemenuhan kebutuhan zat-zat makanan dalam proses pertumbuhan. Ransum
dapat diartikan sebagai pakan tunggal atau campuran dari berbagai bahan
pakan yang diberikan pada ternak untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak
selama 24 jam baik diberikan sekaligus maupun sebagian (Lubis, 1992).
Rasyaf (1994) menyatakan ransum adalah kumpulan dari beberapa bahan
pakan ternak yang telah disusun dan diatur sedemikian rupa untuk 24 jam.
Ransum memiliki peran penting dalam kaitannya dengan aspek ekonomi
yaitu sebesar 65-70% dari total biaya produksi yang dikeluarkan (Fadilah,
2004). Pemberian ransum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok,
pertumbuhan, pemeliharaan panas tubuh dan produksi (Suprijatna et al.
2005). Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang
dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral,
sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi.
Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan
dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap.
Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang
harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut
penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein
20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. Efisiensi pakan
dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara
menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot
ayam yang dipanen.
Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat
pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen = 1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien
(dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).
Konsumsi pakan adalah kemampuan ternak dalam mengkonsumsi
sejumlah ransum yang digunakan dalam proses metabolisme tubuh
(Anggorodi, 1985). Blakely dan Blade (1998) menjelaskan bahwa tingkat
konsumsi ransum akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan bobot akhir
karena pembentukan bobot, bentuk dan komposisi tubuh pada hakekatnya
adalah akumulasi pakan yang dikonsumsi ke dalam tubuh ternak. Kebutuhan
ransum ayam broiler tergantung pada strain, aktivitas, umur, besar ayam dan
temperature( Ichwan , 2003). Faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan
antara lain umur, nutrisi ransum, kesehatan, bobot badan, suhu dan
kelembaban serta kecepatan pertumbuhan (Wahju, 1997).
Pakan pemula (starter) harus diberi setelah ayam memperoleh
minum, pada beberapa hari pertama pakan dapat diberi dengan cara
ditaburkan pada katon box DOC atau tempat pakan untuk anak ayam. Sisa
pakan harus dibuang tiap pagi dan jangan dibuang di litter karena akan
membahayakan kesehatan ayam. Pada 2 hari pertama gunakan air hangat
bersuhu 16 sampai 20 0C. Untuk air minum larutkan 50 gram gula dan 2
gram vitamin (dalam 1 liter air minum untuk 12 jam pertama) Perlu juga
memakai meter air agar dapat diketahui dengan pasti berapa banyak air
yang digunakan pada 2 minggu pertama tempat minum dibersihkan 3 kali
sehari setelah itu 2 kali sehari (Anonimus, 2004).
Pada ayam broiler fase starter kebutuhan energi adalah 3200 kcal/kg
dengan kebutuhan asam amino methionin 0,38%. Sedangkan pada finisher
kebutuhan energi sama tetapi kebutuhan protein berkurang dan kebutuhan
asam amino methionin juga berkurang menjadi 0,32% (NRC. 1994).
Faktor yang dapat mempengaruhi ransum pada ayam broiler,
diantaranya yaitu temperatur lingkungan, kesehatan ayam, tingkat energi
ransum yang diberikan sistem pemberian makanan pada ayam, jenis
kelamin ayam dan genetik ayam (Rasyaf, 1994).
Bentuk fisik ransum yang diberikan pada ayam broiler ada tiga
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
Tabel 4. Kebutuhan Nutrisi Pakan Ayam Broiler pada Periode Starter dan
Periode Finisher (NRC, 1994)
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gram per ekor
atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi
yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air
minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum
untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga
akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya.
Minggu Keempat (hari ke-22 sampai ke-28). Pemanas sudah tidak diperlukan
lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan
sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan
yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65
gram per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus
ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
Minggu Kelima (hari ke-29 sampai ke-35). Pada minggu ini, yang perlu
diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang
dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai
untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gram per ekor atau
8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling
penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 sampai 2
kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen. Maka dapat disimpulkan
bahwa kebutuhan pakan hingga berumur 5 minggu adalah 24,7 kg untuk 100 ekor
ayam.
Minggu Keenam (hari ke-36 sampai ke-42). Jika ingin diperpanjang
untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan
lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang
baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.
Menurut Bambang (1995) untuk pemberian pakan ayam ras broiler
ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher
(umur 4-6 minggu):
a. Kuantitas pakan fase starter adalah terbagi/digolongkan menjadi
4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17
gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari
/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan
minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah
pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu
sebesar 1.520 gram.
b. Kuantitas pakan fase finisher adalah terbagi/digolongkan dalam
empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111
gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari
/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan
minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total
jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Sedangkan Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang
dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi
pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8
lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100
ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air
minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak
122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama
hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air
minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter
air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-
masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100
ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu
ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8
(51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari
sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Cara Pemberian Pakan:
a. Untuk anak ayam umur 1 - 6 hari (kutuk), pakan ditabur atau sediakan
pada wadah yang mudah terjangkau, jenis pakan yang dipakai adalah
ransum ayam ras starter (pakan komersial).
b. Ayam umur 7 hari s/d 1 bulan dapat diberikan pakan campuran yaitu
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
Etiologi
Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella
pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan
ditanah selama 1 tahun.
Kejadian penyakit. Di Indonesia penyakit pullorum merupakan
penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam
bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada
anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam
sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau
angka kematian dapat mencapai 85%.
Cara penularan
Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:
-Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui
telur.
-Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara unggas
secara klinis sakit dengan ayam karier yang telah sembuh, sedangkan
penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan,
kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang
terkontaminasi.
Gejala klinis
- Nafsu makan menurun
- Feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur
- Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih
- Kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah kering
- Jengger berwarna keabuan
- Mata menutup dan nafsu makan turun
- Badan anak ayam menjadi lemas
- Sayap menggantung dan kusam
- Lumpuh karena arthritis
- Suka bergerombol
Diagnosis
Isolasi dan identifikasi salmonella pullorum dapat diambil melalui
hati, usus maupun kuning telur dapat dilakukan pembiakan kedalam
medium. Ayam karier yang sudah sembuh dapat diidentifikasi
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
aglutination test).
Pengobatan
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan
antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau
mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif untuk
pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan
infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang
dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis.
Pencegahan
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh para
peternak ayam adalah :
3. Pengapuran kandang.
Malabsorption Syndrome
Stunting Syndrome
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
Helicopter Disease
1.
Penyebab berasal dari Pembibitan.
2.
Penyebab berasal dari Penetasan / Hatchery.
3.
Penyebab berasal dari Manajemen Produksi
4.
Penyebab berasal dari Pakan / Nutrisi
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
Asia)
5.
Penyebab berasal dari Lingkungan.
Menempatkan ayam pada kondisi lingkungan yang kurang
kondusif akan juga mengakibatkan ayam terkena
sindroma kekerdilan, seperti :
6.
Penyebab berasal dari Penyakit.
Ada beberapa penyakit yang dapat memicu timbulnya
sindroma kekerdilan, dimana penyakit tersebut umumnya
menimbulkan stress dan khususnya bersifat immunosupresif,
seperti :
PENULARAN PENYAKIT
GEJALA KLINIS
Malas bergerak
Bulu kusam
9) Colibacillosis
Dari dalam
, yaitu yang berasal dari anak ayam / ayam itu sendiri, seperti
kejadian Radang pusar atau Omphalitis, Stress ataupun
Dehydrasi akibat perjalanan. Dalam saluran pencernaan ayam
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
pathogen / ganas.
Dari luar,
yaitu yang berasal dari kontaminan lingkungan sekitar / area
kandang dan atau yang berasal dari bahan sapronak yang tidak
bersih misalnya kontaminan berasal dari pakan, air dan udara
yang tercemar Escherichia coli
Pengobatan
Kuman E. coli kebanyakan sensitif / peka terhadap
beberapa antibiotika seperti kelompok aminoglukosida
(NEOXIN), polipeptida (MOXACOL), tetrasiklin, Sulfonamida,
trimethoprim (COLIMAS) dan Quinolon (CIPROMAS, ENROMAS).
Apabila setelah diobati dengan berbagai antimikroba
tidak terjadi perubahan kearah penyembuhan, maka perlu
dilakukan uji sensitivitas.
Pencegahan dengan menggunakan obat suntik Hiprasulfa
TS dan Gentipra, serta spray kandang dengan desinfektan
Biodes-100, Septocid dan Glutamas, maupun pengobatan
dengan menggunakan Neoxin, Moxacol, Colimas, Cipromas
maupun Enromas, agar diperhatikan benar cara dan dosis
pemakaiannya dan dilaksanakan sesuai dengan anjuran dari
pembuatnya, agar mendapatkan efek pengobatan yang
maksimal.
LANGKAH PENGOBATAN
LANGKAH PENCEGAHAN
Tungau (kutuan)
yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
2.6. Mortalitas
Mortalitas merupakan angka kematian dalam pemeliharaan
ternak. Ada banyak hal yang berpengaruh terhadap mortalitas dalam
pemeliharaan unggas. Misalnya, adalah karena penyakit, kekurangan
pakan, kekurangan minum, temperatur, sanitasi, dan lain sebagainya.
Penyakit didefinisikan sebagai segala penyimpangan gejala dari keadaan
kesehatan yang normal. Tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit
tergantung dari jenis penyakit yang menyerang unggas. Dalam
pemeliharaan petelur yang berhasil, tingkat kematian 10 sampai 12%
dianggap normal dalam satu tahun produksi. Dalam kelompok pedaging,
kematian maksimum per tahun normalnya adalah sekitar 4%. Setiap
kematian yang melebihi angka tersebut harus dianggap sebagai kondisi
yang serius yang harus mendapat perhatian segera dari peternak yang
bersangkutan (Blakely and Bade, 1991).
Menurut Sidadolog (2001) ayam dewasa dan merpati mampu
bertahan hidup tanpa makan selama 2 sampai 3 minggu. Kehilangan berat
akibat kekurangan pakan (kelaparan) pada merpati antara 38 sampai 42%
dari berat badan semula, sedangkan pada ayam setelah berpuasa selama 11
hari dan bebas minum, kehilangan berat 25% dari berat semula. Pemberian
pakan yang terkontrol dan teratur dapat menurunkan mortalitas ayam dan
daya hidup bertambah.
Kecukupan air minum pada ayam sangat penting diperhatikan.
Ayam lebih baik mengalami kelaparan daripada kehausan dan kehilangan
air. Ayam akan mati apabila kehilangan air 5 sampai 15% berat hidup.
Kematian terjadi pada ayam akibat kekurangan air dinyatakan sebagai
berikut, ayam berumur 8 minggu selama 72 jam, merpati dewasa selama 12
sampai 13 hari, ayam petelur selama 8 sampai 13 hari dan ayam dewasa
yang tidak bertelur sampai 32 hari. Pada periode starter, ayam broiler yang
dipelihara pada temperatur rendah (5 0C) terjadi kematian pada 4 minggu
pertama sekitar 18%, karena secara nyata temperature tubuh terlalu
rendah di bawah soll wert (Sidadolog, 2001).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menekan angka kematian
adalah mengontrol kesehatan ayam, mengontrol kebersihan tempat pakan
dan minum serta kandang, melakukan vaksinasi secara teratur,
memisahkan ayam yang terkena penyakit dengan ayam yang sehat, dan
memberikan pakan dan minum pada waktunya (Siregar et al., 1980).
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
TOP
9 komentar:
Anonim mengatakan...
good info....
Anonim mengatakan...
kalo boleh minta daftar pustakanya. postingny lucu kalo ngak da daftar
pustakanya. kan banyak pendapat orang yang ditulis tuch tapi sumbernya dari
mana???
agustiartonowibowo@yahoo.com
MY SOLIDARITY mengatakan...
Anonim mengatakan...
MY SOLIDARITY mengatakan...
Anonim mengatakan...
Heya i'm for the first time here. I found this board and I find It really useful & it
helped me out much. I hope to give something back and help others like you
helped me.
Also visit my web page ... Konsultan Universitas Program Professor Semua
Jurusan Administrasi Rumah Sakit Konsentrasi Kewirausahaan Membantu
menyusun Artikel Masalahnya sibuk gak sempat kuliah ingin wisuda
Anonim mengatakan...
Mbak mau tanya,,, dalam tulisan diatas dijelaskan bahwa untuk pemberian
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY
Poskan Komentar
Publikasikan
chat 1
ShoutMix
Live chat software for your
website
0.0011s
Chat 2
t
MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER | MY SOLIDARITY