SUNAH
SEBAGAI SUMBER HUKUM AJARAN AGAMA
ISLAM
Disusun oleh :
02115106
Mela Sri Nurbani Faridah
STIE INABA BANDUNG
Jl. Soekarno-Hatta No.448, Bandung Kidul, Bandung, Jawa Barat 40254, Indonesia
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan
rahmat,taufik,dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan tugas makalah
Pendidikan Agama Islam dengan judul Sumber sumber Ajaran Agama Islam.
Sholawat dan salam saya panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW karena
beliaulah satu satunya Nabi yang mampu mengubah dunia dari zaman kegelapan menuju
zaman terang benderang yakni Agama Islam. Makalah ini disusun dan diuraikan secara
efektif dengan landasan pengetahuan yang diambil dari buku untuk menambah wawasan.
Dalam penyusunan makalah ini,tidak sedikit hambatan yang saya hadapi namun saya
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
Bantuan,Doa,Dorongan dan Bimbingan Dosen,Orang tua juga Teman-teman. Sehingga
kendala yang saya hadapi teratasi.
Kiranya makalah ini masih sangat jauh dari kata kesempurnaan oleh karena itu saya
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi memperbaiki isi dari makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kepada
pembaca serta ridho dari Allah SWT. Aminn
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Al-Quran dan Al-Hadist adalah pedoman manusia khususnya Ummat Muslim yang
telah ditinggalkan oleh Rasullullah saw kepada seluruh ummatnya. Al-Quran merupakan
firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman bagi ummat
manusia dalam menata kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan lahir dan batin baik
didunia maupun diakhirat kela. Al-Hadist merupakan perkataan, perbuatan, dan yang
menyangkut hal ihwalnya. konsep-konsep yang dibawa Al-Quran dan Al-Hadist selalu
relevan dengan problem yang dihadapi manusia kerena ia turun untuk berdialok dengan
setiap ummat yang ditemuinya, sekaligus menawarkan pemecahan terhadap problem tersebut,
kapan dan dimanapun mereka berada. dari sinilah studi tetang Al-Quran sangat penting
dilakukan.
B. RUMUSAN MASALAH
karena luasnya pembahasan tentang Al-Quran dan al-hadist ini. Maka didalam
makalah ini saya hanya akan membahas tentang:
1. Pengertian Al-Quran
2. Fungsi Al-Quran
3. Pendekatan Memahami Al-Quran
4. Ulumul Quran
5. Pengertian Hadist Dan
6. Fungsi Hadist , Unsur-unsur Hadist, Macam-macam Hadist.
BAB II
PEMBAHASAN
[1]
[2]
Dari dua buah definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa apa yang disebut Al-
Quran itu mempunyai kriteria-kriteria seperti:
a. Al-Quran adalah Firman Allah swt
b. Al-Quran yang merupakan firman Allah itu berbahasa Arab, oleh karena itu Al-Quran yang
ditulis atau dilafalkan tidak dalam bahasa arab tidakdisebut Al-Quran.
c. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantaraan malaikat jibril,
dengan demikian hadist bukanlah Al-Quran karena Hadist tidak melalui perantaraan Jibril
lagi pula hadist bukanlah Firman Allah yang diucapkan dengan bahasa Nabi sendiri.
d. Al-Quran sampai kepada kita dengan jalan mutawatir artinya Al-Quran yang diterima oleh
nabi muhammad dari Allah melalui Jibril itu. Beliau ajarkan kepada orang banyak pula begitu
seterusnya, sehingga akhirnya sampai kepada kita dari orang banyak kepada orang banyak ini
merupakan jaminan bagi kebenaran/ keautentikan Al-quran, sebab tidak mungkin orang
banyak sepakat untuk berdusta. Bukan Al-Quran kalau hanya diriwayatkan oleh seseorang
atau beberapa orang saja.
e. Al-quran adalah Mukjizat Nabi Muhammad Saw yang bersifat memberikan tantangan
kepada siapapun yang tidak percaya terhadap kebenaran kewahyuannya. Mereka ditantang
untuk menandingi atau mengalahkan Al-Quran, sekalipun hanya dengan membuat satu surat
yang paling pendek, namun tidak mungkin Al-Quran dapat ditandingi sebab kalau dapat
ditandingi bukanlah mukjizat namanya.
f. Al-Quran ditulis didalam Mush-haf. Selain Al-Quran itu kitab suci yang paling banyak
dibaca (artinya memang bacaan). Ia juga ditulis dalam Mush-hab dan penulisan telah
dikerjakan sejak masa Nabi Muhammad kerena selalu ditulis ini lah Al-Quran juga disebut
Al-kitab. Dewasa ini mush-haf Al-Quran juga disebut Mush-haf Usmani kerena
penulisannya mengikuti metode Usman Bin Affan.
g. Al-Quran diperintahkan untuk dibaca (selain itu tentunya untuk dipelajari atau diamalkan),
kerena perintah, berarti membaca Al-Quran adalah ibadah pahala. Dalam Hadist Riwayat
Tarmidzi diterangkan bahwa, satu huruf Al-Quran dibaca, pahalanya berlipapt sampai
sepuluh kali. Hanya Al-Quran yang mendapat perlauan istimewa seperti ini.
h. Al-Quran diawali dengan surat Al-fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nas. Lampiran-
lampiran diluar itu seperti ilmu tauhid, keterangan-keterangan yang menjelaskan tentang
keutamaan membaca Al-Quran, bukanlah Al-Quran.
2. FUNGSI AL-QURAN
Sumber ajaran taiap agama adalah kitab suci, begiitu pula agama islam, Al-Quran
adalah sember ajaran agama islam, sumber norma, dan hukum Islam yang pertama dan
utama.inilah fungsi utama Al-Quran. Itulah sebabnya Nabi Muhammad Saw. Bersabda
didalam Hadist Riwayat Malik, sesungguhnya telah kutinggalkan untukmu dua perkara,
yang kamu tidak akan sesat selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu Al-Quran
dan Sunnah Rasul. (HR. Malik).
Al-Quran sebaga sumber pertama norma dan hukum islam dapat dijabarkan kedalam fungsi-
fungsi yang lebih rinci;
a. Al-Quran merupakan petunjuk bagi umat manusia, secara keseluruhan. Yakni petunjuk jalan
yang lurus, petunjuk kebenaran yang mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya
yang terang.
b. Al-Quran adalah pembeda antar yang haq dan yang bathil, antara yang benar dan yang
salah atau yang baik dan yang buruk. Fungsi ini sesuai dengan name lain dari Al-Quran Al-
furqon (pembeda).
Maha besar allah yang menurunkan Al-furqon kepada kepada hamba-Nya, agar menjadi
juru pengingat bagi seluruh alam (Qs. Al-furqon: 1). Dan juga seperti surat Ali imran: 3-4,
dan Al-baqarah: 185).
c. Al-Quran berfungsi sebagai peringatan bagi seluruhummat manusia. Fngsi ini juga sesuai
dengan nama lain yang dipakai oleh Al-Quran yaitu Adz-Dzikr.
Dan sesungguhnya Al-Quran itubenar-benar menjadi peringatan bagi orang yang bertaqwa
(Qs.Haqqah: 48) dan juga seperti surah Al-Hijr: 9, surah Shad: 1-29, surah Yaasin: 69, dan
surah Al-Anam: 90.
d. Al-Quran sebagai obat (penyembuh) bagi penyakit kejiwaan. Hai manusia, sesungguhnya
telah datang kepadamu pengajaran dari tuhanmu dan obat bagi apa yang ada didalam hatimu
dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Yunus: 57).
Dan juga seperti surat Al-isra: 82, Qs. Fush-shilat: 44, dan sabda Nabi yang berbunyi
hendaklah kamu mengambil dua macam obat, yaitu madu dan Al-Quran (HR. Ibnu Majjah
Dan Al-Hakim, dari Ibnu Masud, ra.)
e. Al-Quran merupakan pengajaran atau nasihat (mauidhah) bagi manusia. (Al-Quran ) ini
adalah keterangan yang jelas bagi manusia dan petunjuk serta pengajaran (mauidhah) bagi
orang-orng yang bertaqwa (Qs.Ali-imran: 183). Dan juga seperti surah yunus :57
f. Al-Quran adalah korektor bagi kitab-kitab suci yang sebelumnya atau korektor bagi
pengakuan yang dilakukan oleh manusia dalam agama mereka.
g. Al-Quran merupakan bahan renungan atau pemikiran bagi orang-orang yang mau berpikir
untuk mendapatkan pelajaran yang berharga. (ini adalah) ketik yang kami turunkan kepada
engkau yang penuh berkah agar mereka suka merenungkan ayat-ayatnya, dan agar orang-
orang yang berakal mendapat pelajaran (Qs. Shad: 29) dan juga seperti surat An-nisa: 82, dan
Al-muminun: 68)
h. Al-Quran adalah sumber ilmu pengetahuan yang sangat menarik untuk dikaji dan dipelajari
sepanjang masa.
Al-Quran diturunkan sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw, yaitu mukjizat yang paling
besar dari sekalian mukjizat lain yang pernah ada.
Al-Quran diturunkan supaya menjadi mukjizat mengembangkan risalah dan menyampaikan
apa-apa yang diterimanya dari tuhan. Untuk itu, Allah menurunkan Al-Quran yang susunan
arti hukum-hukum dan pengetahuan yang dibawakannya mengandung unsur-unsur mukjizat.
Jika engkau tidak menentukan itu, maka engkau mengambil sunnah, kerena ia adalah
penjelas Al-Quran. bahkan, imam syafii berkat bahwa seluruh apa yang dihukumkan oleh
Rasullullah saw, adalah dari apa yang beliau dapat dari Al-Quran. Allah swt berfiman Surah
An-Nisa :105.
Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan pembawa kebenaran,
supaya kamu mengadli antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu dan
janganlah kamu menjadi penentang (orang yang tidak bersalah). karena membela orang-
orang yang khianat. (QS.An-nisa :105)
4) Mempergunakan tafsir sahabat dan tabiin
5) Mengambil kemutlakan bahasa
Al-Quran diturunkan dengan bahasa arab;
Artinya : Denngan bahasa Arab yang jelas (Asy-syuara: 195)
maka penafsiran wajib disamping melakukan prinsip-prinsip sebelumnya, menafsirkan lafal
sesuai dengan pengertian yang diberikan oleh bahasa arab dan penggunaannya, yang sesuai
dengan kaidahnya dan balagah Al-Quran menjadi mukjizat.
[6]
Menurut para ulama ushul fiqh, pengertian hadist menurut istilah ialah segala
perbuatan, perkataan, taqrir Nabi muhammad saw yang berkaitan dengan hukum syara dan
ketetapannya.
Yang dimaksud dengan taqrir disini ialah membenarkannya Nabi muhammad saw
terhadap perbuata seorang sahabat yang dilakukan dihadapan beliau, atau yang diberitahukan
kepada beliau tetapi beliau sendiri tidak menegur atau menyalahkannya.
Hadist juga disebut Sunnah, bahkan menurut jumhur ulama, sunnah merupakan
Muradif (sinonim) dari hadist. Sunnah menurut bahasa mempunyai beberapa arti, seperti
jalan yang terpuji, jalan atau cara yang dibiasakan, kebalikan dari bidah serta apa yang
diperbuat oleh sahabat, baik ada dasar dari dalam al-Quran, hadist, atau tidak.
Sunnah menurut istilah, sebagaimana yang dirumuskan oleh ulama ahli hadist ialah
segala yang dipindahkan dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa perbuatan, perkataan,
maupun taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup, dan baik yang demikian itu
terjadi sebelum masa kenabian atau sesudahnya. Sunnah dalam pengertian inilah, menurut
jumhur ulama hadist yang merupakan muradif dari hadist.
Menurut rumusan ulama ushul fiqh, sunnah menurut istilah ialah segala yang
dipindahkan dari Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan, atau taqrir, yang
mempunyai kaitan hukum.
2. BENTUK-BENTUK HADIST
a. Hadist Qudsiy
Hadist qudsiy ialah hadist yang disampaikan oleh rasullullah saw kepada para sahabat
dalam bentuk wahyu, akan tetapi wahyu tersebut bukanlah bagian dari ayat Al-Quran.
Ciri-ciri hadist qudsiy:
1) Ada redaksi hadist qala-yaqulu allahu
2) Ada redaksi fi ma rawa/ yarwihi anillahi fabaraku wataala
3) Redaksi lain yang semakna dengan redaksi diatas, setelah selesai menyebut rawi yang
menjadi sumber pertamanya, yakni sahabat. Contoh hadist qudsiy.
Dari Abi Dzar, dari Nabi saw, Allah swt berfirman :wahai hamba-hamba-Ku, sungguh
Aku mengharamkan kedzaliman pada diri-Ku, (lebih kerena itu) Aku menjadikannya
diantara kamu sekalian hal-hal yang diharamkan, maka dari itu janganlah kalian berbuat
dzalim (HR. Muslim).
b. Hadist Qauli
Hadist qauli adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw,
baik berupa perkataan atau pun ucapan yang memuat berbagai maksud syara, peristiwa, dan
keadaan yang berkaitan dengan aqidah, syariah, akhlak, atau lainnya.
c. Hadist Fili
Yang dimaksud dengan fili ialah segala yang disandarkan kepada Nabi saw berupa
perbuatannya yang sampai kepada kita. Seperti hadist tentang shalat atau haji.
d. Hadist Taqriri
Hadist taqriri adalah segala yang berupa ketetapan Nabi saw terhadap apa yang
datang dari sahabatnya. Nabi saw membiarkan suatu perbuatan yang dilakukan oleh para
sahabat, setelah memenuhi beberapa syarat baik megenai pelakunya maupun perbuatannya.
e. Hadist Hammi
Hadist hammi adalah hadist yang berupa keinginan Nabi saw yang belum
terealisasikan, seperti halnya keinginan untuk berpuasa 9 Asyura, didalam riwayat Ibnu
Abbas, disebutkan;
Ketika Nabi Saw berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan para sahabat untuk
berpuasa, mereka berkata ,: Ya Rasullullah hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-
orang Yahudi dan Nasrani, Nabi Bersabda, tahun yang akan datang insyaallah aku akan
berpuasa pada hari yang kesembilan. (HR. Muslim dan Abu Daud).
Nabi Muhammad Saw belum sempat merealisasikan keinginannya, kerena beliau
wafat sebelum bulan Asyura. menurut imam Syafii dan para pengikutnya, menjalankan hadst
ini disunnahkan sebagaimana sunah-sunah lainnya.
f. Hadist Ahwali
Yang dimaksud hadist ahwali adalah hadist yang berupa hal ihwal Nabi Saw yang
menyangkut keadaan fisik, sifat-sifat dan kepribadiannya. tentang keadaan fisik Nabi
Muhammad Saw dalam beberapa hadist disebutkan bahwa tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. sebagaimana yang dikatakan oleh Al-bara dalam sebuah hadist riwayat
bukhari sebagai berikut : Rasullullah saw adalah manusia yang sebaik-baik rupa dan tubuh,
keadaan fisiknya tidak terlalu tinggi dan pendek. (HR. Bukhari).
3. Unsur-unsur Hadist
a. Sanad
Sanad menurut bahasa adalah sesuatu yang dijadikan sandaran. sedangkan menurut
istilah terdapat perbedaan rumusan pengertian. Al-badru Bin Jamaah dan Al-thiby
menyatakan bahwa sanad adalah berita tentang jalan matan. dan ada juga yang menyatakan
silsilah para perawi yang memikulkan hadist dari sumbernya yang pertama.
b. Matan
Matan menurut bahasa mairtafaamin al-ardhi (tanah yang ditinggalkan), sedangkan
menurut istilah adalah suatu kalimat tempat berakhirnya sanad. Ada juga yang menyebutkan
bahwa matan adalah lafadz-lafadz yang didalamnya mengandung makna-makna tertentu.
Dari semua pengertian tersebut menunjukan bahwa yang dimaksud dengan matan adalah
materi atau lafadz hadist itu sediri.
c. Rawi
Rawi berarti orang yang meriwayatkan atau memberikan hadist.
A. KESIMPULAN
Al-Quran dan al-hadist adalah sebagai sumber ajaran agama islam yang telah
ditinggalkan oleh rasullullah saw, yang merupakan segala macam cara untuk memecahkan
semua permasalahan yang ada sepanjang hidup manusia.
Pengertian alquran adalah kallam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw. Untuk disampaikan kepada seluruh ummt manusia sampai akhir zaman nanti. Selain
sebagai sumber ilmu pengetahuan, al-Quran juga sebagai peringatan bagi ummat manusia,
juga sebagai pembeda atas Nabi Muhammad terhadap Nabi-Nabi sebelumnya.
Sedangkan Al-hadist adalah segala sesuatuyg mengenai perbuatan maupun perkataan
Rasullullah saw dan yang menyangkut hal ihwalnya. Hadis terdiri dari beberapa unsur
diantaranya; sanad, matan dan rawi. Adapun kegunaan dari hadist itu sendiri adalah: untuk
menjelaskan ayat-ayat al-Quran yang penjelasannya bersifat umum.
B. SARAN
Saya sebagai penulis sangat menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu kami mohon maaf. Dan saya sangat berharap atas kritikan
dan saran yang bersifat membangun. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk kita
semua dan khususnya bagi saya sebagai penulis.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_islam