Irdas Seleksi Irigasi
Irdas Seleksi Irigasi
Disusun Oleh :
Kelas : D
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Rancangan Irigasi (Natasya dan Wulan)
Irigasi merupakan memberikan air ketanah yang mencukupi
kapasitas lapang yang berada di zona perakaran dari sumber air yang
bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air pada tanamna. Irawan dkk
(2000) mengemukakan bahwa keberhasilan swasembada tersebut
ditentukan oleh beberapa faktor kunci, antara lain pengembangan
infrastruktur seperti irigasi. Hal ini disebabkan karena pertanian hampir
identik dengan manajemen air. lahan beririgasi memiliki pengaruh yang
sangat penting terhadap pertumbuhan sektor pertanian.
Berdasarkan Undang undang Nomor 11 tahun 1974 dan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015Pengembangan jaringan irigasi adalah
pembangunan jaringan irigasi baru dan/atau peningkatan jaringan irigasi
yang sudah ada sedangkan Pengelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan
yang meliputi operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi di
daerah irigasi.
Salah satu prinsip dalam perencanaan jaringan teknis adalah
pemisahan antara jaringan irigasi dan jaringan pembuang/pematus. Hal ini
berarti bahwa baik saluran irigasi maupun pembuang tetap bekerja sesuai
dengan fungsinya masingmasing, dari pangkal hingga ujung. Saluran
irigasi mengalirkan air irigasi ke sawahsawah dan saluran pembuang
mengalirkan air lebih dari sawah-sawah ke saluran pembuang alamiah
yang kemudian akan diteruskan ke laut. (sumber: standar perencanaani
irigasi KP-01). Pada lahan yang kami kunjungi, kami menemukan lahan
dengan menerapkan irigasi surface yang memanfaatkan sumber air
langsung dari sungai brantas.
1.2 Tujuan (Natasya dan Wulan)
Untuk mengetahui, menyeleksi dan mempertimbangkan system
irigasi yang tepat dilapangan dan memberikan rancangan system irigasi
yang dianjurkan untuk budidaya tanaman tertentu.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Komoditi dan Kegiatan Budidaya Pertanian (Natasya dan Wulan)
Pada lahan yang kami kunjungi yang terletak Jl. Joyosuko Metro,
Merjosari, Kec. Lowokwaru, malang merupakan milih bapak ramu yang
tinggal di selorejo, dau. lahan tersebut memiliki luas lahan seluas 300m 2
yang ditanami secara tumpangsari dengan komoditas cabai dan bunga
kol. Pak Ramu selaku petani yang mengelola lahan pada sistem tanam
tumpangsari, Pak Ramu mengatakan bahwa komoditas yang
mendapatkan keuntungan. pengahsilan bapak ramu dari hasil panen cabe
maupun bunga kol sebesar Rp.10.000.000.
Pada lahan tersebut, menerapkan sistem irigasi surface dengan
memanfaatkan sumber air langsung dari sungai brantas. yang mengalir
melalui aliran kecil hingga menuju lahan. dari hasil wawancara Pak Ramu
mengakui terdapat kendala pada sistem irigasi, air yang digunakan untuk
pengairan lahannya tidak bersih dan banyak sampah plastik yang masuk
di lahan pak ramu.. hal tersebut dikarenakan aliran yang masuk kelahan
sudah tercemar dengan limbah rumah tangga. sehingga pak ramu juga
membersihkan sampah tersebut. namun sudah tidak ada cara lain lagi
untuk mengairi lahan tersebut, maka dari itu Pak Ramu menerapkan
irigasi surface untuk pengairan pada lahannya dengan cara membuat parit
parit keci diantara guludan-guludan. Sumber air yang tidak bersihpun tak
jarang juga akan mengakibatkan munculnya penyakit pada komoditas
yang ditanam. Namun, Pak Ramu mengakui bahwa irigasi ini tidak perlu
biaya sama sekali dan kemacetan air pun jarang terjadi kecuali jika saluan
DAM nya mati.
Lubang aliran
air bedeng
Sawa an
h
Pipa
Pipa
Aliran sumber
air
katu Filter/saring
Penampung hasil
(Kondisi Lahan)
(Aliran Irigasi Dilahan)