Anda di halaman 1dari 27

PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa Buku Rancangan Pengajaran Modul Biologi
Molekul ini telah dapat disusun secara mandiri oleh staf pengajar dari FK UNTAN. Mudah-mudahan buku ini
bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dokter di Indonesia umumnya, dan juga bagi keberhasilan pendidikan
dokter di FKUNTAN khususnya, serta dapat digunakan oleh para mahasiswa dan staf pengajar dalam
menjalankan dan menyelenggarakan proses belajar - mengajar.

Pada modul Biologi Molekuler tahun 2014-2015 berisi materi tentang ilmu-ilmu dasar tentang bilogi dan
biokimia dalam sudut pandang molekuler. Pengayaan materi modul biologi molekuler ini termasuk
aplikasinya dalam bidang forensik maupun teknologi.

Modul ini diharapkan dapat membuka dan memberikan pemahaman awal serta menanamkan pondasi
berpikir yang kuat dalam pembelajaran pada modul selanjutnya dan dalam praktek sebagai dokter kelak
maupun dalam menekuni jenjang pendidikan lebih lanjut.

Terima kasih kepada Tim Penyusun Modul Biologi Molekuler FKUNTAN yang telah mengawali penyusunan
Modul dan segenap pihak yang memberi asupan dan fasilitas bagi revisi untuk Tahun Akademik 2014-2015
ini. Tim Penyusun juga berterima kasih atas dukungan manajemen Program Hibah Kompetensi Pendidikan
Dokter FK UNTAN serta semua pihak yang telah turut serta menyusun buku ini, meskipun namanya tidak
tertera dalam Tim Penyusun yang resmi diangkat oleh Dekan FKUNTAN. Kami tetap menunggu kritik dan
saran untuk penyempurnaan buku ini di saat-saat mendatang.

Pontianak, Januari 2015

Tim Penyusun Modul Biologi Molekuler

Buku Rancangan Pengajaran, Modul Biologi Molekuler, FKUNTAN, 2014-2015 1


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kemajuan dalam cabang biologi molekuler akhir-akhir ini tidak lepas dari ketekunan para peneliti dalam
mengembangkan berbagai alat dan metode penelitian. Sedikit demi sedikit, alat dan metode penelitian yang
sederhana berubah menjadi alat dan metode peralatan yang modern. Dengan ditemukannya berbagai alat
dan metode penelitian modern itu, analisis terhadap berbagai komponen sel dapat dilakukan dengan lebih
teliti dan terarah.

Saat ini telah dapat dilakukan analisis tentang mekanisme kerja di tingkat molekul berbagai komponen sel di
dalam sel saraf dan sel-sel jenis lain. Untuk setiap jenis sel, ada organel-organel yang mempunyai fungsi
umum dan sama, ada pula organel-organel yang mempunyai fungsi khusus. Kemajuan di bidang biologi
molekuler telah memungkinkan dipelajarinya setiap komponen di berbagai jenis sel. Apalagi kemajuan itu
telah mencapai tingkat nanoteknologi, yang tentunya akan lebih mendorong lagi kemajuan di bidang biologi
molekuler di saat mendatang.

Analisis sampai ke tingkat molekul pada setiap komponen sel di dalam tubuh saat ini sangat diperlukan untuk
mendiagnosis penyakit, pencegahan, dan terapi. Biologi molekuler menjadi esensi dalam ilmu biomedik
untuk memahami agen penyakit, patofisiologi dan patogenesis penyakit, pencegahan,pengobatan dan
epidemiologi penyakit. Oleh karena itu mahasiswa kedokteran perlu mempelajari mata ajaran ini melalui
modul Biologi Molekuler yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan dokter umum KURFAK 2005.

2. Tujuan Umum

Modul Biologi Molekuler yang akan berlangsung pada semester II selama 6 minggu dengan beban 6 sks ini,
merupakan modul kedua pada tahap 2 pendidikan dokter, yakni tahap medical sciences, dengan kegiatan
pembelajaran Problem-based Learning (PBL) yang mendorong mahasiswa untuk belajar aktif dan mandiri
sehingga ketrampilan belajar diperoleh, dan dicapai kompetensi derajat 1 menurut KURFAK 2005 di bidang
biologi molekuler, yang wajib dimiliki seorang dokter dan merupakan modal dasar dalam penanganan
masalah kesehatan.
Berdasarkan Kurikulum Nasional (KIPDI III) yang berbasis kompetensi, pendidikan kedokteran diarahkan
untuk menguasai 7 area kompetensi ditambah 3 kompetensi untuk lulusan FKUNTAN.
Modul Biologi Molekuler ditujukan untuk menguasai mekanisme molekuler yang mendasari terjadinya
berbagai penyakit/ masalah kesehatan terkait. Cabang ilmu yang berkaitan dengan pembelajaran modul
biologi molekuler, yaitu : Biologi, Biokimia, Kimia Kedokteran, Fisika Kedokteran, Mikrobiologi, Patologi Klinik,
Patologi Anatomi, Farmakologi, ilmu Kedokteran Forensik.
KARAKTERISTIK MAHASISWA

1. Mahasiswa yang dapat mengikuti modul ini ialah mahasiswa yang telah melalui tahap I Pendidikan
Dasar Perguruan Tinggi (PDPT) dan yang telah melalui modul sel dan genetika
2. Berkemauan keras menjalani proses pendidikan kedokteran dengan tekun dan bersemangat dengan
tetap menjaga nilai-nilai kepantasan yang berlaku di dunia pendidikan pada umumnya dan di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia khususnya.
3. Mampu bekerja sendiri maupun dalam kelompok dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip
berkomunikasi berdasarkan empati, baik dengan sesama mahasiswa, fasilitator, narasumber, dan
semua karyawan dan sivitas akademika di lingkungan FKUNTAN
SASARAN PEMBELAJARAN

Kompetensi Yang Harus Dicapai: Sesuai dengan kompetensi derajat I yang berkaitan dengan Ilmu
Dasar dalam Praktik Kedokteran, yaitu:

Mahasiswa mampu menjelaskan keadaan sehat dan keadaan sakit dengan menggunakan ilmu biomedik,
klinik, perilaku, dan komunitas dalam bentuk simulasi.

Sasaran Pembelajaran Terminal


Setelah menyelesaikan modul ini, bila dihadapkan pada data sekunder klinik, laboratorium dan
epidemiologik, mahasiswa FKUI semester II (dua) mampu menjelaskan mekanisme molekuler yang
mendasari terjadinya berbagai penyakit/ masalah kesehatan yang terkait.

Sasaran Pembelajaran Penunjang


Setelah menyelasaikan modul ini, bila diberi data sekunder mengenai masalah klinik, laboratorium dan
epidemiologik mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan prinsip-prinsip hukum fisika dalam diagnostik molekuler.


2. Menjelaskan sifat kimia karbohidrat dan lipid dalam menunjang fungsi hidup
3. Menjelaskan struktur dan fungsi protein dalam melaksanakan fungsi hidup
4. Menjelaskan struktur dan peran asam nukleat dalam melaksanakan fungsi hidup
5. Menjelaskan mekanisme transfer informasi genetik, ekspresi gen, gene rearrangement, serta
kelainan-kelainan yang dapat terjadi
6. Menjelaskan mekanisme molekuler yang mendasari terjadinya perubahan sifat-sifat mikroorganisme
di dalam tubuh
7. Menjelaskan mekanisme molekuler patogenesis infeksi mikroorganisme
8. Menjelaskan mekanisme onkogenesis secara biologi molekuler
9. Menjelaskan prinsip interaksi antara obat dengan senyawa biomolekuler
10. Dapat menjelaskan prinsip dan aplikasi berbagai teknik molekuler yang digunakan dalam diagnosis,
terapi, dan rekayasa genetika
LINGKUP BAHASAN

No Sasaran LINGKUP Pokok SUB POKOK NARASUMBER


pembelajar-an BAHASAN Bahasan BAHASAN
(TIK)
1. Memahami peran Pengantar Modul 1.1. Definisi 1. Definisi Biologi ADR
Biologi Molekuler Biologi Biologi Molekuler
dalam Ilmu molekuler Molekuler
Kedokteran
1.2. Peran 1. Peranan Biologi ADR
Biologi Molekuler dalam
Molekuler pekembangan ilmu
dalam ilmu kedokteran dan
kedokteran aplikasinya
2. Menjelaskan Aspek Fisika dan 2.1. Fisika 1. Hukum Stoke VN
prinsip-prinsip kimia dalam dasar 2. Terapan hukum
fisika dan kimia Biologi Stoke
dalam Biologi Molekuler
molekuler.
2.2. Kimia Teknik dasar VN
dasar pemisahan biokimia

3. Biomakromolekul Sifat kimia 3.1Karbohidrat 1. Biomakromolekul ADR


biomakromoleku sebagai building blocks
l 2. Struktur dan fugsi
biomakromolekul

3.2. Lipid VN

3.3 protein ADR

3.4 Asam ADR


nukleat dan
gen

4. Menjelaskan Mekanisme kerja 4.1 interaksi 1. definisi enzim ADR


mekanisme kerja enzim dan enzim substrat 2. mekanisme kerja
enzim dan protein 4.2 interaksi enzim
protein fungsional fungsional lain protein ligan 3. kofaktor, koenzim
lain 4.3 apoenzim dan
pemanfaatan proenzim
enzim 4. penggolongan dan
tata nama enzim
Penghambatan kerja
enzim
5.pemanfaatan enzim
sebagai pengobatan
dan alat diagnosis
6.interaksi protein
ligan
5. Ekspresi Gen Mekanisme 5.1 transkripsi 1. kode genetik ADR
ekspresi gen 5.2 modifikasi 2. sintesis protein dari
pasca trankripsi RNA
No Sasaran LINGKUP Pokok SUB POKOK NARASUMBER
pembelajar-an BAHASAN Bahasan BAHASAN
(TIK)
5.3 translasi 3. protein targetting
5.4 modifikasi 4. degradasi protein
pasca translasi
5.5 protein
targetting
6. Menjelaskan Mekanisme 6.1 regulasi VN
Regulasi Ekspresi regulasi ekpresi ekpresi gen
gen gen pada eukariota
6.2 regulasi
ekpresi gen
pada prokariota
6.3 regulasi
ekpresi gen
pada virus
7. Menjelaskan Mekanisme 1.menjelaskan ADR
mekanisme transfer 7.1. Replikasi pewarisan informasi
transfer informasi informasi DNA genetik melalui
genetik genetik replikasi DNA

2. tahapan replikasi
DNA

8. Mengetahui Mekanisme 8.1 struktur 1. Mengetahui VN


konsep gene gene gene, ekson rangkaian proses
rearrangement, rearrangement, dan intron dalam gene
serta kelainan- serta kelainan- 8.2 kaitan rearrangement
kelainan yang kelainan yang regulasi 2. mengetahui prinsip
dapat terjadi dapat terjadi ekspresi dasar variasi dalam
(materi dengan ekspresi gen
pengayaan) rearrangement 3. mengetahui
gene manfaat dan
8.3 bilangan dampak negatif
kombinatorial gene
pada variasi rearrangement
gene
rearrangement

9. Mengetahui 9.1 Mutasi 1.Mutasi genetik Dr. Ali Fuchih Siauw,


Mutasi gen dan genetik sebagai dasar Sp.And.
Polimorfisme berbagai kelainan
organisma
2.Jenis-jenis mutasi
dan penyebab terjadi
mutasi.
3.Mutasi genetik pada
berbagai kelainan
4.Bahan-bahan
mutagen
5.Genetic
polymorphism
6. Deteksi mutasi
genetik
No Sasaran LINGKUP Pokok SUB POKOK NARASUMBER
pembelajar-an BAHASAN Bahasan BAHASAN
(TIK)
10. Dapat Aplikasi Biologi 10.1. VN
menjelaskan Molekuler dalam Diagnostik
prinsip dan Diagnosis dan molekuler
aplikasi berbagai Terapi
teknik molekuler 10.2. Rekayasa
yang digunakan Genetika
dalam diagnosis,
terapi, dan 10.4. Biologi
rekayasa molekuler
genetika dalam
pengembangan
vaksin

10.5. Aspek
molekuler pada
enzyme
replacement
therapy

Aplikasi Biologi VN
Molekuler dalam
karsinoma

Aplikasi Biologi 10.3. Aplikasi VN


Molekuler dalam tenik molekuler
Forensik dalam Ilmu
Kedokteran
Forensik

11. Mengetahui Teknik Isolasi 11.1 Teknik 1. dasar-dasar isolasi ADR


teknik protein dan isolasi protein protein
laboratorium purifikasi protein 11.2Teknik 2. teknik-teknik
untuk isolas purifikasi pemurnian protein
protein protein
No Sasaran LINGKUP Pokok SUB POKOK NARASUMBER
pembelajar-an BAHASAN Bahasan BAHASAN
(TIK)
11. Menjelaskan Farmakodinamik 11.1 Konsep 1. 1. Definisi PIB
prinsip interaksi dan farmakodinamik farmakodinamik
antara obat Farmakogenetik a 2. 2. Konsep agonis -
dengan senyawa (Interaksi obat antagonis
biomolekuler senyawa 3.
biomolekuler) 11.2 Reseptor 4.
5. 1. Hubungan
modifikasi struktur
molekul - aktivitas
biologis
6.
11.3 Variabilitas 2. Ikatan Reseptor
obat
genetik pada
7. 3. Regulasi reseptor
reseptor 8. Mekanisme kerja obat
tanpa melalui reseptor
9.
10. 1. Variabilitas genetik
pada reseptor yang
mempengaruhi
farmakodinamika obat

Farmakodinami PIB
k dan
Farmakogenetik

12. Menjelaskan Sel punca Definisi, HER


definisi dan karakteristik,
manfaat sel jenis sel punca
punca
Aplikasi sel
punca dalam
terapi
DAFTAR RUJUKAN :
No JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDISI
1 Molecular Biology of the Watson et al 2008
Gene

2 Dasar-Dasar Biokimia jilid 1, Albert L Lehninger Erlangga, Jakarta 2004


2 dan 3 (penj. Maggy
Thenawidjaja

3. Physiological Chemistry Trudy McKee Ed. McGraw - Hill, Inc 2003

4. Principles of Genetic. 3 rd ed Peter Snustad & J. Cimmons 2007


Michael
5. Molecular Biology of the Albert B, et al. 2008
Cell, 5th ed
6. Genetic Medicine. 6th ed. Nussbaum et al 2001

7. Genetic control of immune P Gardner EJ, John Willey & Sons 1991,
response, in Principles of Simmons MJ, and Inc New York
Genetics, Snustad D

8. Medical Microbiology, 5th ed. PR Murray, KS Elsevier Mosby 2005


Rosenthal, MA
Pfaller
9. Jawetz, Melnick and GE Brooks,JS Appleton and Lange, 2007
Adelbergs Butel,SA Morse California.
Medical Microbiology, ed 24

10. Mims C.Mims et.al Academic Press Inc, 1995


Pathogenesis of Infectious San Diego
Diseases. Ed 4,

11 Foundations in Microbiology, Talaro KP McGraw Hill 2008


ed 6 International Edition
12 General and Systematic J C E Underwood Churchill Livingstone, 2004
Pathology. Ed 4 Toronto
15 Emerys Elements of Medical Robert F. Mueller, Churchill Livingstone 2003
Genetics. Ian D Young

16 Immunology A Short Course Benyamin E, John Wiley, New


5 ed Sunshine G, York
Leskowtz S

17 Forensic DNA typing Second Butler JM Amsterdarm,Elsevier 2005


ed Ac.Press
18 The Pharmacological basis Goodman & McGraw-Hill, 2005
of Therapeutic. 11th ed Gilnmans NewYork
19 Buku Ajar Patologi Sudarto Sagung Seto 2008
Pringgoutomo
Sutisna Himawan
Achmad Tjarta
20 Biokimia Enzim Mohamad Sadikin Sagung Seto 2012
METODE PENGAJARAN

A. METODE PENGAJARAN
Metode pengajaran yang digunakan ialah pengajaran aktif (student centered) dengan pendekatan
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (BDM) yang meliputi

1.Tahap Orientasi:
a.Kuliah
b.Kegiatan laboratorium
c.E-learning (Reading material, Quiz, Assignment)

2.Tahap Latihan:
a.Diskusi kelompok dengan BDM (Pembelajaran Berdasarkan Masalah)
b.Kegiatan Praktikum
c.Presentasi kasus (Pleno)
d.E-learning

3.Tahap Umpan Balik


a.Presentasi kasus dan umpan balik (Pleno)
b.Ujian formatif
c.Laporan kegiatan laboratorium
d.Buku catatan mahasiswa
e.Evaluasi diskusi kelompok
f.Evaluasi fasilitator oleh mahasiswa
g.Evaluasi narasumber oleh mahasiswa
h. Coaching

Secara keseluruhan metoda pengajaran mahasiswa meliputi:


Kuliah 38 jam (33 jam materi utama dan 3 jam kapita selekta, Video conference 2 jam)
Diskusi kelompok 20 jam
Praktikum 12 jam
Diskusi Pleno dan umpan balik 12 jam
Belajar mandiri 71 jam dan ujian 8 jam

Topik Kuliah:

Topik Praktikum:
- Kimia : 1.Karbohidrat
2. Lipid
3. Protein
4. Penentuan kadar protein dengan spektrofotometri sinar tampak menggunakan
metode biuret
- Biologi : 1. Isolasi DNA
2. PCR dan elektroforesis
- Biokimia :1. Protein
2. Restriction Fragment Length Polimorphysm (RFLP)
3. Enzim

Topik e- learning: Karbohidrat


B. SUMBER PEMBELAJARAN

Sumber pembelajaran berupa :


-Buku teks
-Narasumber
-Hand out
-Pedoman Praktikum
-Internet

C. MEDIA INSTRUKSIONAL

Media instruksional yang digunakan :


-Slide projector
-LCD
-White Board
-Flip Chart
-Mikroskop
-Sediaan makroskopik dan mikroskopik serta bahan praktikum lainnya
-Komputer
-Buku gambar, alat tulis, buku catatan
SUMBER DAYA

A. SUMBER DAYA MANUSIA

1.TIM INTI

Penasehat : dr. Bambang SN, Sp.PD


Ketua : dr. Andriani, M.Biomed.
Wakil Ketua : dr. Pandu Indra Bangsawan, M.Kes

2. Nara sumber
1. dr. Andriani, M.Biomed
2. dr. Virhan Novianry, M.Biomed
3. dr. Pandu Indra Bangsawan, M.Kes.
4. dr. Heru Fajar Trianto, M.Biomed
5. dr. Ali Fuchih Siauw, Sp.And
6. dr. Delima Fajar Liana
7. dr. Sari Rahma Yanti
8. dr. Ita Armyanti

3. Penanggung jawab dan pembimbing praktikum

- Praktikum Kimia : PIB


- Praktikum enzim : ADR
- Praktikum isolasi protein : ADR
- Praktikum Isolasi DNA : ADR/ VN
- Praktikum PCR : VN
- Praktikum Elektroforesis : VN

B. SARANA FISIK

Ruang Kuliah : Ruang Kuliah gedung C FK UNTAN


Ruang Diskusi : Ruang Diskusi Gedung C
Ruang Praktikum : Lab. Non Mikroskopis FK UNTAN
Ruang ujian : R. Kuliah Kimia, R Kuliah dan Praktikum Mikrobiologi, Jl. Pegangsaan
Timur.
Alat-alat Praktikum
Perpustakaan
Media Audiovisual
Ruang komputer

C. SEKRETARIAT: Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUNTAN Jl. Prof. Hadari
Nawawi, Pontianak.
D. MATRIKS KEGIATAN KELAS REGULER
Minggu 1
Waktu Senin, 6/4/2015 Selasa, 7/4/2015 Rabu, 8/4/2015 Kamis, 9/4/2015 Jum'at, 10/4/2015
07.30-08.20 M M M M M
08.20.09.10 Kuliah Pengantar Modul (ADR) Praktikum Kimia
Asam Nukleat dan Gen (ADR)
09.10-10.00 (PIB)
10.00-10.10
10.10-11.00 Karbohidrat (VN)
Lipid (VN) Replikasi (ADR) DK1P1 M
11.00-11.50
11.50-13.00
13.00-13.50 Protein (ADR) K. Pengantar praktikum Kimia Aspek fisika dan Kimia Transkripsi (ADR)
Praktikum Kimia (PIB)
13.50-14.40 (PIB)
dalam Biomol (VN)
14.40-15.30 M

Minggu 2
Waktu Senin, 13/4/2015 Selasa, 14/4/2015 Rabu, 15/4/2015 Kamis, 16/4/2015 Jum'at, 17/4/2015
07.30-08.20 M M M
08.20.09.10 DK1P2 interaksi protein ligand (ADR) enzim (ADR) praktikum isolasi protein A
translasi dan transport
kuliah pengantar prakt isolasi protein (ADR)
09.10-10.00 ADR
protein
10.00-10.10

Aplikasi stem sel dalam


10.10-11.00
stem sel (HER) terapi DK2p1
11.00-11.50 (HER)
11.50-13.00

13.00-13.50 regulasi ekspresi gen (VN) praktikum isolasi protein B


13.50-14.40 (ADR)
14.40-15.30 M
Minggu 3
Waktu Senin, 20/4/2015 Selasa, 21/4/2015 Rabu, 22/4/2015 Kamis, 23/4/2015 Jum'at, 24/4/2015
07.30-08.20 M M M M M
08.20.09.10 mutasi dan polimorfisme aplikasi biomol dalam prakt enzim kel A
DK2P2 Aspek biomol karsinoma (VN)
09.10-10.00 (dr. Ali FS, M.repro., Sp.And) diagnosis terapi (VN) (ADR)
10.00-10.10
10.10-11.00 gene rearrangement pengantar prakt enzim kul pengantar isolasi DNA
DK1P3
11.00-11.50 (VN) (ADR) (VN)
11.50-13.00
ppatogenesis infeksi
13.00-13.50 farmakodinamik dan resistensi anti mikroba Rekayasa prakt enzim kel B
bakteri
13.50-14.40 (SRY) farmakogenetik (PIB) DEL Genetika (VN) (ADR)
14.40-15.30

Minggu 4
Waktu Senin, 27/4/2015 Selasa, 28/4/2015 Rabu, 29/4/2015 Kamis, 30/4/2015 Jum'at, 1/5/2015
07.30-08.20 M M M M
08.20.09.10 Sumatif I APLIKASI klinik Etika : local wisdom
09.10-10.00 farmakodinamik dan (IT)
10.00-10.10 farmakoterapi (PIB)
10.10-11.00 Pleno Pemicu 1
LIBUR
11.00-11.50 (ADR/VN) DK2P3
11.50-13.00
13.00-13.50
rekayasa genetika (VN)
13.50-14.40
14.40-15.30
Minggu 5
Waktu Senin, 4/5/2015 Selasa, 5/5/2015 Rabu, 6/5/2015 Kamis, 7/5/2015 Jum'at, 8/5/2015
07.30-08.20
08.20.09.10
Praktikum isolasi DNA (VN) prakt PCR (ADR,VN)
09.10-10.00
10.00-10.10
10.10-11.00 Pleno Pemicu 2 Praktikum Isolasi DNA
11.00-11.50 (ADR,VN) pleno pemicu 3 (ADR,VN, PIB) (VN) UJIAN SUMATIF 2
11.50-13.00
13.00-13.50 kuliah pengantar PCR
Praktikum isolasi DNA (VN) prakt PCR (ADR,VN)
13.50-14.40 (VN)
kuliah pengantar
14.40-15.30 M
elektroforesis (VN)

Minggu 6
Waktu Senin, 11/5/2015 Selasa, 12/5/2015 Rabu, 13/5/2015 Kamis, 14/5/2015 Jum'at, 15/5/2015
07.30-08.20 M M M M
prakt elektroforesis
08.20.09.10 Ujian Praktikum
(VN)
08.00-10.00
09.10-10.00
10.00-10.10
10.10-11.00 prakt elektroforesis
(VN)
11.00-11.50

11.50-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.30 M M M M
EVALUASI

1. Evaluasi Hasil Pembelajaran


Evaluasi dilakukan terhadap 2 aspek :
1.Kognitif dan praktikum dengan bobot 60%
2.Proses sikap dan attitude dengan bobot 40%

KISI-KISI
Bentuk instrumen Bobot
A.Kognitif 60%
Ujian Teori : 40 % Soal Pilihan Berganda
Ujian Praktikum : 20% Soal Pilihan Berganda/
Jawaban singkat

B.Proses 40%
Diskusi kelompok : 25% Lembar penilaian
Laporan praktikum : 15% Buku catatan
mahasiswa yang
dikumpulkan setelah
pleno setiap pemicu

Sebelum ujian tulis sumatif, dilakukan ujian formatif yang dilaksanakan pada minggu ke 3 dan minggu ke
5

Kriteria kelulusan modul Biologi Molekul adalah nilai akhir minimal 55 (C) tanpa nilai komponen
kurang dari 55. Mahasiswa harus mengikuti minimal 80% Kegiatan Diskusi Kelompok, Pleno dan
Praktikum.

2. Evaluasi Program pendidikan


Evaluasi Program
Baik apabila 80% mahasiswa lulus dengan nilai minimal B minus.

Evaluasi Proses Program


-Semua kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana
-Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10%
-Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiswa, tutor, narasumber dan fasilitator.
LAMPIRAN 1

KUMPULAN PEMICU
Pemicu I : Informasi genetik dan ekspresinya

Pada Bulan Desember pesawat Air Asia berangkat dari Surabaya menuju Singapura terjatuh di Selat
Karimata. Pesawat tersebut membawa 8 awak dan 145 penumpang. Tim BASARNAS dikerahkan untuk
evakuasi korban pesawat tersebut. 1 bulan setelah kejadian tersebut di wlayah laut Sulawesi ditemukan
jenazah diduga korban pesawat Air Asia, namun kondisi jenazah saat itu sudah rusak dan tidak dapat
dikenali. Tim Disaster Victim Investigation (DVI) dari laboratorium forensik kepolisian berusaha keras
untuk melakukan identifikasi dengan pemeriksaan molekuler.

Pemicu II. Obat anti serangga


Pak Iwan sangat tidak suka banyak nyamuk di rumahnya. Untuk mengatasi masalah nyamuk di rumahnya
pak Iwan membeli obat anti serangga, yang diiklankan di TV. Pak iwan menyemprotkan obat serangga
tersebut ke seisi rumah. Andi, anak pak Iwan, memperhatikan bahwa nyamuk-nyamuk yang terkena obat
serangga tersebut berjatuhan dan kejang-kejang sebelum nyamuk-nyamuk tersebut mati. Dalam label
obat serangga tersebut disebutkan mengandung organofosfat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Pemicu III : KLB kolera

Peneliti dari kementrian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa telah terjadi Kejadian Luar
Biasa (KLB) infeksi Vibrio cholerae di Bogor. Bakteri patogen ini memiliki faktor-faktor virulensi yang
mampu menyebabkan diare yang dapat berujung pada kematian bila tidak tertangani secara baik.
Pemeriksaan kepekaan terhadap antibiotik memperlihatkan bahwa bakteri tersebut sensitif terhadap
antibiotik golongan makrolid, tetrasiklin dan ko-trimoksasol, namun beberapa strain telah resisten
terhadap antibiotik kolistin.
LAMPIRAN 2

TUGAS DAN LATIHAN

A. Diskusi kelompok

Mahasiswa dibagi dalam 20 kelompok kecil dengan jumlah anggota masing-masing kelompok 9-10
orang. Tiap kelompok diberi pemicu dan ditugaskan memecahkan masalah menurut langkah-
langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning = PBL). Terdapat 4 macam
pemicu yang akan didiskusikan selama 5 minggu. Tiap mahasiswa harus membuat catatan diskusi
mengenai pertanyaan-pertanyaan yang timbul selama diskusi. (Catatan diskusi menjadi salah satu
bahan penilaian). Catatan mahasiswa harus meliputi : Langkah-langkah yang dilalui dalam proses
diskusi menurut pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBL) beserta hal-hal yang
ditemukan/didiskusikan dalam setiap langkah. Hasil diskusi dibuat dalam bentuk presentasi (MS
Powerpoint atau yang lain) untuk dipresentasikan tiap kelompok dalam pleno.

B. Praktikum:

1.Departemen Kimia :
-Identifikasi molekul karbohidrat.lipid dan protein
-Penetuan kadar protein dengan metode biuret

2.Departemen Biologi Kedokteran


- Isolasi DNA
- PCR & Elektroforesis

3.Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler


- Protein
- Short Tandem Repeat (STR)
- Enzim
LAMPIRAN 3

PROBLEM BASED LEARNING :


PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM)

A. FALSAFAH DASAR

Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan
terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa,
perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang
diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu
tertentu.

Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu
penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping
pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan
masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah
diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan
yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah
seseorang lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah,
dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar
kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi
pengetahuan yang telah dikuasainya.

B. LANGKAH BDM

1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.
2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya.
3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memerlukan
penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai.
4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang sudah
dimiliki.
6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber pembelajaran
yang sesuai.
7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.
8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (pengetahuan lama
dan baru).
9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.
10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.
11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.
12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya pada
masalah lain.

C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA

Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk
penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12.
Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)
1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.
2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa membaca sendiri.
3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut.
4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada, atau
kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3).
Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah.
5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubungan
tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut
yang Saudara belum ketahui.
6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa,
bagaimana dan seterusnya.
7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.
8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan yang
Saudara miliki.
9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara mandiri. Jika
tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3
mahasiswa.
10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai dengan
tugas belajar mandiri (langkah 9).

Belajar mandiri (BM)


Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang
dilaksanakan setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri
dicatat dalam buku catatan Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri
wajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan.

Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)


1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok.
2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber
bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu dibahas.
3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam
pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya.
4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi dalam
pemicu.
5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/merapikan catatan
hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku
catatan masing-masing.
LAMPIRAN 3

EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN KURFAK 2005

TATA LAKSANA UJIAN MODUL


Penilain modul dinilai dari 2 aspek :
1. Kognitif dan praktek dengan bobot 60%
2. Proses sikap dan attitude dengan bobot 40%

Tindak Lanjut di modul


Jika tidak lulus modul, dilakukan remedial pada akhir semester. Nilai modul sesudah remedial maksimal
C, dan nilai ini merupakan angka yang dibawa ke rapat yudisium. Tidak ada perbaikan angka pada rapat
yudisium dan tidak ada remedial pasca yudisium.

TINDAK LANJUT YUDISIUM semester genap


1. Lulus
2. Mengulang modul
3. DO

PREDIKAT KELULUSAN

IP/IPK YUDISIUM TINGKAT YUDISIUM SARJANA


KEDOKTERAN
2.00 2.75 memuaskan Memuaskan
2.76 3.50 sangat memuaskan sangat memuaskan
3.51 4.00 penghargaan cum laude

IP/IPK YUDISIUM PROFESI


2.50 3.00 memuaskan
3.01 3.50 sangat memuaskan
3.51 4.00 cum laude
Keterangan:
1. Lulus modul : nilai akhir 55 (C) untuk setiap modul dengan nilai steiap komponen tidak kurang
dari 55
2. Mengulang modul : Bila nilai modul kurang dari C
a. Modul yang tidak lulus harus diulang terlebih dahulu pada kesempatan pertama sesuai
jadwal KURFAK 2005
b. Mahasiswa dapat melanjutkan ke modul semester selanjutnya
c. Rencana waktu pengulangan modul pada satu tahun akademik diatur oleh Ketua Sub
Program
3. DO- putus studi (sesuai dengan peraturan akademik UI SK no 478/SK/R/UI/2004)
a. Apabila pada evaluasi 2 (dua) semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,0 (dua
koma nol) dari sekurang-kurangnya 24 SKS terbaik
b. Apabila pada evaluasi 4 semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,0 (dua koma
nol) dari sekurang-kurangnya 48 SKS terbaik
c. Apabila pada evaluasi 8 semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,0 (dua koma
nol) dari sekurang-kurangnya 96 SKS terbaik
d. Apabila pada evaluasi akhir masa studi tidak memeproleh indeks prestasi minimal dari
beban studi yang dipersyaratkan dengan nilai terendah C
e. Apabila masa studi tidak dapat diselesaikan dalam waktu 1 n

PANDUAN PENETAPAN NILAI MODUL


SUB PROGRAM ILMU KEDOKTERAN TERINTEGRASI/
INTEGRATED MEDICAL SCIENCES
KURFAK 2005 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Perbandingan nilai Proses : Pengetahuan = 40 : 60


Nilai minimum yang harus dicapai di setiap komponen penilaian = 55, dengan ketentuan sbb:
Nilai Proses dapat terdiri atas nilai diskusi PBL, praktikum, buku catatan, dengan masing-
masing nilai minimum = 55
Nilai Pengetahuan dapat terdiri atas berbagai nilai hasil ujian (mis ujian sumatif1, ujian
sumatif 2, ujian praktikum, dsb) dengan masing-masing ujian nilai minimum = 55
Nilai modul ditetapkan berdasarkan perhitungan bobot masing-masing nilai, sesuai
ketentuan modul yang tercantum dalam BRP

TINDAK LANJUT APABILA NILAI MINIMUM KOMPONEN TIDAK TERCAPAI


Apabila nilai minimum komponen penilaian tidak tercapai, penghitungan nilai modul tidak dapat
dilakukan. Pada saat itu nilai diadministrasikan di SIAK NG dengan nilai I
Mahasiswa dengan nilai I diberi kesempatan mengikuti program perbaikan nilai (remedial).
Penjadwalan remedial ditetapkan oleh ketua modul, dengan memperhatikan bahwa mahasiswa diberi
kesempatan untuk menyiapkan diri dan tidak mengganggu keikutsertaan mahasiswa di modul lain.
Program remedial diselenggarakan satu kali, dan dalam KBK FKUI 2005 waktu yang disediakan
untuk program remedial adalah di akhir semester berjalan.
Proses perbaikan nilai (remedial) akan menghasilkan nilai komponen sebagai pengganti nilai
sebelumnya, dengan ketentuan nilai maksimum hasil remedial adalah 55.
Selanjutnya nilai modul dihitung berdasarkan ketentuan penghitungan nilai modul seperti yang
tercantum dalam BRP.
Apabila telah dilaksanakan proses perbaikan nilai (remedial) dan masih belum dapat mencapai nilai
minimal, maka nilai modul diadministrasikan dengan nilai <C, yang berarti modul harus diulang di
semester lain sesuai pengaturan Koordinator Tahun.

MANAJEMEN PEROLEHAN NILAI

NILAI PROSES
Nilai proses dapat terdiri atas satu/lebih penilaian berikut ini:
NILAI DISKUSI
Penilaian proses diskusi dilaksanakan oleh fasilitator, yang melakukan observasi terhadap mahasiswa
atas keseluruhan proses diskusi sepanjang pelaksanaan modul. Nilai diskusi ditetapkan setelah
pelaksanaan diskusi yang terakhir berdasarkan borang penilaian diskusi yang ditetapkan oleh MEU
(terlampir).
NILAI PRAKTIKUM
Penilaian proses praktikum dilaksanakan oleh supervisor praktikum, berdasarkan pengamatan
supervisor atas mahasiswa dalam kegiatan praktikum. Metoda yang digunakan untuk menetapkan
nilai praktikum merupakan tanggung jawab penyelenggara praktikum, atas kesepakatan dengan tim
inti modul. Nilai praktikum kemudian diserahkan kepada ketua modul.
NILAI BUKU CATATAN
Penilaian terhadap buku catatan dilaksanakan oleh fasilitator, berdasarkan Panduan penilaian buku
catatan mahasiswa dalam PBL (Problem-Based Learning) yang ditetapkan oleh MEU

NILAI PENGETAHUAN

Nilai pengetahuan dapat terdiri atas satu/lebih ujian berikut ini:


UJIAN TULIS MCQ (MULTIPLE CHOICE QUESTION)
UJIAN TULIS ESSAY atau MODIFIED ESSAY
UJIAN PRAKTIKUM (KETERAMPILAN; PENGUATAN PENGETAHUAN)

TATA CARA PENETAPAN NILAI PADA UJIAN MCQ


Lembar jawaban mahasiswa dipindai di MEU dengan panduan kunci jawaban dari modul
Proses pemindaian akan menghasilkan
Nilai mentah (raw score)
Indeks diskriminasi (discrimination index) dan faktor kesukaran (difficulty factor) masing-masing
soal ujianyang akan diserahkan MEU kepada Ketua Modul
Apabila ada permintaan penghitungan nilai dengan meng-omit (membuang) soal dengan karakteristik
tertentu, ketua modul harus mengajukan permohonan tertulis ke MEU
Keputusan tentang nilai mahasiswa ditetapkan oleh ketua modul beserta tim-nya,
berdasarkan standard setting masing-masing naskah ujian.

LAIN-LAIN

Evaluasi formatif dilaksanakan 2 kali per modul pada minggu ke-2 dan ke-4 meliputi assessment lingkup
yang sama dengan evaluasi sumatif (butir 1a dan 1b)

Progress test akan dilaksanakan 2 kali per tahun, bersifat formatif di semester 3 dan 4. Pada akhir
semester 6 akan ada ujian komprehensif yang bersifat sumatif sebelum dapat melanjutkan ke semester
7. Progress test dilaksanakan oleh Penanggung Jawab pengelola pendidikan dokter KURFAK 2005.
NO Nilai Bobot Kisaran Nilai
1 A 4.0 85-100
2 A- 3.7 80-84
3 B+ 3.3 75-79
4 B 3.0 70-74
5 B- 2.7 65-69
6 C+ 2.3 60-64
7 C 2.0 55-59
8 C- 1.7 50-54
9 D 1.0 40-49
10 E 0 <40

Nilai Batas Lulus = C


DIAGRAM TATA ALIR EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN KURFAK 2005

NILAI MODUL
60% 40% PROSES
NILAI AKHIR/FINAL
PASCA REMEDIAL PADA AKHIR MODUL
Y
KOGNITIF SIKAP & ATTITUDE LULUS
U (NILAI MODUL LANJUT
55)
NILAI MODUL NILAI AKHIR/FINAL D
60% 40% PROSES PASCA REMEDIAL PADA AKHIR MODUL
KOGNITIF SIKAP & ATTITUDE
I

NILAI MODUL S
NILAI AKHIR/FINAL
60% 40% PROSES PASCA REMEDIAL PADA AKHIR MODUL
KOGNITIF SIKAP & ATTITUDE I
U TIDAK LULUS KOORDINATOR
NILAI MODUL NILAI AKHIR/FINAL
60%
KOGNITIF
40% PROSES
SIKAP & ATTITUDE
PASCA REMEDIAL PADA AKHIR MODUL
M

MODUL DST

PUTUS STUDI MENGULANG


(DO) MODUL
SK REKTOR (DIATUR KETUA
478/SK/R/UI/2004 SUBPROGRAM)
PENYUSUN MODUL
BIOLOGI MOLEKULER 2014-2015

dr. Andriani, M.Biomed.


dr. Virhan Novianry, M.Biomed.
dr. Pandu Indra Bangsawan, M.Kes.
dr. Delima Fajar Liana
dr. Ali Fuchih Siauw, Sp.And.M.Kes

27

Anda mungkin juga menyukai