DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD ANIS KURNIAWAN
NIM. P. 10110
DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD ANIS KURNIAWAN
NIM. P. 10110
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P. 10110
KALIJAMBE SRAGEN.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : P. 10110
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Ditetapkan di : Surakarta
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta.
Ditetapkan di : Surakarta
Hari/Tanggal : Jumat, 12 Juli 2013
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan, S.Kep.,Ns
NIK. 201084050
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
KARANGANYAR.
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
kepada :
2. Ibu Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII
v
4. Bapak Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Dosen Penguji yang telah membimbing
perasaan yang nyaman serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ............................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................. 4
C. Manfaat Penulisan ............................................................... 5
BAB II LAPORAN KASUS
A. Data Umum Keluarga ......................................................... 6
B. Pengkajian ........................................................................... 7
C. Diagnosa Keperawatan ....................................................... 8
D. Intervensi ............................................................................ 9
E. Implementasi ....................................................................... 10
F. Evaluasi ............................................................................... 12
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan ......................................................................... 13
B. Simpulan ............................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mencanangkan visi Indonesia sehat 2010. Visi tersebut merupakan visi yang
kehidupan rakyat Indonesia yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
systolic (bagian atas) dan angka bawah (diatolic) pada pemeriksaan tensi
darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air
tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi tidaklah jelas, menurut WHO,
di dalam guidelines terakhir tahun 1999, batas tekanan darah yang masih
dianggap normal bila tekanan darah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan
bila lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi dan di antara nilai
1
2
darah tinggi di temukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang dan 28
hanya 61 persen medikasi. Dari pertiga yang mendapat medikasi hanya satu-
pertiga mencapai target darah yang optimal / normal. Di Indonesia belum ada
masing 13,3 persen dan 4,2 persen (Wahdah, 2011). Di Jawa Tengah
Keluarga adalah persekutuan dua orang atau lebih individu yang terkait
oleh darah, perkawinan atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga,
manusia yang terikat dengan emosi, yang biasanya hidup bersama dalam
rumah tangga (Leavitt, 2002). Definisi yang sering dipakai oleh masyarakat
Indonesia, Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami isteri, atau suami isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu
dan anaknya (UU No.10 tahun 1992). Dapat disimpulkan bahwa keluarga
3
adalah kumpulan dua individu atau lebih yang terikat dalam satu rumah atau
jika terpisah tetap memperhatikan satu sama yang lain (Muhlisin, 2012).
tindakan yang tepat, memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit,
dengan skala nyeri 5 dan waktu terjadinya nyeri ketika kelelahan. Sedangkan
kelenjar tiroid, dan Ny. S juga nampak lemas. Pengkajian pada Ny. S
Dari latar belakang itulah, penulis tertarik untuk menulis karya tulis
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Kabupaten Sragen.
2. Tujuan khusus
keluarga Tn. N.
C. Manfaat Penulisan
2. Institusi Pendidikan
3. Bagi Penulis
penyakit hipertensi.
BAB II
LAPORAN KASUS
Desa Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen. Yang telah dilakukan pada tanggal
evaluasi keperawatan.
keluarga Tn. N. Komposisi keluarga Tn. N terdiri dari enam anggota keluarga
yaitu Tn. N berusia 53 tahun sebagai kepala keluarga dan tidak mengenyam
Terdiri dari dua anak laki-laki dan empat anak perempuan. Keluarga Tn. N
adalah keluarga inti, dimana didalam keluarga Tn. N terdapat ayah, ibu, dan
enam anak.
6
7
B. Pengkajian
keluarga Tn. N yang sudah terpenuhi antara lain yang pertama memperluas
pasangan, yang ketiga membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan
dan kegiatan rumah tangga karena waktu Tn. N tersita oleh pekerjaannya
sebagai petani.
26 tahun dengan status kesehatan Tn. N baik, tidak ada yang dikeluhkan dan
dengan skala nyeri 5 dan waktu terjadinya nyeri ketika kelelahan. Kemudian
anak pertama bernama Tn. S saat dikaji tidak ada yang dikeluhkan dengan
tekanan darah normal. Anak kedua yang bernama Tn. S tidak ada yang
dikeluhkan dengan tekanan darah normal. Anak ketiga bernama Ny. S tidak
anak ke empat yang bernama An. L mengatakan sehat dan tidak ada yang
dikeluhkan. Anak ke lima bernama An. S merasa dirinya sehat. Dan anak ke
enam yang bernama An. F dari pengkajian yang dilakukan tidak ada yang
keluarga Tn. N dan keluarga Ny. S tidak memiliki penyakit keturunan seperti
belum tahu tentang pengertian hipertensi, tanda gejala, dan factor penyebab
hipertensi.
mmHg, nadi 87 kali per menit, pernafasan rate 19 kali per menit, berat badan
dengan inspeksi tidak ada pembesaran hepar, auskultasi bising usus 32 kali
per menit, perkusi tympani, palpasi tidak terdapat nyeri tekan. Nyeri kepala,
C. Diagnosa Keperawatan
bagian kepala belakang dengan skala 5 dan muncul saat kelelahan. Keluarga
mengatakan tidak tahu penyakit hipertensi, tanda gejala, dan factor penyebab
D. Intervensi
factor penyebab dan komplikasi hipertensi, serta tahu cara membuat obat
tahu mengenai tanda dan gejala penyakit hipertensi; jelaskan komplikasi dari
10
menurunkan tekanan darah; ajarkan cara membuat obat tradisional jus timun,
E. Implementasi
yang dilakukan pada tanggal 25 april 2013 untuk diagnosa prioritas utama.
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 25 April jam 11.00 WIB
nyeri 5 dan waktu terjadinya nyeri ketika kelelahan, data obyektif pasien
dalam dan respon obyektif pasien tampak mengerti saat diajarkan teknik
relaksasi nafas dalam. Menganjurkan pasien untuk meminum obat yang telah
diberikan dokter dengan respon subyektif pasien mengatakan iya, dan respon
tekanan darah tinggi dan respon obyektif keluarga tampak memahami apa
11
mengatakan sudah mengerti apa saja tanda dan gejala hipertensi, dan respon
sering makan makanan yang asin serta kelelahan dan respon obyektif
hipertensi. Menganjurkan teknik relaksasi nafas dalam saat nyeri muncul lagi.
dapat mengurangi nyeri dan respon obyektif Ny. S tampak mengerti saat
bagian belakang, dengan skala nyeri 4 dan waktu terjadinya nyeri ketika
dengan respon subyektif pasien mengatakan iya, dan respon obyektif pasien
mengerti khasiat dari obat tradisional jus timun, dan respon obyektif pasien
12
pasien mengatakan senang diajarkan cara pembuatan jus timun, dan respon
obyektif pasien terlihat senang. Mengkaji nyeri dengan respon subyektif Ny.
dengan skala nyeri 3 dan waktu terjadinya nyeri ketika kelelahan, data
F. Evaluasi
hari Kamis, 25 April 2013 jam 11.45, dengan menggunakan metode SOAP
pasien terlihat meringis menahan nyeri, sehingga masalah nyeri yang dialami
nafas dalam saat nyeri muncul lagi, dan terakhir kaji nyeri.
Hari Jumat tanggal 26 April 2013 jam 11.00, didapatkan data subjektif
obat yang telah diberikan dokter, jelaskan khasiat obat tradisional jus timun,
Hari sabtu tanggal 27 A pril 2013 jam 15.45, didapatkan data subjektif
khasiat dari obat tradisional jus timun dan cara membuat jus timun. Objektif
pasien terlihat rileks dan mampu membuat jus timun serta menjelaskan
khasiat dari jus timun, sehingga masalah nyeri yang dialami Ny. S teratasi.
relaksasi nafas dalam saat nyeri muncul lagi dan anjurkan meminum obat
yang diberikan oleh dokter serta membuat jus timun bila tekanan darah
kembali tinggi.
BAB III
A. Pembahasan
khususnya pada Ny. S dengan problem nyeri akut karena hipertensi dan
hipertensi.
1. Pengkajian
systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi
darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air
antara tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi tidaklah jelas,
darah yang masih dianggap normal bila tekanan darah kurang dari 130/85
kepala (Nanda, 2012). Sesuai teori Ny. S juga merasakan nyeri kepala.
cara yang tepat untuk menjelaskan seberapa berat nyeri seseorang. Tidak
ada test yang dapat mengukur intesitas nyeri, tidak ada alat imaging
ataupun alat penunjang dapat menggambarkan nyeri, dan tidak ada alat
yang dapat menentukan lokasi nyeri dengan tepat, alat bantu yang terbaik
untuk mendiagnosa pasien adalah gambaran tentang tipe, durasi dan lokasi
nyeri. Penjelasan nyeri seperti tajam atau tumpul, hilang timbul atau
menetap, dapat memberi petunjuk yang baik dari penyebab nyeri (Judha,
2012).
16
untuk menggambarkan nyeri yang dialami. Beberapa hal yang harus dikaji
intensetas nyeri, minta individu untuk membuat tingkatan nyeri pada skala
verbal. Misal : tidak nyeri, sedikit nyeri, nyeri sedang, nyeri berat, hebat
atau sangat nyeri atau membuat skala nyeri yang sebelumnya bersifat
10 yang bermakna 0 sama dengan tidak nyeri dan 10 sama dengan nyeri
saat hebat. Yang kedua karakteristik nyeri dapat dilihat atau diukur
berdasarkan lokasi nyeri, durasi nyeri (menit, jam, hari atau bulan),
mengkaji tentang penyebab terjadinya nyeri pada penderita, dalam hal ini
sampai ke arah nyeri yang sangat. Hal ini akan sulit dilakukan apabila
oleh penderita, karena akan diminta bagaimana kulitas nyeri, kualitas nyeri
dan lain lain. Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat
suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua, dan yang terakhir
yaitu penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga karena waktu Tn.
keluarga yang tidak oleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu
sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan
teori tersebut tidak sesuai yang terjadi pada keluarga Tn. N khususnya Ny.
factor penyebab.
2. Diagnosa Keperawatan
dari NANDA maupun doengoes sebagai masalah individu yang sakit dan
(E) etiologi berkenaan dengan lima tugas keluarga dalam hal kesehatan
tanda dan gejala, faktor penyebab. Orang tua perlu mengenal keadan
3. Intervensi
(Suprajitno, 2004).
4. Implementasi
mencapai tujuan umum dan tujuan khusus yang telah ditentukan penulis
dalam dengan rasional agar nyeri yang dialami pasien berkurang (Potter
agar tekanan darah pasien turun, dan implementasi yang terakhir adalah
5. Evaluasi
dengan respon prilaku klien yang tampil (Mura, 2011). Evaluasi disusun
intervensi keperawatan, yang ketiga analisa (A) adalah hasil yang telah
23
akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi
(Muhlisin, 2012). Dari hasil evaluasi yang penulis lakukan didapatkan data
bagian kepala bagian belakang, skala nyeri 5, nyeri muncul saat kelelahan.
dipertahankan yaitu :
Anjurkan relaksasi nafas dalam saat nyeri muncul lagi dan anjurkan
meminum obat yang diberikan oleh dokter serta membuat jus timun bila
dengan respon prilaku klien yang tampil (Mura, 2011). Evaluasi disusun
yang ketiga A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu
adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga
pada tahap evaluasi (Muhlisin, 2012). Dari hasil evaluasi yang penulis
24
dan wajah pasien terlihat lebih rileks, pasien terlihat meminum obat
captopril yang diberikan dokter, pasien terlihat sedang membuat jus timun
sesuai yang diajarkan. Analisa masalah pada pasien dengan nyeri sudah
naik.
25
1. Kesimpulan
c. Rencana keperawatan yang dilakukan pada pasien nyeri akut pada Ny.
nafas dalam dengan rasional agar nyeri yang dialami pasien berkurang.
e. Hasil evaluasi dilakukan pada hari sabtu, 27 April 2013 jam 15.00
pada keluarga Tn. N khususnya pada Ny. S adalah nyeri akut pada
27
2. Saran
klien pada umummya dan pada klien dengan hipertensi secara khusus.
c. Peneliti selanjutnya
d. Bagi penulis
Friedman, M.M., 1998, Familly Nursing : Theory and Assesment, 2th ed,
Connetiot : Appleton Century Crofts.
Mohamad Judha, Sudarti, Afroh Fauziah, 2012, Teori pengukuran Nyeri dan
Nyeri Persalinan, Penerbit Nuha Medika, Yogyakarta.
Potter, Patricia, A & Anne Griffin Perry, 2006, Buku Ajar Fundamental
Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktek, Alih Bahasa Renata
Komalasari, Editor Bahasa Indonesia, Monica Ester, Edisi 4, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.