Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FIRMAN PURBA

NIM : 7163220020
KELAS : AKUNTANSI ( A ) 16

Reward And Punishment


Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi
seseorang untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya. Kedua metode ini
sudah cukup lama dikenal dalam dunia kerja. Tidak hanya dalam dunia kerja, dalam
dunia penidikan pun kedua ini kerap kali digunakan. Namun selalu terjadi perbedaan
pandangan, mana yang lebih diprioritaskan antara reward denganpunishment ,Reward
artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Dalam konsep manajemen,

Reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Metode
ini bisa meng-asosiasi-kan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan
bahagia, senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan
yang baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar
seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi
yang telah dapat dicapainya.

Penerapan reward dan punishment secara konsekuen dapat membawa pengaruh


positif, antara lain:

1. Mekanisme dan sistem kerja di suatu organisai menjadi lebih baik, karena
adanya tolak ukur kinerja yang jelas.
2. Kinerja individu dalam suatu Organisasi semakin meningkat, karena adanya
sistem pengawasan yang obyektif dan tepat sasaran.
3. Adaya tingkat pencapaian kinerja para individu Organisai.
Selanjutnya Gouillart dan Kelly (dalam Raharja, 2006:10) mengemukakan ada 3
sifat dalam membangun system reward yaitu; (a) mengaitkan system reward
dengan tujuan organisasi, (b) memperluas sistem reward yang melampauhi
batas-batas perusahaan, (c) mendorong orang-orang dalam organisasi
menentukan reward sendiri.

Hal ini dipertegas lagi dengan penelitian tentang apa yang membuat individu mencapai
tingkat kepuasan kerja yang menunjukkan hal sebagai berikut:

1. Kepuasan penghargaan merupakan fungsi atas seberapa banyak diterima dan


seberapa besar individu merasa harus menerima.
2. Perasaan kepuasan individu dipengaruhi oleh perbandingan dengan apa yang
terjadi pada orang lain.
3. Kepuasan dipengaruhi oleh seberapa puas pekerja atau pegawai terhadap
penghargaan intrinsik dan ekstrinsik.
4. Orang berbeda tentang penghargaan mereka inginkan dan dalam kepentingan
relatif penghargaan yang berbeda bagi mereka.
5. Beberapa penghargaan ekstrinsik memuaskan karena mengarah pada
penghargaan lainnya.

Sementara Punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Jika reward


merupakan bentuk reinforcement yang positif; maka punishment sebagai bentuk
reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi
alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada
seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang
dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu untuk memperbaiki dan
mendidikkearahyanglebihbaik.

Dampak punishment,aspek yang tidak diharapkan dari punishment dapat menimbulkan


penguatan negatif dari punisher (pemberi punishment) antara lain:

1. Menimbulkan rasa permusuhan yang luas cenderung memperkuat negatif orang


yang memberikan hukuman.
2. Emosional / perilaku agresif parah hukuman dapat menghasilkan perilaku
agresif.

Terdapat tiga bentuk reward yang dapat diberikan kepada individu dalam sebuah
organisasi, yang disebut sebagai the reward triangel yaitu :

1. Direct financial reward, seperti peningkatan gaji, bonus, komisi, contest, insensif
dan lainnya.
2. Career advancement, sepertiteritori yang luas, pelanggan ukuran besar, promosi
jabatan dan lainnya.
3. Recognition, sertifikasi penghargaan pencapaian prestasi, recognition dinner,
bingkisan, tropi, berita di media organisasi dan keanggotaan pada kelompok
khusus.

Tata cara mengurangi penyalahgunaan Reward dan Punishment.

Ada beberapa cara yang dapat mengurangi tingkat kesalahan pegawai, maupun
pemimpin dalam system pemberian penghargaan dan hukuman.

Cara mengurangi tingkat kesalahan pegawai yang dapat dilakukan oleh pemimpin
perusahaan:
1. Pemimpin perusahaan memberikan peringatan lisan kepada pegawainya yang
melakukan kesalahan.
2. Teguran keras diberikan jika pegawainya tetap melakukan kesalahan yang sama.
3. Memberikan peringatan tertulis
4. Pengurangan tanggung jawab
5. Pergantian posisi jabatan
6. Penurunan pangkat
7. Penundaan peningkatan gaji/promosi jabatan
8. Serta pemberhentian kerja.

Anda mungkin juga menyukai