Laporan Zink Oksida
Laporan Zink Oksida
PENDAHULUAN
III.1 Alasan
1. Bahan pelembab
- Pada sediaan farmasetik topical dan kosmetik gliserin digunakan
karena sifatnya melembabkan. Konsentrasi maksimal giserin sebagai
bahan pelembab yaitu 30% (HOPE 6th, 283)
- Asam stearat berbentuk keras, putih/ kuning berwarna samar,
konsentrasi asam stearat sebagai emollient 1-20% (HOPE, 697)
- Cetil alkohol digunakan sebagai emollient 2-5% (HOPE 6th, 155)
2. Bahan pembasah
- Polysorbat -80 memiliki bau khas dan hangat, rasa agak pahit.
Polysorbat biasa digunakan sebagai agen pembasah pada konsentrasi
0,1-3%
- sodium lauril sulfat terdiri dari putih atau krim pucat, rasa pahit dan
bau samar zat lemak. Sodium lauril sulfat mempunyai potensi sebagai
wetting agen dengan konsentrasi 1,0-2,0% (HOPE 6th, 691)
3. Bahan pengaroma
- Pengaroma bentuk essence sering digunakan dalam sediaan farmasi
berupa padatan atau cairan. Bentuk fisik khas penutup rasa ini berupa
minyak essensial (dalam ekstrak cair, destilat, tingtur,dsb) (effionora,
290)
- Konsentrasi essence yaitu 0,5%
- Flavor alami (madu) merupakan salah satu jenis pengaroma alami
untuk sediaan farmasi yang baik digunakan dalam bentuk cair, padat,
atau semisolid. Pengaroma alami biasa ditambahkan sedikit demi
sedikit hingga dapat menutupi rasa tidak enak, atau bau tidak enak
pada sediaan, namun pengaroma alami mudah terkontaminasi mikroba
(effionora, 289)
- Menthol dapat memberikan sensasi dingin pada sediaan cair, kosmetik,
dll. Konsentrasi yang biasa digunakan sebagai pengaroma yaitu 0,05-
10% (HOPE 6th, 433)
4. Larutan penyangga (Pendapar)
- Asam sitrat
Asam sitrat banyak digunakan dalam formulasi farmasi dan produk
makanan, terutama untuk mencampur pH larutan (Hope 6th,181).
Kategori fungsi dari agen sitrat sebagai agen penyangga dengan
konsetrasi 0,1-0,2% (Hope, 181).
- Natrium sitrat
Sebagai buffer yang digunakan dalam sediaan farmasi berasal dari
karbonat, sitrat, laktat, fosfat atau tartat.
Konsentrasi natrium sitrat sebagai penyangga yaitu 0,3% - 2 % (HOPE
6th, 641)
III.2 Uraian Bahan
1. Zink oksida
Nama resmi : Zinci oxydum
Nama lain : Seng oksida
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih, putih
kekuningan, tidak berbau, tidak berasa,
lambat laun menyerap karbondiosida dari
udara.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam
etanol 95%, larut dalam asam mineral dan
dalam laarutan hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2. Na-CMC
Nama resmi : CMC- Na
Kelarutan : Larut dalam air, memberikan larutan jernih,
praktis tidak larut dalam larutan organic
Stabilitas : Stabil terhadap panas, na-cmc dapat
disterilisasi dalam keadaan kering dengan
mempertahankan suhu pada 160C selama 1
jam tetatpi akan terjadi penurunan viskositas
secara perlahan-lahan dan sifat-sifat larutan
yang dibuat dari bahan dari bahan yang
disterilkan memburuk
pH : 6-8,5
3. Veegum
Nama resmi : Magnesium almunium silikat
Nama lain : Veegum
Pemerian : serbuk warna putih, cokelat
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, alkohol, dan
pelarut organic
Stabilitas : umumnya cukup stabil apabila ditempatkan
dalam keadaan kering, stabil pada
penambahan pH, mengabsorbsi beberapa
substansi dan kompatibel pelarut-pelrut
organic
Kegunaan : Suspending agen
Inkompatibilitas : tidak stabil pada larutan asam di bawah ph
3,5, larutan pekat, dan dapat mengabsorbsi
beberapa obat
4. Carbomer
Nama resmi : Carbomer
Kelarutan : Larut dalam air, alkohol, dan gliserin
Stabilitas : Bentuk serbuk dari carbomer tidak
menyebabkan pertumbuhan kapang dan
jamur, tetapi mikroba akan tumbuh dengan
baik pada dispersi (dalam air) yang tidak
diberi bahan pengawet
pH : 3
penyimpanan : Suhu kamar, terlindung dari cahaya
5. Tween 80
Nama resmi : Polysorbatum 80
Nama lain : Tween 80
Pemerian : Cairan kental seperti minyak ; jernih, kuning
muda hingga coklat muda, bau karakteristik,
rasa pahit dan hangat.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam
etil aseat P dan dalam metanol P,sukar larut
dalam parafin cair dalam minyak biji kapas
P.
Bobot : Lebih kurang 1.08 g/ml
Kekentalan : Antara 300 dan 500 sentistokes pada suhu
25C
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai emulgator fase air.
HLB : 15
6. Gliserol
Nama resmi : Glycerolum
Nama lain : Gliserol, Gliserin
Pemerian : Cairan seperti sirop; jernih; tidak berwarna;
tidak berbau; manis diikuti rasa hangat;
higroskopik. Jika disimpan beberapa lama
pada suhu rendah dapat mamadat
membentuk massa hablutr tidak berwarna
yang tidak melebur hingga mencapai suhu
lebih kurang 20.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dan dengan
etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam
kloroform P, dalam eter dalam minyak
lemak.
7. Asam Sitrat (FI IV, 48)
Nama resmi : Acidum Citricum
Nama Sinonim: : Asam Sitrat
Berat molekul : 192,12
Rumus molekul : C6H8O7
Pemerian : Hablur bening tidak berwarna atau serbuk
hablur granul sampai halus, putih; tidak
berbau atau praktis tidak berbau; rasa sangat
asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara
kering.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut
dalam etanol; agak sukar larutndalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Bahan dasar pendapar
8. Natrium Sitrat (FI IV, 588)
Nama resmi : Natrii Citras
Nama Sinonim : Natrium Sitrat
BM : 258,07
RM : C6H5NAO7
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur,
putih.
9. Menthol
Pemerian : hablur heksagonal/ serbuk hablur, tidak
berwarna, biasanya berbentuk jarum, atau
massa yang melebur, berlemak seperti
minyak pemen
Kelarutan : sukar larut dalam air; sangat mudah larut
dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter,
dan dalam heksana; mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral,
dan dalam minyak lemak, dan dalam
minyak atsiri
Khasiat : sebagai Pengaroma/pendingin
Konsentrasi : untuk formula topical : 0,05-1% (Handbook
of pharmaceutical Exipients hal 304)
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat sebaiknya pada
suhu kamar terkendali
10. Alkohol (FI III, hal 65)
Nama resmi : Aethanolum
Nama latin : Etanol, alcohol
RM/BM : C2H6O/46,07
Pemerian : jernih, tidak berbau, bergerak, cairan
pelarut, menghasilkan bau yang khas dan
rasa terbakar pada lidah.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk jauh dari nyala api.
11. Aqua Destillata (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Aqua Destilata
Nama Sinonim : Air suling
RM/BM : H2O/1
Rumus struktur :
IV. Formula
Zink oksida 8% ( Zat Aktif )
Vegum 8% ( Pensuspensi )
Na-cmc 1% ( Pensuspensi )
Carbomer 1% ( Peningkat Viskositas )
As. Sitrat 0,04 g ( Pendapar )
Na sitrat 0,9 g ( Pendapar )
Tween-80 5% ( Pembasah )
Alkohol 95% 10% ( Pendingin/Pengawet )
Gliserin 30% ( Pelembab )
Menthol 3% ( Pengaroma )
Air add 100% ( Pembawa)
IV.2 Perhitungan
8
- Zink oksida = 100 x 100 ml = 8 g
8
- vegum = 100 x 100 ml = 8 g
1
- carbomer = 100 x 100 ml = 1 g
1
- na-cmc = 100 x 100 ml = 1 g
5
- tween-80 = 100 x 100 ml = 5 g
10
- Alkohol = 100 x 100 ml = 10 g
30
- Gliserin = 100 x 100 ml = 30 g
3
- menthol = 100 x 100 ml = 3 g
- Warna : Putih
T1 Uji organoleptis
- Bau : Min
Uji pH - 6,1
Uji densisitas larutan Bj = 0,918605
Rj = 0.954839
Uji volume terpindahakan
40 ml tidak terpindahkan = 40
(Selama 30 menit)
- Warna : Putih
T2 Uji organoleptis
- Bau : Min
Uji pH - 6,3
-
Bj = 0,918605
Uji densisitas larutan Rj = 0.954839
39 ml terpindahkan = 39 (Selama 30
Uji volume terpindahkan
menit)
- Warna : Putih
T3 Uji organoleptis
- Bau : Min
Uji pH - 6,3
Bj = 0,918605
Uji densisitas larutan Rj = 0.954839
38 ml terpindahkan = 38 (Selama 30
Uji volume terpindahkan
menit)
- Warna : putih
T5 Uji organoleptis
- Bau : Min
Uji pH - 6,1
Bj = 0,918605
Uji densisitas larutan Rj = 0.954839
VII.1 Kesimpulan
1. Metode yang cocok digunakan dalam pembuatan larutan yaitu suspensi
adalah metode campuran.
2. Dari hasil evaluasi selama 6 hari (t0-t5) zink lotio memiliki kestabilan yang
bagus, tidak terdapat perubahan yang signifikan, dari uji Bj, viskositas,
pH, volume terpindahkan maupun dari segi organoleptis (warna, dan bau),
sehingga zink cocok untuk dibuat sediaan suspensi topikal (lotio). (Untuk
hasil evaluasi dapat dilihat pada bab evaluasi t0-t5).
VII.2 Saran
Untuk alat-alat maupun bahan-bahan di laboratorium teknologi
sediaan cair dan semi padat lebih dilengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, W. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta:
PT. Bumi aksara
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III . Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Dirjen POM. 1989. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Emulgel: a new platform for topical drug delivery Vikas singla*1, seema saini1,
baibhav joshi1 and a.c rana2 2009.