Anda di halaman 1dari 8

Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) BUKAN pendekatan baru di

dunia pendidikan, tetapi memang Pembelajaran Berpusat Pada Siswa BARU bagi dunia
pendidikan Indonesia. Pembelajaran Berpusat Pada Siswa (Student Centred
Learning) merupakan pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013 tertuang secara jelas dalam
Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013. Pada dokumen regulasi
tersebut Pembelajaran Berpusat Pada Siswa (Student Centred Learning) sebagai ciri
Pembelajaran Kurikulum 2013 perlu diikuti dengan penyempurnaan pola pikir (mindset)
sebagai berikut (Permendikbud No. 70 Thn 2013) :

1. perubahan dari pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/ media lainnya) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
2. pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
3. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
4. pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim) pada Pembelajaran
Kurikulum 2013 ;
5. pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
6. pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
7. pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ; dan
8. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis pada Pembelajaran Kurikulum
2013 .
Pembelajaran berpusat pada siswa

Dengan penerapan pendekatan-pendekatan di atas secara terpadu, proses pembelajaran


berpusat pada siswa (Student Centred Learning) pada pendekatan pembelajaran kurikulum
2013 diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang menguasai 4 (empat) kompetensi inti
lulusan yaitu :

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;


2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) menjadi pendekatan wajib
bagi pembelajaran kurikulum 2013 yang mendahulukan kepentingan dan kemampuan siswa
(dalam belajar). Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) harus
memberi ruang bagi siswa untuk belajar menurut ketertarikannya, kemampuan pribadinya,
gaya belajarnya. Siswa secara natural berbeda-beda satu dengan yang lainnya baik dalam
ketertarikannya terhadap suatu bahan ajar, kemampuan intelektual masing-masing maupun
dalam gaya belajar yang disukainya. Guru dalam pembelajaran kurikulum 2013 yang
berpusat pada siswa (student centred) berperan sebagai fasilitator yang harus mampu
membangkitkan ketertarikan siswa terhadap suatu materi belajar dan menyediakan beraneka
pendekatan cara belajar sehingga siswa (yang berbeda-beda tersebut) memperoleh metoda
belajar yang paling sesuai baginya. Lebih jauh lagi kemampuan intelektual dari masing-
masing siswa berbeda-beda. Sebagian siswa bisa belajar secara mandiri dengan cara
mendengar, membaca, melihat, menonton video, mengikuti demonstrasi keahlian tertentu
dsb. sendiri tanpa orang lain membantunya, namun sebagian lainnya siswa perlu berinteraksi
/ berkolaborasi dengan lingkungan belajar lainnya seperti dengan teman-temannya, guru,
lingkungan kelas, sekolah dan bahkan perlu bekerja bersama dalam suatu kelompok kerja.
Sebagian yang lain lagi perlu sedikit bermain dengan tantangan dsb. Karena itulah di dalam
pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) pada pembelajaran
kurikulum 2013, guru perlu menyediakan wahana, media dan pendekatan cara belajar yang
bervariasi pada pembelajaran kooperatif / kerja kelompok.

Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) menurut konsep pembelajaran
Kurikulum 2013 SMK SMA SMP SD diwujudkan melalui kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan yang diistilahkan dengan
pendekatan saintifik. Melalui 5 tahapan tersebut guru pada pembelajaran berpusat pada siswa
menurut Kurikulum 2013 SMK SMA SMP SD harus mampu memotivasi dan
membangkitkan ketertarikan siswa pada topik pelajaran, membimbing siswa
mempertanyakan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses-proses maupun
prosedur-prosedur yang relefan. Selanjutnya guru harus mampu memfasilitasi dan
membimbing siswa mengumpulkan informasi-informasi pendukung fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, proses-proses maupun prosedur-prosedur tersebut untuk kemudian
dibimbing mengasosiasikan, menemukan hubungan dan menyimpulkan. Tahapan terakhir
pembelajaran berpusat pada siswa menurut pembelajaran Kurikulum 2013 SMK SMA
SMP SD adalah mengkomunikasikan semua aspek fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip maupun prosedur-prosedur, hubungan antar elemen tersebut. Jangan lupa semua
tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan harus dirasakan oleh siswa secara individual maupun dalam kerja
sama atau kerja kelompok atau pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dan semua
anggota kelompok harus terlibat berkolaborasi, punya peran masing masing (bersifat
kolaboratif collaborative learning).

Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) kadang masih terasa klise
bagi kita yang sedang dalam tahapan mengadaptasi perubahan. Untuk memberi gambaran
pembanding berikut adalah video penerapan pembelajaran kurikulum 2013 yang berpusat
pada siswa dengan menerapkan juga prinsip pembelajaran kooperatif, pembelajaran
kolaboratif, penerapan TIK ICT, menerapkan pengalaman belajar mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan (jejaring) yang
substansi strateginya diperoleh dalam Pelatihan Master Trainer Pedagogy Program kerjasama
Indonesia Singapore (Institute of Technical Education ITE Singapore atas bantuan
pendanaan Temasek Foundation).

Selama ini kita sudah mengenal dua pendekatan belajar yaitu pendekatan belajar berpusat
pada guru (teacher centred learning) dan pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred
Learning). Pada kenyataannya, selama ini proses pembelajaran berpusat pada siswa tidak
begitu mendapat perhatian dan penekanan untuk mengimplementasikannya sehingga
sebagian besar proses pembelajaran condong menerapkan prinsip sebaliknya yaitu
pembelajaran berpusat pada guru. Guru lebih dominan berceramah dan memberi instruksi
dibanding membimbing dan memfasilitasi belajar siswa. Marilah kita mencoba sedikit
demi sedikit menuju . Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred
Learning) yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran kurikulum 2013.

Prinsip Dasar Pembelajaran berpusat pada siswa


Pembelajaran berpusat pada siswa (student centred learning) yang menjadi ciri
pembelajaran kurikulum 2013 merujuk pada teori constructivism yang menempatkan siswa
sebagai individu yang memiliki bibit ilmu di dalam dirinya yang memerlukan berbagai
aktifitas / kegiatan untuk mengembangkannya menjadi pemahaman yang bermakna
terhadap sesuatu hal. Dalam pandangan pembelajaran kurikulum 2013 ini siswa
perlu dan harus terlibat mengkonstruksi pemahaman melalui penalaran oleh diri sendiri
maupun dalam kelompok diskusi atau suatu kelompok kecil yang membahas suatu materi
belajar. Guru lebih bersifat sebagai fasilitator dalam proses membangun pengetahuan
tersebut.

Pada pembelajaran berpusat pada siswa (student centred learning) ini siswa mengambil
tanggung jawab yang lebih untuk memantau kemajuan belajar mereka sendiri. Tugas belajar
yang harus mereka selesaikan bersifat lebih terbuka dan menantang untuk dikuasai (boleh
jadi mempunyai varian penyelesaian tergantung pada situasinya). Siswa lebih terlibat jauh
dalam berpikir tingkat yang lebih tinggi (high order thinking). Dalam pendekatan ini siswa
secara berdiskusi dengan kelompoknya mengeksplorasi secara mandiri terhadap suatu
permasalahan.

Di dalam implementasi pembelajaran berpusat pada siswa (student centered learning) yang
sesuai pendekatan-pendekatan berikut harus dipenuhi agar lebih menjamin implementasi
yang tepat. Pendekatan-pendekatan yang penting adalah:

Siswa harus jelas apa yang mereka butuhkan untuk dicapai.


Mereka harus melihat belajar sebagai sesuatu yg bermakna.
Bimbingan (atau panduan) harus disediakan untuk membantu siswa mencapai hasil
yang diinginkan
harus ada kegiatan yang diperlukan siswa untuk membangun pengetahuan
mereka sendiri dari berbagai sumber belajar

pembelajaran berpusat pada siswa | grafik relasi aktifitas terhadap tingkat serapan ingatan

Source: Diadopsi dari Pelatihan Master Trainer Pedagogy Program Indonesia-Singapore 2012

Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa semakin aktif siswa terlibat di dalam proses belajar
berkelompok semakin tinggi prosentase serapan siswa terhadap materi yang dipelajarinya.

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana merancang pembelajaran kurikulum 2013 yang


menerapkan Pembelajaran Berpusat Pada Siswa?

Strategi Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Berpusat


Pada Siswa (Student Centred Learning)
Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) yang
merupakan ciri pembelajaran kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan saintifik juga
melibatkan siswa dalam proses belajarnya dan perlu mengikuti prinsip kerja kelompok atau
pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Ada beberapa rekan yang bertanya
benarkah pembelajaran kurikulum 2013 perlu menggunakan pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) karena mereka tidak menemukan panduan tentang hal itu? Setelah
membuka ulang beberapa dokumen pendukung pembelajaran kurikulum 2013 memang benar
istilah pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tidak muncul di dalam dokumen
kurikulum 2013 dengan istilah persis seperti itu pembelajaran kooperatif (cooperative
learning). Namun demikian terdapat beberapa paragraf yang menurut pemahaman saya
mengindikasikan perlunya pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dalam
implementasi kurikulum 2013. Untuk lebih jelasnya lihat di postingan baru
saya pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

Terdapat banyak strategi pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) yang dapat


digunakan. Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) yang saya kenalkan di sini untuk
mendukung pembelajaran berpusat pada siswa / pembelajaran kurikulum 2013 diadopsi dari
Program Master Trainer Pedagogy Program bersama ITE Singapore. Jenis strategi
pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) tersebut adalah:
1. Jig Saw
2. Numbered Heads Together
3. Reciprocal Learning
4. Think-Pair-Share
5. Circle of Knowledge
6. Send-a-Problem
7. TAPPS
8. PMI
9. Taking sides

Dasar-dasar Merancang Pembelajaran Berpusat Pada


Siswa
Pembelajaran Berpusat Pada Siswa (Student Centred Learning) merupakan pembelajaran
kurikulum 2013 yang menempatkan siswa sebagai subyek untuk belajar, artinya siswa
sendirilah yang melakukan langkah-langkah (secara aktif) dalam rangka belajar yang telah
dirancang secara cermat oleh guru. Saat itu guru aktif memfasilitasi dan membimbing agar
siswa mampu melakukan langkah-langkah belajarnya. Karena itu guru perlu lebih cermat lagi
merencanakan kegiatan-kegiatan siswa ini dalam rpp (rencana pelaksanaan pembelajaran).
Berbagai jenis konten/materi pembelajaran perlu disusun sedemikian rupa sehingga
memudahkan siswa mengkonstruksi pemahaman terhadap konten/materi pembelajaran.
Secara garis besar, merancang pembelajaran berpusat pada siswa terdiri atas langkah-langkah
sebagai berikut:

1. Merancang Aktifitas-aktifitas Belajar Berpusat pada Siswa yang Sesuai


2. Memilih Strategi Pembelajaran Kooperatif yang tepat
3. Memilih Strategi Penilaian Formatif yang sesuai

Merancang Aktifitas-aktifitas Belajar Berpusat pada Siswa yang Sesuai

Pembelajaran Berpusat Pada Siswa menuntut siswa untuk aktif belajar melalui aktifitas-
aktifitas dalam rangka meraih sub-sub kompetensi yang membentuk kompetensi utama secara
utuh. Oleh karena itu, guru harus secara cermat menyiapkan kegiatan-kegiatan dan aktifitas-
aktifitas yang sesuai dengan tujuan akhir pembelajaran. Penyusunan aktifitas belajar berpusat
pada siswa ini harus memperhatikan karakteristik-karakteristik siswa pada umumnya. Begitu
juga dengan pendekatan cara belajar siswa juga merupakan pertimbangan yang pantas
diterapkan.

Memilih Strategi Pembelajaran Kooperatif yang tepat pada pembelajaran


berpusat pada Siswa

Siswa berbeda satu dengan yang lain termasuk diantaranya dalam cara belajar mereka.
Banyak diantara mereka merasa nyaman dan enak belajar ketika siswa belajar secara
berkelompok. Oleh karena itu, aktifitas-aktifitas belajar berpusat pada siswa perlu
mengimplementasikan pembelajaran kooperatif / pembelajaran ber kelompok.

Memilih Strategi Penilaian Formatif yang sesuai pada pembelajaran berpusat


pada Siswa
Pembelajaran Berpusat Pada Siswa sarat dengan aktifitas-aktifitas belajar siswa. Dalam
prosesnya banyak inisiatif, kerja sama, toleransi dan berbagai keterampilan sosial lainnya
yang harus menjadi perhatian guru sebagai hasil dari interaksi antara siswa dengan siswa,
antara siswa dengan guru maupun siswa dengan sumber belajar lainnya. Hal-hal inilah yang
mendasari perlunya memilih strategi penilaian formatif yang tepat untuk mendapatkan
penilaian autentik sesuai proses pembelajaran berpusat pada siswa.

Pengelolaan Kelas Pembelajaran Berpusat Pada Siswa


Pengelolaan Kelas cukup mendapat perhatian dalam Standar Proses Pendidikan yaitu melalui
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 yaitu tersurat pada Bab IV huruf A poin 3. Butir-butir
pengelolaan kelas dalam dokumen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduai dengan tujuan dan
karakteristik proses pembelajaran.
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik.
3. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta
didik.
4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik.
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran.
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat.
8. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
9. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata
pelajaran; dan
10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.

Kalau kita mencermati isi pedoman / panduan pengelolaan kelas yang tersurat dalam Standar
Proses tersebut nampak bahwa ke 10 (sepuluh) poin pengelolaan kelas tersebut lebih
merupakan pengaturan/anjuran kepada guru. Karena itulah saya memaknai panduan
pengelolaan kelas ini sebagai panduan umum bagi guru dalam pengelolaan kelas. Guru
sebagai pribadi dewasa yang bertugas sebagai pendidik harus melakukan langkah-langkah
operasional menejemen kelas / pengelolaan kelas. Saya mencoba membahas topik
pengelolaan kelas pada posting yang lain di sini pengelolaan kelas atau pada posting lain di
sini pengelolaan kelas.

Statistik Minat Baca Pembelajaran Berpusat Pada Siswa


Topik pembelajaran berpusat pada siswa yang diupload
blog https://belajarpedagogi.wordpress.com/ ternyata mendapat perhatian dari segenap
pembaca. Ini menunjukkan bahwa trend untuk mempelajari pedagogi kurikulum 2013
khususnya pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa mengalami kenaikan, tampak
pada statistik posting pembelajaran berpusat pada siswa berikut ini.
Statistik Pembelajaran Berpusat Pada Siswa cukup mendapat perhatian pembaca

Hasil SEO Pembelajaran Berpusat Pada Siswa


Pembelajaran Berpusat Pada Siswa menjadi posting paling TOP bagi saya. Pembelajaran
Berpusat Pada Siswa menjadi posting paling mengesankan bagi saya sebagai blogger pemula.
Ya melalui posting Pembelajaran Berpusat Pada Siswa pada blog ini untuk pertama
kalinya blog ini mendapat dua peringkat teratas hasil penelusuran Google, setidaknya pada
hari ini. Boleh jadi hasil SEO Pembelajaran Berpusat Pada Siswa ini kesalahan browser saya
sendiri tetapi setelah berkali-kali saya bersihkan riwayat, singkirkan hasil penelusuran
pribadi tetap saja dua peringkat teratas di halaman 1 diberikan kepada
https://belajarpedagogi.wordpress.com. Terima kasih Google.com untuk penghargaan ini

SEO pembelajaran berpusat pada siswa 07-06-2014

Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan


Pembelajaran Berpusat Pada Siswa
Pembelajaran Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Berpusat Pada Siswa sesungguhnya
mempunyai maksud dan pengertian yang berbeda. Namun demikian pembelajaran Kurikulum
2013 dan Pembelajaran Berpusat Pada Siswa mempunyai kaitan yang teramat dekat.

Pembelajaran Kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang mengimplementasikan konsep-


konsep, prinsip-prinsip, pandangan-pandangan yang dinyatakan di dalam dokumen
kurikulum 2013 atau setidaknya konsep-konsep, prinsip-prinsip, pandangan-pandangan yang
searah dengan pandangan pembelajaran kurikulum 2013.

Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola pembelajaran dari


yang semula pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) yang didominasi dengan
metode ceramah menjadi pembelajaran yang bersifat interaktif yaitu pembelajaran yang
melibatkan terjadinya interaksi dua arah atau lebih yang meliputi interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya.

Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola pembelajaran


terisolasi terbatas hanya di dalam kelas menjadi pembelajaran secara jejaring yang
memungkinkan peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang
dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet.

Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola pembelajaran


pasif dimana siswa hanya bersifat menunggu informasi baru dari guru pengajar menjadi
pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat
dengan model pembelajaran pendekatan sains) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;

Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola belajar sendiri


menjadi belajar kelompok /berbasis tim / pembelajaran kooperatif yang di lengkapi
dengan pola pembelajaran berbasis alat multimedia.

1. Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola


pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik ;
2. Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola
pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak (multidisciplines) ; dan
3. Pembelajaran Kurikulum 2013 mengimplementasikan perubahan dari pola
pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

Demikianlah sekitar pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran kurikulum 2013 yang
secara kronologis di dalam kurikulum 2013 terdiri atas pengalaman belajar mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Sekedar
mengingatkan diri sendiri dan kita semua, pendekatan pembelajaran apapun yang digunakan
harus direncanakan dengan baik yang dituangkan di dalam rpp kurikulum 2013 didampingi
dengan pengelolaan kelas. Semoga posting sederhana ini bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai