Anda di halaman 1dari 14

Lampiran

Perubahan tekanan darah Sistol selama 7 hari

Grafik 4.1
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari I (n=10)

Perubahan Sistol pada Hari 1


180
160
140
120
Sistol 100 sebelum
80 sesudah
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah sistol yang

paling rendah sebelum diberikan latihan ROM, terjadi pada responden

ketujuh, yaitu 130 mmHg dan setelah diberi latihan ROM terjadi

penurunan menjadi 120 mmHg, sedangkan tekanan darah sistol yang

paling tinggi sebelum diberikan latihan ROM, terjadi pada responden

keenam dan kesepulu, yaitu 170 mmHg dan setelah diberikan latihan

ROM, tidak terjadi penurunan tekanan darah sistol.


Grafik 4.2
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari II (n=10)

Perubahan Sistol pada Hari II


180
160
140
120
Sistol
100
80 sebelum
60
40 sesudah
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah sistol yang

paling rendah sebelum diberikan latihan ROM, terjadi pada responden

ketujuh, yaitu 110 mmHg dan setelah diberikan latihan ROM tidak

terjadi penurunan sistol, sedangkan tekanan darah sistol yang paling

tinggi sebelum diberikan latihan ROM, terjadi pada responden kedua

dan kesepulu, yaitu 160 mmHg dan setelah diberikan latihan ROM

terjadi penurunan tekanan darah sistol yaitu responden yang kedua 140

mmHg dan responden yang kesepuluh 150 mmHg


Grafik 4.3
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari III (n=10)

Perubahan Sistol pada Hari III


200
180
160
140
Sistol 120
100 sebelum
80
60 sesudah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah sistol yang

paling rendah sebelum diberikan latihan ROM, terjadi pada responden

keempat, yaitu 120 mmHg dan setelah diberikan latihan ROM, tidak

terjadi penurunan tekanan darah sistol, sedangkan tekanan darah sistol

yang paling tinggi sebelum diberikan latihan ROM terjadi pada

responden keenam, yaitu 190 mmHg dan setelah diberikan latihan

ROM, tidak terjadi penurunan tekanan darah sistol yaitu 190 mmHg.
Grafik 4.4
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari IV (n=10)

Perubahan Sistol pada Hari IV


160
140
120
Sistol 100
80 sebelum
60 sesudah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah sistol yang

paling rendah sebelum diberikan latihan ROM, terjadi pada responden

pertama yaitu 120 mmHg dan setelah diberikan latihan ROM terjadi

penurunan yaitu 110 mmHg, sedangkan tekanan darah sistol yang

paling tinggi sebelum diberikan latihan ROM yaitu, responden keenam

yaitu 150 mmHg, dan setelah diberikan latihan ROM terjadi penurunan

tekanan darah sistol menjadi 150 mmHg.


Grafik 4.5
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari V (n=10)

Perubahan Sistol pada Hari V


200
180
160
140
120
Sistol 100 sebelum
80
60 sesudah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah sistol yang

paling rendah sebelum diberikan latihan ROM, terjadi pada responden

keempat, yaitu 110 mmHg dan setelah diberikan latihan ROM tidak

terjadi penurunan tekanan darah sistol, sedangkan tekanan darah sistol

yang paling tinggi sebelum diberikan latihan ROM, terjadi pada

responden ketiga, yaitu 190 mmHg, dan setelah diberikan latihan ROM

terjadi penurunan tekanan darah sistol menjadi 180 mmHg.


Grafik 4.6
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari VI (n=10)

Perubahan Ssitole pada Hari VI


180
160
140
120
Sistol 100
80 sebelum
60 sesudah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah sistol yang

paling rendah sebelum diberikan latihan ROM yaitu, terjadi responden

ketujuh, yaitu 110 mmHg dan setelah diberikan latihan ROM, terjadi

penurunan tekanan darah sistol yaitu, 100 mmHg, sedangkan tekanan

darah sistol yang paling tinggi sebelum diberikan latihan ROM, terjadi

pada responden keenam, yaitu 160 mmHg dan setelah diberikan

latihan ROM, terjadi penurunan tekanan darah sistol menjadi 150

mmHg.
Grafik 4.7
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari VII (n=10)

Perubahan Sistole pada Hari VII


160
140
120
100
Sistol 80 sebelum
60 sesudah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah sistol yang

paling rendah sebelum diberikan latihan ROM, terjadi pada responden

ketujuh, yaitu 110 mmHg dan setelah diberikan latihan ROM terjadi

penurunan tekanan darah sistol yaitu 100 mmHg, sedangkan tekanan

darah sistol yang paling tinggi sebelum diberikan latihan ROM, terjadi

pada responden ketiga, yaitu 150 mmHg dan setelah diberikan latihan

Rom terjadi penurunan tekanan darah sistol menjadi 140 mmHg


Perubahan tekanan darah Diastol selama 7 hari

Grafik 4.8
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Diastol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari I (n=10)

Perubahan Diastole pada Hari I


120

100

80
Diastol
60 sebelum

40 sesudah

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah diastol

yang paling rendah sebelum diberikan latihan ROM, terjadi pada

responden kempat dan ketujuh yaitu 90 mmHg, setelah diberikan

latihan ROM tidak terjadi penurunan, sedangkan tekanan darah diastol

yang paling tinggi sebelum diberikan latihan ROM terjadi pada

responden kedelapan yaitu 110 mmHg, dan setelah dibeikan latihan

ROM terjadi penurunan tekanan darah diastol menjadi 100 mmHg.


Grafik 4.9
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Diastol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari II (n=10)

Perubahan Diastole pada Hari II

140
120
100
Diastol
Diastol 80 sebelum
60 sesudah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah diastol

yang paling rendah sbeleum dilakukan latihan ROM, terjadi pada

responden ketujuh yaitu 80 mmHg, dan setelah dilakukan latihan ROM

tidak terjadi penurunan tekanan darah diastol, sedangkan tekanan darah

diastol yang paling tinggi sebelum dilakukan latihan ROM terjadi pada

responden ketiga yaitu 120 mmHg, dan stelah dilakukan latihan ROM

terjadi penurunan tekanan darah diastol menjadi 100 mmHg.


Grafik 4.10
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Diastol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari III(n=10)

Perubahan Diastole pada Hari III

140
120
100
Diastol
Diastol 80 sebelum
60 sesudah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah diastol

yang paling rendah sebelum dilakukan latihan ROM, terjadi pada

responden keempat, yaitu 90 mmHg dan setelah dilakukan latihan

ROM, tidak terjadi penurunan tekanan darah diastol, sedangkan

tekanan darah diastol yang paling tinggi sebelum dilakukan latihan

ROM, terjadi pada responden keenam, yaitu 120 mmHg dan setelah

dilakukan latihan ROM terjadi penurunan tekanan darah diastol

menjadi 100 mmHg.


Grafik 4.11
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Diastol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari IV (n=10)

Perubahan Diastole hari ke IV

140
120
100
80
Sebelum
60
Sesudah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah diastol

paling rendah sebelum dilakukan latihan ROM, terjadi pada responden

kedua dan ketujuh yaitu 90 mmHg dan setelah dilakukan latihan ROM

tidak terjadi penurunan tekanan darah diastol untuk kedua responden

tersebut, sedangkan tekanan darah diastol yang paling tinggi sebelum

dilakukan latihan ROM, terjadi pada responden kesepuluh yaitu 120

mmHg dan setelah dilakukan latihan ROM, terjadi penurunana tekanan

darah diastol menjadi 90 mmHg.


Grafik 4.12
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Diastol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari V (n=10)

Perubahan Diastol hari Ke V


140
120
100
80
Sebelum
60
Sesudah
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah diastol

yang paling rendah sebelum dilakukan latihan ROM, terjadi pada

responden pertama yaitu 80 mmHg dan setelah dilakukan latihan ROM

tidak terjadi penurunan tekanan darah diastol, sedangkan tekanan darah

diastol yang paling tinggi sebelum dilakukan latihan ROM, terjadi

pada responden keenam yaitu 120 mmHg, dan setelah dilakukan

latihan ROM terjadi penurunan tekanan darah diastol menjadi 100

mmHg.
Grafik 4.13
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Diastol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari VI (n=10)

Perubahan Diastol hari Ke VI


120

100

80

60 Sebelum
40 Sesudah

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah diastol

yang paling rendah sebelum dilakukan latihan ROM, terjadi pada

responden pertama dan kesepuluh yaitu 80 mmHg, setelah dilakukan

latihan ROM tidak terjadi penurunan tekanan darah diastol, sedangkan

tekanan darah diastol yang paling tinggi sebelum dilakukan latihan

ROM, terjadi pada responden tiga yaitu 110 mmHg dan setelah

dilakukan latihan Rom terjadi penurunan tekanan darah diastol

menjadi 90 mmHg.
Grafik 4.14
Analisa Grafik Perubahan Tekanan Darah Diastol Sebelum dan
sesudah Intervensi Latihan Range Of Motion Di Pondok Lansia
Tulus Kasih bandung pada hari VII (n=10)

Perubahan Diastol hari Ke VII


120

100

80

Diastol 60 Sebelum

40 Sesudah

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responden

Dari grafik diatas, didapatkan data bahwa tekanan darah diastol

yang paling rendah sebelum dilakukan latihan ROM, terjadi pada

responden pertama yaitu 80 mmHg, dan setelah dilakukan latihan

ROM tidak terjadi penurunan tekanan darah diastol, sedangkan

tekanan darah diastol yang paling tinggi sebelum dilakukan latihan

ROM, terjadi pada responden ketiga, kelima dan keenam yaitu 110

mmHg dan setelah dilakukan latihan ROM terjadi penurunan tekanan

darah diastol pada ketiga responden tersebut menjadi 100 mmHg.

Anda mungkin juga menyukai