TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dermatomikosis
Dermatomikosis
2.2 Dermatofitosis
2.2.2.1 Trichophyton
a. Trichophyton mentagrophytes
Pada sediaan agar, koloni Trichophyton mentagrophytes berbentuk
seperti tumpukan kapas berwarna putih hingga krem dan pada PDA
(Potato Dextrose Agar) tidak ditemukan pigmen. Gambaran
mikroskopik ditemukan mikronidia yang bergerombol dengan hifa
spiral.
c. Trichophyton tonsurans
Koloni Trichophyton tonsurans bagian tengah seperti kulit sepatu
terbalik dengan bulu dibagian tepi yang berwarna putih hinggan
kuning. Gambaran mikroskopik dijumpai sejumlah konidia beraneka
bentuk dan kadang makrokonidia berbentuk cerutu.
d. Trichophyton verrucosum
Koloni Trichophyton verrucosum biasanya bertumpuk dan kadang
datar berwarna putih hongga abu kekuningan. Gambaran mikroskopik
dijumpai makrokonidia yang panjang dan tipis seperti ekor tikus.
Gambar 2.7 Morfologi koloni Gambar 2.6 Mikroskopis
Trichophyton verrucosum Trichophyton verrucosum
2.2.2.2 Microsporum
a. Microsporum Canis
Bentuk koloni Microsporum Canis pada agar adalah datar
berwarna putih hingga kuning dengan permukaan kasar dan berambut.
Gambaran mikroskopis dijumpai makrokoni-dia bergerigi dengan knob
pada ujungnya.
b. Microsporum gypseum
Koloni datar dan granuler dengan pigmen coklat, gambaran
mikoroskopik dijumpai beberpa mikrokonidia dan sejumlah
makrokonidia berdinding tipis tanpa knob.
Gambar 2.7 Morfologi koloni Gambar 2.8 Mikroskopis
Microsporum gypseum Microsporum gypseum
2.2.2.3 Epidermophyton
a. Tinea Kapitis
Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut yang
disebabkan oleh spesies dermatofita (budi mulja). Kelainan ini sering
ditemukan pada bayi,anak-anak, dan remaja.( Steven K Tyring/ buku topical dermatoloy)
Faktor transmisi kelainan kulit ini adalah higiene yang buruk, padatnya
penduduk, dan dapat terjadi melalui topi, sikat, sarung bantal dan benda
mati lainnya yang terkontaminasi. (BARRY L. HAINER/American family physic).
b. Tinea korporis
Tinea korporis merupakan dermatofitosis pada kulit tubuh tidak berambut
(glabrous skin). Semua jenis dermatofita dapat menyebabkan penyakit ini,
paling sering yaitu spesies trichophyton rubrum dan T.mentagrophytes.
Jamur penyebab tinea korporis dapat ditransmisikan dengan sisik, hifa,
dan arthroconidia melalui kontak langsung maupun tidak langsung
(fomite). (Stephen K Tyring Topical dermatology book)