Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERANCANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN

LAYOUT (TATA LETAK) DI PT. SINAR SOSRO KPB MOJOKERTO

Disusun Oleh :

Pratiwi Eka Kusuma Wardani (1433010016)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
VETERAN JAWA TIMUR
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Perancangan Industri Pengolahan yang berjudul Layout Perusahan PT.
Sinar Sosro KPB Mojokerto dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir.
Sudaryati HP, MP selaku Dosen mata kuliah Perancangan Industri
Pengolahan UPN Veteran Jawa Timur yang telah memberikan tugas ini.

Tidak lupa kami meminta maaf jika dalam pembuatan makalah ini
terdapat kesalahan yang menyinggung pihak-pihak tertentu. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Surabaya, 04 Oktober 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan
menghadapi persoalan layout.Semua fasilitas-fasilitas untuk produksi baik
mesin-mesin dan fasilitas lainnya harus disediakan masing-masing pada
perusahaan.Pengaturan tata letak (layout) sering dijumpai bahkan tidak dapat
dihindari dalam dunia industry.Aapabila pengaturan ini terrencana secara baik
akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kelancaran proses produksi suatu
industrI.
Tata letak pabrik termasuk aspek utama dalam dunia industri karena
berkaitan erat dengan cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik. Pengaturan tata
letak pabrik yang optimal akan berkontribusi terhadap kelacancaran seluruh
operasi pabrik.Artinya tata letak pabrik yang baik dapat menempatkan berbagai
fasilitas dan peralatan fisik secara teratur sehingga mendukung pekerjaan
berjalan secara produktif (Zhenyuan dkk, 2011).

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mencapai kelancaran proses


produksi, salah satunya melalui sistem penyimpanan material yang baik.
Sebagai contoh, keberadaan gudang bahan baku dalam pabrik akan menjamin
ketersediaan bahan baku pada waktu yang tepat dan jumlah yang tepat
sehingga mempengaruhi kelancaran proses produksi sampai menghasilkan
barang akhir dan diterima oleh konsumen. Oleh karena itu, sistem
pergudangan pada dasarnya berfungsi penting dalam kelancaran rantai pasok
(Goetschalckx, 2009).

1.2 Tujuan
Untuk mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang baik
untuk mewujudkan tata letak suatu perusahaan yang sesuai standart yang
telah ditetapkan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Apple (1990), Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai


tata cara pengaturan fasilitasfasilitas pabrik guna menunjang kelancaran
proses produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area
(space) untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya,
kelancaran gerakan- gerakan material, penyimpanan material (storage) baik
yang bersifat temporer maupun permanen, personil pekerja dan
sebagainya. Sedangkan menurut Heizer dan Render (2006), tata letak
merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi
sebuah operasi dalam jangka panjang

Dalam tata letak pabrik ada 2 (dua) hal yang diatur letaknya yaitu
pengaturan mesin (machine layout) dan pengaturan departemen yang ada
dari pabrik (department layout). Bilamana kita menggunakan istilah tata
letak pabrik, seringkali hal ini diartikan sebagai pengaturan
peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada (the existing arrangement)
ataupun bisa juga diartikan sebagai perencanaan tata letak pabrik yang
baru sama sekali (the new layout plan).

Menurut Heizer dan Render (2006), tata letak memiliki banyak dampak
strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja,
kontak pelanggan dan citra perusahaan. Tujuan strategi tata letak
adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi
kebutuhan persaingan perusahaan.
Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik menurut Apple
(1990) ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling
ekonomis untuk beroperasi produksi aman dan nyaman sehingga akan dapat
menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih spesifik lagi tata
letak yang baik akan dapat memberikan keuntungankeuntungan dalam
sistem produksi.

Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat


yang terbaik (dalam pengaturan produksi), kantor dan meja-meja atau pusat
pelayanan. Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan,
orang, dan informasi di dalam dan antar wilayah. Untuk mencapai tujuan ini
beragam pendekatan telah dikembangkan. Menurut Jay Heizer dan Barry
Render (2004) pendekatan tersebut dibagi menjadi enam pendekatan :
1. Tata letak dengan posisi tetap, memenuhi persyaratan tata letak untuk
proyek yang besar dan menekan tempat.
2. Tata letak yang berorientasi pada proses , berhubungan dengan produksi
yang bervolume rendah dan bervariasi tinggi.
3. Tata letak kantor, menempatkan para pekerja, peralatan kantor, dan
ruangan/kantor melancarkan aliran informasi.
4. Tata letak ritel, menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas
perilaku pelanggan.
5. Tata letak gudang, melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan
system penanganan bahan.
6. Tata letak yang berorientasi pada produk, mencari utilisasi karyawan dan
mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu yang berulang.

Menurut peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 75/M-


IND/PER/7/2010

Lokasi
a. Umum
Untuk menetapkan letak pabrik/tempat produksi, perlu
mempertimbangkan lokasi dan keadaan lingkungan yang bebas dari
sumber pencemaran dalam upaya melindungi pangan olahan yang
diproduksi.
b. Pertimbangan lokasi pabrik/tempat produksi:

1. Pabrik tempat produksi harus jauh dari daerah lingkungan yang tercemar
atau daerah tempat kegiatan industri/usaha yang menimbulkan
pencemaran terhadap pangan olahan;

2. Jalan menuju pabrik/tempat produksi seharusnya tidak


menimbulkan debu atau genangan air, dengan disemen, dipasang
batu atau paving block dan dibuat saluran air yang mudah
dibersihkan;

3. Lingkungan pabrik/tempat produksi harus bersih dan tidak ada


sampah teronggok;

4. Pabrik/tempat produksi seharusnya tidak berada di daerah yang


mudah tergenang air atau daerah banjir;

5. Pabrik/tempat produksi seharusnya bebas dari semak-semak


atau daerah sarang hama;

6. Pabrik/tempat produksi seharusnya jauh dari tempat


pembuangan sampah umum, limbah atau permukiman penduduk
kumuh, tempat rongsokan dan tempat-tempat lain yang dapat
menjadi sumber cemaran; dan
BAB III

PEMBAHASAN

Keterangan :

A. POS SATPAM

B. KANTOR KPB

C. GUDANG PB/PI

D. AUDITORIUM

E. MASJID

F. KANTIN

G. GEDUNG SERBAGUNA

H. GUDANG SPAREPART

I. QUALITY CONTROL

J. PRODUKSI L1,L2,L3,L4

K. UTILITY

L. WORKSHOP

M. GUDANG LOGISTIK

N. WWTP

Denah Tata Letak PT. Sinar Sosro KPB Mojokerto


Tata letak pabrik dengan literatur telah sesuai ketetapan yang ada. Tata letak
dengan posisi tetap, memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar
dan menekan tempat dan tata letak yang berorientasi pada proses , berhubungan
dengan produksi yang bervolume rendah dan bervariasi tinggi.( Heizer dan
Render,2004)

Dari mulai lokasi dan keadaan lingkungan yang jauh dari cemaran dan
sampah yang dipertimbangkan dalam pembuatan lokasi pabrik tersebut,tempat
produksi yang lingkungannya bersih jauh tidak ada cemaran yang ada
disekitar,lokasi produksi yang jauh dari cemaran sehingga aman dan bersih yang
cocok dan tempat sesuai ketetapan yang telah ditentukan,tempatnya tidak mudah
terkena banjir,lokasinya strategis yang mudah dijangkau dari mana saja sesuai
dengan menurut peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor
75/M-IND/PER/7/2010. Untuk menetapkan letak pabrik/tempat produksi, perlu
mempertimbangkan lokasi dan keadaan lingkungan yang bebas dari sumber
pencemaran dalam upaya melindungi pangan olahan yang diproduksi,.Pabrik
tempat produksi harus jauh dari daerah lingkungan yang tercemar atau daerah
tempat kegiatan industri/usaha yang menimbulkan pencemaran terhadap
pangan olahan, Pabrik/tempat produksi seharusnya tidak berada di daerah yang
mudah tergenang air atau daerah banjir.
BAB IV
KESIMPULAN

Bahwa tata letak atau layout dari pabrik dan literature tersebut telah memenuhi
syarat atau peraturan yang ada yaitu lokasi strategis jauh dari cemaran,lingkungan
yang bersih sehingga menjadikan produk aman dan layak untuk dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

Apple, J. M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Barang. Edisi Tiga.
Penerbit Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Goetschalckx, M., Gu, J., dan McGinnis, L. F. (2009). Research on warehouse
design and performance evaluation: A comprehensive review. European
Journal of Operational Research, 203, 539 549.

Heizer, J. dan B. Render. 2006. Manajemen Operasi, Edisi Ketujuh. Salemba


Empat, Jakarta.

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 75/M-


IND/PER/7/2010.

Anda mungkin juga menyukai